• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan di masa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada (Barlian, 2003). Sedangkan laporan keuangan yang telah dianalisis sangat diperlukan pemimpin perusahaan atau manajemen untuk dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan lebih lanjut untuk masa yang akan datang.

Laporan keuangan merupakan sebuah media informasi yang mencatat, merangkum segala akivitas perusahaan dan digunakan untuk melaporkan keadaan dan posisi perusahaan pada pihak yang berkepentingan, terutama pada pihak kreditur, investor, dan manajemen perusahaan itu sendiri. Untuk menggali lebih banyak lagi informasi yang terkandung dalam suatu laporan keuangan diperlukan suatu analisis laporan keuangan. Apabila suatu informasi disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dan untuk mengetahui kinerja perusahaan.

Evaluasi kineja keuangan dapat dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan. Dimana analisis laporan keuangan dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan. Rasio-rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Analisis rasio memungkinkan manajer keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan akan menunjukkan kondisi sehat tidaknya suatu

(2)

perusahaan. Analisis rasio juga menghubungkan unsur-unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai efektivitas dan efisiensi peusahaan.

Laba perusahaan itu sendiri dapat diukur melalui ROE perusahaan. Karena ROE mempunyai hubungan positif dengan perubahan laba. ROE digunakan untuk mengukur efekivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimilikinya. ROE merupakan rasio antara laba setelah pajak (EAT) dengan total ekuitas. Alat ukur kinerja suatu perusahaan yang paling populer antara penanam modal dan manajer senior adalah hasil atas hak pemegang saham adalah Return on Equity (ROE). Semakin tinggi laba perusahaan maka akan semakin tinggi ROE, besarnya laba perusahaan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti CR, DER, TAT dan NPM. Mengingat kondisi ekonomi yang selalu mengalami perubahan, maka investor harus memperhatikan informasi yang beredar, yaitu bahwa informasi yang relevan telah tercermin dalam harga sekuritas tersebut (Suad Husnan, 2005;260).

Laba perusahaan yang harusnya meningkat, justru sebaliknya mengalami penurunan. Di pasar saham, perusahaan yang telah go public dikelompokkan kedalam beberapa sektor sektor. Dari pengelompokkan tersebut, sektor-sektor manufaktur memiliki jumlah perusahaan yang paling besar, merupakan sektor yang bergerak menghasilkan barang dan jasa yang bukan tergolong produk primer dan merupakan emiten terbesar dibanding sektor lain. Kondisi tersebut sebagai sebab penelitian ini dilakukan, disamping alasan lain yaitu untuk mengetahui apakah penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya. Penelitian dilakukan pada perusahaan yang sahamnya terdaftar di BEI pada periode 2008-2010 dan termasuk dalam kelompok sub-sektor semen. Sub-sektor semen dipilih selain hal diatas juga karena pada 2011, permintaan rumah layak huni sebanyak 800.000 unit, sedangkan pengembang hanya bisa membangun 200.000 unit atau hanya seperempatnya (Investor Daily Indonesia, 9 Februari 2012) hal ini menggambarkan bahwa untuk memenuhi kekurangan tersebut maka perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam

(3)

sub-sektor semen akan mengalami peningkatan jumlah penjualan. Hal ini dibuktikan seperti yang diungkapkan oleh Kepala Riset Kresna Securities Adrian Rusmana (Kontan, Januari 2012) emiten yang mendapat imbas positif dari penurunan suku bunga adalah PT. Semen Gresik, Tbk (SMGR), dimana produsen semen ini mendapat berkah karena proyek property dan infrastruktur bakal berjalan dengan lancar. Selain itu SMGR tergolong paling siap menghadapi kenaikan permintaan yang diprediksi sekitar 8%. Pasalnya mereka akan mengoperasikan dua pabrik baru, yakni Tonasa V di Sulawesi dan Tuban IV di Jawa Timur. Menurut Analis Erdhika Sekuritas Mustafa Kemal (Kontan, Januari 2012) mengatakan SMGR punya kapasitas besar yang bisa menampung lonjakan permintaan semen. Selain itu, tingkat pengembalian modal (ROE) SMGR terbilang tinggi dibanding pesaing-pesaingnya dengan level 28%-30%.. Berikut ini adalah data empiris mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: CR, DER, TAT, NPM, dan ROE dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut: VARIABEL TAHUN 2008 2009 2010 2011 CR 227.49% 261.72% 250.24% 371.72% DER 0.88% 0.56% 0.33% 0.32% TAT 0.88% 0.91% 0.74% 0.52% NPM 14.80% 21.39% 22.73% 21.15% ROE 27.96% 40.11% 29.55% 19.66%

Sumber : data diolah

Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa rata-rata CR mengalami perubahan yang tidak konsisten, ada penurunan dan kenaikkan. Pada tahun 2009 mengalami kenaikkan sebesar 15.05% dan tahun 2011 sebesar 48.54%, sedangkan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 4.39%. Hal ini berarti apabila mengalami kenaikan tingkat likuiditasnya berarti harga saham mulai meningkat dan para investor berdatangan berinvestasi, walaupun kenaikannya tidak terlalu besar. Pada rata-rata DER menunjukkan perubahan yang menurun. Pada tahun 2009 DER mengalami penurunan sebesar 36.23%, pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 41.42% dan tahun 2011 DER mengalami penurunan sebesar 3.03%. Hal ini berarti apabila

(4)

DER semakin rendah maka kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin tinggi DER maka kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba semakin rendah. Dilihat dari rata-rata TAT dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami penurunan masing-masing sebesar 18.68% dan 29.73%, tahun 2009 TAT mengalami kenaikan sebesar 3.02%, apabila TAT mengalami penurunan, berarti penggunaan aset yang tidak efisien menyebabkan pengembalian dana dalam bentuk kas lambat atau berkurang. Dilihat dari rata-rata NPM menunjukkan kenaikan pada tahun 2009 dan 2010 masing-masing sebesar 44.50% dan 6.27%. Sedangkan yang mengalami penurunan pada tahun 2011 sebesar 6.94%, berarti tinggi rendahnya rasio NPM merefleksikan kemampulabaan dan efektivitas penggunaan asset. Semakin tinggi rasio NPM, semakin baik pula efektivitas dari penggunaan asset. Terlihat dari peningkatan yang besar tetapi kenaikannya persentasenya lebih besar dibandingkan penurunannya. Sedangkan rata-rata ROE setiap tahunnya menunjukkan trend yang mengalami penurunan. Pada tahun 2010 dan 2011 ROE mengalami penurunan sebesar 26.32% dan 33.48%, pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 43.44%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki dan kinerja perusahaan yang semakin menurun dari tahun 2010-2011.

Keberhasilan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari ROE yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Selama ini telah banyak penelitian tentang ROE, karena ROE merupakan hal yang penting dan diperhatikan banyak pihak baik itu investor dan kreditur, yang mempengaruhi ROE dalam menginvestasikan modalnya. Dengan menggunakan berbagai rasio keuangan dapat diketahui berhasil tidaknya suatu perusahaan. Keberhasilan kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dari ROE (Suad Husnan, 2001). Variabel kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah CR,TAT, NPM dan DER. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Buchary Jahja (2002), Cyrillius Martono (2002), Pieter Leunupun (2003), Yuli Orniati (2009), Ni Putu dan Agung (n.d), Machfoedz (1994), Kwan Billy

(5)

Kwandinata (2005), tidak dikemukakan adanya konsistensi hasil penelitian yang menguji pengaruh CR, TAT, dan DER, NPM sehingga perlu diadakan penelitian lanjutan.

Berikut ini research gap dari keempat variabel independen yang mempengaruhi ROE tersebut:

1. Penelitian Debora Setiati Santosa (2009) dimana CR tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan ROE. Sedangkan penelitian, Machfoedz (1994) dimana CR berpengaruh signifikan negative terhadap laba perusahaan dan Yuli Orniati (2009) tentang pengaruh CR terhadap kinerja perusahaan (ROE) berpengaruh signifikan positif.

2. TAT diteliti karena adanya research gap dari hasil penelitian Kwan Billy Kwandinata (2005) dan Debora Setiati Santosa (2009) yang menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap ROE, sedangkan penelitian Pieter Leunupun (2003) tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap ROE. 3. Debt to Equity menurut Buchary Jahja (2002) secara signifikan berpengaruh

terhadap ROE dimana semakin tinggi tingkat penggunaan risk (financial leverage) akan menghasilkan semakin tinggi pula ROE. Sementara Ni Putu dan Agung (n.d) menguji pengaruh pemoderasi pertumbuhan laba terhadap hubungan antara ukuran perusahaan, DER dengan profitabilitas. Sehingga perusahaan dengan pertumbuhan laba rendah akan memperkuat hubungan antara DER yang berpengaruh negative dengan profitabilitas. Dan penelitain Debora Setiati Santosa (2009) dimana DER tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan ROE. Sedangkan Kwan Billy Kwandinata (2005) menunjukkan pengaruh yang signifikan positif DER terhadap ROE dan penelitian Cyrillius Martono (2002) menunjukkan pengaruh yang signifikan negative DER terhadap ROE dan ROA.

4. Penelitian NPM berdasarkan adanya research gap dari hasil penelitian terdahulu, dimana Penelitian Yuli Orniati (2009) , Pieter Leunupun (2003), dan

(6)

Kwan Billy Kwandinata (2005) tentang pengaruh NPM terhadap kinerja perusahaan (ROE) berpengaruh signifikan positif, berbeda dengan penelitian Machfoedz (1994) meneliti tentang pengaruh NPM terhadap laba perusahaan, hasil NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap laba perusahaan.

Hal itu mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan manufaktur yang listed di BEI dalam menghasilkan laba dengan modal sendirinya menunjukkan tidak konsisten. Karena ROE masih mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan, ROE mengalami kenaikan dari tahun 2008-2009, dan pada tahun 2010 dan tahun 2011 ROE mengalami penurunan. Data empiris rata-rata ROE, menunjukkan persentase kenaikan ROE lebih besar daripada penurunannya, oleh karena itu perlu diteliti faktor yang mempengaruhi peningkatan ROE tersebut. Oleh sebab itu, dalam skripsi ini penulis memberi judul dalam skripsi ini penulis memberi judul : ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSETS TURNOVER, NET PROFIT MARGIN TERHADAP ROE (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub-Sektor Semen Go - Public di BEI Periode 2008-2011).

1.2 Identifikasi Masalah

Dari penelitian terdahulu ditemukannya research gap dari keempat variable independen yang mempengaruhi ROE antara lain; Debora Setiati Santosa (2009) meneliti tentang CR tidak berpengaruh terhadap ROE. Sedangkan penelitian Machfoedz (1994), tentang CR berpengaruh signifikan Yuli Orniati (2009) tentang pengaruh CR terhadap kinerja perusahaan (ROE) berpengaruh signifikan positif. TAT dari hasil penelitin Kwan Billy Kwandinata (2005) dan Debora Setiati Santosa TAT pengaruh positif terhadap ROE, sedangkan penelitian Pieter Leunupun (2003) TAT tidak berpengaruh yang signifikan terhadap ROE. DER menurut Buchary Jahja (2002) dan Kwan Billy Kwandinata (2005) secara signifikan DER berpengaruh positif terhadap ROE.Dan penelitian Debora Setiati Santosa (2009) DER tidak

(7)

berpengaruh terhadap ROE. Sementara Ni Putu dan Agung (n.d) DER yang berpengaruh negative dengan profitabilitas dan penelitian Cyrillius Martono (2002) menunjukkan pengaruh yang signifikan negative DER terhadap ROE dan ROA. Machfoedz (1994) meneliti NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap laba perusahaan. Sedangkan penelitian Yuli Orniati (2009), Pieter Leunupun (2003) dan Kwan Billy Kwandinata (2005) tentang pengaruh NPM terhadap kinerja perusahaan (ROE) berpengaruh signifikan positif.

Berdasarkan research gap dan fenomena gap diatas maka dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Dari latar belakang dapat dilihat terjadinya penurunan dan kenaikkan ROE sehingga dapat dirumuskan masalah penelitian yang sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh variabel CR, DER, TAT dan NPM secara parsial terhadap ROE?

2. Bagaimana pengaruh variabel CR, DER, TAT dan NPM secara simultan terhadap ROE ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh CR, DER, TATA, NPM, secara parsial terhadap ROE 2. Menganalisis pengaruh CR, DER, TATA, NPM, secara simultan terhadap ROE

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1. Bagi Penulis

Untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas mengenai manfaat analisis rasio laporan keuangan dalam menilai kinerja perusahaan dan menjadi dasar dalam

(8)

pengambilan keputusan manajemen baik untuk jangka panjang maupun untuk jangka pendek.

2. Bagi Pihak Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan analisis rasio laporan keuangan dalam penelitian selanjutnya

3. Bagi Investor

Sebagai bahan masukan kepada investor, yang diharapkan berguna sebagai informasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi.

1.5 Kerangka Pemikiran

Mereka yang mempunyai kepentingan tehadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Pemakai laporan keuangan tersebut meliputi para investor dan calon investor, kreditur (pemberi pinjaman), pemasok, pelanggan, pemerintah, karyawan dan masyarakat, serta stockholders (para pemegang saham). Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum, sehingga tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Faktor yang paling dominan dilihat sejalan dengan tujuan perusahaan adalah profitabilitas atau kemampuan untuk menghasilkan laba. Laba biasa dipakai untuk mengukur kinerja perusahaan. Dalam pengukuran kinerja, perusahaan dapat melakukan analisis terhadap laporan keuangan yang dimilikinya.

(9)

Salah satu teknik yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio laporan keuangan yang dapat memberikan informasi yang lebih sederhana dan mudah untuk menginterprestasikan oleh para pengguna laporan keuangan yang memiliki kepentingan pada perusahaan. Analisis rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan yang tidak dapat diditeksi bila kita hanya melihat komponen-komponen rasio itu sendiri.

Agnes Sawir (2005:6) mendefinisikan analisis rasio keuangan sebagai:

"Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba rugi dengan lainnya, sehingga dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini".

Darsono dan Ashari (2005:56) mendefinisikan Rasio Profitabilitas yaitu:

"Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas dalam mendapatkan keuntungan"

Rasio-rasio yang umum digunakan adalah: Current Ratio (CR)

Merupakan rasio likuiditas (liquidity ratio) menggambarkan kemampuan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo. Current ratio sendiri merupakan salah satu indikator dari rasio likuiditas. CR merupakan rasio antara lancar dengan hutang lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

Net Profit Margin (NPM)

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin besar rasio ini, sehingga semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

(10)

Debt To Equity Ratio(DER)

Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal atau asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh phak luar dengan kemampuaan perusahaan yang digambarkan modal (equity), salah satu cara mengukur rasio ini adalah menggunakan Debt to Equity Ratio.

Total Asset Turn Over (TAT)

Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. Semakin tinggi rasio ini semakin efisien penggunaan asset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas (Abdul Halim, 2007). Total Assets Turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio rendah itu merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya.

Return on Equity (ROE)

Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri {net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Salah satu indikator keberhasilan kinerja perusahaan yang baik ditunjukkan oleh naiknya harga saham perusahaan di pasar modal.

Rasio profitabilitas memiliki fungsi sebagai alat yang digunakan perusahaan didapat perusahaan dari sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan dan sebagainya. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan kegiatan perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar presentase pendapatan dan penjualan.

(11)

Variable ini terdiri dari variable dependen ROE, variable independen yaitu CR, DER, TAT, NPM. Berdasarkan landasan teori, pengaruh antara variable dan hasil penelitian sebelumnya maka untuk merumuskan hipotesis, berikut menyajikan model paradigm penelitian yang dituangkan dalam model penelitian pada gambar 1.1;

Gambar 1.1

Model Kerangka Pemikiran

Keterangan :

Variabel Yang Diteliti Variabel Yang Tidak Diteliti

PASAR MODAL

EMITEN MENGELUARKAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

ACTIVITY RATIO TOTAL ASSET TURNOVER (X3)

LIQUIDITY RATIO CURRENT RATIO (X1)

LEVERAGE RATIO DEBT TO EQUITY RATIO (X2)

PROFITABILITY RATIO NET PROFIT MARGIN (X4)

PRICE/EARNING RATIO EPS

KINERJA PERUSAHAAN ROE (Y)

(12)

Gambar 1.2

Model Paradigma Penelitian

Berdasarkan pada berbagai hasil penelitian sebelumnya dan kerangka pemikirannya yang dikembangkan maka dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

=Current Ratio, Debt to Equity, Total Asset Turn Over dan Net Profit Margin secara parsial memiliki pengaruh terhadap Return on Equity.

= Current Ratio, Debt to Equity, Total Asset Turn Over dan Net Profit Margin secara simultan memiliki pengaruh terhadap Return on Equity.

1.6. Metodologi Penelitian

Teknik penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat riset dokumen, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat

Total Assets Turnover (Activity) (X3)

Current Ratio (liquidity) (X1)

Debt to Equity Ratio (Leverage) (X2)

Net Profit Margin (Profitabilitas) (X4)

Return on Equity Ratio (ROE)(Y)

(13)

memberikan perbandingan yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti yang kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.

Teknik untuk pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan ini bertujuan untuk memperoleh data dari perusahaan yang sedang diteliti untuk kemudian dipelajari, diolah dan kemudian dianalisis.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Terdiri dari:

a. Mengumpulkan data-data, keterangan dan laporan keuangan Perusahaan manufaktur yang sudah go public pada bursa efek Jakarta dari tahun 2008-2011 dengan mengunjungi Pojok BEI di Universitas Widyatama Bandung.

b. Membaca dan mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan topic pembahasan untuk memperoleh dasar teoritis.

1.7. Lokasi dan waktu penelitian

Penulis melakukan penelitian di pojok BEI Universitas Widyatama jalan Cikutra 204A Bandung, sedangkan waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini yaitu dimulai dari bulan Maret 2012 sampai dengan penelitian ini selesai.

(14)

Estimasi Waktu Pengerjaan

Kegiatan April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Proposal Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Overall

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil ini maka dapat diketahui bahwa motivasi bisa dipengaruhi oleh diri karyawan itu sendiri atau motivasi yang dipengaruhi oleh dorongan yang diberikan

Kewenangan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 94, tetapi Tidak

Analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui dimensi jingle iklan yaitu memorability, meaningfulness, likability, adaptability dan protectability memiliki

Segala Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi

Sedangkan uji beda bertujuan untuk menganalisis perbedaan kualitas relasi dilihat dari masa keanggotaan dan jumlah transaksi yang dilakukan responden. Keywords :

Selanjutnya dari hasil simulasi terlihat bahwa peningkatan produksi secara langsung serta peningkatan konsumsi pangan yang akan meningkatkan produktivitas kerja tenaga kerja

Tanaman dan bagiannya (termasuk biji dan buah), yang terutama dipakai dalam pembuatan wewangian, dalam farmasi atau untuk insektisida, fungisida atau untuk tujuan

yang senantiasa melayangkan mata ke tempat yang kosong atau yang senantiasa melayangkan mata ke tempat yang kosong atau matanya terpaku pada tali sepatunya tidak akan mendapat banyak