• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1501390884Bab 5 POTENSI PENDANAAN APBD new

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1501390884Bab 5 POTENSI PENDANAAN APBD new"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

embahasan Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya dalam RPIJM pada

dasarnya bertujuan untuk :

a. Mengidentifikasi kapasitas belanja pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya

b. Mengidentifikasi alternatif sumber pembiyaan antara lain dari masyarakat dan sektor swasta untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Karya,

c. Merumuskan rencana tindak peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya.

5.1. Potensi Pendanaan APBD

Pada tahun 2015 PDRB Kabupaten Sikka mencapai 814.230 Milyar rupiah, dengan kontribusi terbesar berasal

dari sektor Pertanian yang mencapai 36,80% dari Produk Domestik Regional Broto sedangkan sektor Industri

menyumbang 1,76% dan sektor Gas dan Listrik sebagai sektor dengan kontribusi terkecil yaitu sebesar 0,07%

terhadap PDRB.

Berdasarkan Data APBD Kabupaten Sikka Tahun 2015 menunjukan bahwa pendapatan tahun 2015 sebesar Rp

714.495.115.000,- dari pendapatan tersebut yang digunakan untuk belanja atau pengeluaran sebesar Rp

682.322.910.000,-

Untuk Belanja yang digunakan untuk Belanja barang dan Belanja langsung (Pembangunan) hanya sebesar Rp

333.253.362.000 atau 48,84%. Dengan PAD yang masih sangat kecil mengakibatkan pendanaan untuk

pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sikka sangat bergantung dari dana APBN. Alokasi dana APBD di

Kabupaten Sikka lebih banyak di sumbangkan oleh dana transfer daerah (DAK dan DAU).

(2)

-

Tabel 5.1.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sikka Tahun Anggaran 2013 – 2015

NO APBD II 2013 2014 2015

PENDAPATAN JUMLAH (Rp)x1000 JUMLAH

(Rp)x1000

JUMLAH (Rp)x1000 1 Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 50.143.846 74.246.060 2 Bagian Pendapatan Asli Daerah 22.508.264 78.369.093 41.465.106 3 Bagian Dana Perimbangan 499.089.936 635.093.431 609.421.009

4 Bagian Pinjaman Daerah -

5 Lain-lain Penerimaan yang sah 30.021.424 100.768.283 63.609.115

TOTAL 601.763.471 814.230.809 714.495.115

BELANJA JUMLAH (Rp)x1000 JUMLAH

(Rp)x1000

JUMLAH (Rp)

1 Belanja Tidak langsung 319.974.291 256.155.527 349.069.548 2 Belanja Langsung 281.910.657 482.934.696 333.253.362

TOTAL 601.884.949 739.090.223 682.322.910

Tabel 5.2. Persentase Alokasi Pembiayaan Tahun 2013-2015

No Pendapatan 2103 2014 2015

1 Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun

Lalu 8,333 0,000 10,391

2 Bagian Pendapatan Asli Daerah 3,740 9,625 5,803

3 Bagian Dana Perimbangan 82,938 77,999 85,294

4 Bagian Pinjaman Daerah

5 Lain-lain Penerimaan yang sah 4,989 12,376 8,903

Gambar 5.1. Alokasi Pendanaan APBD 2 Tahun 2013-2015

0,000

(3)

Tabel 5.3 Potensi Pendanaan APBD Kabupaten sikka

Dalam ribuan rupiah

Sektor REALISASI PROYEKSI

2011 2012 2013 2014 2015 Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

AM 400.000 300.000

PLP

Bangkim 673.686

PBL

Total Belanja APBD I Bid,

CK 400.000

673.686 300.000

Pengembangan Air

Minum 1.370.800 2.615.590 2.106.200 1.370.800 2.615.590 2.106.200 2.106.200 2.106.200

Pengembangan PPLP 1.073.490 1.967.650 3.378.310 1.073.490 1.967.650 3.378.310 3.378.310 3.378.310

Pengembangan

Permukiman 675.000 236.000 100.000 675.000 236.000 100.000 100.000 100.000

Penataan Bangunan

dan Lingkungan 54.000 60.000 60.000 54.000 60.000 60.000 60.000 60.000

Total Belanja APBD II

Bidang Cipta Karya 3.173.290

(4)

-

PAM PLP PERM UKIM AN PBL

Gambar 5.2 Gambar Proporsi Pendanaan APBD 1 dan APBD 2 Tahun 2013-2015

5.2. Potensi Pendanaan APBN

Pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemda dan Ditjen Cipta Karya dalam

melakukan pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM.

Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan

Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku (PermenPU No. 14 Tahun 2011).

Alokasi pembiayaan Bidang keciptakaryaan di kabupaten sikka dari melalui dana APBN di tahun 2013

sampai tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5. 4. Pagu Dana APBN Tahun 2013-2015

Sektor 2013 (Rp)x1000 2014 (Rp)x1000 2015 (Rp)x1000 Total

(Rp)x1000

Air Minum 20.457.149 4.721.175 1.844.026 27.022.350

Permukiman

Penyehatan Lingkungan 1.900.000 2.073.369 3.973.369

Penataan Bangunan 790.815 790.815

(5)

Tabel 5.5. Kegiatan APBN Tahun 20116 di Kabupaten Sikka

No Bidang/Lokasi/Jenis Kegiatan Volume

Lokasi Sumber Dana Jumlah

Dana

A. BIDANG CIPTA KARYA 3.700.000 3.700.000 3.554.761

I. PERENCANAAN 800.000 800.000 782.420

PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Fasilitasi Penyusunan Outline Plan dan DED Air

