• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) DI PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) DI PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SURABAYA"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA

LINGKUNGAN (PKBL) DI PT PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR SURABAYA

Disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md.)

Manajemen Kesekretariatan dan Perkantoran

Oleh

BADRUS SHOLEH NIM: 041310513037

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

MANAJEMEN KESEKRETARIATAN DAN PERKANTORAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA 2016

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(2)

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA

LINGKUNGAN (PKBL) DI PT PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR SURABAYA

Disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md.)

Manajemen Kesekretariatan dan Perkantoran

Oleh

BADRUS SHOLEH NIM: 041310513037

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

MANAJEMEN KESEKRETARIATAN DAN PERKANTORAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

(3)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(4)
(5)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Laporan PKL ini disusun sebagai salah satu persyarat akademik dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Diploma III Manajemen Perkantoran dan Kesekretariatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Widi Hidayat, S.E., M.Si., Ak. selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.

2. Dr. Sedianingsih, S.E., M.Si., Ak., CA, CMA selaku Koordinat Program Studi Manajemen Kesekretariatan dan Perkantoran Fakultas Vokasi Universitas Airlangga sekaligus Dosen Pembimbing.

3. Seluruh staff dosen program Diploma III Manajemen Perkantoran dan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

4. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Surabaya beserta karyawan yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan praktik kerja lapangan selama 3 (tiga) bulan, khususnya di bidang HUMAS yang memberikan beberapa masukan serta materi dan bimbingannya sehingga laporan ini terselesaikan dengan baik.

5. Wanda Ciptayanti sebagai rekan PKL yang bersama-sama menyelesaikan laporan ini.

(7)

v

7. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2013 Diploma III Manajemen Kesekretariatan dan Perkantoran yang saling berbagi informasi dan bertukar fikiran dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Harapan dari penulis semoga laporan yang memuat pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 17 Juni 2016 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.4 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ... 5

BAB 2 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 7

2.1.6 Element-element dasar logo perusahaan ... 10

2.1.7 Struktur organisasi perusahaan ... 11

2.1.8 Peta Lokasi perusahaan ... 12

2.2 Deskripsi Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ... 13

2.3 Pembahasan ... 15

2.3.1 Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ... 15

2.3.2 Kisah Sukses Mitra Binaan dan Bina Lingkungan ... 23

2.3.3 Hambatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ... 26

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN 3.1 Simpulan ... 27

3.2 Saran ... 28 DAFTAR PUSTAKA

(9)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ... 6

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo PT PLN (Persero) ... 10

Gambar 2.2 Bagan Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur ... 12

Gambar 2.3 Peta Lokasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur ... 12

Gambar 2.4 Penggolongan Kualitas Pinjaman ... 17

Gambar 2.5 Prosedur penerimaan dan evaluasi administrasi proposal permohonan pinjaman bantuan Bina Lingkungan ... 21

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Praktik Kerja Lapangan Lampiran 2 Surat Penerimaan Praktik Kerja Lapangan

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Praktik Kerja Lapangan Lampiran 4 Sertifikat Praktik Kerja Lapangan

Lampiran 5 Buku Harian Praktik Kerja Lapangan Lampiran 6 Kartu Konsultasi Praktik Kerja Lapangan Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada abad perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi, maka kita memerlukan peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia yang handal dan siap pakai. Dengan demikian banyak lembaga pendidikan atau universitas menerapkan suatu system yang dapat menciptakan tenaga kerja yang siap pakai dalam mengaplikasikan ilmunya di lapangan pekerjaan yang akhirnya dapat mengurangi tingkat pengangguran di negara kita. Melihat situasi dan kondisi yang sekarang ini, kita dituntut untuk bisa menguasai ilmu yang kita terima di dunia pendidikan dan dapat mengaplikasikannya di dunia bisnis atau kerja.

Untuk meningkatkan kuwalitas mahasiswa, tidaklah cukup hanya dengan dibekali pengetahuan saja, tetapi mahasiswa perlu dibekali dengan pengalaman di dunia kerja secara langsung. Dalam rangka memperoleh pengalaman yang bersifat langsung ini, maka Program Studi DIII Manajemen Kesekretariatan dan Perkantoran Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya yang mempunyai program wajib bagi siswa untuk mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan atau magang di suatu instansi.

Praktik kerja lapangan adalah sebuah ajang bagi mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang diterima saat proses pembelajaran di bangku kuliah kedalam dunia kerja yang sebenarnya. Dengan terjun langsung suatu instansi diharapkan mahasiswa dapat belajar dan memahami cara beradaptasi dalam menghadapi realitas dunia kerja, serta memanfaatkan teori-teori yang didapat untuk diterapkan. Untuk itu penulis memilih PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Surabaya, sebagai tempat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. PT PLN (Persero) merupakan salah satu korporasi yang sangat besar di bawah naungan BUMN yang bergerak di bidang ketenaga listrikan.

(13)

2

Korporasi dapat memiliki kekayaan dan utang, mempunyai kewajiban dan hak dan dapat bertindak menurut hukum, melakukan gugatan, dan dituntut di depan pengadilan (Muladi dan Priyatno, 2012:23). Oleh karena suatu korporasi adalah buatan manusia yang tidak sama dengan manusia, maka harus dijalankan oleh manusia, yang disebut pengurus atau pengelola. Suatu korporasi, biasanya mempunyai tiga organ, yaitu RUPS, Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi (misalnya Perseroan Terbatas).

Pengaruh korporasi pada aspek kehidupan masyarakat yang semakin kokoh di era globalisasi, banyak memberikan dampak positif bagi negara. Korporasi telah memberikan sumbangan bagi kemajuan ekonomi, peningkatan sumber daya manusia dan sebagainya. Eksistensi suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Perusahaan dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan harmonisasi keduanya akan menentukan keberhasilan pembangungan bangsa.

Persaingan perusahaan yang semakin ketat di era globalisasi ini, memicu juga terjadinya kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya. Perusahaan melakukan eksploitasi sumber-sumber alam dan masyarakat sosial secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan pada akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Dalam hal ini tidak tercipta kondisi sinergis antara perusahaan dengan masyarakat, tetapi justru menjadikan mereka mengalami penurunan kondisi sosial. Oleh karena itu maka perusahaan harus melakukan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social

Responbility (CSR).

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan

untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap satu issue tertentu di masyarakat atau lingkungan untuk dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kontribusi dari perusahaan ini bisa berupa banyak hal, misalnya: bantuan dana, bantuan tenaga ahli dari perusahaan, bantuan berupa barang, dan lain-lain. Di sini perlu dibedakan antara program Corporate Social Responsibility dengan kegiatan charity. Kegiatan charity hanya berlangsung sekali atau sementara waktu dan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(14)

biasanya justru menimbulkan ketergantungan publik terhadap perusahaan. Sementara, program Corporate Social Responsibility merupakan program yang berkelanjutan dan bertujuan untuk menciptakan kemandirian publik.

Perusahaan yang menjalankan model bisnisnya dengan berpijak pada prinsip-prinsip etika bisnis dan manajemen pengelolaan sumber daya alam yang strategik dan sustainable akan dapat menumbuhkan citra positif serta mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat (Wibisono, 2007:66). Corporate Social Responsibility memiliki kemampuan untuk meningkatkan citra perusahaan karena jika perusahaan menjalankan tata kelola bisnisnya dengan baik dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah maka pemerintah dan masyarakat akan memberikan keleluasaan bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Citra positif ini akan menjadi asset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan hidupnya saat mengalami krisis.

PT PLN (Persero) telah “berkomitmen menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan”, PLN bertekad menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam penyediaan listrik, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Untuk itu, PLN mengembangkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud nyata dari Tanggungjawab Sosial Perusahaan.

(15)

4

program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Sedangkan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk membuat laporan dengan judul “Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur”.

1.2.Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Tujuan kegiatan Praktik kerja lapangan antara lain:

a. Untuk mengetahui kebiasaan atau budaya yang ada di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.

b. Untuk meningkatkan kuwalitas dan pengalaman mahasiswa di dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

c. Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab mahasiswa terhadap tugas yang di berikan.

d. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu mahasiswa.

1.3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi perguruan tinggi, perusahaan, dan mahasiswa adapun manfaat Praktik Kerja Lapangan tersebut antara lain:

1. Bagi pihak Perguruan Tinggi

a. Sebagai alat ukur mahasiswa dalam memahami matari-materi kuliah dan menerapkannya.

b. Sebagai sarana untuk memperluas jaringan kerjasama antar pihak Akademi dengan pihak tempat PKL.

c. Untuk menambah wawasan baru sebagai bahan pembanding pembelajaran terhadap pihak instansi tempat PKL berlangsung.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(16)

d. Sebagai penilaian sejauh mana mahasiswa mampu terjun langsung didalam dunia kerja dan masyarakaat.

2. Bagi Pihak Perusahaan

a. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan baru antar akademi dan lembaga.

b. Untuk menjalin kerjasama yang menguntungkan antara mahasiswa Akademi, dan Lembaga.

c. Pihak lembaga merasa terbantu oleh peserta PKL. 3. Bagi Mahasiswa

a. Mengetahui pelaksanaan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

b. Menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia kerja.

c. Memperluas relasi/jaringan di dunia usaha yang nantinya menjadi tempat untuk informasi mengenai pekerjaan.

d. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi yang mandiri , mampu bersikap, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam bekerja.

e. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi social dengan orang lain di dalam dunia kerja.

1.4.Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari tanggal 9 Februari 2016 sampai dengan 9 Mei 2016, di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Jalan Embong Trengguli No. 19-21 Surabaya. Sesuai dengan persetujuan instansi terkait dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan. Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada hari efektif dalam satu minggu yaitu hari Senin – Jumat, mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB.

(17)

6

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

(18)

BAB 2

PELAKSANAAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan 2.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT PLN (Persero) Disjatim merupakan salah satu unit pelaksana induk dibawah PT PLN (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk sebagai Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum (PIUKU) melalui Undang-undang Nomor 30 tahun 2009. Pendirian PT PLN (Persero) Disjatim diawali pada tanggal 23 Oktober 1973, berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 054/DIR/73, nama PLN eksploitasi diubah menjadi PLN Distribusi I/ Pembangkitan I, kemudian berdasarkan Keputusan Direksi PLN. Nomor 012/DIR/1976 tanggal 25 Pebruari 1976 diubah menjadi PLN Wilayah XII. Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 042/DIR/1982 tanggal 3 Juli 1982, nama PLN Wilayah XII diubah menjadi PLN Disjatim dengan tugas mengelola pendistribusian tenaga listrik di Jawa Timur.

PT PLN (Persero) Disjatim yang berlokasi Jl. Embong Trengguli 19-21 Surabaya ini, bergerak dalam bidang distribusi dan penjualan tenaga listrik. Faktor-faktor (hal penting) yang menjadi kunci sukses antara lain:

1. Distribusi yang efisien, andal dan berkualitas;

2. Pelayanan sebelum menjadi pelanggan (kemudahan, kecepatan dan kepastian pelayanan).

3. Pelayanan saat menjadi pelanggan (respon time dan recovery time).

Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi beberapa daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa Timur, diantaranya:

(19)

8

4. Area Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang. 5. Area Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten

Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.

6. Area Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.

7. Area Mojokerto melayani Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Mojokerto.

8. Area Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun.

9. Area Jember melayani Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang. 10. Area Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan

dan Kabupaten Tuban.

11. Area Banyuwangi melayani Kabupaten Banyuwangi.

12. Area Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.

13. Area Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.

14. Area Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai Kecamatan Bawean. 15. Area Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.

16. Area Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.

17. Area Pengatur Distribusi (APD)

Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan Lautan seluas 110.764,28 km2. Wilayah ini membentang antara 111°0′ BT – 114° 4′ BT dan 7° 12′ LS – 8° 48′ LS. Sisi Utara wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan Selat Bali/Provinsi Bali dan Barat dengan Privinsi Jawa Tengah dengan 29 Kabupaten, 9 Kota, 658 Kecamatan, 8.497 Desa.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(20)

2.1.2.Visi, Misi, dan Motto Perusahaan

PT PLN (Persero) mempunyai visi “Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insane” untuk mencapai visinya tersebut PLN mempunyai Misi sebagai berikut:

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) dalam menjalankan bisnisnya adalah “Electricity for a Better Life (Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik)”

2.1.3.Nilai-Nilai Perusahaan

Nilai-nilai perusahaan PT PLN (Persero) yang dapat digunakan sebagai prinsip dalam menjalankan roda organisasi antara lain:

1. Jujur 2. Integrasi 3. Peduli

4. Pembelajaran 5. Teladan

2.1.4.Maksud dan Tujuan Perusahaan

Seperti disebutkan dalam Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 sebagai Peraturan Pemerintah yang terbaru dijelaskan bahwa maksud dan tujuan PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut:

(21)
(22)

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.1.7. Struktur Organisasi Perusahaan

(23)
(24)

Sesuai dengan gambar di atas PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur memilih lokasi perusahaan yang sangat strategis karena terletak di tengah pusat Kota Surabaya.

2.2. Deskripsi Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Praktik kerja lapangan dilaksanakan di PT PLN (Distribusi) Jawa Timur selama kurang lebih 3 (tiga) bulan dari 9 Februari 2016 sampai dengan 9 Mei 2016. Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, menggunakan mesin-mesin atau alat elektronik yang ada di perusahaan, serta berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan perusahaan. Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan berlangsung, mahasiswa harus mematuhi segala peraturan yang sudah ada, untuk menjaga kelancaran dan keamanan dalam melaksanakan pekerjaan.

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama praktik kerja lapangan di bagian Kehumasan adalah sebagai berikut:

1. Membuat kliping iklan dan berita, bertema PLN yang dimuat di media cetak antara lain Jawa Pos, Surya, Seputar Indonesia, Kompas, Berita Metro, Radar Surabaya, Radar Sidoarjo, Radar Gresik, Republika dan lain-lain.

2. Memonitoring News dimana berita yang sudah di kliping akan di input ke dalam Ms Excel, setelah penginputan selesai akan di kirim ke MS Outlook humas PLN.

3. Menginput data monitoring news ke dalam laporan berita bulanan PLN 4. Menerima dan menyampaikan telepon kepada bagian yang akan dituju

(25)

14

5. Membuat nota dinas

6. Mengantarkan nota dinas ke divisi lain yang ada di PT PLN

7. Berpartisipasi dalam penyusunan press release tentang CSR maupun tentang berita PLN lainnya.

8. Melakukan wawancara untuk menanyakan unsur 5W 1H dalam penyusunan berita.

9. Mendokumentasikan acara-acara di PT PLN seperti rapat maupun ada kunjungan dari sekolah atau universitas.

10. Mempersiapkan keperluan rapat seperti daftar hadir dll

11. Menjaga buku tamu atau daftar hadir saat ada rapat maupun kunjungan. 12. Menjadi notulen saat ada rapat.

13. Membuat design ketika akan diadakan suaru acara seperti membuat poster, backdrop, banner, dan spaduk.

14. Ikut serta dalam kunjungan ke Bank Sampah Bintang Mangrove yang terletak di Gunung Anyar Tambak – Surabaya.

15. Meliput atau mendokumentasi kunjungan orang asing di Bank Sampah. 16. Mengarsip buku-buku dan proposal CSR.

17. Mencetak piagam pemberian dana CSR. 18. Menginput data proposal CSR.

19. Menyalin anggaran dana pada proposal bantuan CSR.

20. Membuat daftar terima sebagai tanda bukti penerimaan bantuan CSR. 21. Membuat berita acara CSR.

22. Mengisi kuitansi bantuan dana CSR.

23. Melakukan scan data seperti surat, proposal, surat dan lain-lain. 24. Printing.

25. Foto Copy.

Adapun hambatan yang penulis alami saat melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur adalah adanya sifat canggungkarena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan, merasa gugup apabila mengalami kesalahan karena belum pengalaman dalam dunia kerja, sering terjadinya eror pada perangkat elektronik seperti komputer, printer, alat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(26)

scan dan terkadang jaringan internet tidak bisa berfungsi atau mengalami gangguan sehingga memperlambat kinerja penulis maupun karyawan di perusahaan.

2.3. Pembahasan

2.3.1.Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) 1. Program Kemitraan (PK)

Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil selanjutnya disebut PK adalah Program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

Adapun dana PK bersumber dari:

1) Penyisihan laba setelah pajak sebesar 1% sampai dengan 4%.

2) Hasil bunga pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional.

3) Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada.

Pelaksanaan PK umumnya dilakukan melalui pembinaan secara struktural oleh Perseroan langsung pada Mitra Binaan melalui Kantor Wilayah/Distribusi, Cabang, Unit Pelayanan, Area Pelayanan (kecuali yang berlokasi sama dengan Kantor Wilayah/Distribusi). Pelaksanaan PK pada dasarnya dilakukan melalui beberapa tahap, sebagai berikut:

1) Melakukan survei penelitian lapangan atas permohonan bantuan dari calon Mitra Binaan. Evaluasi kelayakan dilakukan sesuai kaidah usaha yang layak dan sehat, serta dikoordinasikan dengan instansi terkait;

2) Melakukan pembinaan kemitraan berupa pendidikan dan pelatihan, pemasaran, bantuan modal kerja, memproses jaminan kredit, pemantauan dan evaluasi pada Mitra Binaan, pencatatan dan pembukuan transaksi yang terkait;

3) Membuat laporan secara periodik (triwulan dan tahunan).

(27)

16

pinjaman lunak, sasaran utama PK ini adalah Usaha Kecil yang memenuhi kriteria sebagai Usaha Kecil yang layak dijadikan Mitra Binaan dan mempunyai prospek usaha yang bisa dikembangkan. Penggunaan dana PK berupa pinjaman untuk membiayai modal kerja atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi penjualan. Pinjaman dana PK berjangka waktu 2 (dua) tahun, yaitu dengan bunga 6% pertahun atau 0,5% perbulan.

PLN memberikan kriteria untuk Usaha Kecil yang dapat ikut serta dalam PK yang dituangkan dalam pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/MBU/07/2015 sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau;

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah);

3) Milik Warga Negara Indonesia;

4) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar;

5) Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, termasuk koperasi;

6) Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1(satu) tahun; 7) Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan; 8) Belum memenuhi persyaratan perbankan (non bankable).

