TUGAS AKHIR
ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN DAN
PERKULIAHAN TAHAP III UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
HADI SUTANTO
DISUSUN OLEH :
A
A
NRP. 3106 100 507
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
PENDAHULUAN
L t
B l k
Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) para tenaga kerja selama
Latar Belakang
Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
para tenaga kerja selama
berlangsungnya proyek konstruksi sering kali
kurang mendapat perhatian
dari berbagai pihak ,
baik dari pemerintah atau pun
dari kontraktor.
Kurangnya kesadaran akan
pentingnya K3,
inilah yang
mengakibatkan
banyak terjadinya kecelakaan kerja baik yang
y
j
y
j
y g
serius maupun yang
p
y g
tidak
serius dan kematian dalam proses pelaksanaan konstruksi setiap tahunnya
K
l k
k
l k
k j
t j di d l
k
t k i d
t
Kecelakaan – kecelakaan kerja yang
terjadi dalam proses konstruksi dapat
menghambat proses konstruksi sendiri sehingga tujuan manajemen
PENDAHULUAN
l h
Rumusan masalah
Faktor – faktor apa sajakah yang
menjadi penyebab
kecelakaan.
Bagaimana penanganan dan pencegahan kecelakaan kerja
g
p
g
p
g
j
yang
terjadi
PENDAHULUAN
Tujuan
Untuk mengetahui faktor – faktor apa sajakah yang
menjadi penyebab kecelakaan.
j
p
y
Untuk mengetahui bagaimana penanganan dan
g
g
p
g
pencegahan kecelakaan kerja yang
terjadi
PENDAHULUAN
l h
Batasan Masalah
Tidak membahas struktur bangunan Pembangunan
Gedung Perkatoran dan Perkuliahan Tahap III
g
p
Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
Tidak merencanakan anggaran biaya dan penjadwalan
Data
rekaman kecelakaan yaitu periode Oktober 2008
sampai dengan Oktober 2009
Pekerjaan yang
akan diidentifikasi meliputi pekerjaan
TINJAUAN PUSTAKA
Penilaian Resiko Kerja
j
Penilaian resiko kerja bertujuan untuk menentukan
prioritas tindak lanjut, karena tidak semua aspek
prioritas tindak lanjut, karena tidak semua aspek
bahaya potensional yang dapat ditindak lanjuti.
(Sastrohadiwiryo : 2005)
(Sastrohadiwiryo : 2005)
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Kecelakaan Kerja
Klasifikasi Kecelakaan Kerja
(ILO
:
2004)
Menurut tipe kecelakaan
1.
Orang jatuh
2.
Terpukul benda jatuh
3.
Tersentuh/terpukul benda yang
tidak bergerak
4.
Terjepit diantara dua benda
5.
Gerakan yang
dipaksakan
6.
Terkena suhu yang
ekstrim
7.
Tersengat arus listrik
8.
Terkena bahan
‐
berbahaya atau
radiasi
9.
Lain
‐
lain
kecelakaan yang
d k
k
l
TINJAUAN PUSTAKA
M j i l k l k
Menurut jenis luka‐luka 1. Fraktur / retak 2. Dislokasi
3 Terkilir 3. Terkilir
4. Gegar otak dan luka dalam
5. Amputasi
Menurut benda
1 Mesin
Menurut lokasi luka pada bagian
1. Kepala
6. Luka‐luka lainnya 7. Luka‐luka ringan
8. Memar dan remuk
9 Terbakar
1. Mesin
2. Alat pengangkat dan sarana angkutan 3. Perlengkapan lainnya 2. Leher 3. Badan 4. Tangan 5 Tungkai 9. Terbakar 10. Keracunan akut 11. Pengaruh cuaca 12. Sesak nafas 4. Material bahan dan
radiasi
5. Lingkungan kerja
5. Tungkai
6. Aneka lokasi 7. Luka‐luka umum 8. Luka‐luka lainnya 13. Akibat arus listrik
14. Akibat radiasi 15. Luka majemuk
b l i
y
berlainan 16. Lain‐lain luka
TINJAUAN PUSTAKA
Penyebab Sering Terjadi Kecelakaan
(Santoso :
2004)
(
)
Faktor Manajemen
1. Standart kerja yang
k b ik
Faktor Pekerja
1. Kurangnya pengetahuan kurang baik
2. Standart perencanaan yang kurang tepat 3. Standart perawatan
pekerja
2. Kurangnya ketrampilan pekerja
3. Motivasi yang kurang p
yang kurang tepat 4. Standart pembelian
peralatan yang kurang tepat
3. Motivasi yang kurang 4. Fisik yang tidak
mendukung
5. Masalah mental dan
t fi ik
tepat
5. Keausan alat akibat keseringan dipakai, dan pemakaian yang
abnormal
stress fisik.
TINJAUAN PUSTAKA
Perbuatan substandart (tidak memenuhi standart)
Kondisi substandart (tidak memenuhi standart)
1. Menjalankan yang bukan tugasnya 2. Melepaskan alat pengaman dan tidak
berfungsi
3 Membuat peralatan rusak
1. Pengaman tidak sempurna
2. Alat pelindung diri (APD) yang tidak memenuhi standart
3. Bahan atau peralatan yang telah rusak 3. Membuat peralatan rusak
4. Tidak memakai alat pelindung diri (APD) 5. Membuat sesuatu secara berlebihan.
6. Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya
3. Bahan atau peralatan yang telah rusak
4. Gerak tidak leluasa karena tumpukan benda 5. Sistem tanda bahaya tidak memenuhi syarat 6. House keeping dan lay out jelek
7. Mengangkat berlebihan. 8. Posisi kerja tidak tepat.
9. Melakukan perbaikan pada waktu mesin masih jalan
7. Lingkungan kerja yang mengandung bahaya.
mesin masih jalan. 10. Bersenda gurau 11. Bertengkar.
12. Berada pada pengaruh alkohol atau obatp p g ‐
TINJAUAN PUSTAKA
Tindakan membahayakan (Unsafe action) 1. Menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai
Kondisi yang membahayakan (Unsafe condition) 1. Dalam keadaaan pengaman yang berlebihan. kewenangan
2. Gagal menciptakan keadaaan yang baik
sehingga menjadi tidak aman dan memanas 3 Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai
2. Alat dan peralatan yang sudah tidak layak 3. Terjadi kemacetan
4. Sistem peringatan yang berlebihan 3. Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan kecepatan geraknya.
4. Memakai alat pelindung diri (APD) hanya pura‐
pura.
5 M k l id k l k
5. Ada api dan ditempat yang berbahaya. 6. Alat penjaga / pengaman gedung kurang
standart.
7. Kondisi suhu yang membahayakan seperti 5. Menggunakan peralatan yang tidak layak.
6. Pengerusakan alat pengaman peralatan yang
digunakan untuk melindungi manusia 7. Bekerja berlebihan / melebihi jam kerja di
y g y p
terdapat gas dan lain‐lain 8. Terpapar bising
j / j j
tempat kerja.
8. Mengangkat / mengangkut beban yang
TINJAUAN PUSTAKA
Metode FTA
(Fault
Tree
Analysis)
FTA
(Fault
Tree
Analysis)
adalah daftar peristiwa kegagalan jika
terjadi kemudian dilingkungan kerja pada peristiwa puncak.
Yaitu
suatu metode analisa resiko kuantitatif dengan model grafik dan
suatu metode analisa resiko kuantitatif dengan model
grafik dan
logika yang
menampilkan kombinasi kejadian yang
memungkinkan
yaitu rusak atau baik,
yang
terjadi dalam sistem,
aplikasinya dapat
k
d
b
l
mencakup suatu sistem,
equipment
dan sebagai analisa.
Dengan
menggunakan analisa ini maka dapat diketahui faktor
‐
faktor dan
juga kombinasi penyebab yang
dapat menyebabkan terjadinya
j g
p
y
y g
p
y
j
y
kecelakaan.
