• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN APLIKASI STATPLANETS UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN VISUALISASI DATA STATISTIK BERBASIS SPASIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN APLIKASI STATPLANETS UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN VISUALISASI DATA STATISTIK BERBASIS SPASIAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN APLIKASI STATPLANETS

UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN

VISUALISASI DATA STATISTIK BERBASIS SPASIAL

Priyono

1

, Rudiyanto

2

Geography Faculty of Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: pri222@ums.ac.id

ABSTRAK

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3 menyatakan bahwa esensi dari penyelenggaraan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selama ini dalam kegiatan pembelajaran kebanyakan belum memanfaatkan teknologi informasi, sehingga hasil yang didapat kurang optimal. Data atau statistik memiliki peranan penting dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sehingga wajar di setiap institusi pendidikan tinggi mata kuliah statistik menjadi mata kuliah wajib yang harus diberikan kepada mahasiswa. Fakultas Geografi UMS sebagai salah satu institusi pendidikan juga mengajarkan ilmu statistik dalam kegiatan belajar mengajarnya. Selama ini pemberian mata kuliah statistik pada umumnya masih bersifat pada pemberian materi yang bersumber dari text book serta microsoft office exel dalam visualisasi datanya. Geografi yang menitikberatkan kajiannya berdasarkan pendekatan keruangan tentu harus memiliki perbedaan dengan disiplin ilmu lain dalam mempelajari ilmu statistik, sehingga pemanfaatan teknologi spasial dirasa tepat untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada mata kuliah statistik. Selain itu pemanfaatan data spasial untuk visualisasi data statistik diharapkan dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar statistik berbasis spasial. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengenalkan peran aplikasi software StatPlanets dalam menunjang kegiatan pembelajaran dan visualisasi data statistik berbasis spasial. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan deskriptif kualitatif. Hasil yang bisa didapatkan adalah penerapan aplikasi ini pada mata kuliah statistik dapat memberikan visualiasi data satatistik berbasis spasial yang atraktif dan menarik, sehingga meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar ilmu statistik. Selain itu adanya penerapan aplikasi ini dapat dijadikan sebagai sebuah inovasi baru dalam pembelajaran ilmu statistik pada ilmu geografi. Aplikasi Statplanets ini bisa dikembangkan ke dalam bentuk web-GIS, sehingga visualisasi lebih lebih aksesible dan interoperable.

Kata Kunci: Aplikasi, StatPlanets, Pembelajaran, Visualisasi Data, Statistik PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3 menyatakan bahwa esensi dari penyelenggaraan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik itu pendidik maupun peserta didiknya (RISTEKDIKTI, 2016). Selama ini dalam kegiatan pembelajaran kebanyakan belum memanfaatkan teknologi informasi, sehingga hasil

(2)

adalah minimnya pemanfaatan teknologi informasi, sehingga kegiatan belajar mengajar masih bersifat pada pemberian materi yang bersumber dari text book serta microsoft office exel dalam visualisasi datanya. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka pemanfaatan teknologi informasi menjadi sangat penting dalam menunjang kegaiatanpembelajaran.

Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Pendidikan dan Pelatihan Teknologi informasi yang telah diterap kan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Kelompok yang pertama adalah memanfaatkan komputer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta ajar dikemas dalam suatu perangkat lunak. Peserta ajar kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket program belajar sehingga peserta dapat melakukan simulasi, atau juga dapat memberikan umpan balik kepada peserta ajar kemajuan belajarnya. Pemakaian kelompok kedua adalah untuk pendistribusian materi ajar melalui jaringan Internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interatif (CAI atau CBT). Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang tersambung ke Internet sehingga dapat diambil oleh peserta ajar baik dengan memakai Web-Browser ataupun File Transport Protocol (aplikasi pengiriman file). Pemanfaatan kelompok ketiga adalah sebagai media komunikasi dengan pakar, atau nara sumber, atau peserta ajar lain. Komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta yang lain. Dengan demikian peserta ajar bisa mendapat umpan balik baik dari pakar atau nara sumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.

Geografi yang menitikberatkan kajiannya berdasarkan pendekatan keruangan tentu harus memiliki perbedaan dengan disiplin ilmu lain dalam mempelajari ilmu statistik, sehingga pemanfaatan teknologi informasi berbasis spasial dirasa tepat untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada mata kuliah statistik. Pemanfaatan data spasial untuk visualisasi data statistik ini diharapkan dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar statistik berbasis spasial. Salah satu software yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan memvisualisasikan data statistik umum tersebut adalah StatsPlanets. StatsPlanet merupakan salah satu aplikasi berbasis GIS, sehingga dapat memvisualisasikan data statistik ke dalam bentuk spasial. StatPlanet dan adalah alat untuk memvisualisasi data secara interaktif dan juga sebagai alat untuk pemetaan. StatPlanet sudah digunakan oleh berbagai organisasi, termasuk agensi-agensi PBB, Perusahaan-perusahaan, Instansi pemerintah, LSM, sekolah-sekolah dan Universitas, untuk menginformasikan, menyebarkan dan mengekplorasi data. StatPlanet tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi dapat juga digunakan oleh anak-anak (usia 9 tahun keatas) untuk belajar mengenai dunia melalui peta interaktif. StatsPlanet juga memungkinkan untuk dikembangkan ke dalam bentuk web, sehingga akan lebih interporable dan aksesible.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengenalkan peran aplikasi software StatPlanets dalam menunjang kegiatan pembelajaran dan visualisasi data statistik berbasis spasial.

(3)

METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini adalah dengan analisis data sekunder. Data diperoleh dari hasil studi literatur dari berbagai sumber diantaranya internet, makalah prosiding seminar, dan jurnal. Aplikasi StatsPlanets di pilih sebagai objek dalam penelitian ini karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah:

a. dapat memvisualisasikan data atribut ke dalam spasial atau GIS

b. aplikasi StatsPlanets merupakan software opensource sehingga tidak memerlukan licensi dalam pemanfaatannya

c. aplikasi ini dapat dikembangkan ke dalam web, sehingga lebih interporable dan aksesible HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Kegiatan Pembelajaran Teknologi informasi dan komunikasi mencakup 2 aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke yang lainnya. Karena itu, teknologi informasi dan komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media. Secara khusus, tujuan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi adalah:

1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah, sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.

2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri. 3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.

5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan teknologi informasi, komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.

(4)

Gambar 1. Hubungan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan Kegiatan Pembelajaran (Sumber: Cepi, 2004)

B. Peran Peta dan Fungsi Kartografi sebagai Pendukung Sistem Informasi Geografis (SIG)

Peta digunakan untuk visualisasi data keruangan (geospasial), yaitu data yang berkenaan dengan lokasi atau atribut dari suati objek atau fenomena di permukaan bumi. Peta membantu penggunanya untuk memahami hubungan geospasial secara lebih baik. Dari peta, informasi tentang jarak, arah dan luasan dapat diperoleh, diketahui pola dan hubungannya serta dapat diketahui ukurannya. Perkembangan data geospasial digital telah meningkat dengan pesat. Akibatnya lingkungan dimana peta tersebut digunakan telah berubah drastis untuk sebagian besar penggunanya. Peta dapat ditampilkan di layar komputer (on screen map). Melalui peta jenis tersebut, basisdata yang tersusun dari peta dapat diolah dan beberapa fungsi analisis dapat diakses melalui menu atau legendanya.

Peta juga mempunyai peran lain dengan adanya Infrastruktur Data Geospasial/IDG (Geospasial Data Infrastructure), infrastruktur diperlukan untuk mengakses data geospasial yang telah dibuat dan dikelola sehingga membutuhkan prosedur pencarian yang komplek, yang dapat dipermudah dengan menggunakan peta untuk menunjukkan daerah yang sesuai dengan data yang diinginkan. Dalam lingkungan IDG, visualisasi digunakan dalam empat situasi berbeda:

1. visualisasi dapat digunakan untuk menyelidiki (explore) 2. visualisasi digunakan untuk analisis

3. visualisasi digunakan untuk penyajian

4. kemudahan akses data pada data yang berupa peta

Perangkat lunak yang memungkinkan bagi pencarian dan analisis data geospasial dinamakan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG mengenalkan integrasi data geospasial dari beberapa sumber data yang berbeda. Fungsi ini menyebabkan SIG mampu

(5)

komputer dan hubungan basisdatanya telah membedakan fungsi diantara kedua peta tersebut. Bagi ahli kartografi on screen map telah membawa ketersediaan basisdata dan teknik komputer grafis untuk menghasilkan tampilan yang baru, misalnya bentuk tiga dimensi dan peta animasi. Dalam lingkungan SIG, analisis geospasial selalu diawali dengan peta, dan peta mendukung proses pengambilan keputusan.

Dengan kata lain, peta memainkan peran yang sangat penting dalam proses analisis geospasial. Hasil operasi analisis geospasial dapat ditampilkan dalam peta yang didesain dengan baik sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh publik. Disiplin kartografi menyediakan aturan desain tersebut secara baku.

Beberapa alasan bahwa kartografi dianggap sebagai pendukung penting untuk seluruh aspek dalam menangani SIG, antara lain:

1. Peta merupakan tampilan SIG secara langsung dan interaktif, yang menggambarkan dimensi geospasial.

2. Peta dapat digunakan sebagai indeks visual fenomena suatu objek yang terkandung dalam suatu sistem informasi.

3. Peta sebagai bentuk visualisasi, dapat membantu eksplorasi data secara visual dan komunikasi visual hasil dari suatu SIG.

4. Sebagai output, perangkat lunak desain interaktif dari desktop kartografi mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai output dari SIG yang mutakhir

Berdasarkan empat dasar visualisasi dalam SIG (eksplorasi, analisis, penyajian dan akses data), media presentasi merupakan alat yang paling berkembang pesat (Robinson et al, 1995 dalam Kraak dan Ormeling, 2007). Pada saat membuat peta untuk mengkomunikasikan informasi geospasial, penggunaan kaidah kartografi sangat diperlukan guna menghasilkan sajian peta yang lebih efektif. Namun demikian, karena kaidah kartografi tersebut buan merupakan bagian dari perangkat lunak SIG, maka pengguna SIG dalam membuat peta tanpa mengikuti kaidah-kaidah kartografi.

C. Proses Komunikasi Kartografis

Komunikasi adalah proses pengiriman informasi (Salichtchev, 1983). Informasi adalah data yang dikirim dari seseorang ke orang lain, secara lisan, tertulis, atau dengan berbagai peralatan teknis. Pada postingan sebelumnya tercantum bahwa kartografi dapat didefinisikan sebagai penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta (Menno-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling, 2007:37).

Berdasarkan pernyataan diatas, informasi memegang peranan penting dalam proses komunikasi kartografi lebih tepatnya sebagai titik awal proses tersebut. Dalam hal ini data atau informasi umumnya dikumpulkan oleh pihak ketiga (ahli geodesi, ahli geografi, orang statistik dan lain-lain), oleh karenanya ahli kartografi harus mempelajari dan memahami informasi bersangkutan sebelum menyajikan informasi tersebut dalam bentuk peta. Adapun

(6)

Gambar 2. Proses Ilustrasi Komunikasi Kartografis

D. Pemanfaatan Software StatPlanets untu Menunjang Pembelajaran dan Visualisasi Data Statistik

1. Visualisasi data ke peta-peta tematik a) Peta choropleth

Peta ini adalah jenis peta tematik utama pada StatPlanet. Legenda peta menyajikan warna-warna peta yang berkaitan dengan tiap kelas data, misalnya nilai yang lebih tinggi akan diberi warna yang lebih gelap. Baik warna peta maupun warna pada kelas data dapat diatur sendiri (dapat dilihat pada bagian legenda peta). Pada versi 2.1 sebelumnya, baru diperkenalkan kemungkinan untuk membuat peta kualitatif atau deskriptif. Peta-peta seperti ini dapat menggambarkan informasi yang bukan numerik, dimana kata-kata dapat menjelaskan perbedaan wilayah. b) Peta simbol proporsional

Peta Simbol Proporsional menggambarkan ukuran simbol (biasanya berupa lingkaran) sesuai dengan indikator yang dipetakan. Setiap simbol mewakili sebuah negara atau wilayah tertentu. Pada StatPlanet, simbol ditumpangkan diatas peta choropleth (lihat dibagian atas). Ini berarti dua buah dataset dapat ditampilkan bersamaan, yang satu sebagai peta choropleth dan yang satu lagi sebagai peta simbol. Untuk menampilkan peta simbol, klik pada icon simbol (pada bagian kiri) di sudut kiri-bawah layar.Bila sebelumnya sudah menandai (bookmark) suatu indikator, peta simbol akan menampilkan data dari indikator yang sudah ditandai tadi, dimana peta choropleth menampilkan data dari indikator yang dipilih. Apabila indikator yang sedang ditandai, juga sedang dipilih, peta simbol dan choropleth akan menampilkan indikator yang ditandai. Secara detail mengenai contoh peta choropleth dan peta simbol proporsional dapat dilihat pada Gambar 3.

(7)

Gambar 3. Visualiasi Peta Choropleth dan Peta Simbol Proporsional 2. Panel grafik

a) Diagram batang

Visualisasi diagram batang pada software StatPlanets dilakukan dengan memilih tombol ‘graph’ pada bagian kiri-bawah layar untuk membuka atau menutup panel grafik. Tombol ini juga terdapat pada panel grafik dan juga digunakan untuk mengatur tampilan diagram batang menjadi horizonal ataupun vertikal. Sementara itu fungsi dari tombol ‘sort’ untuk mengurutkan grafik dengan pilihan nilai terkecil ke terbesar, terbesar ke terkecil, terbesar ke terkecil yang dimulai dari tengah dan alfabetis.

b) Time series

Pada bagian kiri-atas dari panel grafik, ada fungsi tombol bernama time series. Apabila tombol itu diaktifkan, grafik akan meminta untuk memasukan nama wilayah atau negara. Langkah selanjutnya adalah dengan memilih daftar nama negara atau wilayah untuk menambahkan dan pilih ulang sekali lagi untuk menghapusnya. Fungsi time series dalam software ini adalah untuk menampilkan rentang waktu data tersebut.

c) Scatter plot

Pada bagian kiri-atas panel grafik software StatsPlanet juga terdapat tombol Scatter Plot yang apabila diaktifkan, secara otomatis indikator yang terpilih akan menjadi variabel sumbu-X. Langkah selanjutnya memilih indikator lain yang akan dijadikan sebagai variabel sumbu-Y. Variabel sumbu-X dan Y dapat ditentukan melalui panel grafik atau pada panel indikator.

(8)

Klik lingkaran pada scatter plot akan menampilkan label dari data yang bersangkutan. Labellabel ini juga dapat digeser dengan cara di-klik lalu geser, yaitu setelah klik kanan dan memilih ‘Move text labels or map points’. Indikator ketiga dapat divisualisasi melalui parameter dari ukuran lingkaran. Indikator ini ditentukan dengan menggunakan menu drop-down diatas grafik scatter plot. Ukuran lingkaran akan mengikuti formula nilai atau nilai maksimum. Secara detail mengenai panel grafik pada software StatsPlanet dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Letak Panel Grafik pada Software StatsPlanet KESIMPULAN

Berdasarkan pada uraian pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa:

a. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu menunjang kegiatan pembelajaran

b. StatsPlanet memiliki fungsi yang sama dengan GIS, sehingga dapat memvisualisasikan data statistik ke dalam bentuk spasial

c. Software StatsPlanet layah digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran karena sifatnya yang interporable dan berbasis open source.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

RISTEK DIKTI. (2016). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Alamat URL. File: http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-20-tahun-2003-tentang-Sisdiknas.pdf

Cepi, Riyana. (2004). Strategi implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan menerapkan Konsep Instructional Technology. Jurnal Edutech. Bandung: .Jurusan Kurtek.

Jan Kraak, Menmo dan Ormeling, Frejan. Kartografi, Visualisasi Data Geospasial. (Terjemahan). Yogyakarta: UGM Press.

Salichtchev, K. A. Cartographic communication: a theoretical survey. In: Taylor, D. R. F. (ed.). Graphic communication and design in contemporary cartography. New York, John Wiley & Sons, 1983. v. II, p.

Gambar

Gambar 1. Hubungan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan Kegiatan Pembelajaran (Sumber: Cepi, 2004)
Gambar 2. Proses Ilustrasi Komunikasi Kartografis
Gambar 3. Visualiasi Peta Choropleth dan Peta Simbol Proporsional 2. Panel grafik
Gambar 3. Letak Panel Grafik pada Software StatsPlanet KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis terhadap keefektifan pembelajaran tersebut telah mencapai indikator efektif, yaitu kemampuan pemahaman siswa kelas eksperimen mencapai ketuntasan dengan melampaui

Ku ucapkan rasa syukur yang teramat dalam kepada Allah SWT yang selalu melindungi dan mengarahkan setiap langkahku. Karya sederhana ku ini ku persembahkan untuk kedua orangtua

 Anda yang memegang kendali / kontrol – sebagai karyawan, tidak ada hal yang lebih menyebabkan frustrasi selain bila anda memiliki ide atau saran namun ide atau saran

Hasil: Diperoleh hasil bahwa umur kawin pertama tidak berhubungan secara signifikan dengan fertilitas remaja (p>0,05). Kesimpulan: Asas temporalitas pada

Dalam kurikulim pendidikan sekarang untuk sekolah agama ataupun negri masih dominan laki-laki sedangkan pada aspek umum perempuan dalam lingkup tidak umum

Dalam rangkah memainkan permainan bola voli ini, permainan ini dapat dilakukan dengan cara membuat lapangan kecil dengan teknik passing bawah dan cara servis tangan bawah ,

Untuk melakukan deskripsi file, user harus memilih menu Input File yang telah di enskripsi tadi dengan nama file Latihan 1.docx seperti terlihat pada gambar 4.3.

Pada kelompok kelas yang diberi perlakuan menggunakan alat peraga tulang napier berbasis model pembelajaran problem based learning, siswa menggunakan alat peraga