• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian - AZIZAH NURUL ISNAINI BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian - AZIZAH NURUL ISNAINI BAB III"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran

variabel-variabel penelitian dengan angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis

(Panjaitan dan Chariri, 2014).

Objek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar

dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode waktu penelitian yaitu

2013-2015.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.

Hal ini disebabkan oleh karena kegiatan bisnis perusahaan pertambangan

bersentuhan langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang mana

(2)

Teknik pengambilan sampel dipilih dengan menggunakan metode

purposive sampling, dimana pemilihan sampel perusahaan didasarkan pada

kriteria tertentu :

1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dari tahun 2013-2015.

2. Perusahaan pertambangan yang mempublikasikan laporan keuangan

tahunan (annual report) dari tahun 2013-2015 yang berisi data dan

informasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini.

3. Perusahaan mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) secara berturut-turut tahun

2013-2015.

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

tahunan perusahaan Pertambangan dan Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2013-2015. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan

dengan metode dokumentasi. Sedangkan untuk studi pustaka diperoleh dari

penelitian terdahulu dan ditunjang oleh literatur lain. Data perusahaan laporan

keuangan didapat di website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu

(3)

D. Variable Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu

variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam

penelitian adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja

lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas.

E. Definisi operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu

variabel diukur sehingga peneliti dapat mengetahui nilai pengukuran tersebut.

Definisi operasional penelitian ini adalah:

Variable dependen Y

Variabel Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini

adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility.

a. Menurut Suratno dkk, (2007), pengungkapan lingkungan dan sosial adalah

pengungkapan informasi yang berkaitan dengan lingkungan di dalam

laporan tahunan perusahaan. Sedangkan menurut Suhardjanto dan Miranti

(2009) pengungkapan lingkungan merupakan wujud pertanggung jawaban

sosial perusahaan melalui pengungkapan lingkungan hidup pada laporan

tahunan dimana masyarakat dapat memantau aktifitas yang dilakukan oleh

perusahaan dalam memenuhi tanggungjawab sosialnya. Pengungkapan

(4)

Standar pengukuran yang digunakan untuk mengukur

pengungkapan akuntansi lingkungan yatitu Global Reporting

Initiatives (GRI) yang diperoleh dari website www.globalreporting.org.

GRI merupakan lembaga untuk mempromosikan standar yang diciptakan

dengan memberi arahan bagi perusahaan-perusahaan dalam menerbitkan

laporan berkelanjutan tentang tanggung jawab sosial perusahaan.

Penelitian ini menggunakan standar GRI-G4 dengan menggunakan metode

content analysis, dalam standar GRI-G4 indikator kinerja dibagi menjadi 3

komponen yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial, mencakup praktik

ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, masyarakat

sosial, dan tanggung jawab atas produk. Pada setiap dimensi terdapat

sejumlah indikator masing-masing yang total keseluruhan sejumlah 91

indikator.

Dalam penelitian pengungkapan Corporate Social Responsibility di

ukur dengan menggunakan rumus pengungkapan CSR yaitu :

CSRDi =∑

CSRDi = Pengungkapan CSR perusahaan i

∑ Xi = Jumlah item bernilai 1 pada perusahaan i

n = Jumlah seluruh item indikator pengungkapan CSR

(n = 91)

Variabel Independen (X).

a. Kinerja Lingkungan (X1)

(5)

lingkungan hidup. PROPER merupakan salah satu upaya kebijakan yang

dilakukan pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup (KLH)

untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan dalam pengelolaan

lingkungan melalui penyebaran informasi kinerja penaatan perusahaan

dalam pengelolaan lingkungan. Hasil PROPER dipublikasikan secara

terbuka kepada publik dan stakeholder lainnya. Sistem peringkat kinerja

PROPER mencakupi pemeringkatan perusahaan dalam 5 (lima) peringkat

warna yang mencerminkan kinerja pengelolaan lingkungan secara

keseluruhan yaitu emas, hijau, biru, merah dan hitam.

Tabel 3.1

Skala ukur kinerja lingkungan

WARNA KETERANGAN SKOR

EMAS

Telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental excellency) dalam proses produksi dan atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.

