• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soal Pilihan Ganda Pengantar Ilmu Farmasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Soal Pilihan Ganda Pengantar Ilmu Farmasi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SOAL PILIHAN GANDA PENGANTAR ILMU FARMASI

1. Dokter Romawi yang menamakan tempatnya memeriksa pasien sebagai latron dan tempat menyimpan obat disebut apotheca yang berarti gudang adalah

a. Avicenna b. Gallen c. Hippocrates d. Eusclapius

2. Apotek menurut KBBI adalah

a. Toko tempat meramu dan menjual obat

b. tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi

c. apotek adalah rumah obat, tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat

d. Tempat Penjualan obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis.

3. Apotek merupakan satu diantara sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang diatur dalam Undang-Undang kecuali :

a. Undang-undang No.36 Tahun 2011.

b. Undang-undang No.36 dan No.35 Tahun 2009. c. Undang-undang No.5 Tahun 1997.

d. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009. 4. Yang termasuk Tugas dan Fungsi Apotek, Kecuali

a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker.

b. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, dan penyebaran obat serta bahan obat

c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

d. Sebagai sarana informasi pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan tenagan kerja lainnya.

5. Tujuan pelayanan kefarmasian di Apotek adalah, Kecuali a. meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian;

b. menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan

c. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).

d. Meningkatkan wawasan masyarakat mengenai penanggulangan kesehatan geriatric

6. suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien disebut dengan

a. Pelayanan Kefarmasian

b. Pelayanan cepat tanggap farmasis c. Pelayanan Pilar Kesehatan

d. Pelayanan Ahli Farmasi

7. Persyaratan apotek dibawah ini yang tidak benar adalah a. Ramai, aman, dekat dengan RS/klinik

b. di sekitarnya terdapat dokter praktek

(2)

d. Bangunan dengan luas sekurang-kurangnya 50 m2

8. Pada peraturan pemerintah No 25 tahun 1980 tentang apotek (Pasal 3) Apotek dapat diusahakan oleh, Kecuali :

a. Lembaga atau instansi bukan pemerintah dengan tugas pelayanan kesehatan di pusat dan daerah.

b. Perusahaan milik negara yang ditunjuk oleh pemerintah.

c. Apotek yang telah mengucapkan sumpah dan telah memperoleh izin kerja dari Menteri Kesehatan

d. Mahasiswa/Pelajar farmasi S1 yang melakukan Proses Praktik Belajar Lapangan

9. badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat adalah pengertian Farmasi Industri berdasarkan

a. Surat Keputusan Menteri KesehatanNo. 1799/Menkes/XII/2010 b. Undang-undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

c. Undang-undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. d. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan

Kefarmasian.

10.Industri farmasi merupakan salah satu tempat apoteker melakukan pekerjaan kefarmasian terutama menyangkut hal-hal berikut, Kecuai

a. pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi, b. pengadaan, Penyimpanan Obat

c. Pelayanan Klinik terhadap Pasien mengenai terapi Obat d. pendistribusian dan pengembangan obat

11.industry farmasi yang menggunakan mesin-mesin produksi dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah tenaga kerjanya disebut

a. Industri Padat Inovatif b. Industri Padat Modal c. Industri Padat Karya d. Industri Klinis

12.Izin usaha industri farmasi Diberikan oleh Menteri Kesehatan dan wewenang pemberian izin dilimpahkan oleh

a. PTFI b. IAI c. BPOM d. PAFI

13.untuk industri farmasi yang modalnya berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), izin masa berlakunya sesuai dengan ketentuan dalam

a. UU No. 1 tahun 1967 b. UU No. 12 tahun 1967 c. UU No. 1 tahun 1976 d. UU No. 12 tahun 1976

14.pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan sesuai dengan

Keputusan Menteri Kesehatan RI SK Menkes RI No.43/Menkes/SK/II/1998 yang bertujuan agar masyarakat dapat terjamin keamanannya dalam

mengkonsumsi obat-obatan yang dihasilkan dan mendapatkan mutu obat yang baik adalah

(3)

b. CPO c. CDOB d. CPOB

15.Perkembangan Industri Farmasi di Indonesia Sejarah industri farmasi di

Indonesia diawali dengan berdirinya pabrik farmasi pertama yang didirikan di Hindia Timur pada tahun 1817, yaitu

a. NV. Wellington Pharma Group b. NV. Pharmaveutical Greece c. NV. Rammington Co

d. NV. Chemicalien Rathkamp & Co

16.pertumbuhan industri farmasi Indonesia rata-rata mencapai 14,10% per tahun lebih tinggi dari angka pertumbuhan nasional yang hanya mencapai 5-6% per tahun merupakan data dari

a. BPOM RI, 2005 b. BPOM RI, 1998 c. PAFI, 2004 d. PAFI, 2009

17.Masalah yang dihadapi oleh Industri Farmasi Indonesia Tidak Benar adalah a. Tidak adanya Industri bahan baku

b. Idle kapasitas produksi industri farmasi nasional mencapai 10%

c. Penerapan aturan internasional terhadap standardisasi industri farmasi d. Kondisi industri farmasi nasional yang tidak merata

18.perkembangan yang cukup signifikan bagi perkembangan industri farmasi di Indonesia Dikeluarkannya … yang mendorong perkembangan industri farmasi Indonesia hingga saat ini.

a. Undang-Undang PMA pada tahun 1967 dan Undang-Undang PMDNpada tahun 1968

b. Surat Keputusan Menteri KesehatanNo. 1799/Menkes/XII/2010 c. Undang-undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

d. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.

19.Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek ada dikelompok Pengelolaan Sumber daya yang mencakup hal-hal berikut, Kecuali:

a. Pengelolaan Sumber Daya Manusia, b. Sarana Prasarana

c. Diagnosis Penyakit Pasien

d. perbekalan kesehatan lain Administrasi

20.Pelayanan Kefarmasian di Apotek mencakup hal-hal berikut, Kecuali a. Pelayanan Preventif terhadap Geriatri

b. pelayanan resep, c. edukasi dan promosi d. Pelayanan Residensial

21.Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang memenuhi hal-hal berikut, Kecuali :

a. Profesional

b. memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik,

(4)

d. mampu berkomunikasi antar profesi

22.dari segi sarana dan prasarana, Apotik sebaiknya memiliki hal-hal berikut, Kecuali

a. Berlokasi strategis

b. Memiliki Ruang khusus konsultasi ibu hamil

c. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat. d. Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah

dari aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya

23.Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku meliputi, Kecuali:

a. Pelayanan b. Pencegahan c.pengadaan

d. penyimpanan

24.Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi hal-hal berikut, Kecuali

a. Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika

b. Pencatatan Surat masuk dan keluar dari instani-Instansi Pemerintah dan Kesehatan

c. Pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien d. pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat

25.yang termasuk penyiapan obat dalam skrining resep adalah sebagai berikut, Kecuali

a. Peracikan

b. Pemberian E-Tiket c. Pendistribusian

d. Penyerahan dan Informasi

26.rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu

pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, adalah pengertian Rumah Sakit menurut

a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 b. Undang-undang No.36 dan No.35 Tahun 2009.

c. Undang-undang No.5 Tahun 1997.

d. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009. 27.Fungsi rumah sakit dibawah ini, Kecuali

a. penyelenggaraan pelayanan medik

b. Pelayanan penunjang medik dan non medik c. Pelayanan dan asuhan keperawatan

d. Pelayanan dan asuhan farmasi

28.suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit dipimpin oleh seorang apoteker yang memiliki tugas melaksanakan kegiatan kefarmasian disebut dengan

a. Rumah Sakit Kefarmasian b. Instalasi Farmasi Rumah Sakit c. Instalasi Farmasi Klinik

d. Apotek Rumah Sakit

(5)

a. Untuk meningkatkan mutu pelayanan farmasi di rumah sakit b. Untuk menerapkan konsep industry farmasi

c. Untuk memperluas fungsi dan peran apoteker farmasi rumah sakit d. Untuk menerapkan konsep pelayanan kefarmasian

30.Tatanan jaringan sarana, personel, prosedur, dan jaminan mutu yang serasi, terpadu dan berorientasi kepada pasien dalam kegiatan penyampaian

sediaan obat beserta informasinya kepada pasien disebut dengan a. Sistem Konseling Obat Di Rumah Sakit

b. Sistem Distribusi Obat Di Rumah Sakit c. Sistem Informasi Obat Di Rumah Sakit d. Sistem Formulasi Obat Di Rumah Sakit

Referensi

Dokumen terkait

Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dalam memproduksi obat sesuai dengan1. keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

43/MenKes/ SK/II/1998 menerapkan CPOB (Cara Pembuatan Obat.. Wan Risa Puspita Baros : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat

Seorang apoteker harus dapat menjamin penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di berbagai bagian dalam industri farmasi untuk menjamin produksi obat dan alat kesehatan

Pengertian obat tradisional menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 006 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan

Dalam pembuatan obat, industri farmasi harus memenuhi persyaratan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Pemberian Rekomendasi izin Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabang, Pedagang Besar Alat Kesehatan (PBAK) dan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT).. Pemberian Izin

Fungsi : Dalam bidang Biokimia, Bakteriologi, Industri Farmasi, untuk pembuatan obat-obatan agar obat memiliki pH tertentu dan tidak berubah..

Farmasi Industri Mata kuliah Farmasi Industri berisi tentang pentingnya Cara Pembuatan Obat yang Baik, premises, persyaratan klas ruangan produksi, alur proses pembuatan sediaan cair,