• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA ABSTRACT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA

KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA

Oleh:

Fitri Yenti, Helendra, Siska Nerita

Program Studi Pendidikan Biologi, (STKIP) PGRI Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sumatera Barat

Fyenti15@yahoo.co.id

ABSTRACT

The use of module exactly has been implemented in SMAN 6 Padang. But the module which is used can’t be used yet to help student in understanding the lesson especially Biology in regulation system of human because in module there’s still incomplete material to be taught. Some lacks of module which is used like including words that wrong written including concept written, uninteresting module look, unavailable concept description in detail, and uncolorful picture. The aim of this research is to produce picture module which is completed by map concept in regulation system for class XI in Senior High School. The type of this research is developing the research by using model 4-D developing which is modified from Thiagarajan and Semmel (1974 in Trianto, 2012:94) . In this research including 3 level, they are define, design, and develop. This research has been done and tried in August 28 2014 to two teachers and 30 students in class XII in SMAN 6 Padang. The result of this research is to produce the picture module which is completed with concept map in regulation system material that is valid with the score of validity is 88,54% and valued by construction requirement, and technical . Then the nodule which is produced also include in simple criteria with the value 84,54%, and valued by student interest as variable and module look, process of use, concept and material understanding , time and evaluation. It can be concluded that picture module which is completed with map concept in regulation system material that is produced has fulfilled valid criteria and simple.

Keywords: Module completed by map concept in regulation system

PENDAHULUAN

Pengertian sumber belajar menurut Yusuf (2010) dalam Prastowo (2011:21) adalah “segalah jenis media, benda, fakta, ide, orang dan lain-lain yang dapat mempermudah terjadinya proses belajar”. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat, tetapi juga mencukupi tenaga, biaya, dan fasilitas. Adapun contoh sumber belajar ini antara lain buku paket, modul, LKS, maket dan dan sebagainya. Dalam kegiatan belajar, sumber belajar dapat digunakan untuk mempermudah pemahaman anak terhadap apa yang disampaikan sehingga imformasi yang disampaikan menjadi lebih jelas bagi anak tersebut. Briggs (1970 dalam

Sadiman, dkk. 2006: 6) mengatakan bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar”. Beberapa contoh dari media ini seperti buku, film, kaset, modul, handout dan

sebagainya. Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah modul. Menurut Prastowo (2011: 106) modul adalah “Sebagai sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik atau guru”.

Penggunaan modul ternyata sudah diterapkan di sekolah-sekolah tingkat menengah. Salah satu sekolah yang telah menggunakan modul adalah SMAN 6 Padang. Informasi ini penulis dapatkan setelah mengadakan wawancara dengan guru Biologi kelas XI dan beberapa orang siswa pada tanggal 03 Juni 2013 tentang tinjauan kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) disekolah

(2)

2

tersebut. Namun modul yang digunakan belum bisa membantu siswa untuk memahami materi pelajaran karena pada modul masih terdapat beberapa kekurangan. Diantara kekurangan bahan ajar modul yang digunakan adalah terdapatnya beberapa penulisan kata-kata yang salah terutama dalam penulisan konsep-konsep. Tampilan modul yang kurang menarik, tidak tersedianya penjelasan tentang konsep-konsep secara terperinci yang terdapat di dalam materi, serta gambar ilustrasi yang kurang komunikatif. Padahal dengan penggunaan modul bergambar yang dilengkapi peta konsep akan membantu siswa dalam memahami materi sebab memiliki keunggulan (1) penyajian desain lebih menarik sehingga lebih mudah dipahami siswa, tampilan warna lebih bagus, dan bahasanya mudah dimengerti, (2) pembagian materi pelajaran yang disesuaikan dari segi waktu dan bentuk kegiatan pada setiap pokok bahasannya, (3) menjelaskan konsep-konsep lebih terperinci lagi, dan (4) modul ini dapat dipakai dan dipelajari menurut waktu dan cara belajar masing-masing siswa

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan modul yang dilengkapi peta konsep yang valid dan praktis, mengetahui validitas modul yang dilengkapi peta konsep pada materi sistem regulasi dan mengetahui praktilitas modul yang dilengkapi peta konsep pada materi sistem regulasi

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and

Development (R & D). Penelitian ini bertujuan

untuk mendesain bahan ajar berupa modul bergambar yang dilengkapi peta konsep pada materi sistem regulasi untuk SMA

Populasi dalam penelitian ini adalah guru dan siswa SMA kelas XII di SMAN 6 Padang. Sampel dalam penelitian ini adalah dua orang guru dan siswa kelas XII yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini dilakukan 28 Agustus 2014.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji validitas modul yang dilakukan oleh validator meliputi tiga aspek penilaian, yaitu didaktik, konstruksi dann teknis. Pada tahap validasi ini melibatkan empat validator yang terdiri dari dua orang dosen dan dua orang guru Biologi SMA. Hasil dari analisis uji

validasi oleh validator dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Hasil Validasi Modul oleh Validator.

Hasil validasi modul yang ditampilkan pada Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa penilaian modul telah valid karena berada pada kriteria 80% - 89% dengan nilai rata-rata validasi sebesar 88,54%. Selanjutnya modul di Revisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator seperti yang terlihat pada Tabel 2 di bawah ini

Tabel 2. Revisi Modul Sesuai Saran dari Validator

N o

Aspek Saran Validator Ket

1 Didakti k Setiap gambar diberi tanda panah. Sudah diperbaik i 2 Konstr uksi Perbaiki warna latar belakang materi. Sudah diperbaik i Ejaan bahasa Indonesia dan kaidah penulisan disesuaikan (nama orang, nama ilmiah) Sudah diperbaik i

Teknis Penulisan judul gambar diperbaiki

Sudah diperbaik i

Setelah uji validasi dan revisi modul dilakukan maka modul dapat digunakan untuk uji praktikalitas. Uji praktikalitas modul dilakukan oleh dua orang guru Biologi dan 30 orang siswa N o Aspek Penilaian Nilai Validita s (%) Kriteri a 1 Didaktik 172 89,58 Valid 2 Konstruk si 132 91,67 Sangat Valid 3 Teknis 75 84,37 Valid Total Nilai Validitas (%) 265,62 Valid Rata-rata Nilai Validitas 88,54

(3)

3

1. Praktikalitas Modul oleh Guru

Hasil praktikalitas modul yang dilakukan oleh guru dapat dilihat pada Tabel 3 seperti di bawah ini

Tabel 3. Hasil praktikalitas modul oleh guru No Variabel praktikalitas Nilai Praktika litas (%) Kriteria 1. Minat siswa dan tampilan modul 100 Sangat Praktis 2. Proses penggunaan 100 Sangat Praktis 3. Pemahaman konsep dan materi 100 Sangat Praktis 4. Waktu 100 Sangat Praktis 5 Evaluasi 100 Sangat Praktis Total nilai praktikalitas (%) 500 - Rata-rata nilai praktikalitas (%) 100 Sangat Praktis Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa penilaian praktikalitas modul oleh guru adalah praktis dengan nilai praktikalitas 100%. 2. Praktikalitas Modul oleh Siswa

Uji praktikalitas oleh 30 orang siswa kelas XIISMAN 6 Padang, diperoleh data hasil uji praktikalitas seperti pada tabel 4 berikut. Tabel 4. Hasil Uji Praktikalitas Modul oleh

siswa N o Variabel praktikalitas Nilai Prakti kalitas (%) Kriteri a 1. Minat siswa dan

tampilan modul 91,54 Sangat Praktis 2. Proses penggunaan 80,68 Praktis 3. Pemahaman

konsep dan materi 83,60 Praktis 4. Evaluasi 84,25 Praktis

5 Waktu 84,25 Praktis

Total nilai praktikalitas

(%) 424,32 - Rata-rata nilai

praktikalitas (%) 84,86 Praktis Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa penilaian praktikalitas modul

oleh siswa adalah praktis dengan nilai praktikalitas 84,86%.

Hasil analisis data uji validasi modul bergambar yang dilengkapi peta konsep yang sudah direvisi, menunjukkan bahwa modul yang dihasilkan telah berada pada kriteria valid yaitu dengan nilai rata-rata validasi sebesar 88,54%. Aspek-aspek yang direvisi sesuai dengan saran yang diberikan validator yaitu hanya melakukan revisi ringan. Aspek yang direvisi meliputi perbaikan tanda panah pada gambar, perbaikan judul gambar, penulisan nama orang atau nama ilmiah dan warna pada latar materi, yang kurang jelas yang telah diperbaiki yang lebih jelas untuk dilihat.

Revisi modul yang terkait aspek didaktik adalah memberi tanda panah pada gambar yang belum memiliki tanda panah sehingga tidak lagi meragukan siswa dalam membaca modul ini.

Dari aspek konstruksi, bahan ajar berbentuk modul ini termasuk kedalam kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata 91,67% oleh validator, karena materi yang disajikan sudah memiliki judul materi, membuat rincian materi pokok dengan sederhana dan jelas, menggunakan istilah yang sesuai dan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa serta modul ini telah memiliki rangkuman yang sesuai dengan materi, sehingga materi yang ingin disampaikan dalam modul dapat tersampaikan dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Rosyd (2010:2), modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta pembelajaran.

Aspek teknis pada modul ini juga dinyatakan valid dengan nilai yaitu 84,37%, karena sudah memenuhi syarat teknis yaitu berkaitan dengan penggunaan huruf dan bahasa yang digunakan dalam modul mudah dimengerti. Dan gambar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sesuai dengan karakteristik siswa serta modul ini sudah memiliki penampilan dan pemilihan warna yang menarik. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 124) yang menyatakan bahwa penyajian gambar-gambar sangat dibutuhkan untuk mendukung dan memperjelas isi materi, karena disamping akan memperjelas uraian juga dapat menambah daya tarik dan mengurangi rasa kebosanan siswa untuk mempelajarinya. Pemilihan gambar juga harus dipertimbangkan, karena gambar yang disajikan belum tentu sesuai dengan materi dan

(4)

4

belum tentu dapat meningkatkan pemahaman siswa

Berdasarkan hasil validasi di atas menunjukkan bahwa modul bergambar yang dilengkapi peta konsep pada materi sistem regulasi manusia yang dihasilkan sudah dinyatakan valid oleh validator dengan nilai validitas sebesar 88,54%. Modul bergambar yang dilengkapi peta konsep pada materi sistem regulasi manusia yang valid selanjutnya diujicobakan pada siswa kelas XII SMAN 6 Padang yang berjumlah 30 orang dan kepada dua orang guru biologi di sekolah tersebut. Uji praktikalitas yang dilakukan mencakup lima aspek minat siswa dan tampilan modul, proses penggunaan, pemahaman konsep dan materi, waktu dan evaluasi.

Analisis data hasil uji praktikalitas oleh guru kelas XI SMA menunjukkan bahwa modul bergambar yang dilengkapi peta konsep pada materi sistem regulasi manusia yang dihasilkan memenuhi kriteria sangat praktis untuk digunakan dengan nilai praktikalitas sebesar 100%. Hal ini menyatakan bahwa modul bergambar yang dilengkapi peta konsep ini sangat praktis digunakan dari segi minat siswa dan tampilan gambar, proses penggunaan, pemahaman konsep dan materi, waktu dan evaluasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:107) bahwa modul berfungsi sebagai bahan ajar mandiri, yang maksud penggunaan modul dalam proses pembelajaran adalah meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa tergantung pada kehadiran peserta didik dan guru.

Analisis data hasil uji coba praktikalitas oleh siswa menunjukkan bahwa modul yang dihasilkan memenuhi kriteria praktis untuk digunakan karena berada pada nilai praktikalitas sebesar 84,86% yang ditinjau dari lima syarat praktikalitas yaitu, minat siswa dan tampilan gambar, proses penggunaan, pemahaman konsep dan materi, waktu dan evaluasi.

Ditinjau dari syarat minat siswa dan tampilan gambar ini memenuhi kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 91,54 %. Hal tersebut menujukan bahwa tampilan pada modul bergambar yang dilengkapi peta konsep ini menarik perhatian siswa baik dari segi gambar, maupun dari segi warna sehingga dapat menarik minat siswa dalam mempelajari isi materi dalam modul. Hal ini sejalan dengan Prastowo (2011: 124) yang menyatakan bahwa

penyajian gambar-gambar sangat dibutuhkan untuk mendukung dan memperjelas isi materi, karena disamping akan memperjelas uraian juga dapat menambah daya tarik dan mengurangi rasa kebosanan siswa untuk mempelajarinya. Pemilihan gambar juga harus dipertimbangkan, karena gambar yang disajikan belum tentu sesuai dengan materi dan belum tentu dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Dilihat dari segi proses penggunaan, modul bergambar yang dilengkapi peta konsep ini memenuhi kriteria praktis dengan nilai rata-rata praktikalitas yaitu 80,68%. Hal ini menunjukan bahwa siswa bisa belajar sendiri dengan menggunakan modul ini, siswa dapat rileks dan tidak merasa bosan belajar dengan modul ini dan modul bergambar ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2006: 171) yang menyatakan bahwa penggunaan bahan ajar berupa modul dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.

Dilihat dari segi pemahaman konsep dan materi, modul ini memenuhi kriteria praktis dengan nilai pratikalitas 83,60%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dapat menghubungkan materi yang dipelajari dengan konteks nyata dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu modul berwarna ini dapat meningkatkan daya ingat siswa dan membantu siswa dalam pemahaman materi dan konsep. Hal ini sejalan dengan pendapat Lestari (2013: 3) yang menyatakan bahwa dalam membuat suatu bahan ajar yang baik harus terdapat beberapa komponen penting seperti adanya petunjuk belajar untuk guru dan siswa, adanya sejumlah kompetensi yang akan dicapai oleh siswa, tersedianya informasi pendukung, adanya latihan-latihan, petunjuk kerja dan alat evaluasi sehingga dalam proses pembelajaran guru akan lebih mudah mengarahkan siswa untuk belajar.

Dari segi waktu modul ini memenuhi kriteria praktis dengan nilai praktikalitas 84,25%. Hal ini menunjukan bahwa siswa belajar dengan menggunakan modul ini tidak membutuhkan waktu yang lama dalam memahami materinya dan dilihat dari segi evaluasi, modul ini memenuhi kriteria praktis dengan nilai rata-rata praktikalitas yaitu 84,25%. Hal ini menunjukan bahwa latihan dalam modul ini dapat membantu siswa dalam memahami konsep. Sesuai dengan pendapat

(5)

5

Prastowo (2011:106) bahwa dengan modul siswa juga dapat mengukur sendiri tingkat penguasaan mereka terhadap materi yang dibahas pada setiap satu satuan modul, sehingga apabila telah menguasainya siswa dapat melanjutkan pada satu satuan modul tingkat selanjutnya.

Berdasarkan keseluruhan hasil uji validitas dan hasil uji praktikalitas terhadap modul yang dihasilkan, maka dapat diketahui bahwa modul ini sudah valid dan praktis untuk digunakan sebagai salah satu bahan ajar. Hal ini dapat menjawab permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang masalah penelitian ini.

Hasil dari penelitian pengembangan modul bergambar yang dilengkapi peta konsep pada materi biologi sistem regulasi manusia yang sudah dilakukan diharapkan dapat mendorong motivasi guru untuk mampu meningkatkan perannya sebagai fasilitator dan mampu mengembangkan kompetensinya untuk menggunakan media pembelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengembangan modul yang telah dilakukan, maka diperoleh suatu kesimpulan bahwa telah dihasilkan suatu bahan ajar berupa modul bergambar yang dilengkapi peta konsep pada materi sistem regulasi manusia untuk kelas XII SMA yang valid dan praktis

DAFTAR PUSTAKA

Jalius, Ellizar. 2009. Pengembangan Program Pembelajaran. UNP Press: Padang Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar

Berbasis Kompetensi: sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Akademia: Padang.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press: Jogjakarta

Sadiman, S. Arief, R. Rahardjo, Anung Haryono, dan Rahardjito. 2006. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana: Jakarta

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. rev.ed. Rineka Cipta: Jakarta

Gambar

Tabel  2.  Revisi  Modul  Sesuai    Saran  dari   Validator
Tabel 3. Hasil praktikalitas  modul oleh  guru    No  Variabel  praktikalitas  Nilai  Praktika litas (%)  Kriteria  1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan dari 18 galur yang diuji menunjukkan tingkat ketahanan yang bervariasi dari tahan sampai dengan rentan (Tabel 2) Gejala serangan blas pada daun yang

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang dasar, pondasi bagi peserta didik dalam pendidikan di Sekolah Dasar membangun dasar pengetahuan peserta didik untuk

Dengan knrakterktik PLA seperti tersebut menjanjikan kemungkinan aplikasi lebih lanjut sebagai bahan plastik biodegradabel, Ditinjau dari distibusi berat molekul

Bagian daun yang tertutup dan tidak tertutup kertas timah terjadi fotosintesis.. 35.Contoh bentuk adaptasi morfologi pada tumbuhan

Dara berbicara lagi, “Ma, saya sebetulnya ingin bercerita banyak sekali, tapi tidak tahu saya harus mulai dari mana?” Kedua perempuan itu saling melihat, mata mereka seperti

30 Pernyataan dibawah berkaitan dengan prinsip kerakyatan jus soli yang menjadi isu hangat semasa proses penggubalan Perlembagaan Persekutuan Tanah Melayu. Apakah

Dapat juga didefinisikan graf sederhana G = (V, E) terdiri dari himpunan tidak kosong verteks dan E adalah himpunan pasangan tidak terurut yang berbeda yang disebut

148 Surjatin Wiriadidjaja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 149 Joko Purwono Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 150 Agus Soesarso Dewan Riset Nasional. 151 Teguh