TINJAUAN PUSTAKA
MOCUS
(Methode Obtain
Cut
Set)
Metode cut set adalah sebuah metode untuk
mengetahui daftar peristiwa kegagalan yang terjadi
mengetahui daftar peristiwa kegagalan yang terjadi
kemudian pada peristiwa puncak. Sedangkan
minimum cut set adalah daftar kondisi‐kondisi
minimum cut set adalah daftar kondisi kondisi
minimal yang cukup perlu untuk peristiwa kejadian
puncak.
puncak.
METODOLOGI
Sumber data
Sumber data
Data
Primer
:
Wawancara
Data
Sekunder :
Data
kecelakaan kerja
Studi Literatur
Sistem manajemen K3
Emergency
respon K3
Wawancara langsung dan pengamatan
lapangan dengan pihak kontraktor dan yang
berkaiatan dengan operasional
1. Data
‐
data kecelakaan kerja beserta
laporan kronologis kejadian kecelakaan
yang
terjadi
diproyek.
Untuk
berkaiatan dengan operasional
pembangunan proyek untuk memperoleh
data
tentang penyebab kecelakaan kerja
yang
sering terjadi.
Dalam memperoleh
y g
j
p y
mendapatkan
frekuensi kecelakaan
kerja dan untuk mendapatkan variabel
yang sudah divalidasi. Serta data biaya
yang dikeluarkan oleh pihak manajemen
informasi ini sebelumnya telah dilakukan
studi literatur untuk mengetahui variabel
‐
variabel penyebab kecelakaan kerja pada
umumnya untuk divalidasikan pada
yang dikeluarkan oleh pihak manajemen
proyek akibat kecelakaan kerja.
2. Sistem manajemen K3 pada proyek
3
Emergency respon tentang K3 untuk
umumnya untuk divalidasikan pada
responden untuk menyesuaikan kondisi
dilapangan
3. Emergency respon tentang K3 untuk
penganganan
dan
pencegahan
METODOLOGI
Identifikasi Variabel Penyebab dan Penanganan Serta
Penyebab Kecelakaan kerja
Faktor Penyebab Kecelakaan Klasifikasi Kecelakaan kerja Penanganan dan pencegahan Faktor Penyebab Kecelakaan
Kerja
1. Faktor Manajemen
Klasifikasi Kecelakaan kerja 1. Orang jatuh
2. Terpukul benda jatuh 3. Tersentuh/terpukul benda
Penanganan dan pencegahan sebelum dan sesudah kecelakaan
kerja Sebelum kecelakaan kerja 2. Faktor Pekerja
3. Faktor Peralatan 4. Faktor Lingkungan
yang tidak bergerak
4. Terjepit diantara dua benda 5. Gerakan yang dipaksakan 6 Terkena suhu yang ekstrim
1. Aspek Manajemen
2. Aspek Teknis
Sesudah kecelakaan kerja 6. Terkena suhu yang ekstrim
7. Tersengat arus listrik 8. Terkana bahan‐bahan
berbahaya atau radiasi
Sesudah kecelakaan kerja
1. Aspek Manajemen
2. Aspek Teknis
9. Lain‐lain kecelakaan yang
METODOLOGI
ANALISA DATA
Gambaran Umum Proyek
Gambaran Umum Proyek
Nama proyek
:
Pembangunan Gedung Perkantoran dan
Nama proyek
:
Pembangunan Gedung Perkantoran dan
Perkuliahan Tahap III Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya .
y
Pemilik Proyek : Yayasan Wijaya Kusuma
Kontraktor
: PT. Duta Graha Indah
ANALISA DATA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
j
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
• Melaksanakan identifikassi bahaya dan aspek lingkungan M t k i dik t ki j
• Menetapkan indikator kinerja
• Menerbitkan JSA (Job Safety Analysis) atas dasar Risk Regestered dari hasil identifikasi bahaya dan diterapkan efektif
• Penempatan personil/fungsi pekerjaan HSE/K3L
• Mengidentifikasi dan menyediakan peralatan K3 (rambu-rambu, P3K, Keadaan Darurat, APD)
• Melaksanakan Safety dan Environmental Induction
• Pendistribusian dan sosialisasi dokumen Sistem Manajemen K3/OHSAS dan dokumenj Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
• Pemasangan brikade, rambu-rambu dan rekayasa engineering lainnya serta penyediaan Gudang/penampung limbah
• Menetapkan jadwal safety talk safety meeting pemantauan lingkungan Inspeksi danMenetapkan jadwal safety talk, safety meeting, pemantauan lingkungan, Inspeksi dan simulasi keadaan darurat
• Mengadakan safety talk
• Melaksanakan pembuangan limbah.
• Melaksanakan Pemantauan lingkungan kerja • Melaksanakan Pemantauan lingkungan kerja
• Melaksanakan Inspeksi K3 termasuk pengawasan kedisiplinan penggunaan APD sesuai ketentuan yang ditetapkan, serta pengenalan sanksi yang melanggar peraturan K3
ANALISA DATA
Pencegahan Terhadap Kecelakaan Kerja
g
p
j
1.
Menyediakan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri)
Contoh –contoh APD
2.
Alat pemadam kebakaran ditempatkan di setiap bangunan proyek dan ditaruh di
setiap lantai bangunan
setiap lantai bangunan.
3.
Memberikan alat komunikasi kepada pekerja
4.
Dipasang jaring pengaman (safety net)
5.
Pada ujung tower craine paling atas dipasang alat penangkal petir
6.
Memasang spanduk peringatan dan slogan-slogan yang berhubungan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7.
Membuat peraturan bahwa setiap sub kontraktor memiliki pengawas K3 sendiri
untuk mengawasi pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan sub kontraktor
itu sendiri
ANALISA DATA
Jumlah Sarana Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
j
(K3)
Pada Proyek
ANALISA DATA
Data
Variabel Kecelakaan Kerja
1 Orang jatuh 1. Terpeleset
Variabel Kecelakan Kerja dari Studi Literatur
Variabel Kecelakan Kerja Pada Proyek
1. Orang jatuh
2. Terpukul benda jatuh 3. Tersentuh/terpukul benda
yang tidak bergerak
2. Terpukul
3. Tergores
4. Terjatuh dari Ketinggian yang sama
5 T b t
Divali
Terluka pada
4. Terjepit diantara dua benda 5. Gerakan yang dipaksakan 6. Terkena suhu yang ekstrim 7 Tersengat arus listrik
5. Terbentur
6. Tertusuk
7. Terjatuh dari ketinggian yang
berbeda
Divali
dasikan bagian Kaki
Kepala Badan Tangan
7. Tersengat arus listrik
8. Terkena bahan‐berabahaya atau radiasi
9.
Lain
‐
lain
kecelakaan yang
8. Tersengat arus listrik
9. Terbakar
10. Keracunan
Tangan
tidak termasuk golongan
ini
11. Terjepit
Diperoleh data kecelakaan kerja Diperoleh data kecelakaan kerja
sebanyak 24
ANALISA DATA
ANALISA DATA
Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja
g
j
Tiap Kecelakaan Kerja adalah Kerugian. Kerugian ini terlihat dari
adanya dan besarnya biaya adanya dan besarnya biaya
kecelakaan
Biaya Tersembunyi meliputi segala sesuatu yang tidak
terlihat pada waktu dan Biaya langsung adalah biaya
atas P3K, pengobatan, biaya
h kit bi k t terlihat pada waktu dan
beberapa waktu setelah kecelakaan terjadi rumah sakit, biaya angkutan,
upah selama pekerja tak mampu bekerja, kompensasi
cacat atau meninggal dunia
Yang digunakan Tidak digunakan
Yang digunakan dalam analisa untuk menentukan top event
Tidak digunakan dalam penentuan top
ANALISA DATA
ANALISA DATA
Faktor Penyebab Langsung Kecelakaan Kerja
Tindakan tidak aman (Unsafe Action)
Kondisi tidak aman (Unsafe Condition)
Dampak Kcelakaan Kerja 1. Kerugian material / harta 2. Hilang jam kerja
3. Cacat tubuh (Perma( nen/Sementara)
4. Korban jiwa 5. Psikologis
ANALISA DATA
Penentuan Top
Event
Top
event
(kejadian puncak)
adalah suatu kegagalan atau
kesalahan yang
akan diidentifikasi secara rinci.
