• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 351254a860 BAB IIIBAB 3 Akhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 351254a860 BAB IIIBAB 3 Akhir"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian ini berisikan arahan

Provinsi, serta RTRW Kaw

Karya pada RTRW Nasio

terkait dengan Kabupaten

memaparkan arahan kebija

rencana pengembangan ka

dan KEK.

3.1 RENCANA TATA RU

Rencana Tata Ruang Wilay

26 Tahun 2008 tentang R

sebagai pedoman untuk:

a. Penyusunan rencana pe

b. Penyusunan rencana pe

c. Pemanfaatan ruang dan

d. Perwujudan keterpadua

provinsi, serta keserasia

e. Penetapan lokasi dan fu

f. Penataan ruang kawasa

g. Penataan ruang wilayah

Arahan yang harus diper

Kabupaten Belitung Timur

Arahan Strategi Nasional Bidang Cipta

Karya untuk Kabupaten Belitung Timur

Bab

an RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008),

awasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi p

sional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupu

ten Belitunng Timur dipaparkan pada bagi

bijakan spasial, bagian ini juga memaparkan k

kawasan khusus, antara lain dalam rangka pe

RUANG WILAYAH NASIONAL (RTRWN)

ilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Pera

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTR

k:

pembangunan jangka panjang nasional,

pembangunan jangka menengah nasional,

an pengendalian pemanfaatan ruang di wilaya

uan, keterkaitan, dan keseimbangan perkem

sian antarsektor,

fungsi ruang untuk investasi,

san strategis nasional, dan

ah provinsi dan kabupaten/kota.

erhatikan dari RTRWN untuk ditindaklanjuti

ur adalah sebagai berikut:

Arahan Strategi Nasional Bidang Cipta

Karya untuk Kabupaten Belitung Timur

Bab

), RTRW Pulau, RTRW

si program Bidang Cipta

pun RTRW KSN yang

gian ini. Tidak hanya

n kedudukan kota pada

pengembangan MP3EI

eraturan Pemerintah No.

TRWN) yang dijadikan

yah nasional,

embangan antarwilayah

juti ke dalam RPI2-JM

Arahan Strategi Nasional Bidang Cipta

Karya untuk Kabupaten Belitung Timur

(2)

a. Penetapan Pusat Kegi

Kriteria:

i. Kawasan perkotaan

ekspor-impor atau pin

ii. Kawasan perkotaan

dan jasa skala nasion

iii. Kawasan perkotaan y

skala nasional atau m

b. Penetapan Pusat Kegi

Kriteria:

i. Kawasan Perkotaan

ekspor-impor yang m

ii. Kawasan perkotaan

dan jasa yang melaya

iii. Kawasan perkotaan

melayani skala provin

c. Penetapan Pusat Kegi

Kriteria:

i. Pusat perkotaan ya

negara tetangga,

ii. Pusat perkotaan y

menghubungkan den

iii. Pusat perkotaan yan

wilayah sekitarnya, d

iv. Pusat perkotaan y

mendorong perkemb

d. Penetapan Kawasan S

Penetapan kawasan stra

i. Pertahanan dan keam

a) diperuntukkan bag

berdasarkan geos

b) diperuntukkan ba

amunisi dan peral

persenjataan, dan

giatan Nasional (PKN)

n yang berfungsi atau berpotensi sebagai si

pintu gerbang menuju kawasan internasional,

n yang berfungsi atau berpotensi sebagai pu

sional atau yang melayani beberapa provinsi, da

n yang berfungsi atau berpotensi sebagai simp

u melayani beberapa provinsi.

giatan Wilayah (PKW)

an yang berfungsi atau berpotensi sebagai si

mendukung PKN,

n yang berfungsi atau berpotensi sebagai pu

ayani skala provinsi atau beberapa kabupaten,

n yang berfungsi atau berpotensi sebagai sim

vinsi atau beberapa kabupaten.

giatan Strategis Nasional (PKSN)

yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan

yang berfungsi sebagai pintu gerbang

engan negara tetangga,

ang merupakan simpul utama transportasi y

, dan/atau

yang merupakan pusat pertumbuhan ek

bangan kawasan di sekitarnya.

Strategis Nasional (KSN)

strategis nasional dilakukan berdasarkan kepen

amanan,

bagi kepentingan pemeliharaan keamanan da

ostrategi nasional,

bagi basis militer, daerah latihan militer, d

ralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, d

an/atau kawasan industri sistem pertahanan, a

simpul utama kegiatan

l,

pusat kegiatan industri

, dan/atau

mpul utama transportasi

simpul kedua kegiatan

pusat kegiatan industri

n, dan/atau

simpul transportasi yang

n lintas batas dengan

g internasional yang

si yang menghubungkan

ekonomi yang dapat

pentingan:

dan pertahanan negara

, daerah pembuangan

si, daerah uji coba sistem

(3)

c) merupakan wilaya

berbatasan langsu

ii. Pertumbuhan ekonom

a) memiliki potensi e

menggerakkan pe

b) memiliki potensi e

c) didukung jaringan

d) memiliki kegiatan

e) berfungsi untuk m

mewujudkan ketah

f) berfungsi untuk m

mewujudkan ketah

g) ditetapkan untuk m

iii. Sosial dan budaya

a) merupakan tempa

nasional,

b) merupakan priorita

c) merupakan aset n

d) merupakan tempa

e) memberikan perlin

f) memiliki potensi ke

iv. Pendayagunaan sum

a) diperuntukkan bag

b) pengetahuan dan

nasional, pengemb

c) memiliki sumber d

d) berfungsi sebagai

e) berfungsi sebagai

f) berfungsi sebagai

v. Fungsi dan daya duk

a) merupakan tempa

b) merupakan aset n

c) ditetapkan bagi pe

atau diperkirakan

ayah kedaulatan negara termasuk pulau-pula

sung dengan negara tetangga dan/atau laut le

omi,

si ekonomi cepat tumbuh, b) memiliki sektor u

pertumbuhan ekonomi nasional,

si ekspor,

an prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan

n ekonomi yang memanfaatkan teknologi tingg

mempertahankan tingkat produksi pangan na

tahanan pangan nasional,

k mempertahankan tingkat produksi sumber

tahanan energi nasional, atau

k mempercepat pertumbuhan kawasan tertingg

pat pelestarian dan pengembangan adat i

ritas peningkatan kualitas social dan budaya se

t nasional atau internasional yang harus dilindu

pat perlindungan peninggalan budaya nasional

rlindungan terhadap keanekaragaman budaya,

si kerawanan terhadap konflik sosial skala nasio

sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi

agi kepentingan pengembangan ilmu

an teknologi berdasarkan lokasi sumber

mbangan antariksa, serta tenaga atom dan nu

r daya alam strategis nasional

ai pusat pengendalian dan pengembangan ant

ai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir,

ai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

ukung lingkungan hidup.

pat perlindungan keanekaragaman hayati,

t nasional berupa kawasan lindung yang

i perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna

n akan punah yang harus dilindungi dan/atau d

ulau kecil terluar yang

t lepas.

r unggulan yang dapat

n ekonomi,

ggi,

nasional dalam rangka

r energi dalam rangka

ggal.

t istiadat atau budaya

serta jati diri bangsa,

dungi dan dilestarikan,

nal,

ya, atau

sional.

r daya alam strategis

nuklir

antariksa

lir, atau

gis.

na yang hampir punah

(4)

d) memberikan perl

berpeluang menim

e) memberikan perlin

f) menuntut prioritas

g) rawan bencana ala

h) sangat menentuk

terhadap kelangsu

Penetapan Lokasi Pus Berdasa

NO PROVINSI

1 Nanggroe Aceh Darussalam 2 Sumatera Utara

3 Sumatera Barat

4 Riau

6 Jambi

7 Sumatera Selatan 8 Bengkulu

9 Bangka Belitung

10 Lampung

11 DKI Jakarta – Jawa Bara - Banten

12 Banten 13 Jawa Barat

14 Jawa Tengah

15 Daerah Istimewa Yogyakarta 16 Jawa Timur

17 Bali

18 Nusa Tenggara Barat 19 Nusa Tenggara Timur

erlindungan keseimbangan tata guna air

nimbulkan kerugian negara,

rlindungan terhadap keseimbangan iklim makro

tas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup

alam nasional

ukan dalam perubahan rona alam dan mem

sungan kehidupan.

Tabel III.1.

usat kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiata asarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW

PKN

Lhokseumawe Sabang, Banda Ace Kawasan Perkotaan

Medan-injai-Deli-Serdang-Karo (Mebidangro)

Tebingtinggi, Sidika Balige, Rantau Prap Balige, Padang Side Padang Pariaman, Sawahlun

Bukittinggi, Solok Pekanbaru, Dumai Tanjung Pinang, TeDabo – Pulau Singk

Karimun

Jambi Kuala Tungkal, Saro Muara Bulian Palembang Muara Enim, Kayua

Prabumulih, Lubuk L Bengkulu, Manna, M

Pangkal Pinang, M Pandan, Manggar

Bandar Lampung Bandar Lampung M Menggala, Kotabum Barat Kawasan Perkotaan

Jabodetabek

Serang, Cilegon Pandeglang, Rangk Kawasan Perkotaan

Bandung Raya, Cirebon

Sukabumi, Cikampe

Boyolali, Klaten, Sal Pekalongan, Kudus, Wonosobo, Kebume

Yogyakarta Bantul, Sleman Kawasan Perkotaan t Mataram Praya, Raya, Sumba r Kupang Soe, Kefamenanu, En

Waingapu, Ruteng,

ir yang setiap tahun

kro

dup

empunyai dampak luas

iatan Wilayah (PKW) RWN

PKW

Aceh, Takengon, Meulaboh ikalang, pematang Siantar, Prapat, Kisaran, Gunung

idempuan, Sibolga lunto, Muarasiberut, Terempa, Daik Lingga,

gkep, Tanjung Balai Sarolangun, Muarabungo,

uagung, Baturaja, k Linggau, Sekayu, Lahat , Muko-Muko, Curup

, Muntok, Tanjung r

Metro, Kalianda, Liwa, umi, Kota Agung

gkas Bitung pek – Cikopo, dramayu,

malaya, Pangandaran Salatiga, Tegal,

us, Cepu, Magelang, men, Purwokerto

an, Kediri, Madiun, ber, Blitar, Pamekasan, tan

apura, Negara bawa Besar u, Ende, Maumere,

(5)

NO PROVINSI

20 Kalimantan Barat

21 Kalimantan Tengah

22 Kalimantan Selatan

23 Kalimantan Timur

24 Gorontalo 25 Sulawesi Utara 26 Sulawesi Tengah

27 Sulawesi Selatan

28 Sulawesi Barat 29 Sulawesi Tenggara 30 Maluku

31 Maluku Utara 32 Papua Barat 33 Papua

Sumber: Pedoman Penyusunan RPI2JM

Berdasarkan Tabel dan ur

Provinsi Bangka Belitung,

Kabupaten Belitung Timur

di Manggar.

3.2 ARAHAN RENCANA BANGKA BELITUNG

Rencana Tata Ruang Wil

melalui Peraturan Daerah

harus diperhatikan dari R

RPI2-JM Kabupaten Belitun

a. Arahan pengembangan

i. Arahan pengembang

a) Arahan pengemba

b) Arahan pengem

pengembangan R

Palangkaraya Kuala Kapuas, PangMuarateweh, Sampi Banjarmasin Amuntai, Martapura Kawasan Perkotaan

Balikpapan-Tenggarong-Samarinda-Bontang, Tarakan

Tanjung Redeb, San Selor, Malinau, Tanl Sendawar

Gorontalo Isimu, Kuandang, Ti Kawasan Perkotaan

Manado-Bitung Tomohon, Tondano Palu Poso, Luwuk, Buol,

Donggala Mamuju, Majene, Pa Kendari Unaaha, Lasolo, Ba Ambon Masohi, Werinama,

Namlea, Wahai, Bul Ternate Tidore, Tobelo, Labu Sorong Fak-Fak, Manokwari Jayapura, Timika Biak, Nabire, MutingArso, Wamena

JM Bidang Cipta Karya, 2015

uraian di atas, Kabupaten Belitung Timur me

g, dan Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 20

ur ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah

NA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) PRO NG

Wilayah (RTRW) Provinsi Kepulauan Bangka

h Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan b

i RTRW Provinsi Kepulauan Bangka Belitun

itung Timur adalah:

an pola ruang dan struktur ruang yang mencak

ngan pola ruang:

bangan kawasan lindung dan budidaya

mbangan pola ruang terkait bidang C

RTH.

PKW

kawang, Sambas, ibau, Entikong, Sanggau, angkalan Bun, Buntok,

pit

ra, Marabahan, Kotabaru angata, Nunukan, Tanjung anlumbis, Tanah Grogot,

, Tilamuta no, Kotamobagu ol, Kolonedale, Tolitoli,

eponto, Palopo,

kumba, Barru, Parepare Pasangkayu

Bau-Bau, Raha, kolaka a, Kairatu, Tual, Bula,

abuha, Sanana ari, Ayamaru

ing, Bade, Merauke, Sarmi,

merupakan bagian dari

2008 tentang RTRWN,

h (PKW) yang berpusat

ROVINSI KEPULAUAN

ka Belitung ditetapkan

beberapa arahan yang

ung untuk penyusunan

cakup:

(6)

ii. Arahan pengembang

prasarana sarana air

b. Strategi operasionalisasi

Cipta Karya.

3.3 ARAHAN RENCANA TIMUR

Sesuai dengan amanat U

Kabupaten Belitung Timur

13 Tahun 2014 tentang

arahan dalam RTRW Kabu

RPI2-JM Kabupaten Belitun

a. Penetapan Kawasan

kepentingan:

i. Pertahanan keaman

ii. Ekonomi

iii. Lingkungan hidup

iv. Sosial budaya

v. Pendayagunaan su

b. Arahan pengembangan

i. Arahan pengemban

a) Arahan pengemb

b) Arahan pengem

pengembangan R

ii. Arahan pengemban

prasarana sarana a

maupun Agropolitan

c. Ketentuan zonasi bagi

diperhatikan mencakup

kawasan budidaya, sist

d. Indikasi program seba

khususnya untuk bidan

ngan struktur ruang terkait keciptakaryaan se

air minum, air limbah, persampahan, dan drain

sasi rencana pola ruang dan struktur ruang khu

NA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABU

UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Rua

ur ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupate

g RTRW Kabupaten Belitung Timur Tahun

bupaten Belitung Timur yang perlu diperhatika

itung Timur adalah sebagai berikut:

n Strategis Kabupaten Belitung Timur y

anan

p

sumberdaya alam atau teknologi tinggi

an pola ruang dan struktur ruang yang mencak

angan pola ruang:

mbangan kawasan lindung dan budidaya

embangan pola ruang terkait bidang C

n RTH.

angan struktur ruang terkait keciptakaryaan se

a air minum, air limbah, persampahan, draina

itan.

gi pembangunan prasarana sarana bidang Cip

kup ketentuan umum peraturan zonasi untu

sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

sebagai operasionalisasi rencana pola ruang

ang Cipta Karya.

seperti pengembangan

inase

khususnya untuk bidang

BUPATEN BELITUNG

uang Wilayah (RTRW)

aten Belitung Timur No.

un 2014-2034. Adapun

tikan dalam penyusunan

yang didasari sudut

cakup:

Cipta Karya seperti

seperti pengembangan

inase, RTH, Rusunawa,

Cipta Karya yang harus

ntuk kawasan lindung,

(7)

3.3.1 Penetapan Kawasan

Kawasan strategis yang ter

a. Kawasan strategis yang

b. Kawasan strategis yang

Kawasan strategis provinsi

a. kawasan strategis berd

(KIAK), Pelabuhan ASD

dan Kawasan Kota Terp

b. kawasan strategis berda

Sejuta Pelangi.

Kawasan strategis kabupat

a. kawasan strategis berd

(KIAK), Pelabuhan ASD

Terpadu Mandiri, Pela

Manggar, Kawasan Wis

- Burung Mandi, Kawasa

Kecamatan Manggar, K

Kawasan Marina Band

Minapolitan;

b. kawasan strategis berda

Sejuta Pelangi di Desa

Budaya Gunung Samak

c. kawasan strategis untuk

1.116 (seribu seratus

(Kecamatan Kelapa Kam

(Kecamatan Damar), da

Dendang).

3.3.2 Arahan Pola Ruang A. Arahan Pola Ruang

Arahan pengembanga

a. Arahan pengemban

b. Arahan pengemban

RTH.

san Strategis Kabupaten Belitung Timur

terdapat di Kabupaten Belitung Timur meliputi:

ng ditetapkan oleh provinsi; dan

ng ditetapkan oleh kabupaten.

nsi, terdiri atas:

rdasarkan kepentingan ekonomi yaitu Kawasa

SDP Manggar-Ketapang, Kawasan Industri P

erpadu Mandiri; dan

rdasarkan kepentingan sosial budaya yaitu Ka

paten, terdiri atas:

rdasarkan kepentingan ekonomi yaitu Kawasa

SDP Manggar - Ketapang, Pelabuhan Denda

elabuhan Terpadu Teluk Asam, Pelabuhan

isata Terpadu sepanjang Pantai Nyiur Melam

asan PengembanganHatcheryperikanan laut

, Kawasan Pengembangan Energi PLTU Keca

andoeng River, Kawasan Wisata Pantai Pu

rdasarkan kepentingan sosial budaya yaitu Ka

esa Lenggang Kecamatan Gantung, dan Ka

ak dan Gusong Cine; dan

tuk kepentingan fungsi dan daya dukung lingk

us enam belas) yaitu Kawasan Gunung K

Kampit dan Kecamatan Damar), Kawasan Gun

dan Kawasan Gunung Mangkro dan Gunung

ng dan Struktur Ruang Kabupaten Belitung

gan pola ruang:

angan kawasan lindung dan budidaya

angan pola ruang terkait bidang Cipta Karya se uti:

asan Industri Air Kelik

ri Perikanan Manggar,

Kawasan Desa Wisata

asan Industri Air Kelik

ndang, Kawasan Kota

an Perikanan Pantai

ambai - Kuale Tambak

ut dan wisata bahari di

ecamatan Damar, dan

Punai, dan Kawasan

Kawasan Desa Wisata

Kawasan Pelestarian

gkungan hidup seluas

Kematang Panjang

unung Malang Lepau

ng Badau (Kecamatan

g Timur

(8)

Rencana pola ruan

kawasan budidaya.

yang memberikan

perlindungan setem

rawan bencana ala

produksi, kawasan

kawasan peruntuk

peruntukan permuk

industri, dan kawasa

Arahan pengemban

dengan bidang Cip

kawasan perkotaan

perlindungan setem

perkotaan, memilik

Perkotaan Manggar

Dendang.

Arahan pengemba

terkait dengan bida

Kawasan peruntuka

ribu delapan ratus

perdesaan.

Kawasan permukim

Lalang, Lalang Jay

Damar (Desa Suk

Mentawak, Senyub

Gantung dan Desa

Kawasan permukim

Buding, Cendil, Jan

Nyuruk, Mengkuba

Tiga, Lintang, Air M

Tanjung Batu Itam.

ang Kabupaten Belitung Timur terdiri atas ka

ya. Kawasan lindung terdiri atas kawasan hut

kan perlindungan terhadap kawasan b

empat, kawasan cagar budaya dan ilmu penge

alam. Kawasan budidaya terdiri atas kawasa

san peruntukan hutan rakyat, kawasan pe

ukan perikanan, kawasan peruntukan perta

ukiman, kawasan peruntukan pariwisata, k

asan peruntukan lainnya.

angan kawasan lindung di Kabupaten Belitung

ipta Karya adalah pengembangan Ruang Te

an. RTH kawasan perkotaan merupakan ba

empat di Kabupaten Belitung Timur. Ruang ter

iliki luas 30% dari luas kawasan perkotaa

gar, Perkotaan Kelapa Kampit, Perkotaan Gan

bangan kawasan budidaya di Kabupaten B

idang Cipta Karya adalah pengembangan kaw

ukan permukiman memiliki luas kurang lebih 1

s dua) hektar, meliputi permukiman perkotaa

kiman perkotaan terdapat di Kecamatan Ma

Jaya, Kurnia Jaya, Padang, dan Desa Mekar

ukamandi), Kecamatan Kelapa Kampit (D

ubuk, dan Desa Mayang), Kecamatan Gantun

sa Lenggang), dan Kecamatan Dendang (Desa

iman perdesaan meliputi Desa Buku Limau, Ke

Jangkar Asam, Limbongan, Batu Penyu, Lilanga

bang, Air Kelik, Burung Mandi, Mempaya, R

r Madu, Simpang Pesak, Dukong, Tanjung Ke

m.

s kawasan lindung dan

hutan lindung, kawasan

bawahnya, kawasan

getahuan, dan kawasan

asan peruntukan hutan

peruntukan pertanian,

ertambangan, kawasan

, kawasan peruntukan

ung Timur yang terkait

Terbuka Hijau (RTH)

bagian dari kawasan

terbuka hijau kawasan

taan dan terdapat di

antung dan Perkotaan

Belitung Timur yang

kawasan permukiman.

h 14.802 (empat belas

taan dan permukiman

Manggar (Desa Baru,

kar Jaya), Kecamatan

(Desa Pembaharuan,

tung (Desa Selinsing,

sa Dendang).

Kelubi, Bentaian Jaya,

ngan, Jangkang, Balok,

Renggiang, Simpang

(9)

B. Arahan Struktur Ruang

Arahan pengembangan

antara lain pengembang

drainase,.

Sistem penyediaan air

meliputi:

a. SPAM Kelapa Kampi

b. SPAM Manggar mela

c. SPAM Gantung mela

d. SPAM Simpang Pesa

e. SPAM Simpang Reng

f. SPAM Damar melaya

g. SPAM Dendang mela

h. SPAM Kawasan Khu

Terpadu Pemerintah

Pengembangan sistem

Belitung Timur meliputi:

a. pengembangan Tem

sanitary landfilldi De

b. pembangunan Tem

kecamatan di seluruh

c. pembangunan Sistem

Kampit dan Gantung;

d. pola penanganan per

Pengembangan sistem

Belitung Timur terdiri ata

a. pengembangan sept

rumah tangga;

b. peningkatan akses p

perkotaan dan perde

c. peningkatan peran

pengembangan siste

d. penerapan pengelola

ang

an struktur ruang Kabupaten Belitung Timur t

angan prasarana sarana air minum, air limbah

ir minum yang akan dikembangkan di Kabup

pit melayani daerah Kecamatan Kelapa Kamp

elayani daerah Kecamatan Manggar;

elayani daerah Kecamatan Gantung;

sak melayani daerah Kecamatan Simpang Pe

enggiang melayani daerah Kecamatan Simpan

yani daerah Kecamatan Damar;

elayani daerah Kecamatan Dendang; dan

husus Manggar melayani daerah Perkantora

h Kabupaten Belitung Timur di Manggar.

m pengelolaan sampah yang akan dikemban

ti:

empat Pemrosesan Akhir (TPA) yang me

Desa Sukamandi Kecamatan Damar;

mpat Pemrosesan Sementara (TPS) yang

ruh wilayah kabupaten;

stem Peralihan Angkut (SPA) kecamatan di

ng; dan

persampahan 3R (reduce - reuse - recycle).

m pengelolaan limbah yang akan dikemban

atas:

septic tank dengan sistem individual untuk pen

s pelayanan air limbah baik sistem on site

desaan;

n serta masyarakat dalam penyediaan se

stem pengelolaan air limbah;

olaan air limbah secara fisik, kimiawi, dan biolo

r terkait keciptakaryaan

bah, persampahan, dan

upaten Belitung Timur

pit;

Pesak;

ang Renggiang;

oran dan Permukiman

angkan di Kabupaten

menggunakan sistem

ang tersebar di tiap

di Kecamatan Kelapa

angkan di Kabupaten

engelolaan air limbah

site maupun off site

septic tank maupun

(10)

e. peningkatan pembiay

mendorong kerjasam

f. pengembangan Insta

g. pengembangan siste

industri dibuat oleh m

Pengembangan sistem

terdiri atas:

a. pengembangan jaring

sepanjang jalan utam

b. pengembangan jaring

di sepanjang ruas jala

c. pemanfaatan kebera

wilayah pedalaman.

3.3.3 Ketentuan Zonasi B

Kertentuan zonasi bagi pem

diperhatikan mencakup ket

budidaya, sistem perkotaan

(1) Ketentuan umum pe

ditetapkan sebagai be

a. dalam ruang terbu

kegiatan budidaya y

b. dalam ruang terbu

kegiatan yang menu

c. penerapan konsep

untuk menjaga kual

d. rencana pengelola

kabupaten;

e. pembangunan fasil

fungsi ruang terbuka

f. diperkenankan unt

kegiatan penghutan

g. diperkenankan kegi

h. rencana pengelolaa

tegangan tinggi men

iayaan pembangunan Prasarana Air Limbah P

sama pemerintah - swasta;

stalasi Pengololahan Lumpur Tinja (IPLT); dan

sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPA

masing-masing industri dengan pengawasan

m drainase yang akan dikembangkan di Kabup

ringan drainase primer berupa drainase pasan

ama;

ringan drainase sekunder berupa drainase pasa

jalan lainnya; dan

eradaan kolong untuk pengembangan kolam

n.

i Bagi Pembangunan Prasarana Sarana Bida

embangunan prasarana dan sarana bidang Ci

ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasa

aan, dan jaringan prasarana.

peraturan zonasi ruang terbuka hijau k

berikut:

rbuka hijau kawasan perkotaan tidak diperk

a yang dapat mengganggu fungsi utama kawasa

buka hijau kawasan perkotaan masih diperk

enunjang fungsi utama kawasan sesuai ketentu

sep taman kota pada lokasi yang potensial di

ualitas ruang dan estetika lingkungan;

olaan Ruang Terbuka Hijau sepanjang p

silitas olah raga dan rekreasi dengan syarat

uka hijau;

untuk kegiatan pembangunan rekreasi terb

tanan;

egiatan pembangunan fasilitas pelayanan sosia

laan ruang terbuka/ruang bebas sepanjang

engacu pada ketentuan yang berlaku; dan

h Permukiman dengan

an

IPAL) untuk kawasan

n pemerintah daerah.

upaten Belitung Timur

sangan yang berada di

asangan yang berada

m retensi di

wilayah-idang Cipta Karya

Cipta Karya yang harus

asan lindung, kawasan

kawasan perkotaan

erkenankan dilakukan

asan;

erkenankan dilakukan

ntuan yang berlaku;

di seluruh kabupaten

perbatasan wilayah

rat tidak mengganggu

rbuka, kuburan, dan

sial secara terbatas;

(11)

i. luas ruang terbuka h

(2) Ketentuan umum pera

a. peruntukan kawasa

dengan ketentuan p

b. pada kawasan p

pendukung fasilitas

berlaku;

c. dalam kawasan pe

sesuai dengan kete

d. kawasan permukim

Terbuka Hijau (RTH

perkotaan;

e. dalam kawasan pe

rumah tangga, indu

f. dalam kawasan per

dengan skala pelay

g. kawasan permukim

lahan pertanian den

h. pembatasan perke

dengan kawasan lin

i. dalam kawasan pe

mengganggu fungsi

j. pengembangan kaw

yang berlaku di bida

k. pembangunan huni

dengan peraturan t

bangunan, dan lain

l. pada kawasan perm

pendukung permuk

sudah ada.

m. prioritas pengemba

pelayanan fasilitas p

n. pengembangan per

unit permukiman se

ka hijau perkotaan paling sedikit 30% dari luas k

raturan zonasi kawasan permukiman ditetapka

asan permukiman diperkenankan untuk di

n perundang-undangan yang berlaku;

permukiman diperkenankan adanya sara

tas permukiman sesuai dengan petunjuk teknis

permukiman masih diperkenankan dibangun

etentuan peraturan yang berlaku;

kiman harus dilengkapi dengan fasilitas sosi

TH) perkotaan dengan luas paling sedikit 30

permukiman masih diperkenankan adanya ke

dustri kecil dan menengah yang tidak menimbu

permukiman diperkenankan adanya fasilitas so

layanan lingkungan;

iman tidak diperkenankan dibangun di dalam

engan irigasi teknis;

rkembangan kawasan terbangun yang bera

lindung;

permukiman tidak diperkenankan dikemban

gsi permukiman dan kelangsungan kehidupan

kawasan permukiman harus dilakukan sesuai

idang perumahan dan permukiman;

unian dan kegiatan lainnya di kawasan perm

n teknis dan peraturan lainnya yang berlaku (K

in sebagainya);

ermukiman perkotaan harus disediakan prasara

ukiman yang tersambung dengan sistem prasa

bangan pada permukiman hirarki rendah

s permukiman;

permukiman ditunjang dengan pengembangan

seperti: fasilitas perdagangan dan jasa, hibura

s kawasan perkotaan.

kan sebagai berikut:

dialihfungsikan sesuai

sarana dan prasarana

nis dan peraturan yang

gun prasarana wilayah

sosial termasuk Ruang

30% dari luas kawasan

kegiatan industri skala

bulkan polusi

s sosial ekonomi lainnya

m kawasan lindung dan

rada atau berbatasan

angkan kegiatan yang

n sosial masyarakat;

suai ketentuan peraturan

rmukiman harus sesuai

(KDB, KLB, sempadan

sarana dan sarana dasar

asarana perkotaan yang

h dengan peningkatan

gan fasilitas pendukung

(12)

o. kegiatan pemanfaa

ruang yang mengga

(3) Ketentuan Umum Per

PKW, PKL, PKLp; da

Ketentuan umum pera

a, meliputi:

a. memperhatikan pem

didukung dengan fa

ekonomi yang dilaya

b. peraturan intensit

permukiman denga

c. prasarana minimum

areal parkir dan are

dilayani; dan

d. setiap kapling harus

Ketentuan umum pera

a. memperhatikan pe

yang didukung den

kegiatan ekonomi ya

b. peraturan intensit

permukiman denga

c. prasarana minimum

areal parkir dan are

dilayani; dan

d. setiap kapling harus

Ketentuan umum pera

a. memperhatikan pe

yang didukung den

kegiatan ekonomi ya

b. peraturan intensit

permukiman denga

c. prasarana minimum

areal parkir dan are

dilayani; dan

aatan ruang yang tidak diperkenankan yaitu k

ganggu fungsi kawasan.

Peraturan Zonasi untuk Rencana Sistem Pe

dan PPK.

eraturan zonasi PKW sebagaimana dimaksud

emanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi be

fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang ses

layaninya;

sitas pemanfaatan ruang untuk pengem

gan intensitas kepadatan rendah hingga mene

um setiap kegiatan perdagangan dan jasa

areal bongkar muat yang proporsional dengan

rus secara proporsional menyediakan ruang te

eraturan zonasi PKL meliputi :

pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi

dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan

i yang dilayaninya;

sitas pemanfaatan ruang untuk pengem

gan intensitas kepadatan rendah hingga mene

um setiap kegiatan perdagangan dan jasa

areal bongkar muat yang proporsional dengan

rus secara proporsional menyediakan ruang te

eraturan zonasi PKLp meliputi:

pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi

dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan

i yang dilayaninya;

sitas pemanfaatan ruang untuk pengem

gan intensitas kepadatan rendah hingga mene

um setiap kegiatan perdagangan dan jasa

areal bongkar muat yang proporsional dengan

kegiatan pemanfaatan

Perkotaan terdiri atas

ud pada ayat (1) huruf

i berskala provinsi yang

sesuai dengan kegiatan

embangan kawasan

nengah;

a wajib menyediakan

an jenis kegiatan yang

terbuka hijau.

mi berskala kabupaten

n yang sesuai dengan

embangan kawasan

nengah;

a wajib menyediakan

an jenis kegiatan yang

terbuka hijau.

mi berskala kabupaten

n yang sesuai dengan

embangan kawasan

nengah;

a wajib menyediakan

(13)

d. setiap kapling harus

Ketentuan umum pera

d, meliputi:

a. memperhatikan p

yang didukung d

kegiatan ekonom

b. kegiatan yang d

industri rumah tan

c. kegiatan yang tid

kegiatan industri

d. peraturan intens

permukiman deng

e. prasarana minim

areal parkir dan

yang dilayani; dan

f. setiap kapling har

(4) Ketentuan umum pera

a. pembangunan insta

pada sumber air ba

b. pembangunan dan

rumah (SR) yang

dikeluarkan oleh inst

c. pembangunan dan

rumah (SR) yang

tidak keberatan dar

d. pembangunan siste

air minum sesuai ke

(5) Ketentuan umum pera

a. kegiatan yang dip

berupa pemilahan,

sampah, dan indust

rus secara proporsional menyediakan ruang te

eraturan zonasi PPK sebagaimana dimaksud

n pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi

dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan

mi yang dilayaninya;

diperbolehkan dengan syarat meliputi LIS

tangga;

tidak diperbolehkan meliputi pusat perkulakan

stri yang menghasilkan B3;

ensitas pemanfaatan ruang untuk pengem

engan intensitas kepadatan rendah hingga me

imum setiap kegiatan perdagangan dan jasa

n areal bongkar muat yang proporsional den

dan

harus secara proporsional menyediakan ruang

eraturan zonasi sistem penyediaan air minum (

stalasi pengolahan air minum tidak diizinkan

baku;

an pemasangan jaringan primer, sekunder

g memanfaatkan bahu jalan wajib dilengka

instansi yang berwenang;

an pemasangan jaringan primer, sekunder

g melintasi tanah milik perorangan wajib dile

ari pemilik tanah; dan

sistem penyediaan air minum mengikuti maste

i ketentuan perundangan yang berlaku.

eraturan zonasi sistem pengelolaan sampah te

diperkenankan meliputi kegiatan pengopera

n, pengolahan, pemrosesan akhir sampah,

ustri terkait pengolahan sampah;

terbuka hijau.

d pada ayat (1) huruf

mi berskala kecamatan

an yang sesuai dengan

LISIBA dan KASIBA,

an, industri besar, dan

embangan kawasan

enengah;

sa wajib menyediakan

dengan jenis kegiatan

ng terbuka hijau.

m (SPAM) terdiri atas:

n dibangun langsung

der, dan sambungan

kapi izin galian yang

der, dan sambungan

dilengkapi pernyataan

sterplan pembangunan

terdiri atas:

rasian TPA sampah

(14)

b. kegiatan yang dip

pangan, kegiatan p

dampak pengelolaa

c. diperkenankan pem

kantor pengelola, g

keamanan, bangun

d. pembangunan fasi

lingkungan, keseha

berlaku;

e. memiliki jarak yan

dengan kawasan pe

f. kegiatan pemanfa

pemanfaatan ruang

(6) Ketentuan umum perat

a. setiap kegiatan u

menyediakan instal

b. pembangunan siste

mengikuti ketentuan

(7) Ketentuan umum perat

a. larangan membang

b. setiap pembanguna

sumur resapan ya

ketentuan teknis ya

c. tidak memanfaatka

material padat lainn

d. pengembangan kaw

wajib dipertahanka

mengurangi dimensi

saluran yang ada.

3.3.4 Indikasi Program Bi

Pentahapan dan urutan pr

rincian mengenai sektor

diperkenankan dengan syarat meliputi kegia

n penghijauan, kegiatan pemukiman dalam ja

laan persampahan;

embangunan fasilitas pengolahan sampah ya

, gudang/garasi kendaraan pengangkut dan

unan TPS, dan tempat mesin pengolah sampa

asilitas pengolahan sampah wajib memper

sehatan masyarakat, dan sesuai dengan kete

ang cukup untuk pengembangan zona peny

pemukiman; dan

nfaatan ruang yang tidak diperkenanka

ang yang mengganggu fungsi kawasan.

raturan zonasi sistem pengelolaan limbah terd

usaha yang menghasilkan air limbah

talasi pengolahan limbah individu dan/atau kom

stem pengelolaan air limbah yang dimaksud h

uan teknis.

raturan zonasi sistem drainase terdiri atas:

ngun pada kawasan resapan air dan tangkapa

unan wajib menyediakan jaringan drainase li

yang terintegrasi dengan sistem drainase

s yang berlaku;

kan saluran drainase untuk pembuangan sam

innya yang dapat mengurangi kapasitas dan fu

kawasan terbangun yang di dalamnya terdapa

kan secara fisik maupun fungsional denga

ensi saluran serta tidak menutup sebagian ata

.

Bidang Cipta Karya

prioritas program pembangunan dimaksudkan

ktor kegiatan yang perlu dilaksanakan sesu

giatan pertanian non

jarak yang aman dari

yang diizinkan berupa

n alat-alat berat, pos

pah;

erhatikan kelestarian

ketentuan teknis yang

nyangga (bufferzone)

kan yaitu kegiatan

rdiri atas:

h disyaratkan untuk

omunal; dan

huruf a di atas wajib

pan air hujan;

lingkungan dan/atau

se sekitarnya sesuai

mpah, air limbah atau

fungsi saluran; dan

apat jaringan drainase

ngan ketentuan tidak

atau keseluruhan ruas

kan untuk mendapatkan

(15)

kepentingannya, jangka

dipergunakan untuk pelaksa

Untuk mencapai tujuan da

perlu disusun tahapan pela

tentang Penataan Ruang.

sedangkan indikasi program

Indikasi program adalah b

yang akan dilaksanakan d

tata ruang di masa yan

berdasarkan potensi dan

perkembangan sektor-sekt

dan pembangunan.

Program-program ini dap

jelasnya dapat dilihat pad

Timur 2011-2031. Indika

struktur ruang khususnya u

3.4 PRIORITAS KABUP BIDANG CIPTA KAR

Penyelenggaraan pembanguna

Undang-Undang No. 32 Tahun

Tahun 2007 tentang Pemba

Provinsi, dan Pemerintahan D

tersebut, maka prioritas penang

yang berfungsi strategis secar

Pada pelaksanaannya, alokas

Bidang Cipta Karya sebagai be

a. Klaster A, merupakan k

Kegiatan Nasional (PKN

kabupaten/kota di dalam

yang telah memiliki Perda

a waktu pelaksanaan serta sumber pemb

ksanaan program pembangunan.

dan sasaran yang diinginkan dalam pengemba

elaksanaan kegiatan sesuai Undang-undang N

g. Pentahapan kegiatan dituangkan dalam keg

ram utama lima tahun pertama diuraikan per ta

bagian yang memuat rincian tahapan dan pr

n di kawasan perencanaan, sesuai dengan tu

yang akan datang. Indikasi program pemb

n masalah kawasan terkait pengembangan

sektor tertentu dan sasaran yang ingin dicapai d

apat dikelompokkan dalam beberapa progr

ada indikasi program utama penataan ruang

ikasi program sebagai operasionalisasi renca

a untuk bidang Cipta Karya.

UPATEN BELITUNG TIMUR DALAM KLAST ARYA

ngunan infrastruktur Bidang Cipta Karya salah s

ahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peratur

bagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Daerah Kabupaten/Kota. Dengan mengacu kepada

nanganan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahk

cara nasional.

kasi APBN Bidang Cipta Karya terdapat 5 (lim

i berikut:

n kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang

N), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKS

m kawasan metropolitan, serta kawasan strategis

rda RTRW dan Perda Bangunan Gedung.

mbiayaan yang dapat

bangan pembangunan,

Nomor 26 Tahun 2007

kegiatan per lima tahun

r tahun kegiatan.

program pembangunan

tujuan pengembangan

mbangunan ditentukan

n serta kecenderungan

i dalam pengembangan

ogram kegiatan. Lebih

ng kabupaten Belitung

ncana pola ruang dan

STER PENANGANAN

satunya mengacu pada

raturan Pemerintah No. 38

ah, Pemerintahan Daerah

pada peraturan perundangan

hkan pada kabupaten/kota

lima) klaster penanganan

ng termasuk dalam Pusat

KSN) di dalam KSN dan

(16)

Ind Rencana Tat

INDIKASI PROGRAM UTAMA

PENYEHATAN LINGKUNGAN

a. Sistem penyediaan air minum:

•SPAM Kelapa Kampit melayani daerah Kecamatan Kelapa Kampit;

•SPAM Manggar melayani daerah Kecamatan Manggar;

•SPAM Gantung melayani daerah Kecamatan Gantung;

•SPAM Simpang Pesak melayani daerah Kecamatan Simpang Pesak;

•SPAM Simpang Renggiang melayani daerah Kecamatan Simpang Renggi

•SPAM Damar melayani daerah Kecamatan Damar;

•SPAM Dendang melayani daerah Kecamatan Dendang; dan

•SPAM Kawasan Khusus Manggar melayani daerah Perkantoran dan Perm

Pemkab Belitung Timur di Manggar.. b. pengembangan sistem pengelolaan sampah:

•pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang menggunakan sist

Desa Sukamandi Kecamatan Damar;

•pembangunan Tempat Pemrosesan Sementara (TPS) yang tersebar di tiap

wilayah kabupaten;

•pembangunan Sistem Peralihan Angkut (SPA) kecamatan di Kecamatan K

Gantung; dan

•pola penanganan persampahan 3R (reduce - reuse - recycle).

c. Pengembangan sistem pengelolaan limbah:

•pengembangan septic tank dengan sistem individual untuk pengelolaan ai

•peningkatan akses pelayanan air limbah baik sistem on site maupun off

perdesaan;

•peningkatan peran serta masyarakat dalam penyediaan septic tank maupu

pengelolaan air limbah;

•penerapan pengelolaan air limbah secara fisik, kimiawi, dan biologis;

•peningkatan pembiayaan pembangunan Prasarana Air Limbah Permukim

kerjasama pemerintah - swasta;

•pengembangan Instalasi Pengololahan Lumpur Tinja (IPLT); dan

•pengembangan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk kaw

oleh masing-masing industri dengan pengawasan pemerintah daerah.

d. Pengembangan sistem drainase:

Tabel III.2.

Indikasi Program Utama Bidang Cipta Karya Berdasarkan

ata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Belitung Timur 2014-2034

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN

I II III IV

2

0

1

5

2

0

1

6

2

0

1

7

2

0

1

8

2

0

1

9 2020

-2024

2025-2029

20 -20

ggiang;

ermukiman Terpadu

Tiap Kecamatan

sistem sanitary landfill di

iap kecamatan di seluruh

n Kelapa Kampit dan

Tiap Kecamatan

air limbah rumah tangga; ff site perkotaan dan

pun pengembangan sistem

iman dengan mendorong

kawasan industri dibuat

Tiap Kecamatan

Tiap

SUMBER

DANA INSTANSI PELAKSANA IV

2030 -2034

APBD

Dinas Bina Marga & SDA, Dinas Cipta Karya dan PR, PDAM,

BLHD

APBD

Dinas Cipta Karya dan PR, Dinas Bina Marga & SDA, BLHD

APBD Dinas Bina Marga & SDA,BLHD

(17)

INDIKASI PROGRAM UTAMA

•pengembangan jaringan drainase primer berupa drainase pasangan yang b

utama;

•pengembangan jaringan drainase sekunder berupa drainase pasangan yang

ruas jalan lainnya; dan

•pemanfaatan keberadaan kolong untuk pengembangan kolam retensi di w

pedalaman.

KAWASAN PERMUKIMAN

a. Penyediaan perumahan dan permukiman layak huni

b. Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasaran permukiman di kawasan p

c. Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasaran permukiman di kawasan p

Sumber : RTRW Kabupaten Belitung Timur Tahun 2014-2034

LOKASI

WAKTU PELAKSANAAN

I II III IV

2

0

1

5

2

0

1

6

2

0

1

7

2

0

1

8

2

0

1

9 2020

-2024

2025-2029

20 -20

g berada di sepanjang jalan

ang berada di sepanjang

i wilayah-wilayah

kecamatan

Kaw. permukiman

n perdesaan Kaw.

permukiman

n perkotaan Kaw.

permukiman

SUMBER

DANA INSTANSI PELAKSANA IV

2030 -2034

Dinas Bina Marga & SDA

APBN,APBD, Swasta

Kemenpera

Dinas Bina Marga & SDA Dinas Cipta Karya & PR Dinas Sosial

APBN,APBD, Swasta

Kemenpera

Dinas Bina Marga & SDA Dinas Cipta Karya & PR Dinas Sosial

APBN,APBD, Swasta

Kemenpera

(18)

b. Klaster B, merupakan ka

Kegiatan Nasional (PKN)

kabupaten/kota di dalam

yang telah memiliki Perda

c. Klaster C, terdiri dari k

Minimal (SPM), berdasark

cakupan air minum/sanitas

d. Klaster D ditujukan dala

Cipta Karya yang bertujua

e. Klaster E ditujukan untuk

Karya yang diusulkan seca

Berdasarkan uraian di atas, K

dalam rangka pemenuhan

kabupaten/kota yang men

Pelayanan Minimal SPM)

Klaster B. Pemilihan pr

berdasarkan karakteristik m

alam, memiliki cakupan ai

atau miskin. Selain memen

yang tinggi terhadap pemb

yang responsif.

n kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang

N), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKS

m kawasan metropolitan, serta kawasan strategis

da RTRW.

kabupaten/kota yang menjadi prioritas pemenuha

arkan karakteristik antara lain daerah yang rawan be

nitasi rendah, permukiman kumuh, dan daerah kritis a

dalam rangka pengembangan kegiatan pemberdaya

juan penanggulangan kemiskinan di perkotaan dan pe

tuk kabupaten/kota yang memiliki program inov

ecara kompetitif dan selektif.

, Kabupaten Belitung Timur merupakan kabupaten y

nuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Kla

enjadi prioritas penanganan dalam rangka

) Bidang Cipta Karya, yaitu kabupaten/kota

prioritas kabupaten/kota dalam pemenuha

ik masing-masing daerah, antara lain daerah

air minum/sanitasi rendah, permukiman kum

enuhi karakteristik tersebut, daerah juga haru

mbangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya d

ng termasuk dalam Pusat

KSN) di dalam KSN dan

is lainnya (KEK, MP3EI)

nuhan Standar Pelayanan

n bencana alam, memiliki

is atau miskin.

dayaan masyarakat Bidang

n perdesaan.

novasi baru Bidang Cipta

n yang termasuk klaster C

Klaster C merupakan

a pemenuhan Standar

ta di luar Klaster A dan

uhan SPM ditentukan

h yang rawan bencana

muh, dan daerah kritis

arus memiliki komitmen

Gambar

Tabel III.1.
Tabel III.2.

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui kuesioner.Pada penelitian tingkat pengetahuan ini peneliti menemukan hasil dimana

perilaku seksual remaja (variabel tergantung) yang tidak normal.. maka hasil ini tidak bisa di generalisasikan ke semua

Penelitian ini bersifat deskriptif yang menggunakan satu variabel yaitu subjective well-being yang bertujuan untuk memberikan gambaran deskriptif subjective well-being yang

Berdasarkan hasil yang diperoleh dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Sistem otomasi penyalaan lampu ruang kuliah berbasis Atmega8535 dengan

Kenaikan terbesar terjadi di Kabupaten Banyuwangi yang mengalami kenaikan indeks yang dibayar nelayan sebesar 0,99 persen, kemudian diikuti Kabupaten Situbondo 0,61

Pada hasil analisa didapatkan metode terbaik untuk kedua waduk tersebut yaitu IDW dengan power 3 dengan nilai error terkecil yaitu 1,258 untuk Wlingi dan 1,39 untuk

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran sikap positif atau negatif terhadap perilaku fanatik pada suporter kesebelasan Persib Bandung melalui