• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF ANALISA PENERAPAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI SMARTFREN TELECOM TBK (SMARTFREN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF ANALISA PENERAPAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI SMARTFREN TELECOM TBK (SMARTFREN)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

ANALISA PENERAPAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI SMARTFREN

TELECOM TBK (SMARTFREN)

Dosen Pengampu : Endang Kurniawan S.Kom. M.Kom. M.M. CEH. CHFI. CIPM

Disusun Oleh :

Mochamad Fakhrur Rozi (4115027)

PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG 2017

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas ini. Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas ini adalah untuk memenuhi tugas ujian tengah semester Program Studi Sistem Informasi Eksekutif pada Jurusan Sistem Informasi di Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.

Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Endang Kurniawan S.Kom.,M.M.,CEH.,CHFI.,CIPM. Selaku Dosen pembimbing

2. Teman – teman yang membantu dan mendukung dalam pembuatan laporan ini

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Jombang, 11 Nopember 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... II DAFTAR ISI ... III DAFTAR GAMBAR ... V

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Definisi Analisa atau Analisis ... 6

2.2 Sistem Informasi Eksekutif (SIE) ... 6

2.3 Bisnis dan Perusahaan ... 7

2.3.1 Bisnis ... 7

2.3.2 Perusahaan ... 8

2.4 Jasa Telekomunikasi ... 8

2.5 Teknologi Informasi ... 9

2.6 Pendekatan Teknologi Informasi ... 9

2.7 Manajemen Strategik... 11

2.8 CIO dalam Perusahaan ... 12

BAB 3 PEMBAHASAN ... 12

3.1 Gambaran Umum Gambaran Umum PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ... 12

3.1.1 Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom Tbk ... 13

3.2 Teknologi Informasi Pada PT Smartfren Telecom Tbk ... 20

3.3 Peranan Divisi Teknologi Informasi Dalam Proses Bisnis ... 21

3.4 Pendekatan Teknologi Informasi ... 24

3.5 Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik Pada Perusahaan 25 3.6 Peranan CIO Dalam Perusahaan ... 26

BAB 4 ANALISIS KINERJA SISTEM ... 28

4.1 Analisa Jasa Telekomunikasi di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ... 28

4.2 Pendekatan Teknologi Informasi di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ... 29

4.3 Peranan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ... 29

4.4 Peranan CIO dalam PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ... 30

BAB 5 PENUTUP ... 31

(4)

iv

5.2 Saran ... 32 DAFTAR PUSTAKA ... 33

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom Tbk... 14 Gambar 3. 2 Aplikasi MySmartfren ... 21

(6)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan sistem informasi eksekutif bidang Perusahaan Teknologi Jasa Telekomunikasi PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

1.1 Latar Belakang

Pada zaman modern sekarang ini perkembangan teknologi informasi sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi internet. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi, karena merupakan kebutuhan yang nyata bagi para manajer bisnis dan praktisi bisnis untuk memahami bagaimana mengelola fungsi sebuah perusahaan.

Fungsi dari teknologi informasi adalah menangkap, mengolah, menghasilkan, menyimpan dan mencari kembali data. Dan peranan dari teknologi informasi adalah fungsi operasional, fungsi monitoring and control, fungsi planning and decision dan fungsi communication.

PT Smartfren Tbk merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan telekomunikasi. Hingga saat ini layanan 4G LTE Smartfren sudah bisa dinikmati oleh pelanggannya di lebih dari 85 kota di Indonesia. Smartfren terus meningkatkan layanan kepada pelanggannya dengan menawarkan kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang smartfren dalam satu lokasi melalui aplikasi MySmartfren. Aplikasi MySmartfren berfungsi sebagai One Stop Application yang menghadirkan semua layanan smartfren mulai dari informasi paket yang sedang digunakan, mengaktifkan paket baru, mencari

(7)

informasi layanan, termasuk beragam layanan internet dan promo terbaru yang dapat dinikmati melalui smartphone.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa perananan teknologi informasi pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ? 2. Bagaimana bentuk aplikasi yang bekerja pada PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren) ?

3. Bagaimana pendekatan teknologi informasi pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dengan measurement, experimentation, sharing, dan replication ? 4. Bagaimana peranan teknologi informasi dalam manajemen strategik pada PT.

Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ?

5. Apa pentingnya peran divisi Teknologi Informasi dalam proses bisnis pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ?

