• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA

GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN

MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD

JURNAL

TEKNIK PENGAIRAN

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik

ARDIAN WIDI NUGROHO NIM. 125060400111025

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2017

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN

SOFTWARE WATERCAD

JURNAL

TEKNIK PENGAIRAN

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik

ARDIAN WIDI NUGROHO NIM. 125060400111025

Skripsi ini telah direvisi dan disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal: 17 Mei 2017

Dosen Pembimbing I

Dr. Runi Asmaranto, ST., MT. NIP. 19710830 200012 1 001

Dosen Pembimbing II

Dr. Eng. Denny Widhiyanuriyawan, ST., MT. NIP. 19750113 200012 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Pengairan

Ir. Moh. Sholichin, MT.,Ph.D. NIP. 19670602 199802 1 001

(3)

Studi Perencanaan Jaringan Air Bersih Desa Gunungronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Menggunakan Software WaterCAD

Ardian Widi Nugroho¹, Runi Asmaranto², Denny Widhiyanuriyawan3 ¹Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

²Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

3

Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia

Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145 Indonesia e-mail: ardianwidin@gmail.com

ABSTRAK

Desa Gunungronggo merupakan salah satu dari dua belas desa yang ada di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang yang topografi wilayahnya didominasi oleh perbukitan. Studi ini membahas tentang perencanaan jaringan air bersih untuk Desa Gunungronggo yang memanfaatkan debit Sumber Mata Air Jenon sebesar 125 l/dt. Pemodelan dan simulasi jaringan air bersih menggunakan aplikasi software WaterCAD V.8.i. Ada dua alternatif perencanaan, alternatif 1 dengan pompa rotodinamik jenis sentrifugal dan alternatif 2 dengan pompa jenis khusus (hydraulic ram pumps). Dari hasil pemodelan dan simulasi menunjukkan hasil yang sama pada kondisi hidrauliknya yaitu, kecepatan berkisar 0,0 – 0,9 m/dt, headloss gradient berkisar 0,016 – 12,192 m/km, dan tekanan berkisar 0,7 – 1,9 atm. Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk alternatif 1 sebesar Rp 817.643.900,00 sedangkan alternatif 2 sebesar Rp 978.337.800,00. Analisa ekonomi pada tingkat suku bunga 6,5% pada kedua alternatif menyatakan bahwa nilai BCR (Benefit Cost Ratio) sebesar 1,17647 dan 1,20362, nilai NPV (Net Present Value) sebesar Rp 23.323.123,77/tahun dan Rp 26.304.166,16/tahun, nilai IRR (Internal Rate Return) sebesar 9,26866% dan 9,12001%, analisa pengembalian (payback period) selama 8,194 tahun dan 8,293 tahun, dan harga jual airnya sebesar Rp 1.500,00 dan Rp 1.500,00.

Kata kunci: WaterCAD, Rencana Anggaran Biaya, Analisa Ekonomi

ABSTRACT

Gunungronggo village is one of the twelve villages in Tajinan District, Malang Regency, which its topography area dominated by hills. This study discuss the planning of water supply network for Gunungronggo village by utilizing 125 l/sec of Jenon water spring discharge. Modeling and simulation of the water supply network are using WaterCAD V.8.i software application. There are two alternative plans, the first alternative by using centrifugal type of rotodynamic pump and the second alternative by using special type pump (hydraulic ram pumps). The modeling and simulation show the same result on the hydraulic condition, which 0,0 – 0,9 m/s of velocity, 0,016 – 12,192 m/km of headloss gradient, and 0,7 – 1,9 atm of pressure. The calculation of the cost estimation for the first alternative is Rp 817.643.900,00 while the second alternative is Rp 978.337.800,00. The economic analysis with 6,5% interest rate on both alternatives state that value of BCR (Benefit Cost Ratio) are 1,17647 and 1,20362, NPV (Net Present Value) are Rp 23.323.123,77/year and Rp 26.304.166,16/year, IRR (Internal Rate Return) are 9,26866% and 9,12001%, payback analysis (payback period) for 8,194 year and 8,293 year, and the water selling price are Rp 1.500,00 and Rp 1.500,00.

(4)

1. PENDAHULUAN

Air bersih merupakan salah satu substansi penting dalam kehidupan manusia. Manusia membutuhkan air bersih untuk keberlangsungan hidupnya. Oleh karena itu, air bersih harus dimanfaatkan dengan baik dan benar agar kebutuhan manusia akan air bersih terpenuhi.

