• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014 1

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR

I.

Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Menurut Lapangan Usaha

a.

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan II-2014

Kondisi perekonomian Jawa Timur pada triwulan II-2014 masih cukup kondusif, perkembangan harga-harga barang dan jasa utamanya kebutuhan pokok masyarakat terkendali dengan tingkat inflasi sampai dengan Juni sebesar 2,16 persen, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 2,98 persen. Beberapa fenomena ekonomi selama triwulan II-2014 yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur antara lain liburan anak sekolah, persiapan memasuki tahun ajaran baru, kampanye pilpres, serta persiapan menyambut datangnya bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan II - 2014 (y-on-y) mencapai 5,94 Persen

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur triwulan II-2014 dibandingkan triwulan I-2014 (q-to-q) meningkat 2,75 persen, apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan II-2013) mengalami pertumbuhan 5,94 persen (y-on-y). Secara kumulatif (c-to-c), pertumbuhan ekonomi semester I-2014 mencapai 6,17 persen.

Secara q-to-q, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2014 terutama didukung oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh sebesar 5,84 persen dan menghasilkan sumber pertumbuhan 1,90 persen. Semua sektor mengalami pertumbuhan positif kecuali sektor pertanian yang mengalami kontraksi sebesar 12,36 persen.

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2014 secara y-on-y didukung oleh seluruh lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor bangunan sebesar 7,94 persen sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada sektor pertanian sebesar 0,54 persen. Sumber pertumbuhan terbesar dihasilkan oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 2,43 persen, sedangkan sumber pertumbuhan terendah terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,06 persen.

 Selama semester I-2014, semua sektor mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor bangunan sebesar 8,69 persen sedangkan pertumbuhan terendah dihasilkan sektor pertanian sebesar 1,19 persen. Sumber pertumbuhan terbesar dihasilkan oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 2,32 persen, sedangkan sumber pertumbuhan terendah terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,07 persen.

 Perekonomian Jawa Timur yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2014 sebesar Rp 316,23 triliun, sehingga secara kumulatif semester I-2014 PDRB Jawa Timur mencapai Rp. 621,46 triliun. Sementara PDRB Jawa Timur triwulan II-2014 atas dasar harga konstan mencapai Rp 111,07 triliun, dan secara kumulatif semester I-2014 mencapai Rp. 219,16 triliun.

No. 58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014 2 Tabel 1

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Triwulan II-2014 dan Semester I-2014

(persen) Lapangan Usaha Trw II-2014 terhadap trw II-2013 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan (y-on-y) Trw II-2014 terhadap trw I-2014 (q-to-q) Sumber Pertumbuhan (q-to-q) Semester I-2014 Terhadap Semester I-2013 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan (c-to-c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pertanian 0,54 0,07 -12,36 -1,89 1,19 0,18 2. Pertambangan dan Penggalian 2,90 0,06 9,89 0,19 3,69 0,07 3. Industri Pengolahan 6,81 1,65 3,38 0,82 6,81 1,65

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 7,36 0,10 6,37 0,08 6,17 0,08

5. Bangunan 7,94 0,27 12,11 0,38 8,69 0,28

6. Perdagangan, Hotel, dan

Restoran 7,37 2,43 5,84 1,90 7,08 2,32

7. Pengangkutan dan

Komunikasi 7,53 0,60 6,93 0,54 8,47 0,66

8. Keuangan, Persew, dan Js

Perush 7,37 0,41 4,57 0,25 7,52 0,42

9. Jasa - Jasa 3,96 0,34 5,75 0,47 6,09 0,51

PDRB 5,94 5,94 2,75 2,75 6,17 6,17

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur triwulan II-2014 secara q-to-q mencapai 2,75 persen. Hampir semua sektor mengalami pertumbuhan positif kecuali sektor pertanian yang mengalami kontraksi sebesar 12,36 persen. Menurunnya kinerja sektor pertanian pada triwulan II terutama disebabkan oleh menurunnya kinerja subsektor tanaman bahan makanan (tabama) dan subsektor peternakan. Subsektor tabama mengalami kontraksi sebesar 23,04 persen, disebabkan oleh pola tanam, khususnya untuk komoditas padi palawija yang mengalami puncak produksinya pada triwulan I. Sementara itu, subsektor peternakan tumbuh -3,07 persen dikarenakan menurunnya produksi ternak besar, kecil dan unggas.

Grafik 1

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Triwulan II-2014

Terhadap Triwulan I-2014 (q-to-q)

(persen) -15.00 -10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00 15.00

Pertanian Pertambangan Industri LGA Bangunan Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa-jasa -12.36 9.89 3.38 6.37 12.11 5.84 6.93 4.57 5.75 -1.89 0.19 0.82 0.08 0.38 1.90 0.54 0.25 0.47 persen

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014 3

Sektor bangunan mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan II-2014, sebesar 12,11 persen dengan sumber pertumbuhan 0,38 persen. Tingginya pertumbuhan sektor bangunan disebabkan oleh meningkatnya realisasi pembangunan infrastruktur khususnya jalan dan jembatan yang dibiayai oleh pemerintah daerah dalam menyongsong lebaran tahun 2014. Menggeliatnya kelompok ekonomi menengah atas dan berbagai kemudahan kredit properti juga turut mendorong meningkatnya pembangunan perumahan, apartemen, dan hotel di Jawa Timur.

Sektor pertambangan dan penggalian juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi sebesar 9,89 persen, hal ini didorong oleh meningkatnya produksi subsektor migas dan subsektor penggalian yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 11,80 persen dan 11,58 persen. Tumbuhnya subsektor migas terutama didorong oleh meningkatnya produksi minyak mentah di beberapa daerah penghasil, sedangkan pertumbuhan subsektor penggalian didorong oleh meningkatnya produksi barang galian seperti pasir, batu kali, batu gamping, tanah uruk seiring dengan meningkatnya permintaan barang galian untuk pembangunan sarana dan pra sarana fisik.

Adanya momen liburan anak sekolah, persiapan memasuki tahun ajaran baru, kampanye pilpres, dan menyambut datangnya bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri memberikan dampak terhadap meningkatnya kinerja beberapa sektor ekonomi, antara lain sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Masing-masing sektor tersebut tumbuh sebesar 5,84 persen; 6,93 persen; 4,57 persen; dan 5,75 persen.

Grafik 2

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Triwulan II-2014

Terhadap Triwulan II-2013 (y-on-y)

(persen)

Secara y-on-y, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur triwulan II-2014 sebesar 5,94 persen, melambat dibanding triwulan II-2013 yang mencapai 6,90 persen. Hal ini lebih disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan sektor pertanian, utamanya subsektor tabama dan subsektor peternakan yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 1,10 persen dan 3,02 persen. Sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa juga tumbuh melambat dibanding tahun sebelumnya, masing-masing tumbuh sebesar 7,37 persen dan 3,96 persen. Melambatnya pertumbuhan sektor jasa-jasa terutama dipengaruhi oleh sektor jasa pemerintahan umum yang mengalami kontraksi sebesar 1,99 persen. Adanya pengurangan tenaga honorer diduga menjadi penyebab turunnya nilai tambah sektor jasa pemerintahan umum.

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00

Pertanian Pertambangan Industri LGA Bangunan Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa-jasa 0.54 2.90 6.81 7.36 7.94 7.37 7.53 7.37 3.96 0.07 0.06 1.65 0.10 0.27 2.43 0.60 0.41 0.34 persen

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014 4

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor bangunan sebesar 7,94 persen, dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,27 persen; diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 7,53 persen, dengan sumber pertumbuhan 0,60 persen. Selanjutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh sebesar 7,37 persen, dengan sumber pertumbuhan sebesar 2,43 persen. Sementara itu, sektor pertanian mengalami pertumbuhan paling rendah, yaitu sebesar 0,54 persen.

b.

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Semester I-2014

Kinerja perekonomian Jawa Timur pada semester I-2014 sebesar 6,17 persen, sedikit melambat dibandingkan dengan semester I-2013 yang mencapai 6,74 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor konstruksi sebesar 8,69 persen, kemudian disusul sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 8,47 persen. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi sebesar 7,52 persen. Pertumbuhan positif terjadi pada semua subsektor yang ada pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan pertumbuhan tertinggi terjadi pada subsektor restoran sebesar 9,70 persen, sedangkan subsektor perdagangan dan subsektor hotel masing-masing tumbuh 6,56 persen dan 7,90 persen. Selanjutnya pertumbuhan terendah terjadi pada sektor pertanian yaitu sebesar 1,19 persen.

c.

Struktur Ekonomi Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Triwulan II-2014

Struktur ekonomi Jawa Timur pada triwulan II-2014 terlihat masih memiliki pola yang relatif sama dengan triwulan sebelumnya. Sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan, dan sektor pertanian tetap menduduki leading sectors yang paling mendominasi pada triwulan II-2014. Bila dijumlahkan ketiga sektor tersebut telah mencapai kontribusi sebesar 72,59 persen, sedikit menurun jika dibandingkan dengan triwulan II-2013 ketiga sektor tersebut berkontribusi sebesar 72,77 persen (tabel 2).

Tabel 2

Struktur PDRB Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Triwulan II 2013-2014 dan Semester I 2013-2014

(persen)

Lapangan Usaha Triw II 2013 Triw II 2014 Semester I

2013

Semester I 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 15,36 14,93 16,57 16,15

2. Pertambangan dan Penggalian 2,01 1,95 1,94 1,87

3. Industri Pengolahan 26,32 26,26 26,14 26,10

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,31 1,32 1,31 1,29

5. Bangunan 4,92 4,94 4,63 4,69

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 31,10 31,39 30,85 31,04

7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,85 6,07 5,77 5,94

8. Keuangan, Persew, dan Js Perush 5,09 5,15 5,05 5,09

9. Jasa - Jasa 8,04 7,99 7,73 7,83

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan II-2013 mencapai 31,10 persen menempati posisi pertama, selanjutnya pada triwulan II-2014 kontribusinya meningkat menjadi sebesar 31,39 persen, hal ini terkait dengan adanya masa liburan sekolah dan awal bulan ramadhan yang terjadi pada triwulan ini. Serta diduga karena masih meningkatnya daya beli masyarakat yang umumnya mengalami perbaikan sehingga mampu membeli barang-barang terutama barang non makanan.

Sektor pengangkutan dan komunikasi juga mengalami kenaikan dari 5,85 persen di triwulan II-2013 menjadi 6,07 persen pada triwulan II-2014, kenaikan kontribusi ini akibat meningkatnya angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan udara dan subsektor komunikasi. Pada periode yang sama konstribusi sektor industri pengolahan dan

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014 5

sektor pertanian yang di triwulan II-2013 berkontribusi sebesar 26,32 persen dan 15,36 persen, selanjutnya di triwulan II-2014 masing-masing mengalami penurunan. Untuk sektor industri pengolahan kontribusinya menjadi 26,26 persen, sedangkan sektor pertanian menjadi sebesar 14,93 persen.

d. Struktur Ekonomi Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Semester I-2014

Komposisi struktur perekonomian pada semester I-2013 dan semester I-2014 masih sama dengan pola triwulan II-2013 dan triwulan II-2014 bahwa masih tetap didominasi oleh tiga sektor terbesar, yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan dan sektor pertanian yang berkontribusi mencapai 73,57 persen di semester I tahun 2013 dan sedikit menurun kontribusinya menjadi 73,29 persen pada semester I-2014 (lihat tabel 2). Pergeseran kontribusi sektor lain yang mengalami peningkatan adalah kontribusi sektor pengangkutan dan komunikasi dari 5,77 persen pada semester I-2013 menjadi 5,94 persen pada semester I-2014. Begitu pula dengan kontribusi sektor jasa-jasa juga mengalami peningkatan dari 7,73 persen di semester I-2013 menjadi 7,83 persen di semester I-2014.

Tabel 3

PDRB Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Triwulan II dan Semester I 2014

(Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan Trw II 2014 Semester I 2014 Trw II 2014 Semester I 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 47.219,35 100.386,94 14.456,69 30.953,00

2. Pertambangan dan Penggalian 6.151,92 11.618,15 2.240,36 4.279,06

3. Industri Pengolahan 83.057,60 162.187,46 27.185,40 53.481,55

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 4.161,86 8.003,83 1.482,84 2.876,84

5. Konstruksi 15.628,43 29.130,40 3.847,07 7.278,52

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 99.273,54 192.897,14 37.189,87 72.326,26

7. Pengangkutan dan Komunikasi 19.205,37 36.939,42 9.025,48 17.465,63

8. Keuangan, Persew, dan Js Perush 16.272,04 31.649,65 6.298,48 12.321,91

9. Jasa - Jasa 25.260,94 48.644,85 9.343,75 18.179,74

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014 6

II.

Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Jawa Timur Menurut Komponen Penggunaan

a. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II - 2014

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan II-2014 masih relatif stabil yaitu tumbuh sebesar 5,94 persen (y-on-y). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa fenomena ekonomi penting yang terjadi diantaranya kenaikan kelas, pendaftaran murid baru dan liburan sekolah. Selain itu adanya pesta rakyat untuk menyambut ulang tahun Kota Surabaya selama bulan Mei 2014 juga ikut mendorong meningkatnya konsumsi rumahtangga sebesar 8,69 persen. Masa kampanye jelang pemilihan presiden dan wakil presiden juga mendorong meningkatnya konsumsi lembaga nonprofit hingga pada triwulan ini tumbuh sebesar 8,44 persen.

Di sisi lain pengeluaran pemerintah cenderung mengalami kontraksi sebesar 9,14 persen. Kondisi ini diduga adanya defisit anggaran pemerintah pusat terutama anggaran subsidi BBM sehingga pemerintah membuat kebijakan dengan cara setiap institusi pemerintah wajib mengembalikan anggaran-anggaran kegiatan yang belum digunakan dengan besaran yang telah ditetapkan. Selain itu jumlah PNS di lingkungan provinsi Jawa Timur juga mengalami penurunan (pensiun, dsb) dan belum ada rekrutmen pegawai baru.

Investasi Jawa Timur dalam hal ini digambarkan komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) masih didominasi dengan tingginya pembangunan gedung-gedung terutama pembangunan beberapa hotel di Surabaya menyambut Asean Economic Community (AEC) tahun 2015. Selain itu jelang hari raya idul fitri yang identik dengan padatnya arus mudik agar tidak terjadi kemacetan maka pemerintah memperbaiki jalan-jalan raya yang akan digunakan oleh masyarakat sehingga memberikan sumbangan pertumbuhan sebesar 5,14 persen.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur triwulan II-2014 sebesar 2,75 persen (q-to-q) dibanding triwulan I tahun yang sama. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya tumbuh sebesar 5,94 persen (y-on-y). Secara kumulatif (c-to-c), pertumbuhan ekonomi semester I-2014 mencapai 6,17 persen.

Secara y-on-y, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif, kecuali komponen konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi sebesar 9,14 persen dengan sumbangan pertumbuhan sebesar -0,60 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga sebesar 8,69 persen sedangkan pertumbuhan terendah komponen ekpor sebesar 3,13 persen. Sumber pertumbuhan terbesar dihasilkan oleh komponen konsumsi rumah tangga yang mencapai 5,98 persen, sementara sumbangan pertumbuhan terendah terjadi pada komponen konsumsi lembaga non profit sebesar 0,05 persen.

Selama semester I-2014 (c-to-c) semua komponen tumbuh positif, kecuali komponen konsumsi pemerintah yang kontraksi sebesar 4,06 persen dengan sumbangan pertumbuhan sebesar -0,24 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga sebesar 8,48 persen dengan sumbangan pertumbuhan 5,87 persen, diikuti komponen konsumsi lembaga non profit sebesar 7,52 persen dengan sumbangan pertumbuhan hanya sebesar 0,05 persen. Pertumbuhan terendah dialami komponen ekpor yang mencapai 4,18 persen dan memberikan sumbangan pertumbuhan sebesar 2,09 persen.

 Besaran PDRB Jawa Timur atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2014 sebesar Rp 316,23 triliun, sehingga secara kumulatif semester I-2014 PDRB Jawa Timur mencapai Rp. 621,46 triliun. Sementara PDRB atas dasar harga konstan berada pada kisaran Rp 111,07 triliun dan selama semester I-2014 mencapai Rp. 219,16 triliun.

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014 7

Ekspor Jawa Timur selama triwulan II-2014 tumbuh sebesar 3,13 persen dimana ekspor Jawa Timur didominasi barang perhiasan atau permata, lemak-minyak hewan/nabati, kayu atau barang dari kayu dan kertas atau karton. Walaupun adanya kebijakan pemerintah Jawa Timur dengan melarang masuknya gula impor ke wilayah Jawa Timur namun impor masih sebesar 4,35 persen. Besaran impor ini terutama masih banyaknya pembelian mesin-mesin mekanik juga mesin-mesin listrik, besi dan baja serta masuknya sapi asal Australia di rumah penggemukan sapi Agrisatwa Gondanglegi Kabupaten Malang.

Tabel 4

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Menurut Penggunaan Triwulan II-2014 dan Semester I-2014

(persen) Komponen Penggunaan Trw II-2014 terhadap trw II-2013 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan (y-on-y) Trw II-2014 terhadap trw I-2014 (q-to-q) Sumber Pertumbuhan (q-to-q) Semester I-2014 terhadap Semester I-2013 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan (c-to-c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Konsumsi Rumahtangga 8,69 5,98 2,30 1,63 8,.48 5,87 2. Konsumsi Lembaga Nonprovit 8,44 0,05 3,24 0,02 7,52 0,05 3. Konsumsi Pemerintah -9,14 -0,60 16,08 0,80 -4,06 -0,24 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5,14 0,92 3,49 0,61 6,29 1,11 5. Perubahan Inventori 0,95 0,02 11,80 0,22 -21,56 -0,56

6. Ekspor Barang dan Jasa 3,13 1,56 1,17 0,58 4,18 2,09

7. Dikurangi Impor Barang

dan Jasa 4,35 2,00 2,42 1,10 4,69 2,16

PDRB 5,94 5,94 2,75 2,75 6,17 6,17

Pada triwulan II-2014 secara q to q ekonomi Jawa Timur tumbuh sebesar 2,75 persen. Dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi pemerintah yang mencapai 16,08 persen dengan sumber pertumbuhan hanya sebesar 0,80 persen, kondisi ini lebih dikarenakan kebiasaan rutin yang terjadi di pemerintahan bahwa pada triwulan IIbaru sekitar 20 persen darianggaran yang ada selama tahun 2014 sudah digunakan.atau dibelanjakan terkait dengan kegiatan di pemerintahan. Sementara pertumbuhan komponen yang lain (konsumsi rumahtangga, konsumsi lembaga non profit, PMTB, ekspor dan impor masih) di bawah enam persen.

b. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Semester I- 2014

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur selama semester I-2014 tumbuh cukup tinggi yaitu sebesar 6,17 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga sebesar 8,48 persen, dengan sumber pertumbuhan sebesar 5,87 persen. Hal ini diduga akibat adanya peningkatan kebutuhan konsumsi masa liburan sekolah serta tahun ajaran baru baik konsumsi makanan maupun non makanan. Pertumbuhan tertinggi kedua adalah komponen konsumsi lembaga nonprofit sebesar 7,52 persen, meskipun tinggi tetapi hanya mampu menyumbang pertumbuhan sebesar 0,05 persen. Kenaikan konsumsi lembaga non profit ini digunakan untuk pembelian atribut-atribut kampanye pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden. Pertumbuhan tertinggi selanjutnya adalah PMTB tumbuh sebesar 6,29 dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,11 persen. Pembangunan hotel yang masih berkelanjutan juga apartemen yang banyak dibangun di Surabaya serta penambahan mesin-mesin ikut mendorong perkembangan PMTB.

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014 8 Grafik 3

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Menurut Penggunaan Semester I 2014 Terhadap Semester I 2013

(persen)

Selama semester I-2014 ekspor sebesar 4,18 persen dengan sumber pertumbuhan sebesar 2,09 persen terutama didukung ekspor antar provinsi yang pertumbuhannya mencapai 15,73 persen, sedangkan ekpor ke luar negeri mengalami kontraksi sebesar 3,88 persen. Impor tumbuh sebesar 4,69 dengan sumber pertumbuhan sebesar 2,16 persen. Impor antar provinsi yang mendukung pertumbuhan impor naik yaitu sebesar 10,47 persen sedangkan impor luar negeri mengalami kontraksi sebesar 1,75 persen, hal ini dimungkinkan adanya kebijakan pemerintah Jawa Timur yang melarang buah, sayuran dan kebijakan yang baru larangan gula impor masuk Jawa Timur. Konsumsi pemerintah justru terjadi sebaliknya mengalami kontraksi sebesar 4,06 persen dengan sumber pertumbuhan -0,24 persen. Efisiensi anggaran serta belum terbayarkan gaji ke-13 untuk PNS juga mengakibatkan konsumsi pemerintah mengalami kontraksi.

c. Struktur Ekonomi Jawa Timur Menurut Penggunaan Triwulan II-2014

Struktur ekonomi Jawa Timur menurut PDRB penggunaan pada triwulan II tahun 2013 dan 2014 terlihat tidak terjadi perubahan yang signifikan, rata-rata memiliki pola yang relatif sama dengan triwulan sebelumnya. Kontribusi komponen konsumsi rumah tangga masih yang terbesar, yaitu 66,34 persen pada triwulan II-2013 meningkat menjadi 68,72 persen pada triwulan II-2014, hal ini diduga karena adanya peningkatan daya beli rumah tanggapada barang-barang utamanya barang non makanan.

Komponen lain yang kontribusinya besar adalah ekspor dan impor, masing-masing berperan sebesar 50,86 persen dan 45,74 persen pada triwulan II tahun 2013,ekspor mengalami sedikit penurunan menjadi 49,95 persen sedangkan impor naik menjadi 45,84 persen pada triwulan II tahun 2014. Walaupun Jawa Timur pada triwulan ini tetap melakukan ekspor ke luar negeri namun sebagian besar barang-barang yang di ekspor tersebut adalah barang produksi dari provinsi lain terutama provinsi Bali, sedangkan barang produk Jawa Timur hanya sebagian kecil. Barang impor masih tinggi terutama didominasi untuk memenuhi permintaan akan mesin-mesin mekanik dan listrik bagi perusahaan-perusahaan baru maupun perusahaan lama yang ingin memperbaruhi maupun menambah mesin-mesin -6.00 -4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

Kon. Rumahtangga Kons. Lbg Nonprovit Kons. Pemerintah PMTB Ekspor Impor

8.48 7.52 -4.06 6.29 4.18 4.69 5.87 0.05 -0.24 1.11 2.09 2.16 persen

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014 9 Tabel 5

Struktur PDRB Jawa Timur Menurut Penggunaan Triwulan II-2013 Triwulan II-2014, Semester I-2013 dan Semester I-2014

(persen)

Komponen Penggunaan Trw II 2013 Trw II 2014 Semester I 2013 Semester I 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Konsumsi Rumahtangga 66,34 68,72 66,59 68,54

2. Konsumsi Lembaga Nonprofit 0,60 0,63 0,61 0,62

3. Konsumsi Pemerintah 6,71 5,81 6,04 5,47

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 19,60 19,53 19,42 19,35

5. Perubahan Inventori 1,63 1,21 2,29 1,45

6. Ekspor Barang dan Jasa 50,86 49,95 50,79 50,05

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 45,74 45,84 45,74 45,48

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) kontribusinya masih relatif sama pada triwulan II-2013 (19,60 persen) dan triwulan II-2014 menjadi 19,53 persen. Pembangunan infrastruktur baik berupa jalan tol atau arteri, jembatan, maupun bangunan tempat tinggal seperti rumah dan apartemen masih terus berkelanjutan, disamping itu juga semakin banyaknya pembangunan hotel serta penambahan kapasitas mesin produksi ikut mendorong perkembangan PMTB. Kontribusi pengeluaran pemerintah pada triwulan II-2013 sebesar 6,71 persen turun menjadi 5,81 persen pada triwulan II-2014. Berbeda dengan konsumsi lembaga non profit yang sedikit naik 0,63 persen dari tahun sebelumnya sebesar 0,60 persen.

Gambaran mengenai besaran PDRB perekonomian Jawa Timur menurut komponen penggunaan baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000 dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 6

PDRB Jawa Timur Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Triwulan II 2013, Triwulan IV 2013 dan Triwulan I 2014

(Miliar rupiah)

Komponen Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan

Trw II 2013 Trw I 2014 Trw II 2014 Trw II 2013 Trw I 2014 Trw II 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Konsumsi Rumahtangga 185.703,94 208.618,79 217.316,56 72.182,09 76.689,74 78.453,31 2. Konsumsi Lembaga Nonprofit 1.685,17 1.867,32 1.981,21 653,29 686,22 708,42 3. Konsumsi Pemerintah 18.789,28 15.632,13 18.363,69 6.830,90 5.346,72 6.206,42

4. Pembentukan Modal Tetap

Bruto 54.872,96 58.505,77 61.761,09 18.758,28 19.057,91 19.722,19

5. Perubahan Inventori 4.567,64 5.176,19 3.820,05 2.192,08 1.979,42 2.212,89

6. Ekspor Barang dan Jasa 142.363,89 153.075,59 157.957,72 52.423,59 53.439,68 54.063,06 7. Dikurangi Impor Barang

dan Jasa 128.046,63 137.649,02 144.969,27 48.201,26 49.107,11 50.296,37

Referensi

Dokumen terkait

(1994), kegiatan Hasil pengukuran seismik dan magnetik dengan vulkanisme di Jawa ditunjukkan oleh keterdapatan lava lintasan berarah barat laut – tenggara yang memotong

Setelah seleksi fitur diterapkan pada analisis sensor electronic tongue, didapat larik sensor baru dengan jumlah sensor minimal, namun tetap memiliki peforma yang

Alat ini bekerja dengan baik dengan mengenali E-KTP yang telah terkonfigurasi dalam database, sehingga secara otomatis kunci sepeda motor akan hidup (ON) dan motor dapat

Fitur ciri kemudian diuji untuk proses klasifikasi menggunakan Jaringan Saraf Tiruan metode Learning Vector Quantization (LVQ). LVQ mengklasifikasikan vektor uji

Perlindungan Hukum Internasional terhadap Kawasan Geopark yang masuk dalam Global Geopark Network UNESCO terdapat dalam Deklarasi Madonie yaitu Perjanjian Kerjasama

Akibat naiknya pada impor bahan baku biji plastik yang dirasa cukup tinggi dan sering dapat berpengaruh pada tingkat efisiensi industri biji plastik dalam negeri.

Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merck-chemicals.com Pengurangan pelabelan (≤125 ml) Piktogram bahaya

CAT.II : Perlu serahkan bukti dokumentasi bagi Tindakan Pembetulan yang diambil kepada Ketua Juruaudit bagi semakan, verifikasi, komen dan penutupan (close out CAR) dalam tempoh