BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian
yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran
variabel-variabel penelitian dengan angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis
(Panjaitan dan Chariri, 2014).
Objek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar
dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode waktu penelitian yaitu
2013-2015.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
Hal ini disebabkan oleh karena kegiatan bisnis perusahaan pertambangan
bersentuhan langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang mana
Teknik pengambilan sampel dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling, dimana pemilihan sampel perusahaan didasarkan pada
kriteria tertentu :
1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dari tahun 2013-2015.
2. Perusahaan pertambangan yang mempublikasikan laporan keuangan
tahunan (annual report) dari tahun 2013-2015 yang berisi data dan
informasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini.
3. Perusahaan mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) secara berturut-turut tahun
2013-2015.
C. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan
tahunan perusahaan Pertambangan dan Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013-2015. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
dengan metode dokumentasi. Sedangkan untuk studi pustaka diperoleh dari
penelitian terdahulu dan ditunjang oleh literatur lain. Data perusahaan laporan
keuangan didapat di website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu
D. Variable Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu
variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam
penelitian adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja
lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas.
E. Definisi operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel diukur sehingga peneliti dapat mengetahui nilai pengukuran tersebut.
Definisi operasional penelitian ini adalah:
Variable dependen Y
Variabel Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini
adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility.
a. Menurut Suratno dkk, (2007), pengungkapan lingkungan dan sosial adalah
pengungkapan informasi yang berkaitan dengan lingkungan di dalam
laporan tahunan perusahaan. Sedangkan menurut Suhardjanto dan Miranti
(2009) pengungkapan lingkungan merupakan wujud pertanggung jawaban
sosial perusahaan melalui pengungkapan lingkungan hidup pada laporan
tahunan dimana masyarakat dapat memantau aktifitas yang dilakukan oleh
perusahaan dalam memenuhi tanggungjawab sosialnya. Pengungkapan
Standar pengukuran yang digunakan untuk mengukur
pengungkapan akuntansi lingkungan yatitu Global Reporting
Initiatives (GRI) yang diperoleh dari website www.globalreporting.org.
GRI merupakan lembaga untuk mempromosikan standar yang diciptakan
dengan memberi arahan bagi perusahaan-perusahaan dalam menerbitkan
laporan berkelanjutan tentang tanggung jawab sosial perusahaan.
Penelitian ini menggunakan standar GRI-G4 dengan menggunakan metode
content analysis, dalam standar GRI-G4 indikator kinerja dibagi menjadi 3
komponen yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial, mencakup praktik
ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, masyarakat
sosial, dan tanggung jawab atas produk. Pada setiap dimensi terdapat
sejumlah indikator masing-masing yang total keseluruhan sejumlah 91
indikator.
Dalam penelitian pengungkapan Corporate Social Responsibility di
ukur dengan menggunakan rumus pengungkapan CSR yaitu :
CSRDi =∑
CSRDi = Pengungkapan CSR perusahaan i
∑ Xi = Jumlah item bernilai 1 pada perusahaan i
n = Jumlah seluruh item indikator pengungkapan CSR
(n = 91)
Variabel Independen (X).
a. Kinerja Lingkungan (X1)
lingkungan hidup. PROPER merupakan salah satu upaya kebijakan yang
dilakukan pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup (KLH)
untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan melalui penyebaran informasi kinerja penaatan perusahaan
dalam pengelolaan lingkungan. Hasil PROPER dipublikasikan secara
terbuka kepada publik dan stakeholder lainnya. Sistem peringkat kinerja
PROPER mencakupi pemeringkatan perusahaan dalam 5 (lima) peringkat
warna yang mencerminkan kinerja pengelolaan lingkungan secara
keseluruhan yaitu emas, hijau, biru, merah dan hitam.
Tabel 3.1
Skala ukur kinerja lingkungan
WARNA KETERANGAN SKOR
EMAS
Telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental excellency) dalam proses produksi dan atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
5
HIJAU
Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang disyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery) dan melakukan tanggung jawab sosial(CSR) dengan baik.
4
BIRU
Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang disyaratkan sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundangan.
3
MERAH
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan.
2
HITAM
Sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan.
b. Ukuran Perusahaan (X3)
Ukuran perusahaan (size) merupakan skala yang digunakan dalam
menetukan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan
diproksikan dengan log natural total aset, tujuannya agar mengurangi
perbedaan yang signifikan antara ukuran perusahaan besar dan ukuran
perusahaan kecil sehingga data total aset dapat terdistribusi normal.
