ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI
DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA
PT.PANCA ABADI BERSAMA
Joelanda
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta Indonesia, Joelanda_lie89@yahoo.co.id Laksmi Sito Dwi, SE.,MM.
.
ABSTRAK
Penelitian ini di lakukan pada PT.Panca Abadi Bersama merupakan salah satu perusahaan swasta di Indonesia yang bergerak di bidang jasa reflexology & family massage tradisioanal dengan kualitas kelas internasional kepada konsumen, yang dapat di kenal oleh seluruh kalangan baik kelas ekonomi bawah sampai kelas ekonomi kelas atas bisa menikmatinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kompensasi dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan baik secara parsial maupun simultan. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada 55 responden yang merupakan karyawan PT.Panca Abadi Bersama. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi sederhana dan regresi berganda. Data yang diolah berdasarkan penilaian karyawan terhadap Kompensasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja Karyawan pada PT.Panca Abadi Bersama. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa Kompensasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 12,8% dan Budaya Organisasi secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 63,9%. Kompensasi dan Budaya Organisasi juga secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 66,9%.
1.
Pendahuluan
Pada dewasa ini, perkembangan dunia bisnis menunjukan kondisi
persaingan yang semakin ketat, karena banyaknya pendatang pesaing
bisnis yang bermunculan dalam pasar. Masing-masing perusahaan
berupaya untuk memperoleh pangsa pasar yang besar, hal ini tentu
berimbas pada sumber daya manusia yang memiliki kompetensi,
kemampuan tinggi dan yang terpenting adalah kinerja dari karyawan itu
sendiri dan untuk mendapatkannya perusahaan harus dapat memenuhi
kepuasan kerja karyawan pada akhirnya menjadi sebuah kunci
keberhasilan perusahaan.
Keberhasilan perusahaan tidak hanya dapat dicapai dengan
menerapkan startegi bisnis tetapi harus didukung sumber daya manusia
yang dimiliki oleh perusahaan. Jadi sumber daya manusia juga dianggap
sebagai suatu kekuatan yang kompleks dimana kinerja karyawan
memberikan dampak kepada perusahaan secara langsung. Apabila sumber
daya manusia di dalam perusahaan dapat mencapai tujuan maka dapat
dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki daya kekuatan untuk
berkompetisi dengan perusahaan pesaing.
Salah satu tuntunan bagi perusahaan adalah menciptakan sumber daya
manusia yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal dengan menjaga
kepuasan kerja karyawannya. Karyawan yang memiliki rasa puas pada
memberikan effort kerja yang lebih pada pekerjaannya yang akhirnya
dapat mendatangkan peluang pada keberhasilan perusahaan.
Kompensasi adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang atau
bukan uang yang diberikan kepada pegawai secara layak dan adil atas jasa
mereka dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemberian kompensasi sangat
penting bagi karyawan, karena besar kecilnya kompensasi merupakan
ukuran terhadap kepuasan kerja karyawan, maka apabila system
kompensasi yang diberikan perusahaan cukup adil bagi karyawan, hal
tersebut akan mendorong karyawan untuk lebih baik dalam melakukan
pekerjaannya dan lebih bertanggung jawab atas masing-masing tugas yang
diberikan perusahaan.
Selain kompensasi, Berdasarkan hasil studi yang dilakukan penulis,
budaya organisasi memiliki peranan dalam keberhasilan perusahaan
karena budaya dalam organisasi merupakan hal yang inti bagi suatu
perusahaan, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada
dalam perusahaan. Budaya organisasi merupakan ideologi, nilai-nilai ,
anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma-norma yang dimiliki
secara bersama serta mengikat dalam suatu komunitas tertentu. Budaya
organisasi perlu disosialisasikan, dipertahankan dan diperkuat serta
diperkenalkan kepada karyawan agar persepsi karyawan seiring dengan
nilai-nilai organsiasi. Dimana jika karyawan dapat beradaptasi dan
menerima budaya organisasi maka karyawan tersebut dapat merasa lebih
berupaya memberikan kontribusi yang baik untuk organisasi dan pada
akhirnya memudahkan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang
qualified atau kualitas baik.
masalah budaya organisasi juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan Menurut Purnomo Budi Setiyawan (2006) Budaya organisasi
adalah suatu kebiasaan yang muncul di dalam organisasi dan pola
kebiasaan serta terkait dengan pengaruhnya pada pencapaian tujuan
organisasi. Budaya organisasi yang positif dan tumbuh menjadi kuat akan
mampu memacu organisasi kearah yang lebih baik. Sebaliknya, budaya
kerja negatif akan memberi dampak negatif bagi organisasi
Untuk melihat hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan
kerja karyawan, maka satu hal yang menjadi dasar penilaian dalam hal ini
adalah dengan melihat sikap dan perilaku anggota organisasi tersebut.
Reaksi emosional anggota organisasi atas suatu obyek banyak dipengaruhi
oleh kepercayaan atau kebenaran yang menurut mereka benar dan
dipercayai. Sikap sosial yang terbentuk dari interaksi sosial dan hubungan
antar individu sebagai anggota kelompok sosial dan anggota organisasi
turut menjadi dasar pembentukan yang ikut mempengaruhi nya. Dari hal
tersebut, tampak bahwa pengalaman pribadi, faktor emosi seseorang serta
kebudayaan dimana individu tersebut bersosialisasi turut berpengaruh
dalam pembentukan pola sikap dan nilai.
Robbins (2008) mengatakan kultur organisasi atau budaya organisasi
Jika kulturnya kuat dan mendorong standar etika yang tinggi, ia pasti akan
berpengaruh kuat dan positif terhadap perilaku karyawan. Maka dari itu
budaya perusahaan perlu dipertahankan dan harus mengalami kemajuan
dalam mempertahankan kelangsungan hidup. Robbins (2008)
menambahkan ketika suatu budaya sudah terbentuk, dibutuhkan
praktik-praktik di dalam organisasi yang berfungsi memeliharanya dengan cara
membuat karyawan memiliki pengalaman yang sama.
Kepuasan kerja karyawan menjadi perhatian khusus bagi perusahaan
yang akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan. Pada dasarnya
seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi kesetiannya pada
perusahaan nya jika dalam bekerjanya memperoleh kepuasan kerja sesuai
dengan apa yang di inginkannya. Kepuasan dan kerja masing-masing
mempunyai makna berbeda. Kepuasan adalah sesuatu perasaan dimana
seseorang mendapatkan apa yang diharapkan atau bahkan melebihi apa
yang diharapkan, sedangkan kerja merupakan usaha seseorang untuk
mencapai tujuan dengan memperoleh imbalan atau gaji dari kontribusinya
kepada tempat pekerjaanya (H.Teman Koesmono, 2005). Menurut Ida
Ayu dan Agus S (2008) kepuasan kerja adalah dipenuhinya beberapa
keinginan dan kebutuhannya melalui kegiatan kerja atau bekerja.
Ida ayu dan Agus S (2008) menambahkan kepuasan anggota organisasi
dapat dihubungkan dengan kinerja dan hasil kerja mereka serta imbalan
dan hukuman yang mereka terima. Oleh karena itu, tingkat kepuasan kerja
organisasi, pergantian pekerjaan anggota organisasi, kemangkiran atau
absensi, keterlambatan, dan keluhan yang biasa terjadi dalam suatu
organisasi.
Ida Ayu dan Agus S (2008) mengatakan kepuasan anggota organisasi
dapat dihubungkan dengan kinerja dan hasil kerja mereka serta imbalan
dan hukuman yang mereka terima. Oleh karena itu, tingkat kepuasan kerja
dalam organisasi dapat ditunjukkan dengan hasil seperti sikap anggota
organisasi, pergantian pekerjaan anggota organisasi, kemangkiran atau
absensi, keterlambatan, dan keluhan yang biasa terjadi dalam suatu
organisasi
PT.Panca Abadi Bersama merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang reflexology & family massage, berdirinya perusahaan PT.Panca
Abadi Bersama awalnya pemilik perusahaan melihat adanya prospek pasar
yang sangat baik, karena pada saat itu belum banyak pesaing. Maka dari
itu PT.Panca Abadi Bersama memutuskan untuk membuka reflexology &
family massage. Namun seiring dengan perubahan bahkan perkembangan
bisnis dari zaman ke zaman memicu masuk atau munculnya
pesaing-pesaing yang semakin banyak baik dari jenis pelayanan yang sama sampai
jenis pelayanan yang berbeda-beda, dan dimana terdapat juga visi misi
dari PT.Panca Abadi Bersama menjadi Menjadi Perusahaan jasa kesehatan
reflexology untuk seluruh keluarga, dengan kualitas kelas internasional,
yang akan dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat, maka dari itu
karyawan yang baik serta mampu berkompetisi dengan pesaingnya supaya
mampu bertahan dipasar serta memperoleh keunggulan berkompetisi.
Hal ini, berimbas pada bagaimana PT.Panca Abadi Bersama
menciptakan kenyamanan karyawan dan membuat karyawan loyal pada
perusahaan serta mempertahankan kinerja karyawan yang selama ini, serta
dapat ditingkatkan lagi dan mampu memperoleh karyawan yang berkinerja
baik serta terus memberikan kontribusi pada PT.Panca Abadi Bersama.
berdasarkan hasil penelitian awal diketahui kepuasan kerja di PT.Panca Abadi
Bersama sebesar 60% hal ini dapat mengambarkan bahwa PT.Panca Abadi
Bersama memiliki kemampuan memberikan kenyaman bagi karyawannya
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami membuat penelitian dengan judul
“ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT.PANCA ABADI
BERSAMA”.
2.
Landasan Teori
Menurut Triton (2007, p.125) menjelaskan, kompensasi yang
diberikan kepada karyawan berdasarkan sifat penerimaannya dapat
dibedakan dalam dua jenis, yaitu :
1. Kompensasi yang bersifat financial, kompensasi yang diterima
oleh karyawan dalam bentuk uang (bernilai uang). Yang
termasuk dalam jenis kompensasi bersifat financial adalah gaji
atau upah, bonus, pengobatan, asuransi, dan lain sebagainya
2. Kompensasi bersifat non-financial, kompensasi yang diberikan
oleh organisasi atau perusahaan terutama dengan maksud untuk
mempertahankan karyawan dalam jangka panjang. Yang
termasuk dalam kompensasi non-financial adalah program
wisata, penyediaan fasilitas kantin (cafeteria), penyediaan
tempat beribadah di kantor.
Berdasarkan mekanisme penerimaannya kompensasi dapat dibedakan
dalam dua macam yaitu :
1. Kompensasi langsung, yaitu kompensasi yang penerimaannya
tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja, yaitu
upah dan gaji.
2. Kompensasi perlengkapan atau kompensasi tidak langsung,
yaitu kompensasi yang penerimaannya tidak secara langsung
berkaitan dengan prestasi kerja. Yang termasuk di dalamnya
yaitu :
a. Perlindungan umum, seperti jaminan sosial,
pengangguran, dan cacat.
b. Perlindungan pribadi, seperti pensiun, tabungan,
pesangon tambahan, dan asuransi.
c. Pembayaran saat tidak bekerja, seperti pada waktu
mengikuti pelatihan, cuti kerja, sakit, saat liburan, dan
Tunjangan siklus hidup dalam bentuk bantuan hukum, perawatan orang tua,
perawatan anak, program kesehatan, dan konseling
Menurut Wibowo (2011,p34), Budaya organisasi dalam suatu
organisasi yang satu dapat berbeda dengan yang ada dalam organisasi
yang lain. Namun budaya organisasi menunjukan ciri-ciri, sifat,
karateristik tertentu yang menunjukan kesamaannya. Terminology yang
dipergunakan para ahli untuk menunjukan karateristik budaya organisasi
sangat bervariasi. Hal tersebut menunjukan beragamnya ciri, sifat dan
elemen yang terdapat dalam budaya organisasi.
Menurut Stephen P.robbins (2003,p525) dalam Wibowo (2011,p37)
mengemukakan adanya tujuh karateristik budaya organisasi, yaitu :
1. Innovation and risk taking (inovasi dan pengambilan resiko),
suatu tingkatan dimana pekerja didorong untuk menjadi inovatif
dan mengambil resiko.
2. Attention to detail (perhatian pada hal detail), dimana pekerja
diharapkan menunjukan ketepatan, analisis, dan perhatian pada
hal detail.
3. Outcome orientation (orientasi pada manfaat), dimana
manajemen memfokus pada hasil atau manfaat dari pada sekadar
pada teknik dan proses yang dipergunakan untuk mendapatkan
4. People orientation (orientasi pada orang), dimana keputusan
manajemen mempertimbangkan pengaruh manfaatnya pada
orang dalam organisasi.
5. Team orientation (orientasi pada tim), dimana aktivitas kerja
diorganisasi berdasar tim daripada individual.
6. Agrressiviness (agresivitas), dimana orang cenderung lebih
agresif dan kompetitif dari pada easygoing.
Stability (stabilitas), dimana aktivitas organisasional menekankan pada menjaga
status quo sebagai lawan dari perkembangan.
Menurut Kreitner ,Robert. Angelo Kinicki bukunya yang
berjudul ”Perilaku Organisasi 2” (2007, p.159) menjelaskan tentang sikap
seseorang terhadap pekerjaan mereka, sikap ini berasal dari persepsi
mereka tentang pekerjaannya. Kepuasan kerja tidak saja berangkat dari
berbagai aspek pekerjaan seperti imbalan, peluang untuk promosi,
supervisi, dan kawan kerja tapi juga berasal dari faktor-faktor lingkungan
kerja seperti gaya supervisi, kebijaksanaan dan prosedur, keanggotaan
kelompok kerja, kondisi kerja dan tunjangan. Dari berbagai faktor di atas
yang amat penting yaitu:
1. Rekan kerja, keadaan dimana rekan sekerja menunjukkan sikap
bersahabat dan mendorong.
2. Supervisi, kemampuan supervisor untuk menunjukkan minat dan
perhatian terhadap karyawan.
4. Pekerjaan, disini diartikan adalah keadaan dimana tugas pekerjaan
dianggap menarik, memberikan kesempatan untuk belajar dan
bertanggungjawab.
3.
Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengujian hipotesis (kuantitatif); (2) penelitian pengujian hipotesis yang digunakan adalah penelitian (Asosiatif); (3) dimensi waktu penelitian adalah Cross-Sectional; (4) unit analisis adalah individu, yaitu karyawan perusahaan; (5) metode pengambilan sampel adalah populasi, yaitu keseluruhan dari karyawan tetap perusahaan; (6) model empiris berupa analisis regresi sederhana dan regresi berganda dengan bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun simultan seperangkat variabel independen terhadap variabel dependen dengan pendekatan SPSS.
4.
Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini uji reliabilitas dan validitas dilakukan pada masing-masing variabel menggunakan SPSS 16.0, yaitu apabila Cronbach’s Alpha > rtabel, maka dinyatakan Reliabel sedangkan data dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Hasil pengujian reliabilitas dibawah ini:
Tabel 1.2 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kompensasi (X1) 0,691 Reliabel
Kepuasan Kerja (Y) 0,833 Reliable
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012
Tabel 1.3 Uji Validitas
Variabel No.Pernyataan Item – Total
Correlation R_Tabel Keterangan
Kompensasi (X1) P1 0,490 0,220 Valid P2 0,562 0,220 Valid P3 0,471 0,220 Valid Budaya Organisasi (X2) P1 0,277 0,220 Valid P2 0,591 0,220 Valid P3 0,623 0,220 Valid P4 0,351 0,220 Valid P5 0,519 0,220 Valid P6 0,581 0,220 Valid P7 0,569 0,220 Valid Kepuasan kerja (Y) P1 0,574 0,220 Valid P22 0,630 0,220 Valid P3 0,708 0,220 Valid P4 0,587 0,220 Valid P5 0,678 0,220 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012
Tabel 1.5
Nilai Baru Setelah Transformasi dari Ordinal Ke Interval
Interval X1 Interval X2 Interval Y
Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1 1 1
Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 2,10 2,88 1,94
Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 3,03 3,03 3,02
Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 4,10 4,10 4,28
Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 5,81 5,81 6,05
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012
Tabel 1.6
Sifat hubungan X1,X2, dan Y
Variabel Korelasi Sifat Hubungan
X1 terhadap Y 0.358 Rendah dan Searah
X2 terhadap Y 0,800 Sangat Kuat dan Searah
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012
Tabel 1.7
Sifat Pengaruh X1,X2, dan Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012
Persamaan regresi sederhana Y X1 : ŷ= a + = 8.505 + 0.509
Y X2 : ŷ= a + = 1.144 + 0.642
Persamaan regresi berganda Y, X1 X2 :
ŷ= a + + = 0.302+ 0,294 – 0.608
5.
Analisa
Gambar 1.1 Struktur Pengaruh X1, X2, Y
Variabel Pengaruh Sifat Pengaruh
X1 terhadap Y 12,8% Signifikan
X2 terhadap Y 63,9% Signifikan
X1 dan X2 terhadap Y 66,9% Signifikan
X1 X2 Y 0,128 0,669 0,639
• X1 memiliki pengaruh secara signifikan (berarti) sebesar 0,128 terhadap
kepuasan kerja karyawan. Dimana jika perusahaan dapat meningkatkan
kompensasi, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat, begitu juga
sebaliknya.
• (X2) memiliki pengaruh secara signifikan (berarti) sebesar 0,639 terhadap
kepuasan kerja karyawan. Dimana jika perusahaan dapat meningkatkan
budaya organisasi, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat, begitu
juga sebaliknya.
• (X1) dan (X2) secara simultan memiliki pengaruh secara signifikan
sebesar 0,669 terhadap kepuasan kerja karyawan. Dimana factor
kompensasi dan budaya organisasi secara bersama-sama mempengaruhi
naik atau turunnya kepuasan kerja karyawan
6.
Simpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kompesasi dalam PT.Panca Abadi Bersama berpengaruh terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan secara signifikan sebesar 12,8%
2. Budaya Organisasi dalam PT.Panca Abadi Bersama berpengaruh
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan secara signifikan sebesar
63,9%
3. Kompensasi dan Budaya Organisasi dalam PT.Panca Abadi
Bersama secara silmultan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja
Daftar Pustaka
[1] A.A Waskito (2009),”Kamus praktis bahasa Indonesia” Wahyu Media, Jakarta
[2] Agung, G.R. (2008). “Audit Kinerja Pada Sektor Publik”. Salemba empat,
Jakarta.
[3]. Arikunto. (2004). “Dasar – dasar Statisitk”. Erlangga, Jakarta.
[4] Barteman, dan Sinell (2004) “Management : The New Competitive
Landscape”, Salemba empat, Jakarta
[5] Darmono (2009). “Perpustakaan Sekolah, Pendekatan Aspek Manajemen Tata
Kerja”. PT.Grasindo, Jakarta
[6] Faustino Cardoso.G (2009) “Manajemen Sumber Daya Manusia”. PT.Bumi
Aksara, Jakarta.
[7] Griffin, R.W. (2002). “Manajemen”. Jilid 1. Edisi 7. Edisi bahasa Indonesia.
Erlangga, Jakarta.
[8] Hasibuan, Malayu. 2009. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. PT. Bumi
Aksara, Jakarta
[9] Herman.S (2008). “Kompensasi”. PT.Bumi Aksara, Jakarta
[10] Herujito.M.Y (2006). “Dasar-Dasar Manajemen”. PT.Grasindo, Jakarta.
[11] Irawan Handi D.,MBA. Mcom (2003).”Membedah strategi kepuasan
pelanggan merek pemenang ICSA”. PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.
[12] Kartini, K. (2010). “Pemimpin Dan Kepemimpinan”. Edisi 1. PT.
Rajagrafindo Persada, Jakarta.
[13] Kajyom.K & Giri.J (2010) “Effects of Individual and Organizational Factors
Industry” Journal of Human Resources in Hospitality & Tourism Halaman
318-339.
[14] Kuncoro, EA dan Riduwan (2007). Cara Menggunakan dan memakai
Analisis Jalur (Path Analyis). Cetakan kedua. Alfabeta Bandung.
[15] Laksmi Sito.D.I, Andy,& Ali.P (2009) “Pengaruh Budaya Organisasi dan
Persepsi Karyawan Tentang Kebijakan Kompensasi Terhadap Komitmen
Karyawan” Jurnal Manajemen : ISEI Cabang Jakarta, Komisariat
Universitas Bina Nusantara. Vol.1 Nomor 1
[16] Mathis, Robert L & Jackson , John H (2001). “Manajemen Sumber Daya
Manusia” terjemahan Jimmi Sadili dan Bayu, Salemba Empat, Jakarta
[17] Mahmudi. (2010). “Manajemen Kinerja Sektor Publik”. Edisi 2. Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.
[18] Munandar, A.S , (2006). “ Psikologi Industri dan Organisasi”. Universitas
Indonesia, Jakarta.
[19] Mustika.I.K. (2011) “Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial
Terhadap Kepuasan Pegawai di Secretariat Daerah Kabupaten
Klungkung-Bali” Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.2,
Nomor 2, Halaman 192-211.
[20] Notoatmodjo dan Soekidjo (2003). “Pengembangan Sumber Daya Manusia”.
Salemba empat, Jakarta.
[21] Sarjono, Haryadi dan Julianita Winda. (2011). “SPSS VS LISREL Sebuah
[22] Soedjono (2005). “ Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Terminal Penumpang
Umum di Surabaya”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.7, No.1,
Halaman 22-47
[23] Sugiyono & Uma. (2006). “Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung.
[24] Wibowo. (2010). “Budaya Organisasi”. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta
[25] Yuli, Sri Budi Cantika. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang:
UMM Press.
RIWAYAT PENULIS
Joelanda lahir di kota Jakarta pada 25 desember 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di School of Business Management BINUS University dalam bidang Management pada 2012.