• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jalan Trunojoyo Kav.6 Kepanjen (0341) , Fax. (0341) K E P A N J E N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jalan Trunojoyo Kav.6 Kepanjen (0341) , Fax. (0341) K E P A N J E N"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Jalan Trunojoyo Kav.6 Kepanjen (0341) 391 679, Fax. (0341) 391 678 K E P A N J E N 6 5 1 6 3

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kewajiban menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi, maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang tahun 2015.

Melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang tahun 2015, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang melaporkan kinerjanya yang diukur dari pencapaian kinerja dan sasaran strategis yang dilakukan pada tahun 2015, sesuai yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 2011-2015, Rencana Kerja tahun 2015 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan transparan atas kinerja Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya pada tahun 2015.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas keterlibatan semua jajaran di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang yang telah memberikan karyanya untuk peningkatan kinerja Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Semoga dapat bermanfaat dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing (Madep Manteb).

Kepanjen, Pebruari 2016 Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

Kabupaten Malang

Ir. R O M D H O N I Pembina Utama Muda NIP. 19620919 199003 1 007

(3)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ...II RINGKASAN EKSEKUTIF ... III

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 1

C. Gambaran Umum... 2

1. Organisasi Perangkat Daerah... 2

2. Sumber Daya Aparatur ... 7

3. Capaian Kinerja Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Tahun 2014 ... 9

D. Dasar Hukum ... 16

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ... 20

A. PERENCANAAN STRATEGIS ... 20

1. Visi ... 20

2. Misi ... 20

3. Tujuan, Kinerja Utama dan Program ... 21

B. Perjanjian Kinerja (Tahun 2015) ... 26

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 28

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 28

1. Capaian Kinerja ... 28

2. Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan dan Solusi ... 31

3. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Daya Anggaran ... 42

B. REALISASI ANGGARAN ... 45

BAB IV P E N U T U P ... 49

A. KESIMPULAN ... 49 LAMPIRAN-LAMPIRAN

I. Perjanjian Kinerja tahun 2015 II. Pengukuran Kinerja tahun 2015

III. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)tahun 2015 IV. Renstra 2011-2015

(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Malang sebagaimana dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 41 tahun 2012 tentang tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang serta dalam rangka pencapaian Visi DCKTR sebagaimana termuat dalam RENSTRA DCKTR 2011-2015 yang disempurnakan ; maka sebagai hasil yang akan dicapai secara nyata, ditetapkan 4 (empat) Sasaran Strategis yang spesifik, dapat diukur serta perwujudannya dapat dilakukan bertahap dalam batasan waktu tahunan dengan 7 (tujuh) Indikator Kinerja sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan perwujudan dari ke-empat Sasaran Strategis tersebut.

Hasil akuntabilitas kinerja perwujudan ke-empat Sasaran Strategis tersebut dalam bentuk capaian kinerja atas target-target ke-tujuh Indikator Kinerja Sasaran Strategis tersebut pada tahun 2015 adalah sebagaimana pada tabel di bawah.

No. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA

CAPAIAN KINERJA

(%) 1. Peningkatan Pemanfaatan Ruang yang

sesuai dengan Rencana Tata Ruang. 1. Persentase luas Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang (82,22%) 41,11% 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas

bangunan gedung Pemerintah dan masyarakat yang memenuhi standar teknis

2.a.

2.b.

Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang)

Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non aset pemkab)

64,92% (100%)

9,83% (115,64%)

3. Peningkatan akses/layanan air minum dan pengelolaan Air Limbah yang layak 3.a

3.b

Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum

Persentase penduduk yang terlayani sarana pengelolaan Air Limbah

66,64% (98%)

70,66% (96,16%) 4. Peningkatan kebersihan kawasan

perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

4.a.

4.b.

Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari sampah

Persentase RTH publik yang terkelola

54% (98,18%)

0,15% (100%)

(5)

Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja. Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).

Pengukuran kinerja Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang tahun 2015 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Adapun kesimpulan Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Utama dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang adalah sebagai berikut :

1. Persentase luas Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang yang telah disusun dengan Target 50% sedangkan Realisasinya 41,11% atau tercapai 82,22 % termasuk dalam katagori Sangat Baik;

2. Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang) yang telah disusun dengan Target 64,92% sedangkan Realisasinya 64,92% atau tercapai 100% termasuk dalam katagori Sangat Baik;

3. Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non aset pemkab) yang telah disusun dengan Target 8,50% sedangkan Realisasinya 9,83% atau tercapai 115,64% termasuk dalam katagori Sangat Baik;

4. Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang telah disusun dengan Target 68% sedangkan Realisasinya 66,64% atau tercapai 98% termasuk dalam katagori Sangat Baik;

5. Persentase penduduk yang terlayani sarana pengelolaan Air Limbah yang telah disusun dengan Target 73,48% sedangkan Realisasinya 70,66% atau tercapai 96,16% termasuk dalam katagori Sangat Baik;

6. Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari sampah yang telah disusun dengan Target 55% sedangkan Realisasinya 54% atau tercapai 98,18% termasuk dalam katagori Sangat Baik;

7. Persentase RTH publik yang terkelolayang telah disusun dengan Target 0,15% sedangkan Realisasinya 0,15% atau tercapai 100% termasuk dalam katagori Sangat Baik;

Demikian Ringkasan Eksekutif dibuat sebagai sebuah rangkuman isi LKj DCKTR Kabupaten Malang tahun 2015.

Kepanjen, Pebruari 2016 Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

Kabupaten Malang

Ir. R O M D H O N I Pembina Utama Muda NIP. 19620919 199003 1 007

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Malang Tahun 2015 disusun guna memberikan gambaran tentang pencapaian kinerja Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 41 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

dalam kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran yaitu pada tahun 2015. Dalam penyusunannya, LKj DCKTR Kabupaten Malang Tahun 2015 mengacu pada format yang ditetapkan dalam Peaturan Presiden Republuk Indonesia Nomor. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi.

Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diukur dalam LKj DCKTR Kabupaten Malang Tahun 2015 berikut formatnya mengacu pada ketentuan PerMenPAN Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Instansi

Pemerintah serta didukung oleh Peraturan Bupati nomor 28 Tahun 2013 tentang

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. Di sisi lain, “materi” IKU DCKTR yang diukur dan dianalisa kinerjanya mengacu pada Indikator Sasaran yang termuat dalam Rencana Strategis (Renstra) DCKTR Tahun 2011 - 2015 yang telah disempurnakan serta dengan memperhatikan (i) Visi Misi Bupati Malang periode Tahun 2010 – 2015 dan (ii) Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Malang Tahun 2010 – 2015.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan LKj DCKTR Kabupaten Malang Tahun 2015 adalah :

1. Mengukur capaian kinerja IKU Sasaran Renstra DCKTR yang ingin dicapai melalui program kerja dan kegiatan terkait pada Tahun 2015.

2. Mengevaluasi dan menganalisa capaian kinerja IKU Sasaran Renstra DCKTR Tahun 2015.

(7)

Adapun tujuan disusunnya LKj DCKTR Kabupaten Malang Tahun 2015 adalah :

1. Didapatkannya gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian kinerja IKU Sasaran Renstra DCKTR pada Tahun 2015.

2. Didapatkannya gambaran tentang kekuatan dan kelemahan serta kendala dari upaya-upaya yang dilakukan guna menunjang pencapaian kinerja IKU Sasaran Renstra DCKTR pada Tahun 2015.

3. Didapatkannya umpan balik bagi DCKTR dalam menata upaya-upaya dan anggaran yang berhasilguna dan berdayaguna guna lebih meningkatkan keberhasilan pencapaian kinerja IKU Sasaran Renstra DCKTR di tahun-tahun berikut.

C. GAMBARAN UMUM

1. ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Malang dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 41 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat

Daerah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai unsur pelaksana Otonomi Daerah

Pemerintah Kabupaten Malang pada bidang pekerjaan umum khususnya urusan ke-ciptakarya-an dan tata ruang. Secara umum, lingkup pengelolaan DCKTR Kab. Malang meliputi :

1. Perencanaan strategis, kebijakan, program dan kegiatan teknis, peng-anggaran serta pelaksanaan kontruksi bangunan di Kabupaten Malang.

2. Perencanaan penataan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang daerah.

3. Pembangunan dan pemeliharaan gedung–gedung aset daerah.

4. Pembangunan prasarana dan sarana air minum, sanitasi, drainase lingkungan dan jalan lingkungan permukiman.

5. Pembangunan prasarana dan sarana persampahan, pertamanan dan pemakaman umum.

1.1 Tugas pokok Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang:

a. Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang cipta karya dan tata ruang berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan;

b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya.

1.2 Fungsi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang:

a. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk data base serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan;

(8)

c. Perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum khususnya urusan cipta karya dan tata ruang;

d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pekerjaan umum khususnya urusan cipta karya dan tata ruang;

e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum khususnya urusan cipta karya dan tata ruang;

f. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang pekerjaan umum khususnya urusan cipta karya dan tata ruang;

g. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang pekerjaan umum khususnya urusan cipta karya dan tata ruang;

h. Penyelenggara kesekretariatan dinas cipta karya dan tata ruang; i. Pembinaan UPTD;

j. Pelaksanaan fasilitasi pembangunan dan pengelolaan infrastruktur keciptakaryaan di perkotaan dan perdesaan;

k. Penyusunan rutrk/ rdtrk perkotaan dan perdesaan, rdtrk strategis rtbl berdasarkan skala prioritas;

l. Pengembangan sistem informasi penataan ruang daerah;

m. Penyusunan kebijakan, dan standarisasi teknis bangunan gedung termasuk pengelolaan gedung dan rumah aset daerah;

n. Pembangunan dan pemeliharaan gedung-gedung aset daerah , pembinaan teknis dan pengawasan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah aset pemerintah daerah;

o. Penyusunan kebijakan dan strategi pengembangan air bersih/ air minum, air limbah domestik (sanitasi), drainase, jalan lingkungan;

p. Pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi air minum dan sanitasi melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha dan masyarakat;

q. Penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air; r. Penyelenggara pembangunan prasarana dan sarana air minum, sanitasi,

drainase lingkungan, jalan lingkungan;

s. Pembinaan teknis dan manajemen pengelolaan air bersih perdesaan;

t. Penanggulangan darurat dan perbaikan kerusakan infrastruktur permukiman akibat bencana alam dan kerusuhan sosial;

u. Penetapan kebijakan pengembangan prasarana dan sarana persampahan serta pengelolaan kebersihan;

(9)

w. Penyelenggara pengelolaan persampahan/ kebersihan mulai dari tahap penampungan, pemindahan, pengolahan, pengangkutan, pembuangan akhir sampah;

x. Penyelengaraan dan pembiayaan pembangunan prasarana dan sarana persampahan;

aa. Memberikan bantuan teknis kepada kecamatan, pemerintah desa, serta kelompok masyarakat di daerah di bidang persampahan;

bb. Pengembangan teknologi pengolahan sampah yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat;

cc. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan pemadam kebakaran;

dd. Melaksanakan urusan administrasi dan pemberdayaan kapasitas kelembagaan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang cipta karya dan tata ruang;

ee. Penyusunan prosedur manajemen mutu, serta melaksanakan secara berkelanjutan dengan perbaikan secara terus menerus;

ff. Pelaksanaan Pelayanan publik yang berorientasi pada mutu pelayanan prima.

1.3 Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang: a. Kepala Dinas

b. Sekretariat

1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Kepala Sub Bagian Keuangan

3. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan c. Kepala Bidang Tata Ruang

1. Kepala Seksi Perencanaan dan Pemetaan Tata Ruang; 2. Kepala Seksi Pemanfaatan Tata Ruang

3. Kepala Seksi Pengendalian Tata Ruang d. Kepala Bidang Tata Bangunan

1. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengawasan Bangunan; 2. Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan

3. Kepala Seksi Penataan dan Pengendalian Bangunan e. Kepala Bidang Permukiman

1. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengawasan; 2. Kepala Seksi Air Bersih

(10)

f. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan 1. Kepala Seksi Layanan Kebersihan dan Angkutan; 2. Kepala Seksi Pembinaan dan Pengolahan Sampah 3. Kepala Seksi Pertamanan dan Makam

g. Kepala-kepala UPTD

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Terkait rincian uraian tentang tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, sumberdaya manusia, eselonisasi serta sarana prasarana yang dimiliki dan dikelola dapat dilihat pada Gambar I.C.3.1

(11)
(12)

2. SUMBER DAYA APARATUR

Jumlah pegawai DCKTR pada tahun 2015 adalah sebanyak 451 orang. Pegawai yang berstatus PNS sebanyak 249 orang (Golongan IV : 8 orang, Golongan III : 17 orang, Golongan II : 120 orang dan Golongan I : 64 orang) serta pegawai yang berstatus Non PNS sebanyak 202 orang. Lebih jauh tentang gambaran komposisi sumberdaya aparatur yang ada pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dapat dilihat pada Tabel I.1 s/d I.4 di bawah.

Tabel : I-C.2.1. KOMPOSISI STATUS KEPEGAWAIAN

Uraian PNS Kontrak Sub Total

Laki-Laki 212 182 394

Perempuan 37 20 57

Total 249 202 451

Tabel : I-C.2.2. KOMPOSISI KOMPETENSI

Uraian PNS Kontrak Sub Total

Teknis 42 53 95

Non Teknis 207 149 356

Total 249 202 451

Tabel : I-C.2.3. KOMPOSISI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

Uraian PNS Kontrak Sub Total

S2 9 - 9 S1 41 26 67 SM 5 7 12 SMU 120 118 238 SMP 41 32 73 SD 33 19 52 Total 249 202 451

(13)

Tabel : I-C.2.4. KOMPOSISI PENEMPATAN

Uraian PNS Kontrak Sub Total

Dinas 69 42 111 UPT Kebakaran 22 25 47 UPTD Singosari 28 21 49 UPTD Tumpang 20 11 31 UPTD Bl.Lawang 22 14 36 UPTD Turen 25 5 30 UPTD Kepanjen 38 67 105 UPTD Pagak 19 9 28 UPTD Pujon 6 8 14 Total 249 202 451

Tabel : I-C.2.5. KOMPOSISI PANGKAT/ GOLONGAN

Uraian Pusat UPTD

Sub Total

Pembina Utama Muda (IV/c) 1 0 1

Pembina Tingkat I (IV/b) 1 0 1

Pembina (IV/a) 6 0 6

Penata Tingkat I (III/d) 9 4 13

Penata (III/c) 8 7 15

Penata Muda Tingkat I (III/b) 15 11 26

Penata Muda (III/a) 2 1 3

Pengatur Tingkat I (II/d) 1 1 2

Pengatur (II/c) 10 29 39

Pengatur Muda Tingkat I (II/b) 11 22 33

Pengatur Muda (II/a) 3 43 46

Juru Tingkat I (I/d) 0 14 14

Juru (I/c) 1 29 30

Juru Muda Tingkat I (I/b) 1 19 20

Juru Muda (I/a) 0 0 0

(14)

3. CAPAIAN KINERJA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG TAHUN 2014 Tahun 2014 merupakan tahun ke-4 dari masa pelaksanaan Renstra DCKTR tahun 2011-2015 yang disusun dengan mengacu Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun

2010-2015. Walau seluruh IK-Sasaran DCKTR telah sesuai dengan IK-Sasaran RPJMD ;

rumusannya perlu disesuaikan dan disempurnakan mengikuti IK-Sasaran RPJMD yang ingin dicapai pada tahun 2015. Selengkapnya tingkat keberhasilan capaian kinerja atas target IK-Sasaran DCKTR sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel I-C.3.1 di bawah.

Tabel : I-C.3.1. CAPAIAN KINERJA IK-SASARAN DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN MALANG SAMPAI DENGAN TAHUN 2014

No. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % 1. Peningkatan

Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang.

1. Persentase luas

Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang

45 % 24,41 % 54,24 %

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan gedung Pemerintah dan masyarakat yang

memenuhi standar teknis 2.a.

2.b.

Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang)

Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non aset pemkab) 71 % 8 % 64.4 % 10,20 % 90.70% 127,5 %

(15)

Penjelasan Dari Capaian Kinerja dari tabel I-C.3.1 :

1. Persentase luas Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang

Target dan Realisasi Kinerja IK-Sasaran pada Tahun 2014

(1) Target : Persentase luas Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang adalah sebesar : 45 %

(2) Realisasi : Persentase luas Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang adalah sebesar : 24,41 %

(3) Capaian kinerja IK-Sasaran adalah : 54,24 %.

Penjelasan Atas Keberhasilan/Kegagalan :

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang perlu mendapat penanganan yang lebih serius, dengan semakin berkembangnya kota lainnya (Kota Malang dan Kota Batu), untuk menata pusat pusat kegiatan wilayah dalam mendukung dan memajukan perekonomian, RTRW (2010) perlu dilakukan review, RDTRK Kota Kepanjen terlegalilasi tahun 2014, dan masih banyak kebutuhan RDTRK yaitu 32 Pusat pengembangan Kota melalui RDTRK, Kabupaten Malng yang terdiri dari 390 Desa/kelurahan yang mana 60% merupakan daerah perdesaan maka perlu menjaga perkembangan yang terarah dan signifikan dengan program Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan, RTBL Kawasan Agropolitan, RTBl Kawasan Sendangbiru, RDTR Kawasan Tradisonal Singosari (5 Desa), RTBL Kawasan Minapolitan, RTBL Kawasan Gunung berapi (Tumpang), secara umum arahan perencanaan dan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Malang mengacu pada perda nomor 3 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Malang 2010-2030 yang ditargetkan terselesaikan sebanyak 51 RDTR di 3. Peningkatan

akses/layanan air minum dan pengelolaan Air Limbah yang layak

3.a

3.b

Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum

Persentase penduduk yang terlayani sarana

pengelolaan Air Limbah

67,2% 68,30% 63,62% 67,40% 94,70 % 98,68% 4. Peningkatan kebersihan kawasan perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

4.a.

4.b.

Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari sampah Persentase RTH publik yang terkelola 53% 0,03 % 52,53% 0,03 % 99,11% 100%

(16)

akhir tahun 2030 sedangkan ditahun 2014 sudah terealisasi sebanyak 24 RDTR serta beberapa perencanaan detail RTRW Kabupaten Malang lainnya masih dalam proses mendapatkan persetujuan substansi dari Pemprov Jatim;

2. Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang)

Target dan Realisasi Kinerja IK-Sasaran pada Tahun 2014

(1) Target : Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang) adalah sebanyak 73 % dengan rincian sebagai berikut:

Total bangunan gedung dan rumah : 2.899 Unit

 Baik/Rusak Ringan : 2.116 Unit (73,00 %)

 Rusak Sedang : 580 Unit (20,00 %)

 Rusak Berat : 208 Unit (7,00 %)

(2) Realisasi : Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang) adalah sebanyak 64,4 % adalah sebagai berikut :

Total bangunan gedung dan rumah : 2.902 Unit

 Baik/Rusak Ringan : 1.869 Unit (64,40 %)

 Rusak Sedang : 862 Unit (29,71 %)

 Rusak Berat : 171 Unit ( 5,89 %)

(3) Capaian kinerja IK-Sasaran adalah : 90,7 %.

Penjelasan Atas Keberhasilan/Kegagalan :

Walau capaian kinerja IK-Sasaran ini tidak sebesar 100 %, tetapi sebetulnya prosentase bangunan gedung dan rumah aset Pemkab Malang yang baik/rusak ringan (hanya memerlukan pemeliharaan rutin, misal : pengecatan ulang, penggantian genteng/talang bocor, ubin lantai pecah dll.) cukup besar yaitu sebesar 64,40 % atau sebanyak 1.869 unit. Selain itu, pembangunan gedung baru bertambah sebanyak 3 unit sehingga jumlah bangunan dengan kondisi baik/rusak ringan menjadi bertambah 2.902 unit.

Progress capaian kinerja sebenarnya bisa lebih besar dari 64,40 %, akan tetapi terjadinya penurunan kondisi bangunan atau degradasi/penyusutan umur pakai bangunan sebesar 2% per tahun, sehingga banyak bangunan yang perlu pemeliharaan/perbaikan kembali. Hal tersebut juga disebabkan ketersediaan anggaran sehingga pelaksanaan pembangunan difokuskan pada prioritas Kabupaten Malang untuk penanganannya.

Sedang capaian kinerja yang tidak mencapai target yang diharapkan disebabkan oleh hasil validasi terakhir dari inventarisasi kondisi-kondisi bangunan aset Pemerintah Kabupaten Malang khususnya untuk kategori ”sarana pendidikan” dan

(17)

”rumah dinas” yang mengalami perubahan secara signifikan (rincian selengkapnya pada Lampiran IX). ;

3. Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non aset pemkab)

Target dan Realisasi Kinerja IK-Sasaran pada Tahun 2014

(1) Target : Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non aset pemkab) adalah sebesar : 8 %

(2) Realisasi : Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non aset pemkab)adalah sebesar : 10,20 %

(3) Capaian kinerja IK-Sasaran adalah : 127,5 %.

Penjelasan Atas Keberhasilan/Kegagalan :

Persyaratan teknis IMB meliputi gambar bangunan dan perhitungan konstruksi/struktur bangunan. Rekomendasi persyaratan teknis IMB bertujuan untuk memverifikasi gambar dan perhitungan struktur/konstruksi apakah sudah memenuhi kaidah konstruksi yang berlaku.

Capaian Kinerja dapat tercapai dikarenakan dengan banyaknya pemohon yang meminta rekomendasi persyaratan teknis IMB .

4. Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum

Target dan Realisasi Kinerja IK-Sasaran pada Tahun 2014

(1) Target : Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum adalah sebesar 67,20%

(2) Realisasi : Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum adalah sebesar 63,62%

(3) Capaian kinerja IK-Sasaran adalah : 94,67 %.

Penjelasan Atas Keberhasilan/Kegagalan :

Permasalahan dalam Pembangunan Air Bersih di wilayah kabupaten malang yaitu Semakin berkurannya jumlah sumber air akibat dari pemanfaatan lahan yang tidak terkendali (Dari sekitar 870 mata air di kabupaten Malang, sepertiga sudah berkurang debitnya secara drastis, dan banyak sudah dalam kondisi kritis, Semakin terbatasnya air baku untuk air minum baik dari sumber air maupun air permukaan, Semakin menurunnya kualitas air baku khususnya air permukaan, Beberapa bendungan yang ada di Kabupaten Malang yang keberadaannya sangat vital baik sebagai pembangkit tenaga listrik, irigasi teknis maupun sebagai sumber dari bahan baku untuk air bersih masyarakat dan industri, seperti Bendungan Sengguruh,

(18)

sebagai pembangkit tenaga listrik, irigasi teknis maupun sebagai sumber dari bahan baku untuk air bersih masyarakat dan industri, seperti Bendungan Sengguruh, Bendungan Karangkates, dan Bendungan Selorejo. Potensi air (air tanah dan air permukaan), Adanya idle capasity pengelolaan Air Minum PDAM yang perlu percepatan realisasi pengembangan layanan sambungan rumah kemasyarakat, Sudah ada BPSABS Sumbermaron Karangsuko Pagelaran yang menjalankan KPS untuk mendukung pengelolaan mandiri berbasis masyarakat, Sudah Ada assosiasi Pengelolaan Air Minum Berbasis masyarakat (30 HIPPAMS/ BPSABS) akan tetapi masih belum banyak yang ikut dalam keanggotaanya, Sudah adah kerjasama pengelolaan air bersih antara PDAM Kota Malang dan PDAM Kabupaten Malang ( G2G) Gaverment to Gaverment belum kerjasama melibatkan 3 atau 4 kabupate Kota) ketersediaan sumber baku yang terbatas, jangkauan wilayah kabupaten malang yang luas, pertambahan penduduk, Upaya yang Telah dilakukan Oleh Dinas Cipta karya dan Tata Ruang adalah Mengoptimalkan Sumber Air Bersih yang ada melalui Pembangunan bak Penampungan Air, Pembangunan Saluran Air melalui sistem gravitasi;

5. Persentase penduduk yang terlayani sarana pengelolaan Air Limbah

Target dan Realisasi Kinerja IK-Sasaran pada Tahun 2014

(1) Target : Persentase penduduk yang terlayani sarana pengelolaan Air Limbah adalah sebesar 68,30%

(2) Realisasi : Persentase penduduk yang terlayani sarana pengelolaan Air Limbah adalah sebesar 67,40%

(3) Capaian kinerja IK-Sasaran adalah : 98,68 %.

Penjelasan Atas Keberhasilan/Kegagalan :

Permasalahan yang dihadapi dalam Penanganan Air Limbah di wilayah kabupaten malang yaitu Kesadaran masyarakat akan sanitasi, jangkauan wilayah kabupaten malang yang luas, pertambahan penduduk, belum adanya sector usaha berinvestasi di bidang Pengelolaan Air Limbah, Upaya yang Telah dilakukan Oleh Dinas Cipta karya dan Tata Ruang adalah membuat jamban keluarga, membuat MCK umum melakukan sosialisasi akan pentingnya penanganan air limbah, perlu diingat bahwa di wilayah Kabupaten Malang banyak terdapat aset Nasional berupa waduk (Waduk Sutami dan Waduk Selorejo) yang digunakan sebagai sumber air baku untuk berbagai kebutuhan salah satunya untuk air baku air bersih dan industri. Maka dari itu pengelolaan air limbah di Kabupaten Malang menjadi evaluasi dan pemantauan dari pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat, meskipun bukan menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten Malang dalam hal pengelolaan waduk tersebut,

(19)

sehingga penangan air limbh permukiman harus mendapat penangan yang serius, Perlu adanya penanganan yang lebih serius dalam kaitan pengelolaan air limbah skala perkotaan khususnya pada daerah-daearah yang menjadi chatment area dari waduk-waduk yang merupakan reservoar air baku untuk air bersih, Belum adanya perda yang mengatur tata kelola air limbah permukiman, Sudah mempunyai Dokumen SSK (2012), MP Sanitasi (2013), akan tetapi belum mencerminkan atau bisa menjawab perkembangan pelayanan pengelolaan air limbah permukiman Sampai dengan tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Malang telah membangun 36 Instalasi Pengelolaan Air Limbah Komunal dengan menggunakan Dana APBN melalui Program USRI (Urban Sanitation and Rural Infrastructure) yang dilakukan melalui mekanime pemberdayaan masyarakat,dimana masyarakat berperan aktif dalam semua tahapan mulai dari perencanaan,pelaksanaan maupun pengawasannya.

6. Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari sampah

Target dan Realisasi Kinerja IK-Sasaran pada Tahun 2014

(1) Target : Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari sampah adalah sebesar : 53,00 % (untuk skala kawasan perkotaan) dan sebesar : 17,51 % (untuk skala wilayah Kabupaten Malang).

(2) Realisasi : Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari sampah adalah sebesar : 52,5 % dan pengelolaan sampah 3R sebesar 9%, dan untuk skala Kabupaten Malang adalah sebesar : 17,51 %.

(3) Capaian kinerja IK-Sasaran adalah : 99,1 % (pengangkutan untuk skala Perkotaan) dan 100,00 % (pengangkutan untuk skala Kabupaten).

Penjelasan Atas Keberhasilan/Kegagalan :

Permasalahan yang dihadapi dalam Penanganan Sampah di wilayah kabupaten malang yaitu Kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, jangkauan wilayah kabupaten malang yang luas, pertambahan penduduk, Kurangnya sector usaha yang berinvestasi di bidang persampahan, Upaya yang Telah dilakukan Oleh Dinas Cipta karya dan Tata Ruang dalam penanganan sampah yaitu mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam pengolahan sampah baik personil maupun armada dan sarana dan prasarana pendukungnya, Melaksanakan kerjasama dengan pihak lain dengan mengoptimalkan TPST 3R dalam penanganan sampah sehingga tidak menumpuk di TPA, Upaya lain dalam meningkatkan kualitas lingkungan permukiman adalah dengan pemanfaatan sampah organik menjadi energi yang dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat dan

(20)

pengembangan Bank-bank Sampah. Dengan mengembangkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat terdapat 3 nilai tambah yang didapatkan yakni membuka lapangan pekerjaan (pro job) mengurangi kemiskinan (pro poor),serta peningkatan kulitas lingkungan (pro environment) sehingga model seperti ini akan terus kita kembangkan sekaligus menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap isu-isu lingkungan dan melestarikan kembali nilai-nilai gotong royong yang semakin memudar.

7. Persentase RTH publik yang terkelola

Target dan Realisasi Kinerja IK-Sasaran pada Tahun 2014

(1) Target : Persentase RTH publik yang terkelola adalah sebesar : 0,03 %

(2) Realisasi : Persentase RTH publik yang terkelola adalah sebesar : 0,03 % dari total sebanyak 19 lokasi tanman/ Ruang terbuka Hijau yang ada diseluruh kabupaen malang dengan total luasan lahan RTH yang dikelola adalah seluas 42.894 m2

(3) Capaian kinerja adalah : 100% (baik untuk jumlah lokasi maupun luasan lahan RTH yang dikelola).

Penjelasan Atas Keberhasilan/Kegagalan :

Kendala yang dihadapi kondisi wilayah Kabupaten Malang yang luas dan masih memiliki banyak kawasan hutan baik hutan negara maupun hutan rakyat serta berbagai bentuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) lain seperti lahan sempadan sungai/saluran irigasi/waduk/danau/mata air, lahan sempadan Rel Kereta Api, lapangan, makam desa serta berbagai bentuk RTH lainnya yang bersifat publik maupun privat, Terbatasnya sarana kerja operasional dan penyiraman untuk kegiatan perawatan taman setiap harinya, Terbatasnya jumlah personil tenaga kerja yang kompeten dalam hal perawatan taman, Lokasi obyek pertamanan yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Malang mengakibatkan tingginya biaya operasional pemeliharaan, Rendahnya partisipasi masyarakat dan swasta dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan obyek pertamanan, Sulitnya menemukan lahan di kawasan perkotaan yang layak untuk dikembangkan sebuah obyek pertamanan. Upaya yang dilakukan Oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah Menyusun Master Plan/Road Map pengembangan obyek pertamanan di Kabupaten Malang, Pemantapan dan peningkatan kualitas pemeliharaan obyek pertamanan yang tela ada, khususnya yang berlokasi di kota Kepanjen dalam rangka menunjang peraihan predikat Kota Bersih/Adipura serta dalam rangka menunjang kota Kepanjen sebagai Ibukota

(21)

Kabupaten Malang, Mengembangkan obyek pertamanan di kota Kepanjen, Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya organisasi (5M+1I) dalam pengelolaan obyek pertamanan.

D. DASAR HUKUM

Dasar-dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan LKj DCKTR Kabupaten Malang Tahun 2015 ini adalah :

1. Dasar Hukum Penyusunan :

a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah ;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah ;

d. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP) ;

e. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan

Korupsi ;

f. PerMenPAN Nomor 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator

Kinerja Utama Di Lingkungan Instansi Pemerintah ;

g. PerMenPAN Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; h. Peraturan Bupati nomor 28 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang;

i. Peraturan Bupati nomor 5 Tahun 2014 tentang Reviu RPJMD Kabupaten Malang; j. Surat Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Nomor

050/100/KEP/421.111/2014 Tahun 2014 tentang Pembentukan Tim Penyusunan

Review Renstra.

2. Dasar Hukum Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi :

a. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 1998 tentang Retribusi Ijin

Peruntukan Penggunaan Tanah ;

b. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 4 Tahun 2003 tentang Retribusi

Pelayanan Pengangkutan Sampah ;

c. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2006 tentang

(22)

d. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 11 Tahun 2007 tentang Mendirikan

Bangunan ;

e. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi

Perangkat Daerah ;

f. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun

2010-2015 ;

g. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Retribusi Jasa Umum;

h. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah;

i. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Kepanjen;

j.

k. Peraturan Bupati Malang Nomor 41 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat

Daerah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ;

l. Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang Nomor 27 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7

Tahun 1998 tentang Retribusi Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah ;

m. Keputusan Bupati Malang Nomor 69 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 4 Tahun 2003 tentang Retribusi

Pelayanan Pengangkutan Sampah ;

n. Keputusan Bupati Malang Nomor 112 Tahun 2004 tentang Izin Lokasi.

E. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF Bab I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Maksud dan Tujuan

(23)

C. Gambaran Umum

1. Organisasi Perangkat Daerah 2. Sumberdaya Aparatur

3. Capaian Kinerja DCKTR Tahun 2014 D. Dasar Hukum

E. Sistematika

Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. Perencanaan Strategis

1. Visi 2. Misi

3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program B. Perjanjian Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2015;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capain kinerja tahun 2015 dengan tahun 2014 dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan standart nasional;

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian perjanjian kinerja.

(24)

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran – lampiran

1. Lampiran I Perjanjian Kinerja Tahun 2015

2. Lampiran II Pengukuran Kinerja (PK) Tahun 2015 3. Lampiran III Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 4. Lampiran IV Rencana Strategis (RS) Tahun 2011-2015

(25)

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS

1. VISI

Dengan tugas pokok dan fungsi serta ruang lingkup pengelolaan sebagaimana uraian pada Bab I sebelumnya, maka untuk masa perencanaan strategis tahun 2011 s/d 2015, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Malang merumuskan kondisi yang diharapkan dicapai di masa depan sekaligus mampu memberikan arah dan fokus strategis yang jelas bagi manajemen organisasi-nya dalam rumusan Visi sebagai berikut :

“Terwujudnya Penataan Ruang, Tata Bangunan Dan Lingkungan Permukiman Yang Berkualitas“

Penjelasan Visi tersebut adalah bahwa pada tahun 2011-2015, yang ingin diwujudkan oleh DCKTR Kabupaten Malang yaitu : Suatu gambaran masa depan yang hendak dicapai oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang untuk mewujudkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur kecipta-karyaan dan tata ruang guna mendorong perekonomian, pariwisata, dan pengentasan kemiskinan menuju masyarakat yang MADEP MANTEB tahun 2015.

2. MISI

Guna mewujudkan Visi tersebut maka dirumuskan Misi DCKTR Kabupaten Malang yang menyatakan fokus-fokus utama yang harus dipedomani dalam rangka menetapkan tujuan dan sasaran strategis organisasi yang terarah dan terukur sebagai berikut : (disesuaikan dengan mengacu PerMenPAN Nomor 09 Tahun 2007 tentang

Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Instansi

Pemerintah)

a. Mewujudkan Pengelolaan Ruang Wilayah Kabupaten Malang Yang Berkualitas b. Mewujudkan Pengelolaan Bangunan Gedung Pemerintah Dan Masyarakat Yang

Berkualitas

c. Mewujudkan Peningkatan Prasarana Dan Sarana Dasar Permukiman Masyarakat Yang Berkualitas

d. Mewujudkan Peningkatan Kualitas Kebersihan Dan Keasrian Kawasan Perkotaan Yang Berkualitas

(26)

3. TUJUAN, KINERJA UTAMA DAN PROGRAM a. Tujuan

Mengacu pernyataan Visi dan Misi seperti di atas, maka dirumuskan Tujuan Spesifik yang ingin dicapai dari pelaksanaan program dan kegiatan DCKTR dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu pada 2011 s/d 2015 adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang. 2) Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan gedung Pemerintah dan

masyarakat yang memenuhi standar teknis

3) Peningkatan akses/layanan air minum dan pengelolaan Air Limbah yang layak 4) Peningkatan kebersihan kawasan perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka

Hijau (RTH) b. Kinerja Utama

Dengan pernyataan Tujuan tersebut di atas, maka Sasaran Indikator Kinerja Utama yang menjadi target atau hasil yang diharapkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan dari pelaksanaan program dan kegiatan DCKTR tahunan adalah sebagai berikut : (PerMenPAN Nomor 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Instansi Pemerintah) serta berpedoman

pada indikator kinerja utama yang sudah disempurnakan menjadi outcame adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang. , dengan Indikator Kegiatan Utama (IKU) :

a. Persentase luas Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata

Ruang, ruang yang sesuai dgn RTR yang ditetapkan.

2) Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan gedung Pemerintah dan masyarakat yang memenuhi standar teknis, dengan Indikator Kegiatan Utama (IKU) :

a. Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang).

b. Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non aset

pemkab).

3) Peningkatan akses/layanan air minum dan pengelolaan Air Limbah yang layak, dengan Indikator Kegiatan Utama (IKU) :

a) Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum

(27)

4) Peningkatan kebersihan kawasan perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan Indikator Kegiatan Utama (IKU) :

a) Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari

sampah

b) Persentase RTH publik yang terkelola.

c. Kebijakan dan Program Kerja (serta Rincian Kegiatan)

Guna mencapai sasaran dan IKU Sasaran yang ditetapkan serta dengan memperhatikan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan kendala dari sumberdaya organisasi serta lingkungan eksternal DCKTR Kabupaten Malang, maka ditetapkan rumusan kebijakan secara umum berikut program-program kerja-nya yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 sebagai berikut :

a. Kineja Utama 1 ; Peningkatan Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang..

Kebijakan : Meningkatkan serta memberdayakan kapasitas dan kompetensi sumberdaya organisasi yang optimal dalam mengendalikan peman-faatan ruang agar sesuai dengan rencana peruntukan ruang-nya.

Program Kerja : 1) Perencanaan Tata Ruang. 2) Pemanfaatan Ruang.

3) Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

b. Kineja Utama 2 ; Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan gedung Pemerintah dan masyarakat yang memenuhi standar teknis.

Kebijakan : Membangun/merehabilitasi/memelihara gedung kantor Pemerintah secara berkelanjutan berdasarkan skala prioritas kemendesakan dalam pelaksanaan tugas pelayanan masyarakat dan optimalisasi penggunaan anggaran yang berhasilguna dan berdayaguna.

Program Kerja : 1) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

2) Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran.

3) Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

4) Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar

(28)

c. Kineja Utama 3 ; Peningkatan akses/layanan air minum dan pengelolaan Air Limbah yang layak.

Kebijakan : Melaksanakan prioritas pembangunan infrastruktur lingkungan permukiman (prasarana dan sarana air bersih, sanitasi serta drainase dan jalan lingkungan permukiman) yang berkualitas.

Program Kerja : 1) Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong. 2) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

3) Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah.

4) Pembangunan Infrastruktur Perdesaan.

d. Kineja Utama 4 ; Peningkatan kebersihan kawasan perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Kebijakan : Penguatan dan pengembangan alternatif dari pengelolaan kebersihan kota dan persampahan serta pengelolaan areal pertamanan dan pemakaman yang telah dilaksanakan selama ini.

Program Kerja : 1) Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. 2) Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

3) Pengelolaan Areal Pemakaman.

Adapun kegiatan-kegiatan dari setiap Sasaran Strategis dan Program yang dilaksanakan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

a. Kineja Utama 1 ; Peningkatan Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang.

1. Program Perencanaan Tata Ruang.

a)Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan. 2. Program Pemanfaatan Ruang.

a)Fasilitasi Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang. 3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

a)Fasilitasi Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Pengendalian Peman-faatan Ruang.

(29)

b. Kineja Utama 2 ; Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan gedung Pemerintah dan masyarakat yang memenuhi standar teknis:

1)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. a)Pembangunan Gedung Kantor.

b)Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor. d)Pemeliharaan Rutin/Berkala Dinas / Operasional e)Rehabilitasi Sedang/Berat (Rumah) Gedung Kantor.

f) Perencanaan dan Pengawasan Teknis Pembangunan/Rehabilitasi Rumah Dinas, Gedung Kantor dan Gedung Aset Daerah.

2)Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran. a) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran. 3)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga.

a)Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga.

4)Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar. a)Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar.

c. Kineja Utama 3 ; Peningkatan akses/layanan air minum dan pengelolaan Air Limbah yang layak.

1)Program Pembangunan Saluran Drainase/ Goronr - gorong a)Pembangunan Saluran Drainase/Gorong – Gorong.

b)Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong (Bantuan Provinsi). 2)Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

a)Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan.

b)Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (Bantuan Provinsi).

3)Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah. a)Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Air Limbah.

b)Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Air Minum.

c) Perencanaan dan Pengawasan Teknis Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih dan PLP

d)Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah (Pendamping DAK). e)Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah (Bantuan Provinsi). 4)Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan.

a)Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan (DAK).

b)Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan (Pendamping DAK).

c) Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan (Bantuan Provinsi).

(30)

d. Kineja Utama 4 ; Peningkatan kebersihan kawasan perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).:

1)Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. a)Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan.

b)Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan.

c) Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan.

d)Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan. e)Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan

(Bantuan Provinsi).

2)Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). a)Pemeliharaan RTH.

b)Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan RTH 3)Program Pengelolaan Areal Pemakaman.

a)Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Lebih lanjut rincian tentang Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja-nya, Kebijakan dan Program berikut Indikator Kinerja-nya dapat dilihat dalam Form-Rencana Strategis pada Lampiran IV (dicuplik dan disempurnakan dari dokumen Rencana Strategis DCKTR Kabupaten Malang Tahun 2011-2015) untuk rencana capaian target Indikator 5/lima tahunan.

Penyempurnaan uraian dan target capaian dilakukan pada beberapa Indikator Kinerja (IK Sasaran Strategis maupun IK Kegiatan) agar dapat memenuhi hal-hal berikut : (i) mampu secara langsung mengukur IK-Sasaran Strategis ; (ii) menegaskan hubungan antara IK-Sasaran Strategis dan IK-Kegiatan ; (iii) menimalisasi/mengurangi/membuang Indikator Kinerja yang tidak langsung menunjang/tidak ada hubungannya dengan pencapaian target IK-Sasaran Strategis serta (iv) sejauh mungkin disusun dalam bentuk kuantitatif agar memudahkan pengukuran kinerjanya.

Untuk maksud tersebut serta memperhatikan ketentuan PerMenPAN Nomor 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Di

Lingkungan Instansi Pemerintah serta PerMenPAN Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan PeLaporan Kinerja, maka diambil

kebijakan bahwa “IK-Sasaran Strategis” DCKTR diadopsi pula sebagai “IK-Outcome” dari kegiatan-kegiatan yang menjadi sarana/wahana guna mewujudkan Sasaran Strategis tersebut.

(31)

Di sisi lain, dengan memperhatikan uraian Sasaran Strategis berikut Indikator Kinerjanya serta mengingat hasil yang diharapkan dari beberapa kegiatan mengarah pada hasil yang identik/sama ; maka ada beberapa kegiatan yang memiliki rumusan IK-Outcome yang sama. Di samping itu, guna meringkas serta mengurangi kerumitan penyusunan dan pengukuran target Indikator Kinerja, maka “IK-Outcome dari Kegiatan” diadopsi pula sebagai “IK-Program” dari kegiatan-kegiatan yang ada dalam lingkup sebuah Program.

B. PERJANJIAN KINERJA (TAHUN 2015)

Berdasarkan RKT DCKTR tahun 2015 sebagaimana diuraikan di atas serta memperhatikan penetapan anggaran yang dialokasikan untuk setiap program kerja dan kegiatan DCKTR pada tahun 2015, maka ditetapkan capaian kinerja DCKTR yang harus dicapai dalam tahun 2015 dan dituangkan dalam sebuah dokumen Perjanjian Kinerja DCKTR tahun 2015 yang disepakati bersama antara Kepala DCKTR dengan Bupati Malang. Adapun ringkasan dokumen Perjanjian Kinerja adalah sebagaimana dalam Tabel II-B.1 di bawah (selengkapnya dokumen Penetapan Kinerja pada Lampiran IV). Tabel : II-B-1. RINGKASAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) IK-SASARAN

DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

No

. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

1. Peningkatan Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang.

1. Persentase luas Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang

50 %

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan gedung Pemerintah dan masyarakat yang memenuhi standar teknis

2.a

2.b

Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang)

Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non aset pemkab) 64,92 8,50 % % 3. Peningkatan akses/layanan air minum dan pengelolaan Air Limbah yang layak

3.a 3.b

Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum Persentase penduduk yang terlayani sarana pengelolaan Air Limbah

68 73,48

% %

(32)

4. Peningkatan kebersihan kawasan perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

4.a

4.b

Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari sampah

Persentase RTH publik yang terkelola

55

0,15 %

%

Jumlah anggaran tahun 2015 : Rp. 99.170.933.000,00 (awal tahun) Jumlah anggaran tahun 2015 : Rp. 137.332.028.500,20 (PAK)

(33)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. CAPAIAN KINERJA

Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja organisasi pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang :

Tabel 3.1

Pencapaian Kinerja Sasaran No. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA

UTAMA TARGET REALISASI %

1. Peningkatan

Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang.

1. Persentase luas Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang

50% 41,11% 82,22 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan gedung Pemerintah dan masyarakat yang memenuhi standar teknis 2.a. 2.b. Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang) Persentase Bangunan yang sesuai

persyaratan teknis (bangunan non aset pemkab) 64,92% 8,50% 64,92% 9,83 % 100 115,6 5 3. Peningkatan akses/layanan air minum dan

pengelolaan Air Limbah yang layak

3.a

3.b

Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum Persentase penduduk yang terlayani sarana pengelolaan Air Limbah 68% 73,48% 66,64% 70,66% 98 96,16 4. Peningkatan kebersihan kawasan perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

4.a.

4.b.

Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari sampah Persentase RTH publik yang terkelola 55% 0,15% 54% 0,15% 98,18 100

(34)

Tabel 3.2

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

REALISASI 2014

(n-1) 2015 (n)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Peningkatan Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang.

1. Persentase luas

Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang

50% 24,41% 41,11%

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan gedung Pemerintah dan masyarakat yang

memenuhi standar teknis

2.a. Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang)

2.b Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non aset pemkab) 64,92% 8,50% 64,40% 10,20% 64,92% 9,83% 3. Peningkatan

akses/layanan air minum dan pengelolaan Air Limbah yang layak

3.a Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum

3.b Persentase penduduk yang terlayani sarana pengelolaan Air Limbah

68% 73,48% 63,62% 67,40% 66,64% 70,66% 4. Peningkatan kebersihan kawasan perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

4.a. Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari

sampah 4.b. Persentase RTH publik yang terkelola 55% 0,15% 52,53% 0,03% 54% 0,15%

(35)

Tabel 3.3

Perbandingan Capaian Kinerja s.d. Akhir Periode RENSTRA No. STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET AKHIR

RENSTRA REALISASI TAHUN 2015 TINGKAT KEMAJUAN 1. Peningkatan Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang.

1. Persentase luas

Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang 41,11% 41,11% 100% 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan gedung Pemerintah dan masyarakat yang memenuhi standar teknis

2.a. Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang) 2.b. Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non aset pemkab) 64,92% 9,83% 64,92% 9,83% 100% 100% 3. Peningkatan akses/layanan air minum dan pengelolaan Air Limbah yang layak

3.a. Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum

3.b. Persentase penduduk yang terlayani sarana pengelolaan Air Limbah

66,64% 70,66% 66,64% 70,66% 100% 100% 4. Peningkatan kebersihan kawasan perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

4.a. Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari sampah

4.b. Persentase RTH publik yang terkelola

54% 0,15% 54% 0,15% 100% 100% Tabel 3.4

Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional No. STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA REALISASI TAHUN

2015

REALISASI

NASIONAL (+/-) KET 1. Peningkatan

Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang.

1.Persentase luas

Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang 41,11% 100% + 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas bangunan gedung Pemerintah dan masyarakat yang memenuhi standar

2.a. Persentase bangunan berkondisi baik (aset Pemkab Malang) 2.b. Persentase Bangunan yang sesuai persyaratan teknis 64,92% 9,83% - 9,83% -

(36)

teknis (bangunan non aset pemkab) 3. Peningkatan akses/layanan air minum dan pengelolaan Air Limbah yang layak

3.a. Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum

3.b. Persentase penduduk yang terlayani sarana pengelolaan Air Limbah

66,64% 70,66% 66,64% 70,66% 4. Peningkatan kebersihan kawasan perkotaan, perdesaan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

4.a. Persentase kawasan kota dan perdesaan dengan kategori bersih dari sampah

4.b. Persentase RTH publik yang terkelola

54%

0,15%

54%

0,15%

2. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN DAN SOLUSI

A. Persentase luas Pemanfaatan Ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa Indikator Kinerja yang mengalami keberhasilan ataupun kegagalan. Adapun hal – hal utama yang menjadi penyebab antara lain :

Hambatan utama untuk merealisasikan capaian kinerja adalah :

a) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang dipakai untuk menganalisa rencana kegiatan Pemanfaatan Ruang yang dimohonkan masyarakat tidak dinamis untuk mengakomodasi perkembangan aktifitas usaha, aktifitas ekonomi dan kepentingan investasi;

b) belum bakunya prosedur dan waktu proses legalisasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR);

c) tidak bakunya muatan / isi dari rancangan materi dan rancangan Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang (Perda RDTR); serta

d) lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan muatan / isi dari rancangan materi Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang (Perda RDTR) dimaksud...

(37)

Dalam rangka meminimalisir kegagalan tersebut dan sebagai langkah peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang. Pemerintah Provinsi telah melakukan langkah – langkah sebagai berikut :

Ke depan, fokus kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja ini akan

dititikberatkan pada upaya untuk mempercepat proses legalisasi atas Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah disusun sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Malang tahun 2010; mempercepat penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) wilayah Kabupaten Malang lainnya dengan titikberat pada Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dari kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan yang :

a) berkembang pesat,

b) memiliki nilai strategis dalam perkembangan wilayah, atau

c) mendesak untuk dilakukan penataan ruangnya agar tidak terjadi penurunan daya dukung lingkungannya. Di samping ini, akan dilakukan peningkatan kualitas analisa pemanfaatan ruang terhadap Rencana Pemanfaatan Ruang / lahan yang dimohonkan masyarakat agar tingkat kesesuaian tata ruangnya lebih akurat dan dengan

memperhatikan perkembangan pemanfaatan ruang kawasan dan lokasi yang dimohon...

Dalam hal pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut, program /kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah

a) Program Perencanaan Tata Ruang

- Kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

b) Program Pemanfaatan Ruang

- Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang

c) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

- Kegiatan Pengawasan Pemanfaatan Ruang

Hal tersebut dikarenakan program/kegiatan tersebut dapat memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat.

