• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA OPTIK RAHAYU YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA OPTIK RAHAYU YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA OPTIK RAHAYU YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

Yustina Apriandaru Purboningrum

07.12.2133

JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

(2)
(3)

3

INFORMATION SYSTEM ANALYSIS AND DESIGN SALES OF RAHAYU

OPTIC YOGYAKARTA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA OPTIK RAHAYU YOGYAKARTA

Yustina Apriandaru P. Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

In the current era of development which influences the development of technology. The rapid cycle technology can help in world trade that are competing with each other. In practice, the system is in need of information in a data processing that is able to aimlessly a useful information for users.

Rahayu optics is a business that serves the needs in terms of sensing the eye. In this optics are still using manual methods of usage notes, and therefore needed a computerized system. Still too often have an error in writing reports and the amount of time needed to process the proper income and accurate reporting to owners and increase the possibility of error because it is still using manually. Thus the information systems required by this optics is making an application in the processing and sale of goods and data collection reports of computerized cash register. Based on the data that will be in the process of becoming an information system software was created using Microsoft SQL Server 2000 for database and Microsoft Visual Basic 2005 as his tool.

(4)

4

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah menjadi semakin pesat. Siklus teknologi yang semakin pesat ini dapat membantu dalam dunia perdagangan yang sedang bersaing satu sama lain dengan menggunakan sistem informasi untuk meningkatkan usahanya. Dalam penerapannya, sistem informasi sangat di butuhkan dalam mengolah suatu data yang mampu mengahasilkan sebuah informasi yang berguna bagi penggunanya.

Optik RAHAYU yang ada di Yogyakarta merupakan suatu bidang usaha yang melayani kebutuhan dalam hal penginderaan mata. Dalam optik ini masih menggunakan transakasi penjualan barang dengan menggunakan sistem nota secara manual dan dalam pembuatan laporan, oleh sebab itu banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk proses penghasilan laporan yang tepat serta tansaksi penjualan barang yang akurat bagi pemilik dan memperbesar kemungkinan kesalahan pencacatan. Maka dari itu sistem informasi yang dibutuhkan oleh optik ini adalah pembuatan aplikasi dalam pengolaha serta pendataan data penjualan barang serta laporan nota yang terkomputerisasi agar hasil transaksi penjualan secara cepat, tepat, dan akurat pada penjualan barang optik RAHAYU Yogyakarta tersebut

2. Landasan Teori

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Definisi Sistem

Definisi sistem apabila di tinjau dari komponennya adalah kumpulan dari elemen-elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Adapun definisi sistem menurut Jerry Fitz Gerald, sistem adalah suatu program kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan tertentu”1.

2.1.2 Definisi Informasi

Pengertian Informasi pada umumnya adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberi bentuk lebih berarti dari suatu kejadian. Menurut Gordon B. Davis (2002 : 27) mengungkapkan : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

1

Jerry Fritz Gerald, Konsep Sistem Informasi

(5)

5

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.

2.1.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut Gordon B. Davis, sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data yang mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi tertentu dengan laporan yang diperlukan. Selain itu sistem informasi mempunyai komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Komponen-komponen sistem informasi meliputi : a) Blok Masukkan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan yang dapat berupa dikumen-dokumen dasar.

b) Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c) Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.

d) Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan kontak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e) Blok Database (database Block)

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya

(6)

6

Pengndalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila ada kesalahn-kesalahan dapat langsung cepat diatasi2.

2.2 Perangkat Lunak yang Digunakan 2.2.1 Visual Basic (Studio) 2005

Visual Basic 2005 adalah generasi penerus Visual Basic 6.0 dari Microsoft. Visual Basic 2005 adalah salah satu bahasa pemrograman yang bekerja di dalam .NET Framework. Visual Basic memiliki aturan sintaks dan sederatan valid words yang dapat digunakan dalammembangun aplikasi. Visual Basic merupakan pilihan populer bagi pemula karena sintaks yang dimiliki lebih sederhana dari bahasa pemrograman lainnya. Visual Basic 2005 memiliki konstruksi dan user interface (antarmuka) yang mirip dengan Visual Basic versi sebelumnya.

Objek mengandung semua data dan fungsi-fungsi yang berinteraksi dengan objek yang lain. Dengan demikian masing-masing objek yang dibuat dalam sebuah aplikasi mengandung semua informasi yang merupakan karakteristik darinya (data members) dan semua aksi (methods) yang dapat mengakses atau memodifikasi informasi tersebut. 3

2.2.2 Microsoft SQL server 2000

Microsoft SQL server merupakan bahasa pemrograman yang dijalankan di windows untuk membuat suatu rancangan pebuatan database sistem yang nantinya dikoneksikan dengan Microsoft visual basic 6.0, sehingga menghasilkan output program yang diminta oleh user.

Bahasa pemrograman ini merupakan software yang dapat kita temukan dengan mudah karena banyak terdapat di beberapa situs ataupun rental cd.

Beberapa fitur yang disediakan oleh SQL Server adalah 1. SQL Server Service Manager

2. SQL Server Profiler 3. SQL Query Analyzer

2 Al Fatta, Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan

dan Organisasi Modern / Hanif Al Fatta; Yogyakarta: ANDI 2007 halaman 10-11 

3

Andri dan Gunawan, .

NET FRAMEWORK DAN PENGENALAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2005 , 19 Februari 2006

(7)

7

4. Data Transformation Service

3. ANALISIS

3.1 Analisis Kelemahan Sistem

Dalam menganalisis permasalahan sistem ini , akan dilakukan sebuah analisis yang disebut dengan PIECES Analysis (performance, information, economy, control, eficiency and service). Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sitem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

a) Analisis Kinerja (peformance)

Analisis kinerja ditujukan untuk mengetahui tingkat kinerja dari sebuah sistem apakah kinerja dari sistem tersebut telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau sudah mencapai sasaran yang diinginkan dan dipengaruhi oleh kinerja SDM juga. Kinerja dari sebuah sistem diukur berdasarkan jumlah produksi (troughput) dan tanggap waktu (respon time).

Kelemahan :

Dalam kasus optik RAHAYU ini, mempunyai permasalahan dimana dalam mengerjakan pencatatan laporan, pencatatan data, dan pencatatan segala laporan masih memerlukan waktu 1-2 hari dikarenakan proses pencarian dan pencatatanya yang dilakukan masih bersifat manual.

b) Analisis Informasi (information)

Sebuah sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi akurat, relevan dan tepat waktu. Ketiga kriteria tersebut merupakan syarat dari sebuah informasi yang baik bagi sebuah perusahaan atau organisasi yang akan dijadikan sebagai dasar dari pengambilan keputusan. Sebuah informasi dapat berpengaruh dalam merencanakan langkah yang dilakukan oleh perusahaan selanjutnya dalam mengambil sebuah keputusan.

Kelemahan :

Dalam permasalahan optik ini sangat dibutuhkan sebuah informasi yang harusnya akurat, karena masih sering terjadi kesalahan dalam proses pencatatan data, informasi yang disajikan juga kurang tepat waktu karena sering terjadi keterlambatan dalam pencarian data, serta kurang akurat dalam pemberitahuan harga jual barang kepada customer. Kemungkinan keterlambatan dalam menyampaikan suatu informasi karena pencarian file (data) yang masih belum tertata dengan baik.

(8)

8

c) Analisis Ekonomi (economic)

Analisis ekonomi adalah senantiasa berhubungan dengan keberadaan anggaran instansi atau biaya, analisis ekonomi bersifat mempelajari dan menerapkan tentang biaya dan manfaatnya. Faktor ekonomi merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan perusahaan itu sendiri.

Kelemahan :

Biaya-biaya yang dikeluarkan dan banyaknya tenaga kerja (karyawan) yang dibutuhkan sangat mempengaruhi. Pemborosan juga dalam alat tulis karena pencatatan data masih manual dan terjadi pengeluaran. Serta apabila pada bagian pendataan ingin mendapatkan aplikasi sistem informasi penjualan yang lebih baik dan mudah penggunaannya maka harus membeli perangkat lunak untuk aplikasi tersebut dengan harga yang mahal.

d) Analisis Kontrol (control)

Pentingnya keamanan dalam meningkatkan kinerja sistem agar terkontrol drengan baik serta sistem mampu mendeteksi bahkan mencegah penyalahgunaan wewenang, dan menjamin keamanan data sreta informasi data. Serta dengan adanya kontrol maka tugas maupun kinerja yang mengalami gangguan bisa diperbaiki.

Kelemahan :

Kurangnya pengendalian dan keamanan yang terdapat pada sistem informasi data barang optik yang dimana persediaan barang tidak dapat diketahui sewaktu-waktu dalam proses pengolahannya sehingga sering tidak diketahui pasti data barang yang habis dan yang dibutuhkan. Maka dari itu membutuhkan sistem baru untuk mengontrol keamanan tersebut.

e) Analisis Efisiensi (eficiency)

Analisis efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Analisis efisiensi senantiasa berhubungan dengan sumber daya yang ada guna meminimalkan pemborosan. Efisiensi dari sistem yang dikembangkan adalah pemakaian secara maksimal atas sumber daya yang tersedia yang meliputi manusia, informasi, waktu, uang, peralatan, ruang, dan keterlambatan pengolahan data.

Kelemahan :

Dalam optik RAHAYU ini, terjadi pemborosan pada kebutuhan untuk pengolahan data yaitu : kertas, tempat untuk penyimpanan data dan sumbar daya yang dibutuhkan.

(9)

9

f) Analisis Layanan (service)

Dalam suatu perusahaan untuk menilai kualitas dari sebuah sistem adalah salah satunya bisa kita lihat dari segi pelayanannya. Pelayanan yang prima menjadi prioritas utama untuk memuaskan customer/konsumen. Peningkatan kinerja perusahaan dengan adanya sistem baru diharapkan dapat menjadi semakin cekatan dalam memproses dan mendokumentasi data-data yang berasa penting bagi periusahaan. Peningkatan yang dimaksud adalah :

1. Akurasi yaitu terkait dengan kebenaran dari hasil-hasil pengolahan data.

2. Sistem mudah digunakan agar pengoperasian dalam menggunakan bagi pengguna merasa nyaman.

3. Konsistensi dalam hal pengolahan data maupun hasilnya.

4. Mampu menangani dan mengkoordinasikan perkecualian yang muncul dari kondisi pengelolaan yang normal dalam banyak aktivitas sebuah sistem untuk mencapai tujuan dan sasaran .

Kelemahan :

Optik RAHAYU ini dalam pendataan masih kurang tertata dan pencarian data yang masih sering lambat sehingga kulaitas pelayanan terhadap pelanggan tidak memuaskan. Dengan adanya sistem baru diharapkan dapat menjadi lebih cepat dalam pencarian data-data yang dibutuhkan.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras disini adalah alat yang digunakan untuk pengolahan data dan penyajian laporan. Perangkat keras yang diperlukan adalah komputer, printer dan alat pendukung lain.

3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Maksud dari perangkat lunak disini adalah program yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan dari sistem komputer.

Perangkat lunak yang digunakan antara lain: 1. Windows XP sp 3 sebagai sistem operasi.

2. Microsoft SQL Server 2000 sebagai perangakat lunak untuk mengolah dan mengelola database.

(10)

10

3.3 Analisis Kelayakan Sistem

Pengertian dari studi kelayakan adalah suatu proses yang mempelajari atau menganalisis permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan tercapai. Dalam pengembangan sistem yang baru ada beberapa hal yang dalam keterkaitan layak atau tidak perencanaan pengembangan sistem tersebut. Dalam penerapan dan pengembangan sistem yang baru ada beberapa kelayakan yang harus dipertimbangkan sebagai bahan dalam melakukan pengembangan sistem tersebut, yaitu :

3.3.1 Kelayakan Teknologi

Kelayakan teknologi menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek teknologi yang akan digunakan. Jika teknologi yang dikehendaki untuk pengembangan sistem merupakan teknologi yang mudah didapat, murah, dan tingkat pemakaiannya mudah, maka secara teknologi usulan kebutuhan sistem bisa dinyatakan layak. Teknologi memiliki peranan penting yang mendukung kinerja pengoperasian sistem penjualan optik RAHAYU dalam pengaturan data dan proses bertransaksi. Dengan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang telah digunakan dalam kebutuhan sistem, berarti pembuatan sistem baru ini dapat dikatakan layak karena kebutuhan teknologi yang berguna dalam mendukung sistem baru ini dapat tersedia dan mudah didapatkan, selain itu pegawai yang terlatih dapat mempermudah juga dalam pengoperasiannya.

