• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Promosi Advertising, Internet Marketing, dan Sales Promotion terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Starbucks PVJ Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Promosi Advertising, Internet Marketing, dan Sales Promotion terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Starbucks PVJ Bandung."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

v

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study, entitled "Effects of Promotional Advertising, Internet Marketing, and Sales Promotion on Consumer Purchase Decision Starbucks PVJ Bandung", with a goal to know the contribution of advertising, internet marketing, and sales promotion on purchasing decisions Starbucks Coffee PVJ Bandung. This research uses explanatory causal research, sample in this study is that visitors and customers Starbucks Paris Van Java Bandung. Questionnaires were there made by researchers based on existing theories, and has a validity value between 0.595 - 0.882, with reliability ranged from 0.804 to 0.899. From the results of the study, researchers found a significant relationship between advertising, internet marketing, and sales promotion with Starbucks consumer purchase decisions PVJ Bandung 35% of the purchase decision is the influence of variable advertising, internet marketing, and sales promotion. As for hypothesis testing partially, the researcher found significant influence of Advertising with the purchase decisions of consumers Starbucks PVJ Bandung, amounting to 30.4%, a significant influence between Internet Marketing with purchase decisions of consumers Starbucks PVJ Bandung amounting to 27% of the purchase decision, and the significant influence of Sales Promotion with the purchase decisions of consumers Starbucks PVJ Bandung for 16.4% of the purchase decision.

(2)

vi

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Promosi Advertising, Internet Marketing, dan Sales Promotion terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Starbucks PVJ

Bandung”, dengan sasaran untuk melihat dan untuk mengetahui besar kontribusi

antara advertising, internet marketing, dan sales promotion terhadap keputusan pembelian Starbucks Coffee PVJ Bandung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal explanatory. Sampel dalam penelitian ini adalah para pengunjung dan pelanggan Starbucks Paris Van Java Bandung. Kuesioner yang ada dibuat oleh peneliti berdasarkan teori-teori yang ada dan memiliki nilai validitas antara 0.595 - 0.882, dengan reliabilitas berkisar antara 0.804 sampai 0.899. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara Advertising, Internet Marketing, dan Sales Promotion dengan Keputusan Pembelian konsumen Starbucks PVJ Bandung sebesar 35% dari Keputusan Pembelian merupakan pengaruh dari variabel advertising, internet marketing, dan sales promotion. Sementara untuk pengujian hipotesis secara parsial, ditemukan pengaruh yang signifikan antara Advertising dengan Keputusan Pembelian konsumen Starbucks PVJ Bandung, sebesar 30.4%, pengaruh yang signifikan antara Internet Marketing dengan Keputusan Pembelian konsumen Starbucks PVJ Bandung sebesar 27% dari Keputusan pembelian, dan pengaruh yang signifikan antara Sales Promotion dengan Keputusan Pembelian konsumen Starbucks PVJ Bandung sebesar 16.4% dari Keputusan Pembelian.

(3)

x

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAKSI ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 11

(4)

xi

1.4 Kegunaan Penelitian... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

2.1 Teori Penunjang ... 13

2.1.1 Manajemen Pemasaran ... 13

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 15

2.1.2.1 Unsur – unsur Bauran Pemasaran ... 15

2.1.3 Advertising ... 28

2.1.3.1 Definisi Advertising ... 28

2.1.4. Internet Marketing ... 39

2.1.4.1 Definisi Internet Marketing ... 39

2.1.5. Sales Promotion ... 41

2.1.5.1 Definisi Sales Promotion ... 41

2.1.5.2 Tujuan Sales Promotion ... 44

2.1.5.3 Pengembangan Program Sales Promotion ... 44

2.1.6. Keputusan Pembelian... 46

2.1.6.1 Definisi Keputusan Pembelian ... 46

2.1.6.2 Proses Keputusan Pembelian ... 47

2.2 Rerangka Pemikiran ... 50

2.3 Rerangka Teoritis ... 51

2.4 Peneliti Terdahulu ... 52

2.5 Model Penelitian ... 57

(5)

xii

Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN... 59

3.1 Jenis Penelitian ... 59

3.2 Populasi dan Sampel ... 59

3.2.1 Populasi ... 59

3.2.2 Sampel ... 60

3.3 Teknik Pengambilan Sampel... 60

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 61

3.5 Skala Pengukuran ... 62

3.6 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 63

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 65

3.8 Uji Instrumen ... 65

3.8.1 Uji Validitas ... 65

3.8.2 Uji Reabilitas ... 66

3.9 Uji Asumsi Klasik ... 66

3.9.1 Uji Normalitas ... 67

3.9.2 Uji Heteroskedastisitas ... 68

3.9.3 Uji Multikolinearitas ... 68

3.10. Uji Hipotesis ... 69

3.10.1 Uji Regresi ... 69

3.10.2 Uji Hipotesis Simultan (F-test) ... 70

(6)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

4.1 Hasil Penelitian ... 72

4.1.1 Pengolahan Data Deskriptif ... 72

4.1.1.1 Variabel Kontrol Responden ... 72

4.1.1.2 Korelasi Antarvariabel ... 76

4.1.2 Pengolahan Uji Instrumen ... 78

4.1.2.1 Uji Validitas Alat Ukur ... 78

4.1.2.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur ... 80

4.1.3 Pengolahan Uji Asumsi Klasik ... 80

4.1.3.1 Uji Normalitas ... 80

4.1.3.2 Uji Heteroskedadistitas ... 81

4.1.3.3 Uji Multikolinearitas ... 82

4.1.4 Pengolahan Uji Hipotesis ... 84

4.1.4.1 Uji Hipotesis 1 (Pengaruh antara Advertising dengan Keputusan Pembelian) ... 84

4.1.4.2 Uji Hipotesis 2 (Pengaruh antara Internet Marketing dengan Keputusan Pembelian) ... 87

4.1.4.3 Uji Hipotesis 3 (Pengaruh antara Sales Promotion dengan Keputusan Pembelian) ... 89

4.1.4.4 Uji Hipotesis 4 (Pengaruh antara Advertising, Internet Marketing, dan Sales Promotion dengan Keputusan Pembelian) ... 92

(7)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 99

5.1 Kesimpulan ... 99

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 100

5.3 Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102

LAMPIRAN A KUISIONER PENELITIAN ... 104

LAMPIRAN B PERHITUNGAN ... 110

(8)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Promosi Buy One Get One ... 7

Gambar 1.2 Promosi Line Coupon ... 8

Gambar 2.1 Bagan Proses Keputusan Pembelian ... 47

Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ... 50

Gambar 2.3 Rerangka Teoritis ... 51

(9)

xvi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK

Halaman

(10)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Peneliti Terdahulu ... 52

Tabel 3.1 Tabel Skala Likert ... 62

Tabel 3.2 Tabel Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 63

Tabel 4.1 Tabel Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 73

Tabel 4.2 Tabel Responden berdasarkan Usia ... 73

Tabel 4.3 Tabel Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 74

Tabel 4.4 Tabel Responden berdasarkan Tingkat Pendapatan .... 75

Tabel 4.5 Tabel Responden berdasarkan Frekuensi Kunjungan ke Starbucks Cofee per bulan ... 75

Tabel 4.6 Tabel Analisis Deskriptif dan Korelasi dengan Variabel Kontrol ... 76

Tabel 4.7 Tabel Pengujian Validitas ... 78

Tabel 4.8 Tabel Pengujian Reabilitas ... 80

Tabel 4.9 Tabel Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 81

Tabel 4.10 Tabel Pengujian Multikolinearitas ... 83

Tabel 4.11 Tabel Pengujian Hipotesis 1 ... 85

Tabel 4.12 Tabel Pengujian Koefisien Determinasi 1 ... 85

Tabel 4.13 Tabel Pengujian Persamaan Regresi Hipotesis 1 ... 86

Tabel 4.14 Tabel Pengujian Hipotesis 2 ... 87

Tabel 4.15 Tabel Pengujian Koefisien Determinasi 2 ... 88

Tabel 4.16 Tabel Pengujian Persamaan Regresi Hipotesis 2 ... 89

Tabel 4.17 Tabel Pengujian Hipotesis 3 ... 90

Tabel 4.18 Tabel Pengujian Koefisien Determinasi 3 ... 91

(11)

xviii

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.20 Tabel Pengujian Hipotesis 4 ... 93

Tabel 4.21 Tabel Pengujian Koefisien Determinasi 4 ... 94

(12)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 104

(13)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Budaya ngopi di dunia memang sudah ada sejak berabad – abad yang lalu.

Kopi merupakan salah satu komoditi yang menjadi bahan utama yang dikonsumsi

oleh masyarakat Indonesia. Data statistik mencatat pertumbuhan konsumsi kopi

Indonesia meningkat rata-rata 8 persen per tahun, atau di atas rata-rata

pertumbuhan konsumsi global sebesar 2 persen per tahun (sumber :

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/10/03/nvmksq346-indonesia-sepakati-target-peningkatan-konsumsi-kopi-global). Asosiasi Eksportir

Kopi Indonesia (AEKI) mencatat bahwa konsumsi kopi orang Indonesia terus

naik sejak empat tahun silam. Hal ini terungkap dari hasil survei asosiasi terkait

kebutuhan kopi yang naik sebesar 36 persen sejak tahun 2010 sampai 2014

(sumber :

https://m.tempo.co/read/news/2014/06/30/092589168/orang-indonesia-makin-gemar-minum-kopi). Bukan hanya dikenal sebagai minuman yang nikmat

untuk diminum dan memberikan energi untuk aktivitas sehari-hari dari para

konsumennya, namun minuman kopi juga kini telah menjadi gaya hidup, yang

menjadi ciri dari kehidupan perkotaan.

Sehingga tidak mengherankan, jika minuman kopi menjadi salah satu

minuman yang paling banyak dikonsumsi. Hal ini terlihat dari pesatnya

(14)

2

Universitas Kristen Maranatha sekaligus dapat menikmati makanan dan minuman bersama teman-teman.

Peningkatan jumlah cafe ini merupakan salah satu ciri utama yang menjadi

indikator meningkatnya bisnis kuliner di suatu kota tertentu.

Kota Bandung merupakan kota dengan pertumbuhan cafe dan restaurant

yang tinggi. Sebagai kota jasa pariwisata, keberadaan cafe dan restaurant ini

menjadi salah satu magnet bagi wisatawan. Bukan hanya itu, kota Bandung

bersama empat kota/daerah lainnya yakni Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bali,

ditetapkan sebagai destinasi Wisata Kuliner Indonesia oleh Kementerian

Pariwisata (sumber :

http://www.pikiran-

rakyat.com/wisata/2015/11/23/350975/bandung-ditetapkan-sebagai-destinasi-wisata-kuliner-indonesia). Pesatnya peningkatan yang ditunjukkan oleh kota

Bandung dalam industri wisata kuliner, menggambarkan adanya perkembangan

yang pesat juga dari para konsumen kopi yang terlihat dari peningkatan jumlah

cafe di kota Bandung. Saat ini, salah satu tempat tujuan wisata kuliner utama di

kota Bandung adalah cafe. Fenomena yang terjadi, anggota masyarakat datang ke

kedai kopi tidak hanya sekedar untuk minum kopi melainkan untuk nongkrong,

ngobrol, melepas penat bersama teman – temannya, dan lain - lain. Maka dari itu,

banyak kedai kopi yang bersaing dalam menyediakan berbagai fasilitas agar

konsumennya tetap membeli kopi mereka. Fasilitas yang disediakan mulai dari

menyediakan tempat yang nyaman, free wifi, full AC, dan lainnya. Selain itu,

mereka melakukan berbagai program penjualan yang menarik.

Ketika kita membahas kopi sebagai sebuah trend gaya hidup, salah satu

(15)

3

Universitas Kristen Maranatha Dengan lebih dari 17 ribu gerai di seluruh dunia, Starbucks benar-benar telah

berkembang dari sebuah kedai kecil di Seattle menjadi perusahaan multinasional

dalam waktu kurang dari 40 tahun (sumber :

https://majalah.ottencoffee.co.id/mengintip-sejarah-singkat-starbucks/). Sejarah

Starbucks dimulai dari Seattle pada tahun 1971. Ada 3 orang sahabat, yaitu : Jerry

Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker yang memiliki passion pada kopi,

membuka sebuah toko kecil dan mulai menjual biji kopi yang telah dipanggang,

kopi bubuk, dan alat-alat pemanggangan. Perusahaan ini berjalan dengan baik,

tetapi berbagai hal mulai berubah di tahun 80-an. Pertama-tama, Zev Siegl

menjual habis sahamnya pada tahun 1980. Pada waktu itu, Starbucks adalah

perusahaan roasting kopi yang terbesar di Washington dengan 6 toko pengecer.

Pada tahun 1987 pemilik Starbucks Coffee Company memutuskan untuk

menjual bisnis kopi mereka, beserta nama, pada suatu kelompok investor lokal

sebesar $37 juta. Schultz mengumpulkan dana dengan cara meyakinkan

investor-investor itu dengan visinya bahwa mereka bisa membuka 125 outlet dalam 5

tahun berikutnya. Ia juga mengubah logo Il Giornale, menjadi logo Starbucks

yang lebih dikenal saat ini, dan akhirnya ia mengkonversi 6 toko pemanggangan

(roasting) Starbucks menjadi kedai-kedai kopi yang rapi dan nyaman. Saat itulah,

fenomena global bernama Starbucks lahir. Saham Starbucks telah membumbung

tinggi lebih dari 2.200% dalam 1 dekade terakhir ini, melebihi total return

Wal-Mart, General Electric, PepsiCo, Coca-Cola, Microsoft dan IBM.

Sejarah Starbucks menunjukkan bagaimana sebuah toko roasting kopi

regional berskala kecil menjadi sebuah perusahaan internasional dengan lebih dari

(16)

4

Universitas Kristen Maranatha seminggu. Hingga saat ini Starbucks telah memiliki cabang di berbagai negara

termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri Starbucks tersebar di berbagai kota besar

seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Bandung dan tempat-tempat

strategis lainnya seperti di Mall, Hotel dan Bandara. Dalam memlilih gerainya,

Starbucks tidak main-main dalam menentukan tempat yang akan digunakan

sebagai tempat berjualan. Mereka harus memastikan untuk memiliki tempat

dengan posisi yang strategis, mudah dilihat, dan memiliki akses terbaik dari area

yang mereka sewa. Starbucks Indonesia didirikan sejak tahun 2002 dengan

jumlah yang saat itu hanya mencapai 10 gerai dengan gerai pertama yang dibuka

di Plaza Indonesia Jakarta. Hingga saat ini, Starbucks sudah memiliki 300 gerai

yang tersebar di beberapa kota di seluruh Indonesia (sumber :

http://www.starbucks.co.id/about-us).

Tidak mengherankan jika kota Bandung juga menjadi kota sasaran utama

bagi Starbucks untuk mendirikan gerainya, karena Kota Bandung memiliki

potensi peluang pasar yang besar mengingat masyarakat Kota Bandung memiliki

passion yang cukup tinggi terhadap lifestyle dalam mengkonsumsi kopi. Salah

satu gerai Starbucks di kota Bandung yang cukup dikenal berada di Paris van

Java Mall Bandung. Mall ini memiliki letak yang strategis, karena terletak di

pusat kota Bandung. Mall Paris Van Java yang merupakan pusat perbelanjaan

terlengkap di pusat kota Bandung ini dapat dengan mudah untuk dikunjungi para

wisatawan, baik yang berasal dari dalam maupun luar kota Bandung. Paris Van

Java Mall Bandung diresmikan pada bulan Juli tahun 2006, dengan konsep

(17)

5

Universitas Kristen Maranatha kesejukan hawa udara yang segar dan alami, serta pemandangan alam hijau di

tengah kota.

Karena itu, Gerai Starbucks di lokasi Paris Van Java menjadi salah satu

tempat hang out utama bagi para pengunjung Paris Van Java. Tidak hanya

menikmati kopi dengan jaminan rasa internasional, para pengunjung Starbucks

Paris Van Java juga dapat menikmati suasana yang nyaman untuk berbelanja

atau hanya sekedar menikmati kebersamaan dengan teman dan keluarga.

Seperti gerai lainnya yang harus bersaing ketat untuk mendapatkan

penjualan dan mempertahankan pelanggan, Starbucks Paris Van Java juga

membutuhkan adanya integrasi dari Promosi Penjualan dalam aktivitas marketing

yang dilakukan. Promosi penjualan merupakan bagian dari Bauran Promosi.

Promosi penjualan dapat didefinisikan sebagai pengaruh secara langsung yang

menawarkan nilai tambah atau insentif sebuah produk yang ditujukan kepada

distributor ataupun pelanggan dengan tujuan untuk melakukan penjualan secara

langsung atau jangka pendek (Belch, 2001). Oleh karena itu, kegiatan promosi

yang dilakukan oleh gerai-gerai seperti Starbucks merupakan hal yang rutin dan

lazim dilakukan.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program

pemasaran. Dalam praktik pemasaran yang dilakukan, Starbucks Paris Van Java

akan terbantu oleh nama besar dari Starbucks itu sendiri yaitu, sebagai sebuah

merek yang telah mendunia dan dikenal oleh masyarakat. Bauran Promosi

merupakan bauran tertentu yang meliputi : pemasangan iklan (advertising),

(18)

6

Universitas Kristen Maranatha hubungan masyarakat (public relation), dan alat-alat pemasaran langsung (direct

marketing) yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan

pemasangan iklan dan pemasaran (Philip Kotler dan Armstrong, 2004). Sebagai

sebuah perusahaan yang memiliki jaringan yang kuat dan menyasar segmen

masyarakat yang luas, maka Starbucks pasti akan melakukan kegiatan promosi

sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan perhatian pelanggan dan calon

pelanggan untuk dapat mengkonsumsi berbagai produk dan layanan yang dimiliki

dalam berbagai bentuk dan cara yang berbeda-beda sesuai dengan strategi

perusahaan yang dimiliki.

Untuk menghadapi persaingan yang pesat, pengelola Starbucks harus

memikirkan strategi promosi yang dapat dilakukan untuk menghadapi persaingan.

Salah satu strategi yang diambil dan diterapkan oleh Starbucks untuk memelihara

dan meningkatkan loyalitas pelanggannya adalah dengan melakukan program

promosi penjualan yang dilakukan secara rutin. Banyak program promosi

penjualan yang ditawarkan oleh Starbucks setiap bulannya dan sangat bervariasi,

seperti pemberian sample tester gratis. Starbucks sering melakukan kegiatan

memberi sample minuman gratis. Seperti yang dilakukan gerai Starbucks PVJ

Bandung, hampir setiap dua minggu sekali atau pada saat adanya produk baru

akan dilakukan pembagian minuman secara gratis kepada para pengunjung.

Dalam memberikan minumannya tersebut, barista juga menjelaskan komposisi

minuman dan kegiatan promosi yang sedang berlangsung. Sehingga para

pengunjung Starbucks PVJ Bandung menjadi tahu dan aware terhadap produk dan

kegiatan promosi dari Starbucks Coffee. Starbucks Coffee Indonesia sendiri

(19)

7

Universitas Kristen Maranatha Bank BCA, selalu mengadakan promo Buy One Get One Free atau Upsize

(sumber :

http://www.serbapromosi.co/food-and-beverages/4676-promo-starbucks-di-oktober-buy-1-get-1-free). Selain itu, Starbucks Coffee juga sering

mengadakan promo dengan membagikan kupon harga khusus melalui Official

Account nya di Line Application, atau juga secara random melalui struk

pembelanjaan konsumen Starbucks.

Starbucks Coffee tidak melakukan kegiatan pemasaran yang besar - besaran

melalui semua media massa. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Starbucks

Coffee sangatlah terfokus dan terbatas. Kita tidak pernah melihat iklan produk

Starbucks Coffee lalu lalang di televisi. Mungkin sekali dua kali kita melihat

dalam film-film box office yang pemerannya sedang memegang cup Starbucks

atau sedang mengunjungi gerai Starbucks. Hal tersebut merupakan upaya dari

Starbucks Coffee dalam melakukan kegiatan promosi produk sekaligus

membangun brand image. Starbucks Coffee Indonesia juga tidak melakukan

kegiatan promosi melalui iklan di televisi. Starbucks di Indonesia juga memiliki

website tersendiri untuk memasarkan produk – produk yang ada dan member

(20)

8

Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1

Promosi Buy One Get One Sumber : Google

Gambar 1.1 Promo Line Coupon

Sumber : Google

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki fokus penelitian untuk dapat

melihat strategi bauran promosi yang dilakukan oleh Starbucks Paris Van Java

(21)

9

Universitas Kristen Maranatha (Advertising) merupakan suatu bentuk komunikasi dengan tujuan mengajak orang

yang melihat, membaca, atau mendengarkan untuk melakukan sesuatu. Promosi

pada umumnya mencakup nama produk atau layanan serta bagaimana produk dan

layanan tersebut dapat memberikan manfaat bagi pembeli. Hal ini dilakukan

dalam rangka untuk mengajak calon pembeli yang memiliki potensial untuk

membeli atau mengkonsumsi produk tertentu. Kegiatan Advertising mempunyai

tujuan khusus, yaitu untuk membujuk, mempengaruhi, dan menginformasikan

serta mengingatkan pelanggan tentang perusahaan atau berbagai produk/jasa yang

dimiliki.

Sedangkan menurut Armstrong dan Kottler (2004), Internet Marketing

didefinisikan sebagai sisi pemasaran dari E-Commerce yang terdiri dari kinerja

perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual

barang atau jasa melalui internet. Para pemain bisnis mendapatkan manfaat

kecepatan, efisiensi, dan efektivitas pengeluaran dari penggunaan website untuk

mendapatkan kembali keuntungan investasi dari periklanan dan promosi yang

tidak didapatkan dalam promosi media tradisional. Beberapa bentuk aktivitas

e-Marketing yaitu iklan banner, link-link website, email marketing dan newsletter,

afiliasi marketing, klasifikasi produk online, dan pemanfaatan mesin pencari.

Bentuk-bentuk aktivitas tersebut dapat mewakili keseluruhan kegiatan marketing

perusahaan dengan mengarahkan calon konsumen mengunjungi sebuah website

penjualan online yang dimiliki perusahaan tersebut untuk meningkatkan statistik

kunjungan dan penjualan.

Sementara itu, Promosi Penjualan didefinisikan oleh Hanafie (2010)

(22)

10

Universitas Kristen Maranatha untuk memikat para konsumen (kebanyakan langsung kepada konsumen akhir)

yang terkait agar mengambil keputusan pembelian yang positif. Promosi ini

seringkali menghabiskan banyak biaya, tetapi banyak yang menganggap bahwa

pengaruhnya sangat besar terhadap keputusan konsumen. Kotler et al (2008)

bahwa tujuan promosi penjualan sangat beragam. Penjual bisa menggunakan

promosi pelanggan untuk mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau

meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang. Promosi penjualan biasanya

digunakan bersama iklan, penjualan personal, atau sarana bauran promosi lainnya.

Promosi konsumen biasanya harus diiklankan dan dapat menambah gairah serta

memberikan kekuatan tarikan pada iklan. Daripada hanya menciptakan penjualan

jangka pendek atau penukaran merek sementara, promosi penjualan harus

memperkuat posisi produk atau jasa dan membangun hubungan pelanggan jangka

panjang.

