SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN KARYAWAN PADA PT VELOZZCITY SEMARANG DENGAN METODE
SMIPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART)
TUGAS AKHIR
OLEH :
NOVITA DWI KURNIASARI G.131.16.0007
PROGRAM STUDI S1-SISTEM INFORMASI
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SEMARANG
ABSTRACT
Promotion of employees' positions at PT Velozzcity is still done manually, so it does not rule out the possibility of decision making done subjectively by only looking at certain aspects, in the selection of employees who only see from the habits every day when working is not effective. Seeing the existing problems, it is needed SPK that can help solve problems in decision making by adjusting criteria and weights that have been set by the company. The method used in decision making is the SMART method, with this method we can find out employees who are included in the weight and criteria for promotion at PT Velozzcity. Problems with PT Velozzcity require a Decision Support System in determining employee promotions. The system development method using the waterfall model is a systematic and sequential software development that will be built using the PHP programming language, Laravel Framework and MySQL database. The final result in this research is the making of Decision Support System for Employee Promotion at PT. Velozzcity With this website-based SMART Method can determine which employees are worthy of consideration and have not been selected to choose one of the best occupying positions. After the decision obtained in the decision support system application, the system will display the results of the decision that has been taken. Keywords: Decision Support System, SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) Method, Waterfall Method
Pembimbing Tugas Akhir
Saifur Rohman Cholil, M.Kom NIS. 06557003102158
ABSTRAK
Kenaikan jabatan karyawan pada PT Velozzcity masih dilakukan secara manual, sehingga tidak menutup kemungkinan jika pengambilan keputusan dilakukan secara subjektif dengan hanya melihat dari sisi aspek tertentu saja, dalam pemilihan karyawan yg hanya melihat dari kebiasaan setiap harinya saat bekerja tidak lah efektif. Melihat masalah yang ada, maka diperlukan SPK yang dapat membantu memecahkan permasalahan dalam pengambilan keputusan dengan menyesuaikan kriteria dan bobot yang sudah di tentukan oleh perusahaan. Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah metode SMART, dengan metode ini kita dapat mengetahui karyawan yang termasuk dalam bobot dan kriteria kenaikan jabatan pada PT Velozzcity. Adanya permasalah pada PT Velozzcity membutuhkan Sistem Pendukung Keputusan dalam menentukan kenaikan jabatan karyawan. Metode pengembangan sistem menggunakan model waterfall merupakan pengembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang akan dibangun menggunakanan bahasa pemograman PHP, Framework Laravel dan database MySQL. Hasil akhir dalam penelitian ini adalah dibuatnya Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Karyawan Pada PT. Velozzcity Dengan Metode SMART berbasis website ini dapat menentukan karyawan yang layak di pertimbangkan dan belum terpilih untuk melilih salah satu yang terbaik dalam menempati kedudukan jabatan. Setelah keputusan yang didapat dalam aplikasi sistem pendukung keputusan tersebut, maka sistem akan menampilkan hasil keputusan yang sudah di ambil.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique), Metode Waterfall
Pembimbing Tugas Akhir
Saifur Rohman Cholil, M.Kom NIS. 0655700310215
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul “SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN KARYAWAN PADA PT
VELOZZCITY SEMARANG DENGAN METODE SMIPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART)” ini dengan baik. Laporan
Tugas Akhir ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat dalam memperoleh kelulusan sarjana (S-1) pada program studi Sistem Informasi, Universitas Semarang.
Selama mengerjakan laporan Tugas Akhir ini, penulis tidak terlepas dari bantuan dan dukungan penuh dari berbagai pihak yang telah tulus mencurahkan waktu dan kesabarannya dalam membantu penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Andy Krisdasusila, SE., MM. Selaku Rektor Universitas Semarang. 2. Bapak Susanto, S.Kom., M.Kom. Selaku Dekan Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Semarang.
3. Bapak Binna selaku Manager PT. Velozzcity.
4. Ibu Prind Triajeng Pungkasanti, S.Kom., M.Kom. Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Semarang.
5. Bapak Saifur Rohman Cholil,M.Kom Selaku Dosen Pembimbing Penulis yang telah memberikan bimbingan dan saran selama penyusunan hingga terselesaikan Laporan Tugas Akhir (TA) ini.
6. Ibu Vensy Vydia, S.Kom, M.Kom Selaku Dosen Wali Penulis.
7. Kedua Orang Tua Saya dan Saudara saya yang telah memberikan motivasi, semangat dan doa untuk kelancaran pembuatan Laporan Tugas Akhir (TA). 8. Seluruh Dosen pengajar dan Staff Fakultas Teknologi Informasi dan
Komunikasi Universitas Semarang.
9. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan hingga terselesaikannya laporan ini.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN PENULIS TUGAS AKHIR ... ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... iii
PENGESAHAN UJIAN TUGAS AKHIR ... iv
ABSTRACT ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiiv
BAB IPENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Tugas Akhir ... 4
1.5 Manfaat Tugas Akhir ... 4
1.6 Metodologi Penelitian ... 5
1.6.1 Objek Penelitian ... 5
1.6.2 Sumber Data ... 5
1.6.3 Metode Pengumpulan Data ... 6
1.6.4 Metode Pengembangan Sistem ... 7
1.7 Sistematika Penulis ... 9
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ... 12
2.1 Sejarah PT. Velozcity ... 12
2.2 Lokasi PT. Velozcity ... 12
2.3 Struktur Organisasi ... 14
2.4 Uraian Tugas dan Wewenang ... 14
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ... 17
3.1 Penelitian Terdahulu ... 17
FINAL
FINAL
3.2 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ... 19
3.3 Kenaikan Jabatan ... 20
3.4 Karyawan ... 20
3.5 Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) ... 20
3.6 PHP (Perl Hypertext Preprocessor) ... 24
3.7 Framework Laravel ... 24
3.8 MySQL ... 25
3.9 Unified Modelling Language (UML) ... 25
3.9.1 Diagram UML... 25
3.10 Pengujian Sistem ... 31
BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISA PERANCANGAN SISTEM ... 32
4.1 Perencanaan ... 32
4.2 Analisa Sistem ... 33
4.3 Analisa Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras)... 33
4.4 Analisa Kebutuhan Software (Perangkat Lunak) ... 33
4.5 Analisa Kebutuhan User ... 33
4.6 Perancangan Sistem ... 34
4.6.1 Use Case Diagram ... 34
4.6.2 Skenario Use Case Diagram ... 35
4.6.3 Class Diagram... 43
4.6.4 Sequence Diagram ... 45
4.6.5 Activity Diagram ... 49
4.7 Perhitungan SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) ... 54
4.7.1 Menentukan Kriteria dan Bobot ... 55
4.7.2 Menghitung Normalisasi Bobot Kriteria ... 56
4.7.3 Memberikan Nilai Pada Setiap Alternatif ... 57
4.7.4 Menentukan Nilai Utility ... 59
4.7.5 Hasil Nilai Akhir ... 61
4.8 Perancangan Database ... 62
4.9 Perancangan Antarmuka ... 66
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM ... 71
FINAL
FINAL
5.1 Implementasi Sistem ... 71
5.1.1 Implementasi Tampilan Aplikasi ... 71
5.2 Pengujian Sistem ... 77
5.2.1 Pengujian Sistem White Box ... 77
5.2.2 Pengujian Sistem Black Box ... 83
BAB VI PENUTUP ... 91 6.1 Kesimpulan ... 91 6.2 Saran ... 91 LAMPIRAN
FINAL
FINAL
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu ... 17
Tabel 3.2 Simbol Use case diagram (Satzinger et al, 2012) ... 26
Tabel 3.3 Simbol Class Diagram (Satzinger et al, 2012) ... 27
Tabel 3.4 Simbol Activity Diagram (Satzinger, et al, 2012) ... 29
Tabel 3.5 Simbol Sequence Diagram (Satzinger et al, 2010) ... 30
Tabel 4.1 Skenario Use Case Mengelola Data Kriteria ... 35
Tabel 4.2 Skenario Use Case Mengelola Data Karyawan ... 38
Tabel 4.3 Skenario Use Case Mengelola Data Perhitungan ... 40
Tabel 4.4 Skenario Use Case Mengelola Data Karyawan ... 41
Tabel 4.5 Skenario Use Case Melihat Hasil Perhitungan ... 42
Tabel 4.6 Tabel Multiplicity ... 43
Tabel 4.7 Tabel Bobot Pendidikan ... 55
Tabel 4.8 Tabel Kriteria dan Bobot... 55
Tabel 4.9 Tabel Normalisasi Bobot Kriteria ... 56
Tabel 4.10 Tabel Nilai Pada Setiap Alternatif ... 57
Tabel 4.11 Tabel Proses Mengubah Nilai Alternatif ... 58
Tabel 4.12 Tabel Nilai Alternatif ... 59
Tabel 4.13 Tabel Nilai Utility ... 60
Tabel 4.14 Hasil Nilai Akhir ... 61
Tabel 4.15 Hasil Nilai Akhir ... 62
Tabel 4.16 Tabel User ... 63
Tabel 4.17 Tabel Kriteria ... 63
FINAL
FINAL
Tabel 4.18 Tabel Kriteria_pilihan ... 64
Tabel 4.19 Tabel Karyawan_nilai_akhir ... 65
Tabel 4.20 Tabel Perhitungan ... 66
Tabel 5.1 Black Box Testing Login ... 83
Tabel 5.2 Black Box Testing Data Kriteria ... 85
Tabel 5.3 Black Box Testing Data Karyawan ... 86
Tabel 5.4 Black Box Testing Perhitungan ... 87
Tabel 5.5 Black Box Testing Login (Karyawan) ... 88
Tabel 5.6 Black Box Testing Data Karyawan ... 89
Tabel 5.7 Black Box Testing Perhitungan ... 90
FINAL
FINAL
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Pengembangan Waterfall (Pressman, 2012) ... 7
Gambar 2.1 Perusahaan PT. Velozzcity dari tampak depan kantor ... 13
Gambar 2.2 Ruang kerja PT. Velozzcity lantai 1 tampak dalam kantor ... 13
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Velozzcity Periode 2019 ... 14
Gambar 3.1 Tahapan metode SMART... 21
Gambar 4.1 Use Case Diagram ... 34
Gambar 4.2 Class Diagram ... 44
Gambar 4.3 Sequence Diagram Mengelola Data Kriteria ... 45
Gambar 4.4 Sequence Diagram Mengelola Data Karyawan ... 46
Gambar 4.5 Sequence Diagram Mengelola Data Perhitungan ... 47
Gambar 4.6 Sequence Diagram Karyawan Mengelola Data Karyawan ... 48
Gambar 4.7 Sequence Diagram Melihat Hasil Perhitungan... 49
Gambar 4.8 Activity Diagram Mengelola Data Kriteria ... 50
Gambar 4.9 Activity Diagram Mengelola Data Karyawan... 51
Gambar 4.10 Activity Diagram Mengelola Data Perhitungan ... 52
Gambar 4.11 Activity Diagram Karyawan Mengelola Data Karyawan ... 53
Gambar 4.12 Activity Diagram Melihat Hasil Perhitungan ... 54
Gambar 4.13 Perancangan Antarmuka Halaman Login ... 67
Gambar 4.14 Perancangan Antarmuka Halaman Menu Utama ... 67
Gambar 4.15 Perancangan Antarmuka Halaman Kriteria... 68
Gambar 4.16 Perancangan Antarmuka Halaman Karyawan... 69
Gambar 4.17 Perancangan Antarmuka Halaman Perhitungan ... 70
Gambar 5.1 Tampilan Halaman Login ... 72
Gambar 5.2 Tampilan Halaman Menu Utama ... 73
Gambar 5.3 Tampilan Halaman Menu Kriteria ... 73
Gambar 5.4 Tampilan Halaman Form Kriteria ... 74
Gambar 5.5 Tampilan Halaman Menu Kriteria ... 75
FINAL
FINAL
Gambar 5.6 Tampilan Halaman Form Karyawan ... 75
Gambar 5.7 Tampilan Halaman Menu Perhitungan ... 76
Gambar 5.8 Listing Program Hapus ... 78
Gambar 5.9 Flowchart Hapus ... 79
Gambar 5.10 Flowgraph Hapus ... 80
FINAL
FINAL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada setiap perusahaan memiliki suatu bentuk organisasi yang terdiri dari admin, manajer, dan HRD (Human Resources Development). Tetapi juga terdapat pegawai yang juga ikut menjalankan alur proses kerja pada setiap bagian tugas pekerjaan yang di berikan oleh pimpinan. Secara umum, di perusahaan pasti ingin perusahaan tersebut maju dengan pesat seiring waktu berjalan. PT Velozzcity ingin mengadakan kenaikan jabatan untuk karyawan yang memiliki kinerja terbaik di karenakan PT Velozzcity memiliki kendala dalam kepemimpinan sejak tahun 2018 dengan seleksi secara manual dari hasil merekrut karyawan baru dengan posisi manajer. Perusahaan PT Velozzcity mengalami penurunan yang sangat merugikan perusahaan karena pekerjaan manajer yang kurang maksimal. PT Velozzcity memiliki 30 karyawan yang akan di seleksi kembali yang sesuai dengan kriteria yang sudah di tetapkan perusahaan untuk mengisi posisi manajer. Kenaikan jabatan pada perusahaan ini memiliki kriteria-kriteria yang sudah ditentukan oleh perusahaan untuk menentukan karyawan yang akan mengajukan dalam kenaikan jabatan. Maka sipenulis memilih SPK sebagai penelitian pada perusahaan PT Velozzcity. Karena Sistem Pendukung Keputusan (SPK) digunakan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan dengan menentukan alternatif dan kriteria yang di tentukan, sehingga keputusan yang diberikan bisa tepat sasaran (Sholikhah, Diema, & Chandra, 2016).
Kenaikan jabatan sangat berperan penting pada perusahaan karena berpengaruh dalam pemilihan manajer untuk menunjang keberhasilan perusahaan. Dengan begitu perusahaan memastikan bahwa manajer memiliki kinerja yang terbaik dalam mengelolah setiap pekerjaan. Dalam hal ini kenaikan jabatan di tentukan pada kriteria karyawan dalam sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan karyawan pada PT Velozzcity.
PT Velozzcity adalah salah satu perusahaan swasta memproduksi dan menjual berbagai kaos printing custom gambar yang menarik. Salah satu masalah yang terdapat pada SDM di PT Velozzcity yaitu proses kenaikan jabatan karyawan yang memerlukan waktu yang lama. Proses kenaikan jabatan yang lama membuat penilaian terhadap karyawan menjadi objektif. Permasalahan perusahaan dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat mempercepat proses pengolahan data dan dalam menentukan karyawan yang layak naik jabatan. Dalam hal ini penulisan menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) merupakan metode pengambilan keputusan yang multiatribut yang di gunakan untuk mendukung pembuatan keputusan dalam memilih antara beberapa alternatif (Nofriansyah & Defit, 2017). Metode SMART menggunakan linear additive mode untuk meramal nilai setiap alternatif. SMART merupakan metode pengambilan keputus yang fleksibel. SMART lebih banyak digunakan karena kesederhanaanya dalam merespon kebutuhan pembuat keputusan (Suryanto & Muhammad , 2015).
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah di jelaskan, maka dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis tertarik mengambil judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT VELOZZCITY DENGAN METODE SMART”. Dengan adanya sistem pendukung keputusan pemilihan kenaikan jabatan karyawan, dapat membantu memilih pimpinan yang terbaik untuk perusahaan.
Adanya permasalahan yang terdapat pada PT. Velozzcity, perusahaan ini membutuhkan suatu sistem yang mempermudah pengambilan keputusan kenaikan jabatan. Sistem ini menggunakan bahasa pemograman PHP
(Hypertext Prepocessor) Framework, berbasis WEB serta SQL sebagai
database yang mengelola data barang, barang masuk, barang keluar, supplier. Dengan metode waterfall sebagai pendukung alur perangkat lunak diantara lain Analysis, Design, Code, Test.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah bagaimana merancang dan membangun sistem pendukung keputusan dalam menentukan kenaikan jabatan karyawan menggunakan metode SMART dengan studi khasus pada PT Velozzcity dengan menggunakan bahasa pemograman PHP Framework
Laravel sebagai kerangka kerja open source dan MySQL sebagai database.
1.3 Batasan Masalah
Membangun sebuah sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan karyawan, dibutuhkan batasan-batasan masalah agar tujuan dari sistem tersebut tercapai. Batasan yang menjadi pembahasan adalah sebagai berikut: 1. Membahas tentang pengambilan keputusan kenaikan jabatan
karyawan dalam memilih karyawan yang sesuai dengan kriteria. 2. Data yang diambil untuk pengambilan keputusan hanya berdasarkan
pada penilaian yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan yang meliputi : a. Pekerjaan b. Kedisiplinan c. Pendidikan d. Lama Bekerja e. Umur
Pendidikan, lama bekerja termasuk dalam benefit, dan pekerjaan, kedisiplinan, umur termasuk ke dalam cost.
3. Karyawan bagian marketing pada PT Velozzcity penulis hanya mempergunakan 7 data karyawan sebagai data alternatif.
4. Pada data pemilihan kenaikan jabatan karyawan tiap kriteria yang di tentukan hanya dapat dirubah oleh pimpinan PT Velozzcity.
5. Model pengembangan system yang digunakan adalah Waterfall.
6. Metode yang digunakan dalam penentuan kenaikan jabatan karyawan menggunakan metode SMART (Simple Multi Attribute Rating
Technique) dalam pemilihan karyawan.
7. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Karyawan berbasis WEB.
8. Menggunakan Bahasa pemrograman PHP Framework dan database menggunakan SQL.
1.4 Tujuan Tugas Akhir
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Karyawan pada PT Velozzcity dengan Metode SMART untuk menghasilkan keputusan yang objektif dan terkomputerisasi. Menghasilkan perhitungan yang akurat sesuai kriteria yang di inginkan oleh pimpinan PT Velozzcity.
1.5 Manfaat Tugas Akhir
Dengan adanya penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat dari tugas akhir adalah:
1. Bagi Penulis.
Menguji atau mengimplementasikan pengetahuan di bidang pembuatan Sistem Pendukung Keputusan dalam penerapannya di luar bangku perkuliahan dan mengukur kemampuan penulis dalam pembuatan program aplikasi sesuai dengan materi, sehingga menunjang kesiapan penulis untuk terjun di dunia kerja.
2. Bagi Pembaca
Menambah wawasan dan sebagai referensi tentang bagaimana alur pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pada penelitian tugas akhir.
3. Bagi Akademik
Sebagai sarana untuk mengukur dalam melihat sejauh mana mahasiswa dapat menyerap dan mengimplementasikan ilmu tentang Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) yang didapat selama proses perkuliahan. Menambah informasi bagi peneliti atau calon peneliti lain dalam menerapkan sistem yang kompleks khususnya mengenai Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Kenaikan Jabatan Karyawan dengan menggunakan metode SMART.
4. Bagi PT Velozzcity
Mempermudah dalam pengelola alur pengambilan keputusan dalam kenaikan jabatan pada PT. Velozzcity secara terkomputerisasi dengan berbasis sistem WEB sehingga data yang dihasilkan lebih cepat dan akurat. Memberikan masukan bagi perusahaan untuk memperbaiki pengambilan sistem keputusan kenaikan jabatan karyawan yang termasuk dalam kriteria yang tepat.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode pelaksanaan sangat diperlukan untuk mendapatkan bukti kebenaran suatu konsep dan teori yang diperoleh serta untuk menemukan dan menguji suatu pengetahuan. Adapun beberapa tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan Tugas Akhir (TA) ini, yaitu :
1.6.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam pembuatan web sistem pendukung keputusan yang dilakukan pada PT. Velozzcity yang terletak di Perum Permata Tembalang No. 7, Tembalang Semarang.
1.6.2 Sumber Data
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari berbagai sumber yang diklasifikasi dalam 2 jenis yaitu :
a. Data Primer
Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data atau narasumber yaitu Bapak Binna selaku Manager, baik wawancara maupun observasi secara langsung. Data tersebut berupa data karyawan yang memenuhi syarat
dalam kenaikan jabatan dan data absensi karyawan untuk menilai kedisiplinan karyawan.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data-data yang yang diperoleh secara tidak langsung dengan tujuan data yang diperoleh dari buku literature serta dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi system pendukung keputusan.
1.6.3 Metode Pengumpulan Data
Data adalah sumber atau bahan mentah yang sangat berharga bagi suatu proses yang menghasilkan informasi. Oleh karena itu pengambilan data perlu dilakukan penanganan secara cermat dan hati-hati, sehingga data-data yang diperoleh dapat bermanfaat dan berkualitas. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis antara lain sebagai berikut :
a. Wawancara (Interview)
Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui tanya jawab atau konsultasi dengan Bapak Binna selaku
Manager untuk mencari informasi secara lebih detail tentang
perusahaan dan kendala masalah yang dihadapi, serta Manager memberikan informasi secara langsung yang dibutuhkan sumber sebagai data penelitian. Sipenulis menayakan kepada Manager tentang alur dari sistem yang berjalan saat ini apakah dalam kenaikan jabatan karyawan yang terpilih apakah sudah berbasis terkomputerisasi atau masih menggunakan manual? Dari hasil wawancara tersebut terjawab bahwa sistem masih manual belum terkomputerisasi dan untuk penentu keputusan kenaikan jabatan masih di lihat dari pekerjaan, kedisiplinan, pendidikan, lama bekerja, umur yang tentunya memungkinkan terjadi kesalahan dalam penentuannya karena proses pemilihannya yang kurang efektif.
b. Studi Pustaka (Literature)
Studi pustaka merupakan pengumpulan data dengan cara mengambilan data dengan membaca buku, artikel, jurnal ilmiah,
literature, makalah referensi yang berkaitan dengan penelitian
Tugas Akhir (TA) mengenai Sistem Pendukung Keputusan (SPK) kenaikan jabatan karyawan menggunakan metode SMART.
c. Pengamatan (Observasi)
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung pada objek penelitian agar di peroleh data yang di harapkan oleh penulis sebagai pertimbangan membuat sistem yang baru. Dalam hal ini peneiti mengamati kegiatan Manager saat memberikan tugas pekerjaan kepada karyawan. Dalam alur proses tersebut di dapat beberapa data yang akan di jadikan penelitian dalam mengambil data secara manual dan data tersebut adalah absensi karyawan, data kriteria yang sudah di tentukan, data karyawan.
1.6.4 Metode Pengembangan Sistem
Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (Sequential linear) atau alur hidup klasik (classic
life). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat
lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analysis, design, coding, testing, dan maintenance (Sukamto & Shalahuddin, 2015). Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan pengembangan sistem yang menggunakan model Waterfall. Tahapan metode waterfall seperti pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Metode Pengembangan Sistem Waterfall (Pressman, 2012)
Adapun tahapan-tahapan pada metode waterfall yang meliputi beberapa proses diantaranya :
a. Requirements Definitions
Pembuatan sistem diperlukan tahap dasar fase ini. Termasuk didalamnya, kegunaan sistem yang diharapkan oleh pengguna dan perusahaan. Informasi ini biasanya berupa data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan pemilik PT. Velozzcity, survei atau diskusi, melihat alur kerja dalam penilaian karyawan untuk kenaikan jabatan pada PT. Velozzcity. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
b. System and Design Software
Dalam tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran dasar alur sistem yang akan di rancang dan bagaimana bentuk tampilan rancangan aplikasi pada menu yang di butuh kan oleh PT. Velozzcity berbasis WEB. Tahap ini membantu dalam spesifikasi kebutuhan menggunakan alur UML (Unified Modelling Language) meliputi Use Case
Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Simbol Sequence Diagram, serta mendefinisikan arsitektur sistem
secara keseluruhan.
c. Implementation and Unit Testing
Pada tahap ini desain diterjemahkan ke dalam program perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman PHP
Framework Laravel. Pada tahap pengimplementasian ke
dalam kode program akan bergantung pada hasil desain perangkat lunak pada tahap sebelumnya.
d. Intergration and System Testing
Dari penggabungan bahasa pemograman yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian sistem menggunakan
Black Box untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat
telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak sebelum di gunakan oleh pengguna. e. Intergration and System Testing
Tahap yang terakhir dalam model waterfall. Sistem yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan, termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Sistem perlu dilakukan pengecekan ulang dan butuh pemeliharaan sistem agar dapat berjalan dengan semestinya, dan pengguna aplikasi akan merasa nyaman dlm menggunakan aplikasi sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan karyawan pada perusahaan PT. Velozzcity.
1.7 Sistematika Penulis
Laporan Tugas Akhir (TA) ini dibagi berdasarkan sistematika penulisan yang dibagi menjadi beberapa bab. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam memahami isi yang terkandung di dalamnya. Adapun penyusunan bab tersebut sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan tugas akhir, manfaat tugas akhir, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memberi penjelasan secara rinci mengenai tempat kerja praktek, diantaranya sejarah perusahaan atau tempat kerja praktek, lokasi dan foto perusahaan, struktu organisasi, tugas dan fungsi masing-masing struktur organisasi.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung penelitian ini, yang menjadi dasar bagi pemecahan masalah yang didapat dengan cara melakukan studi pustaka sebagai landasan dalam melakukan penelitian. Berbagai teori umum yang mendasar tentang Sistem Pendukung Keputusan, Implementasi metode SMART, PhpMyAdmin, dan UML
(Unified Modelling Language).
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab analisa dan pembahasan merupakan inti dari laporan tugas akhir ini, karena berisi tentang perancanaan desain Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Karyawan dengan implementasi metode SMART dalam perancangannya menggunakan UML (Unified Modelling
Language) Merencanakan kebutuhan perangkat lunak
berdasarkan teori yang menunjang, memberi penjelasan dan
membahas bagaimana sistem bisa berjalan sebagaimana alur operasionalnya.
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini menjelaskan implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat ke dalam bentuk perangkat lunak,setelah itu di lakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang di bangun menggunakan pemogramman PHP Framework dan database SQL Server.
BAB VI PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan karyawan dan saran-saran kepada pihak-pihak terkait, masukan, kelebihan dan kekurangannya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Velozcity
Saat ini perkembangan usaha semakin meningkat khususnya di Semarang, banyak orang mencari lahan strategis untuk mendirikan usaha dalam bersaing di dunia usaha, salah satu pendiri usaha yang sedang meningkat yaitu jasa printing kaos digital yang masih trend di masa kini yang menarik dari kaos ini adalah dapat reques gambar sesuai yang di inginkan sehingga dapat meningkatkan penjualan kaos custom untuk dapat memikat banyak konsumen.
Awal mula berdirinya PT. Velozzcity adalah salah satu bisnis kaos
printing digital yang dikembangkan di wilayah Tembalang Semarang.
Salah satu kelebihan dari PT. Velozzcity adalah dapat memilih gambar kaos sesuai permintaan pelanggan. Perusahaan PT. Velozzcity berdiri sejak tahun 2014. Orientasi bisnis kaos printing digital ini untuk semua kalangan, dari anak muda hingga orang tua. Perusahaan PT. Velozzcity mengembangkan produknya dengan mengikuti trend perkembangan masa kini serta memperbanyak jenis bahan dan model kaos dengan mengikuti pasar global kaos, untuk bagian designnya membuat gambar yang sesuai dengan permintaan pelanggan, dan dengan harga yang kompetitif. Kualitas produk yang ditonjolkan oleh pihak perusahaan PT. Velozzcity membuat para pelanggan percaya dengan kelebihan produk itu dibanding produk lain. Banyak yang puas dengan hasil produk di PT. Velozzcity. Kualitas produk yang baik, kepercayaan dari pelanggan dan para pelanggan merasa puas, dapat meningkatkan loyalitas pelanggan di perusaahan PT. Velozzcity.
2.2 Lokasi PT. Velozcity
PT. Velozzcity terletak di jalan Perum Permata Tembalang Ruko No. 7 Semarang. Foto kantor PT. Velozzcity seperti yang terlihat pada
Gambar 2.1 foto kantor PT. Velozzcity dari tampak depan dan Gambar 2.2 area dalam ruang kerja lantai 1 pada PT. Velozzcity.
Gambar 2.1 Perusahaan PT. Velozzcity dari tampak depan kantor
Gambar 2.2 Ruang kerja PT. Velozzcity lantai 1 tampak dalam kantor
2.3 Struktur Organisasi
PT. Velozzcity memiliki struktur organisasi seperti yang terlihat Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Velozzcity Periode 2019
2.4 Uraian Tugas dan Wewenang
Pembagian uraian tugas dan wewenang tanggung jawab pada PT. Velozzcity :
a. Direktur
Tugas dan wewenangnya antara lain memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaaan. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan. Bertanggung jawab
Direktur
Manager
Supervisor Marketing Supervisor Produksi Desain Admin 1 Admin 2 Marketing 1 Marketing 2 Produksi 3 Produksi 1 Produksi 2 Marketing 3 Produksi 4
FINAL
atas kerugian yang dihadapi PT. Velozzcity termasuk dalam keuntungan perusahaan. Direktur juga mengatur jalan nya program kerja di perusahaan, selain itu ikut serta dalam proses pembuatan suatu project sistem target penjualan dan memberikan nasihat dalam kebijakan menjalankan PT. Velozzcity termasuk dalam menyusun strategi untuk memenuhi harapan para staff anggota pada PT. Velozzcity.
b. Kepala Bagian (Manager)
Manager bertanggung jawab atas kelancara operasional pada PT.
Velozzcity sesuai dengan rencana kerja tahunan. Bertanggung jawab terhadap pemasaran produk kaos, menetapkan standar hasil produksi, pengelolaan keuangan dalam hal penghimpunan dan pelepasan dana. Berwenang mendatangani persetujuan pengeluaran dana dalam memenuhi kebutuhan perusahaan PT. Velozzcity.
c. Admin
Admin bertugas mengecek data laporan penjualan ofline maupun online pada setiap marketing dan merekap laporan keuangan perusahaan, serta mengiput data barang masuk maupun keluar.
d. Desain
Desain bertanggung jawab membuat desain kaos sesuai dengan trend masa kini, mengolah data online shop dengan mengupdate barang terbaru ke dalam marketplace, dan melayani chat customer online shop maupun customer ofline yang datang saat ingin memesan secara langsung. Desain jga bertanggung jawab atas desain custome yang di pesan sesuai yang di inginkan customer.
e. Supervisor Marketing
Tugas dan wewenangnya adalah bertugas mengontrol dan mengevaluasi kinerja para staff marketing. Mengkoordinasikan bagaimana cara memasarkan dan memperkenalkan produk kaos custom agar masuk ke dalam pasaran.
f. Marketing
Tugas marketing adalah bertugas menawarkan produk serta memberi informasi kepada customer, dan memenuhi target yang di berikan kepada perusahaan.
g. Supervisor Produksi
Supervisor produksi bertugas mengontrol proses alur produksi dalam pembuatan kaos dan mengrontrol kualitas kaos yang akan di produksi.
h. Produksi
Produksi bertugas mencetak kaos sesuai dengan pesanan konsumen dengan teliti dan mengecek kualitas dalam proses cetak, mencetak alamat kustomer yang akan dikirim, merekap data laporan kaos yang keluar dan masuk. Staf produksi mempacking produk kaos yang sudah di cetak dengan bagus dan rapi, memasukan produk ke dalam paket sesuai alamat konsumen yang akan di kirim.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Penelitian Terdahulu
Beberapa penilitian terdahulu mengenai studi kasus Sistem Pendukung Keputusan ( SPK ) menggunakan metode Simple Multi Attribute
Rating Technique (SMART) dan studi kasus kenaikan jabatan karyawan
yang pernah dilakukan sebelumnya penelitian ini terdapat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu
No Judul Kriteria Narasumber 1. Sistem Pendukung
Keputusan Kenaikan Jabatan Karyawan Plaza Asia Dengan Menggunakan Metode Weighted Product Kehadiran Produktifitas (hasil kerja) Integritas (sifat) Skill (kemampuan) Loyalitas (kesetiaan) (Sambani, Agustin, & Marlina, 2016) 2. Penerapan Metode Profile Matching Untuk Penilaian Kenaikan Jabatan Karyawan (Studi Kasus : PT. ILHAM BANGUN MANDIRI) Aspek Kapasitas Intelektual
Aspek Sikap Kerja Aspek perilaku
(Kusnadi, Martha, & Saputra, 2015)
3. Penerapan Metode
Simple Additive Weight
(SAW) Dalam Sistem Pendukung Keputusan Promosi Kenaikan Jabatan Masa Kerja Penilaian Kinerja Perilaku (Frieyadie, 2016)
Lanjutan Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu
4. Penerapan Metode AHP Dan TOPSIS Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Kenaikan Jabatan Bagi Karyawan Kehadiran karyawan Motivasi kerja Komunikasi dan kerjasama Pemahaman dan penguasaan pekerjaan Pengembangan diri Pencapaian target kerja personal Penghargaan dan sanksi (Arbelia & Paryanta, 2014) 5. Implementasi metode
Simple Multi Attribute Rating Technique untuk
penentuan prioritas rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana alam Kemanusiaan Perumahan Infrastuktur Sosial Ekonomi Lintas sektor
(Cholil, Agusta, & Vensy, 2018) 6. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Bahan Bangunan Menggunakan Metode SMART (Simple Multi
Attribute Rating Technique) Pada Toko
Bintang Keramik Jaya
Kualitas Barang Harga Kompetitif Waktu Pembayaran Pelayanan
(Ukkas, Pratiwi, & Purnamasari, 2014)
Dari penelitian terdahulu yang telah di pelajari Tabel 3.1 yaitu judul pertama, kedua, tiga, empat yang dapat diambil adalah proses penerapan
kenaikan jabatan yang akan diimplementasikan penulis untuk membantu memberikan referensi dari berbagai studi kasus kenaikan jabatan karyawan yang akan di terapkan pada PT. Velozzcity. Judul kelima dan keenam yang dapat diambil adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menggunakan metode SMART untuk dapat memberikan referensi kasus mengenai proses perhitungan metode SMART.
Dari penelitian terdahulu, peneliti akan membangun sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan menggunakan metode SMART untuk membantu pihak dari PT. Velozzcity dalam menentukan kenaikan jabatan karyawan yang layak menduduki jabatan pada PT. Velozzcity yang sudah di tentukan secara terkomputerisasi afar proses keputusan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
3.2 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Konsep Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support Sistem pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System. Definisi dari Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur (Faisal & Permana, 2015).
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan suatu system terkomputerisasi untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan dapat digunakan untuk membantu manajemen pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan (Magrisa, Kartika, & Maksum, 2018).
...(1) 3.3 Kenaikan Jabatan
Kenaikan jabatan adalah jabatan yang di berikan kepada tenaga kerja yang terpilih berupa sebuah penghargaan yang di peroleh karyawan tersebut karena melakukan pekerjaan dengan baik dan disiplin, tepat waktu dalam keseharian bekerja pada perusahaan.
3.4 Karyawan
Karyawan adalah sumber daya manusia yang bekerja kepada suatu perusahaan untuk memberikan tenaganya (fisik dan pikiran) dan memperoleh suatu balasan jasa ataupun jabatan yang sesuai dengan kemampuan yang di miliki oleh seseorang.
3.5 Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique)
Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) merupakan metode pengambilan keputusan yang multiatribut yang dikembangkan oleh Edward pada tahun 1977. Teknik pembuatan keputusan multiatribut ini digunakan untuk mendukung pembuat keputusan dalam memilih antara beberapa alternatif. Setiap pembuat keputusan harus memilih sebuah alternative yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Setiap alternative terdiri dari sekumpulan atribut dan setiap atribut mempunyai nilai-nilai. Nilai ini di rata-rata dengan skala tertentu.
Setiap atribut mempunyai bobot yang menggambarkan seberapa penting dibandingkan dengan atribut lain. Pembobotan dan pemberian peringkat ini digunakan untuk menilai setiap alternatif agar diperoleh alternative terbaik. Pembobotan pada SMART (Simple Multi Attribute
Rating Technique) yaitu :
∪ (ai) = ∑ 𝑊𝑗 𝑈𝑖 (𝑎𝑖) 𝑚
𝐽=1
Keterangan :
𝑊𝑗 = Nilai Pembobotan Kriteria ke- j dan K – kriteria U(ai) = nilai Untility kriteria ke-i untuk kriteria ke-i
Dimana i=1,2,……m
Adapun algoritma penyelesaian dari Metode SMART (Simple Multi
Attribute Rating Technique) (Diana, 2016) yang ditunjukan pada Gambar
3.1.
Gambar 3.1 Tahapan metode SMART
1. Menentukan kriteria dan alternatif yang digunakan dalam menyelesaikan masalah pengambilan keputusan.
2. Memberikan bobot pada masing-masing kriteria dengan menggunakan interval 1-100 dengan memperhatikan prioritas terpenting.
Langkah 5 : Menghitung nilai akhir dan melakukan Perangkingan Langkah 4 : Menghitung nilai Utility untuk setiap kriteria
masing-masing
Langkah 3 : Memberikan nilai kriteria untuk setiap alternatif Langkah 2 : Sistem secara default memberikan nilai 0-100 berdasarkan prioritas dengan melakukan normalisasi Wi/ σ Wj Langkah 1 : Menentukan Jumlah Kriteria dari Keputusan yang akan
diambil
3. Hitung normalisasi dari setiap kriteria dengan membandingkan nilai bobot kriteria dengan jumlah bobot kriteria, menggunakan rumus : Normalisasi 𝑤𝑗 =σ 𝑤𝑗 𝑤𝑚 𝑚 𝑗=1 (1) Dimana :
𝑤𝑗 : normalisasi bobot kriteria ke j 𝑤𝑗 : nilai bobot kriteria ke j
I : jumlah kriteria 𝑤𝑚 : bobot kriteria ke m
4. Memberikan nilai kriteria untuk setiap alternatif, nilai kriteria untuk setiap alternatif ini dapat berbentuk data kuantitatif (angka) ataupun berbentuk data kualitatif , misalkan nilai untuk kriteria harga sudah dapat di pastikan berbentuk kuantitatif sedangkan nilai untuk kriteria fasilitas bisa jadi berbentuk kualitatif (sangat lengkap, lengkap, kurang lengkap). Apabila nilai kriteria berbentuk kualitatif maka kita perlu mengubah ke data kuantitatif dengan membuat parameter nilai kriteria, misalkan sangan lengkap artinya 3, lengkap artinya 2 dan tidak lengkap artinya 1.
5. Menentukan nilai utility dengan mengkonversikan nilai kriteria pada masing-masing kriteria menjadi nilai kriteria data baku. Nilai utility ini tergantung pada sifat kriteria itu sendiri.
a. Kriteria biaya (Cost Criteria) yang bersifat “lebih diinginkan nilai yang lebih kecil” kriteria seperti ini biasanya dalam bentuk biaya yang harus dikeluarkan (misalkan kriteria harga, kriteria penggunaan bahan bakar per kilo meter untuk pembelian mobil, periode pengembalian modal dalam suatu usaha, kriteria waktu pengiriman) menggunakan persamaan :
Ui(ai) = (
Cmax−Cout
Cmax−Cmin) ∗ 100 (2)
FINAL
Dimana :
Ui(ai) : nilai utility kriteria ke i untuk ke i, Cmax : nilai kriteria maksimal
Cmin : nilai kriteria minimal
Cout : nilai kriteria ke i
b. Kriteria keuntungan (Benefit Criteria) yang bersifat “lebih diinginkan nilai yang lebih besar”, kriteria seperti ini biasanya dalam bentuk keuntungan (misalkan kriteria kapasitas tangki untuk pembelian mobil, kriteria kualitas dan lainnya) menggunakan persamaan :
Ui(𝑎i) = (
Cout−Cmin
Cmax−Cmin) ∗ 100 (3)
Dimana :
Ui(ai) : nilai utility kriteria ke i untuk ke i,
Cmax : nilai kriteria maksimal Cmin : nilai kriteria minimal Cout : nilai kriteria ke i
c. Menentukan nilai akhir dari masing-masing dengan mengalikan nilai yang didapat dari normalisasi nilai kriteria data baku dengan nilai normalisasi bobot kriteria. Kemudian jumlahkan nilai dari perkalian tersebut dengan rumus :
𝑢(𝑎𝑖) = σ𝑚𝑗=1𝑤𝑗 𝑢𝑖(𝑎𝑖) (4) Dimana :
𝑢(𝑎𝑖) : nilai total alternatif
Wj : hasil dari normalisasi bobot kriteria 𝑢𝑖(𝑎𝑖) : hasil penentuan nilai utility
6. Hasil dari perhitungan nilai akhir kemudian diurutkan dari nilai yang terbesar yang terkecil, alternatif dengan nilai akhir yang terbesar menunjukkan alternatif yang terbaik.
3.6 PHP (Perl Hypertext Preprocessor)
PHP atau singkatan dari Perl Hypertext Preprocessor adalah salah satu bahasa pemrograman open source yang sangat cocok atau dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skripsi HTML. Bahasa PHP dapat dikatakan menggambarkan beberapa bahasa pemrograman seperti C, Java dan Perl serta mudah untuk di pelajari.
PHP merupakan bahasa scripting server – side, dimana pemrosesan datanya dilakukan pada sisi server. Sederhananya, server lah yang akan menerjemahkan skrip program, baru kemudian hasilnya akan dikirim kepada client yang melakukan permintaan.
Adapun pengertian lain PHP adalah akronim dari Hypertext
Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkan nya
kembali ke web browser menjadi kode HTML.
Menurut Kustiyaningsih (2011:114), “ PHP (atau resminya PHP :
Perl Hypertext Preprocessor) adalah skrip bersifat server – side yang
ditambahkan ke dalam HTML”. Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (Firman, Hans F., & Xaverius, 2016).
3.7 Framework Laravel
Framework laravel adalah sebuah kerangka kerja open source yang
diciptakan oleh Taylor Otwell. Laravel merupakan framework bundle, migrasi dan artisan CLI (Command Line Interface) yang menawarkan seperangkat alat dan arsitektur aplikasi yang menggabungkan banyak fitur terbaik dari kerangka kerja seperti Codeigniter, Yii, ASP.NET MVC, Ruby
on Ralls, Sinatra dan lain-lain. Laravel memiliki seperangkat sangat kaya
FINAL
fitur yang akan meningkatkan kecepatan pengembangan web (Handika & Purbasari, 2018).
3.8 MySQL
MySQL adalah sebuah server database open source yang terkenal yang digunakan berbagai aplikasi terutama untuk server atau membuat WEB. MySQL berfungsi sebagai SQL (Structured Query Language) yang dimiliki sendiri dan sudah diperluas oleh MySQL umumnya digunakan bersamaan dengan PHP untuk membuat aplikasi server yang dinamis dan powerfull .
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama basis data yang telah ada sebelumnya. SQL (Structured Query Language) adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemulihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis (Istiono, Hijrah, & Sutarya, 2016).
3.9 Unified Modeling Language (UML) 3.9.1 Diagram UML
Sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modelling Language (UML). Menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML (Unified Modelling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML
tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek (Sukamto & Shalahuddin, 2015).
Jenis diagram yang dapat digunakan UML adalah :
1. Use Case Diagram
Menurut Satzinger et al (2012), use case adalah aktivitas yang dilakukan oleh sistem berupa respon terhadap permintaan pengguna serta hubungan antara aktor-aktor pengguna di dalam sistem (Satzinger, John W., Robert B. Jackson, & Stephen D. Burd, 2012).
Tabel 3.2 Simbol Use case diagram (Satzinger et al, 2012) Nama
Komponen
Keterangan Simbol Aktor
Aktor adalah semua yang ada diluar ruang lingkup sistem perangkat lunak dan berpartisipasi dalam bagian atau semua use case
Asosiasi (association)
Merupakan apa yang menghubungkan objek satu dengan objek lain
Generalisasi (Generalizati
on)
Menggambarkan hubungan Objek anak dengan objek diatasnya (induk)
Include
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek
Note
Note digunakan untuk memberikan keterangan atau komentar
Lanjutan Tabel 3.2 Simbol Use case diagram (Satzinger et al, 2012)
Use Case
Fungsi-fungsi atau fitur-fitur apa saja yang disediakan oleh sistem informasi yang akan di bangun kepada pengguna
Depedency
Menghubungkan dua buah kelas, tetapi dengan cara yang berbeda dibanding assosiasi
2. Class Diagram
Class diagram adalah suatu gambaran grafis dari struktur
objek statis suatu sistem yang menunjukkan kelas objek bahwa sistem terdiri dari serta hubungan antara kelas objek (Satzinger, John W., Robert B. Jackson, & Stephen D. Burd, 2012).
Tabel 3.3 Simbol Class Diagram (Satzinger et al, 2012) Simbol Diskripsi Kelas / class
Nama Kelas Atribut Operasi
Kelas pada struktur Sistem
Lanjutan Tabel 3.3 Simbol Class Diagram (Satzinger et al, 2012) Antarmuka/interface Sama dengan konsep interface
dalam pemprograman berorientasi objek
Asosiasi/association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya deisertai dengan multiplicity
Asosiasi berarah/directed
association
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu
digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity
Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi spesialisasi (umum khusus)
Kebergantungan/dependenc Relasi antar kelas dengan makna ketergantungan antar
kelas
Agregasi/ aggregation Bentuk spesial dari hubungan asosiasi yang memiliki
hubungan secara spesifik antar kumpulan dan sebuah bagian
3. Activity Diagram
Activity diagram merupakan diagram yang menunjukan alur
kerja atau aktivitas user secara berurutan (Satzinger, John W., Robert B. Jackson, & Stephen D. Burd, 2012).
Tabel 3.4 Simbol Activity Diagram (Satzinger, et al, 2012) Nama Komponen Keterangan Simbol
State
Kondisi yang mungkin dialami oleh suatu objek
Note
Note digunakan untuk memberikan keterangan atau komentar
Aktifitas
Perilaku objek yang dilakukan saat objek berada dalam state
tertentu
Start state
Start state digunakan untuk
memenuhi diagram stat chart
End start
End start digunakan untuk
mengakhiri diagram
Decision
Decision digunakan sebagai
pilihan untuk pengambilan keputusan
Synchorinzation
Digunakan untuk split dan join pada saat diagram akan membagi 2
Asosiasi
(association)
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
4. Sequence Diagram
Sequence Diagram adalah suatu diagram yang digunakan
untuk menggambarkan aliran dari informasi yang masuk dan keluar dari sistem yang terotomatisasi (Satzinger, John W., Robert B. Jackson, & Stephen D. Burd, 2012).
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan
skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari suatu kejadian untuk menghasilkan output tertentu. Diagram ini juga menunjukan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh objek-objek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu.Dalam bukunya Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek.
Tabel 3.5 Simbol Sequence Diagram (Satzinger et al, 2010) Nama Komponen Keterangan Simbol
Aktor
Aktor merupakan semua yang ada diluar ruang lingkup sistem perangkat lunak dan berinteraksi
dengan sistem. Aktor dapat berupa manusia atau sistem
terotomatisasi lain
Object Message Untuk menyatakan arah tujuan
antara object lifeline
Self
Menggambarkan pesan yang menuju dirinya sendiri.
Lanjutan Tabel 3.5 Simbol Sequence Diagram (Satzinger et al, 2010)
Lifeline
Objek entity, antarmuka yang
saling berinteraksi.
Activation
Mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah
aksi.
Return Message Menggambarkan pengembalian
diri pemanggilan prosedur.
Message to self Menggambarkan pesan yang
menuju dirinya sendiri.
3.10 Pengujian Sistem
Pengujian adalah satu set aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan. Aktifitas pengujian terdiri dari satu set atau sekumpulan langkah dimana dapat menempatkan desain kasus uji yang spesifik (Cholifa, Yulianingsih, & Sri, 2018).
Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah sebagai berikut :
1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan.
2. Kasus pengujian yang baik adalah kasus pengujian yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemuan sebelumnya.
3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
BAB IV
PERENCANAAN DAN ANALISA PERANCANGAN SISTEM
4.1 Perencanaan
Perencanaan sistem dilakukan saat suatu kegiatan akan berjalan. Perencanaan sistem mengidentifikasikan sistem informasi penilaian keputusan kenaikan jabatan dengan menggunaan metode SMART pada PT. Velozzcity. Perencanaan aplikasi ini dimulai dari pembuatan laporan perencanaan, sebuah sistem yang menggunakan sumber informasi dari bagian Manager maupun pemilik perusahaan.
Dalam laporan penilaian yang didapat kita bisa melihat siapa saja yang terpilih dalam kenaikan jabatan pada PT. Velozzcity di sistem ini kita dapat melihat apakah karyawan tersebut termasuk dalam kriteria pemilihan kenaikan jabatan yang sudah di tentukan oleh perusahaan.
Cara pengolahan dalam sistem ini admin akan mengelola daftar kriteria, mengelola data karyawan, mengelola perhitungan, dan mengelola laporan. Pada menu daftar kriteria admin akan menambah, mengubah, menyimpan, menghapus daftar kriteria. Admin memasukan data karyawan sesuai dengan identitas karyawan dengan menambah, selain itu admin dapat mengubah, menyimpan dan menghapus. Perhitungan dan laporan, admin dapat memasukan nilai bobot kriteria dari pengamatan secara langsung di dalam menu penilaian admin dapat klik tombol perhitungan, cancel, dan penampilkan perhitngan dengan rumus, yang terakhirmenu laporan dari perhitungan yang sudah dihitung admin jga dapat mencetak lalu di serahkan kepada Manager. Software yang digunakan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan karyawan yaitu PHP dan MySQL sebagai database. Dengan adanya sistem tersebut PT. Velozzcity diharapkan bisa dengan mudah, dalam pengolahan nilai dalam keputusan kenaikan jabatan karyawan.
4.2 Analisa Sistem
Dalam tahap analisa sistem ini, dilakukan analiasa lebih lanjut mengenai spesifikasi kebutuhan pengguna. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang spesifikasi kebutuhan yang relatif mudah untuk dipelihara, yang pada saatnya akan sangat membantu pengguna sistem untuk mendapatkan struktur dari sistem perangkat lunak secara keseluruhan.
4.3 Analisa Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras)
Berikut adalah spesifikasi hardware (perangkat keras) pada aplikasi yang akan dijalankan:
1. Processor AMD A8-6410 APU with AMD Radeon R5 Graphics 2. Memori (RAM) 4GB.
3. Harddisk 320 GB. 4. Monitor 14 Inch. 5. Keyboard an Mouse. 6. Printer.
4.4 Analisa Kebutuhan Software (Perangkat Lunak)
Adapun software yang digunakan dalam proses pembuatan program adalah sebagai berikut :
1. XAMPP, dan proses pengkodean program dilakukan denagan menggunakan bahasa pemprograman PHP, HTML, Javascript, CSS. 2. Database yang diguanakan MySQL.
3. Sistem Operasi Windows 8.1 .
4.5 Analisa Kebutuhan User
Dalam melaksanakan kerja praktek ini penulis menganalisa apa saja yang dibutuhkan oleh user, yaitu sebuah aplikasi yang terkomputerisasi dan dapat membantu penanganan dalam pengolahan daftar kriteria, data karyawan, penilaian, user juga dapat mencetak laporan data. Penulis
membuat sebuah Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Karyawan pada PT. Velozzcity.
4.6 Perancangan Sistem 4.6.1 Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsional sistem secara
global. Berikut ini adalah use case diagram pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Use Case Diagram
Pada Gambar 4.1 use case diagram ini terdapat 2 aktor yaitu admin yang harus memasuki form login dahulu sebelum dapat mengakses form menu utama. Selanjutnya setelah proses login selesai dilakukan, maka admin dapat masuk pada form menu utama makan akan menampilkan menu sistem yang dapat mengakses menu kriteria, data karyawan, perhitungan. Aktor yang ke dua adalah karyawan memiliki hak akses dapat mengakses data karyawan dan hasil perhitungan.
4.6.2 Skenario Use Case Diagram
Skenario Use Case menjalankan interaksi yang terjadi antara aktor dengan Use Case dalam melaksanakan proses tertentu. Berikut skenario dari Use Case :
a. Skenario Use Case Mengelola Data Kriteria
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Admin melakukan login untuk mengakses halaman admin pada data kriteria masih belum terisi
Kondisi Akhir : Data kriteria yang telah terisi pada form akan di tampilkan di dalam table dan di simpan pada database
Deskripsi : Admin dapat melakukan tambah, ubah, dan hapus data kriteria
Tabel 4.1 Skenario Use Case Mengelola Data Kriteria Admin Sistem 1. Mengakses halam login
admin
2. Menampilkan halaman login admin
3. Memasukan username dan password
4. Jika username dan password valid maka login sukses dan sistem menampilkan halaman admin, jika username dan password tidak valid maka login gagal dan sistem kembali menampilkan halaman login admin.
Lanjutan Tabel 4.1 Skenario Use Case Mengelola Data Kriteria 5. Memilih menu master data
kriteria
6. Menampilkan form tambah data kriteria
Skenario Alternatif Tambah Data 7. Melakukan tambah data
kriteria dengan klik tombol “tambah“
8. Menampilkan form tambah data kriteria
9. Mengisi data kriteria pada form tambah data
10. Menyimpan data kriteria yang akan ditambahkan dengan klik tombol “simpan”
11. Memeriksa valid tidaknya data yang di masukan
12. Menyimpan data yang telah di tambahkan
13. Menampilkan halaman data kriteria yang sudah ter-update Skenario Alternatif Edit Data
14. Pilih data kriteria yang akan di edit
15. Menampilkan form edit data kriteria yg ingin di edit 16. Mengisi data kriteria pada
form edit data
17. Menyimpan data kriteria yang sudah di edit dengan klik tombol “simpan”
18. Memeriksa valid tidaknya data yang di masukan
Lanjutan Tabel 4.1 Skenario Use Case Mengelola Data Kriteria 19. Menyimpan data yang telah
di edit
20. Menampilkan halaman data kriteria yang sudah ter-update Skenario Alternatif Hapus Data
21. Melakukan hapus data kriteria dengan pilih data kriteria lalu klik hapus
22. Menghapus data kriteria yang telah dipilih
23. Menyimpan perubahan data
24. Menampilkan halaman data kriteria yang sudah ter-update
b. Skenario Use Case Mengelola Data Karyawan
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Admin melakukan login untuk mengakses halaman admin pada data karyawan masih belum terisi
Kondisi Akhir : Data karyawan yang telah terisi pada form akan di tampilkan di dalam table dan di simpan pada database
Deskripsi : Admin dapat melakukan tambah, ubah, dan hapus data karyawan
Tabel 4.2 Skenario Use Case Mengelola Data Karyawan Admin Sistem
1. Admin Mengakses halaman login admin
2. Menampilkan halaman login admin
3. Memasukan username dan password
4. Jika username dan password valid maka login sukses dan sistem menampilkan halaman admin, jika username dan password tidak valid maka login gagal dan sistem kembali menampilkan halaman login admin.
5. Memilih menu master data karyawan
6. Menampilkan form tambah data karyawan
Skenario Alternatif Tambah Data 7. Melakukan tambah data
karyawan dengan klik tombol “tambah“
8. Menampilkan form tambah data karyawan
9. Mengisi data karyawan pada form tambah data
10. Menyimpan data karyawan yang akan ditambahkan dengan klik tombol “simpan”
11. Memeriksa valid tidaknya data yang di masukan
12. Menyimpan data yang telah di tambahkan
Lanjutan Tabel 4.2 Skenario Use Case Mengelola Data Karyawan 13. Menampilkan halaman data
karyawan yang sudah ter-update
Skenario Alternatif Edit Data 14. Pilih data karyawan yang
akan di edit
15. Menampilkan form edit data karyawan yg ingin di edit 16. Mengisi data karyawan pada
form edit data
17. Menyimpan data karyawan yang sudah di edit dengan klik tombol “simpan”
18. Memeriksa valid tidaknya data yang di masukan
19. Menyimpan data yang telah di edit
20. Menampilkan halaman data karyawan yang sudah
ter-update
Skenario Alternatif Hapus Data 21. Melakukan hapus data ka
ryawan dengan klik tombol “hapus” pada data karyawan yang ingin dihapus
22. Menghapus data karyawan yang telah dipilih
Lanjutan Tabel 4.2 Skenario Use Case Mengelola Data Karyawan 23. Menyimpan perubahan
data
24. Menampilkan halaman data karyawan yang sudah ter-update
c. Skenario Use Case Mengelola Data Perhitungan
Aktor : Admin
Kondisi Awal : Admin melakukan login untuk mengakses data perhitungan yang blm terisi
Kondisi Akhir : Data perhitungan yang telah di proses Deskripsi :Admin dapat memproses data perhitungan
secara otomatis yang akan di proses oleh sistem
Tabel 4.3 Skenario Use Case Mengelola Data Perhitungan Admin Sistem 1. Admin melakukan pengisian
nilai yang benar
2. Sistem mengecek data dan akan memunculkan
d. Skenario Use Case Mengelola Data Karyawan
Aktor : Karyawan
Kondisi Awal : Karyawan melakukan login untuk mengakses halaman admin pada data karyawan masih belum terisi
Kondisi Akhir : Data karyawan yang telah terisi pada form akan di tampilkan di dalam table dan di simpan pada database
Deskripsi : Karyawan dapat melakukan simpan, ubah data karyawan
Tabel 4.4 Skenario Use Case Mengelola Data Karyawan Karyawan Sistem
1. Karyawan mengakses halaman login karyawan
2. Menampilkan halaman login karyawan
3. Memasukan username dan password
4. Jika username dan password valid maka login sukses dan sistem menampilkan halaman admin, jika username dan password tidak valid maka login gagal dan sistem kembali menampilkan halaman login admin.
5. Memilih menu master data karyawan
6. Menampilkan form data karyawan
7. Mengisi form karyawan lalu simpan
Skenario Alternatif Edit Data 8. Pilih data karyawan yang
akan di edit
9. Menampilkan form edit data karyawan yg ingin di edit 10. Mengisi data karyawan
yang ingin di edit
Lanjutan Tabel 4.4 Skenario Use Case Mengelola Data Karyawan 11. Menyimpan data karyawan
yang sudah di edit dengan klik tombol “simpan”
12. Memeriksa valid tidaknya data yang di masukan
13. Menyimpan data yang telah di edit
14. Menampilkan halaman data karyawan yang sudah
ter-update
e. Skenario Use Case Mengelola Melihat Hasil Perhitungan
Aktor : Karyawan
Kondisi Awal : Karyawan melakukan login untuk melihat hasil perhitungan
Kondisi Akhir : Melihat hasil perhitungan akhir
Deskripsi : Karyawan melihat hasil perhitungan akhir yang berupa form
Tabel 4.5 Skenario Use Case Melihat Hasil Perhitungan Karyawan Sistem 1. Karyawan mengakses
halaman login karyawan
2. Menampilkan halaman login karyawan
3. Memilih sub menu hasil perhitungan
4. Menampilkan form hasil perhitungan
5. Selesai
4.6.3 Class Diagram
Class diagram menunjukkan struktur statis dari abstraksi
domain (kelas) dari sistem. Class diagram menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagi jenis hubungan statis yang ada. Tabel di bawah mengenai multiplicity yang sering digunakan.
Tabel 4.6 Tabel Multiplicity
Multiplicity Artinya
0..1
Nol atau satu bagian. Notasi n....m menerangkan
n sampai m bagian.
0..* or *
Tak hingga pada jangkauan bagian (termasuk kosong)
1 Tepat satu bagian 1..* Sedikitnya hanya satu bagian
Setiap class diagram memiliki multiplicity. Berikut ini relasi tersebut digambarkan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Class Diagram
Class Diagram pada Gambar 4.2 menggambarkan relasi antar tabel
yang digunakan dalam Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Kenaikan Jabatan Karyawan dengan semua bentuk relasi yang ada diantaranya. Class user dan karyawan termasuk dalam entitas data yang diolah ke dalam kriteria, perhitungan, nilai akhir yang akan di munculkan ke dalam sistem.
4.6.4 Sequence Diagram
Sequence diagram adalah diagram yang berasosiasi dengan use case diagram (Sukamto & Shalahuddin, 2014). Berikut adalah sequence diagram :
a. Sequence Diagram Mengelola Data Kriteria
Sequence diagram mengelola data kriteria yang terdapat
pada Gambar 4.3
.
Gambar 4.3 Sequence Diagram Mengelola Data Kriteria Pada Gambar 4.3 menjelaskan sequence diagram yang menggambarkan alur dalam mengelola data kriteria, yang meliputi input, edit, dan hapus data kriteria.