Kegiatan Program Kemitraan diberikan kepada Mitra binaan dalam bentuk:

a. Pemberian Pinjaman untuk membiayai modal kerja dan/atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan.

b. Pemberian pembinaan melalui: Pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi untuk meningkatkan produktivitas mitra binaan. Dana pembinaan bersifat hibah kepada mitra binaan.

Disamping dari alokasi bagian laba BUMN/biaya, sumber pendanaan ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(28)

Penggolongan

Kualitas

Pinjaman

Lancar

Kurang

Lancar

Diragukan

Macet

Program Kemitraan yaitu pengembalian pinjaman dari mitra binaan dan jasa administrasi (bunga) yang ditetapkan sebesar 6% flat per tahun. Penggolongan Kualitas Pinjaman ditetapkan dalam pasal 21 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 yaitu:

Gambar 2.4 Penggolongan Kualitas Pinjaman

Penjelasan dari gambar penggolongan kualitas pinjaman di atas yaitu:

1. Lancar, adalah pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;

2. Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;

(29)

18

dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270 (duaratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;

4. Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 (duaratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.

Sifat dari bantuan pinjaman PK PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur sama dengan Pimjam-meminjam yang diatur dalam pasal 1754 KUH Predata. Unsur–unsur yang terdapat dalam pinjam-meminjam sebagaimana yang diatur pada Pasal 1754 KUH Perdata tersebut adalah:

a) Adanya para pihak.

Pihak pertama memberikan prestasi pada pihak lain suatu jumlah tertentu barang-barang atau sejumlah uang dengan syarat bahwa Pihak kedua ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula. Pihak pertama dalam PK ini adalah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, yang memberikan sejumlah bantuan pinjaman modal kepada Pihak kedua, yaitu Usaha Kecil yang menjadi Mitra Binaannya.

b) Adanya persetujuan.

Dimana Pihak pertama dan Pihak kedua membuat perjanjian bersama yang menyangkut dengan waktu, kewajiban dan hak-hak masing-masing yang dituangkan dalam bentuk perjanjian. Bantuan pinjaman modal PK ini berjangka waktu 2 (dua) tahun. Mitra Binaan berkewajiban menggunakan dana PK untuk mengembangkan usahanya, serta memberikan laporan perkembangan usahanya kepada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur setiap triwulan atau 3 (tiga) bulan sekali.

c) Adanya sejumlah barang tertentu.

Barang tersebut dipercayakan dari Pihak pertama kepada Pihak kedua. ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(30)

Yang dimaksud dengan barang disini adalah sejumlah uang yang dipinjamkan oleh PT PLN (Persero) Distibusi Jawa Timur kepada Mitra Binaannya sebagai bantuan pinjaman modal, dengan syarat-syarat yang telah disepakati besrama.

d) Adanya pengembalian pinjaman.

Bahwa Pihak kedua akan menyerahkan sejumlah tertentu barang-barang kepada Pihak pertama. Bantuan pinjaman modal PK ini berjangka waktu 2 (dua) tahun, dengan bunga 6% pertahun atau 0,5% perbulan. Dalam memberikan bantuan dana PK, PT PLN (Persero) memberikan kesempatan pada Mitra Binaan untuk mengembangkan usahanya. Setelah itu pada bulan ke-4 (empat), Mitra Binaan berkewajiban untuk memulai membayar angsuran yang pertama.

2. Program Bina Lingkungan (BL)

Program bina lingkungan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bantuan pendidikan bagi masayarakat sekitar lokasi transmisi dan distribusi yang tidak mampu, namun memiliki kecerdasan dan kemauan besar untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu, dilakukan melalui kegiatan pelestarian alam berupa partisipasi program penghijauan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal bekerja sama dengan Pemerintah dan realisasi penghijauan sekitar instalasi PLN. Dana BL bersumber dari penyisihan laba setelah pajak maksimal 4% (empat persen). Dana BL diberikan untuk tujuan memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha PLN dalam bentuk kegiatan berupa Community Relation,

Community Service dan Community Empowering serta bantuan pelestarian alam.

Bentuk bantuan bina lingkungan yang telah di realisasikan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jatim antara lain: memberi bantuan pengobatan gratis, memberikan bantuan sosial, diantaranya: membantu pembangunan masjid, mushola, madrasah, balai RT/RW, jalan-jalan perkampungan; serta memberikan bantuan pelestarian alam seperti penghijauan.

(31)

20

1. Bencana alam

Lokasi : Sampang Madura

Bencana : Banjir

Penerima manfaat : Tenaga alih daya yang terkena dampak serta warga sekitar kantor

Bantuan : Sembako

2. Perbaikan sarana umum dan ibadah

Lokasi : Bondowoso, Asem Bagus, Pacitan, Sidoarjo Bantuan : Renovasi atau pembangunan Masjid/Musholla 3. Pendidikan

Lokasi : Sidoarjo, Wonosari, Bangkalan, Gresik, Lamongan Bantuan : Renovasi atau perbaikan sekolah

4. Pengetasan kemiskinan

Lokasi : Madiun, Jember

Bantuan : program bedah rumah Pensiunan 5. Kesehatan

Lokasi : Surabaya

Bantuan : Baksos dan pemeriksaan kesehatan gratis warga kelurahan Jambangan

Pasal 10 ayat (1) Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 336.K/DIR/2007 memberikan penentuan tata cara penyaluran dana PBL/P3L, yaitu:

a) PLN Pembina dan PLN Pembina Proyek harus terlebih dahulu melakukan survey dan identifikasi serta kajian potensi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di wilayah usaha PLN Pembina dan PLN Pembina Proyek; b) Kecuali untuk bencana alam, calon penerima bantuan harus

menyampaikan permohonan dan rencana penggunaan dana kepada PLN Pembina dan PLN Pembina Proyek setempat dilengkapi dengan jastifik asi rencana penggunaan dana;

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(32)

1. Pengajuan

c) Pelaksanaan PBL/P3L dilakukan secara langsung oleh PLN Pembina dan PLN Pembina Proyek setempat;

d) Pada saat penyerahan bantuan dana PBL/P3L baik berupa uang tunai maupun material, disertai Berita Acara Penyerahan, yang isinya antara lain:

1. Kepada siapa, alamat bantuan diberikan, alasan mengapa bantuan diberikan dan manfaat apa yang dih arapkan akan dapat diperoleh PLN;

2. Berita Acara Penyerahan ditanda tangani oleh Pihak yang Menerima, Pihak yang Mengusulkan dengan diketahui oleh: Manajer Cabang/Area Pelayanan/Sektor/Region/UPT/UPB/Proyek.

e) PLN Pembina dan PLN Pembina Proyek wajib berkoordinasi dengan Unit PKBL/P3L PLN untuk efektifitas dana akuntabilitas pelaksanaan program.

Prosedur penerimaan dan evaluasi administrasi proposal permohonan pinjaman bantuan Bina Lingkungan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, antara lain sebagai berikut:

(33)

22

Berikut ini merupakan penjelasan dari gambar prosedur di atas:

1. Mengajukan surat permohonan bantuan untuk pembangungan ke PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Jl Embong Trengguli 19-21 Surabaya. 2. Membuat proposal permohonan bantuan yang sekurang-kurangnya berisi:

a) Surat permohonan pengajuan bantuan; b) Kebutuhan yang diminta;

c) Surat pengantar diketahui oleh kelurahan dan kecamatan setempat; d) Tanda tangan ketua dan sekertaris bendahara;

e) Foto obyek sasaran.

3. Setelah proposal masuk kemudian Tim Bina Lingkungan melakukan survei lokasi;

4. Hasil survei di analisa panitia Bina Lingkungan;

5. Apabila hasilnya layak maka PT PLN (Persero) memberikan undangan kepada Ketua dan Bendahara pemohon untuk hadir guna pemberitahuan informasi mengenai sumber dana, tujuan, hak dan kewajiban masing-masing pihak, dan lain sebagainya. Kemudian penandatanganan berita acara penyerahan dana, yang di tanda tang ani oleh Ketua pemohon, dan disyahkan oleh Manajer PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, yang disaksikan oleh pejabat-pejabat PLN dan para penerima undangan yang lain. Kemudian bantuan dana tersebut oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur ditransfer ke nomor rekening pemohon.

6. Selanjutnya akan dilakukan monitoring oleh Tim PKBL 7. Pelaporan pekerjaan selesai oleh penerima manfaaat.

Bentuk pemberian bantuan PKBL sama dengan pengertian hibah yang diatur dalam pasal 1666 KUH Perdata . Dalam pelaksanaan bantuan PBL sifatnya tidak menuntut pengembalian, atau diberikan kepada Mitra Binaan secara cuma-cuma. Ciri-ciri suatu hibah antara lain:

a. Hibah adalah persetujuan sepihak;

b. Apabila si penerima hibah telah menerima penyerahan, maka hibah tersebut tidak dapat ditarik kembali atau dihapuskan, kecuali apa yang

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(34)

ditentukan dalam Pasal 1688 KUHPerdata;

c. Hibah harus dilakukan dengan akta notaris, apabila tidak maka hibah akan batal (Pasal 1682 KUHPerdata);

d. Dalam hibah, baik si penerima hibah atau yang menghibahkan, keduanya harus masih hidup.

2.3.2.Kisah Sukses Mitra Binaan dan Program Bina Lingkungan 1. Bayar Listrik (cukup) dengan Sampah

Proses pembayaran rekening listrik warga sekitar bank sampah, selama ini dilakukan di loket PPOB diluar wilayahnya. Hal ini kemudian memunculkan biaya tambahan bagi warga, seperti biaya transportasi dan parkir, disamping juga terdapat biaya administrasi yang akan dipungut oleh pemilik loket. Potensi ini, kemudian dilihat oleh Tim CSR-Bina Lingkungan PLN sebagai sebuah peluang yang layak dikemas dalam sebuah desain program aksi CSR-Bina Lingkungan 2012. Pada tahun 2011 melalui program kampung binaan CSR-Bina Lingkungan PLN telah berhasil melakukan pelatihan dan mendorong berdirinya 125 titik bank sampah binaan di Surabaya dan 280 titik bank sampah di Malang.

Untuk menjaga keberlanjutan program dan mendukung perkembangan bank sampah maka pada tahun 2012, CSR-Bina Lingkungan PLN meluncurkan akasi Program Wirausaha Bersinar “PPOB – Bayar listrik dengan sampah” dan “Bank Sampah Induk“. Selain sebagai bentuk keberlanjutan program tahun sebelumnya, aksi program ini juga sebagai bentuk komitmen PLN untuk terus mengembangkan bank sampah dan mencari terobosan agar memberi manfaat bersama antara masyarakat dan perusahaan.

(35)

24

2. Bank Sampah Bintang Mangrove

Bank sampah yang beroperasi di Kampung Gunung Anyar Tambak – Surabaya, awal mula berdirinya diilhami oleh kondisi tanaman mangrove yang setiap tahun ditanam oleh PLN sering mati, akibat banyaknya lilitan sampah sehingga tanaman mudah terbawa arus. Selama ini proses pembersihan sungai dilakukan melaui kerja bakti, dengan membayar warga setempat, atau pembersihan oleh dinas terkait. Namun proses kegiatan ini tidak mungkin dilakukan melalui pengerahan warga dengan membayar fee tertentu secara terus menerus.

Guna menyelesaikan problem secara permanen, maka mucul ide dari Tim CSR – Bina Lingkungan PT PLN (Persero) untuk melebarkan sayap bank sampah. Bersama Bank Sampah induk yang selama ini sudah dibina oleh CSR Bina Lingkungan PLN , dilakukan pendekatan kepada warga untuk merintis berdirinya bank sampah ditepi sungai. Bank Sampah Bintang Mangrove mulai beroperasi pada April 2012, saat ini memiliki 59 nasabah.

Dalam kurun waktu sekitar 6 bulan operasi, bank sampah Bintang Mangrove terlihat cukup aktif dan terus tumbuh berkembang. Setiap bulan saat sekitar 700 s/d 900 Kg sampah plastik & kardus diangkat oleh nelayan dari sungai.Selain itu juga sampah dari rumah tangga sekitar sungai sudah langsung ditabung di bank sampah, sehingga kondisi sungai menjadi lebih bersih.

Walaupun masih relatif baru, namun semangat warga Gunung Anyar Tambak untuk hidup bersih dan maju sudah mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Tim JICA (Japan International Coorporatiaon Agency) sudah dua kali berkunjung ke lokasi, bahkan pada kahadirsannya yang kedua, tanggal 6 November 2012 , Tim JICA membawa serta perwakilan kota-kota di negara-negara Asean, untuk melihat langsung pola perubahan prilaku masyarakat setempat dalam mengelola sampah.

Sejumlah aksi program akan terus dikembangkan oleh Tim CSR-PKBL untuk mendukung keberlanjutan program-program yang sudah berjalan maupun merintis aksi-aksi program baru.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(36)
(37)

26

2.3.3.Hambatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Permasalahan dalam pelaksanaan PK pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur adalah banyaknya Mitra Binaan yang macet dalam ketepatan waktu pembayaran kembali pokok dan jasa administrasi pinjaman. Dikatakan sebagai kriteria Macet apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.

Masalah yang muncul dalam pelaksanaan BL adalah banyaknya proposal yang masuk, tetapi dana yang tersedia tidak mencukupi, dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga bantuan pelestarian alam berupa penghijauan.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(38)

BAB 3

SIMPULAN DAN SARAN

3.1. Simpulan

Dari pembahasan yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Tujuan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT PLN (Persero Distribusi Jawa Timur adalah untuk meningkatkan citra PT PLN (Persero) dan untuk mendapatkan dukungan keberadaan PLN dan untuk meningkatkan kesejahteraan serta melakukan penyuluhan agar masyarakat sekitar instalasi PLN ikut mengamankan dan merasa memiliki instalasi tersebut.

2. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) sebagai salah satu perusahaan BUMN.

3. Implementasi tanggung jawab sosial PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur sudah cukup baik dengan banyaknya bantuan dan program yang diberikan kepada masyarakat.

4. Dalam melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT PLN mempunyai aturan atau prosedur yang sangat jelas dan berpedoman kepada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 336.K/DIR/2007 dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015.

5. Sumber dana untuk pelaksanaan Program PKBL PT PLN (Persero) diatur dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 336.K/DIR/2007 dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015.

(39)

28

3.2. Saran

Adapun saran yang penulis kemukaan dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan sebagai berikut:

1. Sebaiknya dalam mengatasi hambatan-hambatan yang sering terjadi dalam pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, tim Program Kemitraan dan Bina Lingkungan harus lebih aktif lagi menjalin komunikasi dengan Mitra Binaan dan sering melakukan monitoring.

2. Sebaiknya tim PKBL harus lebih selektif lagi dalam menentukan sasaran untuk penerima bantuan sehingga bantuan dapat digunakan sebaik-baiknya. 3. Sebaiknya pelayanan terhadap pelanggan perlu ditingkatkan lagi supaya

menjadi lebih baik dan pelanggan merasa nyaman dalam pelayanan yang diberikan.

4. Sebaiknya dalam penyimpanan dokumen harus lebih rapi dan lebih hati-hati supaya jika ada dokumen yang diperlukan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.

5. Sebaiknya untuk mempermudah kinerja karyawan supaya pekerjaan menjadi lebih efektif perlu adanya peremajaan fasilitas kantor yang sudah mulai melambat dan perlu diperbaiki.

6. Sebaiknya tetap menjaga komunikasi yang sudah terjalin dengan baik antar karyawan.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Bagus, Denny. 2010. Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility),

http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/corporate-social-responsibility-csr.html, diakses tanggal 20 Mei 2016.

Muladi dan Dwidja Priyatno, 2012. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Indonesia. Peraturan Menteri BUMN tetang Program Kemtran da Progam Bina

Lngkugan BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015. Sekretariat Kabinet RI,

Jakarta.

(41)

LAMPIRAN 1

Surat Permohonan Praktik Kerja Lapangan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(42)
(43)

LAMPIRAN 2

Surat Penerimaan Praktik Kerja Lapangan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(44)
(45)

LAMPIRAN 3

Surat Keterangan Selesai Praktik Kerja Lapangan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(46)
(47)

LAMPIRAN 4

Sertifikat Praktik Kerja Lapangan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(48)
(49)

LAMPIRAN 5

Buku Harian Praktik Kerja Lapangan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(50)
(51)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(52)
(53)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(54)
(55)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(56)
(57)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(58)
(59)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(60)
(61)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(62)
(63)
(64)
(65)

LAMPIRAN 7

Dokumentasi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

(66)
(67)

Foto Bersama Karyawan PT PLN (Persero) Disjatim Bagian HUMAS ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN... BADRUS SHOLEH

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ..........................................
Gambar 2.1 Logo PT PLN (Persero) ................................................................
Tabel 1.1  Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Gambar 2.4 Penggolongan Kualitas Pinjaman
+2

Referensi

Dokumen terkait

kedudukan ke bandara keberangkatan dan dari bandara kedatangan ke tempat tujuan pergi pulangdan/ataubukti pengeluaran penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

Proses terbentuknya dinasti Abbasiyah dilakukan melalui dua cara: Pertama yaitu dengan menyebarkan misi propaganda melalui jaringan rahasia, dan yang kedua yaitu

Menurut Bapak Rusdi Shaleh Koto bahwa Pembicaraan tentang zakat produktif kian hari makin hangat dibicarakan, baik itu di kalangan akedemisi, praktisi bahkan

Telah dirancang dan dibuat sistem instrumentasi pemutar target pada implantor ion menggunakan motor stepper berbasis mikrokontroler ATMega8535 di PTAPB-BATAN untuk

Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau. menjual suatu

Namun pada kenyataannya, tidak semua perawat dapat melakukan strategi koping dalam rangka menghadapi sumber atau situasi stres, hal itu terdeteksi dari hasil wawancara yang

Dengan tersedianya sistem informasi berbasis web, diharapkan dapat membantu pihak pelanggan dalam berinteraksi dengan perusahaan tentang penggunaan produk cctv yang mungkin

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti determinan perilaku nyumbang di masyarakat kelurahan Sekaran, Gunungpati Semarang ditinjau dari theory of reasoned action