• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKAIAN BAHASA JAWA PADA TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR PULUHWATU KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN - UNWIDHA Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEMAKAIAN BAHASA JAWA PADA TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR PULUHWATU KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN - UNWIDHA Repository"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMAKAIAN BAHASA JAWA PADA TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR PULUHWATU KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Kependidikan Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Oleh :

Neshi Rasyida Aisyah 1211300885

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai tanda terima kasih kepada.

 Ayah dan Mama tercinta, yang telah mengasuh, memberi doa, semangat, motivasi dan kasih sayang yang begitu besar dan tidak pernah berhenti I Love You So Much.

 Mbak Isni, Mbak Dwi, Mbak Tri Widi Astuti S.Kom yang telah menjadi kakak hebat dan memberikan dukungan yang luar biasa.

 Keluarga besar Bripka Slamet Riyadi S.Pd Ai  Keluarga besar Bejo Purnomo

(6)

vi MOTTO

Eling marang Gusti kang Agung lan sregep nindakake dhawuhipun (penulis)

Jangan puas dengan ilmu yang kamu miliki, teruslah belajar hingga waktumu habis untuk belajar

(penulis)

TRY, PRAY, AND BELIEVE (penulis)

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pemakaian Bahasa Jawa Pada Transaksi Jual Beli di Pasar Puluhwatu Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Pendidikan Bahasa Sastra dan Daerah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Triyono, M.Pd. selaku Rektor Universitas Widya Dharma Klaten.

2. Drs. H. Udiyono, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.

3. Drs. Luwiyanto, M.Hum. selaku Ketua Progam Studi Pendidikan Bahasa Daerah Universitas Widya Dharma Klaten.

4. Dra. Hj Nanik Herawati, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Bayu Indrayanto, S.S., M.Hum. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan petunjuk, pengarahan, dan motivasi yang baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Widya Dharma Klaten yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi penulis.

7. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Widya Dharma yang telah membantu menyediakan fasilitas ruang baca dan informasi bagi penulis. 8. Pedagang dan pembeli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko

(8)

viii

9. Bapak Sumarno dan Ibu Amini yang dengan kasih sayangnya telah membesarkan, mendidik, mengasuh, dan berdoa untuk keberhasilan penulis.

10.Segenap keluarga besar Sumarno J.D atas doa dan dukungan untuk keberhasilan ini.

11.Sahabatku Emmak Atik, Tante Ting-ting, Uswatun, Mbak Dewi, Mas Deny, Mas Eko, Mas Lutfi, Rifqi, Danu, Yoga.

12.Teman-teman seperjuangan progam studi Bahasa Jawa angkatan 2012 13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

memberikan bantuannya hingga selesailah skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dan belum sempurnanya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini.

Klaten, 13 April 2016

(9)

ix DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMBANG ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Pengertian Sosiolinguistik ... 9

(10)

x

1. Alih Kode ... 12

2. Campur Kode ... 16

C. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Peristiwa Tutur ... 17

D. Tinjauan Pustaka ... 19

E. Kerangka Berpikir ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Data dan Sumber Data... 24

C. Alat Penelitian ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisis Data ... 27

F. Teknik Penyajian Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Bentuk Campur Kode ... 31

B. Bentuk Alih Kode ... 65

BAB V PENUTUP ... 83

A. Simpulan... 83

B. Saran ... 84 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

DAFTAR LAMBANG

“………..” : Menyatakan dialog

(12)

xii

DAFTAR SINGKATAN

Pt : Penutur

Mt : Mitratutur

BI : Bahasa Indonesia

BJ : Bahasa Jawa

BA : Bahasa Asing

MTMA : My Trip My Adventure HAM : Hak Asasi Manusia SMS : Short Message Send BBM : Black Berry Mesagger

TV : Televisi

HP : Handphone

MAJU : Lima tujuh

PUP : Pilah Unsur Penentu

HBS : Hubungan Banding Menyamakan SBLC : Simak Bebas Libat Cakap

AK : Alih Kode

(13)

xiii

DAFTAR BAGAN

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Data Penelitian

Lampiran 2 : Foto-foto

Lampiran 3 : Surat Permohonan izin Penelitian

Lampiran 4 : Struktur organisasi pengelola pasar Puluhwatu Lampiran 5 : Daftar pegawai pasar Puluhwatu

Lampiran 6 : Daftar pedagang pasar Puluhwatu Lampiran 7 : Denah Pasar Puluhwatu

(15)

xv ABSTRAK

Neshi Rasyida Aisyah. NIM 1211300885. SKRIPSI. Pemakaian Bahasa Jawa Pada Transaksi Jual Beli di Pasar Puluhwatu Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten. Skripsi. Progam Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Daerah; Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Universitas Widya Dharma Klaten.2015.

Masalah dalam penelitian adalah (1) Bagaimanakan bentuk campur kode dalam pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten? (2) Bagaimanakah bentuk alih kode dalam pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten? (3) Bagaimanakah faktor-faktor yang melatarbelakangi pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten?. Data dalam skripsi ini berupa rekaman yang di ambil dari tujuh kali penelitian, yang diambil 28 data dari banyaknya tuturan. Sumber data ini berasal dari rekaman tuturan transaksi jual beli di Pasar Puluhwatu pada pasaran Pon selama tiga bulan.

Tempat penelitian ini adalah pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data mengunakan teknik sadap dengan teknik lanjutan, teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data mengunakan metode padan, teknik dasar teknik pilah unsur penentu (PUP), tahap lanjutan teknik hubungan banding menyamakan (HBS).

Hasil dari penelitian ini adalah Pilihan bahasa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu ini adalah : (1) Pilihan bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa Asing pada saat pedagang dan pembeli bertransaksi. (2) Terjadinya campur kode dan alih kode kerap dijumpai ketika penutur sedang memberi nasehat, menciptakan suasana humoris, menyebut nama merk barang, perubahan topik pembicaraan, mengimbangi lawan tutur dengan faktor kebiasaan. (3) Faktor yang melatarbelakangi pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu dikarenakan bahasa Jawa merupakan bahasa sehari-hari bagi masyarakat Yogyakarta, Klaten, Solo, Karanganyar, Sragen dan sebagainya. Bahasa Jawa yang digunakan oleh penjual dan pembeli mengunakan bahasa Jawa krama dan ngoko. Bahasa Jawa krama digunakan untuk menghormati orang yang lebih tua dan orang lain sedangkan bahasa Jawa ngoko digunakan karena antara penjual dan pembeli telah akrab, mempunyai usia yang sebaya. Pemakaian bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sedangkan pemakaian bahasa asing yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab karena pedagang dan pembeli mendapatkan kosa kata tersebut dari pendidikan yang dimiliki, acara televisi, lingkungan sekitar dan kebiasaan yang dilakukan.

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai orang Jawa dalam komunikasi sehari-hari tentunya mengunakan bahasa Jawa. Pemakaian bahasa Jawa digunakan karena merupakan bahasa daerah dan sebagai bahasa pertama yang dimiliki masyarakat Jawa, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat Jawa adalah salah satu masyarakat yang berada di negara Indonesia yang juga harus bisa mengunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya atau bahasa keduanya. Jika orang Jawa hanya menguasai bahasa Jawa saja, mereka akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang yang bukan berasal dari daerah Jawa yang tidak tahu bahasa Jawa, sehingga meraka harus menguasai kedua bahasa tersebut.

Penguasaan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia oleh masyarakat Jawa membuat terjadinya pilihan bahasa, yang mana penutur harus memilih salah satu dari beberapa bahasa yang akan ia gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Proses penentuan pilihan bahasa mana yang akan digunakan pada peristiwa komunikasi tidak selalu mencapai kesepakatan. Kadang-kadang kedua pembicara mempertahankan masing-masing bahasa yang digunakan, yang paling penting bahasa tersebut dapat dipahami dan dimengerti oleh mereka.

Salah satu tempat yang digunakan untuk berkomunikasi adalah pasar. Pengertian pasar dalam arti adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk

(17)

2

mengadakan transaksi jual beli barang dan jasa. Sedangkan pasar dalam arti luas adalah proses interaksi penjual dan pembeli untuk mencapai harga pasar. Pasar adalah suatu tempat fisik dimana pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang dan jasa, dan di pasar akan terjadi transaksi antara penjual dan pembeli (Kotler, 2002:73).

Di pasar terdapat penjual dan pembeli yang saling bertransaksi. Pada saat bertransaksi inilah terjadi proses tawar menawar antara penjual dan pembeli. Proses tawar menawar antara penjual dan pembeli mengunakan bahasanya masing-masing, kadang mengunakan bahasa daerah yaitu bahasa Jawa kadang mengunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Proses tawar menawar diakhiri dengan keputusan pembeli untuk membeli barang tersebut atau tidak.

Penggunaan lebih dari dua bahasa yang digunakan oleh penjual atau pembeli inilah disebut kedwibahasaan atau bilingualisme. Aslinda (2007:23) menyebutkan kedwibahasaan sebagai „The practice of alternately using two language’, yaitu kebiasaan menggunakan dua bahasa atau lebih secara bergantian. Penggunaan dua bahasa inilah akan menimbulkan alih kode dan campur kode. Terjadinya alih kode dan campur kode biasanya terjadi pada situasi nonformal misalnya pasar.

(18)

3

pasar harian dan mingguan dianggaplah pasar Puluhwatu merupakan pasar yang unik. Keunikan yang lain yang dimiliki pasar ini yaitu pedagang maupun pembeli yang ada di pasar Puluhwatu bukan hanya berasal dari kecamatan Karangnongko, melainkan berasal dari kecamatan lain, bahkan dari luar kota. Untuk mempermudah mereka dalam berkomunikasi maka pedagang dan pembeli melakukan transaksi dengan menggunakan lebih dari satu bahasa.

Pilihan bahasa yang digunakan penjual dan pembeli pada saat bertransaksi adalah bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa asing yaitu bahasa Inggris. Pilihan bahasa pada saat transaksi jual beli di pasar Puluhwatu menyebabkan terjadinya alih kode dan campur kode. Terjadinya alih kode dan campur kode karena penutur atau mitra tutur menguasai dua bahasa atau lebih, bisa juga dilakukan dengan sengaja karena belum menguasai suatu bahasa kemudian mencari padanan kata yang tidak dimengerti tersebut.

Data 1

(1) A : Bu, Kacang panjang sakunting pinten? (2) B : Rongewu setengah mangga mang milih!

(3) A : Cendhak-cendhak men Bu, sing dawa-dawa mboten wonten, ta? (4) B : Mboten, dawa cendak padha wae Bu, mangkih nggih dipethiki, (5) A : Yen dawa raknggih saget angsal katah Bu,

(6) B : Nanging untingane cilik-cilik Bu, pun niku mawon tumbas pinten? Kula caosi wadah nggo!

(7) A : Dua aja ini uangnya! (8) B : Ya, makasih

Terjemahan:

(1) A : Bu, Kacang Panjang satu ikat berapa? (2) B : Dua ribu lima ratus silahkan pilih!

(3) A : Pendek-pendek sekali Bu, yang panjang-panjang tidak ada, ya? (4) B : Tidak ada, panjang pendek sama aja Bu, nanti juga dipotongi, (5) A : Kalau panjang nanti bisa dapat banyak Bu,

(19)

4

(7) A : Dua saja ini uangnya! (8) B : Iya, makasih

Pada data (1) terdapat kata BJ yang berupa kata sifat menyangatkan yaitu pada kata men. Data (1) menunjukan bentuk Alih Kode (AK) dan Campur Kode (CK). Alih kode terdapat pada kalimat „dua aja ini uangnya‟ dan „ya makasih‟ merupakan Bahasa Indonesia. Alih kode seperti ini disebut alih kode (AK) bahasa Jawa karena bahasa yang paling dominan adalah bahasa Jawa kemudian beralih kebahasa Indonesia bersifat permanen, karena pada akhir tuturan mengunakan bahasa Indonesia.

