• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - STUDI FENOMENOLOGI PEMANFAATAN SUNGAI SEBAGAI MEDIA MCK DI DESA SOKARAJA KULON KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - STUDI FENOMENOLOGI PEMANFAATAN SUNGAI SEBAGAI MEDIA MCK DI DESA SOKARAJA KULON KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Sungai mempunyai peranan yang sangat besar bagi perkembangan peradaban manusia, ketersediaan air dan kesuburan tanah disekitarnya, sungai telah memberikan sumber kehidupan bagi manusia. Sungai juga

dapat dijadikan sebagai sarana transportasi guna meningkatkan mobilitas serta komunikasi antar manusia. Ketersediaan air yang terdapat di sungai

maupun kesuburan tanah disekitarnya, memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kehidupan manusia.

Pada umumnya masyarakat memanfaatkan sungai untuk memenuhi

berbagai kebutuhan sehari-hari, antara lain untuk : irigasi, air minum, kebutuhan industri dan ada juga yang memanfaatkan untuk tempat

aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK). Kegiatan semacam ini merupakan gejala umum yang terjadi di berbagai tempat, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar sungai, termasuk masyarakat yang

tinggal di wilayah Dusun Pejaten Kecamatan Sokaraja Kulon yang wilayah pemukimannya dilalui aliran sungai. Salah satunya adalah Sungai

Pelus.

(2)

satunya adalah untuk aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK), hal serupa juga dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di Kelurahan Sokaraja Kulon

Dusun Pejaten. Kondisi semacam ini merupakan fenomena yang dapat dilihat setiap hari, terutama pada waktu pagi dan sore hari.

Perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK) dan berbagai aktivitas lainnya merupakan fenomena yang patut dicermati, salah satunya masyarakat Kelurahan

Sokaraja Kulon Dusun Pejaten.

Pemanfaatan sungai yang dilakukan oleh masyarakat dengan

berbagai aktivitas yang ada, seperti pembuangan sampah termasuk aktivitas MCK, hal tersebut dapat menimbulkan persoalan tersendiri, terutama berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Penelitian Nasikin (2007) yang berjudul Pemanfaatan Sungai Jajar Sebagai Sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) Studi Kasus Terhadap Perilaku

Masyarakat di Kelurahan Singorejo Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kelurahan Singorejo memanfaatkan Sungai Jajar untuk aktivitas mandi,

cuci dan kakus. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kondisi lingkungan, sosial, ekonomi, dan budaya. Pemahaman masyarakat

terhadap perilaku bersih dan sehat cukup tinggi, meskipun perwujudan perilaku dala dalam memanfaatkan sungai sebagai sarana mandi cuci dan pemenuhan kebutuhan lainnya tetap dilakukan, hal tersebut disebabkan

(3)

MCK yang dimiliki oleh warga masyarakat. Pemanfaatan sungai yang dilakukan oleh masyarakat di Kelurahan Singorejo, temuan pada saat

penelitian lebih bersifat non konsumsi, yakni sebatas untuk mandi, cuci dan kakus dan kebutuhan irigsi. Sedangan untuk kebutuhan makan dan

minum pada umumnya menggunakan air PDAM dan sebagian kecil menggunaan air kemasan. Pola pemanfaatan tersebut ada kaitannya dengan dampak yang dirasakan, dari hasil penelitian tidak ditemukan

dampak kesehatan secara berarti, justru yang dirasakan adalah lingkungan terkesan kumuh, pakain yang dicuci di sungai warnanya mudah pudar/

menjadi kusut.