Rumus yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan adalah :
Size = Log natural (total aset)
c. Profitabilitas
Profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio return on asset
(ROA). ROA merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap rupiah aktiva yang
digunakan dan memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas
perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam
menggunakan.
Rumus perhitungan ROA adalah sebagai berikut:
Return on Asset (ROA) =
ASSET TOTAL
PAJAK SETELAH
LABA
x 100%
f. Metode Analisis Data
Metode analisis pada penelitian ini menggunakan analisis berganda
untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga
menunjukkan arah hubungan variabel.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah proses transformasi data penelitian
ringkasan, pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk tabel,
numeric dan grafik. Metode analisis data dilakukan dengan bantuan
program aplikasi komputer SPSS.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan metode dengan melihat
distribusi normal probility plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal, yaitu dengan melihat data yang
dianalisis memiliki nilai residual disekitar nol. Dan distribusi data
penelitian dinyatakan normal jika nilai propabilitas (sig) > 0,05.
Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
Kolmogorov Smirnov. Jika nilai signifikansinya di atas 5% maka
data tersebut berdistribusi normal dan jika nilai signifikansinya di
bawah 5% maka data tidak berdistribusi normal (Sugiyono, 2008).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(indepeden). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2006).
Untuk menguji apakah multikolinearitas, maka dapat dilihat
dari: 1) nilai tolerance dan lawannya 2) VIF (Variance Inflation
Facor). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang
tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan
nilai VIF < 10.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui
ketidaksamaan variance antar variabel. Apabila variance dari
variabel satu ke variabel yang lain tetap maka disebut
homoskedastisitas, sedangkan jika variance berbeda antar variabel
maka terjadi heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan uji
glejser (Ghozali,2011). Apabila nilai signifikansi > 0.05 maka
tidak ada heteroskedastisitas, apabila nilai signifikansi ≤ 0.05 maka
ada heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi apakah regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada perode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi
ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian
Durbin-Watson (DW test) dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha : Ada autokorelasi (r ≠ 0)
Ketentuan penerimaan atau penolkan hipotesis adalah sebagai
Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada autokorelai negatif No decision 4-du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif
Tidak ditolak du < d< 4 – du
Kriteria Penerimaan atau Penolakan Autokorelasi.
e. Uji Linearitas
Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua
variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan. Untuk mengetahui linearitas data dapat menggunakan
uji test of linearity dengan taraf signifikansi 5%, sehingga jika nilai
signifikansi linearity lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
linear, jika berada di bawah 0,05 maka data tersebut tidak linear
(Ghozali, 2011).
3. Analisis Regresi Berganda
Alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah uji regresi berganda dengan tingkat α sebesar 5%.
Analisa regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai
faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis
regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya
minimal 2 (Sugiyono, 2013). Tujuan analisa regresi berganda adalah
meramalkan nilai variabel dependen. Bentuk matematis analisa regresi
berganda dalam penelitian ini adalah:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
dimana :
Y = Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
X1 = Kinerja Lingkungan (Environmental Performance)
X2 = Ukuran perusahaan
X3 = Profitabilitas
α = Konstanta
β1-β3 = Besarnya koefisisen masing-masing variabel
e = Standar error
Berdasarkan persamaan regresi berganda diatas, data akan
dianalisa dengan menggunakan software SPSS. Pengujian hipotesis
dilakukan secara parsial terhadap masing-masing variabel independen
pada model regresi di atas. Kaidah pengambilan keputusan adalah :
Jika signifikansi (p) > α, maka H0 diterima.
Jika signifikansi (p) < α, maka H0 ditolak.
4. Uji Hipotesis
Uji Signifikani Parameter Individual ( Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
a. Pengujian Hipotesis Pertama
1) Merumuskan perumusan hipotesis :
H0: β1≤ 0 : artinya kinerja lingkungan tidak berpengaruh
positif terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility.
Ha: β1 > 0 : artinya kinerja lingkungan berpengaruh positif
terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility.
2) Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau
kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan sebesar (n-k-1)
(Ghozali, 2013).
3) Dasar Pengambilan Keputusan :
Jika sig ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
b. Pengujian Hipotesis Kedua
1) Merumuskan perumusan hipotesis :
H0: β2≤ 0 : artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh
positif terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility.
Ha: β2> 0 : artinya ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap pengungkapan Corporate Social
2) Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau
kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan sebesar (n-k-1)
(Ghozali, 2013).
3) Dasar Pengambilan Keputusan :
Jika sig ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
c. Pengujian Hipotesis Ketiga
1) Merumuskan perumusan hipotesis :
H0: β3≤ 0 : artinya profitabilitas tidak berpengaruh positif
terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility.
Ha: β3> 0 : artinya profitabilitas berpengaruh positif terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility.
2) Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau
kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan sebesar
(n-k-1) (Ghozali, 2013).
3) Dasar Pengambilan Keputusan :
Jika sig ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Hal
ini disebabkan oleh karena kegiatan bisnis perusahaan pertambangan
bersentuhan langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang mana
berdampak langsung pada lingkungan.
Proses pengambilan sampel dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling, dimana pemilihan sampel perusahaan didasarkan pada
kriteria :
Tabel 4.1
Kriteria sampel jumlah
Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013-2015.
49
Perusahaan pertambangan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan (annual report) dari tahun 2013-2015 yang berisi data dan informasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini.
(7)
Perusahaan yang tidak mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) secara berturut-turut tahun 2013-2015.
(23)
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 18
Tahun amatan 3
Total sampel selama periode penelitian 54
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa total perusahan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2015
perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan dan tahunan dari
tahun 2013-2015 terdapat 7 perusahaan, kemudian perusahaan yang tidak
mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PROPER) secara berturut-turut tahun 2013-2015 terdapat
23 perusahaan. Periode pengamatan yang diambil oleh peneliti adalan 3 tahun,
yaitu 2013, 2014, 2015. Jadi total sampel yang diteliti sebanyak 54 data
laporan keuangan dan tahunan.
Tabel 4.2 Nama Perusahaan
No Kode perusahaan Nama Perusahaan
1 ADRO Adro Energi Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 BIPI Benakat Integra Tbk
4 BSSR Berau Coal Energy Tbk
5 BUMI Bumi Resources Tbk
6 DEWA Darma Henwa Tbk
7 DOID Delta Dunia Makmur Tbk
8 ESSA Surya Essa Perkasa Tbk
9 GEMS Golden Energi Mines Tbk
10 HRUM Harum Energy Tbk
11 INCO Vale Indonesia Tbk
12 KKGI Reseource Alam Indonesia Energi Tbk 13 MEDC Medco Energy Internasional Tbk
14 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk
15 PTRO Petrosea Tbk
16 SMMT Golden Eagle Energy Tbk
17 TINS Timah (persero) Tbk
18 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk
B. Analisis Data
1. Stastik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses pengumpulan, penyajian, dan
bantuan program SPSS, hasil uji statistik deskriptif terlihan dalam table 2
berikut: Dalam penelitian ini data dianalisi
Tabel 4.3 Statistik Descriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Csr 54 24,18 32,97 27,7361 2,45251
Kl 54 3,00 5,00 3,5556 ,69137
Up 54 11,87 35,43 28,4383 5,05644
Prof 54 0,08 64,529 7,07767 9,49154
Valid N (listwise) 54
Berdasarkan hasil pengolahan Hasil Uji Statistik Deskriptif data
pada tabel 2 diatas diketahui bahwa:
a. Csr
Dari pengujian statistik deskriptif pada tebel 4.3, dapat
diketahui bahawa nilai minimum Csr sebesar 24,18 dan nilai maximum
sebesar 32,97 dengan rata-rata (mean) 27,7361 pada standar deviation
sebesar 2,45251. Csr dengan nilai minimum dimiliki oleh perusahaan
Dewa Henwa Tbk, Golden Energy Mines T bk tahun 2013,2014,
Timah (persero) Tbk tahun 2013, 2014 dan nilai maximum dimiliki
oleh perusahaan Benkat Integra Tbk pada tahun 2013,2014. dengan
nilai rata-rata 27,7361 menytakan bahwa Corporate Social
Responsibility dinyatakan baik.
b. Kinerja Lingkungan
Dari pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.3, dapat
diketahui bahwa kinerja lingkungn memiliki nilai minimum sebesar
3,00 dan nilai maximum sebesar 5,00 dengan rata-rata (mean) 3,5556
pada standar deviation sebesar 0,69137. Nilai perusahaan dengan nilai
Golden Energy Mines Tbk, Harum Energy Tbk, Vale Indonesia Tbk.
Dengan nilai rata-rata 3,5556 menyatakan bahwa Kinerja Lingkungan
dinyatakan baik.
c. Ukuran Perusahaan
Dari pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.2 dapat
diketahui bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar
11,87 dan nilai maximum sebesar 35,43 dengan rata-rata (mean)
28,4383 pada standar deviation sebesar 5,05644. Nilai perusahaaan
dengan nilai minimum dimiliki oleh perusahaan Tambang Batu Bara
Bukit Asam Tbk tahun 2013, dan nilai maximum dimiliki oleh
perusahaan Bara Multi Sukssema Tbk tahun 2015. Dengan nilai
rata-rata 28,4383 menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan telah nyatakan
baik.
d. Profitabilitas
Dari pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.3 dapat diketahui
bahwa profitabilitas memiliki nilai minimum sebesar 0,08 nilai
maximum sebesar 64,529 dengan rata-rata (mean) sebesar 7,077 pada
standar deviation sebesar 9,49154 nilai perusahaaan dengan nilai
minimum dimiliki oleh perusahaan Dewa Henwa Tbk tahun 2014 nilai
maximum dimiliki oleh perusahaan Bumi Resource Tbk tahun 2015.
