26 ISSN 1907 - 8536
THE POTIENTALS OF TOURISM PRODUCT IN THE DEVELOPMENT
OF TANGKILING TOURISM VILLAGE IN BUKIT BATU
SUB-DISTRICT, CENTRAL KALIMANTAN
AS AN EFFORT TO SUPPORT ENVIRONMENT CONSERVATION
Yesser Priono, M.Sc1Abstract
Tangkiling village has been a rural area with natural, historical, cultural potentials, and local architecture to be developed as saleable tourism products for tourists. It also serves as a river adventure tourism gate, and presently it quite highly attracts tourists’ interests in terms of Rungan-Kahayan river adventure tourism. The less-optimally exploited potentials of Tangkiling village and lower community’s awareness in rural development and environment conservation of Tangkiling tourism village surrounding have been the main problems of Tangkiling tourism village, Bukit Batu sub-district, Central Kalimantan.
This research, mainly, had 3 (three) objectives, namely, to identify (1) the potentials, condition and market of tourism products of Tangkiling tourism village, (2) to what extent the tourism product potentials of Tangkiling village had opportunity to be developed as tourism village, (3) which aspects of product development could serve as important instruments in supporting environment conservation efforts.
Results analysis showed that (1) the potentials of attractions in Tangkiling village was sufficiently attractive as indicated from relatively higher tourists’ assessment on river adventure attraction; however, the quality of amenities such as accommodation, information center, and souvenirs were considered as less sufficient; while the quality of accessibility in Tangkiling village was sufficient; the market in Tangkiling tourism village was categorized as natural in characteristics and it was for group tourism package; (2) the tourism product potentials of Tangkiling village had high opportunity to be developed as tourism village; (3) the aspects of product development capable to be important instruments in supporting environment preservation efforts involved those with environment education orientation and those with environmental friendly material usage.
Keywords: product, market, tourism village, and environment preservation. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Desa wisata dinilai sangat potensial untuk dikembangkan saat ini mengingat pada tahun-tahun terakhir agrotourism dan ekowisata sangat diminati wisatawan. Desa Wisata dinilainya efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan karakter wisata desa
ISSN 1907 - 8536 27
yang bersangkutan. Village Tourism atau wisata pedesaan yaitu dimana wisatawan dalam rombongan kecil tinggal di atau dekat desa-desa yang tradisional bahkan terpencil dan mempelajari kehidupan desa dan lingkungan setempat. (Inskeep,1991). Desa Wisata sebagai bentuk lain dari sustainable tourism yang mengeksploitasi sumber–sumber di wilayah desa mengakibatkan sedikit atau tidak sama sekali pengaruh yang berbahaya, menghasilkan peningkatan manfaat bagi daerah pedesaan yang menyangkut produktivitas desa, lapangan kerja, meningkatkan pemerataan kekayaan, perlindungan bagi lingkungan dan budaya desa dan keterlibatan penduduk setempat, serta merupakan sebuah cara yang cocok untuk mengadaptasi keyakinan dan nilai tradisional pada jaman modern merupakan konsep yang strategis dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Desa Tangkiling merupakan suatu kawasan pedesaan yang mempunyai potensi alam, sejarah, budaya dan arsitektur lokal yang dapat dikembangkan sebagai wisata yang layak jual bagi wisatawan dan juga menjadi pintu gerbang pariwisata susur sungai yang saat ini menjadi minat wisatawan yang cukup tinggi terhadap atraksi wisata susur sungai Rungan-Kahayan. Potensi desa Tangkiling yang belum termanfaatkan secara optimal dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengembangan desa dan pelestarian lingkungan kawasan desa wisata Tangkiling menjadi permasalahan pokok pada desa wisata Tangkiling Kecamatan Bukit Batu Kalimantan Tengah. Permasalahan
Permasalahan pokok berkaitan dengan potensi Desa Tangkiling Kecamatan Bukit Batu Kalimantan Tengah antara lain :
a) Potensi desa Tangkiling yang belum termanfaatkan secara optimal dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan alam dan budaya.
b) Degradasi lingkungan pada desa wisata Tangkiling.
c) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengembangan desa dan pelestarian lingkungan kawasan desa wisata Tangkiling.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) untuk mengetahui potensi dan kondisi produk wisata serta pasar desa wisata Tangkiling, (2) untuk mengetahui sejauh mana potensi produk wisata desa Tangkiling memiliki peluang dalam sebagai desa wisata, (3) untuk mengetahui aspek-aspek pengembangan produk yang dapat menjadi instrument penting dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan alam dan budaya.