Penelitian Hidayati (2012) yang berjudul Perilaku Masyarakat dalam Menggunakan Air Sungai Untuk Kebutuhan Rumah Tangga (Studi

Di Desa Semelagi Besar Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi masyarakat

menggunakan air sungai adalah kebiasaan dan lingkungan. Ditinjau dari faktor kebiasaan perilaku penduduk di Desa Semelagi Besar melakukan Buang Air Besar dan sampah. Pada faktor lingkungan, letak diatas sungai

membuat berbagai kemudahan menggunakan air sungai untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Dalam rangka Program prioritas Pembangunan Kesehatan pada periode 2015 – 2019 dilaksanakan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, sekaligus sebagai tindak lanjutnya telah

(4)

Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Sertifikat ODF (Open Defecation Free) adalah bentuk

penghargaan yang diberikan kepada desa yang telah dinyatakan bebas dari buang air besar sembarangan (BABS). Desa Sokaraja Kulon sudah

bersertifikat ODF (Open Defecation Free), tetapi masyarakat masih saja terjun ke sungai.

Berdasarkan hasil observasi lapangan, masyarakat Dusun Pejaten

RT 03/09 masih banyak yang memanfaatkan sungai sabagai media MCK (mandi, cuci, kakus). Kegiatan mandi, cuci, kakus di sungai hampir setiap

hari dilakukan, ada sekitar 25 orang yang memanfaatkan sungai untuk mandi, cuci, kakus. Beberapa informan, menyatakan bahwa mereka senang mencuci di sungai karena banyak temannya, menyingkat waktu,

dan busa mudah hilang. Jika mencuci dengan air sumur lama dan melelahkan. Beberapa dari mereka mempunyai mesin cuci tetapi masih

terjun langsung ke sungai. Informan menganggap bahwa air Sungai Pelus bersih dan dapat digunakan untuk MCK.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas yang melatarbelakangi masalah, terdapat sejumlah persoalan berkaitan dengan perilaku masyarakat dalam

(5)

“mengapa masyarakat di Dusun Pejaten RT 03 RW 09 Kelurahan Sokaraja

Kulon masih memanfaatkan sungai sebagai media MCK?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomenologi pemanfaatann sungai sebagai media MCK (mandi, cuci dan kakus).

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : a. Karakteristik informan .

b. Faktor yang melatarbelakangi masyarakat dusun pejaten

memanfaatkan sungai sebagai media MCK.

c. Perilaku masyarakat berhubungan dengan pemanfaatan sungai

sebagai media MCK

d. Masalah kesehatan yang dialami masyarakat berhubungan dengan

perilaku MCK di sungai.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dengan cara

(6)

2. Bagi responden

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi responden dan

seluruh lapisan masyarakat sebagai informasi tentang pemeliharaan kesehatan masyarakat.

3. Bagi institusi terkait

Sebagai bahan informasi mengenai masih banyaknya warga masyarakat desa Sokaraja Kulon yang masih membutuhkan perhatian

mengenai perilaku masyarakat yang memanfaatkan sungai untuk aktivitas MCK, dan pemahaman mengenai dampak pemanfaatan sungai untuk aktivitas MCK.

4. Bagi ilmu pengetahuan

Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai referensi bagi yang

hendak melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perilaku masyarakat terhadap pemanfaatan sungai sebagai media MCK.

E. Penelitian Terkait

1. Penelitian yang dilakukan oleh Carolini Gabrielle tahun 2012 dengan

judul penelitian Framing Water, Sanitation, and Hygiene need Among

Female-Headed Household in Periurban Mapunto, Mozambique, menghasilkan peneletian bahwa air, sanitasi, dan kebersihan membutuhkan analisis yang berbeda dari perkotaan dan pedesaaan.

(7)

sampel acak, dikelompokan berdasarkan kepadatan permukiman, yang kebanyakan perempuan di Katembe, distrik kota tersebar Maputo,

Mozambik. Survei ini meliputi pertanyaan tentang kecukupan, aksesibilitas, dan keterjangkauan air, fasilitas sanitasi, dan

pengelolaan sampah, serta kesadaran penyakit dan praktik kebersihan yang aman.

Adapun perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti adalah terletak pada waktu, sampel, dan tempat penelitiannya. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati tahun 2012 dengan judul

Perilaku Masyarakat Dalam Menggunakan Air Sungai Untuk Kebutuhan Rumah Tangga (Studi Di Desa Semelagi Besar Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas), menghasilkan penelitian bahwa

faktor-faktor masyarakat mempergunakan air sungai adalah kebiasaaan dan lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

dekskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara dengan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling.

