Respons
Kemanusiaan
UNICEF
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Memahami mandat UNICEF
• Mendefinisikan elemen-elemen yang menjadi
acuan bagi aksi kemanusiaan UNICEF
• Memahami kerangka kerja global untuk aksi
kemanusiaan terhadap anak-anak yang
Mandat UNICEF dan Mandat Kemanusiaan
Mandat UNICEF adalah untuk mengadvokasi
perlindungan terhadap hak anak, untuk membantu anak-anak memenuhi kebutuhan dasar mereka dan
untuk meningkatkan kesempatan mereka dalam mencapai potensi maksimal mereka.
Aksi kemanusiaan adalah dan selalu menjadi bagian dari mandat UNICEF.
Mandat kemanusiaan UNICEF adalah untuk
menyelamatkan nyawa, meringankan penderitaan dan melindungi hak anak dalam kondisi darurat
Bagaimana struktur UNICEF supaya Prinsip Kemanusiaan ini tercapai?
Dengan Perwakilannya yang Global dan Terdesentralisasi…UNICEF memiliki:
• 126 Kantor Perwakilan (negara), dan banyak di antaranya yang memiliki kantor cabang/ wilayah
• 7 Kantor Regional
• Kantor Pusat (New York/ Geneva/ Copenhagen/ Tokyo/ Florence/ Brussels)
Komitmen Utama bagi Anak-anak di Masa
Darurat UNICEF (
CCCs
)
Komitmen Utama bagi Anak-anak di Masa Darurat merupakan komitmen
UNICEF yang akan dilaksanakan di masa darurat untuk melindungi anak-anak dari dampak bencana baik bencana alam
maupun bencana buatan manusia. Komitmen ini didasarkan pada
serangkaian komitmen strategis dan juga meliputi komitmen program dan
komitmen operasional, termasuk di
dalamnya adalah intervensi untuk nutrisi, kesehatan, air dan sanitasi, HIV/AIDS,
Komitmen Program Utama menggambarkan komitmen UNICEF terhadap aksi kemanusiaan di setiap area sektor teknis, termasuk kesiapsiagaan, respons dan pemulihan awal untuk setiap sektor teknis yang diperlukan untuk
memenuhi komitmen ini:
• Kesehatan • Perlindungan Anak
• Gizi • Pendidikan
• WASH (pasokan air, sanitasi • HIV/AIDS dan promosi kebersihan)
Rencana intervensi untuk 8 minggu pertama diidentifikasi, demikian pula rencana intervensi setelah respons awal juga diidentifikasi.
Komitmen
Utama…
Komitmen Program
Dampak
• …terhadap anak-anak • Reaksi anak-anak
Apa dampak bencana terhadap anak (dan
masyarakat serta kelompok rentan)?
Apa dampak bencana terhadap anak (dan
masyarakat)?
• Kematian
• Perpindahan/ pengungsian • Kehilangan dukungan
keluarga dan jaringan pengaman masyarakat
• Terbatasnya atau ketiadaan akses terhadap fasilitas (fasilitas kesehatan, pendidikan, dll.) • Gangguan terhadap sistem
• Kekurangan atau kehilangan kesempatan belajar dan mata pencaharian
• Keadaan darurat menimbulkan tantangan – baik
yang terlihat maupun tidak
– bagi anak-anak:
– Meningkatkan risiko terpisah dari pengasuh utama – Kekerasan seksual dan kekerasan berbasis jender – Cacat fisik
– Dampak negatif jangka panjang terhadap emosi dan psikologi
– Kebutuhan untuk tumbuh kembang terabaikan
– Dampak dari stres tingkat tinggi dan berkepanjangan terhadap otak yang melemahkan fondasi/ dasar bagi perkembangan kemampuan belajar, perilaku dan
kesehatan di masa depan – tidak mustahil untuk
dikembalikan namun prosesnya lebih sulit
Apa dampak bencana terhadap anak (dan
masyarakat)?
• Memperburuk kondisi yang sudah terjadi sebelum
bencana
– pekerja anak, akses terhadap keadilan,
perdagangan manusia
• Menghadirkan risiko dan ancaman baru –
rekrutmen (perdagangan manusia, pekerja anak,
dll.), terpisah dari keluarga
• Melemahkan mekanisme perlindungan –
perlindungan oleh keluarga atau masyarakat,
perlindungan hukum, layanan sosial, norma sosial
Apa dampak bencana terhadap anak (dan
masyarakat)?
Reaksi Anak-anak Terhadap Situasi Darurat
• Tidak ada anak yang sama – setiap anak berbeda satu sama lain. Banyak respons dari anak-anak yang masih bisa dianggap reaksi yang normal.
• Terdapat anak-anak yang memang secara alami lebih mudah untuk merasa takut, dan berita mengenai
situasi yang berbahaya dapat meningkatkan perasaan cemas mereka.
• Di sisi lain yang berlawanan, beberapa anak malah menjadi kebal terhadap situasi berbahaya, atau
menjadi acuh terhaap krisis dan penderitaan di sekitar mereka.
• Terkadang usia dan kemampuan anak untuk
memahami informasi juga berperan dalam reaksi yang mereka tampilkan.
Apakah Anak-anak Selalu akan Menderita
Trauma (akibat situasi darurat)?
Tidak juga! Respons atau reaksi anak-anak
terhadap situasi yang mengganggu sangat
bervariasi, dan tingkat resiliensi atau ketahanan
mereka terhadap situasi darurat sangat
bergantung dari beberapa faktor:
• Temperamen atau perangai si anak• Apakah anak tsb memiliki dukungan (atau lingkungan yang mendukung) di sekitar dia, dan
• Tingkat keparahan atau beratnya interaksi anak tsb dengan peristiwa yang menyedihkan atau
• Menyediakan aktivitas tumbuh-kembang, sekolah, olahraga, kegiatan rekreasi yang normal.
• Melalui dukungan yang diberikan oleh pendidikan, keluarga dan masyarakat, sebagian besar anak-anak akan pulih dan berkembang jika mendapat
kesempatan untuk pergi ke sekolah, bermain dan berinteraksi dengan teman sebaya.
• Oleh karena alasan tsb di atas, maka aktivitas yang terstruktur dan bermakna bagi anak-anak menjadi sangat penting selama dan sesudah masa darurat terjadi.
Apa yang Harus Dilakukan…terhadap
Mayoritas Anak-anak ini?
Kerangka Kerja Lingkungan yang
Melindungi
BURUH KEKERASAN YANG p e r l i n d u n g a n a n a kDefinisi Pendidikan di Masa Darurat
“Penyediaan sebuah kesempatan pendidikan berkualitas yang memenuhi kebutuhan perlindungan fisik, kebutuhan psikososial, kebutuhan perkembangan dan kebutuhan kognitifdari anak-anak yang terkena dampak situasi bencana, yang dapat menopang hidup dan menyelamatkan jiwa” p e n d i d i k a n
Apa Dampak Bencana terhadap Sistem
Pendidikan?
Sistem pendidikan runtuh Sekolah/ bangunan dan fasilitas pendidikan hancur Anak-anak, orangtua, otoritas pendidikan tercerai berai atau bahkan meninggal Kehilangan bahan-bahan mengajar/belajar dan rekreasi p e n d i d i k a nMengapa Pendidikan merupakan sebuah
mekanisme
perlindungan
bagi anak-anak?
Mengapa
Hak untuk Mendapatkan Pendidikan
Penting Untuk Semua Anak di masa darurat?
Mengapa
masyarakat memprioritaskan
pendidikan
untuk anak mereka segera
setelah bencana?
p e n d i d i k a nMengapa WASH di Masa Darurat adalah
Penting?
W A S HPasokan Air, Sanitasi dan Promosi Kebersihan
…karena dapat mencegah munculnya penyakit dan
Intervensi Apa yang Biasanya Dilakukan
UNICEF untuk WASH di Masa Darurat?
W A S H Air Sanitasi Kebersihan
1. Menyediakan pasokan air darurat 2. Merehabilitasi sumber air
1. Intervensi segera 2. Intervensi lanjutan
3. Masalah sanitasi penting lainnya
1. Menyediakan fasilitas cuci tangan & kebersihan pribadi
2. Mendistribusikan peralatan kebersihan
Dampak Bencana terhadap Gizi
g i z i Mengakibatkan kekurangan gizi Meningkatkan risiko terkena penyakit Meningkatkan risiko kematianBagaimana Merespon Isu Gizi di Masa
Darurat?
Intervensi gizi di masa darurat dapat dikategorikan menjadi
respons makanan dan respons non-makanan, meskipun ada tumpang tindih dalam beberapa kasus (mis. pemberian
makanan tambahan dan terapi perawatan ternyata termasuk perawatan medis, kemudian pemberian makanan kepada bayi dan balita dapat mencakup pemberian makanan tambahan).
Intervensi respons makanan Intervensi respons non-makanan
Distribusi jatah pangan umum Dukungan terhadap mata pencaharian Pemberian makanan di sekolah di masa darurat
Padat karya dengan upah jatah pangan Pemberian makanan tambahan
Perawatan therapeutic
Bantuan pemberian makanan bagi bayi dan balita
Bantuan kesehatan, air bersih dan sanitasi
g i z
Pemberian Makanan Bayi di Masa Darurat
• Karena bayi dan balita sangat rentan memiliki risiko angka kesakitan (morbidity) dan
kematian (mortality) yang tinggi • Bayi berumur 6 minggu s.d. 6
bulan memiliki kemungkinan 10,5 kali lebih tinggi untuk
meninggal jika tidak mendapat ASI
• Bayi memiliki risiko terkena diare dan infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA) yang tinggi
Mengapa pemberian makanan bayi di masa darurat merupakan sebuah isu?
g i z
i
Mengapa Angka Kesakitan dan Angka
Kematian Tinggi
… akibat makanan buatan (susu formula, dsb.) dibandingkan dengan air susu ibu?
g i z i Susu formulanya tercemar Kurang air Airnya tercemar Cara pemberiannya Susu formula disiapkan dengan tidak benar Karena tidak memiliki unsur perlindungan Karena perubahan keadaan
Dampak Bencana terhadap Kesehatan
• Meningkatnya angka kematian dan angka kesakitan • Rusaknya infrastruktur pelayanan kesehatan
• Gangguan terhadap layanan kesehatan rutin • Memperburuk bahaya lingkungan
• Peningkatan potensi penyakit menular • (dapat) Menyebabkan kepanikan umum
• (dapat) Menimbulkan peningkatan kecemasan, depresi dan neurosis
• (dapat) Menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) pada tingkat epidemi
k e s e h a t a n
Intervensi Kesehatan yang Dilakukan di
Masa Darurat
• Mengutamakan
pencegahan kematian dan
penyakit
untuk menjamin kelangsungan hidup
• Intervensi diarahkan
untuk mempromosikan
kembali kesehatan dan meningkatkan
kualitas hidup
dari waktu ke waktu setelah
tingkat kematian menurun dan stabil
k e s e h a t a n
Sasaran Intervensi
1. Untuk balita atau anak di bawah usia lima tahun (termasuk bayi baru lahir), karena:
– Angka kematian balita adalah dua kali lipat dari kelompok usia lainnya
– 40% kematian balita menimpa bayi baru lahir (28 hari pertama)
– 2/3 kematian terjadi pada bayi yang baru lahir (<1 tahun) – 2/3 dari kematian bayi yang baru lahir terjadi di minggu
pertama
– 2/3 dari kematian bayi di minggu pertama terjadi dalam waktu 24 jam
2. Layanan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui 3. Layanan kesehatan untuk ibu dan anak
k e s e h a t a n
HIV/AIDS di Masa Darurat
– Mengapa Harus
Dipertimbangkan?
• Situasi darurat sangat sering terjadi di negara-negara yang memiliki tingkat prevalensi HIV/AIDS yang tinggi • Gangguan, kerusakan dan pengungsian yang terjadi
akibat keadaan darurat dapat memperburuk
kerentanan dengan meningkatkan risiko infeksi:
– Kemampuan untuk melakukan skrining darah mungkin hilang – Antivirus dapat menjadi langka dan meningkatkan biaya bagi
penyedia kesehatan yang kemudian bisa saja akan menggunakan situasi darurat sebagai alasan untuk
membebankan biaya pengobatan ke penerima pengobatan – Hilangnya mata pencaharian mungkin dapat memaksa
perempuan untuk menjadi pekerja seks komersial – Perilaku seksual dapat berubah
– Angka pelecehan seksual oleh kelompok-kelompok bersenjata dapat meningkat
H i v / a i d s
Risiko HIV/ AIDS di Masa Darurat
Bagi Anak-anak:
• Di mana ada peningkatan jumlah anak yang terpisah mungkin terdapat peningkatan risiko perdagangan manusia sebagai strategi untuk
bertahan hidup (agar dapat mendapat makanan, uang, dll.)
• Anak-anak di daerah dengan prevalensi tinggi mungkin menjadi kepala keluarga atau pencari nafkah utama
• Stigma HIV / AIDS sering menyebabkan diskriminasi dalam keadaan darurat "Saya tidak ingin anak-anak saya bersekolah di sekolah yang sama dengan penderita HIV/AIDS karena mereka akan terinfeksi“
• Bagi Staff Kemanusiaan:
• Terluka – dan dapat terpapar
• Tidak mengenai daerah tsb - karena itu lebih berisiko melukai diri sendiri
• Karena kerusakan fasilitas medis
• Membutuhkan transfusi darah - untuk menyelamatkan nyawa, tetapi apa risikonya?
• Kurangnya pengetahuan masyarakat akan status HIV - kemungkinan sekitar 90% orang tidak tahu jika sebenarnya mereka HIV positif.
H i v / a i d s
Keterkaitan Sektor-sektor
Perlindungan Anak Pendidikan WASH Kesehatan Nutrisi HIV/AIDSSiapa yang Bisa Dihubungi di UNICEF?
Kedaruratan/ Emergencies Lina Sofiani Email : lsofiani@unicef.org HP : +62 812 1070104 Rekha Shrestha Email : rekshrestha@unicef.org HP : +62 813 18548961 Perlindungan Anak Ali Aulia RamlyEmail : aaramly@unicef.org HP : +62 811 952945 Pendidikan Widodo Suhartoyo Email : wsuhartoyo@unicef.org HP : +62 811 377891 Sun Wook Jung
Email : swjung@unicef.org HP : +62 811 1000273 WASH Claire Quillet Email : cquillet@unicef.org HP : +62 812 3860851 Lilik Trimaya Email : ltrimaya@unicef.org HP : +62 812 89700817
Gizi Sri Sukotjo
Email : ssukotjo@unicef.org HP : +62 812 8192295 Kesehatan
UNICEF
Wisma Metropolitan II, 10-11th Floor,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 31 Jakarta, Indonesia Phone +62 21 2996 8000 Fax +62 21 571 1326 Website www.unicef.org