5

HIJAU

Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang disyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery) dan melakukan tanggung jawab sosial(CSR) dengan baik.

4

BIRU

Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang disyaratkan sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundangan.

3

MERAH

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan.

2

HITAM

Sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan.

(6)

b. Ukuran Perusahaan (X3)

Ukuran perusahaan (size) merupakan skala yang digunakan dalam

menetukan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan

diproksikan dengan log natural total aset, tujuannya agar mengurangi

perbedaan yang signifikan antara ukuran perusahaan besar dan ukuran

perusahaan kecil sehingga data total aset dapat terdistribusi normal.

Rumus yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan adalah :

Size = Log natural (total aset)

c. Profitabilitas

Profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio return on asset

(ROA). ROA merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap rupiah aktiva yang

digunakan dan memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas

perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam

menggunakan.

Rumus perhitungan ROA adalah sebagai berikut:

Return on Asset (ROA) =

ASSET TOTAL

PAJAK SETELAH

LABA

x 100%

f. Metode Analisis Data

Metode analisis pada penelitian ini menggunakan analisis berganda

untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

menunjukkan arah hubungan variabel.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah proses transformasi data penelitian

(7)

ringkasan, pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk tabel,

numeric dan grafik. Metode analisis data dilakukan dengan bantuan

program aplikasi komputer SPSS.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan metode dengan melihat

distribusi normal probility plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal, yaitu dengan melihat data yang

dianalisis memiliki nilai residual disekitar nol. Dan distribusi data

penelitian dinyatakan normal jika nilai propabilitas (sig) > 0,05.

Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan analisis

Kolmogorov Smirnov. Jika nilai signifikansinya di atas 5% maka

data tersebut berdistribusi normal dan jika nilai signifikansinya di

bawah 5% maka data tidak berdistribusi normal (Sugiyono, 2008).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(indepeden). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2006).

Untuk menguji apakah multikolinearitas, maka dapat dilihat

dari: 1) nilai tolerance dan lawannya 2) VIF (Variance Inflation

Facor). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang

(8)

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang

tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan

nilai VIF < 10.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui

ketidaksamaan variance antar variabel. Apabila variance dari

variabel satu ke variabel yang lain tetap maka disebut

homoskedastisitas, sedangkan jika variance berbeda antar variabel

maka terjadi heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan uji

glejser (Ghozali,2011). Apabila nilai signifikansi > 0.05 maka

tidak ada heteroskedastisitas, apabila nilai signifikansi ≤ 0.05 maka

ada heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi apakah regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada perode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi

ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian

Durbin-Watson (DW test) dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Tidak ada autokorelasi (r = 0)

Ha : Ada autokorelasi (r ≠ 0)

Ketentuan penerimaan atau penolkan hipotesis adalah sebagai

(9)

Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada autokorelai negatif No decision 4-du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif

atau negatif

Tidak ditolak du < d< 4 – du

Kriteria Penerimaan atau Penolakan Autokorelasi.

e. Uji Linearitas

Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua

variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara

signifikan. Untuk mengetahui linearitas data dapat menggunakan

uji test of linearity dengan taraf signifikansi 5%, sehingga jika nilai

signifikansi linearity lebih besar dari 0,05 maka data tersebut

linear, jika berada di bawah 0,05 maka data tersebut tidak linear

(Ghozali, 2011).

3. Analisis Regresi Berganda

Alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini adalah uji regresi berganda dengan tingkat α sebesar 5%.

Analisa regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti

bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai

faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis

regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya

minimal 2 (Sugiyono, 2013). Tujuan analisa regresi berganda adalah

(10)

meramalkan nilai variabel dependen. Bentuk matematis analisa regresi

berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

dimana :

Y = Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

X1 = Kinerja Lingkungan (Environmental Performance)

X2 = Ukuran perusahaan

X3 = Profitabilitas

α = Konstanta

β1-β3 = Besarnya koefisisen masing-masing variabel

e = Standar error

Berdasarkan persamaan regresi berganda diatas, data akan

dianalisa dengan menggunakan software SPSS. Pengujian hipotesis

dilakukan secara parsial terhadap masing-masing variabel independen

pada model regresi di atas. Kaidah pengambilan keputusan adalah :

Jika signifikansi (p) > α, maka H0 diterima.

Jika signifikansi (p) < α, maka H0 ditolak.

4. Uji Hipotesis

Uji Signifikani Parameter Individual ( Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

(11)

a. Pengujian Hipotesis Pertama

1) Merumuskan perumusan hipotesis :

H0: β1≤ 0 : artinya kinerja lingkungan tidak berpengaruh

positif terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility.

Ha: β1 > 0 : artinya kinerja lingkungan berpengaruh positif

terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility.

2) Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini

ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau

kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan sebesar (n-k-1)

(Ghozali, 2013).

3) Dasar Pengambilan Keputusan :

Jika sig ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

b. Pengujian Hipotesis Kedua

1) Merumuskan perumusan hipotesis :

H0: β2≤ 0 : artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh

positif terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility.

Ha: β2> 0 : artinya ukuran perusahaan berpengaruh positif

terhadap pengungkapan Corporate Social

(12)

2) Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini

ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau

kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan sebesar (n-k-1)

(Ghozali, 2013).

3) Dasar Pengambilan Keputusan :

Jika sig ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

c. Pengujian Hipotesis Ketiga

1) Merumuskan perumusan hipotesis :

H0: β3≤ 0 : artinya profitabilitas tidak berpengaruh positif

terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility.

Ha: β3> 0 : artinya profitabilitas berpengaruh positif terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility.

2) Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini

ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau

kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan sebesar

(n-k-1) (Ghozali, 2013).

3) Dasar Pengambilan Keputusan :

Jika sig ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

(13)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Hal

ini disebabkan oleh karena kegiatan bisnis perusahaan pertambangan

bersentuhan langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang mana

berdampak langsung pada lingkungan.

Proses pengambilan sampel dipilih dengan menggunakan metode

purposive sampling, dimana pemilihan sampel perusahaan didasarkan pada

kriteria :

Tabel 4.1

Kriteria sampel jumlah

Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013-2015.

49

Perusahaan pertambangan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan (annual report) dari tahun 2013-2015 yang berisi data dan informasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini.

(7)

Perusahaan yang tidak mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) secara berturut-turut tahun 2013-2015.

(23)

Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 18

Tahun amatan 3

Total sampel selama periode penelitian 54

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa total perusahan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2015

(14)

perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan dan tahunan dari

tahun 2013-2015 terdapat 7 perusahaan, kemudian perusahaan yang tidak

mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PROPER) secara berturut-turut tahun 2013-2015 terdapat

23 perusahaan. Periode pengamatan yang diambil oleh peneliti adalan 3 tahun,

yaitu 2013, 2014, 2015. Jadi total sampel yang diteliti sebanyak 54 data

laporan keuangan dan tahunan.

Tabel 4.2 Nama Perusahaan

No Kode perusahaan Nama Perusahaan

1 ADRO Adro Energi Tbk

2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk

3 BIPI Benakat Integra Tbk

4 BSSR Berau Coal Energy Tbk

5 BUMI Bumi Resources Tbk

6 DEWA Darma Henwa Tbk

7 DOID Delta Dunia Makmur Tbk

8 ESSA Surya Essa Perkasa Tbk

9 GEMS Golden Energi Mines Tbk

10 HRUM Harum Energy Tbk

11 INCO Vale Indonesia Tbk

12 KKGI Reseource Alam Indonesia Energi Tbk 13 MEDC Medco Energy Internasional Tbk

14 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk

15 PTRO Petrosea Tbk

16 SMMT Golden Eagle Energy Tbk

17 TINS Timah (persero) Tbk

18 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk

B. Analisis Data

1. Stastik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses pengumpulan, penyajian, dan

(15)

bantuan program SPSS, hasil uji statistik deskriptif terlihan dalam table 2

berikut: Dalam penelitian ini data dianalisi

Tabel 4.3 Statistik Descriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Csr 54 24,18 32,97 27,7361 2,45251