Ketiga kegiatan tersebut (Advertising, E-Marketing, dan Promosi

Penjualan) memiliki satu sasaran, yaitu meningkatkan keputusan pembelian yang

dilakukan oleh para konsumen dan calon konsumen. Drumond (2003),

mendefinisikan keputusan pembelian sebagai sebuah usaha untuk

mengidentifikasi semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu

dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan objektif serta sasaran-sasarannya

yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing.

Karena adanya fenomena tersebut, maka penulis berminat untuk

(23)

11

Universitas Kristen Maranatha Marketing, dan Sales Promotion terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Starbucks PVJ Bandung”.

1.2. Rumusan Masalah

Dengan demikian, peneliti menetapkan adanya rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Apakah advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen Starbucks PVJ Bandung?

2. Apakah internet marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen Starbucks PVJ Bandung?

3. Apakah sales promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen Starbucks PVJ Bandung?

4. Apakah advertising, internet marketing, dan sales promotion berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Starbucks

PVJ Bandung?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui besar kontribusi antara advertising terhadap keputusan

pembelian Starbucks Coffee PVJ Bandung.

2. Untuk mengetahui besar kontribusi antara internet marketing terhadap

(24)

12

Universitas Kristen Maranatha 3. Untuk mengetahui besar kontribusi antara sales promotion terhadap

keputusan pembelian Starbucks Coffee PVJ Bandung.

4. Untuk mengetahui besar kontribusi antara advertising, internet marketing,

dan sales promotion terhadap keputusan pembelian Starbucks Coffee PVJ

Bandung.

1.4.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi :

1. Akademisi

Penelitian ini berguna untuk memperdalam ilmu manajemen terutama

dalam hal pemasaran dan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya

yang akan melakukan penelitian sejenis.

2. Perusahaan

Penelitian ini berguna untuk memberi masukan kepada management

Starbucks untuk dapat mengembangkan strategi pemasaran yang dapat

menarik calon konsumen

3. Pihak pelaksana di Cabang PVJ.

Penelitian ini berguna untuk memberikan masukan mengenai alternatif

kegiatan yang dapat dilakukan dalam lingkungan cabang PVJ untuk dapat

(25)

99

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang ada, maka hasil yang didapat adalah :

- Ada pengaruh yang signifikan antara Advertising dengan Keputusan

Pembelian konsumen Starbucks PVJ Bandung, sebesar 30.4% dari

Keputusan Pembelian merupakan pengaruh dari variabel advertising.

- Ada pengaruh yang signifikan antara Internet Marketing dengan

Keputusan Pembelian konsumen Starbucks PVJ Bandung sebesar 27%

dari Keputusan Pembelian merupakan pengaruh dari variabel internet

marketing.

- Ada pengaruh yang signifikan antara Sales Promotion dengan Keputusan

Pembelian konsumen Starbucks PVJ Bandung sebesar 16.4% dari

Keputusan Pembelian merupakan pengaruh dari variabel sales promotion.

- Ada pengaruh yang signifikan antara Advertising, Internet Marketing, dan

Sales Promotion dengan Keputusan Pembelian konsumen Starbucks PVJ

Bandung sebesar 33.9% dari Keputusan Pembelian merupakan pengaruh

(26)

100

Universitas Kristen Maranatha 5.2. KETERBATASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan penelitian antara lain :

Penelitian ini hanya meneliti mengenai pengaruh Advertising, Internet

Marketing, dan Sales Promotion terhadap produk Starbucks saja.

 Penelitian ini hanya menggambarkan kecenderungan pada para

pengunjung Starbucks di PVJ Bandung saja.

Penelitian ini hanya meneliti mengenai pengaruh Advertising, Internet

Marketing, dan Sales Promotion terhadap keputusan pembelian konsumen

Starbucks saja.

5.3. SARAN

a. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah :

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti mengenai pengaruh

promosi lainnya terhadap produk lainnya selain Starbucks.