Pada data (1) juga terdapat bentuk campur kode (CK) terlihat pada kata

„kacang panjang‟ dan „setengah‟. Kacang panjang dan setengah merupakan kosa

kata bahasa Indonesia, dalam bahasa Jawa „kacang panjang‟ menjadi kacang lanjaran, „setengah‟ menjadi separo. Data (1) dikatakan CK karena adanya bahasa Indonesia yang mencampuri bahasa Jawa. Penggunaan „kacang panjang‟ bertujuan untuk menyebutkan atau memberi nama sayuran yang sesuai bentuknya yaitu kacang yang panjang dan termasuk campur kode tingkat frasa, sedangkan

kata „setengah‟ bertujuan untuk memberikan harga, „setengah‟ memiliki nilai Rp

500 campur kode ini termasuk campur kode tingkat kata.

(20)

5

yang dilakukan berjudul “Pemakaian Bahasa Jawa pada Transaksi Jual Beli di Pasar Puluhwatu Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah bentuk campur kode dalam pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten?

2. Bagaimanakah bentuk alih kode dalam pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten?

3. Bagaimana faktor–faktor yang melatarbelakangi pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut.

(21)

6

2. Mendeskripsikan alih kode dalam pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten.

3. Mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi dalam pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, penelitian ini mempunyai dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Penjelasan manfaat-manfaat tersebut adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teori hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu acuan dalam keilmuan sosiolinguistik, khususnya mengenai pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi mahasiswa menambah pengalaman dalam mencari data pada bidang sosiolinguistik, khususnya pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten.

(22)

7

c. Bagi masyarakat dapat mengetahui variasi transaksi jual beli di pasar. Terutama untuk pedagang bisa mempunyai variasi berjualan untuk menarik pembeli, untuk pembeli bisa memilih criteria barang yang bagus.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian artinya urutan-urutan dalam menyusun hasil suatu penelitian. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian adalah sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, berisi tentang kajian teori yang memuat berbagai segi mengenai pengertian sosiolinguistik, pengertian pilihan bahasa, pengertian alih kode, pengertian campur kode, faktor yang melatarbelakangi peristiwa tutur, tinjauan pustaka, dan kerangka pikir.

Bab III Metode Penelitian, menjelaskan mengenai jenis penelitian, data dan sumber data, alat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai kajian sosiolinguistik mengenai pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten.

(23)

8

(24)

83

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pilihan bahasa, bentuk campur kode dan alih kode, faktor yang melatarbelakangi pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pilihan bahasa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu ini terdapat tiga pemakaian bahasa, yaitu : bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Asing yang terdiri dari bahasa Inggris dan bahasa Arab.

2. Terjadinya campur kode dan alih kode kerap dijumpai ketika penutur sedang memberi nasehat, menciptakan suasana humoris, menyebut nama merk barang, perubahakn topik pembicaraan, mengimbangi lawan tutur dan faktor kebiasaan. Campur kode yang terjadi adalah campur kode tingkat kata, frasa dan klausa sedangkan alih kode yang terjadi adalah alih kode sementara dan permanen. Terjadinya campur kode dan alih kode pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten disebabkan oleh usia penutur, jenis kelamin penutur, dan pendidikan penutur.