Top
event
yang
diperoleh berdasarkan hasil klasifikasi kecelakaan
kerja yang
sudah divalidasikan yang
terjadi selama periode
b l
k b
/d k b
d h
bulan Oktober 2008
s/d
Oktober 2009
yang
sudah
dikelompokkan,
hasil dari klasifikasi kecelakaan kerja yang
mempunyai frekuensi tinggi yang sering terjadi kecelakaan
mempunyai frekuensi tinggi yang
sering terjadi kecelakaan
dilingkungan proyek terhadap total
biaya langsung yang
tinggi jumlahnya yang
gg j
y y g
dikeluarkan oleh pihak manajemen
p
j
proyek.
ANALISA DATA
ANALISA DATA
Faktor Penyebab Langsung Kecelakaan Kerja
Faktor Penyebab Langsung Kecelakaan Kerja
Top Event
1. Faktor Pekerja 2 Faktor Manajemen
Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja (Studi Literatur)
Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja (Proyek) 1. Faktor Pekerja 2 F kt M j 2. Faktor Manajemen 3. Faktor Peralatan 4. Faktor Lingkungan 2. Faktor Manajemen 3. Faktor Peralatan 4. Faktor Lingkungan Intermediate event Adalah kondisi yang masih memungkinkan untuk ditelusuri lagi penyebab lainnya, yang dihubungkan dengan menggunakan gerbang logika dengan menggunakan gerbang logika
Basic event
Adalah kondisi penyebab kecelakaan yang paling bawah atau dasar yang sudah tidak mungkin ditelusuri dan diidentifikasi lagi
ANALISA DATA
Top Event Top Event
Diperoleh dari hasil klasifikasi kecelakaan kerjap j yang mempunyai frekuensi tinggi yang sering
terjadi kecelakaan kerja dilingkungan proyek terhadap total biaya langsung yang tinggi
jumlahnya yang dikeluarkan oleh pihak jumlahnya yang dikeluarkan oleh pihak
manajemen proyek
L k l k k j did k
Laporan kecelakaan kerja yang didasarkan pada standart safety plan kontraktor, observasi, dan wawancara penyebab kecelakaan kerja pada pekerja dan pihak
manajemen proyek Top Event 1 T l t 1. Terpeleset 2. Terpukul 3. Tergores
ANALISA DATA
Top Event Top Event 1. Terpeleset 2. Terpukul 3. Tergores Penggambaran Konstuksi FTA (Fulth Tree Analysis) dimulai Intermediate Event y )dari top event kemudian
intermediate event sampai dengan
Pengambaran juga menentukan Gerbang
Logika (logic gate) sampai dengan
basic event sesuai dengan hasil yang
diperoleh sebelumnya
adalah suatu model logika yang digambarkan dalam
bentuk simbol (and
Basic Event
sebelumnya. bentuk simbol (and gate/or gate) yang
menghubungkan kejadian pada
konstribusi pertama dan konstribusi pertama dan juga konstribusi kedua
ANALISA DATA
FTA T
l
t
ANALISA DATA
FTA t
k l
ANALISA DATA
FTA T
ANALISA DATA
Kombinasi Basic
Event
Setelah penggambaran FTA
(Faulth Tree
Analysis)
selesai
barulah dilakukan penentuan cut
set,
adalah kombinasi
dari berbagai basic
event
yang
memungkinkan terjadinya
kecelakaan.
Sedangkan mocus adalah suatu metode untuk
d
k
d
i i
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
Penanganan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja
Penanganan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja
Penanganan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja (pihak proyek)
Sebelum Kecelakaan Kerja 1. Aspek Manajemen Sesudah Kecelakaan Kerja 1. Aspek Manajemen Sebelum Kecelakaan Kerja 1. Aspek Manajemen 2 Aspek Teknis
2. Aspek Teknis 2. Aspek Teknis 2. Aspek Teknis
ANALISA DATA
Penanganan dan Pencegahan SebelumKecelakaan Kerja
e a ga a da
e cega a Sebe u
ece a aa
e ja
Aspek Manajemen
a. Mengadakan safety talk, safety meeting, safety induction, safety
Aspek Teknis
a. Pemasangan berikade, rambu-rambu dan rekayasa patrol, safety morning
dilingkungan proyek.
b. Penempatan personil/fungsi pekerjaan HSE/K3 dan
y engineering HSE lainnya serta penyediaan
gudang/penampungan limbah. b. Mengidentifikasi dan penyediaan penambahan inspektor K3 jika
diperlukan.
c. Pemantauan lingkungan proyek dan para pekerja, inspeksi
g p y
peralatan K3 (rambu-rambu, P3K, keadaan darurat dan Alat Pelindung Diri (APD).
c. Melaksanakan identifikasi, kecelakaan dan simulasi keadaan
darurat.
d. Pemberian penjelasan mengenai tugas dan jabatannya, yang
inspeksi K3, termasuk pengawasan kedisiplinan penggunaan APD sesuai ketentuan yang ditetapkan dan mencakup fungsi kerja, wewenang
dan tanggung jawab.
apek lingkungan
d. Pemantauan efektifitas tindakan perbaikan dan pencegahan kecelakaan.
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
Penanganan dan Pencegahan Sebelum
Penanganan dan Pencegahan Sebelum
Kecelakaan Kerja yaitu
Aspek Manajemen
Aspek Teknis
• Mengadakan safety talk, safety meeting, safety induction, safety patrol, safety morning dilingkungan proyek
• Pemantauan efektifitas tindakan perbaikan dan pencegahan kecelakaan • Melaksanakan identifikasi, morning dilingkungan proyek.
• Pemantauan lingkungan proyek dan pekerja, inspeksi kecelakaan dan simulasi keadaan darurat
, inspeksi K3, termasuk pengawasan kedisiplinan penggunaan APD sesuai ketentuan yang ditetapkan keadaan darurat y g p
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Faktor-faktor penyebab kecelakaan Pelaksanaan proyek pembangunan Gedung Perkatoran dan perkuliahan tahap III Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dibagi dalam 2 kelompok yaitu tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi yang tidak aman
(unsafe condition).
2. Penanganan dan pencegahan sebelum kecelakaan kerja adalah dilihat dari dua aspek yaitu :
a Aspek Manajemen : a. Aspek Manajemen :
Mengadakan jadwal safety talk, safety meeting, safety induction, safety patrol, safety morning dilingkungan proyek. Agar dapat saling berkoordinasi antara pekerja-pekerja dan pekerja-pekerja-pimpinan.
Pemantauan lingkungan proyek dan pekerja, inspeksi kecelakaan dan simulasig g y j keadaan darurat
b. Aspek Teknis
Pemantauan efektifitas tindakan perbaikan dan pencegahan kecelakaan
Pemantauan efektifitas tindakan perbaikan dan pencegahan kecelakaan
melaksanakan identifikasi, inspeksi K3, termasuk pengawasan kedisiplinan penggunaan APD sesuai ketentuan yang ditetapkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
1. Observasi yang lebih efektif akan lebih menyempurnakan penelitian ini.
2. Lebih dibutuhkan lagi data tentang kecelakaan kerja agar dapat mengetahui intermesiate event dan basic event.
3 Di FTA j h l bih f ktif bil di k t k k l t h d l t 3. Diagram FTA jauh lebih efektif apabila digunakan untuk kegagalan terhadap peralatan
atau mesin yang digunakan untuk konstruksi terhadap kecelakaan kerja
4. Penanganan dan pencegahan terhadap kecelakaan kerja haruslah lebih efektif dan efisien.