• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAYANAN PRIMA Oleh : Drs. H.M. Sakur, M.Si, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAYANAN PRIMA Oleh : Drs. H.M. Sakur, M.Si, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN PRIMA

Oleh : Drs. H.M. Sakur, M.Si,

Kepala Bidang Penyelenggaraan

Haji dan Umrah

Kanwil Kemenag Jatim.

(2)

2

PENGERTIAN DAN STANDAR PELAYANAN PRIMA

Pelayanan prima diartikan sebagai pelayanan yang terbaik, yang dapat diberikan oleh individu/lembaga kepada

masyarakat.

Standar Pelayanan Prima

Melayani

masyarakat baik

sbg kewajiban

maupun sbg

kehormatan,

merupakan dasar

bagi terbentuknya

pelayanan yg

manusiawi

.

(3)

Pelayanan publik pada hakekatnya pemberian pelayanan prima

kepada masyarakat yang

merupakan kewajiban aparatur negara sebagai abdi masyarakat.

 (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003),

3

(4)

Pemberian jasa baik yang diberikan oleh Individu,

pemerintah, atau swasta, dengan atau tanpa

pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan

kepentingan masyarakat/jemaah.

Paradigma dalam bidang pelayanan yakni:

paradigma monopoli

paradigma kompetisi;

paradigma”no public choice

paradigma “public

choice”.

4

Hakekat Pelayanan Publik

(5)

PARADIGMA PELAYANAN

5 KARYAWAN CEO MANAJEMEN MASYARAKAT IMPLEMENTASI PARADIGMA LAMA MANAJEMEN MASYARAKAT IMPLEMENTASI KARYAWAN PARADIGMA BARU CEO

(6)

25 Januari 2006 Endang Wirjatmi (STIA-UI) 6

KLASIFIKASI PELAYANAN

PUBLIK

Pelayanan Administratif

yaitu pelayanan

yang menghasilkan berbagai bentuk

dokumen resmi yang dibutuhkan oleh

publik;

Pelayanan Barang

yaitu pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk/jenis

barang yang digunakan oleh publik;

Pelayanan Jasa

yaitu pelayanan yang

menghasilkan berbagai jasa yang

dibutuhkan oleh publik; dan

Pelayanan Regulatif

yaitu pelayanan

melalui penegakan hukum dan

peraturan perundang-undangan,

maupun kebijakan publik yang mengatur

sendi-sendi kehidupan masyarakat;

(7)

Total

: Mencurahkan segenap potensi

Tuntas

: Selesai hingga tuntas

Menyenangkan

: Relationship yang hangat

Memudahkan

: Problem solving yang efektif

(8)

Bad Service :

Service yang buruk, yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat/Jamaah

Standart Service :

Service yang sesuai dengan standart pelayanan pada umumnya

Excellent Service :

Service yang menunjukan nilai nilai keunggulan dibanding dengan service pada umumnya

Beyond Service :

Service yang melampaui harapan Jamaah

(9)

1. Kesederhanaan, 2. Kejelasan, 3. Kepastian Waktu, 4. Akurasi, 5. Keamanan, 6. Tanggungjawab,

7. Kelengkapan sarana dan prasarana,

8. Kemudahan Akses,

9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan

10. Kenyamanan,

PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN

(Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003,)

(10)

KARAKTERISTIK PELAYANAN PRIMA

Mengutamakan Jamaah

Merupakan sistem yang efektif Melayani dengan hati nurani

Perbaikan berkelanjutan Memberdayakan jamaah

(11)

Enam unsur pokok pelayanan prima

1.

Kemampuan ( ability)

2.

Sikap ( attitude)

3.

Penampilan ( appearance )

4.

Perhatian ( attention )

5.

Tindakan ( action )

(12)

MUTU PELAYANAN

Proses pelayanan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan yang standar

Petugas pelayanan memiliki kompetensi yang diperlukan Pelaksanaan pelayanan didukung teknologi, sarana, dan

prasarana yang memadai

Pelayanan dilaksanakan dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan kode etik

Pelaksanaan layanan dapat memuaskan pelanggan

Pelaksanaan pelayanan mendatangkan keuntungan bagi lembaga penyedia pelayanan

(13)

1. Prosedur pelayanan: Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk

pengaduan.

2. Waktu penyelesaian: ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.

3. Biaya pelayanan dalam hal ini biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian layanan.

4. Produk pelayanan, hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

5. Sarana dan Prasarana harus disediakan secara memadai oleh penyelenggara pelayanan publik.

6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan, harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian,

keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

KUALITAS PELAYANAN

(14)

Karakteristik

Organisasi Pelayanan Prima

 Setiap petugas memahami tujuan organisasi dan mengerti

peranan masing-masing dalam proses layanan;

 Menghargai keberadaan setiap orang dalam organisasi dan

memberi kesempatan dan dorongan untuk mengembangkan potensi masing-masing;

 Fokus utama adalah melayani jamaah;

 Kerjasama dan Kerja-Tim menjadi budaya kerja sehari-hari;  Para petugas sepenuhnya terlibat dalam program dan inisiatif

peningkatan kualitas pelayanan;

 Setiap orang berkonsentrasi pada pencapaian kinerja dan kualitas

pelayanan;

 Berorientasi kepada perbaikan kinerja secara berkelanjutan

 Organisasi dan seluruh anggota menghargai dan mampu memahami

harapan-harapan para Stakeholder dan mengetahui bagaimana memberikan kepuasan kepada mereka;

(15)

Menciptakan standar pelayanan umum dengan:

a. Menerbitkan pedoman pelayanan yang jelas dan tertulis (SOP)

b. Petugas yang bertanggung jawab

c. Menyelesaikan tahapan kegiatan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan

d. Melarang adanya biaya tambahan

e. Melakukan penelitian kepuasan jamaah haji atas pelayanan yang diberikan.

f. Menata sistem dan prosedur pelayanan secara berkesinambungan

15

(16)

25 Januari 2006 Endang Wirjatmi (STIA-UI)

Prinsip “equal treatment”, dalam arti semua jamaah haji mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan setara, sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

muncul Standar Pelayanan Minimal (SPM)

- Prinsip adil dan “non-diskriminasi”.

Sasaran mutu untuk pelayanan haji adalah:

1. Semua jamaah haji yang memenuhi syarat dapat diberangkatkan

2. Jamaah yang diberangkatkan telah mendapatkan Akomodasi, konsumsi dan transportasi

3. Jamaah seluruhnya dapat melaksanakan Wukuf

4. Seluruh jamaah haji yang telah menunaikan ibadah haji dapat dipulangkan kembali ke Tanah Air.

PELAYANAN JAMAAH HAJI OLEH

PETUGAS

(17)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Merupakan pedoman /petunjuk

prosedural bagi seluruh individu yang

ada dalam unit pelayanan dalam

proses pemberian pelananan kepada

pelanggan atau masyarakat yang

ditetapkan secara tertulis (wajib

dipatuhi oleh pemberi layanan dan

penerima layanan)

(18)

Langkah Strategis Penyusunan Standar

Pelayanan Prima

1. Identifikasi Jamaah Haji Pengguna Layanan

2. Pahami kebutuhan Jamaah Haji

3. Identifikasi jenis-jenis layanan jamaah

4. Tetapkan persyaratan suatu layanan

5. Tetapkan standar-standar pelayanan: a. Sistem dan prosedur pelayanan

b. Infrastruktur pelayanan c. Waktu pelayanan

d. Sikap dan perilaku pelayanan

6. Tetapkan jumlah dan kualifikasi SDM

7. Tetapkan jenis dan jumlah peralatan

(19)

19

Kendala Pengembangan Pelayanan Prima

1. Kurangnya komitmen dari petugas pelayanan

2. Kurangnya pemahaman tentang manajemen kualitas

3. Ketidakmampuan merubah Kultur & Perilaku

4. kurang akuratnya perencanaan kualitas

5. Kurang efektifnya program pengembangan SDM

6. Sistem dan Struktur kelembagaan tidak kondusif/kurang aplikatif

7. Keterbatasan sumber-sumber

8. Lemahnya sistem insentif (terutama non finansial)

9. Penerapan sistem manajemen kualitas belum efektif

10. Berorientasi jangka pendek

11. Sistem informasi kinerja pelayanan belum dikembangkan

12. Lemahnya integritas petugas

(20)

20

LANGKAH STRATEGIS YANG DAPAT

DILAKUKAN

1. Membangun kesadaran melayani bagi PETUGAS

2. Membangun kesadaran masyarakat sebagai konsumen

dengan membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat baik langsung maupun melalui media massa untuk menyampaikan saran dan atau pengaduan mengenai pelayanan calon jamaah haji.

3. Memberikan “reward and punishment” yang seimbang;

4. Mengadakan kompetisi pelayanan bagi petugas dalam

(21)

Karakteristik

Petugas Haji Profesional

Melaksanakan tugas dengan terampil, kreatif dan inovatif,

Mempunyai komitmen yang kuat terhadap tugas dan program,

Komitmen terhadap pelayanan jamaah haji,

Bekerja berdasarkan sifat dan etika profesional,

Memiliki daya tanggap (responsiveness) dan akuntabilitas (accountability),

Memiliki derajat otonomi yang penuh rasa tanggung jawab dalam membuat keputusan, dan

Memaksimalkan efisiensi dan kreativitas

(22)

PETUGAS PROFESIONAL BERBEDA DARI

PETUGAS AMATIR

Petugas profsional membuat banyak nilai tambah. Petugas amatir membuat sedikit nilai tambah.

Petugas profesional memastikan pihak lain win baru dia win Petugas amatir win dulu baru orang lain win.

Petugas profesional penuh daya dan upaya. Petugas amatir penuh alsan.

(23)

Petugas profesional bertanggung jawab penuh terhadap apapun kenyataan dalam hidupnya.

Petugas amatir menyalahkan situasi, lingkungan, orang lain dan nasib terhadap kenyataan hidupnya.

Petugas profesional bekerja untuk harga diri. Petugas amatir untuk mengamankan diri.

Petugas professional berfikir luas. Petugas amatir berpikir sempit.

Petugas professional selalu ingin memahami pihak lain. Petugas amatir selalu ingin dipahami pihak lain.

(24)

Petugas professional fokus pada kesempatan. Petugas amatir fokus pada hambatan.

Petugas profesional mengagumi orang yang sukses. Petugas amatir iri pada orang yang sukses.

Petugas profesional bergaul dengan orang positif dan sukses. Petugas amatir bergaul dengan orang negatif dan tidak sukses.

Petugas profesional berfikir positif dalam mempromosikan diri. Petugas amatir berfikir negatif dalam mempromosikan diri.

(25)

Petugas profesional adalah penerima yang luar biasa baik. Petugas amatir adalah penerima yang buruk.

Petugas profesional bertindak melawan ketakutan mereka. Petugas amatir membiarkan ketakutan menghentikan

mereka.

Petugas profesional terus menerus belajar dan bertumbuh. Petugas amatir berfikir mereka sudah tahu.

(26)

Sekian dan Terimah

kasih

واَلسَّلاَمُ

عَلَيْكُمْ

وَرَحْمَ

Referensi

Dokumen terkait

Pengarang muda produktif Asma Nadia yang banyak menulis karya-karya sastra I slami juga pernah menulis karya fiksi dengan latar luar negeri.. Sementara novelnya

Babysitters, employees, employers, boyfriends, girl friends, potential business partners all may have a personal history that if you knew may change your relationship considerably

Everyday, the pictures we take of our lives and important moments of our children who are growing up are great ways of reminiscing.. No matter how great any mind is, it can’t keep

Perkulihan yang berjalan pada STMIK Widya Cipta Dharma masih tatapmuka dengan bertemu langsung antara Mahasiwa dan Dosen, dalam kegiatan rutin ini ada beberapa kendala

Keberhasilan suatu perusahaan dalam membangun bisnisnya, tidak luput dari peran pelayanan yang baik dan memuaskan pelanggannya.. 1) Pelayanan yang istimewa (nilai pelayanan

badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat adalah pengertian Farmasi Industri berdasarkanb. Surat Keputusan

Upaya membalas perbuatan buruk dari orang lain dengan balasan yang lebih banyak juga merupakan bentuk amal perbuatan yang sangat amat buruk yang merupakan

Ialah irama ventrikel yang khas dan sama sekali tidak teratur. Hal ini menyebabkan ventrikel tidak dapat berkontraksi dengan cukup sehingga