• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KELEMBAGAAN DAERAH DAN RENCANA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1503907562BAB VII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VII KELEMBAGAAN DAERAH DAN RENCANA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1503907562BAB VII"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 1

BAB VII

KELEMBAGAAN DAERAH DAN RENCANA

PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

A. Kondisi Kelembagaan

Kondisi kelembagaan yang ada di Kabupaten Sorong khususnya yang

berkaitan dalam pelaksanaan dan penyusunan Rencana Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) adalah instansi-instansi sebagai berikut:

 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

 Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU)

 Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup

 Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda)

1. Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Sorong

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

BAPPEDA merupakan lembaga atau instansi pemerintah yang memiliki

peran sangat penting dalam perencanaan dan pengendalian

pembangunan di daerah. Peran ini tercermin dalam Undang-undang No.

25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

dimana dijelaskan pada Undang-undang tersebut Bappeda memiliki

tugas untuk melaksanakan musrembang daerah dan menyusun RPJM

Daerah. Berdasarkan hal tersebut maka Bappeda juga memiliki peran

dan fungsi yang sangat besar terhadap pelaksanaan dan penyusun

RPIJM.

Secara sistematis mengenai sumber daya manusia, kualitas pendidikan,

serta prasarana dan sarana kerja yang ada di unit kerja Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sorong (BAPPEDA)

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 6 b. Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU)

Dinas PU merupakan lembaga atau instansi teknis pemerintah yang

memiliki peran penting dalam pelaksanaan pembangunan khususnya

dalam pembangunan fisik di daerah. Peran Dinas PU semakin besar

setelah dibuatnya Undang-undang No. 32 tentang Pemerintah Daerah,

dimana pada Undang-undang ini Pemerintah Daerah diberi kesempatan

seluas-luasnya untuk mengatur daerah termasuk dalam bidang

infrastruktur keciptakaryaan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan

rakyat, pemerataan dan keadilan.

Berkaitan dengan penyusunan RPIJM ini peran Dinas PU sangat besar,

hal ini disebabkan Dinas PU merupakan dinas yang berkaitan secara

langsung dalam pelaksanaan fisik yang diusulkan dalam RPIJM.

Mengingat peran Dinas PU yang cukup besar, maka kesiapan dari

instasi tersebut harus diperhatikan terutama yang berkaitan dengan

sumber daya manusia (kualitas dan kuantitas), sarana dan prasarana

serta dukungan pendanaan.

Secara sistematis mengenai sumber daya manusia, kualitas pendidikan,

serta prasarana dan sarana kerja yang ada di unit kerja Dinas

Pekerjaan Umum (Dinas PU) Kabupaten Sorong) dapat dijelaskan pada

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 11 c. Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup

Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup merupakan salah lembaga

atau instansi yang terkait atau berhubungan langsung dalam

penyusunan dan pelaksanaan RPIJM. Dinas Pertambangan dan

Lingkungan Hidup merupakan dinas teknis yang memiliki peran sebagai

pengendali dalam pelaksanaan pembangunan fisik, peran ini khusus

yang berkaitan dengan lingkungan yaitu antara lain:

 Penyusunan Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)

 Penerbitan SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan)

 Memberikan rekomendasi tentang dokumen AMDAL

 Melakukan evaluasi terhadap hasil pengelolaan lingkungan

Dalam penyusunan dan pelaksanaan RPIJM di Kabupaten Sorong

Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup pengendali terhadap

dampak lingkungan yang akan terjadi.

Mengingat peran Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup yang

cukup besar, maka kesiapan dari instasi tersebut harus diperhatikan

terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia (kualitas dan

kuantitas), sarana dan prasarana serta dukungan pendanaan.

Secara sistematis mengenai sumber daya manusia, kualitas pendidikan,

serta prasarana dan sarana kerja yang ada di unit kerja Dinas

Pertambangan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Sorong dapat

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 16 d. Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA)

Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) merupakan salah lembaga

atau instansi yang terkait atau berhubungan langsung dalam

penyusunan dan pelaksanaan RPIJM. Dinas Pendapatan Daerah

merupakan dinas teknis yang memiliki peran sebagai pengelola retribusi

yang dihasilkan dari pembangunan infrastruktur bidang keciptakaryaan

seperti: retribusi sampah, retribusi pengolahan air limbah serta retribusi

lainnya yang berkaitan dengan infrastruktur.

Mengingat peran Dinas Pendapatan Daerah yang cukup besar, maka

kesiapan dari instasi tersebut harus diperhatikan terutama yang

berkaitan dengan sumber daya manusia (kualitas dan kuantitas), sarana

dan prasarana serta dukungan pendanaan.

Secara sistematis mengenai sumber daya manusia, kualitas pendidikan,

serta prasarana dan sarana kerja yang ada di unit kerja Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Sorong dapat dijelaskan pada

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 21 B. Masalah, Analisis dan Usulan Program

1. Masalah yang dihadapi

Seperti yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya bahwa dalam

penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Kabupaten Sorong instansi atau lembaga yang memiliki keterkaitan

langsung dalam penyusunan RPIJM adalah sebanyak 4 (empat) instansi

yaitu:

 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

 Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU)

 Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup

 Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA)

Ke empat instansi atau lembaga tersebut pada dasarnya memiliki

permasalahan yang sama khususnya dalam penyusunan maupun pada

saat pelaksanaan RPIJM di daerah. Adapun permasalahan-permasalahan

yang dihadapi adalah sebagai berikut:

 Pelaksanaan tugas dan wewenang dari masing-masing instansi belum maksimal dilaksanakan.

 Keterbatasan sumber daya manusia dalam pelaksanaan pembangunan fisik keciptakaryaan.

 Keterbatasan sarana dan prasarana antara lain: o Peralatan kantor

o Peralatan kerja dilapangan

2. Analisis Permasalahan

Dalam melakukan analisis permasalahan terhadap instansi atau lembaga

pemerintah yang berhubungan langsung dengan penyusunan dan

pelaksanaan RPIJM di daerah, dilakukan dengan metode analisis SWOT

(Strenght, Weakness, Oppurtunity dan Threat)

Dalam era otonomi dimana dituntut kemandirian daerah dalam

pembangunan menonjol, maka analisis ini cukup efektif untuk digunakan.

Kekuatan atau potensi maupun kelemahan yang dimiliki suatu wilayah

(22)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 22 Adapun analisis SWOT yang dilakukan terhadap instansi atau lembaga

yang berhubungan langsung dalam penyusunan dan pelaksanaan RPIJM

dapat dilihat pada matriks SWOT berikut:

IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL 5. Adanya uraian tugas dalam Menunjang

kinerja organisasi .

1. Sebahagian struktur organisasi SKPD belum terisi sesuai dengan kebutuhan; 2. Kinerja aparatur pelaksana belum

optimal ;

3. Masih lemahnya pemahaman terhadap tupoksi ; 1. Adanya Musyawarah Perencanaan

Pembangunan ( Musrenbang ); 2. Adanya dukungan data dan iformasi

SKPD;

3. Tersedianya kesempatan untuk mengikuti pendidikan penjenjangan, fungsional , dan bimbingan teknis; 4. Adanya laporan kinerja instansi

pemerintah;

5. Tersedianya publikasi pembangunan secara periodik;

1. Partissipasi masyarakat dalam pembangunan melalui musrenbang masih lemah;

2. Masíh adanya sebahagian masyarakat belum responsip terhadap data dan

5. Belum optimalnya pemanfaatan data pembangunan oleh instansi pemerintah.

1. Faktor Internal

a. Strengths (S) Kekuatan

Identifikasi terhadap faktor internal dan eksternal dimaksudkan utnuk

pencapian visi dan misi dalam pembangunan daerah, hal ini terkait dengan

bidang tugas dalam membantu Bupati di bidang perencanaan,

pengendalian , dan evaluasi pembangunan daerah. Beberapa faktor

(23)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 23 1) Adanya Visi dan Misi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Bappeda Kabupaten Sorong;

Visi pada SKPD Bappeda adalah ” Menjadi Institusi Perencana Yang Handal, Kredibel dan Secara Proaktif Ikut Berperan Dalam Penentuan Pencapaian Tujuan Pembangunan Daerah ” hal ini merupakan cita-cita yang ingin dicapai dalam mendukung rencana

pembangunan sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Sorong.

Selanjutnya sebagai daya dukung terhadap visi tersebut diatas

ditetapkan misi sebagai berikut :

 Meningkatkan kualitas rencana pembangunan daerah dalam jangka panjang, menengah , dan tahunan ;

 Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan dengan stakeholder untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi, sinergi

perencanaan daerah;

 Mewujudkan sebagai mitra dalam perencanaan pembangunan daerah.

2) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang melaksanakan tugas Bappeda;

Bahwa Sumber Daya Manusia ( SDM ) mempunyai posisi sentral dalam

mewujudkan kinerja. Kontek ini ditentukan oleh relevansi konstribusi

untuk dapat melakukan aktivitas di bidang perencanaan pembangunan.

Selanjutnya sebagai daya dukung terhadap tugas Bappeda, jumlah

pegawai 65 orang , dan tenaga honorer 6 orang .

3). Adanya Tugas Pokok dan Fungsi ( Tupoksi );

Tupoksi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisakan dari organisasi

dan tatakerja guna menacapai tujuan sehingga dalam melaksanakan

tugas tidak terjadi penyimpangan dan secara birokrasi dapat berjalan

sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawab yang diemban guna

(24)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 24 4) Adanya laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

Pengukuran kinerja terhadap pelaksanan tugas pada setiap tahun mulai

dari awal perencanaan sampai pada akhir pelaksanaan dibuatkan

evaluasi terhadap pencapaian kinerja, pelaporan tersebut di sampaikan

pada Bupati Kepala Daerah sebagai koordinator dalam bidang

pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan.

5) Adanya Uraian Tugas Dalam Menunjang Kinerja Organisasi .

Sesuai dengan tupoksi Bappeda , dalam menunjang kinerja organisasi

telah dibuatkan uraian tugas berdasarkan struktur organisasi yang ada

yaitu ; (1) Sekretaris meliputi Kepala Sub Bagian (kasubag)

Kepegawaian, Kasub Keuangan, dan Kasub Admistrasi Pembangunan.

(2) Bidang Bidang Fisik dan Prasarana meliputi Kepala Sub Bidang

(Kasubbid) Perumahan dan Pemukiman, Kasubbid

Pertambangan,Energi dan Lingkungan Hidup, Kasubbid Perhubungan

dan Telekomunikasi. (3) Bidang Bidang Ekonomi terdiri dari Kasubbid

Perdagangan dan Koperasi, Kasubbid Pertanian, Kehutanan, Perikanan

dan Kelautan, Kasubbid Perindustrian dan Jasa. (4) Bidang Sosial

Budaya meliputi Kasubbid Agama, Pendidikan,Kebudayaan, Pemuda

Olahraga, Pariwisata, Kasubbid Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.

(5) Bidang Litbang meliputi Kasubbid Penelitian Sumber Daya Alam,

Kaubbid Penelitian Inprastruktur, Kasubbid Penelitian Sosial Ekonomi.

(6) Bidang Pendataan dan Pelaoran meliputi Kausbbid Monitoring

,Evaluasi dan Pelaporan, Kasubbid Analisa Data, Kasubbid Statistik dan

Pelaporan. (7) Kabid Tata Ruang meliputi Kasubbid Pengembangan

Wilayah dan Kawasan, Kasubbid Tata Ruang Kota, Kasubbid Tata

Guna Tanah dan Panataan Ruang.

b. Weaknesses ( W ) Kelemahan

1). Sebagaian Struktur Organisasi SKPD Belum Terisi Sesuai Dengan Kebutuhan;

Struktur organisasi Bappeda terdiri dari Kepala yang membawahi

Sekretaris, Bidang Fisik dan Prasarana, Bidang Ekonomi, Bidang Sosial

(25)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 25 Bidang Tataruang , sekretaris maupun bidang membawahi 3 ( tiga ) sub

bagian/sub bidang.