Dengan nilai rata-rata 7,077 bahwa profitabilitas dinyatakan kurang
2. UJI ASUMSI KLASIK
a. Uji Normalitas
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
Kolmogorov-Smirnov Z 0,818
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,515
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji normalitas dengan
menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov menunjukkan nilai
asymptotic significance (2-tailed) sebesar 0,515 atau lebih besar dari
0,05 yang berarti data terdistribusi normal.
Hal ini berarti bahwa data dapat digunakan untuk melakukan
pengujian dalam penelitian ini untuk mencari pengaruh kinerja
lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas terhadap pengungkapan
b. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Kl 0,795 1,258
Up 0,776 1,289
Prof 0,921 1,086
a. Dependent Variable: csr
Dari hasil analisis pada tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa
pengujian tolerance menunjukkan nilai kinerja lingkungan sebesar
0,795, ukuran perusahaan 0,77, profitabilitas sebesar 0,921 dan ukuran
Sementara untuk nilai VIF, kinerja lingkungan sebesar 1,258, ukuran
perusahaan sebesar 1,289, profitabilitas sebesar 1,086. Dari hasil
perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel
bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikorelasi antara variabel dalam
regresi.
c. Uji Autokorelasi
Tabel 4.6 Uji Autokolerasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 0,739a 0,546 0,509 1,70981 1,926
a. Predictors: (Constant), lag_y, up, prof, kl b. Dependent Variable: csr
Uji Durbin waston dalam penelitian ini menggunakan lag
Regresi untuk memperbaiki data yang terkena autokolerasi sehingga
dapat memperoleh data sesuai dengan tabel 4.6 diperoleh nilai DW
sebesar 1,926. Dengan jumlah predictors sebanyak 3 buah (k=3) dan
sampel sebanyak 54 (n=54), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat
signifikansi 5%, maka dapat ditentukan nilai (dl) adalah sebesar
1,4464 dan (du) adalah sebesar 1,6800 dengan demikian nilai du < DW
< 4-du yaitu 1,926 < 2,264 < 2,387 yang menandakan bahwa tidak
terdapat autokorelasi positif dan negatif dalam model regresi, atau
dengan kata lain, variabel pendapatan kinerja perusahaan, ukuran
perusahaan dan profitabilitas dalam penelitian ini telah terbebas dari
d. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.7 Uji Heteroskedasititas
Coefficientsa
Model t Sig.
1
(Constant) 1,422 0,161
Kl -1,723 0,091
Up 0,592 0,557
Prof -1,213 0,231
a. Dependent Variable: abs_res
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa kinerja
lingkungan memperoleh nilai signifikasi sebesar 0,091, ukuran
perusahaan sebesar 0,5567 profitabilitas sebesar 0,231. dari hasil uji
heteroskedastisitas tersebut dapat disimpulkan secara keseluruhan
memperoleh nilai signifikasi > 0,05 yang artinya data variabel kinerja
lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas, terbebas dari masalah
heteroskedastisitas.
3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.
Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear berganda yang
memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kinerja lingkungan, ukuran
perusahaan, profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hasil uji regresi linier
berganda dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 17,295 3,149 5,492 ,000
Kl 1,814 0,491 0,511 3,697 0,001
Up 0,137 0,068 0,283 2,018 0,049
Y = 17,295 + 1,814kl + 0,137 up + 0,004prof + e
Dari persamaan hasil diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
α = 17,295 Koefisien konstanta sebesar 17,295 dengan nilai positif, ini
dapat diartikan bahwa Nilai perusahaan bernilai 17,295 apabila
masing-masing variabel kinerja lingkungan, ukuran perusahaan dan
profitabilitas bernilai 0.
β1 = 1,814 Variabel kinerja lingkungan memiliki koefisien regresi
sebesar 1,814. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan 1%
dengan asumsi variabel tetap maka akan menaikan pengungkapan
CSR sebesar 1,814%.
β2 = 0,137 Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi
sebesar 0,137. Nilai koefisien regresi positif menunjukan 1%
dengan asumsi variabel tetap maka akan menaikan pengungkapan
CSR sebesar 0,137%.
β3 = 0,004 Variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar
0,004. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan 1% dengan
asumsi variabel tetap maka akan menaikan pengungkapan CSR
sebesar 0,004 %.
2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel independen. Hasil uji determinasi
Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 0,342a 0,117 0,064 1,36610
a. Predictors: (Constant), prof, kl, up
Berdasarkan tabel 4.9 pada kolom Adjusted R Square, diperoleh
nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,064 atau 6,4% hal ini
menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh
variabel kinerja lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas, sedangkan
sisanya 0,936 atau 93,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
a. Uji Simultan F
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua
variabel independen (kinerja lingkungan, ukuran perusahaan,
profitabilitas) yang diproyeksikan dalam model mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen nilai perusahaan. Uji F ini digunakan
untuk menguji kelayakan model penelitian (Ghozali, 2013). Hasil uji F
dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.10 Uji Simultan F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 76,508 3 25,503 5,263 0,003b
Residual 242,277 50 4,846
Total 318,785 53
a. Dependent Variable: csr
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa nilai
signifikasi sebesar 0,003 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model persamaan regresi yang digunakan fit dan dapat
digunakan untuk memprediksi kinerja lingkungan, ukuran perusahaan,
profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
Uji Parsial t
Tabel 4.11 Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 17,295 3,149 5,492 ,000
Kl 1,814 0,491 0,511 3,697 ,001
Up 0,137 0,068 0,283 2,018 ,049
Prof 0,004 0,008 0,282 2,196 ,033
a. Dependent Variable: csr
1) Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa Koefisien regresi
variabel kinerja lingkungan 1,814 dengan arah positif dan nilai
signifikansi 0,001. Sehingga menunjukan bahwa, maka H0 ditolak dan
Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa variabel kinerja lingkungan
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan corporate
social responsibility pada perusahaan pertambangan periode
2013-2015, sehingga hipotesis pertama yang diajukan diterima.
Kinerja lingkungan sering dikaitkan dengan pengungkapan
Corporate Social Responsibility dan menurut teori stakeholder apabila
perusahaan memiliki kinerja lingkungan yang baik maka akan
melakukan pertanggung jawaban sosial, karena perusahaan yang
semakin banyak efek negatif yang ditibulkan perusahaan terhadap
masyarakat sekitar oleh karena itu, perusahaan dengan kinerja
lingkungan yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi
perusahaan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Merina (2013) yang menujukan kinerja lingkungan berpengaruh
positif signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility dan hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Cahyani (2015) yang menunjukan bahwa kinerja
lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility.
2) Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa Koefisien
regresi variabel ukuran perusahaan 0,137 dengan arah positif dan nilai
signifikansi 0,049. Sehingga menunjukan bahwa, maka H0 ditolak dan
Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan corporate
social responsibility pada perusahaan pertambangan periode
2013-2015, sehingga hipotesis yang kedua diajukan diterima.
Hasil penelitian ini mendukung teori legitimasi yang
menyatakan bahwa besarnya suatu organisasi atau besarnya sebuah
ukuran perusahaan adalah sebuah kontak sosial yang menyatakan
bahwa antara perusahaan dengan masyarakat, dimana perusahaan
dikarenakan perusahaan yang besar akan mempunyai tanggung jawab
sosial yang besar pula.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Purwanto (2011) yang memperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan corporate
social responsibility. Hasil ini juga didukung dengan penelitian yang
dilakukan oleh Prihantinah (2012) yang memperoleh hasil bahwa
hubungan ukuraan perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
pengungkapan corporate social responsibilitiy.
3) Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa Koefisien regresi
variabel profitabilitas 0,004 dengan arah positif dan nilai signifikansi
0,033. Sehingga menunjukan bahwa, maka H0 diolak dan Ha diterima.
Hal ini menunjukan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility
pada perusahaan pertambangan periode 2013-2015, sehingga hipotesis
yang ketiga diajukan diterima.
Hasil penelitian didukung dengan teori legitimasi yang
menyatakan perusahaaan harus menjalankan aktivitasnya sesuai
dengan batasan norma-norma masyarakat dimana perusahaan beroprasi
atau berada dan profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap pengungkapan corporate social responsibility dikarekan
dan fleksibilitas kepada majajemen untuk mengungkapan pertanggung
jawaban sosial . hal ini berarti semakin tinggi tingkat profitabilitas
maka perusahaan semakin besar melakaukan pengungkapan tanggung
jawab sosial.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Budiasih (2016)
yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility dan hal ini
juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rindawati (2015)
yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan