• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT.PANCA ABADI BERSAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT.PANCA ABADI BERSAMA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI

DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA

PT.PANCA ABADI BERSAMA

Joelanda

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta Indonesia, Joelanda_lie89@yahoo.co.id Laksmi Sito Dwi, SE.,MM.

.

ABSTRAK

Penelitian ini di lakukan pada PT.Panca Abadi Bersama merupakan salah satu perusahaan swasta di Indonesia yang bergerak di bidang jasa reflexology & family massage tradisioanal dengan kualitas kelas internasional kepada konsumen, yang dapat di kenal oleh seluruh kalangan baik kelas ekonomi bawah sampai kelas ekonomi kelas atas bisa menikmatinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kompensasi dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan baik secara parsial maupun simultan. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada 55 responden yang merupakan karyawan PT.Panca Abadi Bersama. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi sederhana dan regresi berganda. Data yang diolah berdasarkan penilaian karyawan terhadap Kompensasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja Karyawan pada PT.Panca Abadi Bersama. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa Kompensasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 12,8% dan Budaya Organisasi secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 63,9%. Kompensasi dan Budaya Organisasi juga secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 66,9%.

(2)

1.

Pendahuluan

Pada dewasa ini, perkembangan dunia bisnis menunjukan kondisi

persaingan yang semakin ketat, karena banyaknya pendatang pesaing

bisnis yang bermunculan dalam pasar. Masing-masing perusahaan

berupaya untuk memperoleh pangsa pasar yang besar, hal ini tentu

berimbas pada sumber daya manusia yang memiliki kompetensi,

kemampuan tinggi dan yang terpenting adalah kinerja dari karyawan itu

sendiri dan untuk mendapatkannya perusahaan harus dapat memenuhi

kepuasan kerja karyawan pada akhirnya menjadi sebuah kunci

keberhasilan perusahaan.

Keberhasilan perusahaan tidak hanya dapat dicapai dengan

menerapkan startegi bisnis tetapi harus didukung sumber daya manusia

yang dimiliki oleh perusahaan. Jadi sumber daya manusia juga dianggap

sebagai suatu kekuatan yang kompleks dimana kinerja karyawan

memberikan dampak kepada perusahaan secara langsung. Apabila sumber

daya manusia di dalam perusahaan dapat mencapai tujuan maka dapat

dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki daya kekuatan untuk

berkompetisi dengan perusahaan pesaing.

Salah satu tuntunan bagi perusahaan adalah menciptakan sumber daya

manusia yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal dengan menjaga

kepuasan kerja karyawannya. Karyawan yang memiliki rasa puas pada

(3)

memberikan effort kerja yang lebih pada pekerjaannya yang akhirnya

dapat mendatangkan peluang pada keberhasilan perusahaan.

Kompensasi adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang atau

bukan uang yang diberikan kepada pegawai secara layak dan adil atas jasa

mereka dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemberian kompensasi sangat

penting bagi karyawan, karena besar kecilnya kompensasi merupakan

ukuran terhadap kepuasan kerja karyawan, maka apabila system

kompensasi yang diberikan perusahaan cukup adil bagi karyawan, hal

tersebut akan mendorong karyawan untuk lebih baik dalam melakukan

pekerjaannya dan lebih bertanggung jawab atas masing-masing tugas yang

diberikan perusahaan.

Selain kompensasi, Berdasarkan hasil studi yang dilakukan penulis,

budaya organisasi memiliki peranan dalam keberhasilan perusahaan

karena budaya dalam organisasi merupakan hal yang inti bagi suatu

perusahaan, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada

dalam perusahaan. Budaya organisasi merupakan ideologi, nilai-nilai ,

anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma-norma yang dimiliki

secara bersama serta mengikat dalam suatu komunitas tertentu. Budaya

organisasi perlu disosialisasikan, dipertahankan dan diperkuat serta

diperkenalkan kepada karyawan agar persepsi karyawan seiring dengan

nilai-nilai organsiasi. Dimana jika karyawan dapat beradaptasi dan

menerima budaya organisasi maka karyawan tersebut dapat merasa lebih

(4)

berupaya memberikan kontribusi yang baik untuk organisasi dan pada

akhirnya memudahkan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang

qualified atau kualitas baik.

masalah budaya organisasi juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja

karyawan Menurut Purnomo Budi Setiyawan (2006) Budaya organisasi

adalah suatu kebiasaan yang muncul di dalam organisasi dan pola

kebiasaan serta terkait dengan pengaruhnya pada pencapaian tujuan

organisasi. Budaya organisasi yang positif dan tumbuh menjadi kuat akan

mampu memacu organisasi kearah yang lebih baik. Sebaliknya, budaya

kerja negatif akan memberi dampak negatif bagi organisasi

Untuk melihat hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan

kerja karyawan, maka satu hal yang menjadi dasar penilaian dalam hal ini

adalah dengan melihat sikap dan perilaku anggota organisasi tersebut.

Reaksi emosional anggota organisasi atas suatu obyek banyak dipengaruhi

oleh kepercayaan atau kebenaran yang menurut mereka benar dan

dipercayai. Sikap sosial yang terbentuk dari interaksi sosial dan hubungan

antar individu sebagai anggota kelompok sosial dan anggota organisasi

turut menjadi dasar pembentukan yang ikut mempengaruhi nya. Dari hal

tersebut, tampak bahwa pengalaman pribadi, faktor emosi seseorang serta

kebudayaan dimana individu tersebut bersosialisasi turut berpengaruh

dalam pembentukan pola sikap dan nilai.

Robbins (2008) mengatakan kultur organisasi atau budaya organisasi

(5)

Jika kulturnya kuat dan mendorong standar etika yang tinggi, ia pasti akan

berpengaruh kuat dan positif terhadap perilaku karyawan. Maka dari itu

budaya perusahaan perlu dipertahankan dan harus mengalami kemajuan

dalam mempertahankan kelangsungan hidup. Robbins (2008)

menambahkan ketika suatu budaya sudah terbentuk, dibutuhkan

praktik-praktik di dalam organisasi yang berfungsi memeliharanya dengan cara

membuat karyawan memiliki pengalaman yang sama.

Kepuasan kerja karyawan menjadi perhatian khusus bagi perusahaan

yang akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan. Pada dasarnya

seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi kesetiannya pada

perusahaan nya jika dalam bekerjanya memperoleh kepuasan kerja sesuai

dengan apa yang di inginkannya. Kepuasan dan kerja masing-masing

mempunyai makna berbeda. Kepuasan adalah sesuatu perasaan dimana

seseorang mendapatkan apa yang diharapkan atau bahkan melebihi apa

yang diharapkan, sedangkan kerja merupakan usaha seseorang untuk

mencapai tujuan dengan memperoleh imbalan atau gaji dari kontribusinya

kepada tempat pekerjaanya (H.Teman Koesmono, 2005). Menurut Ida

Ayu dan Agus S (2008) kepuasan kerja adalah dipenuhinya beberapa

keinginan dan kebutuhannya melalui kegiatan kerja atau bekerja.

Ida ayu dan Agus S (2008) menambahkan kepuasan anggota organisasi

dapat dihubungkan dengan kinerja dan hasil kerja mereka serta imbalan

dan hukuman yang mereka terima. Oleh karena itu, tingkat kepuasan kerja

(6)

organisasi, pergantian pekerjaan anggota organisasi, kemangkiran atau

absensi, keterlambatan, dan keluhan yang biasa terjadi dalam suatu

organisasi.

Ida Ayu dan Agus S (2008) mengatakan kepuasan anggota organisasi

dapat dihubungkan dengan kinerja dan hasil kerja mereka serta imbalan

dan hukuman yang mereka terima. Oleh karena itu, tingkat kepuasan kerja

dalam organisasi dapat ditunjukkan dengan hasil seperti sikap anggota

organisasi, pergantian pekerjaan anggota organisasi, kemangkiran atau

absensi, keterlambatan, dan keluhan yang biasa terjadi dalam suatu

organisasi

PT.Panca Abadi Bersama merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang reflexology & family massage, berdirinya perusahaan PT.Panca

Abadi Bersama awalnya pemilik perusahaan melihat adanya prospek pasar

yang sangat baik, karena pada saat itu belum banyak pesaing. Maka dari

itu PT.Panca Abadi Bersama memutuskan untuk membuka reflexology &

family massage. Namun seiring dengan perubahan bahkan perkembangan

bisnis dari zaman ke zaman memicu masuk atau munculnya

pesaing-pesaing yang semakin banyak baik dari jenis pelayanan yang sama sampai

jenis pelayanan yang berbeda-beda, dan dimana terdapat juga visi misi

dari PT.Panca Abadi Bersama menjadi Menjadi Perusahaan jasa kesehatan

reflexology untuk seluruh keluarga, dengan kualitas kelas internasional,

yang akan dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat, maka dari itu

(7)

karyawan yang baik serta mampu berkompetisi dengan pesaingnya supaya

mampu bertahan dipasar serta memperoleh keunggulan berkompetisi.

Hal ini, berimbas pada bagaimana PT.Panca Abadi Bersama

menciptakan kenyamanan karyawan dan membuat karyawan loyal pada

perusahaan serta mempertahankan kinerja karyawan yang selama ini, serta

dapat ditingkatkan lagi dan mampu memperoleh karyawan yang berkinerja

baik serta terus memberikan kontribusi pada PT.Panca Abadi Bersama.

berdasarkan hasil penelitian awal diketahui kepuasan kerja di PT.Panca Abadi

Bersama sebesar 60% hal ini dapat mengambarkan bahwa PT.Panca Abadi

Bersama memiliki kemampuan memberikan kenyaman bagi karyawannya

Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami membuat penelitian dengan judul

“ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT.PANCA ABADI

BERSAMA”.

2.

Landasan Teori

Menurut Triton (2007, p.125) menjelaskan, kompensasi yang

diberikan kepada karyawan berdasarkan sifat penerimaannya dapat

dibedakan dalam dua jenis, yaitu :

1. Kompensasi yang bersifat financial, kompensasi yang diterima

oleh karyawan dalam bentuk uang (bernilai uang). Yang

termasuk dalam jenis kompensasi bersifat financial adalah gaji

atau upah, bonus, pengobatan, asuransi, dan lain sebagainya

(8)

2. Kompensasi bersifat non-financial, kompensasi yang diberikan

oleh organisasi atau perusahaan terutama dengan maksud untuk

mempertahankan karyawan dalam jangka panjang. Yang

termasuk dalam kompensasi non-financial adalah program

wisata, penyediaan fasilitas kantin (cafeteria), penyediaan

tempat beribadah di kantor.

Berdasarkan mekanisme penerimaannya kompensasi dapat dibedakan

dalam dua macam yaitu :

1. Kompensasi langsung, yaitu kompensasi yang penerimaannya

tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja, yaitu

upah dan gaji.

2. Kompensasi perlengkapan atau kompensasi tidak langsung,

yaitu kompensasi yang penerimaannya tidak secara langsung

berkaitan dengan prestasi kerja. Yang termasuk di dalamnya

yaitu :

a. Perlindungan umum, seperti jaminan sosial,

pengangguran, dan cacat.

b. Perlindungan pribadi, seperti pensiun, tabungan,

pesangon tambahan, dan asuransi.

c. Pembayaran saat tidak bekerja, seperti pada waktu

mengikuti pelatihan, cuti kerja, sakit, saat liburan, dan

(9)

Tunjangan siklus hidup dalam bentuk bantuan hukum, perawatan orang tua,

perawatan anak, program kesehatan, dan konseling

Menurut Wibowo (2011,p34), Budaya organisasi dalam suatu

organisasi yang satu dapat berbeda dengan yang ada dalam organisasi

yang lain. Namun budaya organisasi menunjukan ciri-ciri, sifat,

karateristik tertentu yang menunjukan kesamaannya. Terminology yang

dipergunakan para ahli untuk menunjukan karateristik budaya organisasi

sangat bervariasi. Hal tersebut menunjukan beragamnya ciri, sifat dan

elemen yang terdapat dalam budaya organisasi.

Menurut Stephen P.robbins (2003,p525) dalam Wibowo (2011,p37)

mengemukakan adanya tujuh karateristik budaya organisasi, yaitu :

1. Innovation and risk taking (inovasi dan pengambilan resiko),

suatu tingkatan dimana pekerja didorong untuk menjadi inovatif

dan mengambil resiko.

2. Attention to detail (perhatian pada hal detail), dimana pekerja

diharapkan menunjukan ketepatan, analisis, dan perhatian pada

hal detail.

3. Outcome orientation (orientasi pada manfaat), dimana

manajemen memfokus pada hasil atau manfaat dari pada sekadar

pada teknik dan proses yang dipergunakan untuk mendapatkan

(10)

4. People orientation (orientasi pada orang), dimana keputusan

manajemen mempertimbangkan pengaruh manfaatnya pada

orang dalam organisasi.

5. Team orientation (orientasi pada tim), dimana aktivitas kerja

diorganisasi berdasar tim daripada individual.

6. Agrressiviness (agresivitas), dimana orang cenderung lebih

agresif dan kompetitif dari pada easygoing.

Stability (stabilitas), dimana aktivitas organisasional menekankan pada menjaga

status quo sebagai lawan dari perkembangan.

Menurut Kreitner ,Robert. Angelo Kinicki bukunya yang

berjudul ”Perilaku Organisasi 2” (2007, p.159) menjelaskan tentang sikap

seseorang terhadap pekerjaan mereka, sikap ini berasal dari persepsi

mereka tentang pekerjaannya. Kepuasan kerja tidak saja berangkat dari

berbagai aspek pekerjaan seperti imbalan, peluang untuk promosi,

supervisi, dan kawan kerja tapi juga berasal dari faktor-faktor lingkungan

kerja seperti gaya supervisi, kebijaksanaan dan prosedur, keanggotaan

kelompok kerja, kondisi kerja dan tunjangan. Dari berbagai faktor di atas

yang amat penting yaitu:

1. Rekan kerja, keadaan dimana rekan sekerja menunjukkan sikap

bersahabat dan mendorong.

2. Supervisi, kemampuan supervisor untuk menunjukkan minat dan

perhatian terhadap karyawan.

(11)

4. Pekerjaan, disini diartikan adalah keadaan dimana tugas pekerjaan

dianggap menarik, memberikan kesempatan untuk belajar dan

bertanggungjawab.

3.

Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengujian hipotesis (kuantitatif); (2) penelitian pengujian hipotesis yang digunakan adalah penelitian (Asosiatif); (3) dimensi waktu penelitian adalah Cross-Sectional; (4) unit analisis adalah individu, yaitu karyawan perusahaan; (5) metode pengambilan sampel adalah populasi, yaitu keseluruhan dari karyawan tetap perusahaan; (6) model empiris berupa analisis regresi sederhana dan regresi berganda dengan bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun simultan seperangkat variabel independen terhadap variabel dependen dengan pendekatan SPSS.

4.

Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dan validitas dilakukan pada masing-masing variabel menggunakan SPSS 16.0, yaitu apabila Cronbach’s Alpha > rtabel, maka dinyatakan Reliabel sedangkan data dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Hasil pengujian reliabilitas dibawah ini:

Tabel 1.2 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kompensasi (X1) 0,691 Reliabel

(12)

Kepuasan Kerja (Y) 0,833 Reliable

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Tabel 1.3 Uji Validitas

Variabel No.Pernyataan Item – Total

Correlation R_Tabel Keterangan

Kompensasi (X1) P1 0,490 0,220 Valid P2 0,562 0,220 Valid P3 0,471 0,220 Valid Budaya Organisasi (X2) P1 0,277 0,220 Valid P2 0,591 0,220 Valid P3 0,623 0,220 Valid P4 0,351 0,220 Valid P5 0,519 0,220 Valid P6 0,581 0,220 Valid P7 0,569 0,220 Valid Kepuasan kerja (Y) P1 0,574 0,220 Valid P22 0,630 0,220 Valid P3 0,708 0,220 Valid P4 0,587 0,220 Valid P5 0,678 0,220 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Tabel 1.5

Nilai Baru Setelah Transformasi dari Ordinal Ke Interval

(13)

Interval X1 Interval X2 Interval Y

Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1 1 1

Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 2,10 2,88 1,94

Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 3,03 3,03 3,02

Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 4,10 4,10 4,28

Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 5,81 5,81 6,05

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Tabel 1.6

Sifat hubungan X1,X2, dan Y

Variabel Korelasi Sifat Hubungan

X1 terhadap Y 0.358 Rendah dan Searah

X2 terhadap Y 0,800 Sangat Kuat dan Searah

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Tabel 1.7

Sifat Pengaruh X1,X2, dan Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Persamaan regresi sederhana Y X1 : ŷ= a + = 8.505 + 0.509

Y X2 : ŷ= a + = 1.144 + 0.642

Persamaan regresi berganda Y, X1 X2 :

ŷ= a + + = 0.302+ 0,294 – 0.608

5.

Analisa

Gambar 1.1 Struktur Pengaruh X1, X2, Y

Variabel Pengaruh Sifat Pengaruh

X1 terhadap Y 12,8% Signifikan

X2 terhadap Y 63,9% Signifikan

X1 dan X2 terhadap Y 66,9% Signifikan

X1 X2 Y 0,128 0,669 0,639

(14)

• X1 memiliki pengaruh secara signifikan (berarti) sebesar 0,128 terhadap

kepuasan kerja karyawan. Dimana jika perusahaan dapat meningkatkan

kompensasi, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat, begitu juga

sebaliknya.

• (X2) memiliki pengaruh secara signifikan (berarti) sebesar 0,639 terhadap

kepuasan kerja karyawan. Dimana jika perusahaan dapat meningkatkan

budaya organisasi, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat, begitu

juga sebaliknya.

• (X1) dan (X2) secara simultan memiliki pengaruh secara signifikan

sebesar 0,669 terhadap kepuasan kerja karyawan. Dimana factor

kompensasi dan budaya organisasi secara bersama-sama mempengaruhi

naik atau turunnya kepuasan kerja karyawan

6.

Simpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kompesasi dalam PT.Panca Abadi Bersama berpengaruh terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan secara signifikan sebesar 12,8%

2. Budaya Organisasi dalam PT.Panca Abadi Bersama berpengaruh

terhadap Kepuasan Kerja Karyawan secara signifikan sebesar

63,9%

3. Kompensasi dan Budaya Organisasi dalam PT.Panca Abadi

Bersama secara silmultan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja

(15)

Daftar Pustaka

[1] A.A Waskito (2009),”Kamus praktis bahasa Indonesia” Wahyu Media, Jakarta

[2] Agung, G.R. (2008). “Audit Kinerja Pada Sektor Publik”. Salemba empat,

Jakarta.

[3]. Arikunto. (2004). “Dasar – dasar Statisitk”. Erlangga, Jakarta.

[4] Barteman, dan Sinell (2004) “Management : The New Competitive

Landscape”, Salemba empat, Jakarta

[5] Darmono (2009). “Perpustakaan Sekolah, Pendekatan Aspek Manajemen Tata

Kerja”. PT.Grasindo, Jakarta

[6] Faustino Cardoso.G (2009) “Manajemen Sumber Daya Manusia”. PT.Bumi

Aksara, Jakarta.

[7] Griffin, R.W. (2002). “Manajemen”. Jilid 1. Edisi 7. Edisi bahasa Indonesia.

Erlangga, Jakarta.

[8] Hasibuan, Malayu. 2009. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. PT. Bumi

Aksara, Jakarta

[9] Herman.S (2008). “Kompensasi”. PT.Bumi Aksara, Jakarta

[10] Herujito.M.Y (2006). “Dasar-Dasar Manajemen”. PT.Grasindo, Jakarta.

[11] Irawan Handi D.,MBA. Mcom (2003).”Membedah strategi kepuasan

pelanggan merek pemenang ICSA”. PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.

[12] Kartini, K. (2010). “Pemimpin Dan Kepemimpinan”. Edisi 1. PT.

Rajagrafindo Persada, Jakarta.

[13] Kajyom.K & Giri.J (2010) “Effects of Individual and Organizational Factors

(16)

Industry” Journal of Human Resources in Hospitality & Tourism Halaman

318-339.

[14] Kuncoro, EA dan Riduwan (2007). Cara Menggunakan dan memakai

Analisis Jalur (Path Analyis). Cetakan kedua. Alfabeta Bandung.

[15] Laksmi Sito.D.I, Andy,& Ali.P (2009) “Pengaruh Budaya Organisasi dan

Persepsi Karyawan Tentang Kebijakan Kompensasi Terhadap Komitmen

Karyawan” Jurnal Manajemen : ISEI Cabang Jakarta, Komisariat

Universitas Bina Nusantara. Vol.1 Nomor 1

[16] Mathis, Robert L & Jackson , John H (2001). “Manajemen Sumber Daya

Manusia” terjemahan Jimmi Sadili dan Bayu, Salemba Empat, Jakarta

[17] Mahmudi. (2010). “Manajemen Kinerja Sektor Publik”. Edisi 2. Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

[18] Munandar, A.S , (2006). “ Psikologi Industri dan Organisasi”. Universitas

Indonesia, Jakarta.

[19] Mustika.I.K. (2011) “Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial

Terhadap Kepuasan Pegawai di Secretariat Daerah Kabupaten

Klungkung-Bali” Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.2,

Nomor 2, Halaman 192-211.

[20] Notoatmodjo dan Soekidjo (2003). “Pengembangan Sumber Daya Manusia”.

Salemba empat, Jakarta.

[21] Sarjono, Haryadi dan Julianita Winda. (2011). “SPSS VS LISREL Sebuah

(17)

[22] Soedjono (2005). “ Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja

Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Terminal Penumpang

Umum di Surabaya”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.7, No.1,

Halaman 22-47

[23] Sugiyono & Uma. (2006). “Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung.

[24] Wibowo. (2010). “Budaya Organisasi”. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta

[25] Yuli, Sri Budi Cantika. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang:

UMM Press.

RIWAYAT PENULIS

Joelanda lahir di kota Jakarta pada 25 desember 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di School of Business Management BINUS University dalam bidang Management pada 2012.

Gambar

Tabel 1.3  Uji Validitas  Variabel  No.Pernyataan  Item – Total
Gambar 1.1  Struktur Pengaruh X1, X2, Y

Referensi

Dokumen terkait

 Deskripsi Modul : Membuat laporan hasil pemeriksaan merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction

Fitur Lain 12 Keypad BMP to ASM Converter Software Kode huruf dan angka sesuai kode ASCII BMP to ASM Converter Software Mendukung berbagai ukuran LCD Karakter Mendukung berbagai

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau sampel

Pada variabel penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan, yaitu variabel independen atau bisa disebut variabel bebas, dan kedua adalah variabel dependen

1) Menentukan SMP N 16 Kota Jambi sebagai tempat penelitian 2) Membuat materi menemukan unsur-unsur cerita anak. 4) Menentukan jumlah nilai siswa. 2) Peneliti mengarahkan

Hal tersebut menunjukkan bahwa subtes EAS 4 kecepatan dan ketelitian visual memiliki validitas kriteria yang baik yang ditunjukkan oleh korelasi positif yang sangat

Komunikasi dalam satu budaya sudah ada kesepahaman tentang budaya mereka sehingga mereka dapat mengidentifikasikan orang lain sama seperti dirinya Lain halnya

• Bioteknologi merupakan suatu bidang yang menggunakan teknologi atau kaedah untuk memanipulasikan organisma bagi tujuan. menghasilkan atau mengubah suai hasil sesuatu