3. Faktor yang melatarbelakangi pemakaian bahasa Jawa pada transaksi jual beli di pasar Puluhwatu, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten ini dapat diuraikan sebagai berikut. Pemilihan bahasa Jawa dikarenakan bahasa Jawa

(25)

84

merupakan bahasa sehari-hari bagi masyarakat Yogyakarta, Klaten, Solo, Karanganyar, Sragen, dan sebagainya. Bahasa jawa yang digunakan oleh penjual dan pembeli mengunakan bahasa Jawa krama dan ngoko. Bahasa Jawa krama digunakan untuk menghormati orang yang lebih tua dan orang lain sedangkan bahasa Jawa ngoko digunakan karena antara penjual dan pembeli telah akrab, mempunyai usia yang sebaya. Pemakaian bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional sedangkan pemakaian bahasa Asing yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab karena pedagang dan pembeli mendapatkan kosa kata tersebut dari pendidikan yang dimiliki, acara televisi, lingkungan sekitar, kebiasaan yang dilakukan.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil pengkajian dalam penelitian ini, dapat disarankan hal-hal seperti berikut :

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian berikutnya. 2. Dalam pencarian data dilapangan seperti di pasar gunakan strategi yang

maksimal agar mendapatkan hasil data yang maksimal pula.

3. Hasil penelitian ini dapat dikembagkan dengan menambah rumusan masalah pada data tersebut.

(26)

85

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Aslinda dan Leni Syafyahya. 2007. Kedwibahasaan, Dwibahasawan, dan Diglosia. Bandung: Refika Aditama.

Chaer, Abdul., dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta.

. 2010. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kotler, Philip, dkk. 2002. Manajemen Pemasaran dengan pemasaran efektif dan Pofitable, cetakan ketiga. Jakarta : Gramedia Pusat Utama.

Kundharu, Saddhono. 2003. “Bahasa Etnik Madura di Surakarta”. Tesis. Surakarta : Progam Studi Linguistik Progam Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa : Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta : Rajawali Pers. Edisi Revisi.

Nugroho, Galih Sarwo. 2013. “Alih Kode dan Campur Kode dalam Rapat di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen”. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Purnamawati, Azizah. 2010. “Campur Kode dan Alih Kode Tuturan Penjual dan Pembeli di Pasar Johar Semarang” (Skripsi S-1 Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia). Semarang : IKIP PGRI Semarang.

Rokhman, Fathur. 2013. Sosiolinguistik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

(27)

86

Soepomo, Poedjosoedarmo. 1986. Kode dan Alih Kode. Yogyakarta : Balai Penelitian Bahasa.

Subroto, Edi. 2007. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta : Sanata Dharma University

Press.

Sumarsono dan Paina Pariana. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sumarsono. 2012. Sosiolinguistik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sutopo, H.B. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif : Metodelogi Penelitian untuk Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya. Surakarta : Universitas Negeri Surakarta.

Suwito.1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik : Teori dan Problema. Surakarta : Henary Offset.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Vinansis, Mundianita Rosita. 2011. “Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Jawa dalam Rapat Ibu-Ibu PKK di Kepatihan KulonSurakarta : Kajian Sosiolinguistik” (Skripsi S-1 Progdi Sastra dan Seni Rupa). Surakarta : Universitas Negeri Surakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Seingnya terjadi sengketa dalam pelaksanaan suatu kontrak konstruksi terjadi karena adanya perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan konstruksi, yang bagi penyedia jasa

[r]

Kegiatan pengabdian ini bertujuan mengoptimalisasi pemberdayaan masyarakat peternak Matani Helituan yang berada disekitar kampus Undana melalui perbaikan manajemen

[r]

Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Keterampilan Metakognitif dengan Model Advance Organizer Untuk Meningkatkan kemampuan Pemahaman dan penalaran Matematis

Bagi peneliti lain yang ingin meneliti tipe loyalitas konsumen mahasiswa terhadap produk kerudung Rabbani di reshare Rabbani “X” disarankan untuk menggunakan

Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kelembagaan pada pengelolaan Situ Kedaung termasuk kategori kurang keberlanjutan, dan berdasarkan hasil analisis laverage dengan

Mahasiswa dapat menjelaskan perihal perkembangan bahasa yang unik antar budaya terkait dengan perbedaan kognisinya CA. UNIVERSAL