TINJAUAN PUSTAKA a. Desa Wisata
Muliawan (2000) mengungkapkan beberapa kriteria suatu desa dapat dikembangkan sebagai desa wisata yaitu memiliki potensi produk/daya tarik yang unik dan khas yang mampu dikembangkan sebagai daya tarik kunjungan wisatawan (sumber daya wisata alam, budaya), memiliki dukungan sumber daya manusia (SDM) lokal yang cukup memadai, adanya semangat motivasi yang kuat dari masyarakat dalam menjaga karakter yang khas dari lingkungan fisik alam pedesaan dan kehidupan budaya yang hidup dan tumbuh dalam masyarakat setempat, memiliki alokasi lahan atau area
Chamberlain (1993) dalam Myra P. Gunawan (1997), menjelaskan ada dua syarat bagi keberhasilan pembangunan pariwisata desa dan daerah pedesaan yaitu :
1. Bahwa masyarakatnya harus menghendaki adanya pembangunan pariwisata.
2. Bahwa daerah tujuan wisatanya harus memiliki daya tarik yang dapat memikat pasar wisatawan yang dituju.
28 ISSN 1907 - 8536
b. Pelestarian Lingkungan
Berdasarkan (UU No. 23 Th 1997) Pelestarian Lingkungan adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan terhadap tekanan perubahan dan atau dampak negatif yang ditimbulkan suatu kegiatan agar mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Adapun 5 prinsip dalam lingkungan (Thomas A. Fisher, AIA, November, 1992) : lingkungan yang sehat, efesiensi energy, material ramah lingkungan, bentuk lingkungan/tata guna lahan, desain yang baik. Menururt Mc Cool. at all, 2003 dalam menjaga kelestarian suatu objek, juga harus memperhatikan daya dukung (carrying capacity).
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian menggunakan deduktif rasionalistik, dimana penelitian deduktif adalah penelitian yang menggunakan teori atau konsep sebagai bingkai dalam penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Muhajir (2000) metode deduktif rasionalistik merupakan ilmu yang dibangun berdasarkan rasionalisme menekankan pada pemaknaan empiri, pemahaman intelektual dan kemampuan berargumentasi secara logis dan perlu didukung oleh data empirik yang relevan.
Penelitian ini menggunakan dua metode analisis yaitu metode analisis secara kuantitatif dan metode analisis secara kualitatif. Metode analisis kuantitatif akan digunakan untuk mengukur secara matematis instrumen-instrumen skalatis, seperti dalam analisis data secara statistik deskriptif dan pengujian-pengujian khusus pada data angka/nominal. Sementara itu, metode
Gambar 1. Wilayah Penelitian
ISSN 1907 - 8536 29 3.89 3.56 3.69 4.5 0 1 2 3 4 5
Kualitas fisik jalan Jarak Tempuh Moda Tranportasi
analisis secara kualitatif merupakan metode analisis secara deskriptif yaitu analisis yang ditujukan untuk mempertajam hasil analisis kuantitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Potensi Produk Wisata dan Pasar Desa Tangkiling A. Atraksi
Berdasarkan hasil analisis potensi atraksi yang berperan dalam pengembangan desa Tangkiling sebagai desa wisata adalah wisata susur sungai.
Berikut akan di jabarkan potensi atraksi/daya tarik wisata pada gambar berikut di bawah ini
B. Aksesibilitas
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas aksesibilitas desa Tangkiling dalam mendukung pengembangan desa Tangkiling sebagai desa wisata sudah cukup terpenuhi. Berikut akan di jabarkan kualitas aksesibilitas pada desa Tangkiling dalam mendukung pengembangangnya sebagai desa wisata pada gambar berikut di bawah ini
0 1 2 3 4 5
Agrowisata Pertunjukkan Seni dan Budaya Perkampungan Tradisional Masyarakat Kerajinan Masyarakat Lokal Aktifitas Sosial Budaya Masyarakat Lokal Kesenian Tradisional Hiking/menjelajah hutan Pura Agama Hindu Bali Penangkaran Buaya Pendakian/Panjat Tebing Pengamatan Aktifitas Satwa Cagar Alam Batu Banama Arsitektur Lokal Rumah Keramat/Pasah Patahu Biara-biara Karmelit Hutan Hujan Tropika dataran Rendah Hutan Belantara/Keanekaragaman Hayati Wisata Susur Sungai Rungan
Tidak M en ar ik K uran g M en a ri k S ed an g M en ar ik S an ga t M en ari k
Gambar 2. Tingkat Potensi Atraksi/Daya Tarik Wisata Sumber : Analisis, 2010
Gambar 3. Tingkat Kualitas Aksesibilitas Sumber : Analisis, 2010
30 ISSN 1907 - 8536
Kualitas aksesibilitas menuju kawasan desa Tangkiling sudah cukup terpenuhi hanya saja kondisi beberapa titik di daerah desa wisata Tangkiling menuju beberapa objek wisata di desa Tangkiling perlu perbaikan dan peningkatan kualitas infrastruktur. Juga perlunya pengembangan kualitas transportasi tradisional seperti kelotok dalam memberikan kualitas kenyamanan pada wisatawan yang menggunakan jasa transportasi kelotok dan kapal wisata susur sungai. Perlunya perbaikan untuk signage/penunjuk arah menuju desa wisata Tangkiling, objek wisata di desa wisata Tangkiling. Juga perlunya perletakan signage pada daerah-daerah yang strategis yang mudah dengan jelas di lihat dan dijumpai oleh wisatawan/pengunjung.
A. Amenitas
Berdasarkan hasil analisis kualitas amenitas pada desa Tangkiling masih belum terpenuhi. Fasilitas rumah makan dan penginapan masih sangat minim. Untuk fasilitas akomodasi penginapan di Desa Tangkiling masih belum ada. Hal ini menyebabkan wisatawan yang datang ke Desa Tangkiling memiliki lama tinggal (length of stay) yang sangat kecil.
Berikut dapat kita lihat kualitas amenitas pada desa Tangkiling yang ditunjukkan pada gambar berikut :
Berdasarkan hasil analisis terhadap kualitas fasilitas pendukung pengembangan desa wisata Tangkiling, diperoleh hasil fasilitas yang sangat dibutuhkan berdasarkan penilaian terendah dari kualitas fasilitas menjadi faktor yang dominan pengembangannya seperti pada gambar dibawah ini antara lain : pusat cenderamata, akomodasi penginapan/homestay, pusat informasi wisata. B. Karakter dan Segmen Pasar
Analisis karakter dan segmen pasar pada desa wisata Tangkiling dilakukan berdasarkan parameter asal wisatawan, motivasi kunjungan wisatawan, aktifitas atau kegiatan yang dilakukan wisatawan, persepsi wisatawan terhadap desa Tangkiling, frekuensi kunjungan dan lama kunjungan.
2.15 2.18 2.36 2.45 2.61 2.68 2.83 2.85 2.91 3.03 3.03 3.06 3.13 3.4 0 1 2 3 4 5
Pusat Cendera Mata Akomodasi Penginapan/homestay Pusat Informasi Wisata Fasilitas kuliner Persampahan PKL/Kios-kios Penunjang KM/MCK Drainase Air Bersih Fasilitas tempat duduk dan berteduh Telekomunikasi Sarana Peribadatan Fasilitas Parkir Keamanan S an ga t B uruk B uruk C uk up B aik S an ga t B aik
Gambar 4. Tingkat Kualitas Amenitas Pada Desa Tangkiling Sumber : Analisis, 2010
ISSN 1907 - 8536 31
Tabel 1. Segmen Pasar
Parameter Pembahasan
Asal Wisatawan Asal wisatawan pada desa Tangkiling sebagian besar adalah wisatawan nusantara yang berasal dari daerah-daerah di Kalimantan Tengah.
Motivasi Wisatawan Motivasi kunjungan wisatawan ke desa wisata Tangkiling antara lain didominasi oleh : mengenal alam, lepas dari rutinitas dan bersenang-senang. Aktifitas Wisatawan
Aktifitas atau kegiatan utama yang ingin dilakukan wisatawan ke desa wisata Tangkiling antara lain : melihat pemandangan alam dan pengamatan satwa dan burung.
Persepsi Wisatawan
Terkait dengan persepsi wisatawan terhadap kawasan desa wsiata Tangkiling menunjukkan persepsi dominan yang melekat dalam benak wisatawan adalah kesan keindahan alam dan kehidupan flora dan fauna.
Frekuensi Kunjungan Rata-rata frekuensi kunjungan wisatawan ke desa wisata Tangkiling yaitu 6 – 10 kali. Lama Kunjungan Rata-rata kunjungan wisatawan ke desa wisata Tangkiling memilih memilih tidak menginap atau
langsung pulang.
Sumber : Analisis, 2010 Analisis Peluang Pengembangan Desa Wisata Tangkiling
Analisis peluang potensi produk dalam pengembangan desa wisata Tangkiling dilakukan berdasarkan parameter penilaian utama adalah parameter kualitas dan tingkat perkembangan/prospek ke depan
Tabel 2. Matrik Penilaian Kualitas Produk Wisata Desa Tangkiling Parameter Kualitas
Produk Wisata Nilai Analisis
A1 Keunikan Atraksi Wisata
(50%) 3
Keunikan pada desa Tangkiling antara lain dengan adanya atraksi wisata susur sungai yang
menjadi potensi daya tarik dan keunikan atraksi sosial budaya masyarakat
A2 Keragaman Daya Tarik (kuantitas)
(50%) 5
Desa Tangkiling mempunyai keragaman daya tarik wisata antara lain : susur Sungai Rungan, Hutan Belntara, Hutan Hujan Tropika, Biara-biara
Karmelit, Cagar Alam Batu Banama, Pengamatan Aktivitas Satwa, Penangkaran Buaya, Agrowisata dan masih banyak lainnya.
Total Nilai 4
Kelas 4
32 ISSN 1907 - 8536
Tabel 3. Matrik Penilaian Perkembangan dan Prospek Produk Wisata Desa Tangkiling
Parameter Tingkat
Perkembangan Nilai Analisis
B1 Skala Jangkauan Pasar
(25%) 5
Skala Jangkauan pasar pada desa Tangkiling sudah di tingkat global (dunia) dengan adanya kunjungan wisatawan pada desa Tangkiling
melalui atraksi wisata Susur Sungai B2
Jaringan Aksesibilitas (Keterjangkauan menuju obyek wisata)
(20%)
5
Desa Tangkiling sangat mudah di kunjungi dan dicapai serta memiliki link dengan pintu masuk utama kota dengan jarak tempuh yang relatif mudah dan waktu tempuh yang relatif pendek
bila di akses melalui jalur darat. B3 Kelengkapan Sarana dan Prasarana
(15%) 3
Memiliki 3 macam sarana pendukung antara lain : sarana peribadatan, kios-kios pendukung, dan
Telekomunikasi. B4 Besarnya Jumlah Wisatawan yang Berkunjung (20%) 4
Berdasarkan hasil survey terhadap besarnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek-objek wisata di desa Tangkiling diketahui rata-ratajumlah wisatawan antara 25.001 – 35.000
pertahun B5 Prospek Pengembangan dikaitkan trend produk pariwisata ke depan (20%) 4
Melihat dari prospek pengembangan dikaitkan deng trend produk pariwisata ke depan menunjukkan bahwa pada desa Tangkiling memiliki potensi yang kuat terhadap peluang
pengembangan dengan atraksi utama yaitu susur sungai Rungan.
Total Nilai 4,3
Kelas 5
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 5. Diagram Kartesius Peluang Produk Wisata Pada Desa Tangkiling Sumber : Analisis yang diolah, 2010
ISSN 1907 - 8536 33
Berdasarkan hasil analisis menggunakan diagram kartesius. menunjukkan bahwa peluang produk wisata desa Tangkiling kecamatan Bukit Batu Kalimantan Tengah termasuk dalam kuadran I dengan keunikan dan perkembangan/prospek peluang yang “tinggi”.
Analisis Aspek Pengembangan Produk Dalam Upaya Mendukung Pelestarian Lingkungan. Analisis Aspek Pengembangan Produk Dalam Upaya Mendukung Pelestarian Lingkungan dilakukan untuk mengetahui aspek apa saja dalam pengembangan produk pada desa wisata Tangkiling yang dapat menjadi instrument penting dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan.
Tabel 4. Matrik Aspek Pengembangan Produk Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan
Aspek Pengembangan Produk Analisa
Pendidikan Lingkungan
Atraksi
Adanya papan peraturan kepada wisatawan dalam berperilaku maupun melakukan aktifitas/kegiatan wisata di desa Tangkiling hanya saja perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi.
Pengembangan ekowisata pada desa Tangkiling yang mengarah pada pendidikan lingkungan dalam upaya dalam mendukung pelestarian lingkungan Pada desa Tangkiling atraksi yang berhubungan
dengan pendidikan lingkungan antara lain : atraksi wisata susur sungai, pengamatan satwa langka orang utan, agrowisata.
Amenitas Adanya Balai Benih Pertanian dan Perikanan Tangkiling dengan kegiatan penelitian, pendidikan dan edukatif.
Aksesibilitas Belum adanya pengembangan aksesibilitas pada desa Tangkiling dalam pendidikan lingkungan.
Penggunaan Material/Bahan
Ramah Lingkungan
Amenitas
Pengembangan amenitas pada desa Tangkiling kebanyakan menggunakan bahan material kayu dan juga terdapat akomodasi pada desa Sei Gohong berupa ecovillage yang merupakan akomodasi ramah terhadap lingkungan dan menyatu dengan alam.
Aksesibilitas
Pada Desa Tangkiling terdapat transportasi tradisional berupa perahu dan sampan yang ramah terhadap lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar yang merupakan salah satu pengembangan produk yang mendukung dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan.
Daya Dukung
Atraksi Daya dukung pada desa Tangkiling masih memenuhi dalam pengembangan atraksi.
Amenitas
Untuk Pengembangan fasilitas pada desa Tangkiling sangat diperlukan terutama untuk akomodasi, dan pengembangan amenitas masih memenuhi daya dukung lingkungan.
34 ISSN 1907 - 8536
Aksesibilitas
Kondisi aksesibilitas pada desa Tangkiling masih memenuhi daya dukung dalam upaya pelestarian lingkungan kawasan desa wisata Tangkiling Kecamatan Bukit Batu Kalimantan Tengah.
Pengendalian Tata Guna
Lahan
Atraksi Belum adanya pengendalian tata guna lahan pada desa wisata Tangkiling dalam pengembangan atraksi. Amenitas Belum adanya pengendalian tata guna lahan pada desa wisata Tangkiling dalam pengembangan amenitas. Aksesibilitas Belum adanya pengendalian tata guna lahan pada desa wisata Tangkiling dalam pengembangan aksesibilitas.
Regenerasi Sumber Daya
Lingkungan
Atraksi
Adanya pengembangan atraksi dalam regenarasi sumber daya lingkungan pada desa Tangkiling antara lain : penghijauan/penanaman kembali tanaman langka yang terdapat pada kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling.
Amenitas Belum adanya pengembangan amenitas dalam regenerasi sumber daya lingkungan. Aksesibilitas Belum adanya pengembangan aksesibilitas dalam regenerasi sumber daya lingkungan.
Sumber : Analisis, 2010
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa : (1) Potensi atraksi pada desa Tangkiling cukup menarik, sebagaimana ditunjukkan dari penilaian yang relatif tinggi wisatawan terhadap atraksi wisata susur sungai, untuk kualitas amenitas seperti akomodasi, pusat informasi dan cenderamata masih kurang terpenuhi, dan untuk kualitas aksesibilitas pada desa Tangkiling sudah cukup terpenuhi dengan baik. Pasar pada desa wisata Tangkiling merupakan kalangan yang termasuk dalam karakteristik bersifat alam dan melakukan perjalanan wisata dalam kelompok. (2) Potensi produk wisata desa Tangkiling mempunyai peluang yang tinggi dalam pengembangannya desa wisata Tangkiling. (3) Aspek pengembangan produk yang dapat menjadi instrument penting dalam mendukung dalam upaya pelestarian lingkungan meliputi : aspek pengembangan produk yang mengarah pada pendidikan lingkungan dan penggunaan material/bahan yang ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsismi, Dr, Prof. 1996, Prosedur Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi., 1997, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Bandung.
