• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FUNGSI KEANGGOTAAN DALAM FUZZY INFERENCE SYSTEM. Arta Trisades Pinem S2 Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FUNGSI KEANGGOTAAN DALAM FUZZY INFERENCE SYSTEM. Arta Trisades Pinem S2 Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara ABSTRAK"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

1

ANALISIS FUNGSI KEANGGOTAAN DALAM FUZZY INFERENCE SYSTEM

Arta Trisades Pinem S2 Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Dalam merancang pengendali berdasarkan logika fuzzy, faktor mendasar yang harus dipenuhi adalah penskalaan dari input-output, aturan dasar kendali fuzzy dan tipe fungsi keanggotaan yang digunakan. Pada logika fuzzy fungsi keanggotaan merupakan dasar penting karena nilai keanggotaan akan menentukan posisi output dari sebuah himpunan fuzzy. Ada beberapa tipe fungsi keanggotaan pada pengendali logika fuzzy antara lain Trianguler MF, Trapezoidal MF, Generalized Bell MF, Gaussian MF, Pi MF, Signoidal MF (terdiri dari psigmf dan dsigmf). Pada penelitian ini menganalisis tipe fungsi keangggotaan antara trapesium dan fungsi keanggotaan sigmoid yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perbedaannya terhadap model inferensi fuzzy Sugeno orde satu secara umum. Dari hasil yang didapatkan berdasarkan kepuasan siswa, bahwa penggunaan kurva trapesium dan kurva sigmoid menghasilkan perbedaan linguistik. Dan model penilaian ini dapat digunakan dalam pengukuran kepuasan yang tidak memiliki standarisasi penilaian baku.

Kata Kunci : Logika fuzzy, Fungsi Keanggotaan, FIS Sugeno

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Logika fuzzy memberikan solusi

praktis dan ekonomis untuk

mengendalikan sistem yang

kompleks. Logika fuzzy memberikan rangka kerja yang kuat dalam memecahkan masalah pengontrolan. Logika fuzzy tidak membutuhkan model matematis yang kompleks

untuk mengoperasikannya, yang

dibutuhkan adalah pemahaman

praktis dan teoritis dari perilaku

1.2. Perumusan Masalah

Didalam logika fuzzy nilai

keanggotaan adalah faktor yang sangat penting karena nilai tersebut

sebagai faktor pengendali

keberadaan elemen dalam suatu

himpunan yang menunjukkan

pemetaan terhadap titk-titik input data kedalam nilai keanggotaan yang memiliki interval 0 sampai 1. Fungsi

keanggotaan merupakan dasar

penting karena nilai keanggotaan menentukan posisi output dari

(2)

2 sebuah himpunan dalam fuzzy, jika posisi nilai keanggotaan tersebut tidak berada pada posisi yang benar

maka akan menimbulkan

permasalahan pada output suatu

sistem yang menyebabkan

keakuratan data tidak tercapai dan pencapaian target maksimum tidak terpenuhi.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan dapat diselesaikan dengan sistematis ilmiah, objektif dan terarah maka perlu dibatasi, adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Dari beberapa fungsi

keanggotaan yang ada, pada penelitian ini penulis membatasi

untuk menganalisis nilai

keanggotaan dengan fungsi

keanggotaan trapesium dan

fungsi keanggotaan sigmoid. 2. Dari beberapa metode inferensi

fuzzy yang ada, pada penelitian ini penulis membatasi dengan menggunakan metode inferensi fuzzy Sugeno Orde Satu.

3. Dalam analisis penulis akan menganalisis kualitas pelayanan sekolah pada Sekolah Menengah Atas Methodist 1 Medan, dimana data yang diambil dalam studi

kasus ini merupakan data tahun 2013.

4. Aplikasi dirancang dengan

menggunakan Microsoft Visual Basic 2008.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk membandingkan tingkat

kerumitan dan keakuratan

keberadaan elemen dalam suatu himpunan serta analisis fungsi keanggotaan yang tepat dengan menggunakan metode trapesium dan

metode sigmoid pada sistem

inferensi fuzzy Sugeno.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan bisa didapat dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah pengetahuan

mengenai fuzzy terutama pada fungsi keanggotaan representasi kurva trapesium dan representasi kurva sigmoid serta inferensi model Sugeno.

2. Menguji dan menganalisa

perbedaan nilai derajat

keanggotaan yang dihasilkan dari metode trapesium dan metode

sigmoid sehingga dapat

digunakan untuk membantu

dalam masalah pengambilan

keputusan pencapaian target yang maksimum.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Himpunan Fuzzy

Himpunan fuzzy didasarkan pada

gagasan untuk memperluas

jangkauan karakteristik sedemikian

hingga fungsi tersebut akan

mencakup bilangan real pada interval 0 dan 1. Nilai keanggotaannya menunjukkan bahwa suatu item dalam semesta pembicaraan tidak hanya berada pada 0 atau 1, namun juga nilai yang terletak diantaranya.

Dengan kata lain, nilai kebenaran suatu item tidak hanya bernilai benar atau salah (Kusumadewi, 2002)

Dengan teori himpunan

logika samar, kita dapat

merepresentasikan dan menangani masalah ketidakpastian, yang dalam hal ini bisa berarti keraguan, ketidaktepatan, kurang lengkapnya suatu informasi, dan kebenaran yang bersifat sebagaian (Altrock, 1997).

(3)

3

2.2. Fuzzifikasi

Fuzzyfication merupakan proses pemetaan nilai-nilai input (crisp input) yang berasal dari sistem yang dikontrol (besaran non fuzzy) ke dalam himpunan fuzzy menurut fungsi keanggotaannya. Himpunan fuzzy tersebut merupakan fuzzy

input yang akan diolah secara fuzzy pada proses berikutnya. Untuk mengubah crisp input menjadi fuzzy

input, terlebih dahulu harus

menentukan membership function untuk tiap crisp input, kemudian proses fuzzyfikasi akan mengambil crisp input dan membandingkan dengan membership function yang telah ada untuk menghasilkan harga fuzzy input.

2.2.1. Membership Function

Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik

input data kedalam nilai

keanggotaannya atau sering juga disebut dengan derajat keanggotaan yang memiliki interval antara 0 dan

1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui

pendekatan fungsi. Penentuan

metode fungsi keanggotaan adalah masalah yang signifikan untuk memilih tindakan dalam pemecahan masalah logika fuzzy.

2.3. Fuzzy Inference System

Fuzzy Inference System (sistem inferensi fuzzy/FIS) disebut juga fuzzy inference engine yaitu sistem yang dapat melakukan penalaran terhadap nalurinya. Sistem Inferensi Fuzzy merupakan penduga numerik yang terstruktur dan dinamik. Sistem ini mempunyai kemampuan untuk mengembangkan sistem intelijen dalam lingkungan yang tidak pasti dan tidak tepat. Sistem ini menduga suatu fungsi dengan logika fuzzy. Terdapat beberapa jenis sistem inferensi fuzzy yang dikenal yaitu Mamdani, Sugeno dan Tsukamoto. Dalam sistem inferensi fuzzy ada beberapa komponen utama yang

dibutuhkan. Komponen tersebut

meliputi data variabel input, data variable output, dan data aturan. Untuk mengolah data masukan dibutuhkan beberapa fungsi meliputi fungsi fuzzifikasi yang terbagi 2, yaitu fungsi untuk untuk menentukan nilai jenis keanggotaan suatu himpunan dan fungsi penggunaan operator. Fungsi fuzzifikasi akan mengubah nilai crisp (nilai aktual) menjadi nilai fuzzy (nilai kabur). Selain itu, dibutuhkan pula fungsi defuzzifikasi, yaitu fungsi untuk memetakan kembali nilai fuzzy menjadi nilai crisp yang menjadi output/nilai solusi permasalahan.

(4)

4 x µ x ST B TB CB B SB 12 22, 28 19, 71 17, 14 14, 57 24, 86 27, 43 30 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Data Penelitian

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebanyak 133 orang siswa yang terbagi atas 3 jenis kelas. Dari 133 responden, 15 responden adalah siswa kelas X-Internasional, 43 responden adalah siswa kelas X-Plus, 75 responden adalah siswa kelas X-Reguler. Dari data yang diperoleh, responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap variabel, dimana untuk variabel tangibles responden memberikan skor jawaban tertinggi 30, sedangkan skor terendah adalah 12. Untuk variabel reliability skor tertinggi adalah 25 dan skor terendah adalah 11. Untuk variabel responsiveness skor tertinggi adalah 20 dan skor terendah adalah 6. Untuk variabel assurance skor tertinggi adalah 30 dan skor terendah adalah 8. Untuk variabel emphaty skor tertinggi adalah 25 dan skor terendah adalah 5. Dari skor responden dapat ditabelkan seperti tabel 3.4.

Tabel 3.4 Nilai Tertinggi dan Terendah Untuk Setiap Variabel

N o. Variabel Jawaban Responden Nilai Terting gi Nilai Terend ah 1 Tangibles (x1) 30 12 2 Reliability (x2) 25 11 3 Responsiven ess (x3) 20 6 4 Assurance (x4) 30 8 5 Emphaty (x5) 25 5 4.2. Fuzzyfikasi 4.2.1. Fuzzyfikasi Tangibles

Variabel Tangibles berupa bukti langsung yang dapat dilihat atau

dirasakan oleh siswa meliputi

penampilan fisik sekolah,

perlengkapan dan peralatan

pendukung pembelajaran di kelas,

keadaan perpustakaan dan

laboratorium praktek siswa. Untuk mendapatkan tanggapan dari pasien pada variabel tangibles disusun 6 pertanyaan yaitu :

1. Bangunan gedung sekolah yang kondusif

2. Kondisi ruangan kelas yang

nyaman, bersih dan rapi

3. Kelengkapan peralatan

pendukung belajar mengajar 4. Sekolah memiliki perpustakaan

yang memadai

5. Sekolah mempunyai laboratorium pendukung untuk praktek siswa 6. Tersedianya tempat parkir yang

cukup

Fungsi keanggotaan (membership function) variabel tangibles ini dalam bentuk fungsi kurva trapesium dan kurva sigmoid seperti pada gambar 3.1 dan 3.2

Gambar 3.1. Fuzyfikasi variabel tangibles dengan kurva Trapesium

(5)

5 Gambar 3.2. Fuzzyfikasi variabel

tangibles dengan kurva Sigmoid 4.2.2. Fuzzyfikasi Reliability Reliability yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Untuk mendapatkan tanggapan siswa disusun dalam 5 pertanyaan yaitu :

1. Sistem administrasi berkas bebas dari kesalahan dan akurat.

2. Guru memberikan bahan ajar

untuk melengkapi materi yang diberikan di kelas.

3. Guru mengalokasikan waktu

untuk diskusi dan tanya jawab. 4. Pelayanan penyerahan bantuan

dijalankan dengan tepat dan cepat.

5. Guru selalu mengulang materi belajar sampai siswa merasa jelas.

Fungsi keanggotaan

(membership function) untuk variabel Reliability dalam bentuk kurva trapesium dan kurva sigmoid seperti pada gambar 3.3 dan 3.4

Gambar 3.3. Fuzzyfikasi variabel reliability dengan kurva Trapesium

Gambar 3.4. Fuzzyfikasi variabel reliability dengan kurva Sigmoid

4.2.3. Fuzzifikasi Responsive Responsiveness yaitu kesediaan guru dan pegawai untuk memberikan perhatian yang tepat. Untuk mendapatkan tanggapan siswa, disusun dalam 4 pertanyaan yaitu: 1. Guru dan pegawai selalu bersedia

membantu siswa

2. Guru selalu memberikan

informasi yang dibutuhkan siswa

3. Kesibukan guru dan pegawai

tidak mengurangi layanan yang cepat dan tepat

4. Pelaksanaan ujian yang tepat waktu

Fungsi keanggotaan (membership function) untuk variabel

responsiveness ini dalam bentuk kurva trapesium dan kurva sigmoid seperti gambar 3.5 dan 3.6

Gambar 3.5. Fuzzyfikasi variabel responsiveness dengan kurva

Trapesium 30 25,5 21 16,5 12 STB TB CB B SB x µ x ST B TB CB B SB 11 13 15 17 19 21 23 25 25 21,5 18 14,5 11 STB TB CB B SB x µx STB TB CB B SB 6 8 10 12 14 16 18 20

(6)

6 Gambar 3.6. Fuzzyfikasi variabel

responsiveness dengan kurva Sigmoid

4.2.4. Fuzzyfikasi Assurance Assurance merupakan kemampuan dari guru, pegawai dan petugas sekolah untuk memberikan keyakinan kepada siswa terhadap pelayanan dari sekolah. Untuk mendapatkan

tanggapan disusun 6 pertanyaan sebagai berikut :

1. Guru dan pegawai memiliki sikap sopan dan ramah.

2. Siswa/i dan nyaman ketika

berkomunikasi dengan guru dan pegawai.

3. Guru dan pegawai menampilkan rasa percaya dan bebas

keragu-raguan dalam melaksanakan

tugas.

4. Permasalahan/ keluhan siswa

selalu ditangani dengan baik oleh sekolah.

5. Waktu dipergunakan secara

efektif oleh guru dalam proses pengajaran.

6. Adanya sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

Fungsi keanggotaan (membership function) untuk variabel assurance ini dalam bentuk kurva trapesium dan kurva sigmoid seperti pada gambar 3.7 dan 3.8.

Gambar 3.7. Fuzzyfikasi variabel assurance dengan kurva Sigmoid

Gambar 3.8. Fuzzyfikasi variabel assurance dengan kurva Sigmoid 4.2.5. Fuzzyfikasi Emphaty

Emphaty yaitu mencakup kepedulian serta perhatian individu atau secara bersama-sama dengan kebutuhan siswa. Untuk mendapatkan tanggapan dari siswa disusun 5 pertanyaan sebagai berikut:

1. Guru dan pegawai mengenal

siswa dengan baik.

2. Pemahaman guru dan pegawai

akan kebutuhan siswa/i .

3. Guru dan pegawai selalu

sungguh-sungguh memperhatikan kepentingan siswa.

4. Sekolah berusaha memahami

minat dan bakat siswa dan berusaha mengembangkannya. 5. Sikap guru dan pegawai dalam

menanggapi pertanyaan dari

keluarga siswa.

Fungsi keanggotaan (membership function) untuk variabel emphaty ini dalam bentuk kurva trapesium dan kurva sigmoid seperti gambar 3.9 dan 3.10. 20 16,5 13 9,5 6 STB TB CB B SB 30 24,5 19 13,5 8 STB TB CB B SB x µx STB TB CB B SB 8 11,14 14,28 17,43 20,57 23,71 26,86 30

(7)

5 Gambar 3.9. Fuzzyfikasi variabel emphaty dengan kurva Trapesium

Gambar 3.10. Fuzzyfikasi variabel emphaty dengan kurva Sigmoid

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pendahuluan

Bab ini akan menyajikan hasil dari penelitian yang telah diambil dari kuesioner yang diberikan kepada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar di SMA Methodist 1 Medan. Untuk pengujian penelitian, jumlah responden sebanyak 133 orang yang terbagi atas Kelas SMA Reguler, SMA Plus dan SMA Internasional.

Dari data yang diperoleh,

kemudian diolah dengan

menggunakan Microsoft Excell untuk

mentabulasikan semua jawaban

responden dan mencari total skor yang diberikan setiap responden, data yang sudah ditabulasikan kemudian diolah untuk mendapatkan nilai skor terendah dan skor tertinggi yang digunakan sebagai pengaturan nilai interval fungsi fuzzy.

Seperti yang telah dijelaskan

pada bab sebelumnya, bahwa

penelitian ini akan menentukan kepuasan siswa terhadap pelayanan dari sekolah yang diukur dari 5 (lima)

variabel yaitu Tangibles, Reliability, Responsive, Assurance dan Emphaty.

Pada penelitian ini, kepuasan siswa dapat dikelompokkan dengan 4 (empat) linguistik kepuasan dengan nilai Kurang, Cukup, Baik dan Sangat Baik. Setelah mendapatkan hasil fuzzyfikasi pada setiap variabel, maka dilakukan pengelolaan inferensi sesuai dengan aturan yang dijelaskan pada bab 3, dari hasil akan didapat nilai kepuasan siswa dalam bentuk

himpunan tegas (z). untuk

mendapatkan kepuasan pasien dalam bentuk linguistik, maka digunakan

metode defuzzy Weight Average

(WA). .

4.2. Pembahasan

Untuk melihat perbandingan dari

kedua model yang ditunjukkan

dengan melakukan pengujian pada salah satu tingkat Kelas yaitu kelas X-Reguler maka diperoleh variabel sebagai berikut : Tangibles(X1) = 21.36, reliability (X2) = 18.48, responsive (X3) = 14.61, assurance (X4) = 21.73, emphaty (X5) = 17.17. 25 20 15 10 5 STB TB CB B SB x µx STB TB CB B SB 5 7,85 10,71 13,57 16,42 19,28 22,15 25

(8)

8 0 1 21.36 0.305 0

4.2.1. Model Fuzzy dengan Kurva Trapesium

a. Tangibles

Gambar 4.6 Fuzzyfikasi Tangibles untuk Kelas X-Reguler Dari gambar diatas, nilai variabel tangibles dengan nilai rata-rata dari responden adalah 21.36, maka diperoleh nilai keanggotaan Cukup Baik (CB) sebesar 1. µCB(21.36) = 1

b. Reliability

Gambar 4.4 Fuzzyfikasi Reliability untuk Kelas X-Reguler Dari gambar diatas, nilai variabel reliability dengan nilai rata-rata dari responden adalah 18.48, maka diperoleh nilai keanggotaan Cukup Baik (CB) sebesar 1. µCB(18.48) = 1

c. Responsive

Gambar 4.5 Fuzzyfikasi Responsive untuk Kelas

X-Reguler

Dari gambar diatas, nilai variabel responsive dengan nilai rata-rata dari responden adalah 14.61 maka diperoleh nilai keanggotaan Cukup Baik (CB) sebesar 0.695 dan nilai Baik (B) sebesar 0.305. µCB(14.61) = (16-14.61)/(16-14)= 0.695 µB(14.61) = (14.61-14)/(16-14)= 0.305 d. Assurance Gambar 4.6 Fuzzyfikasi Assurance untuk Kelas X-Reguler Dari gambar diatas, nilai variabel assurance dengan nilai rata-rata dari responden adalah 21.73 maka diperoleh nilai keanggotaan Cukup Baik (CB) sebesar 0.618 dan nilai Baik (B) sebesar 0.369.

µCB(21.73) =

(23.71-21.73)/(23.71-20.57)= 0.627

µB(21.73) =

(21.73-20.57)/(23.71-20.57)= 0.373

e. Emphaty

Gambar 4.7 Fuzzyfikasi Emphaty untuk Kelas X-Reguler

0.255 0.737 0.369 0.618 0.695 1 18.48 x µx STB TB CB B SB 11 13 15 17 19 21 23 25 14.61 x µ x STB TB CB B SB 6 8 10 12 14 16 18 20 21.73 x µx STB TB CB B SB 8 11,14 14,28 17,43 20,57 23,71 26,86 30 17.17 x µx STB TB CB B SB 5 7,85 10,71 13,57 16,42 19,28 22,15 25 x µ x STB TB CB B SB 12 22,2 8 19,7 1 17,1 4 14,5 7 24,8 6 27,4 3 30

(9)

9 Dari gambar diatas, nilai variabel emphaty dengan nilai rata-rata dari responden adalah 17.17 maka diperoleh nilai keanggotaan Cukup Baik (CB) sebesar 0.737 dan nilai Baik (B) sebesar 0.255.

µCB(17.17) =

(19.28-17.17)/(19.28-16.42)= 0.745

µB(17.17) =

(17.17-16.42)/(19.28-16.42)= 0.255

Tabel 4.1 Tabulasi Derajat Keanggotaan Kelas X-Reguler

dengan Kurva Trapesium

Variabel Ta ngi abl Rel iab ilit Respo nsive Assur ance Emph aty es y Lin guis tik CB CB C B B C B B C B B Der ajat Kea ngg otaa n 1 1 0. 6 9 5 0. 3 0 5 0. 6 2 7 0. 3 7 3 0. 7 4 5 0. 2 5 5

Berikut merupakan kombinasi yang dapat dibentuk dari nilai-nilai setiap variabel dengan menggunakan rule IF – THEN, dimana variabel X1 (CB), X2 (CB), X3 (CB,B), X4 (CB,B), X5 (CB,B) seperti gambar 4.8 berikut ini

X1 X2 X3 X4 X5

CB CB CB CB CB

B B B

Gambar 4.11 Kombinasi Rule yang Terbentuk dengan Kurva Trapesium

Berdasarkan gambar diatas akan terbentuk menjadi 8 rule yaitu :

R1 if X1=CB and X2=CB and X3=CB and X4=CB and X5=CB then Kepuasan = 13.846 X1 + 11.538 X2 + 9.232 X3 + 13.846 X4 + 11.538 X5 Z1= 13.85*21.36*100/30+11.538*18.48*100/ 25+9.232*14.61*100/20 +13.846*21.73*100/30+11.538*17.17*1 00/25 Z1= 4308.463 α1= min(1,1,0.695,0.627,0.745) = 0.627

R2 if X1=CB and X2=CB and X3=CB and X4=CB and X5=B then Kepuasan = 13.846 X1 + 11.538 X2 + 9.232 X3 + 13.846 X4 + 11.538 X5 Z1= 13.85*21.36*100/30+11.538*18.48*100/ 25+9.232*14.61*100/20 +13.846*21.73*100/30+15.384*17.17*1 00/25 Z1= 4572.606 α2= min(1,1,0.695,0.627,0.255) = 0.255

R8 if X1=CB and X2=CB and X3=B and X4=B and X5=B then Kepuasan =13.846 X1 + 11.538 X2 + 12.308X3 + 18.462 X4 + 15.348X5 Z1= 13.85*21.36*100/30+11.538*18.48*100/25+12.308*14. 61*100/20 +18.462 *21.73*100/30+15.348*17.17*100/25 Z1= 5131.660 α8= min(1,1,0.305,0.373,0.255) = 0.255 . . .

(10)

10

Tabel 4.2 Tabulasi Rule Kelas X-Reguler dengan Kurva Trapesium

NO NILAI VARIABEL DERAJAT KEANGGOTAAN BOBOT VARIABEL INFERENSI

X1 X2 X3 X4 X5 mf1 mf2 mf3 mf4 mf5 x1 x2 x3 x4 x5 Z.Tot (α) z*α 1 CB CB CB CB CB 1 1 0.695 0.627 0.745 13.846 11.538 9.232 13.846 11.538 4308.463533 0.627 27.01406635 2 CB CB CB CB B 1 1 0.695 0.627 0.255 13.846 11.538 9.232 13.846 15.384 4572.606813 0.255 11.66014737 3 CB CB CB B CB 1 1 0.695 0.373 0.745 13.846 11.538 9.232 18.462 11.538 4642.8158 0.373 17.31770293 4 CB CB CB B B 1 1 0.695 0.373 0.255 13.846 11.538 9.232 18.462 15.384 4906.95908 0.255 12.51274565 5 CB CB B CB CB 1 1 0.305 0.627 0.745 13.846 11.538 12.308 13.846 11.538 4533.165333 0.305 13.82615427 6 CB CB B CB B 1 1 0.305 0.627 0.255 13.846 11.538 12.308 13.846 15.384 4797.308613 0.255 12.23313696 7 CB CB B B CB 1 1 0.305 0.373 0.745 13.846 11.538 12.308 18.462 11.538 4867.5176 0.305 14.84592868 8 CB CB B B B 1 1 0.305 0.373 0.255 13.846 11.538 12.308 18.462 15.384 5131.66088 0.255 13.08573524 Σα 2.63 Σ(z.α) 122.495617 Σ(z.α) / Σα 46.5762804

(11)

11 4.2.2. Model Fuzzy dengan Kurva

Sigmoid a. Tangibles

Gambar 4.12 Fuzzyfikasi Tangibles

Kelas X-Reguler dengan Kurva Sigmoid

Dari gambar diatas, nilai variabel tangibles dengan nilai rata-rata dari responden adalah 21.36, maka diperoleh nilai keanggotaan Cukup Baik (CB) sebesar 0.975 dan nilai Baik (B) sebesar 0.228.

µCB(21.36) =

1/(1+((21.36-21)/2.25)^2)= 0.975

µB(21.36) =

1/(1+((21.36-25.5)/2.25)^2)= 0.228 b. Reliability

Gambar 4.113 Fuzzyfikasi Reliability Kelas X-Reguler dengan Kurva

Sigmoid

Dari gambar diatas, nilai variabel tangibles dengan nilai rata-rata dari responden adalah 18.48, maka diperoleh nilai keanggotaan Cukup Baik (CB) sebesar 0.930 dan nilai Baik (B) sebesar 0.251.

µCB(18.48) =

1/(1+((18.48-18)/1.75)^2)= 0.930

µB(18.48) =

1/(1+((18.48-21.5)/1.75)^2)= 0.251

c. Responsive

Gambar 4.14 Fuzzyfikasi Responsive Kelas X-Reguler dengan Kurva

Sigmoid

Dari gambar diatas, nilai variabel responsive dengan nilai rata-rata dari responden adalah 14.61 maka diperoleh nilai keanggotaan Cukup Baik (CB) sebesar 0.541 dan nilai Baik (B) sebesar 0.461.

µCB(14.61) =

1/(1+((14.61-13)/1.75)^2)= 0.541

µB(14.61) =

1/(1+((14.61-16.5)/1.75)^2)= 0.461

d. Assurance

Gambar 4.15 Fuzzyfikasi Assurance Kelas X-Reguler dengan Kurva

Sigmoid

Dari gambar diatas, nilai variabel assurance dengan nilai rata-rata dari responden adalah 21.73 maka diperoleh nilai keanggotaan Cukup Baik (CB) sebesar 0.503 dan nilai Baik (B) sebesar 0.496.

0.503 0.496 0.461 0.541 0.251 0.930 0.228 0.975 21.38 30 25,5 21 16,5 12 STB TB CB B SB 18.48 25 21,5 18 14,5 11 STB TB CB B SB 14.61 20 16,5 13 9,5 6 STB TB CB B SB 21.73 30 24,5 19 13,5 8 STB TB CB B SB

(12)

12 µCB(21.73) = 1/(1+((21.73-19)/2.75)^2)= 0.503 µB(21.73) = 1/(1+((21.73-24.5)/2.75)^2)= 0.496 e. Emphaty

Gambar 4.16 Fuzzyfikasi Emphaty Kelas X-Reguler dengan Kurva

Sigmoid

Dari gambar diatas, nilai variabel emphaty dengan nilai rata-rata dari responden adalah 17.17 maka diperoleh nilai keanggotaan Cukup Baik (CB) sebesar 0.570 dan nilai Baik (B) sebesar 0.438.

µCB(17.17) =

1/(1+((17.17-15)/2.5)^2)= 0.570

µB(17.17) =

1/(1+((17.17-20)/2.5)^2)= 0.438

Tabel 4.3 Tabulasi Derajat Keanggotaan Kelas X-Reguler dengan Kurva Sigmoid

Variabel

Tangiables Reliability Responsive Assurance Emphaty

Linguistik CB B CB B CB B CB B CB B

Derajat Keanggotaan

0.975 0.228 0.930 0.251 0.541 0.461 0.503 0.496 0.57 0.438

Berikut merupakan kombinasi yang dapat dibentuk dari nilai-nilai setiap variabel dengan menggunakan rule IF – THEN, dimana variabel X1 (CB,B),

X2 (CB,B), X3 (CB,B), X4 (CB,B), X5 (CB,B) seperti gambar 4.14 berikut ini : X1 X2 X3 X4 X5 CB CB CB CB CB B B B B B 0.570 0.438 17.17 25 20 15 10 5 STB TB CB B SB

(13)

13

Tabel 4.4 Kombinasi Rule Kelas X-Reguler dengan Kurva Sigmoid

NO NILAI VARIABEL DERAJAT KEANGGOTAAN BOBOT VARIABEL INFERENSI

X1 X2 X3 X4 X5 mf1 mf2 mf3 mf4 mf5 x1 x2 x3 x4 x5 Z.Tot α z*α 1 CB CB CB CB CB 0.975 0.93 0.541 0.503 0.57 13.846 11.538 9.232 13.846 11.538 4308.463533 0.503 21.67157157 2 CB CB CB CB B 0.975 0.93 0.541 0.503 0.438 13.846 11.538 9.232 13.846 15.384 4572.606813 0.438 20.02801784 3 CB CB CB B CB 0.975 0.93 0.541 0.496 0.57 13.846 11.538 9.232 18.462 11.538 4642.8158 0.496 23.02836637 4 CB CB CB B B 0.975 0.93 0.541 0.496 0.438 13.846 11.538 9.232 18.462 15.384 4906.95908 0.438 21.49248077 5 CB CB B CB CB 0.975 0.93 0.461 0.503 0.57 13.846 11.538 12.308 13.846 11.538 4533.165333 0.461 20.89789219 6 CB CB B CB B 0.975 0.93 0.461 0.503 0.438 13.846 11.538 12.308 13.846 15.384 4797.308613 0.438 21.01221173 7 CB CB B B CB 0.975 0.93 0.461 0.496 0.57 13.846 11.538 12.308 18.462 11.538 4867.5176 0.461 22.43925614 8 CB CB B B B 0.975 0.93 0.461 0.496 0.438 13.846 11.538 12.308 18.462 15.384 5131.66088 0.438 22.47667465 9 CB B CB CB CB 0.975 0.251 0.541 0.503 0.57 13.846 15.384 9.232 13.846 11.538 4592.759853 0.251 11.52782723 10 CB B CB CB B 0.975 0.251 0.541 0.503 0.438 13.846 15.384 9.232 13.846 15.384 4856.903133 0.251 12.19082686 11 CB B CB B CB 0.975 0.251 0.541 0.496 0.57 13.846 15.384 9.232 18.462 11.538 4927.11212 0.251 12.36705142 12 CB B CB B B 0.975 0.251 0.541 0.496 0.438 13.846 15.384 9.232 18.462 15.384 5191.2554 0.251 13.03005105 13 CB B B CB CB 0.975 0.251 0.461 0.503 0.57 13.846 15.384 12.308 13.846 11.538 4817.461653 0.251 12.09182875 14 CB B B CB B 0.975 0.251 0.461 0.503 0.438 13.846 15.384 12.308 13.846 15.384 5081.604933 0.251 12.75482838 15 CB B B B CB 0.975 0.251 0.461 0.496 0.57 13.846 15.384 12.308 18.462 11.538 5151.81392 0.251 12.93105294 16 CB B B B B 0.975 0.251 0.461 0.496 0.438 13.846 15.384 12.308 18.462 15.384 5415.9572 0.251 13.59405257

(14)

14

NO NILAI VARIABEL DERAJAT KEANGGOTAAN BOBOT VARIABEL INFERENSI

X1 X2 X3 X4 X5 mf1 mf2 mf3 mf4 mf5 x1 x2 x3 x4 x5 Z.Tot α z*α 17 B CB CB CB CB 0.228 0.93 0.541 0.503 0.57 18.462 11.538 9.232 13.846 11.538 4637.122733 0.228 10.57263983 18 B CB CB CB B 0.228 0.93 0.541 0.503 0.438 18.462 11.538 9.232 13.846 15.384 4901.266013 0.228 11.17488651 19 B CB CB B CB 0.228 0.93 0.541 0.496 0.57 18.462 11.538 9.232 18.462 11.538 4971.475 0.228 11.334963 20 B CB CB B B 0.228 0.93 0.541 0.496 0.438 18.462 11.538 9.232 18.462 15.384 5235.61828 0.228 11.93720968 21 B CB B CB CB 0.228 0.93 0.461 0.503 0.57 18.462 11.538 12.308 13.846 11.538 4861.824533 0.228 11.08495994 22 B CB B CB B 0.228 0.93 0.461 0.503 0.438 18.462 11.538 12.308 13.846 15.384 5125.967813 0.228 11.68720661 23 B CB B B CB 0.228 0.93 0.461 0.496 0.57 18.462 11.538 12.308 18.462 11.538 5196.1768 0.228 11.8472831 24 B CB B B B 0.228 0.93 0.461 0.496 0.438 18.462 11.538 12.308 18.462 15.384 5460.32008 0.228 12.44952978 25 B B CB CB CB 0.228 0.251 0.541 0.503 0.57 18.462 15.384 9.232 13.846 11.538 4921.419053 0.228 11.22083544 26 B B CB CB B 0.228 0.251 0.541 0.503 0.438 18.462 15.384 9.232 13.846 15.384 5185.562333 0.228 11.82308212 27 B B CB B CB 0.228 0.251 0.541 0.496 0.57 18.462 15.384 9.232 18.462 11.538 5255.77132 0.228 11.98315861 28 B B CB B B 0.228 0.251 0.541 0.496 0.438 18.462 15.384 9.232 18.462 15.384 5519.9146 0.228 12.58540529 29 B B B CB CB 0.228 0.251 0.461 0.503 0.57 18.462 15.384 12.308 13.846 11.538 5146.120853 0.228 11.73315555 30 B B B CB B 0.228 0.251 0.461 0.503 0.438 18.462 15.384 12.308 13.846 15.384 5410.264133 0.228 12.33540222 31 B B B B CB 0.228 0.251 0.461 0.496 0.57 18.462 15.384 12.308 18.462 11.538 5480.47312 0.228 12.49547871 32 B B B B B 0.228 0.251 0.461 0.496 0.438 18.462 15.384 12.308 18.462 15.384 5744.6164 0.228 13.09772539 Σα 9.329

(15)

15 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan data kualitas pelayanan sekolah pada Sekolah Menengah Atas Methodist 1, maka dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam merancang pengendali logika fuzzy, faktor mendasar yang harus dipenuhi adalah penskalaan dari nilai input-output, aturan dasar kendali fuzzy dan tipe fungsi keanggotan yang digunakan.

2. Dalam logika fuzzy fungsi keanggotaan merupakan dasar penting karena nilai

keanggotaan akan menentukan posisi output dari sebuah himpunan fuzzy, penempatan posisi nilai keanggotaan yang dibentuk oleh fungsi kurva yang berbeda maka output yang dihasilkan suatu sistem juga menimbulkan perbedaan.

3. Perbedaan hasil defuzzifikasi antara kurva trapesium dan kurva sigmoid juga dipengaruhi oleh rentang nilai keanggotaan = 1, dimana untuk kurva trapesium memiliki rentang yang lebih panjang dibandingkan dengan kurva sigmoid.

5.2. Saran

Melanjuti penelitian yang penulis lakukan dengan analisis fungsi keanggotaan pada sistem fuzzy, berikut beberapa saran yang dapat penulis sampaikan :

1. Pada penelitian berikutnya, fungsi keanggotaan dapat diperluas lagi selain yang telah penulis lakukan, yaitu fungsi keanggotaan kurva segitiga, gaussian, linier dan lainnya.

2. Metode inferensi juga dapat juga dikembangkan dengan menggunakan inferensi fuzzy model Mamdani atau model Tsukamoto untuk mengetahui perbedaan pada kasus yang berbeda.

(16)

16 DAFTAR PUSTAKA

Altrock, V. C. 1997. Fuzzy Logic and Neuro Fuzzy Application in Business and Finace, Prentice Hall, New Jersey, USA.

Banjarnahor J. 2012. Aplikasi Logika Fuzzy Dalam Penentuan Kepuasan Pasien Rawat Inap. Tesis : Universitas Sumatera Utara.

Bing, Y. C. 2010. Optimal Models and Methods with Fuzzy Quantities

Springer – Verlag Berlin Heidelberg.

Cox, E. 1994. Compiling and Using the C++ Fuzzy Modelling Code in The Fuzzy System Handbook. Academik Press Limited, 1994

Djunaidi, M., Eko S. & Fajar W. A. 2005. Penentuan Jumlah Produksi Dengan Aplikasi Metode Fuzzy Mamdani.

Jurnal Ilmiah Teknik Industri. 4(2): 95-104.

Fecra B., Kustija J., & Elviyanti S. 2012. Optimasi Penggunaan Membership Function Logika Fuzzy Pada Kasus Idenfikasi Kualitas Minyak Transformator. Jurnal Ilmiah Electrans. 11(2): 27-35.

Hamdani, 2011. Penerapan Himpunan Fuzzy untuk Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Telepon Celular. Jurnal Informatika Mulawarman. 6(1) : 40-66.

Iswari, L. & Wahid, F. 2005. Alat Bantu Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno Orde Satu. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005). pp 59-64.

Kusumadewi, S. & Purnomo. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MAMD). Graha Ilmu. Yogyakarta.

Kusumadewi, S. 2002. Analisis dan Desain Sistem Fuzzy menggunakan Toolbox Matlab. Graha Ilmu. Jogyakarta. Pratiwi, I. & Prayitno, E. 2006. Analisa

Kepuasan Konsumen Berdasarkan Tingkat Pelayanan dan Harga Kamar Menggunakan Applikasi Fuzzy

dengan Matlab 3.5. Jurnal Ilmiah Teknik Industri. 4(2) : 66-77.

Srtiawan, H., Thiang, & Ferdinando, H. 2001. Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Merancang Fungsi Keanggotaan Pada Kendali Logika Fuzzy, Proceeding,

Seminar of Intelligent Technology and Its Applications (SITIA 2001), Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, May 1, 2001.

Solikin, F. 2011. Aplikasi Logika Fuzzy Dalam Optimasi Produksi Barang

Menggunakan Metode Mamdani dan Metode Sugeno. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Susilo, F. SJ. 2006. Himpunan dan Logika Kabur serta Aplikasinya. Graha Ilmu.

Suratno. 2002. Pengaruh Perbedaan Tipe Fungsi Keanggotaan Pada Pengendali Logika Fuzzy Terhadap Tanggapan Waku Sistem Orde Dua Secara Umum. Jurnal Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Dipenogoro.

Setiaji, Y., Kristanto, H. & Karel T. J. 2008. Implementasi Fuzzy Set dan Fuzzy Inference System Tsukamoto Pada Penentuan Harga Beli Handphone Bekas. Jurnal Informatika. 4(2) : 47-56.

Tamaki, F., Kagawa, A. & Ohta, H. 1998.

Identification of Membership Function Based on Fuzzy Observation Data.

Gambar

Tabel 3.4 Nilai Tertinggi dan  Terendah Untuk Setiap Variabel
Gambar 3.2. Fuzzyfikasi variabel
Gambar 3.6. Fuzzyfikasi variabel
Gambar 3.9. Fuzzyfikasi variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kabupaten Bogor Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2002 Nomor 60) tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat lima belas bentuk simbol Rune yang ada dalam film The Mortal Instruments

Dasar hukum perkawinan adalah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 bahwa pengertian perkawinan adalah:

Tuan et al.(2005) mengembangkan instrumen penilaian motivasi belajar pada pembelajaran sains berupa kuosioner dengan judul “students’ motivation towards science learning”

berlawanan arah mengelilingi kepala pasien selama 15-20 detik 9. Radiografi Panoramik merupakan gabungan dari gambar frontal / depan dan lateral dari tulang wajah. Pada

1 TUJUAN TUGAS: Mahasiswa mampu menyusun silabus pembelajaran bahasa Inggris untuk tujuan khusus (English for Specific Purposes) berdasarkan hasil analisis kebutuhan pembelajar..

bevel protractor merupakan alat ukur sudut yang mempunyai presisi mempunyai presisi dan daya ukur lebih baik dari pada pe. dan daya ukur lebih baik dari pada pendahulunya