• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B TK AL HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN MEDIA BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B TK AL HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2013/2014"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MEDIA BAHAN ALAM

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B TK AL–HUDA KERTEN

TAHUN AJARAN 2013/2014 Siti Jumainah1, Siti Kamsiyati2, Sutijan2

1Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Email : sitijumainah49@yahoo.com, siti_pgsd_fkip@yahoo.co.id, sutijan_uns@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menganyam melalui media bahan alam pada anak kelompok B TK Al-Huda Kerten tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, tiap siklus meliputi tahan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan unjuk kerja. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis serta analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa media bahan alam dapat meningkatkan keterampilan menganyam anak kelompok B TK Al-Huda Kerten.

Kata Kunci: Keterampilan Menganyam, Media Bahan Alam

ABSTRACT This research aims to improve the weaving skills through the medium of natural materials children in group B TK Al-Huda Kerten academic year 2013/2014. The research consisted of two cycles, each cycle consisting of planning, implementation, observations and reflection. Data collection techniques used were interviews, observations, documentation and performance. The data analysis technique used is descriptive technique and tehnic comparative critical analysis and interactife analysis. The results showed that natural materials can improve the media skills of children in group B TK Al-Huda Kerten.

Keywords: Weaving Skills, Natural Ingredients Media PENDAHULUAN

Hakikat pendidikan anak usia dini adalah periode pendidikan yang sangat menentukan perkembangan dan arah masa depan seorang anak sebab pendidikan yang dimulai dari usia dini akan membekas dengan baik jika pada masa perkembangan dimulai dengan suasana yang baik, harmonis, serasi, dan menyenangkan.

Salah satu indikator dari aspek perkembangan motorik halus dalam pembelajaran anak usia dini adalah menganyam. Melalui keterampilan menganyam anak dapat menuangkan ide kreatif, mengeksprisikan dan mengasah keterampilan jari-jari tangan anak.

Menurut Montolalu Media Bahan alam merupakan bahan yang langsung diperoleh dari alam. Bahan alam dapat dimanfaatkan antara lain : batu-batuan, kayu, ranting, biji-bijian,daun, pelepah, bambu, dan lain sebagainya (2011: 9).

Menurut Fikriyati (2013) Motorik halus adalah salah satu kemampuan yang berhubungan dengan gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang berkordinasi dengan otak dalam melakukan sesuatu kegiatan (hlm. 40).

(2)

Menganyam dalam masa kanak-kanak adalah untuk kesenangan dan tidak mengharapkan hasil akhir, tetapi kegiatan menganyam merupakan sumbangan yang penting untuk perkembangan anak. Menganyam memberikan kesempatan bagi anak untuk banyak belajar, diantaranya yang sangat penting adalah meningkatkan motorik halus.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Penerapan media bahan alam untuk meningkatkan keterampilan menganyam pada anak kelompok B TK Al- Huda Kerten Tahun Ajaran 2013/2014.

KAJIAN PUSTAKA

Ramayulis (2013) menyatakan, “Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang

digunakan sebagai perantara dalam proses belajar untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapaitujuan pembelajaran” (hlm. 257).

Anitah (2009), ”Media adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajaran untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan

sikap” (hlm. 5). Shaifuddin (2013) mengutarakan bahwa, ”Bahan alam yang ada di lingkungan amat kaya sekali sebagai pengadaan bahan untuk beroleh karya seni rupa. Dari tumbuhan saja dapat dipergunakan sebagai penyedia bahan seni rupa misalnya dari daun-daun, kulitnya buah, isinya buah, batangnya, rantingnya dan sebagainya“ (hlm. 81).

Montolalu (2011) mengemukakan bahwa, “Media Bahan alam merupakan bahan yang langsung diperoleh dari alam. Bahan alam dapat dimanfaatkan antara lain : batu-batuan, kayu, ranting, biji-bijian, daun, pelepah, bambu dan lain sebagainya” (hlm. 12). Menurut Sudjana

(2011), “Bahan alam adalah bahan yang diperoleh dari alam untuk membuat suatu produk

atau karya sebagai media dalam belajar” (hlm. 1).

Yukananda (2010) menyatakan langkah-langkah menggunakan media bahan alam sebagai berikut: (1) Anak memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan menganyam, (2) Anak melakukan pengamatan disertai tanya jawab tentang alat dan bahan membuat anyaman sesuai motif, (3) Anak memperhatikan demonstrasi guru tentang cara menggunakan media bahan alam, (4) Anak diberi kesempatan mencoba memberikan penguatan, (5) Anak praktek menganyam menggunakan media bahan alam, (6) Anak diberi bimbingan dan membiasakan disiplin dalam menyelesaikan tugas, (7) Anak memajang hasil anyaman timbul di depan kelas anak dan guru membahas hasil karya.

Menurut Soemarjadi, “Mengemukakan bahwa kata keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan. Terampil atau kecekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat dan benar. Seseorang yang terampil dalam suatu bidang tidak ragu-ragu melakukan pekerjaan tersebut, seakan-akan tidak pernah dipikiran lagi bagaimana melaksanakannya dan tidak ada lagi kesulitan-kesulitan yang menghambat” (2001: 2). Budhiarto mengatakan,

“Keterampilan berasal dari kata terampilan yang berarti mampu bertindak dengan cepat dan tepat” (2008: 1-2).

Kegiatan menganyam juga dapat diartikan sebagai proses menjaringkan dan meyilangkan bahan-bahan tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan dapat dipergunakan untuk keperluan sehari-hari (Basuki, 2011: 7). Menurut Shaifuddin (2009),

“Menganyam merupakan perkerjaan menjalin pita-pita dari berbagai bahan yang disusun menurut dua, tiga, dan empat arah sehingga membentuk benda berdimensi tiga maupun berdimensi dua. Prinsip menganyam adalah menyusupkan dan menumpangkan pita atau serat

(3)

Menurut Ramanto (2001) Teknik menganyam dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut: (1) Teknik anyam tunggal mempunyai dua arah sumbu yang saling tegak lurus atau miring satu sama lainnya, (2) Teknik menganyam tunggal ini salah satu helai lungsi dengan menumpangkan satu helai pakan dan teknik ini cenderung teknik motif ini sangat mudah, (3) Teknik anyam ganda ini sama dengan anyam silang tunggal ilah menyusupkan dan menumpangkan secara berganti-ganti pita-pita bambu lain yang berbeda arah, (4) Teknik anyam tiga sumbu ini sama seperti teknik anyam silang, hanya saja perlu diingat bahwa pita-pita bambu yang akan dianyam tersusun menurut tidak arah, (5) Teknik anyam empat sumbu ini tidak jauh berbeda dengan teknik anyam tiga sumbu, teknik anyam ini berprinsip menyisip dan menumpangkan pita bambu secara berganti-ganti pada pita bambu lain yang berbeda arah (hlm. 45- 47).

Dari berbagai uraian di atas penulis berpendapat menganyam merupakan proses menjaringkan atau menyilangkan bahan-bahan dari tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan dalam bahan tumbuh-tumbuhan yang boleh dianyam ialah lidi, rotan, kertas, panda, daunan dan beberapa bahan tumbuhan lain yang dikeringkan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok A TK Al- Huda Kerten yang terletak di Jl. Siwalan No.1 kec. Laweyan, Surakarta. Penelitian akan dilaksanakan selama 5 bulan di semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Februari sampai bulan Juni 2014. Peneliti adalah guru dan anak didik kelompok B TK Al- Huda Kerten Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah 24 anak yang terdiri 13 perempuan dan 11 laki-laki. Di dalam melakukan penelitian ini yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, unjuk kerja, dokumentasi. Untuk menganalisi data penelitian ini menggunakan taknik deskriptif komparatif dan taknik analisis kritis serta analisis interaktif Mukhtar. Analisis interaktif terdiri dari empat komponen, yaitu raduksi data, pengumpulan data, display data dan penarikan kesimpulan/verification.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan tindak terlebih dalulu melakukan observasi untuk mengetahui keadaan pembelajaran keterampilan menganyam pada anak kelompok B TK Al- Huda Kerten. Hasil observasi tersebut menunjukan sebagaian besar nilai ketuntasan keterampilan menganyam anak belum maksimal. Hasil observasi awal dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Keterampilan Menganyam dengan Menggunakan Media Bahan Alam Pratindakan

No Interval Nilai Tengah Frekuensi fi.xi Persentase Keterangan

Nilai (xi) (fi)

1 1-1,6 1,3 13 16,9 54,2% Belum Tuntas 2 1,7-2,3 2 6 12 25 % Setengah Tuntas 3 2,4-3 2,7 5 13,5 20,8% Tuntas Jumlah 24 42,4 100% Nilai Rata-rata 42,4 : 24 = 1,7 Ketuntasan klasikal 5 : 24 × 100% = 20,8 %

(4)

Berdasarkan data di atas, sebagaian besar anak belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditargetkan peneliti yaitu 80%. dari 24 anak,13 anak belum tuntas 54,2% dan 6 anak setengah tuntas 25% dan hanya 5 anak atau sama dengan 20,8% yang mendapat nilai tuntas. pada siklus I menujukan adanya peningkatan keterampilan menganyam. Hasil keterampilan menganyam dengan menggunakan media bahan alam pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Keterampilan Menganyam dengan Menggunakan Media Bahan Alam Siklus I No Interval Nilai Tengah Frekuensi fi.xi Prosentase keterangan

Nilai (xi) ( fi)

1 1- 1,6 1,3 6 7,8 25% Belum Tuntas 2 1,7- 2,3 2 6 12 25% Setengah Tuntas 3 2,4- 3 2,7 12 32,4 50% Tuntas Jumlah 24 52,2 100% Nilai Rata-rata 52, 2 : 24 = 2,2 Ketuntasan klasikal 12 : 24 × 100% = 50%

Pada siklus I terdapat 12 anak yang mendapat nilai tuntas atau dengan 50% dan 12 anak belum mendapatkan nilai ketuntasan.karena target yang sudah ditentukan belum tercapai, maka peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II. Siklus II nilai keterampilan menganyam menunjukan adanya peningkatkan dab hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Keterampilan Menganyam dengan Menggunakan Media Bahan Alam Siklus II No Interval Nilai Tengah Frekuensi fi.xi Prosentase keterangan

Nilai (xi) (fi)

1 1-1,6 1,3 1 1,3 4,16% Belum Tuntas 2 1,7- 2,3 2 3 6 12,5 % Setengah Tuntas 3 2,4- 3 2,7 20 54 83,34% Tuntas Jumlah 24 84 100% Nilai Rata-rata 84 : 24 = 3,5 Ketuntasan klasikal 20 : 24 × 100% = 83,34 %

Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II, data yang diperoleh menunjukan peningkatkan 20 anak mendapatkan nilai tuntas atau sama dengan 83,34% dan 4 anak yang mendapat nilai belum tuntas 16,66%. hasil yang diperoleh pada siklus II meningkat dan melibihi indikator yang ditentukan oleh peneliti. Dengan demikian penelitian dihentikan meskipun ada sebagaian kecil anak yang belum mendapat nilai tuntas.

(5)

20,83% 33,33% 50% 66,7% 83,33% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00%

Kondisi Awal Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2

Pelaksanaan Tindakan Awal, Siklus I dan Siklus II

Tuntas

Tabel 4. Rekapitulasi Ketuntasan Keterampilan menganyam Anak Kelompok B TK Al-Huda Kerten pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No Ketuntasan Kondisi awal

Siklus I Siklus II

Pert 1 Pert 2 Pert 1 Pert 2

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % 1 2 3 Belum Tuntas Setengah Tuntas Tuntas 13 54,2 10 41,67 6 25 3 12,5 1 4,17 6 25 6 25 6 25 5 20,8 3 12,5 5 20,83 8 33,33 12 25 16 66,7 20 83,33

Berdasarkan tabel 4. dapat disajikan dalam bentuk Grafik sebagai berikut:

Berdasarkan Tabel 4 yaitu tabel rekapitulasi ketuntasan belajar anak kelompok B TK Al-Huda Kerten, terlihat adanya ketuntasan belajar anak pada keterampilan menganyan yaitu pada kondisi awal jumlah anak yang tuntas 5 anak atau 20,83% kemudian siklus I pertemuan 1 mengalami peningkatan menjadi 8 anak atau 33,33% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 12 anak atau 50%. pada siklus II pertemuan 1 mengalami peningkatan 16 anak atau 66,7% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 20 anak atau 83,33%. Data dari tabel rekapitulasi ketuntasan belajar anak kelompok B TK Al-Huda Kerten pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II di atas dapat disajikan dalam bentuk gambar 4.25 yaitu grafik peningkatan ketuntasan keterampilan menganyam anak kelompok B TK Al-Huda Kerten pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II

(6)

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dapat ditarik simpulan bahwa keterampilan menganyam anak kelompok B Al-Huda Kerten meningkat yaitu terlihat adanya peningkatan nilai tuntas dilakukan sebesar 20,8% siklus I meningkat menjadi 50% dan mencapai optima pada siklus II sebesar 83,34%. Sedangkan untuk ketuntasan yang telah ditentukan adalah 80%. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan siklus tersebut di atas , ternyata hipotesis yang telah dirumuskan terbukti kebenarannya artinya ternyata penerapan media bahan alam dapat meningkatkan keterampilan menganyam pada anak kelompok B Al-Huda Kerten tahun ajaran 2013/2014. DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. (2009). Media Pembelajaran. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Fkip UNS

Budhiarto, T. (2008). Pendidikan Keterampilan.Surakarta: UNS Press

Fikriyati, M. (2013). Perkembangan Anak Usia Emas.yogyakarta : Laras media prima Ramayulis, H. (2013). Profesi Dan Etika Keguruan. Jakarta : Kalam Mulia

Raharjo, B. (2011). Seni Kerajinan Pandan. Klaten: PT. Macanan Jaya

Montolalu. (2011). Media bahan alam. diunduh 6 Februari 2014 dari http://library.uns.ac.id/dglib/pengguna.php?mn=showview&id=29304

Shaifuddin, M. (2009). Pengantar Pendidikan Seni Rupa Anak. Widya Sari Press Salatiga Sudjana, H. (2011). Mengenal Macam-Macam Benda Teknik (Engineering Teknik). Diunduh

1 februari 2014 dari http://id.wikipedia.org/mw/mengenal-macam-macam-bahan-teknik. Soemarjadi. (2001). Pendidikan Keterampilan. Surakarta : Universitas Negeri Malang

Soemarjadi, Muzni, R ,Wikdati, Z. (1994). Pendidikan Ketrampilan. Jakarta : Depdiknas Yukananda, R. (2010). Penggunaan Media Bahan Alam Dalam Peningkatan Keterampilan

Mencetak Timbul. Diunduh 6 februari 2014 dari http://library.uns.ac.id/dglib/ pengguna.php?mn=showview&id=29304

Gambar

Tabel 1. Hasil Keterampilan  Menganyam dengan  Menggunakan  Media  Bahan  Alam Pratindakan
Tabel 2. Hasil Keterampilan Menganyam dengan Menggunakan Media Bahan Alam Siklus I No Interval Nilai  Tengah     Frekuensi fi.xi Prosentase keterangan
Tabel  4. Rekapitulasi  Ketuntasan Keterampilan  menganyam Anak  Kelompok B TK  Al- Al-Huda Kerten pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

sebagai serangkaian langkah yang dilakukan manajer untuk meningkatkan atau menurunkan jumlah laba yang dilaporkan dalam tahun berjalan yang merupakan tanggung jawabnya tanpa

Pada hari ini Rabu tanggal Empat bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Belas, Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Kegiatan Bidang Cipta Karya Tahun Anggaran 2012, telah melakukan

Manajemen sumber daya manusia berbasis spiritual (Spiritual Based Human Resources Management) adalah sebuah konsep terpadu antara manajemen modern dengan nilai-.. nilai

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN DOA SEHARI-HARI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Selama tahun 2012, total nilai transaksi melalui sistem pembayaran ritel di Indonesia mencapai 1,2 kali dari nilai konsumsi masyarakat, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun

Menjelaskan pencegahan terjadinya penyakit gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi yang baik dan benar, pemilihan sikat gigi, waktu menyikat gigi, penggunakan alat-alat

Tahapan Penggunaan Alat Asesmen Motivasi Karir Yang Digunakan Guru .... Hasil Uji Coba Penggunaan Alat Asesmen Motivasi

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK MELALUI MULTIMEDIA GAME ADVENTURE DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |