• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI (TI) PADA WEBSITE PT. INTILAND DEVELOPMENT TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI (TI) PADA WEBSITE PT. INTILAND DEVELOPMENT TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI

INFORMASI (TI) PADA WEBSITE PT.

INTILAND DEVELOPMENT TBK DENGAN

MENGGUNAKAN METODE BALANCED

SCORECARD (BSC)

Via Purwanti

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. 0821 2306 3184. via_ndutt@yahoo.com

Shelly

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. 0852 8115 6951. ShellyWangg@hotmail.com

Farah Devi Andriani

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. 0812 5622 5020. Farahdevi.andriani@yahoo.com

dan

Lianawati Christian, S.Kom., M.M

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. 0817 891 025. Liana_ch1309@binus.ac.id

ABSTRACT

The purpose of writing this thesis is to analyze and evaluate the benefits of Information Technology (IT) investment at PT Intiland Development Tbk’s website. The research methodology used in this thesis is evaluation methods and data collection methods which includes literature study, interviews, observations and questionnaires as well as the approach to the method of Balanced Scorecard (BSC), which consists of four perspectives: financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspective. The other method used is Return On Investment (ROI), Net Present Value

(2)

(NPV), Payback Period. Descriptive research survey conducted by giving questionnaires to the respondents and conduct interviews with the informant. An evaluation results obtained from the calculation of the financial perspective is ROI in 2006 = 145.07; in 2007 = 10.87; in 2008 = 12.71; in 2009 = 5.00; in 2010 = 189.72; in 2011 = 19,33; NPV = Rp 374,566,519,667; Payback Period = 0.0816 (less than 1 month). Conclusions of Information Technology (IT) investment on the website has been going well. However the website is still not enough to satisfy the customers (investors). So the company has to do an evaluation on the website periodically so that the mistakes that occurred in the company can be minimized.

Keyword : Evaluation, Balanced Scorecard (BSC), Investment, Website

ABSTRAK

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa dan mengevaluasi manfaat dari investasi Teknologi Informasi (TI) pada website PT Intiland Development Tbk. Metodologi penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode evaluasi dan metode pengumpulan data yang meliputi studi kepustakaan, wawancara, observasi dan kuesioner serta pendekatan dengan metode Balanced Scorecard (BSC) yang terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Metode lainnya yang digunakan adalah Return On Investment (ROI), Net Present Value (NPV), Payback Period. Penelitian deskriptif survey dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden dan melakukan wawancara kepada narasumber. Hasil evaluasi yang didapat dari perhitungan perspektif keuangan adalah ROI tahun 2006 = 145,07; tahun 2007 = 10,87; tahun 2008 = 12,71; tahun 2009 = 5,00; tahun 2010 = 189,72; tahun 2011 = 19,33; NPV = Rp 374.566.519.667; Payback Period = 0,0816 (kurang dari 1 bulan). Simpulan dari investasi teknologi informasi pada website sudah berjalan dengan baik. Namun website tersebut masih belum cukup memuaskan pelanggan (investor). Sehingga perusahaan harus melakukan evaluasi pada website secara berkala agar kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perusahaan dapat diminimalisasi.

Kata Kunci : Evaluasi, Balanced Scorecard (BSC), Investasi, Website

PENDAHULUAN

Pada saat ini, teknologi merupakan suatu kebutuhan yang penting untuk melengkapi proses bisnis yang ada di perusahaan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan perusahaan, perkembangan teknologi melaju dengan pesat. Teknologi informasi tidak hanya digunakan untuk proses operasional sehari-hari, tetapi juga dapat memberikan keuntungan yang kompetitif bagi organisasi dan dapat digunakan sebagai alat pertukaran informasi.

“Information technology to the success of organizations, the vast majority conclude that IT

cannot be considered a source of sustained competitive advantage. Nevertheless, the literature sets forth numerous example of IT facilitating innovation, improving eficiency, and exhibiting other characterictics that are established indicators of sustained competitive advantage.” (Grant dan Royle, 2011: 7). Dari

kutipan jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi sebagai sumber keberhasilan dalam organisasi dan dijadikan sebagai indikator keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Perusahaan yang

(3)

telah menggunakan teknologi informasi akan mendapatkan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan yang belum menggunakan teknologi informasi.

Dalam memasuki era globalisasi, semakin banyak teknologi yang dapat mempermudah manusia dalam melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Kemajuan dibidang transportasi, komunikasi, kesehatan, pendidikan, dan bidang lainnya merupakan beberapa contoh bahwa perusahaan semakin memerlukan teknologi dalam memenuhi kebutuhan pasar.

Dewasa ini, dunia telah mengenal suatu teknologi yang dinamakan internet. Internet dapat didefinisikan sebagai jaringan dari jaringan yang merupakan jaringan terbesar di dunia dengan menggunakan teknologi canggih dan paling banyak digunakan diseluruh dunia. “The Internet can be

defined as network of networks and is the world's largest and most widely used network. The Internet is a useful tool for all in a technologically sophisticated world.” (Kashif, Hunjra et. al, 2012:46-55). Melalui

internet, semua orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di berbagai belahan dunia.

Para user dapat memperoleh dan menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan. Dengan adanya jaringan global, internet dapat diakses 24 jam sehari. Selain itu, perkembangan internet memberikan pengaruh lain dalam bidang pemasaran, dimana internet menjadi sebuah sarana baru bagi konsumen dalam mencari produk maupun jasa, baik informasi yang disediakan oleh penjual maupun informasi yang diberikan oleh orang lain (Saragih dan Chandra, 2011: 26).

Penggunaan internet tentunya didukung oleh adanya fasilitas website. Website merupakan jaringan dari beberapa jaringan yang memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk akses, view dan

maintain dokumen baik berupa teks, data, suara dan video. Pada saat ini, hampir seluruh perusahaan

terutama perusahaan besar dan berkembang pasti menggunakan website untuk mendukung kegiatan proses bisnis perusahaan. Website dapat digunakan sebagai alat promosi, pemasaran, informasi, komunikasi, dan pendidikan. Namun, dalam penggunaannya masih banyak ditemukan kesalahan atau penyalahgunaan. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Forrester Research, dinyatakan bahwa sekitar 50% dari potential sales hilang karena pengguna tidak bisa menemukan informasi dan 40% dari pengguna tidak kembali lagi mengunjungi website karena pengalaman buruk ketika pertama kali mengunjungi website tersebut (Prayoga dan Sensuse, 2010: 71). Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi atau pemeriksaan terhadap investasi TI yang dikembangkan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah investasi TI yang dikembangkan sudah sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

PT. Intiland merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa dengan menfokuskan pada pengembangan properti, manajemen, dan investasi. Portofolio perusahaan meliputi pengembangan empat segmen utama yakni kawasan perumahan, mixed-use dan bangunan tinggi, perhotelan, dan kawasan industri. PT Intiland telah menerapkan teknologi informasi pada bidang website untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Website tersebut dibangun dengan bantuan pihak outsourcing. Namun, investasi sistem ini belum dilakukan evaluasi terhadap kinerja teknologi informasi yang diterapkan. Sehingga PT. Intiland belum mengetahui manfaat dari investasi website yang sudah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin melakukan evaluasi terhadap investasi teknologi informasi

website yang telah diterapkan oleh PT. Intiland dengan judul “ Evaluasi Investasi Teknologi Informasi

(TI) pada Website PT. Intiland Development Tbk Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

(BSC) “.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu :

1. Metode Pengumpulan Data :Metode studi kepustakaan, Wawancara, Observasi, Kuesioner.

(4)

Dalam evaluasi investasi TI pada website, metode yang digunakan adalah metode

Balanced Scorecard (BSC). BSC terdiri dari empat perspektif yaitu : Perspektif

Keuangan (Financial Perspective), Perspektif Pelanggan (Customer Perspective), Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process Perspective), Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective).

Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode BSC yaitu : a. Mengidentifikasi masalah yang ada dalam investasi TI. Sebelum melakukan evaluasi terhadap investasi TI, terlebih dahulu harus menganalisa dan mendefinisikan masalah-masalah apa saja yang terkait. Hal ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam mengetahui masalah-masalah apa saja yang terjadi. Dalam penggunaan teknologi informasi ini masih ditemukan beberapa masalah, antara lain : Belum adanya evaluasi investasi teknologi informasi website tersebut membuat perusahaan tidak mengetahui apakah investasi tersebut sudah baik atau belum, Tidak tersedianya Form Registrasi khusus bagi investor yang ingin mendaftarkan diri, untuk terlibat didalam proyek perusahaan, b. Mengidentifikasi dan menghitung biaya dan manfaat (baik berupa tangible dan

intangible), c. Melakukan sensitivitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)

Dalam perspektif keuangan, perusahaan fokus pada pemegang saham dan apa yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan profitabilitas dalam perusahaan.

Metode yang digunakan didalam perspektif keuangan ada 3, antara lain : Return on Investment

(ROI), Net Present Value (NPV), Payback Period.

Hasil yang diperoleh dari perhitungan ketiga metode tersebut yaitu :

Tabel 1 Hasil Perhitungan Perspektif Keuangan (Financial Perspective)

2. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)

Tabel 2 Hasil Kuesioner Perspektif Pelanggan (Customer Perspective) Tahun Return on Investment

(ROI) Net Present Value (NPV)

Payback Period 2005 0,00 Rp 459.724.485.819 0,0816 2006 145,07 2007 10,87 2008 12,71 2009 5,00 2010 189,72 2011 19,33 Layak / Tidak

(5)

Pertanyaan Total Hasil Kesimpulan Apakah anda puas dengan informasi yang

tersedia di website PT. Intiland ? 277 Puas

Apakah User Interface dan Feature-Feature yang ada di website mudah dimengerti dan digunakan oleh pengguna ?

269 Netral

Apakah informasi yang disajikan pada

website ini update atau tidak? 256 Netral

Perusahaan telah menjalin hubungan dengan

sangat luas dan beragam terhadap pelanggan. 266 Netral Perusahaan dapat menarik investor dari

investasi website. 263 Netral

Total/Jumlah Pertanyaan 266,2 Netral

3. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process Perspective)

Tabel 3 Hasil Kuesioner Perspektif Proses Bisnis Interenal (Internal Business Process Perspective)

Pertanyaan Total Hasil Kesimpulan

Pimpinan proyek TI selalu melakukan

briefing kepada karyawan. 74 Puas

Perusahaan menyiapkan SDM yang cukup dalam bidang TI guna melengkapi kebutuhan akan pemeliharaan website.

70 Puas

Dengan menggunakan website, biaya yang

dikeluarkan menjadi lebih efisien. 69 Puas

Perusahaan melakukan inovasi-inovasi baru dalam investasi website guna memenuhi kebutuhan investor.

67 Puas

Penggunaan website memegang peranan penting dalam mendukung proses bisnis perusahaan.

70 Puas

Total / Jumlah Pertanyaan 70 Puas

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective) Tabel 4 Hasil Kuesioner Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective)

Pertanyaan Total Hasil Kesimpulan

Bagian TI tidak mengalami kesulitan

dalam menguasai website perusahaan. 63 Puas

Bagian TI mendapatkan pelatihan, pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan pengembangan website.

65 Puas

Pegawai termotivasi untuk

(6)

Tidak sering terjadi kesalahan dalam

penggunaan website. 61 Puas

Penggunaan website membantu dalam

mendapatkan investor. 63 Puas

Total / Jumlah Pertanyaan 62,6 Puas

Hasil Evaluasi diukur berdasarkan 3 hal yaitu : a. Record Kunjungan Website

Tabel 5 Record Kunjungan Website

Bulan Member Non Member Kenaikan Persentase

Januari 732 689 43% Februari 688 643 45% Maret 658 588 70% April 701 633 68% Mei 644 579 65% Juni 655 600 55% Juli 623 577 46% Agustus 722 644 78% September 659 599 60% Oktober 683 641 42% November 688 621 67% Desember 621 543 78%

b. Nilai dan Manfaat Website

Tabel 6 Nilai dan Manfaat Website

No Layanan Tingkat Persentase

1 Banyaknya fitur-fitur yang tersedia pada website. 72%

2 Penyediaan informasi yang lengkap. 74%

3 Kecepatan akses informasi. 85%

4 Penanganan contact person. 92%

5 Jawaban permintaan dari pelanggan. 90%

6 Keamanan dan kerahasiaan data. 88%

c. Penilaian terhadap Resiko pada Website

(7)

No Resiko Dampak Kemungkinan Nilai Pengendalian Efektifitas Desain Nilai

1 Virus -2 2 -4

Anti virus, scan,

firewall 2 2 4

2 Data di Hack -2 2 -4 Backup Data 3 2 6

3 Server Down -3 2 -6 Menyiapkan Teknisi 2 2 4 4 Spam -3 2 -6 Firewall, Encrypting 3 3 9

Total -20 23

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Dari perspektif keuangan dalam Balanced Scorecard (BSC), metode ROI (Return On

Investment) dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 yang menunjukkan hasil ROI lebih dari

angka 1. Hasil NPV yang didapatkan yaitu sebesar Rp 459.724.485.819,- serta Payback Period yang didapatkan yaitu 0,0816 (kurang dari 1 bulan). Dari ketiga metode tersebut, investasi teknologi informasi pada website layak untuk dilakukan karena investasi TI tersebut memberikan nilai positif sehingga tingkat pengembalian investasi TI lebih cepat.

2. Perspektif pelanggan, diperoleh hasil sebesar 266,2 dengan jumlah responden sebanyak 75 responden. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan (investor) merasa netral terhadap website perusahaan.

3. Perspektif proses bisnis internal, diperoleh hasil sebesar 70 dengan jumlah responden sebanyak 17 responden. Hal ini menunjukkan bahwa website sudah mendukung proses bisnis perusahaan. 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, diperoleh hasil sebesar 62,6 dengan jumlah

responden sebanyak 15 responden. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu melakukan suatu inovasi yang baru sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain dan memperoleh keunggulan kompetitif.

5. Record kunjungan terhadap website diukur dengan membandingkan anggota member (investor)

dan anggota non-member website perusahaan. Berdasarkan tabel 4.28, dapat disimpulkan bahwa

website perusahaan lebih banyak diakses oleh anggota member perusahaan dibandingkan dengan

anggota non-member. Sehingga perhitungan kenaikan persentase menunjukkan nilai yang positif.

6. Nilai dan manfaat website diukur dari layanan yang disediakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (investor) terhadap website perusahaan. Layanan yang disediakan yaitu banyaknya fitur-fitur, penyediaan informasi, kecepatan akses informasi, penanganan contact person, jawaban permintaan dari pelanggan serta keamanan dan kerahasiaan data. Dari tingkat persentase yang didapatkan, menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan pelayanan yang baik dengan hasil tingkat persentase diatas 70%.

7. Risiko terhadap website dapat berupa adanya virus, data perusahaan dapat diakses oleh pihak luar perusahaan, jaringan server down, serta adanya spam. Dari hasil penilaian risiko yang terdapat di tabel 4.30, jumlah risiko yang dihasilkan yaitu sebesar -20 dan jumlah pengendalian sebesar 23. Sehingga didapatkan nilai positif berupa (+3). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengendalian risiko adalah baik karena risiko yang terjadi pada website dapat dikendalikan oleh perusahaan dengan baik.

Dari hasil simpulan yang telah diperoleh, maka dapat pula dirangkum saran-saran yang dapat digunakan untuk peningkatan pengembangan investasi TI website yaitu:

1. Investasi TI harus didukung dan didorong oleh para investor perusahaan agar proses investasi TI yang akan dilakukan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Para investor bukan saja

(8)

memberikan dukungan dari sisi financial saja, namun juga memberikan dukungan moril pada setiap anggota project yang menjalankan setiap tahap investasi TI.

2. Meningkatkan proses kinerja karyawan dalam penggunaan website dengan cara memberikan pelatihan kepada karyawan secara berkala.

3. Menambahkan Form Registrasi yang berguna dalam memberikan informasi kepada investor seperti perkembangan proyek terkait dan saham.

User Interface (UI) yang diusulkan adalah sebagai berikut :

(9)

Gambar 2 Tampilan Website sesudah adanya Form Registrasi

REFERENSI

Grant, G. L., JD., & Royle, M. T. (2011). Information Technology and its role in creating sustainable

competitive advantage. Journal of international management studies, Vol.6(1), 1-1-7.

Gondodiyoto, S. (2007). Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT. Edisi Revisi. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Hendarti, Henny. (2011). Evaluasi Investasi Teknologi Informasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Kaplan, Robert S., Norton, D.P. (2009). The Balanced Scorecard: Translating Strategy into Action. Kindl

(10)

Kashif, Ur-Rehman, et. al. (2012) Students' Attitude towards the Uses of Internet. Canada: Canadian Center of Science and Education. 5th Edition, Vol. 5. Hal: 46-55.

Prayoga, S. Hadi, Sensuse, D. Indra. (2010). Analisis Usability Pada Aplikasi Berbasis WEB Dengan

Mengadopsi Model Kepuasan Pengguna (User Satisfaction). Journal of Information Systems.

Depok : Universitas Indonesia, Vol. 6, Hal : 70-79

Saragih, Hoga, Chandra, David. (2011). Implementasi Social Media Optimization (SMO) sebagai Internet

Marketing Pada Facebook, danProperti.com. Jakarta: Universitas Bina Nusantara, Vol. 01,

No. 01, Januari-Maret.

Schniederjans M. J, Hamaker J.L, Schniederjans A.M. (2010). Information Technology Investment :

Decision Making Methodology. Singapore : World Scientific Publishing Company.

RIWAYAT PENULIS

Via Purwanti lahir di kota Terentang pada 17 Oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan

S1 di Binus University dalam bidang Komputerisasi Akuntansi pada 2013.

Shelly lahir di kota Lhokseumawe pada 16 Desember 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1

di Binus University dalam bidang Komputerisasi Akuntansi pada 2013.

Farah Devi Andriani lahir di kota Pontianak pada 30 Desember 1991. Penulis menamatkan

Referensi

Dokumen terkait

Penangkapan nyamuk dilakukan dengan tujuh belas kali ulangan, dan kegiatan penelitian dilakukan melalui penangkapan nyamuk umpan manusia, penangkapan nyamuk hinggap

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agama tentang Pendirian Madrasah yang Diselenggarakan oleh Pemerintah

Hasil penelitian lain menurut Masturoh (2014) menunjukan bahwa ibu hamil dengan usia < 20 tahun dan > 35 tahun mempunyai resiko terjadi pre eklampsi 7,9

Distribusi temperatur yang terjadi pada pelat depan tampak dalam Gambar 9 Temperatur tertinggi berada pada sisi atas pelat, dimana daerah ini merupakan daerah

ZAENAL

sangatlah penting bahwa mereka melihat kualitas konsisten yang layak diikuti. Jika anda adalah contoh yang baik hanya sesekali, itu menunjukkan hubungan anda dengan

Hal ini mempunyai beberapa alasan untuk dilakukan, yaitu (a) ovulasi setelah kehamilan tidak dapat diprediksi dan CuT merupakan kontrasepsi yang berguna

pertanyaan dan catatan tertulis dibuat (p. Pelaksanaan pembelajaran dengan teknik quick on the draw diterapkan pada saat siswa mengerjakan latihan. Langkah-