Kl 54 3,00 5,00 3,5556 ,69137

Up 54 11,87 35,43 28,4383 5,05644

Prof 54 0,08 64,529 7,07767 9,49154

Valid N (listwise) 54

Berdasarkan hasil pengolahan Hasil Uji Statistik Deskriptif data

pada tabel 2 diatas diketahui bahwa:

a. Csr

Dari pengujian statistik deskriptif pada tebel 4.3, dapat

diketahui bahawa nilai minimum Csr sebesar 24,18 dan nilai maximum

sebesar 32,97 dengan rata-rata (mean) 27,7361 pada standar deviation

sebesar 2,45251. Csr dengan nilai minimum dimiliki oleh perusahaan

Dewa Henwa Tbk, Golden Energy Mines T bk tahun 2013,2014,

Timah (persero) Tbk tahun 2013, 2014 dan nilai maximum dimiliki

oleh perusahaan Benkat Integra Tbk pada tahun 2013,2014. dengan

nilai rata-rata 27,7361 menytakan bahwa Corporate Social

Responsibility dinyatakan baik.

b. Kinerja Lingkungan

Dari pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.3, dapat

diketahui bahwa kinerja lingkungn memiliki nilai minimum sebesar

3,00 dan nilai maximum sebesar 5,00 dengan rata-rata (mean) 3,5556

pada standar deviation sebesar 0,69137. Nilai perusahaan dengan nilai

(16)

Golden Energy Mines Tbk, Harum Energy Tbk, Vale Indonesia Tbk.

Dengan nilai rata-rata 3,5556 menyatakan bahwa Kinerja Lingkungan

dinyatakan baik.

c. Ukuran Perusahaan

Dari pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.2 dapat

diketahui bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar

11,87 dan nilai maximum sebesar 35,43 dengan rata-rata (mean)

28,4383 pada standar deviation sebesar 5,05644. Nilai perusahaaan

dengan nilai minimum dimiliki oleh perusahaan Tambang Batu Bara

Bukit Asam Tbk tahun 2013, dan nilai maximum dimiliki oleh

perusahaan Bara Multi Sukssema Tbk tahun 2015. Dengan nilai

rata-rata 28,4383 menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan telah nyatakan

baik.

d. Profitabilitas

Dari pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.3 dapat diketahui

bahwa profitabilitas memiliki nilai minimum sebesar 0,08 nilai

maximum sebesar 64,529 dengan rata-rata (mean) sebesar 7,077 pada

standar deviation sebesar 9,49154 nilai perusahaaan dengan nilai

minimum dimiliki oleh perusahaan Dewa Henwa Tbk tahun 2014 nilai

maximum dimiliki oleh perusahaan Bumi Resource Tbk tahun 2015.

Dengan nilai rata-rata 7,077 bahwa profitabilitas dinyatakan kurang

(17)

2. UJI ASUMSI KLASIK

a. Uji Normalitas

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

Kolmogorov-Smirnov Z 0,818

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,515

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji normalitas dengan

menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov menunjukkan nilai

asymptotic significance (2-tailed) sebesar 0,515 atau lebih besar dari

0,05 yang berarti data terdistribusi normal.

Hal ini berarti bahwa data dapat digunakan untuk melakukan

pengujian dalam penelitian ini untuk mencari pengaruh kinerja

lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas terhadap pengungkapan

b. Uji Multikolinieritas

Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Kl 0,795 1,258

Up 0,776 1,289

Prof 0,921 1,086

a. Dependent Variable: csr

Dari hasil analisis pada tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa

pengujian tolerance menunjukkan nilai kinerja lingkungan sebesar

0,795, ukuran perusahaan 0,77, profitabilitas sebesar 0,921 dan ukuran

(18)

Sementara untuk nilai VIF, kinerja lingkungan sebesar 1,258, ukuran

perusahaan sebesar 1,289, profitabilitas sebesar 1,086. Dari hasil

perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel

bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikorelasi antara variabel dalam

regresi.

c. Uji Autokorelasi

Tabel 4.6 Uji Autokolerasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 0,739a 0,546 0,509 1,70981 1,926

a. Predictors: (Constant), lag_y, up, prof, kl b. Dependent Variable: csr

Uji Durbin waston dalam penelitian ini menggunakan lag

Regresi untuk memperbaiki data yang terkena autokolerasi sehingga

dapat memperoleh data sesuai dengan tabel 4.6 diperoleh nilai DW

sebesar 1,926. Dengan jumlah predictors sebanyak 3 buah (k=3) dan

sampel sebanyak 54 (n=54), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat

signifikansi 5%, maka dapat ditentukan nilai (dl) adalah sebesar

1,4464 dan (du) adalah sebesar 1,6800 dengan demikian nilai du < DW

< 4-du yaitu 1,926 < 2,264 < 2,387 yang menandakan bahwa tidak

terdapat autokorelasi positif dan negatif dalam model regresi, atau

dengan kata lain, variabel pendapatan kinerja perusahaan, ukuran

perusahaan dan profitabilitas dalam penelitian ini telah terbebas dari

(19)

d. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.7 Uji Heteroskedasititas

Coefficientsa

Model t Sig.

1

(Constant) 1,422 0,161

Kl -1,723 0,091

Up 0,592 0,557

Prof -1,213 0,231

a. Dependent Variable: abs_res

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa kinerja

lingkungan memperoleh nilai signifikasi sebesar 0,091, ukuran

perusahaan sebesar 0,5567 profitabilitas sebesar 0,231. dari hasil uji

heteroskedastisitas tersebut dapat disimpulkan secara keseluruhan

memperoleh nilai signifikasi > 0,05 yang artinya data variabel kinerja

lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas, terbebas dari masalah

heteroskedastisitas.

3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear berganda yang

memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kinerja lingkungan, ukuran

perusahaan, profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hasil uji regresi linier

berganda dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 17,295 3,149 5,492 ,000

Kl 1,814 0,491 0,511 3,697 0,001

Up 0,137 0,068 0,283 2,018 0,049

(20)

Y = 17,295 + 1,814kl + 0,137 up + 0,004prof + e

Dari persamaan hasil diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

α = 17,295 Koefisien konstanta sebesar 17,295 dengan nilai positif, ini

dapat diartikan bahwa Nilai perusahaan bernilai 17,295 apabila

masing-masing variabel kinerja lingkungan, ukuran perusahaan dan

profitabilitas bernilai 0.

β1 = 1,814 Variabel kinerja lingkungan memiliki koefisien regresi

sebesar 1,814. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan 1%

dengan asumsi variabel tetap maka akan menaikan pengungkapan

CSR sebesar 1,814%.

β2 = 0,137 Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi

sebesar 0,137. Nilai koefisien regresi positif menunjukan 1%

dengan asumsi variabel tetap maka akan menaikan pengungkapan

CSR sebesar 0,137%.

β3 = 0,004 Variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar

0,004. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan 1% dengan

asumsi variabel tetap maka akan menaikan pengungkapan CSR

sebesar 0,004 %.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel independen. Hasil uji determinasi

(21)

Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 0,342a 0,117 0,064 1,36610

a. Predictors: (Constant), prof, kl, up

Berdasarkan tabel 4.9 pada kolom Adjusted R Square, diperoleh

nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,064 atau 6,4% hal ini

menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh

variabel kinerja lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas, sedangkan

sisanya 0,936 atau 93,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak

termasuk dalam penelitian ini.

a. Uji Simultan F

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen (kinerja lingkungan, ukuran perusahaan,

profitabilitas) yang diproyeksikan dalam model mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen nilai perusahaan. Uji F ini digunakan

untuk menguji kelayakan model penelitian (Ghozali, 2013). Hasil uji F

dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.10 Uji Simultan F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 76,508 3 25,503 5,263 0,003b

Residual 242,277 50 4,846

Total 318,785 53

a. Dependent Variable: csr

(22)

Berdasarkan Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa nilai

signifikasi sebesar 0,003 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa model persamaan regresi yang digunakan fit dan dapat

digunakan untuk memprediksi kinerja lingkungan, ukuran perusahaan,

profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social responsibility.

Uji Parsial t

Tabel 4.11 Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 17,295 3,149 5,492 ,000

Kl 1,814 0,491 0,511 3,697 ,001

Up 0,137 0,068 0,283 2,018 ,049

Prof 0,004 0,008 0,282 2,196 ,033

a. Dependent Variable: csr

1) Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa Koefisien regresi

variabel kinerja lingkungan 1,814 dengan arah positif dan nilai

signifikansi 0,001. Sehingga menunjukan bahwa, maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa variabel kinerja lingkungan

berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan corporate

social responsibility pada perusahaan pertambangan periode

2013-2015, sehingga hipotesis pertama yang diajukan diterima.

Kinerja lingkungan sering dikaitkan dengan pengungkapan

Corporate Social Responsibility dan menurut teori stakeholder apabila

perusahaan memiliki kinerja lingkungan yang baik maka akan

melakukan pertanggung jawaban sosial, karena perusahaan yang

(23)

semakin banyak efek negatif yang ditibulkan perusahaan terhadap

masyarakat sekitar oleh karena itu, perusahaan dengan kinerja

lingkungan yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi

perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Merina (2013) yang menujukan kinerja lingkungan berpengaruh

positif signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility dan hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Cahyani (2015) yang menunjukan bahwa kinerja

lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility.

2) Hasil Pengujian Hipotesis Kedua

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa Koefisien

regresi variabel ukuran perusahaan 0,137 dengan arah positif dan nilai

signifikansi 0,049. Sehingga menunjukan bahwa, maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan corporate

social responsibility pada perusahaan pertambangan periode

2013-2015, sehingga hipotesis yang kedua diajukan diterima.

Hasil penelitian ini mendukung teori legitimasi yang

menyatakan bahwa besarnya suatu organisasi atau besarnya sebuah

ukuran perusahaan adalah sebuah kontak sosial yang menyatakan

bahwa antara perusahaan dengan masyarakat, dimana perusahaan

(24)

dikarenakan perusahaan yang besar akan mempunyai tanggung jawab

sosial yang besar pula.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Purwanto (2011) yang memperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan corporate

social responsibility. Hasil ini juga didukung dengan penelitian yang

dilakukan oleh Prihantinah (2012) yang memperoleh hasil bahwa

hubungan ukuraan perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

pengungkapan corporate social responsibilitiy.

3) Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa Koefisien regresi

variabel profitabilitas 0,004 dengan arah positif dan nilai signifikansi

0,033. Sehingga menunjukan bahwa, maka H0 diolak dan Ha diterima.

Hal ini menunjukan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility

pada perusahaan pertambangan periode 2013-2015, sehingga hipotesis

yang ketiga diajukan diterima.

Hasil penelitian didukung dengan teori legitimasi yang

menyatakan perusahaaan harus menjalankan aktivitasnya sesuai

dengan batasan norma-norma masyarakat dimana perusahaan beroprasi

atau berada dan profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap pengungkapan corporate social responsibility dikarekan

(25)

dan fleksibilitas kepada majajemen untuk mengungkapan pertanggung

jawaban sosial . hal ini berarti semakin tinggi tingkat profitabilitas

maka perusahaan semakin besar melakaukan pengungkapan tanggung

jawab sosial.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Budiasih (2016)

yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan

terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility dan hal ini

juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rindawati (2015)

yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan

Gambar

Tabel 3.1 Skala ukur kinerja lingkungan
 Tabel  4.1 Kriteria sampel
Tabel 4.2 Nama Perusahaan
Tabel 4.3 Statistik Descriptif
+6

Referensi

Dokumen terkait

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan.. tahunan dari perusahaan manufaktur sektor industri barang

positif signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility dan hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Cahyani

Pengukuran pengungkapan CSR diatas dilakukan dengan cara mengamati ada atau tidak suatu item informasi yang telah ditentukan dalam laporan tahunan, apabila item

Sampel yang dipilih kemudian adalah bank umum konvensional yang memiliki annual report lengkap pada tahun 2012 dan 2013 dengan data-data lengkap yang

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah berupa data laporan keuangan tahunan Perusahaan Penghasil Bahan Baku; Sektor Pertambangan dan memenuhi Kriteria

Dalam penelitian ini, melihat laporan keuangan tahunan konsolidasi perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2014, apabila perusahaan

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan manufaktur subsektor makanan

Jenis data yang digunakan penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang secara tidak langsung diperoleh dari pihak pertama berupa laporan keuangan tahunan yang telah diaudit