3.3.2 Kelayakan Hukum

Melihat dari segi hukum dan peraturan yang berlaku, pembuatan aplikasi penjualan pada optik RAHAYU Yogyakarta ini tidak menyimpang dari peraturan atau hukum yang berlaku yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun peraturan atau hukum yang ada, karena aplikasi ini tidak mengandung penipuan, kejahatan dan hal-hal yang menyangkut kejahatan yang marak sekali di Indonesia dan semua perangkat lunak yang digunkan mengunakan original software hak ciptanya yang telah dilindungi oleh undang-undang.

3.3.3 Kelayakan Operasional

Kelayakan operasional menyangkut beberapa aspek dan untuk disebut layak secara operasional, usulan kebutuhan sistem harus benar-benar bisa menyelesaikan masalah yang ada di sisi pemesan sistem informasi. Selain itu, informasi yang dihasilkan oleh sistem harus merupakan informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna tepat pada saat pengguna menginginkannya.

(11)

11

Pada analisis kelayakan ekonomi ini dalam penerapannya selalu berhubungan dengan masalah biaya, yaitu berapa besar biaya yang harus dikeluarkan dengan harapan memperoleh manfaat yang lebih besar dari pengembangan sistem tersebut. Sehingga untuk menerapkan sistem baru ini harus dilakukan pertimbangan secara matang sebelumnya sehingga akan diketahui bahwa sistem baru ini layak diterapkan atau tidak. Apabila dilihat dari nilai manfaatnya yang lebih besar maka sistem ini layak untuk diterapkan.

Manfaat dalam sistem operasi dapat diklasifikasikan dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefit) dan keuntungan tidak berwujud (intangible benefit). Untuk itu harus ditunjang dengan perangkat-perangkat teknologi yang memadai seperti:

1) Biaya pengadaan: pengadaan perangkat lunak (software), pengadaan perangkat keras (hardware).

a. Perangkat lunak yang dibutuhkan:

Tabel 3.1 Rincian perangkat lunak

Jenis software Keterangan harga

Sistem Operasi Windows Xp Profesional 1.480.875

DBMS SQL Server 2000 605.000

Total 2.085.875

sumber : www.amazon.com pertanggal 5 februari

kurs : www.bi.go.id Kurs Rp.8.975 pertanggal 5 februari b. Perangkat keras yang dibutuhkan:

Tabel 3.2 Rincian perangkat keras

Jenis hardware Keterangan harga

Processor Intel Core 2 duo cpu E8400 @ 3

Ghz 1.453.000

Motherboard Intel Biostar G41-D3 453.000

Memory DDR2 2GB 6400 a-data 272.000

Harrdisk Seagate 80GB SATA 371.000

DVD-RW LG 190.000

Speaker Genius 55.000

Casing 450 watt spc 145.000

Keyboard Ps2 81.000

(12)

12

Monitor LCD LG 16” W1642s 870.000

Printer Printer Canon IP 2770 + Infus 428.000

Total 4.387.000

sumber : www.hargakomputer.net pertanggal 5 februari

2) Biaya pengembangan sistem diantaranya, berhubungan dengan pengoperasian sistem tersebut terdiri dari biaya variabel yang meliputi biaya perawatan hardware, perawatan software, dan biaya overhead.

3) Biaya operasional dan pemeliharaan aplikasi.

4) Manfaat terdiri dari manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible benefit). Manfaat bewujud adalah yang berupa penghematan-penghematan atau peningkatan –peningkatan yang dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk satuan nilai uang, sedangkan manfaat yang tidak berwujud sulit untuk diukur dengan satuan nilai uang, maka pengukurannya dapat dilakukan dengan taksiran atau perkiraan. Manfaat berwujud dalam sistem informasi penjualan obat adalah :

a. Pengurangan biaya operasi. b. Pengurangan kesalahan proses. c. Pengurangan biaya persediaan.

Dari penelitian di lapangan dan berdasarkan kebutuhan untuk mengembangkan sistem baru maka dapat dirincikan biaya dan manfaat proyek, sebagai berikut :

Analisis Biaya Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2

I. Biaya-biaya

1. Biaya Pengadaan

a. Hardware 4.387.000 b. Software 2.085.875

Total Biaya Pengadaan 6.472.875

2. Biaya Proyek

Biaya Penerapan system : -

• Biaya pelatihan petugas 150.000 • biaya konversi data lama ke sistem

baru 200.000

(13)

13

3. Biaya Operasi dan Perawatan Sistem

a. Biaya Overhead 299.250 397.500 b. Biaya Perawatan 420.000 480.000 c. Biaya Peralatan dan alat tulis 110.000 150.000

Total Biaya Operasi dan Perawatan Sistem 829.250 1.027.500

Total Biaya-biaya (TB) 6.822.875 829.250 1.027.500

II. Manfaat-manfaat

1. Keuntungan Berwujud

¾ Pengurangan Biaya Operasi 619.250 687.500 ¾ Pengurangan Kesalahan Proses 550.000 590.000 ¾ Pengurangan Biaya Persediaan 500.000 560.000

Total keuntungan Berwujud 1.669.250 1.837.500

2. Keuntungan Tak Berwujud

¾ Peningkatan kepuasan informasi 2.200.000 2.750.000 ¾ Peningkatan Pelayanan 1.850.000 2.450.000

Total Keuntungan Tak Berwujud 4.050.000 5.200.000

Total Manfaat (TM) 5.719.250 7.037.500

Total Manfaat – total biaya 6.822.875 4.890.000 6.010.000

Tabel 3.3 Rincian biaya dan manfaat

Adapun metode-metode untuk melakukan analisis biaya dan manfaat adalah sebagai berikut:

¾ Metode pengembalian investasi (return of investment) ¾ Metode nilai sekarang (Net Present Value)

Berdasarkan pada rincian biaya dan manfaat dari tabel tersebut, maka dapat dianalisis biaya manfaat sebagai berikut:

1. Metode Periode Pengembalian (Pay Back Period)

Metode periode pengembalian (MMP) merupakan metode yang menilai proyek investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk. Di samping itu metode ini juga berfungsi untuk mengukur seberapa cepat investasi akan kembali karena satuan yang dihasilkan bukan merupakan presentasi tetapi berupa satuan waktu (bulan, tahun, hari dan sebagainya).

(14)

14

Adapun perhitungan dengan metode ini adalah sebagai berikut: Nilai investasi Rp 6.822.875 Periode tahun I Rp 4.890.000 - Sisa investasi tahun I Rp 1.932.875

PP = Rp 1.932.875 x 12 bulan = 3,4 bulan Rp 6.822.875

Payback Periode Investasi sudah dapat disimpulkan bahwa yang diterapkankan pada rancangan sistem ini akan mencapai titik impas pada waktu 1 tahun 102 hari, yang berarti bahwa pada tahun ke 2 mulai dapat mengambil keuntungan dari sistem tersebut.

2. Metode Pengembalian Investasi (Return Of Investment)

Metode ini mengukur presentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan biaya yang dikeluarkannya. Adapun penulisan rumus dari perhitungan ROI ini adalah:

rumus dari perhitungan ROI ini adalah:

ROI =

totalbiaya

totalbiaya

at

totalmanfa

x 100% ¾ Total manfaat Manfaat tahun 1 = Rp. 5.719.250 Manfaat tahun II = Rp 7.037.500 + Total Manfaat = Rp. 12.756.750 ¾ Total biaya Biaya tahun 0 = Rp. 6.822.875 Biaya tahun I = Rp. 829.250 Biaya tahun II = Rp 1.027.500 + Total biaya = Rp. 8.679.625 ¾ Rumus ROI adalah

ROI = Total Manfaat – Total Biaya x 100 % Total Biaya

ROI = Rp. 12.756.750 – Rp. 8.679.625x 100 % Rp. 8.679.625

(15)

15

Sistem ini akan memberikan keuntungan pada tahun ke 2 sebesar 46,97 % dari biaya pengadaan, sehingga sistem ini layak di gunakan.

3. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)

Metode nilai sekarang bersih atau Net Present Value (NPV) ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Adapun rumus dari metode ini adalah:

NPV = Nilai proyek +

i)

(1

1

Pr

+

occed

+

)

1

(

2

Pr

i

occed

+

+

(

1

)

Pr

i

occedn

+

Keterangan:

NPV = Net Present Value: i = tingkat suku bunga diskonto. n = umur proyek.

Perhitungan NPV dengan tingkat suku bunga diskonto yang diperhitungkan sebesar 6.5% per tahun dengan dasar suku bunga Bank Indonesia adalah sebagai berikut: NPV = – 6.822.875 + 4.890.000 + 6.010.000 (1 + 6.5%)1 (1 + 6.5%)2 = – 6.822.875 + 4.890.000 + 6.010.000 (1,065)1 (1,065)2 = – 6.822.875 + 4591549,30 + 5298772,29 = – 6.822.875 + 9.890.321,59 = 3.067.447

Dari hasil tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa proyek dinyatakan layak untuk diterapkan karena NPV > 0. jika sistem baru sekarang diterapkan dengan ketentuan tingkat suku bunga 6,5% maka keuntungan yang diterima adalah sebesar Rp. 4.899.136.

4. Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan atau menerapkan sistem supaya siap untuk digunakan dan dioperasikan. Dalam tahap implementasi sistem ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :

4.1 Menerapkan Rencana Implementasi

Rencana implementasi merupakan awal ditahap implementasi sistem yang bertujuan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi sistem. Biaya yang diperlukan dalam tahap implementasi sistem harus dianggarkan dalam

(16)

16

bentuk anggaran biaya yang berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan. Waktu yang diperlukan selama tahap implementasi harus diatur dalam bentuk skedul waktu yang berfungsi untuk menjadi panduan dalam tahap implementasi.

4.2 Pengetesan Sistem

Ada dua metode untuk melakukan pengetesan yaitu pengujian black box testing dan white box testing.

1. White box testing

White box testing dilakukan pada logika alur program pada saat pengerjaannya, dan hasil yang didapat pada pengujian nya tidak terjadi kesalahan logika pada listing program. Itu berarti segala transaksi yang terjadi pada setiap proses telah masuk kedalam batabase sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan white box yang dilakukan pada aplikasi ini terdapat pada data pegawai yang bermaslah saat akan disimpan.

2. Black box testing

Black box testing dilakuan untuk mengetahui apakah setiap button yang ada dapat berjalan sesui dengan fungsi nya atau tidak. Pengetesan dilakukan pada semua component yang tedapat pada setiap form yang ada pada aplikasi.

a. Tombol refresh

Pada tombol ini akan terjadi proses penghapusan data atau kembali lagi pada proses awal.

b. Tombol tambah

Pada tombol ini akan terjadi proses tambah data jika di eksekusi setelah data yang dibutuhkan telah terisi dengan lengkap.

c. Tombol simpan data

Pada tombol ini akan terjadi proses simpan data setelah kita selesai melakukan proses tambah data maupun edit data. Semua data akan terupdate setelah kita melakukan eksekusi tombol ini.

d. Tombol edit

Pada tombol ini akan terjadi proses update data jika tombol ini di eksekusi setelah kita memilih data yang akan diedit lalui mengisi nya sesuai kebutuhan yang kemudian dilanjutkan ke fungsi berikut nya.

e. Tombol keluar

(17)

17

Form Object Hasil

Form pegawai refresh Baik

tambah Baik

simpan Baik

edit Baik

keluar Baik

Form customer refresh Baik

tambah Baik

simpan Baik

edit Baik

keluar Baik

Form pemasok refresh Baik

tambah Baik

simpan Baik

edit Baik

Keluar Baik

Form barang refresh Baik

tambah Baik

simpan Baik

edit Baik

keluar Baik

Form trans.pembelian refresh Baik

Simpan Baik

keluar Baik

Form trans.penjualan refresh Baik

Simpan Baik

keluar Baik

Form retur pembelian refresh Baik

Simpan Baik

keluar Baik

5. Kesimpulan

1. Permasalahan operasional dalam Optik Rahayu Yogyakarta ini terletak pada pengolahan data yang masih manual. Dalam pencatatan data, transaksi maupun laporannya masih dilakukan secara manual sehingga menyebabkan lambatnya pelayanan terhadap customer ditambah pencarian data yang kurang cepat sehingga menyebabkan lambatnya pelayanan customer. Lambatnya pencarian data yang kurang tertata dengan baik ini termasuk dalam penyusunan laporan dan pengeditan sehingga waktunya menjadi tidak efisien.

2. Dengan adanya sistem informasi yang dibuat ini, diharapkan dapat membantu pihak optik dalam mengatasi permasalahan yang ada dan mempermudah dalam melakukan transaksi penjualan.Sistem informasi berbasis komputer yang dibuat ini

(18)

18

dapat membantu optik rahayu dalam penyimpanan data yang lebih tertata, pembuatan laporan yang lebih cepat serta melakukan transaksi yang mudah, tepat dan akurat.

3. Sistem informasi penjualan pada optik rahayu ini dapat digunakan untuk melakukan penyimpanan dan pengolahan data-data pada optik, diantaranya adalah data pegawai, data customer, data pemasok, data barang, transaksi pembelian, return pembelian, transaksi penjualan serta pembuatan laporan-laporan dan mencetak nota penjualan. Sehingga sistem ini dapat mempermudah dalam penyimpanan data dan pembuatan laporan-laporan sehingga informasi yang dihasilkan lebih berkualitas.

4. Perancangan dan pengimplementasian sistem dilakukan dengan cara membuat desain proses, desain basis data, dan perancangan tampilan. Hasil desain ini diterapkan ke dalam DBMS (sql server 2000) dengan membuat tabel dan store procedure. Kemudian mengembangkan aplikasi berbasis desktop dengan menggunakan tool Visual Basic 2005 yang tersambung dengan DBMS serta menggunakan fastreport dalam laporannya.

5.2 Saran

1. Untuk admin dan pengembang sistem agar dapat mengembangkan sistem ini dengan lebih baik dan sempurna agar kedepannya dapat berkembang lebih baik lagi dan berkualitas.

2. Kepada pihak Optik yang akan menerapkan sistem ini agar dapat menindak lanjuti sistem informasi penjualan. Apabila akan diterapkan, maka pihak Optik dapat memberikan masukan ataupun kritikan apabila saat menjalankan sistem terdapat kekurangan, baik secara fungsional maupun komponennya, demi pengembangan sistem selanjutnya agar dapat diperbaiki dan dikembangkan.

3. Menambahkan foto sampel barang dan menambahkan barcode pada barang tersebut untuk mempermudah dalam proses transaksi penjualan.

(19)

19

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern / Hanif Al Fatta; Yogyakarta: ANDI 2007

Gordon B. Davis,1995, Sistem Informasi Manajemen,,cetakan ke-9,Jakarta: PT. Gramedia

Jogiyanto, H.M. 1999. Analisis dan desain Sistem Informasi (Pendekatan Struktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis). Yogyakarta: Andi Offset

Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi. Yogyakarta : Gava Media.

Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Andri dan Gunawan. 2006 .NET FRAMEWORK DAN PENGENALAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2005

Gambar

Tabel 3.1 Rincian perangkat lunak
Tabel 3.3 Rincian biaya dan manfaat

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan pengelolaan lahan berdasarkan status penguasaan lahan dapat ditemukan di Nagari Gurun Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar, Perbedaan penguasaan lahan

Dari beberapa pendapat tentang kurikulum diatas, dapat diartikan bahwa kurikulum merupakan sebuah strategi atau rencana yang di rumuskan oleh lembaga pendidikan yang

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pembelajaran siklus belajar 5E yang dilakukan oleh guru biologi dan gambaran keterampilan proses siswa kelas VIII 4 SMPN 4

Sebagai media promosi, web menampilkan informasi tentang produk batik Pacitan yang ditampilkan dalam 3 menu yaitu menu home untuk melihat produk dengan jumlah terbatas, menu

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan mengoptimalkan temperatur pada deaerator untuk membantu mengurangi beban

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan inovasi “New Sakpole” sebagai strategi pelayanan publik berbasis e-government

Setelah itu dilakukan analisis apakah ada pengaruh dari campuran abu vulkanik dalam presentase tertentu dan waktu pemeraman pada nilai-nilai sudut geser (σ) ,

Mesin Pencacah Batang Jagung untuk Pakan Ternak dengan Ukuran yang Sama Kapasitas 120 [Kg/Jam].. Batang jagung merupakan suatu hasil tanaman hijauan yang