Limbah Kabupaten Sikka 1 Lap 800.000 800.000 782.420

II KONSTRUKSI 2.900.000 2.900.000 2.772.341

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Pembangunan SPAM Kawasan Perkotaan Terfasilitasi (Paket APBN-11) Lokasi : IKK

Talibura Kabupaten Sikka

Talibura 2.500.000 2.500.000 2.372.341

PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 400.000 400.000 400.000

Pembangunan Sanimas Kabupaten Sikka 400.000 400.000 Swakelola 400.000

Sedangkan CSR dan KPS belum berperan dalam membantu membiayai pembangunan Infrastruktur

permukiman. Untuk sektor yang mendapatkan dana (pembiayaan) terbesar dari tahun 2010 -2012 adalah

sektor Air Minum. Hal ini disebabkan karena adanya MOU antara pemerintah Provinsi NTT dengan Ditjend

Cipta Karya untuk penanganan air minum di Kabupaten sikka selama 3 tahun dengan pembiayaan

mencapai 100 Milyar rupiah.

Di samping APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah, untuk mendukung

pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi

Khusus. DAK merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai

kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.

Dana Alokasi Khusus

Prioritas nasional yang terkait dengan sektor Cipta Karya adalah pembangunan air minum dan sanitasi.

DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada

masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir

dan permukiman nelayan. Sedangkan DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan

sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat

berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat.

(6)

-

DAK untuk Air minum di wilayah Kabupaten sikka tahun 2013-2015 mengalami fluktuasi. Pengalokasian

dana alokasi khusus berdasarkan mengikuti kriteia yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Dalam

palekasnaan dana ini dimonitoring oleh kementrian terkait.

Tabel 5.5. Matriks Potensi Pendanaan Bersumber Dana DAK

Sektor 2013 (Rp)x1000 2014 (Rp)x1000 2015 (Rp)x1000 Total

(Rp)x1000

DAK Sanitasi 1.073.490 1.967.650 2.106.200 5.147.340

DAK Air Minum 1.370.800 2.615.590 3.378.310 7.364.700

5.3. Alternatif Sumber Pendanaan

Kabupaten sikka belum mendapat alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya di

luar APBN dan APBD. Seperti : CSR, KPS dan sebagainya. Sehingga belum bisa diuraikan alternatif sumber

pembiayaan tersebut.

5.4. Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

Dalam rangka percepatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan

pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM, maka Pemerintah Daerah

menyusun strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman.

D a erah merumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya,

sebagai berikut :

Pada pelaksanaan pembiayaan, semua sumber pembiayaan yang sudah disepakati antara Pemerintah

Kabupaten sikka dengan Pemerintah Pusat (termasuk dana bantuan luar begeri) dirumuskan dalam

dokumen project Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaan Program). Strategi ini untuk mengoptimalkan

Sumber-Sumber Pendanaan dan menganalisis perkembangan sumber pendanaan baik eksternal maupun

internal. Strategi inidimaksudkan agar sumber-sumber pendanaan yang ada dapat dimaksimalkan terutama

dalam pemenuhan kebutuhan pendanaan pembangunan dan pengembangan program infrastruktur.

APBD merupakan sumber pendanaan utama dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur di

Kabupaten sikka. Secara umum APBD merupakan penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi

(7)

menetapkan kebutuhan program pembangunan dan pengembangan infrasrtuktur Kabupaten sikka dengan

mengintegrasikan langkah-langkah pembangunan infrastruktur di Kabupaten sikka yang ditetapkan

berdasarkan target-target pembangunan infrastruktur sebagaimana telah ditetapkan didalam RPJMD,

Gambar

Gambar   5.1. Alokasi  Pendanaan   APBD 2 Tahun 2013-2015
Tabel 5.3 Potensi Pendanaan  APBD Kabupaten sikka
Tabel 5. 4. Pagu Dana APBN Tahun 2013-2015
Tabel 5.5. Kegiatan APBN Tahun 20116 di Kabupaten Sikka

Referensi

Dokumen terkait

Apabila pasien menggunakan ranah hukum sebagai cara penyelesaiannya maka rumah sakit juga dapat dikatakan melakukan perbuatan melanggar hukum sebagaimana yang diatur dalam

persen beban hidup lantai (beban hidup lantai di garasi publik dan struktur parkiran terbuka, serta beban penyimpanan yang tidak melebihi 5 persen dari berat seismik efektif

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa kelas XI di SMK Bina Nusantara Ungaran dengan nilai p 0,001

Setelah melakukan analisis, tahap selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada NDLC adalah tahap perancangan (desain). Adapun tools yang digunakan dalam

Konsep rangkaian penguat diferensial mekanik dengan Konsep rangkaian penguat diferensial mekanik dengan penguatan tinggi tetapi tidak presisi, digunakan dengan penguatan

 Kakao/coklat merupakan komoditi ekspor terbesar Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan September 2012 dengan nilai ekspor sebesar US$ 17,43 juta atau 54,26 persen dari total

L-52 Lampiran 22 Tabel Data Harapan...L-56 Lampiran 23 Tabel Data Kenyataan/Kinerja...L-58 Lampiran 24 Tabel Data Tingkat Kepentingan...L-60 Lampiran 25 Tabel R

dengan regius akan dapat ditanggapi dengan sangat baik... b) Secara demografis Swara Seruni Bikrama (SSB) Metro.. membidik Masyarakat Metro dengan Share segmen