Ahimsa-Putra, Heddy Shri; Ari Sujito, Wiwied Trisnadi., 2000., Pengembangan Model Pariwisata Pedesaan Sebagai Alternatif Pembangunan Berkelanjutan. Puspar-UGM, Yogyakarta.
ISSN 1907 - 8536 35
Diworoputro, L., 2009, Posisi Potensi Produk Bantang Budaya Terhadap Pola Desa Wisata Berjo, UGM, Yogyakarta.
Eagles, Paul F.J.; Mc Cool, Stephen F. & Haynes, Christoper D., 2002 Sustainable Tourism in Protected Areas : Guidelines for Planning and Management, IUCN, United Kingdom. Fennel, D.A., 2002, Ecotourism Program Planning, CABI Publishing, Canada.
Gunn, Clare, A., 1994, Tourism Planing 2nd Ed., Taylor and Francis, USA.
Gunawan, Myra. P., 1997, Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan, ITB, Bandung.
Hall, Michael, C., 2000, Tourism Planning : Policies, Processes And Relationship, Pearson Education. Ltd, UK.
Holden,A. and Kealy,H., 1996, A Profile of UK Outbound “Environmentally Friendly” Tour Operators,Tourism Management, 17:60-4.
Hutama, Pandu Satria., 2008, Prinsip Pembangunan Pariwisata Berkesinambungan Dalam Pengembangan Agrowisata, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Inskeep, Edward., 1991, Tourism Planning An Integrated and Sustainable Development Approach, Van Nostrand Reinhold, New York.
______________., 1993, Tourism Planning An Integrated and Sustainable Development Approach, Van Nostrand Reinhold, New York.
Kusumayadi, Endar Sugiarto, 2000, Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Mcintosh, R., Goeldner C.R., Ritchie, Brent, J.R., 1995, Tourism : Principles, Practices, and Philosophy, John Wiley & Sons.Inc, Canada.
Muliawan, H., 2000, Makalah Perencanaan dan Pengembangan Desa Wisata, Stuppa Indonesia.
Nuryanti, Wiendu., 1993, Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya, Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Pelapory, L.M., 2009, Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan desa penglipuran sebagai destinasi wisata berbasis pedesaan, UGM, Yogyakarta.
Prakoso, Aditha Agung., 2008, Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendekatan Rute Wisata Kasus : Desa Wisata Srowolan, Sleman, DIY, UGM, Yogyakarta.
Suhardjo, 2008, Geografi Pedesaan, IdeAs Media, Yogyakarta.
Soebagyo, 1991, Desa Wisata di Bali : Tantangan dan Kesempatan, dalam Kertas Kerja PPM/UGM, Yogyakarta.
Swarbrooke, John., 1995, Attraction Management, Prentice Hall, London.
_______________., 2004, Sustainable Tourism Management, CABI Publishing, Oxon.
Roberts,L. and Hall, D., 2001, Rural Tourism and Recreation : Principles and Practice, CABI, USA.
36 ISSN 1907 - 8536
Rural Tourism An Introduction (Richard & Julia Sharpley) 1997, International Thomson Business Press, London, UK.
Wahab, Salah and John Pigram., 1997, Tourism Development and Growth, Routledge, London.
Wahab, Salah., 2003, Manajemen Kepariwisataan, PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Warpani, Suwardjoko P, dan Warpani, Indira P., 2007, Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah, ITB, Bandung. http://www.ekowisata.html http://www.rhc.at/kalteng/gallery.php http://www.kaltengpos.com http://www.wikipedia.com http://wordpress.com/2007/07/17/agroindustri-masa-depan-kita-semua/. http://id.wikipedia.org/wiki/Konservasi http://community.um.ac.id/showthread.php?70746-Upaya-Pelestarian-Lingkungan-Hidup http://id.wikipedia.org/wiki/Pelestarian_lingkungan_hidup http://agustinarahmayani.wordpress.com/2008/04/17/pemanfaatan-dan-pelestarian-lingkungan-hidup/ (www.agnet.org/library/article/eb458b.html