• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Subjek Penelitian

Latar dan subjek dari penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan subjek penelitian yang akan dibahas lebih lanjut sebagai berikut. 3.1.1 Latar Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Secara geografis SD Negeri Getasan terletak di desa Getasan yang berada lereng Gunung Merbabu. Lokasi SD Negeri Getasan sangat strategis yang berada di pingir jalan raya dan bersebelahan dengan pasar Getasan. Sehingga akses yang ditempuh untuk mencapai SD Negeri Getasan cukup mudah yaitu dengan alat transportasi umum seperti bus.

3.1.2 Latar Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 di SD Negeri Getasan. Pada siklus I dilaksanakan dalam tiga kali petemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari hari Senin, 18 April 2016 pukul 07.35 sampai dengan pukul 10.10. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 20 April 2016 dan pertemuan ketiga untuk mengadakan tes evaluasi siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 22 April 2016. Pelaksanaan siklus II ini sama dengan pelaksanaan siklus I yaitu dilakukan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 27 April 2016.

3.1.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Getasan tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Objek dari penelitin ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada tema makananku sehat dan bergizi dengan menggunakan pendekatan saintifik.

(2)

3.2 Jenis Penelitian

Slameto (2015:143), metode penelitian adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision masker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk memecahakan suatu masalah melalui tindakan-tindakan tertentu yang sesuai dengan masalah dengan adanya peran dari peneliti dan dari pihak-pihak tertentu.

Kunandar (44-45), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pnelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partiipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran di dalam kelas, dengan memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas serta meningkatkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Asep Saepul Hamdi (2015:19) menyebutkan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulnnya. Jadi variabel adalah sarana untuk memperoleh pemahaman terhadap suatu masalah yang sedang diteliti agar mendapatkan hasil penelitian yang benar.

Penelitian ini ada dua variabel, yaitu variabel bebas atau independen dan varibel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:

3.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas (indenpenden), adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Varibel bebas

(3)

dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan saintifik dalam tema ‘makananku sehat dan bergizi’.

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat (dependen), adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IVB setelah dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik.

3.4 Rencana Tindakan

Jenis penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Dimana dalam setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu rencana tindakan, pelaksanan tindakan, obserasi dan refleksi. Secara rinci, prosedur dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:

3.4.1 Pelaksanaan Siklus I 3.4.1.1 Perencanaan Tindakan

1. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang terdapat dalam tema yang akan dibahas untuk kemudian disampaikan kepada siswa dengan menggunakan pendekatan saintifik.

2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dengan pendekatan saintifik yang berkaitan dengan tema pembelajaran yang dipilih, menentukan model pembelajaran yang tepat dengan materi pembelajaran, mempersiapkan sumber dan media yang digunakan dalam pembelajaran, membuat lembar kerja siswa.

3. Membuat instrumen lembar observasi yang digunakan dalam siklus penelitian. Lembar observasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

4. Menyusun alat evaluasi pembelajaran, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran yang sudah tercapai. Bentuk alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan berdasarkan hasil observasi. Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 15 butir soal.

(4)

3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam siklus pertama ini adalah dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Kegiatan pembelajaran dalam siklus pertama dilakukan selama 3 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pendekatan saintifik. Kemudian pada pertemuan ketiga guru melanjutkan pembelajaran pada pertemuan kedua dan melakukan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik.

3.4.1.3 Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung tahap observasi perlu diamati dengan teliti. Observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung bertujuan untuk mengetahui situasi kegiatan belajar mengajar, mengetahui tingkat perubahan saat pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Objek pengamatan adalah segala sesuatu yang menyangkut proses pelaksanaan tindakan meliputi aktivitas guru dan siswa.

3.4.1.4 Refleksi

Tahap refleksi peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu dengan menganalisis hasil observasi yang sudah dilakukan. Dengan melakukan evaluasi peneliti dapat mengetahui hasil tindakan yang sudah dilakukan dalam siklus I. Dari hasil tersebut dapat terlihat kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam siklus I, apabila terdapat kekurangan maka peneliti perlu memperbaiki pelaksanaan tindakan yang tidak sesuai dengan rencana, untuk kemudian dapat digunakan pada siklus berikutnya.

3.4.2 Siklus II

Rencana tindakan Siklus II merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan tindakan siklus I. Kegiatan yang dilakukan dalam siklus II ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I. Prosedur yang digunakan dalam siklus II ini juga sama dengan prosedur yang digunakan pada Siklus I yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut.

(5)

3.4.2.1 Perencanaan Tindakan

1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan refleksi pada perbaikan pembelajaran siklus I.

2. Membuat kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II dengan pendekatan saintifik yang sesuai langkah-langkah 5M, menentukan model pembelajaran yang tepat dengan materi pembelajaran, mempersiapkan sumber dan media yang digunakan dalam pembelajaran, membuat lembar kerja siswa.

3. Membuat instrumen lembar observasi yang digunakan dalam siklus penelitian. Lembar observasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

4. Menyusun alat evaluasi pembelajaran, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran yang sudah tercapai. Bentuk alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan berdasarkan hasil observasi. Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 15 butir soal.

3.4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam siklus II ini adalah dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Kegiatan pembelajaran dalam siklus pertama dilakukan selama 3 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pendekatan saintifik. Kemudian pada pertemuan ketiga guru melanjutkan pebelajaran pada pertemuan kedua dan melakukan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik.

3.4.2.3 Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap observasi siklus II sama dengan yang dilakukan pada siklus I yaitu dengan melakukan pengamatan yang menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Untuk mengetahui kesesuaian pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.

(6)

3.4.2.3 Refleksi

Tahap yang terakhir dalam siklus II adalah refleksi. Kegiatan refleksi yang dilakukan dalam siklus II ini sama dengan kegiatan refleksi yang sudah dilakukan dalam siklus I. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur dan mengambil kesimpulan apakah penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV B SD Negeri Getasan pada tema makanan sehat dan bergizi semester II tahun pelajaran 2015/2016 hingga ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 85%.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan beberapa teknik yaitu tes, observasi dan dokumentasi yang akan dipaparkan lebih lanjut dibawah ini.

3.5.1 Tes

Tes adalah beberapa soal yang berupa pertanyaan yang harus dijawab dengan kemampuannya sendiri. Teknik tes berfungsi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang sudah diajarkan. Bentuk dari tes ini adalah dengan siswa diminta untuk mengerjakan soal yang sudah diberikan pada akhir pembelajaran sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi.

3.5.2 Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis (Slameto, 2015:232). Dalam hal ini peneliti memerlukan instrumen lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar mengajar guru dan siswa dengan menggunakan pendekatan saintifik.

3.5.3 Dokumentasi

Menurut Slameto (2015:248) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, film, gambar (foto), karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini dokumentasi berfungsi sebagai bukti dan sumber data bahwa pelaksanan penelitian sudah dilakukan di SD Negeri Getasan. Dokumentasi tersebut berupa surat ijin penelitian, surat keterangan telah

(7)

melaksanakan penelitian, surau ijin uji validitas dan reabilitas, lembar observasi, daftar nilai siswa, dan foto ketika pelaksanan tindakan berlangsung.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dari penelitian yang sedang dilakukan. Terdapat dua macam alat pengumpulan data yaitu tes dan non tes.

3.6.1 Soal Tes

Soal tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah soal tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda yang berjumlah 15 soal. Soal tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui dan mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, soal tes dibuat dengan menyesuaikan indikator yang sudah ditetapkan. Berikut adalah tabel kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

Kompetensi Dasar Indikator

Nomor Soal

3.7Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

 Membedakan makanan sehat dan tidak sehat

9, 18

 Menyebutkan kandungan

gizi dalam makanan 1, 2, 14, 16

3.16 Menentukan nilai terkecil dan terbesar dari hasil pengukuran panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana

 Membaca dan membuat kesimpulan dari tabel yang disajikan

6,7,8

1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta.

 Menyebutkan sikap yang menunjukkan rasa syukur terhadap nikmat Tuhan

11,20,15

3.3 Memahami manusia dalam  Mengidentifikasi kegiatan ekonomi penduduk dataran

3, 4, 5, 10, 13

(8)

hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya

tinggi

1.2 Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.  Membaca informasi teknologi pengolahan makanan 12, 17, 19 Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I1

Kompetensi Dasar Indikator

Nomor Soal

3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

 Manfaat sumber daya alam 3, 4  Menyebutkan hasil sumber

daya alam 1, 2, 19

4.16 Menyajikan hasil pengukuran panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana

 Menyajikan data dengan menggunakan turus

8, 9,

1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta.

 Menyebutkan sikap disiplin dalam mengatur pola hidup sehat

19,11, 12, 14

 Menyebutkan hak dan kewajiban dalam menjaga kesehatan tubuh

10, 16, 17,13

2.1 Menunjukkan sikap berani mengekspresikan diri dalam berkarya seni

 Membuat karya seni tiga dimensi

15, 20

1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah

 Menjelaskan jenis-jenis makanan khas Indonesia

(9)

Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar.

3.6.2 Non Tes

Penilaian dalam non-tes yang digunakan peneliti adalah observasi secara langsung yaitu dengan mengamati kegiatan belajar mengajar dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Peneliti memerlukan instrumen lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa (terlampir).

3.7 Indikator Kinerja

Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa, perlu adanya tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan tindakan kelas ini yaitu melalui indikator kinerja yang dipaparkan sebagai berikut:

3.7.1 Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik berjalan baik dengan hasil belajar siswa mencapai KKM 67.

3.7.2 Ketercapaian ketutasan belajar siswa rata-rata kelas di atas 85%. 3.8 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. data yang diperoleh dari hasil observasi adalah data kualitatif. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan mengadakan tes hasil belajar tema makanan sehat dan bergizi untuk masing-masing siklus. Data kuantitatif dan kualitatif yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisa dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif dengan cara membandingkan kondisi antar siklus I dan siklus II. Kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan serta interprestasi data kualitatif dan data kuantitatif yang ditandai dengan perubahan yang terjadi yaitu dengan meningkatnya hasil belajar siswa kelas IVB SD Negeri Getasan.

Hasil belajar siswa dapat dianalisis dengan cara menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut:

(10)

3.9 Teknik Analisis Uji Instrumen

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian sebelumnya harus dianalisis uji instrumen dengan uji validitas, uji reliabilitas dan tingkat kesukaran soalnya dengan.

3.9.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas (Kesahihan) adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran (diagnosis) dengan arti atau tuuan kriteria belajar atau tingkah laku (Ngalim Purwanto, 2010:137). Sedangkan menurut Saifudin Azwar (2011:173), validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya.

Uji validitas dilakukan terhaap variabel soal tes evaluasi hasil belajar siswa. Perhitungan validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 16.0. Pengujian validitas dilakukan dengan teknik Corrected Item Total Correlation. Dengan terlebih dahulu peneliti mencari r tabel yang digunakan sebagai acuan tingkat validitas soal tersebut. Berikut hasil r tabel yang sudah dicari dengan program SPSS for windows versi 16.0:

Tabel 3.3 R Tabel

Df t_0.05 r_0.05

34 1.69 0.28

Validitas soal yang dilakukan di kelas VA dan VB SD Negeri Getasan dengan soal yang terdiri dari 20 butir soal.

Dari hasil pegujian dengan SPSS, kemudian pada nilai Corrected Item Total Correlation dibandingkan dengan r tabel yang sudah ditentukan yaitu sebesar 0,28. Apabila nilai Corrected Item Total Correlation <0,28 maka soal yang diuji tidak valid, namun sebaliknya jika nilai Corrected Item Total

�� � � = � � �

(11)

Correlation >0,28 berarti soal tersebut valid dan dapat digunakan untuk evaluasi hasil belajar siswa. Berikut adalah hasil validitas soal:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Soal Siklus I Corrected Item-Total Statistics

Kriteria Nomor soal

Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 20

Tidak Valid 15, 17, 18, 19

Hasil uji validitas yang terdiri dari 20 butir soal terlihat bahwa soal nomor 15, 17, 18, 19, 20 tidak valid. Hal ini dikarenakan nilai Corrected Item-Total Correlation menunjukkan kurang dari r tabel yang sudah ditentukan yakni 0,28. Untuk itu soal yang tidak valid tidak akan digunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.

Hasil pegujian dengan SPSS, kemudian pada nilai Corrected Item Total Correlation dibandingkan dengan r tabel yang sudah ditentukan yaitu sebesar 0,28. Apabila nilai Corrected Item Total Correlation <0,28 maka soal yang diuji tidak valid, namun sebaliknya jika nilai Corrected Item Total Correlation >0,28 berarti soal tersebut valid dan dapat digunakan untuk evaluasi hasil belajar siswa. Berikut adalah hasil validitas soal:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Soal Siklus II Corrected Item-Total Statistics

Kriteria Nomor soal

Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18

Tidak Valid 3, 10, 13, 19, 20

Hasil uji validitas yang terdiri dari 20 butir soal terlihat bahwa soal nomor 3, 10, 13, 19, 20 tidak valid. Hal ini dikarenakan nilai Corrected Item-Total Correlation menunjukkan kurang dari r tabel yang sudah ditentukan yakni 0,28.

(12)

Untuk itu soal yang tidak valid tidak akan digunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II.

3.9.2 Reliabilitas Instrumen

Ngalim Purwanto (2010: 139) reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi.Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas di antaranya metode tes ulang, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode formula KR – 20, KR – 21, dan metode Anova Hoyt.

Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode Cronbach’s Alpha dengan program SPSS for windows versi 16.0. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan Anova Hoyt. Pengukuran koefisien reliabilitas instrument dalam penelitian mengacu pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.6

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Rentang Kriteria 0,80 – 1,00 Sangat reliable ˂ 0,80 – 0,60 Reliabel ˂ 0,60 – 0,40 Cukup reliable ˂ 0,40 – 0,20 Agak reliable ˂ 0,20 Kurang reliable

Hasil uji reliabilitas siklus I dan siklus II yang dilakukan di SD Negeri Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut:

(13)

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I dan Siklus II Reliability Statistics

Siklus Cronbach's

Alpha N of Items Kategori

I .733 20 Reliable

II .804 20 Sangat Reliabel

Tabel hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada siklus I mencapai angka 0,733 yang menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas soal pada siklus I termasuk dalam kategori reliable. Sedangkan hasil uji reliabilitas pads siklus II menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha mencapai angka 0,804 yang berarti tingkat reliabilitas pada siklus II dalam kategori sangat reliabel.

3.9.3 Uji Kesukaran Soal

Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar.Nilai tingkat kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara jumlah siswa yang berhasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

�� = ∑ �∑ �

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

∑ B = jumlah siswa menjawab benar ∑ P = jumlah siswa peserta tes

Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 1

(14)

(satu) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar.Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa. Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto (2013: 101) sebagai berikut:

Tabel 3.8

Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Rentang Kriteria

0,00 – 0,32 Sukar 0,33 – 0,66 Sedang

0,67 – 1,00 Mudah

Berikut hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri Getasan dengan jumlah keseluruhan responden 36 siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,32 Sukar 3, 7, 17, 18 4 0,33 – 0,66 Sedang 1, 2, 4, 5, 8, 9, 14, 15, 16, 20 10 0,67 – 1,00 Mudah 6, 10, 11, 12, 13, 19, 6 Total 20 Tabel 3.10

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,32 Sukar 3,7, 9, 14, 19, 20 6 0,33 – 0,66 Sedang 1, 2, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 15 9 0,67 – 1,00 Mudah 12, 13, 16, 17, 18 5

(15)

Hasil uji tingkat kesukaran soal pada siklus I dan siklus II, terlihat bahwa pada siklus I terdapat 4 soal dalam kategori sukar, 10 soal dalam kategori sedang, dan 6 soal dalam kategori mudah. Sedangkan hasil uji tingkat kesukaran pada siklus II terdapat 6 soal dalam kategori sukar, 9 soal dalam kategori sedang, dan 5 soal dalam kategori mudah. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa soal evaluasi siklus II lebih sukar dibandingkan dengan soal evaluasi siklus I.

Gambar

Tabel 3.3  R Tabel
Tabel hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS versi 16.0  terlihat  bahwa nilai  Cronbach’s Alpha pada siklus I mencapai angka 0,733 yang  menunjukkan  bahwa  tingkat  reliabilitas  soal  pada  siklus  I  termasuk  dalam  kategori  reliable

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut dikarenakan perbedaan kriteria estimasi yang digunakan pada setiap metode, akan tetapi kebanyakan kadar MgO yang ada pada blok model hampir 90%

Strategi mengembangkan dan memperkuat sistem e-journal yang telah terbangun untuk menjalin jejaring (networking) dengan peneliti di tingkat global. BBTPPI sebagai

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia-Nya yang memampukan penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Tugas dan wewenang Polisi Lalu Lintas dalam menegakan hukum terhadap pengemudi yang berkaitan dengan kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia adalah

Hasil analisis tim medis atau psikolog yang ditunjukan (apabila diperlukan). Rekam jejak kejahatan yang pernah dilakukan oleh Saksi atau Pelapor. Saksi atau Pelapor

Gambar 3.112 Desain User Interface Sub-Menu Workout by Muscles

20 Pasal 43 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 , Tambahan

Nilai mutlak t hitung lebih besar dari t tabel dengan alpha 5% sebesar 1,96 artinya Persepsi Terhadap Brilink berpengaruh significant dan positif terhadap