PERANCANGAN PERCOBAAN
(RANCANGAN BUJURSANGKAR LATIN)
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Oleh:
Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 081 385 065 359
Universitas Haluoleo, Kendari
dirvamenaboer@yahoo.com
http://dirvamenaboer.tripod.com/
2
Pendahuluan
• Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan
dilakukan secara acak, dengan memperhatikan
batasan bahwa setiap perlakuan hanya muncul
sekali pada arah baris dan hanya muncul sekali
pada arah lajur
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
3
• Pengacakan RBL disarankan Cohran dan Cox
– Bujursangkar 3 x 3. Tempatkan 3 perlakuan A, B, dan C, lalu acak susunan ketiga kolomnya, kemudian acak kedua baris yang terakhir.
– Bujursangkar 4 x 4. Pilih secara acak dari 4 kemungkinan gugus bujursangkar yang tersedia atau menempatkan
perlakuan A, B, C, D. Kemudian lakukan pengacakan kolom, dilanjutkan dengan pengacakan 3 baris terakhir.
– Bujursangkar 5 x 5. Tempatkan secara acak ke 5 perlakuan A, B, C, D, dan E, lalu lakukan pengacakan baris dan kemudian lakukan pengacakan kolom.
Pengacakan dan Penataan
Denah Bujursangkar Latin
Denah Bujursangkar Latin
5 6 1 A B C D E 2 B A E C D 3 C D A E B 4 D E B A C 5 E C D B A 1 2 3 4 5 Bilangan AcakUrutan Rangk Bilangan
Acak Urutan Rangk 780 Baris 1 4 705 Kolom 1 5 789 Baris 2 5 584 Kolom 2 4 304 Baris 3 2 331 Kolom 3 2 49 Baris 4 1 572 Kolom 4 3 719 Baris 5 3 305 Kolom 5 1
Pengacakan penempatan baris Pengacakan penempatan kolom
1 D E B A C 1 C B A E D 2 C D A E B 2 B A E D C 3 E C D B A 3 A D B C E 4 A B C D E 4 E C D B A 5 B A E C D 5 D E C A B 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Untuk Mengacak Baris Untuk Mengacak Kolom
Pengacakan dan Penataan
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
00196 56987 2188 78011 46592 4722 78906 87232 8152 30494 16885 0871 04924 04505 1675 71941 43050 0094 70552 42026 1059 58401 22285 4562 33194 55946 7888 57200 26068 3567 30583 07409 3341 7
Model Linear Aditif dan
Pengamatan
Yij(k)=Nilai pengamatan pada perlakuan ke-k dalam baris ke-i, dan kolom ke-j
=Nilai rata-rata umum i =Pengaruh baris ke-i j =Pengaruh kolom ke-j
(k) =Pengaruh perlakuan ke-k dalam baris ke-i dan kolom ke-j ij(k) =Pengaruh galat pada perlakuan ke-k dalam baris ke-i dan
kolom ke-j ( ) ( )
1, 2, ,
ij k i j k ij kY
i
j
k
n
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
8
Nomor Total Total
Baris (i) 1 2 3 4 5 Baris Perlakuan
1 2 3 4 5 Total Kolom Nomor Kolom (j) 11( )C Y Y12( )A Y13( )E Y14( )B Y15( )D Y1 YA 21( )A Y Y22( )B Y23( )C Y24( )D Y25( )E Y2 YB 31( )D Y Y32( )C Y33( )A Y34( )E Y35( )B Y3 YC 41( )E Y Y42( )D Y43( )B Y44( )C Y45( )A Y4 YD 51( )B Y Y52( )E Y53( )D Y54( )A Y55( )C Y5 YE 1 Y Y2 Y3 Y4 Y5 Y Y
Model Linear Aditif dan
Pengamatan
12( ) 21( ) 33( ) 45( ) 54( ) 14( ) 22( ) 35( ) 43( ) 51( ) A A A A A A B B B B B B Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y dst 9
Sidik Ragam dan Penguraian
Jumlah Kuadrat
2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 n n ij i j n i i n j i n k k FK Y n JKT Y FK JKB Y FK n JKK Y FK n JKP Y FK n JKG JKT JKB JKK JKP
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
10
Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung
(SK) (db) (JK) (KT) Baris n-1 JKB KTB KTB/KTG Kolom n-1 JKK KTK KTK/KTG Perlakuan n-1 JKP KTP KTP/KTG Galat (n-1)(n-2) JKG KTG Total n2-1 JKT
Sidik Ragam dan Penguraian
Jumlah Kuadrat
*100% KTG KK Y Kriteria pengambilan keputusan: tolak H
0jika F-hitung
lebih besar dari F-tabel pada taraf nyata
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
11
Pengujian Hipotesis
Hipotesis untuk baris
0: i j 0
H untuk i j, atau dapat dikatakan bahwa pengaruh semua baris memberi hasil yang sama
1: i j 0
H untuk i j, atau dapat dikatakan bahwa paling sedikit ada sepasang baris yang memberi hasil yang tidak sama.