 Penelitian selanjutnya dapat dilakukan di tempat lainnya dengan

mengambil populasi dan juga sampel yang lebih luas.

b. Saran untuk perusahaan adalah :

 Starbucks diharapkan dapat mengembangkan iklan di bagian lainnya seperti melalui media TV dan lain – lain.

 Starbucks diharapkan dapat meningkatkan Internet Marketing agar lebih

menarik seperti pembaharuan website agar konsumen tertarik untuk

membuka website dan mengetahui lebih dalam isi website tersebut seperti

(27)

101

Universitas Kristen Maranatha  Starbucks diharapkan dapat memperbanyak promosinya melalui diskon,

kupon, sample tester, dan inovasi lainnya agar konsumen lebih tertarik

(28)

102

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha, Hani Handoko. 2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku. Konsumen. Yogyakarta : BPFE.

Buchari Alma. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta

---, Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : CV.Alfabeta

Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. 2001. Pemasaran. Edisi. Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Fandy Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran. Penerbit Andy . Yogyakarta.

Hurriyati, Ratih, 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Alfabeta,.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Penerbit PT. Indeks, 2003.

---, Philip dan Gary Amstrong. Prinsip-prinsip pemasaran, Jilid 1. Edisi Kedua Belas. Jakarta: Erlangga, 2008.

---, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2009.

---, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Prehallindo, 2002.

---,Philip. Manajemen Pemasaran, Heruji Purwoko, Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo, 2005.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Cetakan Kelima. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Siegel Sidney. 1995. Statistik NonParametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : PT. Gramedia.

Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods For Business, Skill-Building Approach. Third Edition. John Wiley and Sons Inc. USA.

(29)

103

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR SUMBER

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/10/03/nvmksq346-indonesia-sepakati-target-peningkatan-konsumsi-kopi-global

https://m.tempo.co/read/news/2014/06/30/092589168/orang-indonesia-makin-gemar-minum-kopi

http://www.pikiran-rakyat.com/wisata/2015/11/23/350975/bandung-ditetapkan-sebagai-destinasi-wisata-kuliner-indonesia

https://majalah.ottencoffee.co.id/mengintip-sejarah-singkat-starbucks/

http://tempatwisatadibandung.info/paris-van-java-mall-bandung-pvj-resort-lifestyle-place/

http://edwinnotaris.blogspot.co.id/2013/09/mengenal-lebih-jauh-starbucks-coffee.html

http://www.starbucks.co.id/

Gambar

Gambar 1.1 Promosi Buy One Get One .........................................
Grafik 4.1 Bagan Heteroskedadistitas (Scatterplot)...........................
Tabel 4.22
Gambar 1.1  Promosi Buy One Get One

Referensi

Dokumen terkait

Sumber data primer penelitian berupa kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan (sekunder) seperti dokumen dan arsip-arsip di MI Muhammadiyah

Hubungan Pengalaman Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan di Perusahaan Fortuna Industri Plastic Pasuruan, Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Morfologi daun bagian tingkat tengah di lokasi dekat pos polisi permukaan bagian bawah daun, permukaan mulut stomata tidak banyak lekukan, sel penjaga strukturnya

Hasil penelitian (Maharwati, 2010) menyatakan bahwa pendapatan rata-rata yang diperoleh petani jagung di Desa Kalimporo Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto dalam satu

Untuk menganalisis faktor-faktor strategis yang mempengaruhi dan menentukan keberhasilan pengembangan usaha penangkar bibit jeruk siam (Citrus nobilis) di Kabupaten Sambas

Maka dari itu dibutuhkan sistem pendukung keputusan pemilhan lokasi strategis untuk membuka cabang usaha warung makanan dengan menggunakan metode AHP (analytical

merupakan strategi yang melatihkan siswa tentang berpikir cara berpikir dan pada proses kognitifnya, siswa dilatih untuk berpikir tingkat tinggi (Rustiningsih,

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi sasaran kajiannya hanya menganalisis bahasa kasar yang dituturkan oleh para calo, pedagang asongan, sopir, dan kondektur