Desa Gunungronggo merupakan salah satu dari dua belas desa yang ada di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Secara umum, wilayah Desa Gunungronggo berada di kaki gunung kuno, yaitu kaki Gunung Ronggo. Menurut catatan administrasi di Kantor Desa Gunungronggo, pada Bulan Januari 2016 tercatat 3787 jiwa yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Secara topografi, wilayah Desa Gunungronggo didominasi oleh perbukitan. Hal tersebut yang mengakibatkan potensi Sumber Mata Air Jenon yang ada di desa tersebut belum dapat dioptimalkan pemanfaatannya karena elevasi lokasi sumber mata airnya berada lebih rendah daripada elevasi lokasi pemukiman. Menyikapi permasalahan tersebut, dalam studi ini membahas tentang perencanaan jaringan air bersih yang cocok dengan permasalahan dilokasi studi dengan memanfaatkan debit Sumber Mata Air Jenon sebesar 125 l/dt.

Tujuan dilakukan studi ini adalah untuk mengetahui besar debit kebutuhan air penduduk, mengetahui spesifikasi pemilihan pompa yang direncanakan, mengetahui dimensi tandon yang direncanakan, mengetahui desain jaringan perpipaan yang direncanakan, mengetahui kondisi hidraulik jaringan air bersih yang direncanakan, mengetahui besar Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan dalam pembangunan, dan mengetahui analisa ekonomi pembangunan jaringan air bersih di Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

2. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi daerah studi perencanaan ini ditunjukkan pada Gambar 1 dan Gambar 2, yaitu berlokasi di Sumber Mata Air Jenon,

Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Desa Gunungronggo sendiri dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Dusun Argomulyo 1, Dusun Argomulyo 2, dan Dusun Argomulyo 3. Letak astronomi Sumber Mata Air Jenon berada pada koordinat 112°36′14″ – 112°40′42″ BT dan 7°7′36″ – 8°9′57″ LS.

Gambar 1. Peta Wilayah Desa Gunungronggo

Gambar 2. Skema Jaringan Air Bersih Desa Gunungronggo

Data yang dibutuhkan untuk perhitungan pada studi perencanaan ini meliputi: 1.Data jumlah Penduduk Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang 2000-2015. 2.Data debit Sumber Mata Air Jenon. 3.Peta topografi Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. 4.Peta administrasi daerah pelayanan Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. 5.Daftar standar satuan harga bahan bangunan, peralatan, dan upah tenaga kerja Kabupaten Malang pada tahun 2016.

Adapun langkah-langkah pengerjaan studi perencanaan ini meliputi: 1.Pengumpulan dan analisis data

(5)

kebutuhan studi. 2.Perhitungan kebutuhan air bersih. 3.Perencanaan spesifikasi pompa. 4.Perencanaan dimensi tandon. 5.Perencanaan jaringan perpipaan. 6.Analisis hidraulik dengan simulasi aplikasi software WaterCAD V.8.i.

7.Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB). 8.Analisa ekonomi. 9. Gambar teknis perencanaan jaringan air bersih.

Menurut Giatman (2007), terdapat lima parameter yang biasa digunakan untuk menganalisa ekonomi suatu pekerjaan pembangunan, yaitu BCR

(Benefit Cost Ratio), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate Return), analisa

pengembalian (payback period), dan analisa sensitivitas.

Rumus yang digunakan untuk perhitungan BCR (Benefit Cost Ratio), yaitu sebagai berikut (Giatman, 2007): BCR = ∑ PV Benefit

∑ PV Cost

dengan:

BCR = Benefit Cost Ratio

∑ PV Benefit = nilai manfaat (rupiah)

∑ PV Cost = nilai biaya (rupiah)

Rumus yang digunakan untuk perhitungan NPV (Net Present Value), yaitu sebagai berikut (Kodoatie, 1995): NPV = ∑ (B-C)t

(1+i)t n t=1

dengan:

NPV = Net Present Value

Bt = manfaat pada tahun ke-t (rupiah)

Ct = biaya pada tahun ke-t (rupiah)

n = usia guna proyek (tahun) t = tahun yang sedang berjalan i = suku bunga yang ditetapkan (%)

Rumus yang digunakan untuk perhitungan IRR (Internal Rate Return), yaitu sebagai berikut (Kodoatie, 1995): IRR = I'+ NPV

'

NPV'-NPV'' (I ''-I')

dengan:

IRR = Internal Rate Return NPV’ = Net Present Value positif NPV’’ = Net Present Value negatif I’ = suku bunga pada NPV positif I’’ = suku bunga pada NPV negatif

Rumus yang digunakan untuk perhitungan analisa pengembalian

(payback period), yaitu sebagai berikut

(Giatman, 2007): PP = C

B.p

dengan:

PP = Payback Period

C = biaya yang dikeluarkan (rupiah) B = manfaat yang didapatkan (rupiah) p = periode waktu

Sedangkan analisa sensitivitas digunakan untuk menganalisa ekonomi suatu pekerjaan pembangunan dengan memperkirakan kejadian tak terduga yang sifatnya merugikan, baik pada saat pembangunan maupun setelah pembangunan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Proyeksi pertumbuhan jumlah Penduduk Desa Gununronggo dihitung menggunakan tiga metode sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Dusun Aritmatik Geometik Eksponensial

2015 3787 3787 3787 2020 3920 3921 3922 2025 4052 4061 4062 2030 4185 4205 4206 2035 4317 4354 4356 Standar Deviasi 164,467 175,858 176,497 Koefisien Korelasi 0,996 0,996 0,996

Kemudian dari ketiga metode tersebut dipilih salah satu metode berdasarkan uji kesesuaian metode melalui standar deviasi terkecil dan koefisien korelasi mendekati +1 (Soewarno, 1995), yaitu metode aritmatik dengan nilai standar deviasi terkecil yaitu 164,467 dan nilai koefisien korelasi terbesar mendekati +1 yaitu 0,996. 3.2 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih

Berdasarkan Pedoman Kebijaksanaan Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) Direktorat Jendral Cipta Karya Tahun 1994 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007, maka hasil perhitungan proyeksi kebutuhan air bersih Desa Gunungronggo dapat dilihat pada Tabel 2.

(6)

Tabel 2. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih

Uraian Satuan Tahun

2035 Jumlah Penduduk jiwa 4317 Kebutuhan Air Domestik l/dtk 2,998 Kebutuhan Air Non Domestik l/dtk 0,450 Kebutuhan Air Total l/dtk 3,448 Kehilangan Air l/dtk 0,517 Kebutuhan Air Rerata l/dtk 3,965 Kebutuhan Air Maksimum l/dtk 4,560 Kebutuhan Air Jam Puncak l/dtk 6,185

3.3 Pemodelan dan Simulasi Jaringan Air Bersih dengan Menggunakan Aplikasi Software WaterCAD V.8.i Pemodelan dan simulasi jaringan air bersih direncanakan dengan dua alternatif perencanaan, yaitu pada alternatif 1 dengan pompa rotodinamik jenis sentrifugal dan alternatif 2 dengan pompa jenis khusus

(hydraulic ram pumps), adapun perbedaan

dari kedua alternatif perencanaan tersebut sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Pemodelan dan Simulasi

No. Alternatif 1 Alternatif 2 1. 100% Penduduk Terlayani (4356 Jiwa) 2. Panjang Pipa 9,169 km (Pipa CI dan PVC) 3. Ukuran Tandon 4 m x 3 m x 3 m Ukuran Tandon 4 m x 4 m x 4 m 4. 1 Buah Pompa Q = 3,5 l/dt H = 13 m 14 Buah Pompa Q = 3,5 l/dt H = 14 m 5. Dilakukan Pola Operasi

Pompa (21 Jam)

Tidak Dilakukan Pola Operasi Pompa (24 Jam)

Berdasarkan Tabel 3, dilakukan pemodelan dan simulasi jaringan air bersih selama 24 jam sesuai dengan Pedoman Kebijaksanaan Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) Direktorat Jendral Cipta Karya Tahun 1994 yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.

Gambar 3. Hasil Pemodelan dan Simulasi (Alternatif 1)

Gambar 4. Hasil Pemodelan dan Simulasi (Alternatif 2)

Dari hasil pemodelan dan simulasi yang ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gambar 4 terlihat sedikit perbedaan antara alternatif 1 dan alternatif 2, hal tersebut dikarenakan debit kebutuhan airnya sama, yaitu 1,09 – 6,13 l/dt dan kapasitas debit pompanya sama, yaitu 3,5 l/dt, namun pola operasinya pompanya berbeda, yaitu 21 jam pada alternatif 1 dan 24 jam pada alternatif 2. Sehingga, didapatkan debit yang disediakan dan debit yang disimpan, yaitu 0,00 – 4,83 l/dt pada alternatif 1 dan 4,11 – 4,95 l/dt pada alternatif 2 serta -1,82 – 3,69 l/dt pada alternatif 1 dan -1,80 – 3,86 l/dt pada alternatif 2.

Kondisi hidraulik hasil pemodelan dan simulasi harus disesuaikan dengan kriteria perencanaan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007 sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Pemodelan dan Simulasi

Alternatif 1 dan Alternatif 2 1.

Kecepatan

Tertinggi = 0,9 m/dt pada pukul 08.00 Terendah = 0,0 m/dt pada pukul 00.00 2.

Headloss Gradient

Tertinggi = 12,192 m/km pada pukul 08.00 Terendah = 0,016 m/km pada pukul 00.00 3.

Tekanan

Tertinggi = 1,9 atm pada pukul 08.00 Terendah = 0,7 atm pada pukul 00.00

3.4 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) mengacu pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Cipta Karya tahun 2016 dan daftar standar satuan harga bahan bangunan, peralatan, dan upah tenaga kerja Kabupaten Malang

(7)

pada tahun 2016 yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rencana Anggaran Biaya

Uraian Total Harga Alternatif 1 (Rp) Total Harga Alternatif 2 (Rp) Pekerjaan Pipa 413.897.568,75 467.990.318,75 Pekerjaan Pompa 155.628.870,46 169.632.910,46 Pekerjaan Tandon 173.786.196,03 251.774.700,90 Jumlah 743.312.635,23 889.397.930,11 Pajak 74.331.263,52 88.939.793,01 Jumlah + Pajak 817.643.898,75 978.337.723,12 Dibulatkan 817.643.900,00 978.337.800,00 3.5 Analisa Ekonomi 3.5.1 Analisa Biaya

Analisa biaya dibagi menjadi dua, yaitu biaya modal dan biaya tahunan. Biaya modal dihitung berdasarkan biaya modal langsung dan biaya modal tak langsung. Biaya modal langsung meliputi biaya pekerjaan dalam pembangunan, sedangkan biaya modal tak langsung meliputi biaya administrasi yang besarnya 2,5% dari biaya pembangunan, biaya konsultan pengawas yang besarnya 5% dari biaya pembangunan, dan biaya tak terduga yang besarnya 5% dari biaya pembangunan (Kodoatie, 1995), sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Biaya Modal

Uraian Total Harga Alternatif 1 (Rp) Total Harga Alternatif 2 (Rp) Biaya Langsung 743.312.635,23 889.397.930,11 Biaya Tak Langsung 92.914.079,40 111.174.741,26 Jumlah 836.226.714,63 1.000.572.671,37 Pajak 83.622.671,46 100.057.267,14 Jumlah + Pajak 919.849.386,10 1.100.629.938,50 Dibulatkan 919.849.400,00 1.100.630.000,00

Analisa biaya modal tahunan ditentukan pada tingkat suku bunga 6,5% (suku bunga BI tertanggal 21 Juli 2016) sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7. Analisa Biaya Modal Tahunan

Biaya tahunan dihitung berdasarkan biaya modal tiap tahun (Tabel 7) dan biaya operasional tiap tahun (Tabel 8) terhadap usia guna pembangunan dengan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Tabel 8. Biaya Operasi dan Pemeliharaan

Uraian Alternatif 1 (Rp) Alternatif 2 (Rp) Gaji Pengelola 16.500.000,00 16.500.000,00 Biaya Listrik 18.000.000,00 1.200.000,00 Biaya Pemeliharaan

Rutin dan Berkala 3.000.000,00 1.200.000,00 Biaya Pengadaan Bahan 1.200.000,00 1.200.000,00 Biaya Lain-Lain 600.000,00 600.000,00 Jumlah 39.300.000,00 20.700.000,00 Pajak 3.930.000,00 2.070.000,00 Jumlah + Pajak 43.230.000,00 22.770.000,00

Gambar 5. Biaya Tahunan

3.5.2 Analisa Manfaat

Analisa manfaat dihitung berdasarkan keuangan yang didapatkan dari hasil pembangunan sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 sebagaimana ditunjukkan di Tabel 9. Tabel 9. Analisa Manfaat

Uraian Alternatif 1 Alternatif 2 Kebutuhan Air

Rerata 121.952,710 m

3

/tahun Kehilangan Air 18.292,907 m3/tahun

Total Kebutuhan Air 103.659,804 m 3/tahun B/C = 1, sehingga B = C Biaya Tahunan Rp 132.166.582,08 /tahun Rp 129.185.539,70 /tahun Harga Air Rp 1.275,00/m3 Rp 1.246,25/m3 Analisa Manfaat Rp 132.166.582,08 /tahun Rp 129.185.539,70 /tahun

Biaya Biaya Modal Tahunan

(Rp) (Rp) 2015 919.849.400,00 (F/P), 6,5%, 1) 1,065 (A/P), 6,5%, 20) 0,09079 2015 1.100.630.000,00 (F/P), 6,5%, 1) 1,06500 (A/P), 6,5%, 20) 0,09079 Tahun 2016 919.849.400,00 Faktor Konveksi 88.936.582,08 Alternatif 1 Alternatif 2 2016 1.100.630.000,00 106.415.539,70

(8)

3.5.3 Parameter Analisa Ekonomi Parameter analisa ekonomi yang digunakan dalam studi perencanaan ini adalah BCR (Benefit Cost Ratio), NPV

(Net Present Value), IRR (Intern Rate Return), analisa pengembalian (Payback Period), dan analisa sensitivitas dengan

hasil perhitungan yang dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Analisa Ekonomi

Parameter Nilai Nilai

BCR 1,17647 1,20362 NPV Rp 23.323.123,77/ tahun Rp 26.304.166,16/ tahun IRR 9,26866% 9,12001% PB 8,194 tahun 8,293 tahun

Analisa sensitivitas adalah parameter yang digunakan untuk menganalisa ekonomi suatu pekerjaan pembangunan dengan memperkirakan kejadian tak terduga, seperti mengubah biaya, mengubah manfaat, mengubah usia guna pembangunan, mengubah suku bunga, maupun mengubah pembangunan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 11. Tabel 11. Analisa Sensitivitas

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pembahasan yang telah dilakukan terhadap studi perencanaan ini adalah sebagai berikut: 1. Proyeksi debit kebutuhan air rerata

Penduduk Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang pada tahun 2035 yaitu sebesar 3,965 l/dt.

2. Spesifikasi pemilihan pompa yang direncanakan pada alternatif 1 menggunakan 1 buah pompa rotodinamik jenis sentrifugal dengan kapasitas debit sebesar 3,5 l/dt dan total head sebesar 13 m sedangkan spesifikasi pompa pada alternatif 2 menggunakan 14 buah pompa jenis khusus (hydraulic ram pumps) dengan kapasitas debit sebesar 3,5 l/dt dan total head sebesar 14 m.

3. Dimensi tandon yang direncakan pada alternatif 1 adalah 4 m x 3 m x 3 m dengan volume maksimal sebesar 36000 l dan alternatif 2 adalah 4 m x 4 m x 4 m dengan volume maksimal sebesar 64000 l.

4. Desain jaringan perpipaan pada alternatif 1 dan alternatif 2 sama, baik dari panjang pipa, diameter pipa, dan jenis pipa.

5. Hasil pemodelan dan simulasi jaringan air bersih menggunakan aplikasi

software WaterCAD V.8.i menyatakan

bahwa pada alternatif 1 dan alternatif 2 menunjukkan hasil yang sama pada kondisi hidrauliknya yaitu, kecepatan dalam pipa berkisar 0,0 – 0,9 m/dt,

headloss gradient dalam pipa berkisar

0,016 – 12,192 m/km, dan tekanan pada titik simpul berkisar 0,7 – 1,9 atm.

6. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan dalam pekerjaan pembangunan jaringan air bersih pada alternatif 1 sebesar Rp 817.643.900,00 sedangkan pada alternatif 2 sebesar Rp 978.337.800,00.

7. Perhitungan analisa ekonomi dengan tingkat suku bunga 6,5% dan usia guna pembangunan 20 tahun pada alternatif 1 menyatakan bahwa nilai BCR (Benefit Cost Ratio) sebesar 1,17647, nilai NPV (Net Present

Value) sebesar Rp

23.323.123,77/tahun, nilai IRR

(Internal Rate Return) sebesar

9,26866%, analisa pengembalian

(payback period) selama 8,194 tahun,

Harga Air Harga Air

(Rp) (Rp) 1.402,50 1.370,87 1.558,34 1.523,19 1.159,09 1.132,95 1.416,67 1.384,72 1.147,50 1.121,62 1.043,18 1.019,66 1.422,38 1.422,59 1.192,17 1.147,13 1.563,58 1.591,53 1.352,07 1.338,46 1.500,00 1.500,00 1.275,00 1.246,25 417,04 219,66 Harga Air Saat B/C > 1

Harga Air Saat B=C Harga Air Saat Subsidi 100% Usia Guna Pembangunan Berkurang 5 Tahun Usia Guna Pembangunan Bertambah 5 Tahun

Suku Bunga Menjadi 10% Pembangunan Mundur 3 Tahun

Uraian Kondisi

Biaya Naik 10%, Manfaat Turun 10% Biaya Tetap, Manfaat Naik 10% Biaya Tetap, Manfaat Turun 10% Biaya Turun 10%, Manfaat Tetap Biaya Turun 10%, Manfaat Naik 10%

(9)

dan harga jual airnya sebesar Rp 1.500,00 serta pada alternatif 2 menyatakan bahwa nilai BCR (Benefit

Cost Ratio) sebesar 1,20362, nilai

NPV (Net Present Value) sebesar Rp 26.304.166,16/tahun, nilai IRR

(Internal Rate Return) sebesar

9,12001%, analisa pengembalian

(payback period) selama 8,293 tahun,

dan harga jual airnya sebesar Rp 1.500,00.

4.2 Saran

Saran dari hasil pembahasan yang telah dilakukan terhadap studi perencanaan ini adalah sebagai berikut:

1. Peran pemerintah untuk merealisasikan perencanaan jaringan air bersih Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang agar potensi Sumber Mata Air Jenon dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk kesejahteraan penduduk akan air bersih.

2. Peranan masyarakat untuk menjaga kelestarian alam disekitar Sumber Mata Air Jenon agar kualitas dan kuantitas air bersih yang dihasilkan tetap bisa dinikmati secara terus-menerus.

3. Peranan penduduk sekitar untuk

bergotong-royong dalam

pembangunan, pemeliharaan, dan pengoperasian jaringan air bersih agar kebutuhan penduduk akan air bersih dapat terpenuhi setiap hari secara masal untuk terciptanya kesejahteraan bersama.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Penduduk Desa Gunungronggo yang telah membantu dalam proses pengumpulan data primer maupun data sekunder sehingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Cipta Karya. 1994.

Pedoman Kebijaksanaan Program

Pembangunan Prasarana Kota

Terpadu (P3KT). Jakarta: Departemen

Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya.

Giatman, M. 2007. Ekonomi Teknik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kodoatie, Robert J. 1995. Analisis

Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Andi

Offset.

Menteri Dalam Negeri. 2006. Pedoman

Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada Perusahaan

Daerah Air Minum. Jakarta:

Kementerian Dalam Negeri.

Menteri Pekerjaan Umum. 2007.

Penyelenggaraan Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum

(SPAM). Jakarta: Departemen

Pekerjaan Umum.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2016. Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Soewarno. 1995. Hidrologi Jilid 1. Bandung: Nova.

Gambar

Gambar 1.  Peta Wilayah Desa  Gunungronggo
Tabel 3. Pemodelan dan Simulasi
Tabel 5. Rencana Anggaran Biaya
Tabel 10. Analisa Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Debit sumber air yang digunakan ada dua yaitu sumber air Nungga dan sumber air Oi Si’i dengan kapasitas pengambilan sebesar 152 liter/detik,ditambah debit 117 lt/dt dari sumur

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui besar kebutuhan air penduduk Dusun Belang, (2) merancang instalasi pompa hidram yang sesuai dengan kebutuhan

Debit yang tersedia sebesar 3,5 liter/detik nantinya akan digunakan untuk melayani kebutuhan warga RW 05 sebanyak 290 Kepala Keluarga (KK). Setelah dilakukan analisa, didapatkan

Untuk itu diperlukan adanya perencanaan sistem jaringan pipa distribusi air bersih, yang bertujuan mengetahui berapaa besar debit air yang harus dialiri pada wilayah

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Tulap maka dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih akan digunakan mata air dengan debit 2,1 liter/detik. Karena

Total kran umum yang direncanakan berdasarkan standar/kriteria penyediaan air pedesaan yaitu 100 jiwa/kran umum, maka untuk memenuhi kebutuhan 2939 jiwa penduduk

Dari hasil perhitungan air bersih dapat diketahui besarnya debit kebutuhan air rata-rata sebesar 23,68 liter/detik untuk daerah pelayanan RD Kalibagor dengan debit sumber sebesar

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan penduduk Distrik Ainas sampai dengan tahun 2030, Mengetahui jumlah kebutuhan air bersih untuk penduduk Distrik Aimas sampai tahun