6. Apa pentingnya CIO dalam perusahaan PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan ini penulis memberikan beberapa batasan masalah, agar pembahasan yang ada tidak meluas dan tetap terfokus pada tema atau judul yang diangkat. Penulis membatasi bahwasanya yang akan dibahas dalam laporan ini adalah bagaimana sistem informasi eksekutif yang ada pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

(8)

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memahami peranan teknologi informasi pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

2. Melihat aplikasi riil penerapan teknologi informasi pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

3. Memahami pendekatan informasi pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dengan measurement, experimentation, sharing, dan replication.

4. Memahami peranan teknologi informasi dalam manajemen strategik pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

5. Mempelajari pentingnya divisi Teknologi Informasi dalam proses bisnis pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

6. Mengetahui pentingnya peran CIO dalam perusahaan PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

1.5 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tahapan studi pustaka. Adapun metode yang digunakan dalam tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

A. Studi Pustaka

Yaitu dengan melakukan pengkajian terhadap sumber-sumber referensi untuk memperoleh landasan teori yang konseptual dan praktis berkaitan dengan permasalahan penelitian. Studi pustaka ini dilakukan dengan mendapatkan data dari literatur berupa buku dan jurnal.

(9)

1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Merupakan Bab pembuka yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan sistem informasi eksekutif bidang Perusahaan Teknologi Jasa Telekomunikasi PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada Bab ini, akan mencantumkan teori-teori yang berhubungan tentang permasalahan yang akan dianalisis. Teori-teori tersebut adalah Definisi Analisa, Sistem Informasi Eksekutif, Bisnis dan Perusahaan, Jasa Telekomunikasi, Teknologi Informasi, Pendekatan Teknologi Informasi, Manajemen Strategik, dan CIO di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

BAB 3 PEMBAHASAN

Pada Bab ini, menerangkan tentang gambaran umum perusahaan seperti sejarah, struktur organisasi, dokumentasi perusahaan, sistem jaringan DISPENDIK Kabupaten Mojokerto, perangkat keras yang digunakan dan sistem aplikasi yang digunakan DISPENDIK Kabupaten Mojokerto.

BAB 4 ANALISA KINERJA SISTEM PERUSAHAAN

Pada bagian Bab ini menjelaskan tentang pembahasan perusahaan yang meliputi tentang gambaran umum PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) struktur organisasi, teknologi informasi, peranan divisi teknologi informasi dalam proses bisnis, pendekatan teknologi informasi, teknologi informasi dalam manajemen strategik, serta peranan CIO yang digunakan di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

(10)

BAB 5 PENUTUP

Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dari Bab I sampai Bab IV dan saran-saran bagi PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

(11)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Analisa atau Analisis

Analisa atau Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan yang dihasilkan. Analisis sistem merupakan tahapan paling awal pengembangan sistem informasi yang akan di hasilkan naninya, tahapan ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang harus di bentuk, maka dari itu tahapan ini bisa merupakan tahapan yang nudah jika klien sangat faham dengan masalah yang di hadapi dalam orgnisasinya dan tahu betul tentang fungsionalitas dari sistem informasi yang akan di buat, dan apabila tertutup pada pihak luar maka tahap ini akn menjadi tahapan yang paling sulit (Fatta, 2007).

2.2 Sistem Informasi Eksekutif (SIE)

Menurut (Kadir, 2003:120), pengertian dari Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System atau EIS) terkadang disebut sebagai sistem pendukung eksekutif (Executive Support System atau ESS). Sistem ini merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan ekesekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang (Ostarisa, Wibowo, & Taufik, 2012).

Menurut (Jogiyanto, 2003:339) pengertian dari Sistem Informasi Eksekutif adalah sistem informasi yang digunakan oleh manajer tingkat atas untuk membantu pemecahan masalah tidak terstrukutur (unstructured), karena SIE mempunyai karakteristik yang khusus (Ostarisa, Wibowo, & Taufik, 2012).

(12)

Menurut (Mcleod, Jr, 2001) Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manajer tingkat perencanaan strategis yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Informasi dapat ditampilkan dengan bentuk grafik, tabel, atau narasi (Ostarisa, Wibowo, & Taufik, 2012).

Berbeda dengan tipe sistem informasi yang lain, pada dasarnya EIS tidak dirancang untuk menyelesaikan masalah tertentu. EIS dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan manakala mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apa pun yang paling bermanfaat. Sebagai implementasinya, pemakai EIS dapat memilih format grafik, mengatur tampilan informasi yang dikehendaki, dan mengetahui pemicu laporan perkecualian. Kemampuan drilldown yang tersedia pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat rinci suatu informasi (Ostarisa, Wibowo, & Taufik, 2012).

2.3 Bisnis dan Perusahaan

Sub ini akan menjelaskan seputar bisnis dan perusahaan. 2.3.1 Bisnis

Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Bukhori Alma (1993:2), bisnis adalah sejumlah total usaha yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa kepada konsumen.

Menurut Louis E. Boone (2007:5), bisnis (bussines) terdiri dari seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang

(13)

dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud sedangkan yang lain memberikan jasa. Sedangkan perilaku merupakan tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, bisnis merupakan tindakan individu dan sekelompok orang yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.

2.3.2 Perusahaan

Pengertian perusahaan dirumuskan dalam Pasal 1 huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.

Menurut Molengraaff perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak keluar, untuk memperoleh penghasilan dengan cara memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan. Sedangkan menurut Polak dikatakan perusahaan apabila diperlukan perhitungan laba dan rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan. Dengan adanya unsur pembukuan, maka rumusan definisi perusahaan lebih dipertegas lagi sebab pembukuan merupakan unsur mutlak yang harus ada pada perusahaan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan. Laba adalah tujuan utama setiap perusahaan (Abdulkadir, 2010).

2.4 Jasa Telekomunikasi

Jasa telekomunikasi dikenal di Indonesia dengan adanya sistem teknologi informasi yang menggunakan simbol-simbol suara seperti morse (kentungan, telegram), kemudian berkembang dengan menggunakan simbol-simbol tulisan seperti surat

(14)

dengan penggunaan bentuk-bentuk telepon statis yang berisi pesan-pesan dengan perbincangan dan juga telepon seluler yang dapat dibawabawa serta dapat menyampaikan pesan secara lisan maupun tulisan yang dikenal dengan istilah layanan pesan singkat (sms singkatan dari short massage service) dan bahkan dapat menyampaikan gambar kondisi individu yang sedang melakukan interaksi (teleconference). Telekomunikasi yang selama ini dilakukan antara lain berfungsi untuk menjalankan kegiatan usaha atau bisnis

2.5 Teknologi Informasi

Menurut Oxford (1995) mendefinisikan teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi dalam bentuk apapun termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Sedangkan menurut Alter (1992) teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data (Amijaya, 2010).

Martin (1999) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Secara lebih umum, Lucas (1999) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik (Amijaya, 2010).

2.6 Pendekatan Teknologi Informasi

Brynjolfsson mengungkapkan bahwa TI digunakan hampir diseluruh lini perusahaan, sehingga hampir seluruh proses yang dilakukan perusahaan dari hulu ke hilir

(15)

dapat menerapkan TI. memperkenalkan 4 cara pendekatan implementasi TI ke dalam perusahaan, yaitu melalui :

a. Pengukuran (measurement)

Metode ini menyatakan bahwa perusahaan dapat mengukur aktivitas pelanggannya menggunakan teknologi informasi, sehingga dengan mudah perusahaan dapat menentukan strategi bisnis yang akan dipakai.

b. Eksperimen (experimentation)

Perusahaan terkadang membutuhkan percobaan langsung ke pelanggan terkait dengan fitur-fitur produk atau jasa yang akan diluncurkan. Teknologi informasi memberikan kemudahan untuk melakukan hal ini. Bisa dikatakan tahapan ini merupakan langkah berikutnya setelah dilakukan pengukuran.

c. Berbagi (sharing)

Terkadang hanya inovasi-inovasi besar yang diumumkan di muka publik, akibatnya inovasi sederhana tanpa sadar tertutup. Teknologi informasi membuat masyarakat dapat melihat nilai-nilai inovasi mulai dari yang paling sederhana sampai inovasi yang memiliki nilai komersil tinggi. Inovasi sederhana belum tentu akan memberikan dampak sederhana juga untuk kelangsungan perusahaan, terkadang inovasi kecil pada tata cara kerja akan memberikan benefit tinggi.

d. Replikasi (replication)

Teknologi informasi akan tinggi nilai gunanya jika sesuai dengan alur sistem perusahaan. Perusahaan yang mampu menerapkan teknologi informasi yang sesuai, tentu saja dapat meningkatkan kinerja mereka. Tidak semua lini bisnis perusahaan berbeda nyata, sehingga dimungkinkan terjadi sharing informasi antar perusahaan. Dua perusahaan yang karakteristiknya mirip dapat saling meniru teknologi informasi.

(16)

2.7 Manajemen Strategik

Terdapat tiga sasaran utama dari upaya penerapan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi dalam suatu organisasi. Pertama, memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi. Kedua, meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan. Ketiga, memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis (Ward & Peppard, 2002).

Sering ditemukan bahwa penerapan Teknologi Informasi kurang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja dan kesuksesan bisnis organisasi maupun peningkatan daya saing organisasi. Hal tersebut terjadi akibat penerapan SI/TI yang hanya berfokus pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan Teknologi Informasi adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis (rethinking business) melalui analisis masalah bisnis saat ini dan perubahan lingkungannya serta mempertimbangkan Teknologi Informasi sebagai bagian solusi (Earl, 1992).

Perencanaan strategis TI mempelajari pengaruh TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis Teknologi Informasi juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi Teknologi Informasi dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward & Peppard, 2002).

Beberapa karakteristik dari perencanaan strategis Teknologi Informasi antara lain adalah adanya misi utama : keunggulan strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis; adanya arahan dari eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta

(17)

pendekatan utama berupa inovasi pengguna dan kombinasi pengembangan bottom up dan analisa top down (Pant & Hsu, 1995).

2.8 CIO dalam Perusahaan

CIO adalah orang yang menduduki jabatan sebagai kepala sistem informasi sebuah perusahaan atau organisasi. CIO dapat dikatakan sebagai direktur sistem dan teknologi informasi (Indrajit, 1999). CIO ini juga dapat dikatakan sebagai manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi tetapi juga berbagai bidang lain dari operasi perusahaan (Murtadho, 2011).

BAB 3 PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang pembahasan perusahaan yang meliputi tentang gambaran umum PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) struktur organisasi, teknologi informasi, peranan divisi teknologi informasi dalam proses bisnis, pendekatan teknologi informasi, teknologi informasi dalam manajemen strategik, serta peranan CIO yang digunakan di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

3.1 Gambaran Umum Gambaran Umum PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)

PT Smartfren Telecom Tbk merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan telekomunikasi terdepan di Indonesia untuk segmen ritel dan korporat. Smartfren mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 2011. Pada tahun 2015 Smartfren berinovasi dengan meluncurkan layanan 4G LTE Advanced pertama di Indonesia sekaligus menjadi operator 4G terdepan yang memiliki jangkauan 4G LTE terluas di Indonesia saat ini.

(18)

Di awal tahun 2016, Smartfren kembali mencetak sejarah sebagai perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia yang menyediakan layanan Voice over LTE (VoLTE secara komersial). Serta menjadi perusahaan komunikasi yang memiliki jaringan 4G LTE Advanced terluas di Indonesia.

Smartfren menawarkan beragam produk serta layanan data dan suara, solusi bisnis dan layanan Value Added Services (VAS). Smartfren merupakan salah satu unit dari kelompok usaha Sinarmas. 4G LTE-Advanced merupakan standar komunikasi seluler dan pengembangan lanjutan dari teknologi Long Term Evolution (LTE) oleh 3rd Generation Partnership Project (3GPP). LTE-Advanced adalah salah satu pengembangan utamanya, yakni penggabungan dua atau lebih saluran radio (spektrum) untuk mendapatkan kecepatan yang lebih cepat.

Voice over Long Term Evolution (Voice over LTE/VoLTE) adalah fitur teknologi yang menggunakan standar dan prosedur untuk komunikasi suara dan data berbasis jaringan 4G LTE. Teknologi ini merupakan satu metode untuk menciptakan, menyiapkan dan mengatur suara berkecepatan tinggi, video dan layanan pesan melalui jaringan nirkabel 4G dan perangkat yang mudah dibawa (http://www.smartfren.com, 2016).

3.1.1 Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom Tbk

Susunan Direksi & Dewan Komisaris pada PT Smartfren Telecom Tbk dapat dilihat pada Tabel 3.1 (Widiyawati, 2016).

(19)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom Tbk

Berikut ini adalah penjelasan dari struktur organisasi di atas (Widiyawati, 2016): 1. Board of Commissioners

a. Memerintah (to govern) organisasi dengan menetapkan kebijakan-kebijakan dan tujuan-tujuan luas dari perusahaan tersebut.

b. Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja dewan eksekutif. c. Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan.

d. Mengesahkan anggaran tahunan.

e. Bertanggung jawab atas kinerja perusahaan kepada para anggota pemegang saham.

(20)

g. Biasanya dewan memilih satu orang anggotanya untuk menjadi ketua dewan, yang memiliki tugas-tugas seperti yang sudah disebutkan dalam anggaran dasar.

2. Audit Committee

a. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun Auditor Eksternal sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.

b. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya.

c. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan BUMN, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada pemegang saham.

d. Mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris/Dewan Pengawas.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris/Dewan Pengawas sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris/Dewan Pengawas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. President Director

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan. b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

(21)

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.

f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan.

g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan. 4. Corporate Secretary

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik.

c. Memberikan masukan kepada direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

d. Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam dan masyarakat. dan Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh direktur Emiten atau Perusahaan Publik.

5. Internal Audit

a. Melaksanakan proses pemeriksaan / audit internal bagi seluruh divisi cabang dan melaporkannya dalam bentuk laporan audit.

(22)

b. Menjalalankan proses audit internal perusahaan secara teknis dan berkala baik dari segi financial maupun operasional.

c. Melakukan koordinasi kesiapan cabang dan juga depo untuk menyiapkan laporan Rugi Laba dengan lengkap serta melakukan pemeriksaan terhadap Neraca Rugi Laba tersebut.

d. Menganalisa dengan akurat serta bisa memberikan gambaran tentang penyelesaian masalah keuangan.

e. Melakukan koordinasi dengan lembaga audit eksternal yang jika diperlukan untuk kelancaran perusahaan.

f. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil audit internal serta menjalin koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan solusi untuk hasil temuan masalah.

g. Aktif melakukan tugas tugas lain yang di rasa perlu dalam upaya mencapai target audit.

6. Finance Director

a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kasperusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

(23)

d. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untukmemastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. e. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem danprosedur

keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.

f. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhaninvestasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

g. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruhperusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadapperaturan perpajakan.

7. Sales and Marketing Director

a. Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.

b. Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.

c. Memonitor jumlah stock seluruh Dept. Sales & Marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan. d. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk

meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan. e. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk

(24)

f. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan. g. Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan

manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan sistem serta peraturan dijalankan dengan optimal.

8. Technique Director

a. Mereview dan menganalisa masalah yang timbul untuk dapat menyusun pemecahan masalahnya.

b. Melakukan kunjungan kepada pelanggan untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap produk.

c. Menerima keluhan pelanggan atas produk serta membuat analisa pemecahannya.

d. Mengatasi kendala atau permasalahan yang timbul yang terkait langsung dengan produk.

e. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.

9. Compliance Director

Tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh direktur kepatuhan atau compliance director adalah merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan dalam organisasi. Kedua, mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh direksi. Ketiga, menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal organisasi. Keempat, memastikan bahwa seluruh kebijakan serta kegiatan usaha yang dilakukan organisasi telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. Kelima, meminimalkan risiko

(25)

kepatuhan organisasi.Terakhir, melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan fungsi kepatuhan.

3.2 Teknologi Informasi Pada PT Smartfren Telecom Tbk

PT Smartfren Tbk selain sebagai salah satu penyedia jasa layanan telepon dan internet berbasiskan jaringan CDMA, Smartfren juga fokus pada smartphone di Indonesia dengan produknya yang sangat terkenal yaitu Smartfren Andromax. Seakan tidak mau kalah dalam hal kualitas dengan brand ternama seperti Samsung dan Sony, spesifikasi pada smartfren andromax tab maupun smartphone cukup mumpuni dan memiliki kualitas yang baik agar tidak kalah dengan pesaing – pesaingnya, terutama samsung. Dengan keunggulannya smartfren juga mempunyai strategi promosi yang digunakan untuk meningkatkan laba produksinya dan tetap menguasai penjualan produknya. Media informasi yang biasa digunakan oleh bagian pemasaran Telkomsel untuk melakukan promosi adalah dengan menggunakan brosur, iklan pada stasiun televisi dan iklan pada e-commerce.

PT. Smartfren Telecom Tbk fokus pada layanan 4G berbasis LTE (Long Term Evolution). Hingga saat ini layanan 4G LTE Smartfren sudah bisa dinikmati oleh pelanggannya di lebih dari 85 kota di Indonesia. Smartfren terus meningkatkan layanan kepada pelanggannya dengan menawarkan kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang smartfren dalam satu lokasi melalui aplikasi MySmartfren. Aplikasi MySmartfren berfungsi sebagai One Stop Application yang menghadirkan semua layanan smartfren mulai dari informasi paket yang sedang digunakan, mengaktifkan paket baru, mencari informasi layanan, termasuk beragam layanan internet dan promo terbaru yang dapat dinikmati melalui smartphone.

(26)

Berikut aplikasi yang di pakai oleh PT Smartfren Telecom Tbk:

Gambar 3. 2 Aplikasi MySmartfren

Aplikasi MySmartfren adalah aplikasi selfcare khusus untuk pelanggan Smartfren. Menggunakan aplikasi selfcare ini pelanggan dapat melihat sisa pulsa dan masa aktif, melakukan top up untuk pelanggan prabayar, melihat tagihan untuk pelanggan pascabayar, melihat riwayat pembayaran, melakukan pembelian paket data atau nomor lokal, dan melakukan pengaturan fitur dasar seperti call forwarding dan call waiting.

3.3 Peranan Divisi Teknologi Informasi Dalam Proses Bisnis

Peranan Teknologi Informasi dalam menunjang proses bisnis di sebuah perusahaan sangat berpengaruh dalam memajukan sebuah perusahaan karena teknologi informasi banyak digunakan oleh para usahawan sebagai kebutuhan efisiensi waktu dan biaya dalam lingkungan kerja.

(27)

Ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:

1. Fungsi Operasional. akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah film infrastructure.

2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.

3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.

4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.

5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan

(28)

kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.

Peranan divisi Teknologi Informasi dalam proses bisnis perusahaan juga dapat diketahui dengan melihat keuntungan-keuntungan penerapan teknologi TI di perusahaan tersebut, yaitu :

1. Sistem yang tadinya manual menjadi otomatis, sehingga mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.

2. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan IT.

3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.

4. Menghemat biaya promosi dan pemasaran, karena bisa melalui web site. 5. Ssistem dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan.

Jadi sebenarnya peranan divisi Teknologi Informasi dalam proses bisnis perusahaan ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen, dan penerapan IT ini juga akan dapat mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semakin meningkatnya margin

(29)

perusahaan. Perhitungan keuntungan yang dihasilkan oleh implementasi TI dapat dihitung dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan. Hasil yang didapatkan sangat signifikan dan menunjukkan adanya perubahan besar di perusahaan.

3.4 Pendekatan Teknologi Informasi

Sangat banyak cara penerapan TI dalam perusahaan. TI digunakan hampir diseluruh lini perusahaan, sehingga hampir seluruh proses yang dilakukan perusahaan dari hulu ke hilir dapat menerapkan TI. Brynjolfsson memperkenalkan 4 cara pendekatan implementasi TI ke dalam perusahaan, yaitu melalui:

1. Pengukuran (measurement)

Metode ini menyatakan bahwa perusahaan dapat mengukur aktivitas pelanggannya menggunakan teknologi informasi, sehingga dengan mudah perusahaan dapat menentukan strategi bisnis yang akan dipakai.

2. Eksperimen (experimentation)

Perusahaan terkadang membutuhkan percobaan langsung ke pelanggan terkait dengan fitur-fitur produk atau jasa yang akan diluncurkan. Teknologi informasi memberikan kemudahan untuk melakukan hal ini. Bisa dikatakan tahapan ini merupakan langkah berikutnya setelah dilakukan pengukuran.

3. Berbagi (sharing)

Terkadang hanya inovasi-inovasi besar yang diumumkan di muka publik, akibatnya inovasi sederhana tanpa sadar tertutup. Teknologi informasi membuat masyarakat dapat melihat nilai-nilai inovasi mulai dari yang paling sederhana sampai inovasi yang memiliki nilai komersil tinggi. Inovasi sederhana belum tentu akan memberikan dampak sederhana juga untuk kelangsungan perusahaan, terkadang inovasi kecil

(30)

4. Replikasi (replication)

Teknologi informasi akan tinggi nilai gunanya jika sesuai dengan alur sistem perusahaan. Perusahaan yang mampu menerapkan teknologi informasi yang sesuai, tentu saja dapat meningkatkan kinerja mereka. Tidak semua lini bisnis perusahaan berbeda nyata, sehingga dimungkinkan terjadi sharing informasi antar perusahaan. Dua perusahaan yang karakteristiknya mirip dapat saling meniru teknologi informasi.

3.5 Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik Pada Perusahaan

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Terdapat tiga sasaran utama dari upaya penerapan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi dalam suatu organisasi. Pertama, memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomatisasi berbagai proses yang mengelola informasi. Kedua, meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan. Ketiga, memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan mengubah gaya dan cara berbisnis (Ward and Peppard, 2002).

Perencanaan strategis Teknologi Informasi mempelajari pengaruh Teknologi Informasi terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis Teknologi Informasi juga menjelaskan

(31)

berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi Teknologi Informasi dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward & Peppard, 2002).

Beberapa karakteristik dari perencanaan strategis Teknologi Informasi antara lain adalah adanya misi utama: keunggulan strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis; adanya arahan dari eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta pendekatan utama berupa inovasi pengguna dan kombinasi pengembangan bottom up dan analisa top down (Pant & Hsu, 1995).

3.6 Peranan CIO Dalam Perusahaan

Secara umum tugas dan fungsi CIO dalam organisasi diharapkan dapat menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam buku “The Evolving Role of the CIO” oleh Jeanne W. Ross and David F. Feeny, peran CIO adalah (Suroso, 2016):

1. Anticipate

CIO diharapkan melakukan antisipasi terhadap kecenderungan perubahan kontekstual antara teknologi, bisnis, dan tatakelola, serta peluang bisnis dalam organisasi.

2. Lead

Melakukan set-up visi, tujuan/ sasaran, dan memimpin orang untuk menghasilkan suatu nilai organisasi/ perusahaan (business values).

3. Strategize

Menentukan arah dan pengaruh TIK dalam organisasi, menjembatani antara bisnis dan teknologi.

(32)

4. Organize

Menentukan distribusi sumber daya, peran dan tanggungjawab untuk menjalankan komitmen dan pelayanan kepada organisasinya.

5. Deliver

Mengelola hal yang berkaitan dengan pelayanan dan proyek untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang telah ditentukan.

6. Measure and Improve

Menunjukkan dan mengukur nilai dari dukungan TIK kepada perusahaan, dan secara proaktif mengelola kinerja berdasarkan hasil, mendistribusikan teknik, alat dan pendekatan baru (inovasi).

(33)

BAB 4

ANALISIS KINERJA SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang Analisa Jasa Telekomunikasi), Pendekatan Teknologi Informasi, Peranan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik, dan Peranan CIO di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren

4.1 Analisa Jasa Telekomunikasi di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) Teknologi informasi sudah berjalan di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), yang di beri nama Sistem Informasi Eksekutif “MySmartfren” yang berfungsi sebagai sistem layanan jasa pengguna Smartfren.

Sistem informasi eksekutif PT. Smartfren Telecom Tbk adalah sistem informasi yang mengeksplorasi beragam layanan dari Smartfren dalam satu aplikasi Sehingga pelanggan dapat berinteraksi dengan layanan Smartfren secara cepat dan mudah. Sistem ini menyediakan informasi bagi pengguna jasa telekomunikasi dalam mengakses semua layanan smartfren mulai dari informasi paket yang sedang digunakan, mengaktifkan paket baru, mencari informasi layanan, termasuk beragam layanan internet dan promo terbaru yang dapat dinikmati melalui smartphone. Tampilan awal aplikasi MySmartfren ini sangat menarik dan mudah dipahami karena informasi mengenai paket dan layanan yang sedang digunakan tampil dalam bentuk infografis Misalnya masa berlaku paket internet, info bonus telepon dan info bonus SMS. Menu utama yang disediakan oleh aplikasi MySmartfren terletak di bagian atas yang terdiri dari menu Home, Beli Paket, Fitur, Promo dan konten.

(34)

4.2 Pendekatan Teknologi Informasi di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)

1. Measurement (Pengukuran)

PT. Smartfren Telecom Tbk mengukur perilaku pengguna (user) terhadap penggunaan sistem informasi MySmartfren.

2. Experimentation (Percobaan)

PT. Smartfren Telecom Tbk telah mencoba untuk menggunakan teknologi informasi dalam bisnisnya sebagai perusahan jasa telekomunikasi.

3. Sharing (Berbagi)

PT. Smartfren Telecom Tbk menerapkan sistem ini kepada masyarakat luas, supaya data aplikasi ini dapat dengan mudah diakses oleh pengguna secara umum (global). 4. Replication (Replikasi)

PT. Smartfren Telecom Tbk melakukan replikasi produk agar mudah dilihat dari segi detail aplikasinya.

4.3 Peranan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)

Teknologi Informasi dalam Manajemen strategik pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) sangatlah penting untuk diterapkan. Karena dapat memperbaiki efisiensi kerja, meningkatkan keefektifan manajemen, meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.

Pada layanan MySmartfren, Menu interaktif pemilihan paket internet My Smartplan dalam bentuk unit dan keleluasan. Pengguna dapat memilih sendiri paket yang dibutuhkannya menjadi ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh aplikasi buatan operator lainnya. Semua fitur dan menu yang tersedia cukup responsif dan informasi yang

(35)

disajikan juga mendetail. Jadi, hal ini dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dalam bisnis

4.4 Peranan CIO dalam PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)

Keberadaan CIO pada PT. Smartfren Telecom Tbk sangatlah penting. CIO disini adalah direktur yang memimpin. Tugas utama dari CIO yaitu memimpin dan merumuskan kebijakan PT. Smartfren Telecom Tbk. Selain itu ada tugas lain yaitu :

1. Membantu dalam pengelolahan perusahaan dan penyelenggaraan bisnis perusahaan. 2. Penyusunan strategik perusahaan.

3. Penyelenggaraan jasa layanan telepon dan internet secara umum.

(36)

BAB 5 PENUTUP

Bab ini menjelaskan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil Analisa SIE bidang Perusahaan Teknologi Jasa Telekomunikasi PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

5.1 Kesimpulan

A. Peranan Teknologi Informasi dalam dunia bisnis sangat penting, karena perusahaan dapat meningkatkan proses bisnisnya secara signifikan dan aktivitas perusahaan dapat dikontrol dengan baik.

B. Dalam Manajemen Strategik di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), layanan “MySmartfren” dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dalam bisnis, karena semua fitur dan menu yang tersedia cukup responsif dan informasi disajikan secara mendetail.

C. Sistem Informasi Eksekutif yang ada pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) yaitu “MySmartfren” memiliki peran sangat penting, karena dapat mempermudah dalam memberikan beragam layanan dari Smartfren dalam satu aplikasi dan juga sangat membantu dalam proses – proses perencanaan dan pengambilan keputusan oleh Top manajemen perusahaan.

D. Divisi TI di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) saat ini sangat penting karena dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya perusahaan, dan juga untuk mengembangkan teknologi informasi.

(37)

5.2 Saran

Dari hasil analisa SIE bidang Perusahaan Teknologi Jasa Telekomunikasi PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), ada beberapa saran untuk bisa dijadikan acuan dalam memperbaiki analisa SIE bidang Perusahaan Teknologi Jasa Telekomunikasi PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) adalah sebagai berikut:

A.Sebaiknya aplikasi ini dikembangkan atau diperbarui lagi sesuai dengan harapan pengguna jasa telekomunikasi.

B.Analisis ini masih memiliki banyak kekuranganan karena metodologi penelitan ini hanya mengumpulkan data-data melalui sumber referensi buku dan jurnal.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

(2016). Diambil kembali dari http://www.smartfren.com: http://www.smartfren.com/id/overview/

Abdulkadir, M. (2010). Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Amijaya, G. R. (2010). Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking.

Fatta, H. A. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem. Yogyakarta: Andi.

Murtadho, M. A. (2011). Peran Strategis Chief Information Officer (CIO) Di Perguruan Tinggi Dalam Membangun Competitive Advantage. Teknologi, 1(2), 89-94.

Ostarisa, E., Wibowo, J., & Taufik, V. M. (2012). Sistem Informasi Eksekutif Berbasis Web Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT. Pertamina. 1-5.

Ward, J., & Peppard, J. (2002). Strategic Planning For Information Systems. Third edition. England: John Willey & Sons Ltd.

Widiyawati, I. (2016). Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan PT. SMARTFREN TELECOM Tbk. 1-88.

O’Brien JA, 2007. Management Information Systems :Managing Information Technology in the E-Business Enterprises. 10th Edition, Irwin Inc. Boston, 2007.

(39)

O’Brien JA. 2007. Management Information Systems :Managing Information Technology in the E-Business Enterprises. 10th Edition, Irwin Inc. Boston, 2007.

McLead, Jr Raymond dan George P. Schell.2004. Management Informastion System, 9th edition. Prentice Hall, Inc.

Mengko, Richard, 2001. Memanfaatkan Teknologi Informasi: Pentingkah hal ini

bagi generasi mendatang?. http://www.lppm.itb.ac.id/bp/august/2001/

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom Tbk
Gambar 3. 2 Aplikasi MySmartfren

Referensi

Dokumen terkait

Apabila kedua orang tua menderita Thalassaemia trait/pembawa sifat Thalassaemia, maka anak-anak mereka mungkin akan menderita Thalassaemia trait/pembawa sifat

(1993) melaporkan bahwa penambahan antioksidan vitamin E sebanyak 1 mg/ml ke dalam pengencer semen sapi FH dapat mengatasi laju kerusakan membrane plasma dan melindungi

Berdasarkan penjelasan di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah semakin tinggi persepsi karyawan terhadap praktik SDM yang berlaku dalam organisasi, maka

Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-TU adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala ridho, kekuatan dan berkah yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak n-heksana Rimpang Tanaman Paku Ekor Tupai ( D. quercifolia Linn).. Isolasi

Selain daripada itu, berdasarkan kajian literatur mengenai jerat yang telah dijalankan mendapati bahawa terdapat beberapa suku kaum Orang Asli di negara luar yang turut

Sebagai kelanjutan dari narosan atau ngelamar pihak orang tua calon pengantin pria mulai mempersiapkan kepada piahak calon mempelai wanita, dilakukan 3-7 hari