• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA (STUDI PADA MAHASISWA FTIK ANGKATAN 2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROGRAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA (STUDI PADA MAHASISWA FTIK ANGKATAN 2014)"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

1

PROGRAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA

(STUDI PADA MAHASISWA FTIK ANGKATAN 2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Cilviana Puji Septiarini NIM: 11114247

PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

I

PROGRAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA

(STUDI PADA MAHASISWA FTIK ANGKATAN 2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Cilviana Puji Septiarini NIM: 11114247

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)

III

(5)
(6)
(7)

V

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Dimanapun engkau berada, selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kau berikan.” – B.J. Habibie

“Manusia adalah miniatur Alam Semesta. Lebih luas dari cacian. Lebih besar dari

pujian. Salam.” – Pidi Baiq

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, karya sederhana ini saya persembahkan untuk:

1. Babe dan Mae yang senantiasa mendoakan, memberi cinta, nasihat, dan dorongan tiada putus.

2. Adik-Adikku, Danang dan Arung yang selalu mampu meraut motivasi dan menggores warna kanvas sehari-hari.

3. Mbah Putri dan Mbah Mae yang selalu mendoakan keselamatan dan kelancaran bagi pendidikan dan kehidupan kedepannya. 4. Anita, Dani, Shinta, Dian, Dwi, Dini, dan semua saudara yang

tidak dapat saya sebutkan satu persatu, atas rasa, cerita, pengalaman, inspirasi, dan kenangan yang sungguh luar biasa di luar kehidupan kampus.

(8)

VI

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Program Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga (Studi pada Mahasiswa FTIK Angkatan 2014)”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw., beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas selama studi. 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 4. Dra. Maryatin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

(9)

VII

5. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dengan iklas, mengarahkan, dan memperhatikan perkembangan akademik penulis.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

7. Seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan kemudahan pelayanan akademik.

8. Staf Sub Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama yang telah memberikan dukungan dalam penelitian ini.

9. Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan angkatan 2014 yang telah memberi dukungan dalam proses penelitian ini.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Salatiga, 18 Juli 2018

(10)

VIII ABSTRAK

Septiarini, Cilviana Puji. 2018. Program Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga (Studi pada Mahasiswa FTIK Angkatan 2014). Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Maryatin, M.Pd.

Kata Kunci: Prestasi Belajar, Mahasiswa Bidikmisi, IAIN Salatiga.

Program beasiswa bidikmisi merupakan salah satu program beasiswa yang diusung oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah berkaitan dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) Indonesia yang masih tergolong rendah. Program beasiswa bidikmisi ini diperuntukkan bagi mereka yang memiliki potensi akademik baik namun tidak mampu secara ekonomi. IAIN Salatiga merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Beasiswa Bidikmisi. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja program kegiatan untuk meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi di IAIN Salatiga,

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder dengan metode pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Dalam proses pengecekkan data, peneliti menggunakan metode trianggulasi data atau dengan cara melakukan member checking kepada Mahasiswa Bidikmisi dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh pemberi data awal.

(11)

IX

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Program Beasiswa Bidikmisi ... 9 B. Pengertian Mahasiswa Bidikmisi ... C. Teori Kebutuhan Berprestasi ... D. Prestasi Belajar ...

(12)

X BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... B. Lokasi Penelitian ... C. Sumber Data ... D. Prosedur Pengumpulan Data ... E. Analisis Data ... F. Pengecekkan Keabsahan Temuan ... G. Tahap-Tahap Penelitian ... BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA

(13)

XI

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Fakultas dan Pascasarjana serta Program Studi

(14)

XII

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Permohonan Izin Penelitian ...63

Lampiran 2. Daftar Nama Mahasiswa Bidikmisi Angkatan 2014-2017 ...64

Lampiran 3. Pedoman Wawancara ...76

Lampiran 4. Hasil Wawancara ...77

Lampiran 5. Dokumentasi ...90

Lampiran 6. Lembar Konsultasi Skripsi ...92

Lampiran 7. Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan ...94

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia. Setiap bentuk pendidikan pasti mengarahkan manusia untuk membentuk pola-pola yang bersifat positif, baik pola dalam berpikir, berperilaku, berakhlak, ataupun yang lainnya. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 (1), pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (2008: 2). Dengan demikian, melalui pendidikan inilah manusia diarahkan untuk membentuk diri agar dapat mengaktualisasikan diri di kehidupan masyarakat dan diharapkan mampu membentuk pola-pola kehidupan ke arah yang lebih baik.

(16)

2

akademis yang secara fundamental berbeda dengan sekolah menegah. Oleh sebab itu, seorang mahasiswa dituntut lebih mandiri dan memiliki pola pikir yang berbeda serta kecerdasan yang lebih agar mampu menghadapi masalah yang ada, terlebih siap dan mampu menghadapi masalah saat sudah terjun ke dalam masyarakat.

Salah satu indikator kualitas dan keberhasilan pendidikan suatu bangsa dilihat dari besarnya jumlah masyarakat yang melanjutkan pendidikan dari pendidikan menengah ke pendidikan tinggi. Jumlah masyarakat yang melanjutkan pendidikan tersebut ditunjukkan melalui Angka Partisipasi Kasar (APK). Di Indonesia, Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi secara nasional pada tahun 2016 tercatat sebesar 31,36%. Sedangkan menurut Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Co-Operation and Development - OECD) Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi untuk negara berkembang minimal harus mencapai 36% (Ristekdikti, 2016: 40). Jika dilihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) yang diperoleh Indonesia, maka angka tersebut masih jauh dari batas minimal Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk negara berkembang atau dapat dikatakan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Indonesia masih rendah.

Ada beberapa faktor yang kemudian menyebabkan masyarakat memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan menengahnya ke jenjang pendidikan tinggi. Sebagaimana pendapat Mohamad Nasir dalam buku ‘Kebangkitan

Kaum Duafa, Bidikmisi Memutus Mata Rantai Kemiskinan’ yang dikutip oleh

(17)

3

adalah faktor ketiadaan biaya dan faktor tidak percaya diri anak-anak dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan. Hal ini tentunya kemudian menjadi bagian dari tugas pemerintah sebagai pemberi layanan dan fasilitas dengan tujuan terjaminnya pelaksanaan pendidikan yang bermutu.

Implementasi dalam rangka mengatasi masalah tersebut, salah satu hal yang dilakukan pemerintah adalah dengan memperluas kesempatan bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan. Dalam kasus perguruan tinggi, kesempatan tersebut dapat berupa bantuan biaya pendidikan tinggi melalui beasiswa, misalnya beasiswa bidikmisi. Program beasiswa bidikmisi sudah dilakukan oleh pemerintah sejak tahun 2010 di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Pada tahun 2016, kuota penerima beasiswa bidikmisi bertambah menjadi 75.000 orang dimana pada tahun 2013 sampai tahun 2015 hanya berjumlah 60.000 orang (Ristekdikti, 2016: 6). Peningkatan angka tersebut dilakukan dengan harapan mampu mengdongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) yang mana merupakan salah satu wujud nyata kesungguhan pemerintah dalam rangka pemberian layanan bagi terwujudnya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negaranya.

(18)

4

yang tertera dalam website resmi IAIN Salatiga, pengetian dari beasiswa bidikmisi adalah beasiswa atau bantuan sosial berupa biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang baik dan tidak mampu secara ekonomi untuk melanjutkan studi pada jenjang D3 dan S1 (IAIN Salatiga, http://iainsalatiga.ac.id/web/bidikmisi, akses 23 Maret 2018). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa bidikmisi ini hanya ditujukan kepada mahasiswa miskin yang memiliki potensi akademik baik atau yang memiliki semangat belajar yang tinggi dan berada pada jenjang studi D3 atau S1.

Sebagai perguruan tinggi penyelenggara program beasiswa bidikmisi tentunya dalam melaksanakan program ini IAIN Salatiga harus mengacu pada buku pedoman penyelenggaraan program beasiswa bidikmisi itu sendiri. Adapun misi pokok dari program beasiswa bidikmisi selain untuk menghidupkan harapan bagi masyarakat tidak mampu yang mempunyai potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi, juga untuk menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat (Ristekdikti, 2016: 41). Dengan harapan, melalui program beasiswa bidikmisi ini dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang kemudian dapat mengangkat derajat keluarga baik dari segi ekonomi maupun sosial.

(19)

5

meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisinya. Sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul, “PROGRAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BIDIKMISI IAIN SALATIGA (STUDI PADA MAHASISWA FTIK ANGKATAN 2014)”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, adapun permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah: “Program apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi di IAIN Salatiga?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui program apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis bagi semua pihak yang bersangkutan.

1. Manfaat Teoritis

(20)

6

sebagai wawasan pengetahuan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan dan masukan bagi pihak yang terkait, sebagai informasi berkaitan program-program peningkatan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi di IAIN Salatiga.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penelaahan dan pemahaman penulisan serta agar tidak terjadi penyimpangan dari permasalahan penelitian, maka peneliti membuat sistematika kerangka penulisan sebagai berikut:

1. Bagian Awal

(21)

7 2. Bagian Inti

Bagian inti meliputi: a. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini meliputi latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penulisan, kegunaan penelitian, kajian penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan.

b. BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini meliputi pengertian maupun penjelasan tentang prestasi belajar, program beasiswa bidikmisi, dan Mahasiswa Bidikmisi.

c. BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekkan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

d. BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA

(22)

8 e. BAB V PENUTUP

Pada bab penutup berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran. 3. Bagian Akhir

(23)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Program Beasiswa Bidikmisi 1. Pengertian Beasiswa Bidikmisi

Kata ‘Bidikmisi’ merupakan akronim dari Biaya Pendidikan Bagi

Mahasiswa Miskin Berprestasi. Seperti yang tertera dalam website resmi IAIN Salatiga, pengertian dari Beasiswa Bidikmisi adalah beasiswa atau bantuan sosial berupa biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang baik dan tidak mampu secara ekonomi untuk melanjutkan studi pada jenjang D3 dan S1 (IAIN Salatiga, http://iainsalatiga.ac.id/web/bidikmisi, akses 11 November 2017). Beasiswa bidikmisi ini diberikan kepada mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi sampai lulus tepat waktu.

Program beasiswa bidikmisi dilaksanakan sejak tahun 2010 dibawah dan sejak tahun 2012 pelaksanaannya bagi mahasiswa PTKIN/S (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri/ Swasta) diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama.

(24)

10

pendidikan tinggi, juga untuk menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat (Ristekdikti, 2016: 41). Dengan harapan, melalui program beasiswa bidikmisi ini dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang kemudian dapat mengangkat derajat keluarga baik dari segi ekonomi maupun sosial.

2. Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Beasiswa Bidikmisi

Misi pemberian program beasiswa bidikmisi menurut Petunjuk Teknis Penyelenggaran Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun 2016 adalah:

a. Menghidupkan harapan bagi masyarakat tidak mampu dan mempunyai potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi.

b. Menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

Sedangkan tujuan dari adanya penyelenggaraan program beasiswa bidikmisi ini adalah:

a. Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa, khususnya mereka yang menghadapi kendala ekonomi.

(25)

11

c. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat waktu.

d. Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstra kurikuler.

e. Menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk selalu meningkatkan prestasi dan kompetitif.

f. Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif, dan memiliki kepedulian sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya pemutusan mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

Adapun sasaran dari adanya program beasiswa bidikmisi adalah sebagai berikut:

a. Sasaran Program Beasiswa Bidikmisi Rekrutmen Baru

Lulusan dua tahun terakhir yang berasal dari satuan pendidikan MA/MAK/SMA/SMK atau bentuk lain yang sederajat, berasal dari merupakan sasaran dari program ini.

b. Sasaran Program Bidikmisi On Going (Lanjutan)

Sasaran program Bidikmisi On Going (Lanjutan) adalah mahasiswa penerima program beasiswa bidikmisi pada tahun sebelumnya, yang belum menyelesaikan studi dan masih terdafta sebagai mahasiswa aktif penerima program beasiswa bidikmisi.

(26)

12

kemiskinan di Indonesia dengan memberikan bantuan berupa biaya pendidikan bagi mahasiswa miskin namun berpotensi akademik baik. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa program beasiswa bidikmisi ini merupakan salah satu implementasi pemerintah dalam membuka kesempatan bagi masyarakat untuk dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dengan sasaran lulusan dari satuan pendidikan setingkat SMA yang berasal dari golongan yang tidak mampu secara ekonomi maupun mahasiswa penerima program beasiswa bidikmisi sebelumnya.

Selain itu, program beasiswa bidikmisi ini juga merupakan alat pacu yang digunakan oleh pemerintah dalam mendorong mahasiswa untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik serta diharapkan dapat memberikan dampak iring bagi mahasiswa yang lain untuk mencapai prestasinya dengan

baik secara kompetitif. Kata ‘iring’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2007: 442) memiliki arti berjalan berturut-turut, bersama-sama dengan, dan diikuti dengan. Sehingga dampak iring yang dimaksudkan dalam hal ini adalah dapat memberikan dorongan kepada mahasiswa lain berupa dampak dari adanya program beasiswa bidikmisi yang mengharuskan mahasiswa penerima program beasiswa bidikmisi untuk tetap menjaga prestasinya dengan baik yang kemudian diikuti dengan mahasiswa lain untuk ikut serta mendorongnya dalam meningkatkan prestasi belajar mereka.

3. Hal-Hal Khusus dalam Program Beasiswa Bidikmisi

(27)

13

dari program beasiswa bidikmisi, setiap perguruan tinggi yang ditunjuk untuk melaksanakan program beasiswa bidikmisi memperoleh hal-hal khusus.

Berdasarkan Buku Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi (2015: 10), hal-hal khusus yang diberikan pemerintah kepada lembaga penyelenggara program beasiswa bidikmisi adalah sebagai berikut:

a. Perguruan tinggi memfasilitasi dan mengupayakan agar penerima bidikmisi lulus tepat waktu dengan prestasi yang optimal.

b. Perguruan tinggi mendorong mahasiswa penerima bidikmisi untuk terlibat di dalam kegiatan ko dan ekstra kurikuler atau organisasi kemahasiswaan, misalnya kegiatan penalaran, minat bakat, sosial/pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk pembinaan karakter dan atau kecintaan kepada bangsa dan negara.

c. Perguruan tinggi membuat perjanjian atau kontrak dengan mahasiswa penerima bidikmisi yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak di antaranya:

1) Kepatuhan terhadap tata tertib kehidupan kampus.

2) Memenuhi standar minimal IPK yang ditetapkan perguruan tinggi.

3) Hal-hal lain yang relevan.

(28)

14

akademiknya, mereka juga memiliki tuntutan berupa keikutsertaannya dalam unit kegiatan kampus, dimana hal tersebut juga merupakan salah satu aspek pendorong prestasi belajar non-akademik.

B. Pengertian Mahasiswa Bidikmisi

Mahasiswa Bidikmisi adalah mahasiswa yang memperoleh beasiswa dari program beasiswa bidikmisi. Program beasiswa bidikmisi ini berupa program bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi namun memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu (Ristekdikti, 2016: 41). Program beasiswa bidikmisi dilaksanakan sejak tahun 2010 dan sejak tahun 2012 pelaksanaannya bagi mahasiswa PTKIN/S (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri/ Swasta) diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama.

Adapun yang dimaksud Mahasiswa Bidikmisi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang lebih berfokus pada Mahasiswa Bidikmisi angkatan 2014.

C. Teori Kebutuhan Berprestasi 1. Kebutuhan Dasar Manusia

(29)

15

lima tingkatan, yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan dimiliki dan cinta, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri (Sobur, 2003: 273).

Kelima tingkatan kebutuhan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kebutuhan Fisiologis, merupakan kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas dimana menyangkut kebutuhan untuk menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik, seperti halnya makan, minum, tidur, dan bernapas.

b. Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan rasa aman itu sendiri, seperti halnya kebutuhan perlindungan, keamanan hukum, kebebasan dari rasa takut dan kecemasan. Kebutuhan keamanan ini merupakan kebutuhan untuk menciptakan pertahanan hidup jangka panjang. c. Kebutuhan Dimiliki dan Cinta, merupakan kebutuhan dimana manusia

merasa dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial.

d. Kebutuhan Harga Diri, ketika kebutuhan dimiliki dan mencintai relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri, yaitu:

1) Menghargai diri sendiri (self respect), yaitu kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan.

(30)

16

ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri, merupakan keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri untuk menjadi apa saja yang orang itu mampu melakukannya dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasinya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ambil kesimpulan bahwa apabila kebutuhan dasar manusia yang paling rendah sudah terpenuhi, maka manusia akan terdorong untuk melakukan usaha pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi. Salah satu kebutuhan tersebut adalah untuk menghargai dirinya sendiri, sebagai mahasiswa maka hal itu diwujudkan melalui prestasi yang diraihnya dan melalui prestasi tersebut ia akan mendapat penghargaan dari orang lain sehingga kebutuhan harga dirinya terpenuhi. Jadi, dapat dikatakan teori kebutuhan manusia menurut Malow ini erat kaitannya dengan peranan kebutuhan manusia dalam proses belajar seseorang yang tentu akan mempengaruhi prestasi belajarnya.

2. Motivasi Berprestasi

(31)

17

timbul dalam diri individu, perilaku yang ditimbulkan oleh situasi, dan tujuan atau akhir daripada tindakan atau perbuatan. Jadi dapat dikatakan motivasi adalah segala sesuatu yang merujuk pada seluruh proses gerakan. Menurut Sardiman (2014: 73) motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif yang dilanjutkan dengan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan melakukan sesuatu. Bisa dikatakan apabila seseorang tidak suka akan sesuatu, maka ia akan berusaha untuk meniadakan rasa tidak suka tersebut. Berdasarkan pengertian motivasi di atas, maka dapat dikatakan motivasi belajar adalah kesanggupan individu untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginan yang bersumber dari berbagai macam faktor yang dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan.

D. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

(32)

18

hasil belajar yang telah ditetapkan setelah peserta didik melakukan proses kegiatan belajar dalam periode tertentu.

Menurut Tohirin (dalam Fathurrohman & Sulistyorini, 2012: 119) prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh individu setelah melakukan kegiatan belajar. Dapat dikatakan bahwa apa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah perubahan (dalam bentuk positif) yang terjadi dalam diri individu sebagai hasil dari kegiatan belajarnya.

Selain itu, Djamarah (2002: 17) mendefinisikan prestasi belajar sebagai suatu hasil yang diperoleh dimana hasil tersebut berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil akhir dari aktivitas belajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar.

(33)

19

laku seseorang untuk menjadi lebih baik dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Dalam dunia perguruan tinggi, prestasi belajar merupakan prestasi yang telah diperoleh oleh mahasiswa selama melakukan proses belajar sekaligus sebagai tolak ukur keberhasilan yang berupa perubahan yang terjadi pada dirinya. Penilaian yang dilakukan meliputi:

a. Ranah kognitif berupa penilaian atas dasar pengetahuan dan informasi yang dimiliki selama melakukan kegiatan belajar atau dapat pula berupa pandangan, keyakinan, atau bagaimana dirinya dalam mempresepsi objek.

b. Ranah afektif berupa penilaian yang bersifat evaluatif yang berhubungan dengan rasa senang dan rasa tidak senang.

c. Ranah psikomotorik berupa kesiapan untuk bertingkah laku atau kecenderungan bertindak terhadap objek.

Prestasi belajar sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu prestasi belajar akademik dan prestasi belajar non-akademik. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar atau perubahan yang dapat dicapai melalui kegiatan belajar.

a. Prestasi Belajar Akademik

(34)

20

pendidikan. Prestasi belajar merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan hasil dari suatu pencapaian yang diperoleh seseorang dalam mencapai suatu tujuan atas apa yang dilakukan.

Sedangkan menurut Sobur (dalam Azizah, 2007: 17), prestasi akademik adalah perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan tersebut berupa hasil proses belajar yang didapat dari pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung yang diukur dan dinilai dengan menggunakan tes yang berstandar.

(35)

21

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka tolak ukur dari prestasi belajar akademik mahasiswa tergambar dalam nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperolehnya sebagai hasil pengukuran penguasaan materi pelajaran selama mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.

b. Prestasi Belajar Non-Akademik

Menurut Mulyono (2008: 188), prestasi akademik adalah Prestasi atau kemampuan yang dicapai seseorang sewaktu mengikuti kegiatan diluar jam atau yang dapat disebut sebagai kegiatan ekstrakurikuler.

Menurut Arikunto yang dikutip oleh Suryosubroto (2009: 287), ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik sekolah atau universitas di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuan di berbagai bidang di luar bidang akademik sesuai dengan bakat dan minatnya.

(36)

22

Karena peserta didik akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang disukainya yang dapat mengembangkan bakat dan minatnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka prestasi belajar non-akademik mahasiswa merupakan prestasi belajar yang dapat diperoleh dari kegiatan dirinya di luar proses pembelajaran tatap muka di kelas atau melalui kegiatan ekstrakurikuler dimana kegiatan ekstrakurikuler tidak dapat diukur dan dinilai menggunakan angka. Meskipun demikian, kegiatan ekstrakurikuler dapat mengembangkan potensi, bakat, minat, dan kesukaan yang dimilikinya. Melalui kegiatan ekstrakurikuler seorang mahasiswa juga dapat lebih memantapkan pembentukan kepribadian dirinya dan sarana untuk mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan program akademik dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar ditunjukkan dengan adanya perubahan individu, baik dari pengertian, makna, maupun perilakunya. Namun dalam proses pencapaian tujuan belajar tentunya terdapat faktor-faktor yang kemudian mempengaruhi hasil dari proses belajar itu sendiri. Slameto (2010: 54-71) membagi faktor tersebut ke dalam dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

(37)

23 a. Faktor jasmaniah, meliputi:

1) Faktor kesehatan

Proses belajar akan terganggu apabila kesehatan seseorang juga terganggu. Maka agar dapat belajar dengan baik, ia harus mengusahakan kesehatan badannya agar tetap terjamin.

2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh juga menganggu proses belajar seseorang. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatan tubuhnya.

b. Faktor psikologis, meliputi: 1) Intelegensi

Intelegensi sebagai salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan hasil belajar. Karena intelegensi dapat dikatakan sebagai kecakapan yang terdiri dari tiga jenis kecakapan, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui bagaimana cara menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, dan mengetahui relasi untuk mempelajarinya dengan cepat.

2) Perhatian

(38)

24 3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Sehingga dalam proses belajar harus diusahakan adanya minat yang lebih besar agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.

4) Bakat

Bakat merupakan kemampuan untuk belajar yang dapat terealisasikan setelah melakukan proses belajar. Jika bahan pelajaran sesuai dengan bakat individu, maka hasil belajarnya akan lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia akan giat belajar.

5) Motif

Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak atau pendorong individu dalam melakukan sesuatu. Motif diperlukan dalam proses belajar agar individu dapat belajar dengan baik, atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian. 6) Kematangan

(39)

25 7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan seseorang untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika dalam proses belajar sudah terdapat kesiapan, maka hasil belajar akan lebih baik.

c. Faktor kelelahan, meliputi: 1) Kelelahan jasmani

Kelelahan jasmani terjadi karena adanya kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak/ kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.

2) Kelelahan rohani

Kelelahan rohani dapat dilihat dari adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dalam proses belajar, kelelahan rohani biasanya mengakibatkan seseorang sulit untuk berkonsentrasi atau mengerjakan sesuatu namun terpaksa karena tidak adanya minat, perhatian ataupun tidak sesuai dengan bakat.

Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

a. Faktor keluarga

(40)

26

seseorang yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Faktor tersebut berupa cara orang tuanya mendidik, hubungannya dengan anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian dari orang tua, dan latar belakang kebudayaan yang ditanamkan dalam keluarga.

b. Faktor sekolah

Sekolah sebagai lembaga formal seseorang memperoleh pendidikan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Di dalam sekolah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan belajar seseorang, di antaranya; metode mengajar yang digunakan pendidik, kurikulum, relasi pendidik dengan peserta didik, relasi antar peserta didik, kedisiplinan sekolah, sarana dan prasarana yang tersedia, alokasi waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, standar pelajaran, metode belajar, dan tugas-tugas rumah. c. Faktor masyarakat

(41)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Menurut Best (Deni, 2014: 38) penelitian deskriptif adalah suatu metode yang menggambarkan dan menginterpretasi objek apa adanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2011: 3) prosedur penelitian yang melibatkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau pelaku yang dapat diamati. Sehingga penelitian ini dapat disebut dengan penelitian kualitatif-deskriptif karena data yang dikumpulkan dan digunakan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan objek berupa kata-kata, bukan angka.

Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui program-program apa saja yang ada di IAIN Salatiga dan pelaksanaan dari program-program tersebut dalam rangka meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi, khususnya Mahasiswa Bidikmisi Fakltas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).

B. Lokasi Penelitian

(42)

28

Keguruan (FTIK) yang bertempat di Jalan Lingkar Selatan KM 2, Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

C. Sumber Data

Ada dua sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Data Primer

Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yag dapat dipercaya (Arikunto, 2010: 22). Sumber data langsung yang peneliti dapatkan baik berasal dari Staf Sub Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama yang mengurusi program beasiswa bidikmisi di IAIN Salatiga maupun beberapa Mahasiswa Bidikmisi FTIK IAIN Salatiga selaku mahasiswa yang mendapatkan pembinaan dari program peningkatan prestasi belajar itu sendiri.

2. Data Sekunder

(43)

29 D. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Metode Wawancara

Wawancara (interview) merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung melalui sumbernya, yaitu dengan dialog (Riduwan, 2007: 29). Dalam penelitian ini, pertanyaan dan jawaban akan bersifat verbal atau dalam bentuk percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan data.

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian atau sasaran dari wawancara ini adalah Staf Sub Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama selaku Pelaksana program beasiswa bidikmisi yang bekerja membantu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama. Selain itu juga Mahasiswa Bidikmisi FTIK IAIN Salatiga angkatan 2014 selaku orang yang menerima program beasiswa bidikmisi.

(44)

30 b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pencarian data berupa catatan, transkrip, buku, jurnal, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya (Arikunto, 2006: 158). Dalam penelitian ini, metode dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai jumlah mahasiswa yang memperoleh bantuan beasiswa berupa program beasiswa bidikmisi dan kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pretasi belajar Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga, dengan objek penelitian berupa foto dan catatan yang diperoleh selama melakukan penelitian. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi mengenai jumlah mahasiswa bidikmisi di IAIN Salatiga.

E. Analisis Data

(45)

31

Sehingga dalam penelitian ini proses analisis data dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pengumpulan data, yaitu dengan cara mengumpulkan seluruh catatan lapangan berdasarkan pertanyaan yang telah dilakukan. Pengumpulan data ini diperoleh melalui wawancara mendalam dan kajian dokumen.

2. Reduksi data, dilakukan dengan memilah dan menelaah data yang telah terkumpul dari berbagai sumber dalam proses pengumpulan data. Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil hal-hal pokok berdasarkan hasil wawancara, sehingga data yang tidak diperlukan dalam penelitian tidak dimasukkan.

3. Display data, dilakukan dengan menyusun data yang telah ditemukan dalam susunan yang sistematis atau disusun berdasarkan kategori. Secara lebih lanjut, display data dilakukan dengan menganalisis dan menginterpretasikan data agar menjadi lebih sederhana sehingga menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang singkat, padat, namun bermakna. Data yang ditampilkan adalah data yang berhubungan dengan pelaksanaan program peningkatan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi FTIK IAIN Salatiga.

(46)

32

mengkomunikasikan hasil penelitian dengan teori-teori pendukung, melakukan proses member-check, dan berakhir dengan membuat kesimpulan.

F. Pengecekkan Keabsahan Temuan

Menurut Moleong, ada empat kriteria yang digunakan dalam pengecekan keabsahan dari data yang ditemukan, yaitu: kepercayaan (credibelity), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). (Moleong, 2009: 324). Berdasarkan empat kriteria tersebut, yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah kriteria kepercayaan (credibelity), dimana kriteria ini berfungsi untuk melakukan penelaahan data secara akurat agar tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai.

Untuk memperoleh derajat kepercayaan dari hasil-hasil temuan selama penelitian, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2009: 330). Dengan kata lain peneliti berusaha me-recheck hasil temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Sehingga peneliti dapat melakukannya dengan jalan:

1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan,

2. Mengecek dan mencocokkan dengan berbagai sumber data,

(47)

33

Setelah peneliti mengidentifikasi masalah dan pertanyaan yang akan diajukan kemudian dikerangaki melalui wawancara secara mendalam. Peneliti kemudian mengidentifikasian orang-orang yang dapat dijadikan sampling purposif atau pemilihan narasumber berdasarkan kemampuan mereka memberikan konstribusi pemahaman tentang masalah dan pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian ini adalah program peningkatan prestasi belajar mahasiswa dan proses pelaksanaannya dimana dalam proses penyelenggaraan di IAIN Salatiga dikelola oleh Sub Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama. Peneliti kemudian melakukan member checking kepada Mahasiswa Bidikmisi dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh pemberi data awal. Sehingga, melakukan pengecekkan keabsahan temuan ini dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan hasil wawancara dari Staf Sub Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama IAIN Salatiga, dan dilakukan pengecekkan kepada Mahasiswa Bidikmisi FTIK IAIN Salatiga.

G. Tahap-Tahap Penelitian

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan peneliti melalui empat tahapan, yaitu:

1. Tahap Penelitian Pendahuluan

(48)

34

data yang sesuai fokus penelitian, pencatatan data yang terkumpul, sekaligus mengembangkannya.

2. Tahap Analisis Data

Menurut Miles dan Hubermen yang dikutip oleh Sugiono (2007: 337), aktivitas dalam analisis data memuat reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sehingga pada tahap analisis data peneliti mereduksi data dengan memilih hal-hal pokok yang dicari sesuai dengan fokus penelitian dan membuang yang tidak perlu. Kemudian peneliti menyajikan data dalam bentuk narasi agar dapat ditarik kesimpulan sehingga menghasilkan temuan baru.

3. Tahap Penulisan Laporan

(49)

35 BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. Paparan Data

1. Gambaran Singkat IAIN Salatiga

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri di kota Salatiga. IAIN Salatiga memiliki tiga kampus, yaitu; kampus I yang berlokasi di Jalan Tentara Pelajar Nomor 02, kampus II yang berlokasi di Jalan Nakula Sadewa VA Nomor 09 Kembang Arum Salatiga, dan kampus III yang berlokasi di Jalan Lingkar Salatiga Km.2 Salatiga Jawa Tengah.

(50)

36

IAIN Salatiga dalam rangka mencapai fungsi dan tujuannya, memiliki Visi dan Misi sebagai beikut:

a. Visi

Visi IAIN Salatiga adalah: “tahun 2030 menjadi rujukan Studi Islam-Indonesia bagi terwujudnya Masyarakat Damai Bermartabat”. b. Misi

Untuk mewujudkan Visi tersebut, IAIN Salatiga melakukan langkah-langkah sebagaimana dirumuskan dalam Misi sebagai berikut: 1) Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu

keislaman berbasis pada nilai-nilai keindonesiaan;

2) Menyelenggarakan pelitian dalam berbagai disiplin ilmu keislaman bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan;

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan;

4) Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang mencerminkan nilai-nilai Islam-Indonesia; dan

5) Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional dan akuntabel.

(51)

37

Tabel 4.1. Daftar Fakultas dan Pascasarjana serta Program Studi IAIN Salatiga

Fakultas Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan

1. Pendidikan Agama Islam 2. Pendidikan Bahasa Arab 3. Tadris Bahasa Inggris

4. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 5. Pendidikan Islam Anak Usia Dini 6. Tadris Ilmu Pengetahuan Alam 7. Tadris Matematika

8. Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Syariah 1. Hukum Keluarga Islam

2. Hukum Ekonomi Syariah 3. Hukum Tata Negara Islam Fakultas Dakwah 1. Komunikasi dan Penyiaran Islam

2. Manajemen Dakwah 2. Ilmu al-Quran dan Tafsir 3. Ilmu Hadis

4. Bahasa dan Sastra Arab 5. Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam

Program Pascasarjana 1. Pendidikan Agama Islam

2. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 3. Ekonomi Syariah

(52)

38

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Staf Sub Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama. Berikut daftar nama Mahasiswa Bidikmisi FTIK IAIN Salatiga angkatan 2014:

Tabel 4.2 Daftar Nama Mahasiswa Bidikmisi FTIK Angkatan 2014

NO NAMA NIM JURUSAN

1. Devi Dahlianawati 111-14-022 PAI

2. Rahmat 111-14-088 PAI 11. Nastiti Arif Fadhilah Aina Mardziyah 113-14-016 TBI 12. Nur Kayati 113-14-020 TBI 13. Tasfiatun Niswati 113-14-032 TBI 14. Lina Nurul Halimah 113-14-033 TBI 15. Novi Dyah Arisanti 113-14-037 TBI 16. Siti Mubarrilla Sari 113-14-041 TBI 17. Putri Dewi Masithoh 113-14-110 TBI 18. Siti Fatimah 113-14-115 TBI 19. Iko Rizki Amaliyah 115-14-015 PGMI 20. Nurul Mutmainah 115-14-075 PGMI 21. Yamti Damayanti 115-14-087 PGMI 22. Anis Ulfatun Nikmah 115-14-113 PGMI 23. Ratna Sari 115-14-130 PGMI

2. Temuan Data

(53)

39

Terkait dengan program peningkatan prestasi belajar mahasiswa IAIN Salatiga EK selaku Ketua Sub Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama menjelaskan:

“Kan organisasi mereka (Mahasiswa Bidikmisi) ada organisasi tingkat agkatan. Mereka (Mahasiswa Bidikmisi) membuat program kerja tiap angkatan. Mereka juga punya organisasi institut, namanya Ya Bismillah”. (Wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.45 di IAIN Salatiga).

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan IAK selaku Mahasiswa Bidikmisi yang menyatakan:

“Nah, itu tadi kan kegiatan angkatan ya? Ada kegiatan institut juga.”.

(Wawancara tgl. 29 September 2018 pukul 13.55 di Pondok Pesantren API al-Mansyur Jombor).

Maka berdasarkan hasil wawancara di atas, bentuk kegiatan dari program peningkatan prestasi belajar mahasiswa bidikmisi di IAIN Salatiga dalam pelaksanaanya dibagi kedalam dua macam, yaitu kegiatan yang diperuntukkan bagi mahasiswa bidikmisi dalam satu angkatan dan kegiatan yang diperuntukkan bagi mahasiswa bidikmisi dalam satu institut. a. Bentuk Program Kegiatan Angkatan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, dapat ditemukan data sebagai berikut:

1) Program Wajib Ma’had

(54)

40

“Jadi untuk meningkatkan perolehan ipk ini ya. Ipk dulu. Di

bidikmisi itu mereka ada wajib ma’had atau pondok. Jadi mereka

wajib tinggal disana sesuai dengan yang ditunjuk oleh lembaga.

Mereka mengikuti kegiatan dan juga pembelajaran”. (Wawancara

tgl. 25 September 2018 pukul 11.45 di IAIN Salatiga).

HN selaku Staf Sub Bidang Kemahasiswaan juga mengungkapkan:

“Kalau mahasiswa bidikmisi dari lembaga masing-masing penyelenggaraanya itu kan caranya berbeda yaa. Mungkin di kampus lain, kampus umum itu tidak ada yang namanya wajib pesantren, begitukan? Kalo di IAIN Salatiga sendiri masih wajib pesantren. Artinya dengan begitu kita harapkan mahasiswa bidikmisi IAIN Salatiga lebih dibandingkan dengan kemampuan mahasiswa yag lain. Diharapkan dengan kewajiban itu, kemampuan pengetahuan agamanya dapat kita kembangkan”. (Wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.00 di IAIN Salatiga).