12
Pengujian Hipotesis
Hipotesis untuk kolom
0: i j 0
H untuk i j, atau dapat dikatakan bahwa pengaruh semua kolom memberi hasil yang sama
1: i j 0
H untuk i j, atau dapat dikatakan bahwa paling sedikit ada sepasang kolom yang memberi hasil yang tidak sama.
13
Pengujian Hipotesis
Hipotesis untuk perlakuan
0: i j 0
H untuk i j, atau dapat dikatakan bahwa pengaruh semua perlakuan memberi hasil yang sama
1: i j 0
H untuk i j, atau dapat dikatakan bahwa paling sedikit ada sepasang perlakuan yang memberi hasil yang tidak sama.
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
14
Teladan
• Suatu percobaan untuk mengetahui pengaruh pencampuran bensin terhadap penghematan bahan bakar yang diukur melalui jarak tempuh (km/liter). Karena keterbatasan mobil yang ada, maka diputuskan menggunakan RBL, dengan memperpanjang waktu percobaan. Terdapat lima merk mobil yang berbeda yaitu: P, M, N, S, dan T. Perlakuan yang dicobakan sebanyak 5 macam, yaitu:
A: Kontrol (bensin tanpa pencampuran)
B: Kontrol + bahan X yang diproduksi perusahaan I C: Kontrol + bahan Y yang diproduksi perusahaan II D: Kontrol + bahan U yang diproduksi perusahaan I E: Kontrol + bahan V yang diproduksi perusahaan II
Misal telah dilakukan pengacakan, maka diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
15
Hari Total Total
(Baris) P M N S T Baris Perlakuan
1 B=14 A=10 E=11 C=12 D=10 57 A= 47 2 C=10 D=10 B=11 A=8 E=12 51 B=60 3 E=14 B=12 C=13 D=11 A=9 59 C=59 4 A=11 C=11 D=10 E=10 B=13 55 D=54 5 D=13 E=12 A=9 B=10 C=13 57 E=59
Total Kolom 62 55 54 51 57 279
Merk Mobil (Kolom)
Teladan
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
16
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 279 3113.64 5 14 10 11 13 61.36 1 1 57 51 57 7.36 5 1 1 62 55 57 13.36 5 1 1 47 60 59 23.7 5 n n ij i j n i i n j i n k k FK Y n JKT Y FK FK JKB Y FK FK n JKK Y FK FK n JKP Y FK FK n
6 16.88 JKGJKTJKBJKK JKPTeladan
17
Teladan
5% 1% Hari (Baris) 4 7.36 1.84 1.30 3.26 5.41 Mobil (Kolom) 4 13.36 3.34 2.37 3.26 5.41 Perlakuan (Bensin) 4 23.76 5.94 4.21 3.26 5.41 Galat 12 16.88 1.41 Total 24 61.36 SK db JK KT Fhitung FtabelKarena Fhitung untuk percobaan nyata, maka kita putuskan untuk menolak H0.
Hal ini berarti ada perbedaan yang nyata diantara nilai tengah perlakuan.
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Efisiensi Pengelompokan Baris
dan Kolom
18
Pengelompokan dinyatakan efektif dalam mengurangi galat percobaan apabila nilai Fhitung untuk baris atau kolom berbeda nyata (yaitu apabila Fhitung untuk baris atau untuk kolom lebih besar dari Ftabel). Sedangkan besarnya pengurangan galat percobaan akibat pengelompokan dapat dihitung dengan melihat Keefisienan Relatif (KR) RBL terhadap RAL atau RAK, sebagai berikut:
Keefisienan relatif RBL terhadap RAL
( 1) (RBL terhadap RAL) ( 1) b k g g E E n E KR n E
Efisiensi Pengelompokan Baris
dan Kolom
19
Keefisienan relatif RBL terhadap RAK dapat dihitung dengan dua cara
Bila baris dianggap sebagai satu-satunya pengelompokan, maka
KR E n E
nE
b g
g
(RBL terhadap RAK, Baris) ( 1)
Bila kolom dianggap sebagai satu-satunya pengelompokan, maka
KR E n E
nE
k g
g
(RBL terhadap RAK, Kolom) ( 1)
Dimana Eb adalah kuadrat tengah baris, Ek adalah kuadrat tengah kolom,
dan Eg adalah kuadrat tengah galat dalam sidik ragam RBL. Apabila db
galat kurang dari 20 maka KR harus dikalikan dengan faktor penyesuaian k yang ditentukan sebagai: