• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS PADA GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN EFUSI PLEURA DEXTRA DENGAN POST PEMASANGAN WSD DI RUANG BOUGENVILLE RSUD Prof. Dr. MARGONO PURWOKERTO - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS PADA GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN EFUSI PLEURA DEXTRA DENGAN POST PEMASANGAN WSD DI RUANG BOUGENVILLE RSUD Prof. Dr. MARGONO PURWOKERTO - Elib Repository"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN

MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS PADA

GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN EFUSI PLEURA

DEXTRA DENGAN POST PEMASANGAN WSD

DI RUANG BOUGENVILLE

RSUD Prof. Dr. MARGONO

PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Disusun Oleh

NANIEK SEPTRIANI PUTRI, S. KEP A31500814

PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

(2)

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALISME

Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun rujukan telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Naniek Septriani Putri, S.Kep

NIM : A31500814

Tanda Tangan :

Tanggal :

(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir Ners dengan judul “Analisis Asuhan Keperawatan Pada Ny.S Dengan Ketidakefektifan Pola Nafas Pada Gangguan Sistem Pernafasan Efusi Pleura Dengan Post WSD Di Ruang Bougenville RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”.

Dalam menyusun karya tulis akhir ners ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagi pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan petunjuk.

2. STIKes Muhammadiyah Gombong sebagai tempat menimba ilmu selama 5 tahun ini.

3. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo sebagai Rumah Sakit yang telah memberikan ilmu kesehatan yang nyata.

4. Dadi Santoso, M.Kep selaku Ketua Koordinator Prodi Profesi Ners dan pembimbing KTA yang telah memberikan bimbingan selama proses Ners dab KTA berlangsung.

5. Bapak Warno, S.Kep Ns selaku penguji Karya Tulis Akhir Nersdi Ruang Soeparjo Rustam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo yang telah mengevaluasi dan memberikan masukan agar KTA bisa tersaji dengan lebih baik.

6. Ny. S dan keluarga selaku pasien kelolaan dan sebagai bahan analisis KTA yang penulis susun.

7. Ibunda tercinta Dwi Parniyati dan Alm. Nurdin ayah tercinta, terimakasih atas kasih sayang dan pengorbanan kalian. Tetap bimbing anakmu untuk jadi kuat .seperti kalian.

8. Kakakku tercinta, youre is the best.

(6)

vi

Semoga laporan karya tulis akhir ners ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan. Amiin.

Kebumen, 8 Agustus 2016

Penulis

(7)

vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civits akademik STIKes Muhammadiyan Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Naniek Septriani Putri

NIM : A31500814

Program studi : Profesi Keperawatan Jenis karya : Karya Ilmiah Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Analisis Asuhan Keperawatan Pada Ny.S Dengan Ketidakefektifan Pola Nafas Pada Gangguan Sistem Pernafasan Efusi Pleura Dengan Post WSD Di Ruang Bougenville RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas royalty noneksklusif ini STIKes Muhammadiyan Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencita dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Kebumen Pada tanggal: 8 Agustus 2016

Yang menyatakan

(8)

viii

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS PADA GANGGUAN

SISTEM PERNAFASAN EFUSI PLEURA DEXTRA DENGAN POST PEMASANGAN WSD DI RUANG BOUGENVILLE

RSUD Prof. Dr. MARGONO PURWOKERTO

Naniek Septriani Putri

Program Studi Profesi Ners Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Abstrak: Metode yang paling sederhana dan efektif untuk mengurangi resiko penurunan pengembangan dinding dada yaitu dengan pengaturan posisi saat istirahat. Posisi yang paling efektif bagi pasien dengan ketidakefektifan pola nafas adalah iberikannya posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 30-45o. Posisi semi fowler pada pasien efusi pleura telah dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengurangi sesak nafas. Tujuan penulis mampu melakukan asuhan keperwatan serta menganalisa hasil pemberian posisi semi fowler terhadap kestabilan pola nafas pada Ny. S dengan efusi pleura. Hasil analisis ini didapatkan masalah dengan ketidakefektifan pola nafas b.d ekspansi paru tidak maksimal. Analisis pada Ny. S yang mengeluh sesak nafas dan telah terpasang WSD, setelah diberikan posisi semi fowler pasien menyatakan bahwa lebih nyaman dan sesak mulai berkurang. Simpulan analisis ini posisi semi fowler pada pasien efusi pleura telah dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengurangi sesak nafas.

Kata kunci: Semi Fowler, Kestabilan Pola Nafas

Abstract: The simplest method and is effective in Reducing the Risk review Decreased chest wall development Namely with position setting at rest. position the most effective for patients with ineffective breathing pattern is iberikannya position with fowler half degree slope 30-45o. Fowler in position half Patient pleural effusion has performed as a prayer one way to reduce review shortness of breath. Interest writer able to care keperwatan as well as analyzing the findings awarding position half fowler against at Ny. S stability breathing pattern with pleural effusion. Singer analysis results obtained with ineffectiveness problems breathing pattern b.d not a maximum lung expansion. Analysis on Ny. S with complained shortness of breath and has installed WSD, the taxable income is given position fowler half patient states that more comfortable and tightness start reduced. Conclusions singer analysis fowler in position half patient pleural effusion has performed as a prayer one way to reduce review Shortness of breath.

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS. ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... vi

KATA PENGANTAR. ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR. ... vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Konsep Dasar Masalah Keperawatan ... 6

1. Pengertian ... 6

2. Tanda dan gejala masalah ... 6

3. Patofisiologi ... 7

B. Asuhan keperawatan berdasarkan teori ... 9

1. Fokus Pengkajian ... 9

2. Diagnosa Keperawatan ... 13

3. Intervensi ... 14

4. Implementasi ... 17

5. Evaluasi ... 17

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN A.Profil Lahan Praktek 1. Visi dan misi Rumah Sakit ... 18

2. Gambaran wilayah ruang Seruni ... 19

3. Jumlah kasus ... 20

4. Upaya pelayanan dan penanganan ... 20

B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan ... 22

1. Ringkasan proses pengkajian ... 22

2. Diagnosa Keperawatan ... 27

4. Rencana Asuhan Keperawatan ... 28

5. Implementasi ... 29

6. Evaluasi ... 32

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Klien ... 37

B. Analisis Masalah Keperawatan ... 38

C. Analisis Salah Satu Intervensi yang dikaitkan dengan Konsep dan Hasil Penelitian Terkini ... 39

(10)

x BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan ... 42 B. Saran ... 42 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

DAFTAR TABEL

(12)

1 selama inspirasi, lapisan terluar mengembang, daya ini disalurkan ke pleura lapisan dalam, yang akan mengembangkan paru diantara pleura lapisan dalam dan luar terdapat ruang/ rongga pleura. Ruang paru ini terisi milliliter cairan yang mengelilingi dan membasahi paru. Cairan pleura memiliki tekanan negative dan membawa gaya kolaps (rekoil) elastis paru. Mekanisme paru tetap dapat mengembang. (Elisabeth J. Corwin, 2009).

Pleura adalah membran penting yang membungkus setiap paru. Pleura parietal melapisi rongga thoraks (kerangka iga, diafragma, mediastinum). Pleura visceral melapisi paru dan bersambung dengan pleura parietal di bagian bawah paru. Rongga pleura (ruang interpertual) ruang potensial antara pleura parietal dan visceral yang mengandung lapisan tipis cairan pelumas. Cairan ini diekskresikan oleh sel-sel pleura sehingga par-paru dapat mengembang anpa melakukan friksi. Tekanan cairan (tekanan intrapleural) agak negative dibandingkan tekanan atmosfer (Ethel Sloane, 2003).

Efusi pleura merupakan pengumpulan cairan dalam ruang pleural yang terletak diantara permukaan visceral dan parental, adalah proses penyakit primer yang jarang terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain, secara normal ruang pleura mengandung sejumlah kecil cairan (5-15 ml) berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa adanya friksi (Smeltzer&Bare, 2002).

(13)

2

peningkatan tekanan vena pulmonalis, misalnya pada gagal ginjal kongesti. Pada kasus ini terjadi keseimbangan kekuatan menyebabkan pengeluaran cairan dalam pembuluh darah. Dan penimbunan eksudat disebabkan oleh peningkatan atau keganasan pleura dan akibat peningkatan permaebilitas kapiler atau gangguan absorbs getah bening. Pleura cenderung tertimbun pada dasar paru akibat gaya gravitasi (Sylvia A. Price, 2005; 779).

Pasien dengan efusi pleura di dalam rongga pleura terdapat ±5ml cairan yang cukup untuk membasahi seluruh permukaan pleura parientalis dan visceralis. Cairan ini dihasilkan oleh kapiler pleura parientalis karena adanya tekanan hidrotastik, tekanan koloid, dan daya tarik elastis. Sebagian cairan ini diserap kembali oleh kapiler paru dan pleura visceralis, sebagian kecil lainnya (10-20%) menglir ke dalam pembuluh limfe sehingga pasase cairan disini mencapai satu liter seharian. Terkumpulnya cairan di rongga pleura disebut efusi pleura. Ini terjadi bila keseimbangan antara produksi dan absorbs terganggu. Misalnya pada hyperemia akibat inflamasi. Perubahan tekanan osmotik (hipoalbumin). Peningkatan tekanan vena (gagal jantung) (Syamsuhidayat, 2004: 414-415).

Faktor pencetus dari efusi pleura dapat dibedakan atas transudat dan eksudat. Pleura transudat misalnya terjadi gagal jantung karena bendungan vnea disertai peningkatan hidrostatik, dan pada sirosis hepatis karena tekanan osmotik koloid yang menurun. Eksudat disebabkan antara lain oleh keganasan dan infeksi. Cairan keluar langsung dari kapiler sehingga kaya akan protein dan berat jenis tinggi. Cairan ini juga mengandung banyak sel darah putih. Sebaliknya, transudat kadar protein rendah sekali atau nihil sehingga berat jenisnya rendah. Pada efusi transudat (protein <30 gr/l; b.d <1015). Efusi eksudat (protein >30 gr/l b.d >1015) (Syamsuhidayat, 2004: 414-415).

(14)

3

Amerika efusi pleura menyerang 1,3 juta orang/ tahun (Yoghie pratama, 2012).

Badan kesehatan dunia (WHO) 2011 memperkirakan jumlah kasus efusi pleura diseluruh dunia cukup tinggi menduduki urutan ketiga setelah Ca paru sekitar 10-15 juta dengan 100-250 ribu kematian tiap tahunnya. Efusi pleura suatu disease entity dan merupakan salah satu gejala penyakit yang serius yang dapat mengancam jiwa penderita. Tingkat kegawatan pada efusi pleura ditentukan oleh jumlah cairan, kecepatan pembentukan cairan dan tingkat penekanan paru.

Tingginya kasus efusi pleura disebabkan keterlambatan penderita untuk memeriksakan kesehatan sejak dini sehingga menghambat aktivitas sehari-hari dan kematian akibat efusi pleura masih sering ditemukan. Tingkat kegawatan pada efusi pleura ditentukan oleh jumlah cairan, kecepatan pembentukan cairan dan tingkat penekanan paru. Jika efusi luas, ekspansi paru akan terganggu dan pasien akan mengalami sesak, nyeri dada, batuk non produktif bahkan akan terjadi kolaps paru dan akibatnya akan terjadilah gagal nafas.

Oksigen merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia. Dalam tubuh, oksigen berperan penting didalam prose metabolism sel. Kekurangan oksigen akan menimbulkan dampak yang bermakna bagi tubuh, salah satunya kematian. Karenanya, berbagai upaya perlu selalu dilakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar ini terpenuhi dengan baik. Dalam pelaksanaannya, pemenuhan kebutuhan dasar tersebut masuk kedalam bidang garapan perawat. Karenanya, setiap perawat harus paham dengan manifestasi tingkat pemenuhan oksigen pada kliennya serta mampu mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk itu, perawat perlu memahami secara mendalam konsep oksigenasi pada manusia ( Mubarak, 2007).

(15)

4

dalam proses respirasi. Metode yang paling sederhana dan efektif untuk mengurangi resiko penurunan pengembangan dinding dada yaitu dengan pengaturan posisi saat istirahat. Posisi yang paling efektif bagi pasien dengan ketidakefektifan pola nafas adalah iberikannya posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 30-45o (Yulia, 2008 dalam Majampoh, dkk, 2013). Posisi semi fowler pada pasien efusi pleura telah dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengurangi sesak nafas (Bare, 2010 dalam Majampoh, dkk, 2013).

Menurut Angela dalam Safitri dan Andriyani (2008), saat terjadi sesak nafas biasanya klien tidak bisa tidur dalam posisi berbaring, melainkan harus dalam posisi duduk atau setengah duduk untuk meredakan penyempitan jalan nafas dan memenuhi oksigen dalam darah. Posisi yang paling efektif bagi klien dengan efusi pleura adalah posisi semi fowler dimana kepala dan tubuh dinaikkan dengan derajat kemiringan 45o, yaitu dengan menggunakan gaya grafitasi untuk membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari abdomen ke diafragma.

Penelitian Supandi, dkk (2008), menyatakan bahwa posisi semi fowler membuat oksigen didalam paru semakin meningkat sehingga memperingan kesukaran nafas. Posisi ini akan memaksimalkan pengembangan paru. Hal tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga oksigen delivery menjadi optimal. Sesak nafas akan berkurang dan akhirnya proses perbaikan kondisi klien lebih cepat.

(16)

5 B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melaporkan pemberian posisi semi fowler terhadap kestabilan pola nafas pada Ny. S dengan efusi pleura di Ruang bougenville RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian hingga mendapatkan diagnosa keperawatan serta merencanakan intervensi dan melaksanakan implementasi hingga mengevaluasi Ny. S dengan efusi pleura di Ruang bougenville RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

b. Penulis mampu menganalisa hasil pemberian posisi semi fowler terhadap kestabilan pola nafas pada Ny. S dengan efusi pleura. C. Manfaat

1. Manfaat keilmuan

Memberikan masukan kepada institusi pendidikan dalam proses pembelajaran ilmu keperwatan medikal bedah dan dapat menambah referensi yang dapat digunakan untuk acuhan pembutan asuhan keperawatan.

2. Manfaat aplikatif

Hasil ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada perawat dalam penanganan masalah ketidakefektifan pola nafas pada efusi pleura.

3. Manfaat metodologis

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, A dan Safitri, R. 2008. Keefektifan Pemberian Posisi Semi Fowler terhadap Penurunan Sesak Nafas pada Pasien Asma di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyyiyah Surakarta. Jurnal Keperawatan. Volume 8 no 2 Corwin, Elisabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Alih Bahasa. Nike

Budhi Subekti; Editor Edisi Bahasa Indonesia. Egi Komara Yudha. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Perencanaan Konsep dan Kerangka Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Herdman, H. 2009. Nanda International: Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC

Majampoh, dkk. 2013. Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Kestabilan Pola Nafas Pada Pasien TB PAru di Irna C5 RSUP Prof. R. D. Kandau Manado. Jurnal Keperawatan. Volume 3. No.1

Mubarak, W. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori & Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC

Price, Silvya Anderson. 2005. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Alih Bahasa. Brahm U. Pendit. Editor Bahasa Indonesia. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Sjamsuhidayat. R, Jong, Wim De. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Sloane, Ethel. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Alih Bahasa Indonesia. James Veldman. Editor Bahasa Indonesia. Cetakan Ke 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Smeltzer, Suzzane C., Brenda G. Bare. 2002. Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Nursing, Vol 2, 8th Ed. Penerjemah Esty Wahyuningsih, S.Kep Ns. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

(18)

Gambar

Tabel 2.2 Faktor yang Berhubungan pada masalah keperawatan Ketidakefektifan pola nafas ........................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan karunia dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan judul &#34;ANALISIS ASUHAN

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners ini dengan judul

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Ners ini dengan judul “ Analisis asuhan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir Ners ini dengan judul

Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Anak