• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jembatan Srandakan. Penurunan Pilar Jembatan akibat Degradasi Dasar Sungai dan Erosi Lokal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jembatan Srandakan. Penurunan Pilar Jembatan akibat Degradasi Dasar Sungai dan Erosi Lokal"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

Jembatan Srandakan

Penurunan Pilar Jembatan akibat

Degradasi Dasar Sungai dan

Erosi Lokal

Foto:

Tito Agung Wicaksono (MPBA 2002)

Istiarto (2002, 2003, 2005, 2006)

(2)

Jembatan Srandakan

Lintas Kab. Bantul

Kab. Kulon Progo,

km 23.170 dari Yogyakarta.

Menyeberangi K. Progo hilir.

Terpanjang di P. Jawa, 531 m.

(3)

Kegagalan pilar jembatan: fondasi pilar #25 dan #26 turun.

Pilar #26 #25

Kulon Progo

Bantul

Jembatan darurat

tipe Bailley

(4)

2

2

LOKASI JEMBATAN SRANDAKAN

NO. 26.011.001.0, KM. 23,170 (YK), RUAS 011.P (SRANDAKAN - TOYAN)

1 Pulowatu 018 016 038 045 Kalasan Trowono Mulo Kemiri Bt s . Ja te n g Jerukwudel Baran (Rongkop) Bedoyo Pecucak Semuluh Blimbing Candirejo Semin WONOSARI Gledag Sambipitu Gading Temanggung Panggang Barongan Singosaren Piyungan Janti Mlati Ngijon Sedayu Klangon Samas BANTUL Palbapang Pandak Sp. Galur Ka ra n g n o n g ko Temon Toyan WATES Sentolo Tegalsari Dekso Kalibawang Klangon Ngaglik Tempel Prambanan Ke SURAKARTA Kaliurang Pakem Ke MAGELANG Samigaluh Nanggulan / Kembang Dayakan Milir Mk. Imogiri Kretek Parangtritis Paliyan Nglipar Kr.Mojo Pandanan Bulu Sumur Ngeposari Duwet Jepitu Sadeng Baron Tepus Ngobaran 013 037 001 002 039 013 040 006 046 047 007 006 044 026 027 005 004 008 004 041 009 010 042 Srandakan 050 050 014 012 012 014 015 033 020 051 020 021 022 048 048 024 029 025 023 023 030 032 030 031 031 030 055 056 054 053 053 052 035 034 034 003 SLEMAN K e P u rw o re jo Congot 037 028 043 036 05 009 010 011 007 017 017 049 019 020 035 Playen Pandean 059 058 061 Bakulan Waduk Sermo 062 Pengasih Kab. Magelang Prov. Jawa Tengah

Cangkringan Sampakan Patuk Jl. Nasional Jl. Provinsi Dawung YOGYAKARTA 060 Jembatan Srandakan

(5)
(6)
(7)

Tahun 1925-1929

Dibangun 1925, selesai 1929

Jembatan lori angkutan tebu.

Panjang jembatan 531 m (59 bentang @ 9 m).

Bangunan bawah

pilar ganda (gabungan 2 tiang),

fondasi tiang pancang beton 20×20 cm

2

(8 buah

kelompok tiang pancang).

(8)
(9)
(10)

1951

Alih fungsi dari jembatan lori angkutan tebu

menjadi jalan raya.

Bangunan atas

gelagar baja dengan lantai kayu jati dan glugu

lebar 3,3 m.

Bangunan bawah tidak diubah

pilar ganda (gabungan 2 tiang),

fondasi tiang pancang beton 20×20 cm

2

(8 buah

kelompok tiang pancang).

(11)

1962

Lantai kayu berangsur-angsur diganti

(12)

Tahun 1979 - 1985

Rehabilitasi dan peningkatan

panjang tetap: 531 m

531 m,

lebar ditambah: 3,3 m

5,5 m.

Bangunan atas

struktur komposit 19 bentang (171 m) dan

voided slab Buntu 40 bentang (360 m).

Bangunan bawah tetap

pilar ganda (gabungan 2 tiang),

fondasi tiang pancang beton 20×20 cm

2

(8 buah

kelompok tiang pancang).

(13)

Dekade 90-an

Fenomena

degradasi dasar sungai

K. Progo,

gerusan lokal di sekitar

pilar jembatan,

peningkatan volume

lalu lintas.

LHR

0

5000

10000

15000

20000

1984

1995

2000

(14)

Dekade 90-an

1925

2000

Lebar sungai

531 m

400 m

El. dasar sungai

7,30 m

10,38 m

El. dasar pile cap

5,40 m

5,40 m

El. muka air min.

5,15 m

7,00 m

El. muka air max.

1,20 m

5,90 m

Referensi elevasi:

lantai jembatan

1,85

4,70

3,08

(15)
(16)

Upaya Penanganan

Groundsill

tidak disetujui.

Sheet pile

tidak disetujui.

Bronjong

menyelimuti tiang pancang di bawah poer (pile

cap),

(17)

Upaya Penanganan

Bronjong

selimut,

lantai hilir.

Dilaksanakan pada tahun anggaran

1997/1998,

(18)
(19)
(20)
(21)

Galian untuk lantai hilir dari konstruksi bronjong (sebelum

kegagalan pilar).

(22)
(23)
(24)
(25)

Upaya Penanganan

Penanganan tidak tuntas

tidak semua tiang pancang diselimuti bronjong,

masalah berpindah pada pilar yang tidak

(26)
(27)
(28)

Pasca Penempatan Bronjong

Gerusan lokal

selimut bronjong

penyempitan luas tampang

9 m

7 m di bagian atas,

9 m

1 m di bagian bawah (dasar selimut bronjong),

kecepatan aliran di antara pilar bertambah.

Faktor lain

struktur tanah dasar: pasir dan granular (mudah lepas),

desain yang kurang pas.

gerusan lokal

bronjong rusak

(29)

Kegagalan Pilar Jembatan

Gerusan lokal

tiang pancang yang tertanam tinggal 1 s.d. 2 m,

daya dukung fondasi berkurang

point bearing saja,

(30)

Kegagalan Pilar Jembatan

19 April 2000

sebuah tronton bermuatan penuh semen

melintas jembatan.

20 April 2000

(31)

Kegagalan pilar #25.

Pilar #25

Pilar #26

(32)

Pilar #25

Pilar #26

(33)

Kegagalan Pilar Jembatan

21 April 2000

(34)

Kegagalan pilar #25 dan #26.

Pilar #26

(35)

Pilar #25

Pilar #26

(36)

Penanganan Pasca Kegagalan

Pilar Jembatan

Jembatan darurat tipe Bailley.

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

Penanganan Pasca Kegagalan

Pilar Jembatan

Perbaikan lantai hilir

tetrapod di bagian alur sungai yang dalam (di

hilir pilar #25 dan #26),

batu kosong (dry rip rap) untuk perataan,

lantai hilir dengan konstruksi bronjong di

(43)

Perbaikan lantai hilir dengan konstruksi bronjong, pasca

kegagalan pilar.

(44)
(45)
(46)
(47)

Jembatan Srandakan

Juni 2002

Beberapa selimut bronjong tampak rusak.

(48)

Jembatan Srandakan

(49)

Kulon Progo

Bantul

(50)

Kulon Progo

Bantul

(51)
(52)
(53)
(54)

Tetrapod beton di

hilir jembatan

untuk

(55)
(56)

Jembatan Srandakan

(57)
(58)
(59)
(60)

Jembatan Srandakan II

Bentang

Panjang 626,75 m (17 bentang)

Lebar jembatan 11 m, lebar jalan 8 m

Struktur atas

Prestressed concrete beam (type I girder)

14 bentang:

70 girder @ 35 m

3 bentang:

15 girder @ 20 m

Struktur bawah

Fondasi sumuran

(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

Jembatan Srandakan

Referensi

Dokumen terkait

Sementara perilaku yang terkait dengan dirinya maka mahasiswa relati menoleransinya (Falah,2012). Hal ini menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan karena bila nanti menjadi

Hasil penelitian diatas menunjukkan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) pada 15 Kabupaten di Sulawesi Selatan telah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,

Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh decanter solid dan pupuk fosfat pada berbagai dosis dan mendapatkan dosis decanter solid dan pupuk fosfat yang terbaik terhadap

Usahakan menggunakan pustaka terbaru, relevan, dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian

Ketika seorang K-Popers tidak berkumpul dengan anggota lain atau teman sesama fandom , simbol yang ditunjukkan seperti cara berpakaian hampir sama dengan yang dikenakan

Kemudian, Pondok Pesantren Amanatul Ummah merupakan pondok pesantren yang dengan tekun dan konsisten mengajarkan kitab Ta’lim al – Muta’allim kepada murid – muridnya untuk

Oleh karena itu, dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan spirit mutu pendidikan di lembaga pendidikan Islam saat ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

Dari data table 4.9 hasil uji F bahwa F hitung 3,593 > F table 1,983 sedangkan signifikan 0,0310 < dari α pada taraf 5% atau 0,05 sehingga hipotesis yang dapat disimpulkan bahwa