Dari struktur organisasi sebagimana tersebut diatas bidang sosial

budaya masih terdapat satu sub bidang yang belum terisi yaitu

Kasubbid Pemerintahan , Kependudukan dan Tenaga Kerja, begitu juga

pada bidang libang terdapat satu sub bidang yang belum terisi yaitu

kasubbid penelitian sosial ekonomi. Dari sejumlah aparatur yang ada

baru sebahagian yang telah mengikuti pendidikan fungsional guna

menunjang kinerja bidang tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

2). Kinerja Aparatur Pelaksana Belum Optimal;

Dari beban tugas yang diemban oleh Bappeda, kinerja aparatur yang

ada dengan prekwensi pekerjaan yang harus dilaksanakan diperlukan

kemampuan aparatur yang dapat melaksanakan dan menjalankan

tupoksi guna meningkatkan pelayanan prima baik internal maupun

ekternal terhadap kepentingan publik sesuai dengan tuntutan kegiatan

pembangunan yang diharapkan oleh kelompok sasaran.

3). Masih lemahnya Pemahaman Terhadap Tupoksi ;

Pemahaman terhadap tupoksi sangat erat kaitannya dengan organisasi

dan tata kerja yang akan dilaksanakan agar akselerasi organisasi yang

diemban dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tugas pokok dan

fungsi terkait langsung dengan tujuan organisasi dan sasaran yang

ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu melalui penetapan strategi

yang dipilih.

4). Masih Kurangnya Infrastruktur Terhadap Output Kinerja Berdasarkan Bidang Tugas;

Dalam rangka meningkatkan kinerja aparat Bappeda masih terdapat

kekurangan penunjang kerja, yaitu menyangkut infrastruktur kantor.

Diantaranya sofware GIS, Foto udara dengan menggunakan citra stelit,

(26)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 26 5). Masih Terdapat Adanya Pelaporan Yang Belum Tepat Waktu.

Pelaporan memegang peranan penting guna mengetahui dan mengikuti

perkembangan dari semua kigiatan yang dilaksanakan , baik lintas

sektor maupun program agar dapat diambil langkah-langkah selanjutnya

sebagai alternatif pemecahan masalah. Secara umum adanya

pelaporan kegiatan terhadap pelaksanaan pembangunan yang belum

tepat waktu adalah dikarenakan kondisi geografis, dan aksesibilitas

yang masih rendah sehingga setiap SKPD sebagai pelaksana program

dilapangan diperlukan prekwensi koordinasi yang lebih efektif dan

efisien.

2. Faktor Eksternal

Identifikasi faktor eksternal adalah faktor yang merupakan

peluang ( opportunity ) , dan yang merupakan ancaman ( Threats ) bagi

pencapaian tujuan organisasi yang diinginkan.

a. Opportunities ( O ) Peluang

Identifikasi terhadap unsur peluang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Adanya Musyawarah Perencanaan Pembangunan ( Musrenbang ); Musrenbang adalah merupakan bentuk perencanaan dengan

menggunakan dua pendekatan yaitu perencanan dari bawah keatas dan

dari atas kebawah, sehingga keterlibatan masyarakat dalam bidang

perencanaan nampak sekali. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

bahwa pelakanaan musrenbang dilakukan secara berjenjang mulai dari

tingkat bawah yaitu Musrenbang Tingkat Desa / Kampung , Tingkat

Kecamatan /Distrik , Tingkat Kabupaten, Tingkat Provinsi, dan

Musrenbang Tingkat Pusat.

Dengan demikian keteribatan masyarakat, Stake Holder sesuai dengan

jenjang adaministrasi pemerintahan diharapkan dapat berpartisipasi

aktif dalam pembangunan sejak dari perencanaan sampai pada

(27)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 27 2). Adanya Dukungan Data dan Iformasi SKPD;

Dukungan data dan informasi dari SKPD baik berdasarkan acuan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencaaan

Pembangunan Nasonal maupun Peraturan Menteri Dalam Negeri

(Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah , maka data dan informasi yang diberikan oleh

masing-masing SKPD pada Bappeda akan semakin lengkap karena

terintegrasi dengan Visi dan Misi Bupati yang harus dijabarka oleh

setiap SKPD, termasuk pembuatan Rencana Strategis (Renstra).

3). Tersedianya Kesempatan Untuk Mengikuti Pendidikan Penjenjangan, Fungsional , dan Bimbingan Teknis;

Kesempatan untuk mengikuti pendidikan merupakan harapan bagi

setiap pegawai dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kreativitas

serta meningkatkan sumber daya manusia , oleh karena itu pemerintah

daerah dengan adanya program pendidikan dan pelatihan bagi aparat

dalam menunjang kinerja bidang tugas merupakan suatu kebutuhan dan

meningkatkan pelayanan publik sesuai dengan topoksi organisasi.

4). Adanya laporan Knerja Istansi Pmerintah;

Laporan Kinerja Instansi Pemerinah ( Lakip ) merupakan hasil

pengukuran terhadap pelaksanaan tugas pada setiap tahun anggaran

baik menyangkut tugas rutin mapun pembangunan oleh setiap SKPD ,

Lakip dimaksud merupakan suatu keharusan yang harus dibuat oleh

setiap SKPD sebagai bentuk pentanggung jawaban dan sebagai tolok

ukur hasil kinerja .

5). Tersedianya Publikasi Pembangunan Secara Priodik;

Publikasi pembangunan baik menyangkut pembangunan sektor, potensi

dan peluang investasi yang disebar luaskan pada setiap tahun guna

kepentingan instansi pemerintah, stake holder mapun institusí lainya

akan membantu dalam pengambilan kebijakan dalam perencanaan

(28)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 28 b. Threaths ( T ) Ancaman

Identifikasi unsur ancaman ( T ) dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Partisipasi Msyarakat Dalam Pembangunan Melalui Musrenbang Masih lemah;

Musrenbang pada dasarnya merupakan kebutuhan dalam

merencanakan pembangunan yang akan diprogramkan sesuai dengan

kebutuhan tuntutan kegiatan pembangunan bagi masyarakat dalam

menjawab kelompok sasaran pembangnan agar berdaya guna dan

berhasil guna. Kondisi saat ini pelaksanaan musrenbang terutama

dari jenjang di tingkat Desa/Kampung , dan Distrik belum optimal , hal

ini disebabkan karena kondisi geografis dan masih rendahnya tingkat

aksesibilitas.

2). Masíh adanya Sebahagian Masyarakat Belum Responsip Terhadap Data dan Informasi;

Data merupaan informasi yang dapat mengungkapkan kondisi obyektif

berdasarkan ruang dan waktu di berbagai sektor. Disamping itu data

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan. Hal in dapat

dibuktikan perencanaan tanpa didukung olah data tidak akan

menghasilkan output yang baik bahkan akan membahayakan dalam

memunculkan kegiatan program karena tidak akan sesuai dengan

tututan kegiatan yang dibutuhkan .

Melihat kondisi saat ini masih terdapat sebahagian masyarakat belum

memanfaatkan data yang sudah diolah dan dikerjakan oleh instansi

yang berkompeten dalam pengolahan dan pengawaan data.

3). Perencanaan Program Diklat dan Penganggaran Belum Terencana Dengan Baik;

Pendidikan dan latihan bagi setiap aparat sebagai abdi negara dan abdi

masyarakat merupakan kebutuhan , karena pendidikan sangat terkait

dengan kualitas aparatur.

Dengan demikian apabila perencanaan program diklat dan

penganggaran belum terencana dengan baik akan mempengaruhi

(29)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 29 Kondisi saat ini yang dihadapi dalam program diklat dan penganggaran

adalah karena masih terbatasnnya dana, sehingga diperlukan seleksi

dalam artian mengunakan skala prioritas.

4). Indikator Pengukuran Kinerja Setiap SKPD Belum Optimal; Outcome kinerja SKPD sangat erat kaitannya dengan pencapaian

target program kerja yang dilaksanakan baik secara fisik maupun

fungsional sesuai dengan tupoksi.

Kondisi saat ini pengukuran kinerja dilaksanakan melalui Lakip dari

masing-masing SKPD .

5). Belum Optimalnya Pemanfaatan Data Pembangunan Oleh Instansi Pemerintah.

Data merupakan sumber pendukung utama dalam perencanaan

pembangunan di berbagai sektor guna mencapai sasaran yang

diinginkan baik secara fisik maupun fungsional.

Kondisi saat ini masih terdapat sebahagian SKPD belum optimal dalam

pengolahan dan pengawasan data.

3. Usulan Program

Beberapa usulan program untuk pelaksanaan dan penyelenggaraan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) dari

masing-masing instansi atau lembaga adalah sebagai berikut:

a. Optimalisasi Pelaksanaan Fungsi Organisasi, terdiri dari:

 Melakukan perencanaan dan pengendalian pembangunan di daerah (Bappeda).

 Melaksanakan pembangunan fisik sesuai dengan program yang telah ditetapkan (Dinas PU).

 Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan hasil dari pembangunan fisik (Dinas Pertambangan dan

Lingkungan Hidup)

 Melaksanakan penarikan retribusi terhadap objek-objek prasarana yang ada seperti : retribusi sampah dll.

b. Ketatalaksanaan Penyelenggaraan RPIJM di daerah.

(30)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong VII - 30

 Menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) yang berkaitan dengan: o Retibusi

o Pengelolaan lingkungan

o Pengawasan dan pengendalian pembangunan.

c. Peningkatan Sumber Daya Manusia

 Mengikuti Bimbingan Teknik bidang PU

 Mengikuti Pelatihan-pelatihan

 Keikutsertaan pada kursus-kursus

 Mengikuti Pelatihan Bidang Keuangan

 Mengikuti Pelatihan Bidang Lingkungan

d. Peningkatan Prasarana dan Sarana Kerja, meliputi:

 Pengadaan peralatan

 Penambahan personil bidang teknik

C. Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi

1. Kedudukan, Fungsi dan Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM

Kedudukan, fungsi dan tugas masing-masing instansi atau lembaga yang

berhubungan langsung dengan penyusuna RPIJM terdapat pada lampiran

Surat Keputusan Bupati Sorong.

2. Diagram Hubungan Antar Instansi

Diagram hubungan antara instansi atau lembaga untuk pelaksanaan dan

pengelolaan serta pengembangan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPIJM) Kabupaten Sorong, dapat dilihat pada gambar diagram

berikut:

3. Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan.

Format umum rencana tindakan peningkatan kelembagaan di Kabupaten

Sorong yang berhubungan dengan penyusunan dan pelaksanaan RPIJM

dapat dilihat pada Tabel-tabel berikut, secara berurutan adalah:

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

b. Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

c. Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup

(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)

Referensi

Dokumen terkait

Peubah yang diamati meliputi kondisi lingkungan (analisis tanah awal dan iklim mikro), pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, dan jumlah nodus), biomassa

Orangtua yang memiliki anak tunggal autis di usia remaja akan mengalami berbagai tekanan dan perasaan dalam mengasuh anak, orangtua mengharapkan lingkungan dapat

Informasi pendidikan berisi tentang satuan pendidikan yang terdiri dari Taman Kanak- kanak, Sekolah Luar Biasa, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah

Penyelenggaraan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Purworejo telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Dalam penelitian ini, studi yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dapat menggambarkan penggunaan new media Instagram sebagai sarana VDA di

setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Depok yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, memperdagangkan

Menimbang, bahwa berdasarkan Fakta Hukum ternyata Suami Pemohon yang bernama ALEP SAEPUDIN telah meninggal dunia, maka menurut Pasal 345 KUH Perdata maka Pemohon

diujikan meninggalkan area yang sudah diberi lilin aromatik dengan penambahan atsiri dari limbah kulit jeruk nipis 0.4%. Pada 10 menit pertama semua