Hal ini sesuai dengan pernyataan IAK selaku Mahasiswa Bidikmisi yang tinggal di Pondok Pesantren API al-Mansyur Jombor, yang menyatakan:

“Jadi intinya itu tinggal di pondok, tidak boleh ngekos, ataupun di

rumah. Tapi angkatan kita itu cuma 1,5 tahun di ma’had ya?.” (Wawancara tgl. 29 September 2018 pukul 13.50 di Ponpes API al-Mansyur Jombor).

DD yang juga merupakan Mahasiswa Bidikmisi yang tinggal di Pondok Pesantren API al-Mansyur Jombor menambahi pernyataan IAK dengan menyatakan:

“Iya, kita sempet di ma’had waktu itu. Jadi, mahasiswa bidikmisi

angkatan 2014, semuanya selama 1,5 tahun itu di ma’had, kecuali

(55)

41

pindah ke pondok pesantren.”. (Wawancara tgl. 29 September 2018 pukul 13.50 di Ponpes API al-Mansyur Jombor).

Ketika peneliti mewawancarai secara lebih mendalam mengenai bentuk kegiatan yang mereka ikuti, IAK menyatakan sebagai berikut:

“Ya seperti di pondok pada umumnya. Kita mengikuti aturan yang

ada di pondok. Kalo misalnya ngaji ya ngaji, harus shalat jamaah

ya jamaah. Begitu”. (Wawancara tgl. 29 September 2018 pukul 13.50 di Ponpes API al-Mansyur Jombor)

2) Program Penunjang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Kegiatan program penunjang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dinyatakan oleh EK sebagai berikut:

“Di bidikmisi itu mereka ada wajib ma’had atau pondok. Jadi

mereka wajib tinggal disana sesuai dengan yang ditunjuk oleh lembaga. Mereka mengikuti kegiatan dan juga pembelajaran. Di bidikmisi juga ada pelatihan karya tulis ilmiah. KTI itu kan

mendukung cara menulis makalah yang baik.” (WAWANCARA TGL. 25 SEPTEMBER 2018 PUKUL 11.45 DI IAN SALATIGA)

HN juga menyampaikan:

“Kedua, program peningkatan IPK. Kan di sini mahasiswa

bidikmisi setidaknya harus memperoleh IPK 3,00 atau bahkan sekarang 3,25 ya... Jadi, yang IPKnya di bawah itu, ya mohon

(56)

42

Ketika peneliti menggali lebih dalam mengenai pelatihan karya tulis ilmiah ini, EK menjelaskan lebih lanjut beserta bentuk kegiatan lain yang dilaksanakan. Berikut pernyataannya:

“Cara membuat karya tulis yang baik ya ini. Tentunya melalui pelatihan yaaa.. bukan seminar. Jadi, mahasiswa bidikmisi dilatih untuk membuat itu. Ada juga namanya pelatihan desain. Ini kan penting bagi mahasiswa tarbiyah. Desain grafis. Jadi mereka dikasih bagaimana mereka membuat pake photoshop. Kan ini penting, bisa dibuat untuk membuat media pebelajaran ya tooo? Untuk mendukung mata kuliah media pembelajaran. Disini nanti ada yang namanya... kegiatan penulisan proposal. Penulisan proposal penelitian. Ini sampai dia (mahasiswa bidikmisi) itu targetnya sampai proposal penelitian yang akan diajukan untuk

skripsi”. (Wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.45 di IAIN Salatiga).

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada Mahasiswa Bidikmisi pada tanggal 29 September 2018. Dimana IAK menyatakan sebagai berikut:

“Trus di semester dua kita ada pembekalan karya tulis. Intinya sih bikin karya tulis yang benar itu gimana,gitu. Di semester 4 desain grafis sama pembekalan proposal. Waktu itu sih dibagi dua, jadi

yang Syariah kuantitatif, yang Tarbiyah kualitatif“. (Wawancara tgl. 29 September 2018 pukul 13.50 di Ponpes API al-Mansyur Jombor).

3) Program Pengembangan Bahasa

(57)

43

“Kalo softskill itu kan ada seperti bahasa, pelatihan bahasa arab-inggris. Ini pelatihan intensif di Pare. Kamu kan angkatan 2014 to? Nah, itu ada pelatihan intensif bahasa arab-inggris”. (wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.45 di IAIN Salatiga).

HN juga mengungkapkan hal yang sama mengenai kegiatan program pengembangan bahasa di Pare, sebagai berikut:

“Yang ketiga, ada program pengembangan bahasa. Seperti kemarin itu kan pengembangan bahasa yang terakhir tahun 2017 itu di Pare”. (wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.00 di IAIN Salatiga).

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara pada tanggal 29 September 2018 yang dilakukan kepada tiga orang Mahasiswa Bidikmisi. IAK selaku Mahasiswa Bidikmisi jurusan PBA menyatakan:

“Terus masuk semester 3 kita ke Pare”. (Wawancara tgl. 29

September 2018 pukul 13.50 di Ponpes API al-Mansyur Jombor).

DH selaku Mahasiswa Bidikmisi jurusan PAI juga menjelaskan hal yang sama:

“Disana kita 1 bulan kegiatannya belajar bahasa inggris kayak

bimbel. Apa ya? Semacem kursus bahasa inggris di Egypt, Pare,

Kediri”. (Wawancara tgl 29 September 2018 pukul 13.50 di Ponpes API al-Mansyur Jombor).

(58)

44

“Terus di semester 5 kita di pare lagi. Berarti yang semester 5 ini

kita kursus bahasa arab”. (Wawancara tgl. 29 September 2018 pukul 13.50 di Ponpes al-Mansyur Jombor).

4) Pelatihan TOEFL

Kegiatan pelatihan TOEFL yang diselenggarakan oleh lembaga IAIN Salatiga sebagai penyelenggara program beasiswa bidikmisi terlihat dari pernyataan EK berikut:

“Ada juga pelatihan TOEFL sampai ujian. Ujian TOEFL ya? Ujian TOEFL ITP”. (Wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.45 di IAIN Salatiga).

NH juga menyampaikan hal yang sama mengenai adanya kegiatan pelatihan TOEFL bagi Mahasiswa Bidikmisi IAIN Salatiga:

“Terakhir, ada juga pelatihan TOEFL bagi Mahasiswa Bidikmisi”. (Wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.00 di IAIN Salatiga).

Hal ini sesuai dengan pernyataan Mahasiswa Bidikmisi yang peneliti wawancara pada tanggal 29 September 2018 di Ponpes API al-Mansyur Jombor. Dimana LNH menyatakan sebagai berikut:

(59)

45 5) Kegiatan KMD dan KML

Adanya kegiatan KMD dan KML terlihat dari pernyataan EK selaku Ketua Sub Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama:

“Ini yang kegiatan ini (non-akademik) ada KMD-KML. Kan FTIK to? Ini ada disini (kegiatan peningkatan non-akademik). KMD itu biasanya di semester ganjil. Kalo KML di semester genap.” (Wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.45 di IAIN Salatiga).

Setelah peneliti melakukan wawancara lebih mendalam, NH juga menyatakan hal yang sama:

“Pada dasarnya program peningkatan prestasi untuk Mahasiswa Bidikmisi itu sama ya. Hampir sama. Cuma ada.. apa ya? Kemarin itu yang fakultas syariah tidak ikut. KMD dan KML di pramuka itu. Jadi mereka wajib ikut KMD-KML ini”. (Wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.00 di IAIN Salatiga).

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada Mahasiswa Bidikmisi pada tanggal 29 September 2018.

IAK menyatakan:

“Ada KMD. Kalo nggak salah itu kita semester satu”. (Wawancara tgl. 29 September 2018 pukul 13.50 di Ponpes API al-Mansyur Jombor).

(60)

46

“Semester 4 kita KML”. (Wawancara tgl. 29 September 2018 pukul 13.50 di Ponpes API al-Mansyur Jombor).

b. Bentuk Program Kegiatan Institut

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, dapat ditemukan bentuk program kegiatan peningkatan prestasi Mahasiswa Bidikmisi dalam tingkatan institut adalah dalam bentuk Seminar Enterpreneurship dan Scholarship.

HN selaku Staf Bidang Kemahasiswaan menyampaikan hal berikut:

“Kemudian eee enterpreneur itukan kewirausahaan, Mahasiswa Bidikmisi dilatih kemandiriannya. Kemudian ada seperti pelatihan-pelatihan softskillnya. Seperti kemarin itu membatik, kemudian pelatihan corel editing yang sifatnya menambah skill lah, begitu”. (Wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.00 di IAIN Salatiga).

EK menjelaskan lebih lanjut mengenai kegiatan enterpreneurship dan scholarship:

“Ada program kerja Ya Bismillah, Ya Bismillah itu untuk enterpreneur tujuannya untuk membantu mahasiswa dapat bertahan hidup. Kemudian ada scholarship untuk mengetahui tentang perkembangan beasiswa, lewat kegiatan ini mereka jadi tahu bagaiana cara mereka untuk mendapatkan beasiswa, cara mereka untuk melanjutkan

pendidikan yang lebih tinggi”. (Wawancara tgl. 25 September 2018 pukul 11.45 di IAIN Salatiga).

(61)

47

“Ada kegiatan juga institut. Setiap satu semster itu kita ada seminar.

Ada seminar scholarship atau enterpreneurship khusus untuk bidikmisi. Untuk kedepannya. Jadi setiap semester itu dapat seminar yaaa misal pembekalan beasiswa, seminar interpreneur. Itu buat seluruh

angkatan”. (Wawancara tgl. 29 September 2018 pukul 13.50 di Ponpes API al-Mansyur Jombor).

B. Analisis Data

Pada bagian analisis data, peneliti menguraikan gagasan peneliti dengan berusaha menjelaskan dan menjawab temuan hasil penelitian dari beberapa data yang ditemukan melalui hasil wawancara maupun dokumentasi. Hasil penelitian dideskripsikan sebagai berikut:

1. Bentuk Program Peningkatan Prestasi Belajar Akademik

IAIN Salatiga merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri di Salatiga dan memiliki lima Fakultas dengan beberapa Program Studi. Fakultas tersebut adalah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK);

Fakultas Syari’ah; Fakultas Dakwah; Fakultas Ushuluddin, Adab, dan

(62)

48

Berdasarkan hal tersebut, maka IAIN Salatiga sebagai penyelenggaraan program beasiswa bidikmisi melakukan upaya untuk menyelenggarakan program peningkatan prestasi akademik sebagai berikut: a. Program Wajib Pesantren

IAIN Salatiga mewajibkan Mahasiswa Bidikmisinya untuk

bertempat tinggal di Ma’had ataupun Pondok Pesantren sesuai dengan

yang telah ditunjuk oleh lembaga IAIN Salatiga. Dengan bertempat

tinggal di Ma’had atau Pondok Pesantren, maka tentunya Mahasiswa Bidikmisi juga harus mengikuti aturan dan pembelajaran yang ada di

dalam Ma’had atau Pondok Pesantren. Dengan hal ini kemudian

diharapkan Mahasiswa Bidikmisi memperoleh kemampuan akademik lebih, baik secara bahasa maupun keagamaan dari program

pembelajaran di Ma’had atau Pondok Pesantren tersebut.

Pelaksanaan program wajib ma’had bagi Mahasiswa Bidikmisi

FTIK angkatan 2014 dimulai dengan bertempat tinggal di Ma’had

Mahasiswa IAIN Salatiga selama kurang lebih 1,5 tahun sebelum dipindahkan untuk menetap di Pondok Pesantren yang ditunjuk oleh lembaga sampai studinya selesai. Tentunya selama bertempat tinggal di

Ma’had atau Pondok Pesantren, mahasiswa bidikmisi harus mengikuti

aturan dan proses pembelajaran yang ada.

b. Program Penunjang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

(63)

49

dalam bidang keahliannya dan hasilnya dapat diukur dan dinilai menggunakan tes berstandar. Karena prestasi belajar akademik diperoleh melalui usaha belajar dalam bidang keahlian tertentu, maka pencapaian ini harus dilakukan dengan mengikuti kegiatan belajar yang ditetapkan dalam kurikulum yang pada umumnya lebih bersifat kognitif dan diakhiri dengan penentuan melalui pengukuran dan penilaian untuk mengukur penguasaan pengetahuan yang biasanya diukur dengan tes, seperti ulangan, tes tengah semester, ataupun tes akhir semester.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka tolak ukur dari prestasi belajar akademik mahasiswa tergambar dalam nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperolehnya sebagai hasil pengukuran penguasaan materi pelajaran selama mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.

Sebagai lembaga penyelenggara program beasiswa bidikmisi, IAIN Salatiga berupaya memberikan pembelajaran khusus kepada Mahasiswa Bidikmisinya guna menunjang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Bentuk kegiatan dari Program Penunjang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bagi Mahasiswa Bidikmisi FTIK angkatan 2014 adalah sebagai berikut:

1) Pelatihan Karya Tulis Ilmiah

(64)

50

mahasiswa, baik bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) maupun mahasiswa dari fakultas lain. Dalam dunia kampus, seorang mahasiswa dituntut kemandirian dan pola pikir yang lebih daripada siswa sekolah menengah. Perkuliahan yang terjadipun merupakan proses belajar mengajar tatap muka dalam kelas, praktikum, dan pemberian tugas akademik lainnya. Pemberian tugas ini dapat berupa pembuatan karya tulis ilmiah atau makalah tentang suatu permasalahan akademik. Sehingga kegiatan pelatihan karya tulis ilmiah ini tentunya dapat meningkatkan prestasi belajar akademik Mahasiswa Bidikmisi.

2) Pelatihan Desain Grafis

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) yang di masa depan akan terjun di dunia pendidikan dimana media pembelajaran merupakan suatu hal yang penting untuk dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif. Sehingga pelatihan desain grafis ini diharapkan dapat membantu mahasiswa di dunia yang akan mereka hadapi. Dalam kurikulum IAIN Salatiga yang berlaku pada tahun 2014, Media Pembelajaran termasuk Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) yang ada dalam seperangkat matakuliah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

(65)

51

Pembelajaran dan pengembangan media pembelajaran dalam ruang lingkup yang lebih luas.

3) Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian

Proposal penelitian ini biasanya berupa dokumen perencanaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dalam jenjang studi S-1 disebut sebagai skripsi.

Mahasiswa Bidikmisi sebagai mahasiswa yang juga memiliki tugas akhir yang sama dengan mahasiswa lain, pada akhirnya juga harus menyusun skripsi. Agar kemudian dapat melakukan Munaqosah Skripsi dan pada akhirnya dinyataka lulus dari program studi yang ditempuhnya.

(66)

52

2. Bentuk Program Peningkatan Prestasi Belajar Non-Akademik

Selain melakukan upaya untuk menyelenggarakan program peningkatan prestasi belajar akademik, IAIN Salatiga juga melakukan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar non-akademik Mahasiswa Bidikmisi. Bentuk kegiatan dari program peningkatan prestasi belajar non-akademik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Bahasa

Pelaksanaan program pengembangan bahasa dimaksudkan agar kemampuan berbahasa Mahasiswa Bidikmisi ini berkembang lebih baik dan lebih luas lagi. Salah satu faktor pendorong yang menyebabkan tuntutan global terus menerus berubah untuk mengembangkan pendidikan adalah pendidikan bahasa asing. Peningkatan penguasaan bahasa asing tentunya dirasa perlu dilakukan bagi Mahasiswa Bidikmisi di IAIN Salatiga karena penguasaan bahasa asing dapat memberikan pilihan karier yang kompetitif.

(67)

53

dunia kerja diharapkan Mahasiswa Bidikmisi nantinya mampu merespon dengan baik segala tantangan yang dihadapinya dengan kemampuan bahasa yang dimilikinya.

Program pengembangan bahasa bagi Mahasiswa Bidikmisi FTIK IAIN Salatiga angkatan 2014 dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelatihan intensif yang dilakukan di Pare, Kediri, Jawa Timur. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak dua kali, yang pertama kegiatan pelatihan intensif Bahasa Inggris (English Course) dan yang kedua kegiatan pelatihan intensi Bahasa Arab (Arabic Course).

b. Program Pelatihan TOEFL

(68)

54

Sehingga program pelatihan TOEFL ini menjadi salah satu program yang dilaksanakan oleh IAIN Salatiga untuk meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisinya. Program pelatihan TOEFL pada Mahasiswa Bidikmisi FTIK angkatan 2014 dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan dengan bentuk pembelajaran aktif. Program ini dimaksudkan untuk menunjang kemampuan berbahasa inggris Mahasiswa Bidikmisi, dimana TOEFL diperlukan untuk tujuan akademik dan pekerjaan serta hal umum lainnya, seperti halnya

melamar beasiswa dalam negeri maupun luar negeri dan untuk melamar

pekerjaan.

c. Program Pelatihan KMD dan KML

KMD (Kursus Pembina Pramuka Tigkat Dasar) adalah kursus yang diselenggarakan bagi anggota dewasa dan Pramuka Pandega yang akan membina anggota muda di Gudep. Sedangkan KML (Kursus Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan) adalah jenjang pendidikan tertinggi bagi Pembina Pramuka sebagai lanjutan dari KMD (at-Taubany, 2017: 342). Sehingga KMD dan KML ini pada dasarnya merupakan kursus yang dilakukan agar seorang individu dapat menjadi seorang Pembina Pramuka.

(69)

55

Melalui program KMD dan KML ini, Mahasiswa Bidikmisi khususnya mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) yang nantinya akan terjun dalam dunia pendidikan diharapkan mampu ikut seta dalam menyukseskan implementasi yang dilakukan pemerintah dengan menaruh perhatian lebih dalam kepramukaan di masing-masing Gugus Depan yang nantinya menjadi tempat mengabdi. Terlebih untuk menjadi pembina pramuka di Gugus Depan.

d. Program Enterpreneurship dan Scholarship

Enterpreneurship dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis ataupun non-bisnis secara mandiri (Ghani, 2014: 5). Sedangkan Scholarship adalah sejumlah dana yang diberikan oleh lembaga tertentu kepada seseorang untuk keperluan melanjutkan pendidikan (Utami, 2017: 208).

Program enterpreneurship dan scholarship yang dilaksanakan bagi Mahasiswa Bidikmisi FTIK IAIN Salatiga angkatan 2014 dilaksanakan dalam wadah pertemuan khusus dalam bentuk seminar. Seminar tersebut dilakukan dengan megusung tema enterpreneurship ataupun scholarship khusus bagi Mahasiswa Bidikmisi seluruh angkatan.

(70)

56

(71)

57 BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan paparan data yang ditemukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai lembaga penyelenggara program beasiswa bidikmisi, IAIN Salatiga memiliki program guna meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi.

Adapun program kegiatan untuk meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa Bidikmisi di IAIN Salatiga adalah sebagai berikut: (1) Program Wajib Pesantren; (2) Program Penunjang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) berupa: Pelatihan Karya Tulis Ilmiah, Pelatihan Desain Grafis, Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian; (3) Program Pengembangan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris di Pare; (4) Program Pelatihan TOEFL ITP; (5) Program Pelatihan KMD dan KML; dan (6) Program Enterpreneurship dan Scholarship dalam wadah seminar.

B. Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

(72)

58

(73)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsini, Suhadjono & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

____________________________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

At-Taubani, Trianto Ibnu Badar. 2017. Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah. Depok: Kencana.

Azizah, Nur Lailatul. 2017. Pengaruh Kerja Part-Time Terhadap Prestasi Akademik dan Non Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Angkatan 2014 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: UIN Sunan Ampel.

Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan ke-2. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Djamarah, S. B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran; Membantu Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta: Teras.

Ghani, Andi. 2014. Understanding Enterpreneurship: Memami Secara Cerdas Makna Enterpreneurship yang Sebenarnya. Malang: Universitas Brawijaya Press.

IAIN Salatiga. http://iainsalatiga.ac.id/web, akses 23 Maret 2018 pukul 13.14 WIB. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: Balai Pustaka.

Kementerian Agama RI; Direktorat Pendidikan Islam. 2014. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun 2014. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi; Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2015. Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi Tahun 2015. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Gambar

Tabel 4.1. Daftar Fakultas dan Pascasarjana serta Program Studi IAIN Salatiga
Tabel 4.2 Daftar Nama Mahasiswa Bidikmisi FTIK Angkatan 2014

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) adalah pendekatan yang berpusat pada siswa dimana kegiatan yang dilakukan siswa diawali dengan

Mitos yang dimaknai dalam video klip lagu Surefire ini berhubungann dengan representasi perempuan muslim yang kita ketahui bahwa perempuan muslim selalu menutup aurat dan

4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, dimana sanksi pidana yang diatur dalam pasal tersebut adalah penindakan kepada si pelaku atas pelanggaran terhadap

Berdasarkan Undang-Undang No 15 Tahun 2009, Indonesia telah mengesahkan tentang ratifikasi protokol menentang penyelundupan, namun demikian belum ada

Responden penelitian sebanyak 52 orang dari total 2.466 orang peternak pembibitan sapi potong program PERAK dan difokuskan pada responden penerima program PERAK

Dengan melakukan preventive maintenance , reliability untuk kedua komponen dapat ditingkatkan sesuai keinginan perusahaan menjadi 85%, serta memperoleh penghematan biaya

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang

Provinsi Riau merupakan salah satu dari delapan provinsi yang dinyatakan rawan terhadap bencana kebakaran hutan.Dalam penelitian ini akan dilakukan pengolahan citra