• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program televisi adalah segala hal yang ditampilkan melalui media televisi untuk memenuhi kebutuhan penonton.Program atau acara yang disajikan adalah salah satu faktor utama untuk membuat penonton tertarik untuk menyajikan dan mengikuti siaran yang disajikan (Morissan, 2008).Program televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan penonton. Jika penonton merasa terharu dengan apa yang mereka lihat di layar televisi, hal itu bukan sesuatu yang aneh atau istimewa, sebab salah satu pengaruh psikologis dari tayangan televisi yaitu seakan-akan menghipnotis penonton, sehingga seolah-olah hanyut dalam keterlibatan pada kisah atau peristiwa yang ditayangkan televisi (Effendy, 2007: 182).

Program televisi dibagi menjadi berbagai jenis seperti talk show, musik, documenter, drama, dll.LPP TVRI merupakan stasiun televisi milik negara Indonesia.LPP TVRI merupakan TV publik yang pertama kali ditayangkan secara resmi dimulai pada tahun 1962.Televisi publik tidak mementingkan ratting tetapi mengedepankan kualitas dari program yang ditayangan, sehingga televisi publik identik dengan mendahulukan kepentingan publik. Maulana (2012) mengatakan bahwa logika komersialisme dan komodifikasi itu telah menjadi cara berpikir para pengelola pers dalam kegiatan jurnalistik. Pers diarahkan sebagai mesin pencetak uang, pemasok iklan, dan pemburu rating. Dalam logika budaya seperti ini jelas sulit menempatkan kepentingan publik di atas atau setara dengan kepentingan modal dan kuasa (Maulana, 2012).

Program hiburan seperti program musik, acara pencarian bakat, komedi, atau permainan memperoleh porsi jam menonton terbesar kedua dari penonton, yakni sekitar 20% atau selama 168 jam setahun (Hendriani, 2013). Program musik yang ada dalam LPP TVRI sangat beragam seperti genre pop, dangdut, jazz, rock, dll. Salah satu tayangan program musiknya adalah

(2)

Sound Check.Sound Check merupakan tayangan program music bergenre pop yang dikemas secara unik dan menarik yang di segmentasikan dengan target penonton remaja. Sound Check ditayangkan pada hari senin dan selasa pada pukul 21:00 WIB.Yang berlokasi di sebuah Cafe dimana para pengisi acara latihan lagu-lagu mereka pada saat café sebelum buka, dan kegiatan itu di rekam pada saat mereka latihan dan pembawa acara disini berperan mewawancara sedikit ulasan tentang album mereka serta merequest lagu.

Dalam sebuah program, pembawa acara memiliki peranan penting dalam membawakan program tayangan.Keberhasilan dalam suatu program acara dapat ditentukan oleh pembawa acara. Dengan menyesuaikan target penonton, peranan pembawa acara menjadi salah satu kekuatan untuk membangun karakteristik sebuah program sehingga gambaran melekat diingatan penonton. Menurut Baksin (2006: 36), pembawa acara adalah orang yang membawakan acara atau program televisi. Sebagai komunikator, pembawa acara diberi tugas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menyampaikan informasi yang menjadi kebutuhan orang banyak.Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pembawa acara ialah bagaimana pembawa acara dapat menggiring penonton untuk dapat lebih tertarik dalam acara tersebut.Keberadaan pembawa acara identik dengan acara yang dibawakan. Pada saat membawakan acara, para pembawa acara harus tampil maksimal, dengan menerapkan gesture yang tepat terhadap target penonton, yaitu dengan gesture yang santun, karena kriteria dari televisi publik yang mengedepankan kepentingan masyarakat yang luas (Baskin, 2006). Dalam tayangan televisi publik, tampilan setiap acara yang ditampilkan selalu menjaga etika dalam berbicara, berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pendengar atau penyimak (Taringan, 2008) serta gaya berbusana di TV publik , dalam membawakan acara di televisi publik, erat kaitannya dengan busana yang santun, dengan tujuan untuk menarik perhatian dan menonjolkan identitas dari TV publik itu sendiri (Budiman, 2005).

Penampilan pembawa acara program tayangan TV publik berbeda dengan TV swasta, dimana pembawa acara TV publik menonjolkan kesederhanaan dan tidak berpenampilan yang mencolok.

(3)

Menurut Scholes (Budiman, 2011) semiotika didefinisikan sebagai pengkajian tanda-tanda (the study of signs), pada dasarnya merupakan sebuah studi atas kode-kode, yaitu sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau sebagai sesuatu yang bermakna. Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, dapat dipersepsi oleh indra. Tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri dan bergantung padaa pengenalan oleh pengguna sehingga disebut tanda.

Menurut Sobur (2008), tanda dalam semiotika adalah unsur fundamental dalam Semiotika dan Komunikasi, yaitu segala sesuatu yang mengandung makna. Keberadaannya mempunyai dua unsur yaitu penanda (bentuk) dan petanda (makna).

Penanda merupakan element tanda yang bersifat kasat mata, fisik atau material, sedangkan petanda merupakan konsep mental atau makna yang diacu oleh penanda.Kedua element ini bersama-sama membentuk tanda verbal maupun tanda visual (Sobur, 2008).Secara umum pakaian dipahami sebagai alat untuk melindungi tubuh atau sebagai alat untuk memperelok penampilan.tetapi, selain untuk memenuhi kedua fungsi tersebut, pakaian dapat berfungsi sebagai komunikasi yang bersifat non-verbal, karena pakaian mengandung simbol-simbol yang memiliki beragam makna.

Komunikasi bukan hanya sebagai proses, namun dapat menjadi sebagai pembangkit makna. Ketika seorang pembawa acara berkomunikasi dengan penonton, penonton harus memahami maksud dari pesan atau tanda yang disampaikan pembawa acara.Makna yang dibawa oleh bentuk-bentuk verbal dan nonverbal adalah terikat dengan konteks atau sebagian ditentukan oleh situasi dimana bentuk-bentuk verbal dan nonverbal itu dihasilkan.Baik bahasa dan bentuk-bentuk nonverbal memungkinkan komunikator untuk menggabungkan sejumlah kecil tanda kedalam berbagai ekspresi atau ungkapan makna yang kompleks tanpa batas (Morissan, 2013: 93).Penggunaan bahasa yang digunakan oleh pembawa acara sangat penting dalam menunjang kesuksesan suatu acara.Bahasa adalah produk komunikasi pembicara dari tanda-tanda untuk pendengar (Budiman, 2011: 66).Dapat disimpulkan bahwa peranan pembawa acara dalam membawakan program acara tidak terlepas dari semiotika.Dari perspektif semiotika, harus memiliki pemahaman bersama dalam kata-kata, tetapi juga pada struktur bahasa,

(4)

masyarakat, dan budaya agar komunikasi dapat mengambil peranannya (Littlejohn, 2009: 56).

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Penampilan Pembawa Acara Program Musik di TV Publik (Analisis Semiotika dalam Program Sound Check di LPP TVRI)” karena sangat erat kaitan antara peranan pembawa acara dengan analisis semiotika.Serta untuk menganalisis semiotika yang digunakan oleh pembawa acara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini berfokus pada bagaimana Penampilan Pembawa Acara Dalam Program “Sound Check” di LPP TVRI.

1.3 Identifikasi Masalah

Bagaimana penampilan pembawa acara program musik “Sound Check” sebagai representasi TV publik?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian:

Untuk mengetahui penampilan pembawa acara program musik “Sound Check” sebagai representasi TV publik.

Manfaat penelitian terdiri dari manfaat Teoritis dan manfaat Praktis, yaitu :

1.4.1 Manfaat Akademis :

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya di bidang Broadcastingterkait dengan fungsi programming.

2. Membantu mahasiswa dalam memahami peran seorang pembawa acara dalam sebuah program musik di televisi.

1.4.2 Manfaat Praktis :

1. Sebagai evaluasi untuk LPP TVRI dalam peranan Poppy Putri sebagai pembawa acara dalam program Sound Check.

(5)

2. LPP TVRI dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari program Sound Check bagi penonton.

1.4.3 Manfaat Masyarakat/Umum:

Penelitian dapat diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai peranan pembawa acara dalam program televisi.

1.5 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian dimana peneliti ingin mencari tahu peranan pembawa acara dalam program Sound Check di LPP TVRI. Dalam bab ini terdapat fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan serta manfaat penelitian dan sistematika penulisan untuk mendukung penelitian ini.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori yang relevan digunakan sebagai dasar pemikiran, pedoman dalam melakukan penelitian ini.

BAB 3 METODOLOGI

Berisi metode yang digunakan peneliti, terdiri metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini.metodologi yang dipakai dalam melakukan penelitian serta teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data, mengalisis data serta mengecek keabsahan data.

BAB 4 HASIL PPENELITIAN

Bab ini berisi tentang pembahasan dari hasil penelitian yang di kaji oleh peneliti secara mendalam.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah di teliti dan saran dari peneliti berdasarkan apa yang telah diteliti secara keseluruhan.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan permainan sains dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TK Mojorejo 3

Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia (persentil 50). Tentu saja prinsip ini memiliki banyak kekurangan karena hanya bisa digunakan

1) Sementum Afibrilar Aseluler (acellular afibrillar cementum/AAC) adalah bagian sementum yang tidak mengandung sel apaun juga tidak mengandung serabut kolagen. Sementum ini