(38)

B. Persentase bangunan berkondisi baik (asset pemkab malang)

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa Indikator Kinerja yang mengalami keberhasilan ataupun kegagalan. Adapun hal – hal utama yang menjadi penyebab antara lain :

Hambatan utama untuk merealisasikan capaian kinerja adalah :

1) Pembangunan gedung aset Pemkab Malang masih dititkberatkan pada pembangunan kawasan perkantoran Pemkab Malang di Kepanjen berikut sarana penunjangnya dalam rangka pemindahan pusat Pemerintahan Kabupaten Malang ke kota Kepanjen yang telah ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten Malang.

2) Pembangunan/rehabilitasi/peningkatan/pemeliharaan bangunan gedung sektoral (misal : pasar, sarana dan prasarana olah raga, dll.) menjadi tanggungjawab instansi sektoral yang membidanginya, karena terkait erat dengan capaian kinerja instansi sektoral tersebut. Sedang DCKTR ikut-serta hanya sebatas dalam perencanaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi. Kondisi tersebut menguntungkan DCKTR, karena pengelolaan pembangunan/rehabilitasi/peningkatan/ pemeliharaan bangunan aset Pemkab Malang ditangani oleh banyak instansi. Kelemahannya adalah DCKTR tidak dapat menentukan prioritas bangunan gedung yang harus terlebih dahulu dibangun/direhabilitasi/ ditingkatkan serta bentuk-bentuk pemeliharaan yang harus dilakukan terhadap bangunan gedung yang telah ada.

3) Rendahnya para pengelola bangunan gedung aset Pemkab Malang dalam melakukan upaya-upaya pemeliharaan gedung. Sedangkan kondisi bangunan selalu mengalami degradasi/penyusutan umur pakai bangunan sebesar 2 % per tahun, sehingga mempengaruhi realisasi capaian kinerja.

Sedang masalah yang mendasar untuk meningkatkan pencapaian kinerja lebih lanjut atas IK-Sasaran ini adalah sangat klasik yaitu keterbatasan anggaran. Karena kegiatan pembangunan/rehabilitasi/peningkatan serta pemeliharaan yang berkelanjutan dari bangunan gedung memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga difokuskan pada prioritas Kabupaten Malang untuk penangannya.

Dalam rangka meminimalisir kegagalan tersebut dan sebagai langkah peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang. Pemerintah Provinsi telah melakukan langkah – langkah sebagai berikut :

Ke depan, selain terus membangun bangunan gedung perkantoran Pemkab Malang di Kepanjen dan wilayah Kabupaten lainnya, (bila anggaran memungkinkan dan berdasarkan skala prioritas) akan dilakukan langkah nyata untuk mengurangi jumlah bangunan gedung dan rumah aset Pemkab Malang yang rusak khususnya yang masuk kategori ”Rusak Berat” serta meningkatkan upaya-upaya pemeliharaan bangunan gedung dan rumah aset Pemkab

(39)

Malang agar dapat secara lestari dimanfaatkan sesuai fungsinya, baik melalui anggaran pada DCKTR maupun secara berkoordinasi dengan instansi-instansi sektoral lainnya.

Di samping itu, selain bangunan gedung dan rumah aset Pemkab Malang yang dikelola langsung oleh DCKTR, DCKTR tetap berkewajiban melaksanakan inventarisasi yang berkelanjutan atas kebutuhan dan status kelayakan bangunan gedung dan rumah aset Pemkab Malang yang menjadi obyek kelola Instansi sektoral lainnya. Hal ini perlu, selain sebagai dasar koordinasi dan pelaksanaan kegiatan pembangunan tahunan, juga sebagai tolok ukur keberhasilan dalam pengelolaan bangunan gedung aset Pemkab Malang secara keseluruhan sebagaimana diamanatkan dalam Butir 0 Pasal 6 Perbup Malang No. 14/2008 adalah “pembangunan dan pemeliharaan gedung–gedung aset daerah, pembinaan teknis dan pengawasan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah aset Pemerintah Daerah”.

Dalam hal pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut, program /kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah

a) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor

- Kegiatan Rehabilitasi sedang / berat rumah gedung kantor

- Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Rehabilitasi Rumah Dinas / Gedung Kantor / Asset Daerah

Hal tersebut dikarenakan program/kegiatan tersebut dapat memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat.

C. Persentase bangunan yang sesuai persyaratan teknis (bangunan non asset daerah)

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa Indikator Kinerja yang mengalami keberhasilan ataupun kegagalan. Adapun hal – hal utama yang menjadi penyebab antara lain :

1) Pendataan kondisi gedung aset Pemkab Malang masih belum optimal karena kurangnya koordinasi antara instansi-instansi sebagai pengelola aset gedung dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang.

2) Keterbatasan jumlah personil pada Bidang Tata Bangunan di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang menyebabkan tupoksi kurang maksimal.

3) Rendahnya para pengelola bangunan gedung aset Pemkab Malang dalam melakukan upaya-upaya pemeliharaan gedung. Sedangkan kondisi bangunan selalu mengalami

Gambar

Tabel : I-C.2.1.  KOMPOSISI STATUS KEPEGAWAIAN
Tabel : I-C.2.4.  KOMPOSISI PENEMPATAN
Tabel : I-C.3.1.  CAPAIAN    KINERJA    IK-SASARAN  DINAS  CIPTA  KARYA  DAN  TATA  RUANG  KABUPATEN  MALANG  SAMPAI  DENGAN  TAHUN  2014
Tabel : III.B.2.1.  REALISASI  ANGGARAN  PROGRAM/KEGIATAN  DINAS  CIPTA  KARYA  DAN  TATA  RUANG  KABUPATEN  MALANG  TAHUN  2015  SASARAN STRATEGIS/PROGAM/KEGIATAN  ANGGARAN (Rp.)  CAPAIAN KINERJA  (%) TARGET REALISASI

Referensi

Dokumen terkait

Atribut inilah yang menjadi informasi taksonomi yang harus diungkapkan, untuk kemudian diolah menjadi landasan pendayagunaan spesies yang bersangkutan, baik menjadi

Hadis di atas menjelaskan, jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit. Hal ini dikarenakan bagian badan yang sakit tadi mempunyai

Unit rekam medik merupakan bagian dari system informasi klinik yang mempunyai fungsi yang sangat vital karena semua unit terintegrasi dengan unit

Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan software Minitab 16 statistical data dan program exelanalitik menentukan pola hubungan keterkaitan antara iklim, dengan

Pembeli akan memilih kantin mana yang akan dilakukan pemesanan makanan setelah itu pelanggan akan diberikan kartu RFID dengan kode kartu yang sesuai dengan menu

Nilai validitas LKPD berbasis model pembelajaran scramble pada aspek kelayakan isi yaitu sebesar 3,14 dengan kategori valid, nilai validitas aspek perancangan yaitu sebesar 3,22

Untuk memperlihatkan bagaimana perhatian investor terhadap Likuiditas saham,Return saham dan Volatilitas return saham pada perusahaan Manufaktur di Indonesia

Seiring dengan pencarian sumber bahan alternatif untuk memproduksi hidrogen, maka saat ini dikembangkan produksi hidrogen dari biomassa yang salah satunya bersumber pada