BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Hal
ini disebabkan oleh karena kegiatan bisnis perusahaan pertambangan
bersentuhan langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang mana
berdampak langsung pada lingkungan.
Proses pengambilan sampel dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling, dimana pemilihan sampel perusahaan didasarkan pada kriteria :
Tabel 4.1
Kriteria sampel jumlah
Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013-2015.
49
Perusahaan pertambangan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan (annual report) dari tahun 2013-2015 yang berisi data dan informasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini.
(7)
Perusahaan yang tidak mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) secara berturut-turut tahun 2013-2015.
(23)
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 18
Tahun amatan 3
Total sampel selama periode penelitian 54
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa total perusahan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2015
perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan dan tahunan dari
tahun 2013-2015 terdapat 7 perusahaan, kemudian perusahaan yang tidak
mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PROPER) secara berturut-turut tahun 2013-2015 terdapat
23 perusahaan. Periode pengamatan yang diambil oleh peneliti adalan 3 tahun,
yaitu 2013, 2014, 2015. Jadi total sampel yang diteliti sebanyak 54 data
laporan keuangan dan tahunan.
Tabel 4.2 Nama Perusahaan
No Kode perusahaan Nama Perusahaan
1 ADRO Adro Energi Tbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 BIPI Benakat Integra Tbk
4 BSSR Berau Coal Energy Tbk
5 BUMI Bumi Resources Tbk
6 DEWA Darma Henwa Tbk
7 DOID Delta Dunia Makmur Tbk
8 ESSA Surya Essa Perkasa Tbk
9 GEMS Golden Energi Mines Tbk
10 HRUM Harum Energy Tbk
11 INCO Vale Indonesia Tbk
12 KKGI Reseource Alam Indonesia Energi Tbk
13 MEDC Medco Energy Internasional Tbk
14 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk
15 PTRO Petrosea Tbk
16 SMMT Golden Eagle Energy Tbk
17 TINS Timah (persero) Tbk
18 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk
B. Analisis Data
1. Stastik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses pengumpulan, penyajian, dan
bantuan program SPSS, hasil uji statistik deskriptif terlihan dalam table 2
berikut: Dalam penelitian ini data dianalisi
Tabel 4.3 Statistik Descriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Csr 54 24,18 32,97 27,7361 2,45251
Kl 54 3,00 5,00 3,5556 ,69137
Up 54 11,87 35,43 28,4383 5,05644
Prof 54 0,08 64,529 7,07767 9,49154
Valid N (listwise) 54
Berdasarkan hasil pengolahan Hasil Uji Statistik Deskriptif data
pada tabel 2 diatas diketahui bahwa:
a. Csr
Dari pengujian statistik deskriptif pada tebel 4.3, dapat
diketahui bahawa nilai minimum Csr sebesar 24,18 dan nilai maximum
sebesar 32,97 dengan rata-rata (mean) 27,7361 pada standar deviation sebesar 2,45251. Csr dengan nilai minimum dimiliki oleh perusahaan
Dewa Henwa Tbk, Golden Energy Mines T bk tahun 2013,2014,
Timah (persero) Tbk tahun 2013, 2014 dan nilai maximum dimiliki
oleh perusahaan Benkat Integra Tbk pada tahun 2013,2014. dengan
nilai rata-rata 27,7361 menytakan bahwa Corporate Social Responsibility dinyatakan baik.
b. Kinerja Lingkungan
Dari pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.3, dapat
diketahui bahwa kinerja lingkungn memiliki nilai minimum sebesar
3,00 dan nilai maximum sebesar 5,00 dengan rata-rata (mean) 3,5556 pada standar deviation sebesar 0,69137. Nilai perusahaan dengan nilai
minimum dimiliki oleh perusahaan Aneka Tambang (persero) Tbk,
Golden Energy Mines Tbk, Harum Energy Tbk, Vale Indonesia Tbk.
Dengan nilai rata-rata 3,5556 menyatakan bahwa Kinerja Lingkungan
dinyatakan baik.
c. Ukuran Perusahaan
Dari pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.2 dapat
diketahui bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar
11,87 dan nilai maximum sebesar 35,43 dengan rata-rata (mean) 28,4383 pada standar deviation sebesar 5,05644. Nilai perusahaaan
dengan nilai minimum dimiliki oleh perusahaan Tambang Batu Bara
Bukit Asam Tbk tahun 2013, dan nilai maximum dimiliki oleh
perusahaan Bara Multi Sukssema Tbk tahun 2015. Dengan nilai
rata-rata 28,4383 menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan telah nyatakan
baik.
d. Profitabilitas
Dari pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.3 dapat diketahui
bahwa profitabilitas memiliki nilai minimum sebesar 0,08 nilai
maximum sebesar 64,529 dengan rata-rata (mean) sebesar 7,077 pada standar deviation sebesar 9,49154 nilai perusahaaan dengan nilai
minimum dimiliki oleh perusahaan Dewa Henwa Tbk tahun 2014nilai
maximum dimiliki oleh perusahaan Bumi Resource Tbk tahun 2015.
Dengan nilai rata-rata 7,077 bahwa profitabilitas dinyatakan kurang
2. UJI ASUMSI KLASIK
a. Uji Normalitas
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
Kolmogorov-Smirnov Z 0,818
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,515
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji normalitas dengan
menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov menunjukkan nilai
asymptotic significance (2-tailed) sebesar 0,515 atau lebih besar dari
0,05 yang berarti data terdistribusi normal.
Hal ini berarti bahwa data dapat digunakan untuk melakukan
pengujian dalam penelitian ini untuk mencari pengaruh kinerja
lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas terhadap pengungkapan
b. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Kl 0,795 1,258
Up 0,776 1,289
Prof 0,921 1,086
a. Dependent Variable: csr
Dari hasil analisis pada tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa
pengujian tolerance menunjukkan nilai kinerja lingkungan sebesar 0,795, ukuran perusahaan 0,77, profitabilitas sebesar 0,921 dan ukuran
perusahaan Dari hasil pengujian multikolinearitas diatas tidak ada
Sementara untuk nilai VIF, kinerja lingkungan sebesar 1,258, ukuran
perusahaan sebesar 1,289, profitabilitas sebesar 1,086. Dari hasil
perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel
bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikorelasi antara variabel dalam
regresi.
c. Uji Autokorelasi
Tabel 4.6 Uji Autokolerasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 0,739a 0,546 0,509 1,70981 1,926
a. Predictors: (Constant), lag_y, up, prof, kl b. Dependent Variable: csr
Uji Durbin waston dalam penelitian ini menggunakan lag
Regresi untuk memperbaiki data yang terkena autokolerasi sehingga
dapat memperoleh data sesuai dengan tabel 4.6 diperoleh nilai DW
sebesar 1,926. Dengan jumlah predictors sebanyak 3 buah (k=3) dan sampel sebanyak 54 (n=54), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat
signifikansi 5%, maka dapat ditentukan nilai (dl) adalah sebesar
1,4464 dan (du) adalah sebesar 1,6800 dengan demikian nilai du < DW
< 4-du yaitu 1,926 < 2,264 < 2,387 yang menandakan bahwa tidak
terdapat autokorelasi positif dan negatif dalam model regresi, atau
dengan kata lain, variabel pendapatan kinerja perusahaan, ukuran
perusahaan dan profitabilitas dalam penelitian ini telah terbebas dari
d. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.7 Uji Heteroskedasititas
Coefficientsa
Model t Sig.
1
(Constant) 1,422 0,161
Kl -1,723 0,091
Up 0,592 0,557
Prof -1,213 0,231
a. Dependent Variable: abs_res
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa kinerja
lingkungan memperoleh nilai signifikasi sebesar 0,091, ukuran
perusahaan sebesar 0,5567 profitabilitas sebesar 0,231. dari hasil uji
heteroskedastisitas tersebut dapat disimpulkan secara keseluruhan
memperoleh nilai signifikasi > 0,05 yang artinya data variabel kinerja
lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas, terbebas dari masalah
heteroskedastisitas.
3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.
Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear berganda yang
memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kinerja lingkungan, ukuran
perusahaan, profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hasil uji regresi linier
berganda dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 17,295 3,149 5,492 ,000
Kl 1,814 0,491 0,511 3,697 0,001
Up 0,137 0,068 0,283 2,018 0,049
Prof 0,004 0,008 0,282 2,196 0,033
Y = 17,295 + 1,814kl + 0,137 up + 0,004prof + e
Dari persamaan hasil diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
α = 17,295 Koefisien konstanta sebesar 17,295 dengan nilai positif, ini
dapat diartikan bahwa Nilai perusahaan bernilai 17,295 apabila
masing-masing variabel kinerja lingkungan, ukuran perusahaan dan
profitabilitas bernilai 0.
β1 = 1,814 Variabel kinerja lingkungan memiliki koefisien regresi
sebesar 1,814. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan 1%
dengan asumsi variabel tetap maka akan menaikan pengungkapan
CSR sebesar 1,814%.
β2 = 0,137 Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi
sebesar 0,137. Nilai koefisien regresi positif menunjukan 1%
dengan asumsi variabel tetap maka akan menaikan pengungkapan
CSR sebesar 0,137%.
β3 = 0,004 Variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar
0,004. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan 1% dengan
asumsi variabel tetap maka akan menaikan pengungkapan CSR
sebesar 0,004 %.
2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel independen. Hasil uji determinasi
Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 0,342a 0,117 0,064 1,36610
a. Predictors: (Constant), prof, kl, up
Berdasarkan tabel 4.9 pada kolom Adjusted R Square, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,064 atau 6,4% hal ini
menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh
variabel kinerja lingkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas, sedangkan
sisanya 0,936 atau 93,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
a. Uji Simultan F
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua
variabel independen (kinerja lingkungan, ukuran perusahaan,
profitabilitas) yang diproyeksikan dalam model mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen nilai perusahaan. Uji F ini digunakan
untuk menguji kelayakan model penelitian (Ghozali, 2013). Hasil uji F
dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.10 Uji Simultan F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 76,508 3 25,503 5,263 0,003b
Residual 242,277 50 4,846
Total 318,785 53
a. Dependent Variable: csr
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa nilai
signifikasi sebesar 0,003 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model persamaan regresi yang digunakan fit dan dapat
digunakan untuk memprediksi kinerja lingkungan, ukuran perusahaan,
profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
Uji Parsial t
Tabel 4.11 Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 17,295 3,149 5,492 ,000
Kl 1,814 0,491 0,511 3,697 ,001
Up 0,137 0,068 0,283 2,018 ,049
Prof 0,004 0,008 0,282 2,196 ,033
a. Dependent Variable: csr
1) Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa Koefisien regresi
variabel kinerja lingkungan 1,814 dengan arah positif dan nilai
signifikansi 0,001. Sehingga menunjukan bahwa, maka H0 ditolak dan
Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa variabel kinerja lingkungan
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan pertambangan periode 2013-2015, sehingga hipotesis pertama yang diajukan diterima.
Kinerja lingkungan sering dikaitkan dengan pengungkapan
Corporate Social Responsibility dan menurut teori stakeholder apabila perusahaan memiliki kinerja lingkungan yang baik maka akan
semakin banyak efek negatif yang ditibulkan perusahaan terhadap
masyarakat sekitar oleh karena itu, perusahaan dengan kinerja
lingkungan yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi
perusahaan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Merina (2013) yang menujukan kinerja lingkungan berpengaruh
positif signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility dan hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Cahyani (2015) yang menunjukan bahwa kinerja
lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility.
2) Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa Koefisien
regresi variabel ukuran perusahaan 0,137 dengan arah positif dan nilai
signifikansi 0,049. Sehingga menunjukan bahwa, maka H0 ditolak dan
Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan pertambangan periode 2013-2015, sehingga hipotesis yang kedua diajukan diterima.
Hasil penelitian ini mendukung teori legitimasi yang
menyatakan bahwa besarnya suatu organisasi atau besarnya sebuah
ukuran perusahaan adalah sebuah kontak sosial yang menyatakan
bahwa antara perusahaan dengan masyarakat, dimana perusahaan
beroprasi langsung berdampak terhadap masyarakat jadi besarnya
dikarenakan perusahaan yang besar akan mempunyai tanggung jawab
sosial yang besar pula.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Purwanto (2011) yang memperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Hasil ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Prihantinah (2012) yang memperoleh hasil bahwa
hubungan ukuraan perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
pengungkapan corporate social responsibilitiy.
3) Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa Koefisien regresi
variabel profitabilitas 0,004 dengan arah positif dan nilai signifikansi
0,033. Sehingga menunjukan bahwa, maka H0 diolak dan Ha diterima.
Hal ini menunjukan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility
pada perusahaan pertambangan periode 2013-2015, sehingga hipotesis
yang ketiga diajukan diterima.
Hasil penelitian didukung dengan teori legitimasi yang
menyatakan perusahaaan harus menjalankan aktivitasnya sesuai
dengan batasan norma-norma masyarakat dimana perusahaan beroprasi
atau berada dan profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan
dan fleksibilitas kepada majajemen untuk mengungkapan pertanggung
jawaban sosial . hal ini berarti semakin tinggi tingkat profitabilitas
maka perusahaan semakin besar melakaukan pengungkapan tanggung
jawab sosial.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Budiasih (2016)
yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility dan hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rindawati (2015)
yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan