• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia secara langsung sudah menjadi perusahaan go public, dimana laporan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia secara langsung sudah menjadi perusahaan go public, dimana laporan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah mengambil data 30 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2 tahun berturut-turut yaitu tahun 2011 dan 2012. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara langsung sudah menjadi perusahaan go public, dimana laporan keuangannya otomatis harus diungkapkan sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang valid.

B. Metode Penelitian

Untuk penulisan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal yaitu merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh penerapan IFRS terhadap properti investasi dan penyusutan aset tetap (independent variable) terhadap laba perusahaan (dependent varible).

C. Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

(2)

H1 : Terdapat pengaruh X properti investasi terhadap laba perusahaan

H2 : Terdapat pengaruh X penyusutan aset tetap terhadap laba perusahaan

D. Definisi Operasional Variabel

Untuk dapat melihat seberapa besar pengaruh penerapan IFRS properti investasi dan penyusutan aset tetap terhadap laba atau rugi perusahaan. Di dalam penelitian ini terdapat variabel terikat yaitu Laba Rugi Perusahaan, dan variabel bebas yaitu penerapan IFRS terhadap properti investasi dan Penyusutan aset tetap.

Variabel yang dimaksud sesuai dengan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut:

a. Variabel pertama yaitu penerapan IFRS terhadap properti investasi

b. Variabel kedua yaitu Penerapan IFRS terhadap penyusutan aset tetap

c. Variabel ketiga yaitu Laba atau Rugi Perusahaan.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penulisan ini adalah skala rasio yang memungkinkan penulis untuk membandingkan data terhadap permasalahan yang diteliti.

(3)

1. Variabel Independen.

Menurut Sugiyono (2009:39) menyatakan bahwa Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah International Financial Reporting Stardards tentang properti investasi dan penyusutan asset tetap pada perusahaan yang dilakukan setiap tahunnya.

X =

t

t

1

t

1 2. Variabel Dependen.

Menurut Sugiyono (2009 : 39) Variabel dependen adalah “Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dependen disini adalah laba rugi perusahaan yang dipengaruhi oleh banyak faktor pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Variabel kontrol

Selain variabel dependen dan variabel independen, peneliti ini juga memasukan variabel kontrol kedalam persamaan model untuk setiap komponen. Variabel tersebut tediri dari size dan leverage

(4)

a. Ukuran Perusahaan (size)

Ukuran perusahaan dirumuskan sebagai berikut (Waryanto, 2010) SIZE = log (nilai buku total asset)

b. Leverage

Mengacu pada penelitian Indah Sulistiyowati, dkk. (2010) diukur dengan rumus :

DER = Total Kewajiban Total Ekuitas

(5)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

International Fianancial Reporting Standars tentang Properti Investasi (IFRS) "Pernyataan yang bertujuan untuk mengatur tentang perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan terkait" (PSAK 13 Revisi 2007 Paragraf 1) Selisih Atas Penilaian Kembali Nilai Wajar Properti Investasi pada tahun 2011 dan 2012 (PSAK 13) Rasio Penyusutan Aset Tetap "Penyusutan adalah alokasi harga perolehan dan biaya secara

sistematis dan rasional sepanjang umur manfaat aktiva tetap yang bersangkutan" (Warren, Reeve, dan Fess 2005:507)

Biaya Penyusutan Aset tetap yang dialokasikan perusahaan pada tahun 2011 dan 2012 (PSAK 16) Rasio Laba Rugi Perusahaan

Laba (income) adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu'. (Soemarso S.R. 2005;245) Besarnya Laba yang diperoleh dari pengurangan antara Laba bersih Tahun 2012 dengan Laba bersih tahun 2011 di bagi Laba Bersih 2011

(6)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research), Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian.

F. Jenis Data

Menurut sifatnya, jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, yakni data-data yang berbentuk angka-angka yang terdapat dalam hasil laporan keuangan sehingga pengolahan data diperlukan alat bantu dalam hal ini adalah statistik dan juga data ini masuk dalam kategori data dokumenter, yakni jenis data penelitian yang antara lain berupa laporan-laporan.

Data penelitian mencakup penerapan IFRS terhadap properti investasi dan akumulasi penyusutan aset tetap sebagai variabel bebas yang dapat mempengaruhi laba perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau menggunakan data-data sebelumnya. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan yang diantaranya dengan mengumpulkan materi, literatur, buku, jurnal penelitian dan sumber lain yang sekiranya dapat membantu penulis dalam menyusun penelitian ini secara teknis dan teoritis. Data sekunder utama di dapat dari Pusat Referensi Pasar Modal

(7)

www.idx.co.id dengan mengumpulkan data dari laporan keuangan auditan perusahaan yang dipublikasikan di BEI pada tahun 2011 dan 2012.

G. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Sampel

Sampel diambil 30 perusahaan manufaktur yang memiliki data properti investasi, akumulasi penyusutan aset tetap dan perolehan laba perusahaan dari industi berbeda yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2 tahun berturut-turut yaitu 2011 dan 2012.

3. Metode Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu Sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari tahun 2011 dan 2012 atau selama 2 tahun.

(8)

Berikut adalah kriteria pengambilan sampel yang digunakan penulis :

a. Sampel yang diambil adalah sampel yang sesuai dengan judul penelitian, yaitu laporan keuangan yang sudah menggunakan standar International Financial Reporting Standards (IFRS), yaitu pada tahun 2011 sampai 2012.

b. Data yang diambil hanya data yang mendukung penelitian dimana berdasarkan kriteria populasi yang menggunakan laporan keuangan yang sudah menggunakan International Financial Reporting Standard (IFRS) terutama properti investasi dan sudah menggunakan model nilai wajar

H. Metode Analisis Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, yakni pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan dan komunikasi dengan organisasi yang diteliti, dalam hal ini observasi dilakukan secara tidak langsung karena melalui perantara (data sekunder).

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah non-participant observation, si peneliti tidak menjadi bagian dari proses operasi perusahaan namun, sangat tergantung pada si peneliti itu sendiri, dengan instrumennya yakni observasi terstruktur.

(9)

Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian yang menggunakan pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif.

Dalam penelitian kali ini, penulis hanya menggunakan uji normalitas untuk normalisasi data, uji regresi untuk menilai pengaruh antar variabel, dan uji korelasi untuk menilai hubungan antar variabel. Berhubung data yang digunakan adalah data sekunder, maka uji asumsi klasik tidak digunakan, karena data sekunder tersebut bersumber pada laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang telah di audit oleh auditor independen, sehingga kewajarannya dapat dipertanggung jawabkan.

Menurut Supranto (2006,327) hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan dari suatu permasalahan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.

Suatu pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau menerima hipotesa yang sedang diuji.

1. Statistik Deskriptif

Statistik merupakan sekumpulan metode yang diperlukan dalam proses analisis data penelitian untuk dapat menginterpretasikan berbagai karakteristik

(10)

data dan menarik kesimpulan yang masuk akal berdasarkan data tersebut, sehingga memberikan gambaran secara umum mengenai objek penelitian melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya untuk memudahkan penulis dalam mengolah data-data tersebut.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah langkah awal dalam proses analisis, walaupun hal ini tidak selalu dibutuhkan namun bila sebelum melakukan analisis terlebih dahulu dilakukan uji normalisasi, hasil analisa akan lebih baik karena variabel akan berdistribusi normal.

Dasar yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah probabilitas yakni :

Jika signifikan > 0,05 maka data berdistribusi normal

Jika signifikan < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal

b. Uji Hipotesis

1. Koefisien Korelasi

Korelasi digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel yang akan diteliti. Korelasi dapat diartikan sebagai hubungan.

(11)

Arah hubungan antara variabel dapat dibedakan menjadi:

a) Direct correlation (positive correlation).

Perubahan pada satu variabel diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur dengan arah gerakan yang sama.

b) Inverse correlation (negative correlation).

Perubahan pada satu variabel diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur dengan arah gerakan yang berlawanan.

c) Nihil correlation.

Arah hubungan kedua variabel yang tidak teratur.

Koefisien korelasi sering dilambangkan dengan huruf (r). Koefisien korelasi dinyatakan dengan bilangan, bergerak antara 0 sampai +1 atau 0 sampai -1. Apabila korelasi mendekati +1 atau -1 berarti terdapat hubungan yang kuat, sebaliknya korelasi yang mendekati nilai 0 bernilai lemah. Apabila korelasi sama dengan 0, antara kedua variabel tidak terdapat hubungan sama sekali. Pada korelasi +1 atau -1 terdapat hubungan yang sempurna antara kedua variabel. Notasi positif (+) atau negatif (-) menunjukkan arah hubungan antara kedua variabel. Pada notasi positif (+), hubungan antara kedua variabel searah, jadi jika satu variabel naik maka variabel yang lain juga naik. Pada notasi negatif (-), kedua variabel

(12)

berhubungan terbalik, artinya jika satu variabel naik maka variabel yang lain justru turun.

Penyelidikan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel biasanya diawali dengan usaha untuk menemukan bentuk terdekat dari hubungan tersebut dengan cara menyajikannya dalam bentuk diagram pencar (scatter plot). Diagam ini menggambarkan titik-titik pada bidang X1, X2 dan Y dimana setiap titik ditentukan oleh pasangan nilainya.

Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam uji signifikansi korelasi linier adalah sebagai berikut :

1)Merumuskan hipotesa awal

2)Menentukan taraf nyata (probabilitas yang menolak hipotesa)

3)Menentukan alat uji statistik

4)Menentukan daerah keputusan dimana hipotesa nol ditolak/diterima (nilai kritis)

(13)

Dalam penelitian ini, analisis korelasi akan sangat berguna dalam mengukur seberapa besarnya hubungan antara properti investasi (X1) dan akumulasi penyusutan (X2) dengan laba rugi perusahaan (Y).

2. Koefisien Regresi

Model penelitian ini untuk menguji dampak yang timbul terhadap variabel dependen bila adanya perubahan pada variabel independen

Delta Laba :

0 +

1 properti investasi +

2 Penyusutan Aset tetap +

3 Size +

4 Leverage + e

Keterangan :

0 = koefisien konstanta

1 = koefisien regresiproperti investasi

2 = koefisien regresipenyusutan aset tetap

3 = koefisien regresi ukuran perusahaan

4 = koefisien regresi leverage

Referensi

Dokumen terkait

Kepada staf dan seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan terkhusus Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan membimbing saya

Sedangkan variasi komposisi yang dilakukan pada toner buatan juga berpengaruh terhadap sifat magnetik, pada toner komposisi polimer, fly ash dan karbon (50:30:20) dengan

Kemudian pemilihan obyek penelitian yaitu implementasi decision tree pada hasil seleksi PPDB di Kota Surakarta dengan pertimbangan jumlah data yang ada banyak

 Drive device : berupa alat yang digunakan untuk menekan simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti mislanya disk magnetik atau tape magnetik,

Mengingat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji teori dan hubungan antar variabel melalui penyebaran kuesioner maka

Dalam menunjang konsep makro ini, beberapa konsep mikro dirumuskan yakni : (1) mengkhususkan area menjadi kawasan sentra bunga dan wisata air serta segala jenis

ini dapat mengurangi efisiensi antena dan gain, membatasi bandwidth, meningkatkan radiasi end-fire, meningkatkan cross-polarization, membatasi rentang frekuensi kerja dari

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh penerapan independent reading (membaca