Adapun perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada variabel, waktu, dan tempat

penelitiannya. Sedangkan persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama melakukan wawancara Kualitatif.

3. Neydi Chandra Dewi Dunggio ( 2012 ) dengan judul “ Faktor-Faktor

(8)

Jamban Di Desa Modelomo Kecamatan Tilong Kabila Kabupaten Bone Bolango Tahun 2012”. Jenis penelitian ini adalah penelitian

survei dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data primer melalui wawancara terhadap 262 masyarakat yang menjadi responden.

Data sekunder diperoleh pada Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Kantor Desa Modelomo. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Hasil penelitian

menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan jamban di desa Modelomo berada pada kategori rendah

sebanyak 163 (63,2%) responden, Penggunaan jamban di desa Modelomo berada pada kategori rendah sebanyak 207 (79%) responden, Sikap responden terhadap penggunaan jamban di desa

Modelomo berada pada kategori buruk sebanyak 254 (96,9%) responden, serta Kondisi jamban di desa Modelomo berada pada

kategori buruk sebanyak 238 (90,8%) dari 262 responden.

Perbedaan dalam penelitian ini pada variabel penelitian, desain penelitian, waktu, dan tempat penelitian.

4. Andriana (2013) dengan judul “ Faktor-Faktor yang Memepengaruhi

Masyarakat Menggunakan Sungai Kapuas Untuk Keperluan

Sehari-hari Di Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara “Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi dan

(9)

dan pedoman observasi dan juga adanya bantuan dokumentasi menggunakan kamera. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara

umum sebagian besar faktor yang mempengaruhi masyarakat menggunakan air Sungai Kapuas adalah faktor ekonomi, jarak rumah

yang dekat dengan sungai dan tidak ada fasilitas PDAM dan kurangnya penampungan air di rumah. Penduduk kelurahan Bansir Laut khususnya yang tinggal di pinggiran sungai Kapuas sebagian

besar menjadikan air sungai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari seperti MCK (mandi, cuci, kakus). Kebiasaan turun

temurun masyarakat menggunakan sungai Kapuas yang sudah menjadi budaya masyarakat setempat. Sebaiknya pemerintah membuat tempat penampungan air bersih yang dapat digunakan

masyarakat, seperti tong air berukuran besar, agar dapat digunakan sebagai sumber air, sehingga masyarakat tidak menggunakan air

sungai yang sudah tercemar. Pemerintah mengadakan penyuluhan yang dilaksanakan oleh dinas terkait tentang kebersihan air, bahaya

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan model STAD ( Student Teams Achievement Division ) lebih. baik dari pada menggunakan

Uswatun Khasanah. Penerapan Strategi Pembelajaran Heuristik dan Korelasinya dengan Minat Belajar Matematika Pada Siswa MA KHAS Kempek Kabupaten Cirebon. Minat

Sebagai suatu proses yang bersifat sistemik, maka penegakan hukum pidana. menampakkan diri sebagai penerapan hukum pidana ( criminal law application

Karyawan agar memiliki loyalitas tinggi, maka dibutuhkan sebuah keinginan yang tinggi, kemampuan atau skill individu, serta lingkungan kerja yang baik untuk dapat

Keuangan merupakan aspek terpenting dalam kegiatan operasional perusahaan, baik untuk kegiatan produksi sampai kepada kegiatan pemasaran juga membutuhkan dukungan

Hasil penelitian menunjukkan, pelaksanaan sosialisasi penyediaan informasi permodalan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM sudah efektif, karena melihat pada

Om Sirin yang se kos dari awal metpen saat suka maupun duka, untuk gonceng seperti cabe-cabean, menemani saat sakit dan senang, Oppi anaknya tante Agnes,

kemampuan manusia. Sedangkan teknologi pembelajaran merupakan suatu bidang kajian khusus ilmu pendidikan dengan objekformal “belajar” pada manusia secara individu