• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Tujuan

Buku Pedoman Format Penulisan Skripsi 2016 ini, untuk seterusnya disebut buku pedoman sebagai revisi dari buku pedoman 2015, disusun dengan tujuan untuk memudahkan mahasiswa S1 menulis skripsi. Buku pedoman ini mengatur cara dan format penulisan skripsi dan berlaku di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan. Jika setelah penulisan skripsi mahasiswa S1 ingin menerbitkan skripsi atau sebagian dari skripsinya dalam suatu majalah ilmiah, pedoman serta ketentuan-ketentuan dari majalah ilmiah itulah yang harus diikuti.

Dalam buku pedoman ini tidak diatur batasan jumlah halaman skripsi, namun sangat dianjurkan untuk mengusahakan menulis skripsi yang efisien dan tidak bertele-tele, fokus pada permasalahan, analisis serta kesimpulan, sehingga menghasilkan sebuah skripsi yang komprehensif dengan jumlah halaman yang tidak (harus/terlalu) tebal.

Ketentuan dalam buku pedoman ini, beserta semua format yang terkandung didalamnya, harus diikuti dalam penulisan skripsi di Universitas Balikpapan. Buku pedoman ini berusaha mencakup semua segi yang berkaitan dengan penulisan skripsi meskipun dari semua sudah disadari masih terdapat kekurangan. Saran-saran dan perbaikan mohon disampaikan kepada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan.

I.2 Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Secara umum karya ilmiah itu dapat dikelompokkan atas beberapa: 1. Skripsi

2. Tesis 3. Disertasi 4. Makalah

(2)

2 5. Artikel

6. Laporan Penelitian

Skripsi, tesis dan disertasi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi mahasiswa program sarjana, magister dan doktor. Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi di suatu perguruan tinggi. Skripsi, tesis dan disertasi yang ditulis dapat berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, kajian numerik, kajian analitik, ataupun hasil pengembangan suatu teknologi. Sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada, yang membedakan ketiga bentuk karya ilmiah tersebut dapat dilihat aspek kuantitatif dan kualitatif. Skripsi merupakan kelompok karya ilmiah skripsi. Nama yang digunakan ini menyesuaikan nama mata kuliah yang menaunginya. Dari aspek kuantitatif, disertasi lebih berat bobot akademiknya dibandingkan dengan tesis. Tesis lebih berat bobot akademiknya dibandingkan dengan skripsi. Pembandingan ini juga sangat sulit diberikan pada jenis karya ilmiah yang berbeda jauh topik ataupun antar bidang yang berbeda. Oleh karena itu perbedaan dari aspek kualitatif juga harus dilihat. Aspek kualitatif dapat dilihat dari berbagai aspek permasalahan, aspek kajian pustaka, aspek metodologi, aspek hasil penelitian, dan aspek kemandirian berpikir dalam penyelesaian masalah. Aspek kualitatif ini perlu dilibatkan dalam membandingkan ketiga jenis karya ilmiah akademik tersebut.

I.3 Skripsi sebagai Karya Ilmiah

Laporan skripsi merupakan salah satu bentuk karya ilmiah yang dapat dimasukkan dalam kelompok skripsi. Isi skripsi dapat berupa penelitian lapangan dan industri, perancangan sistem, pembuatan peralatan, penelitian ilmu dasar. Sistimatika penulisan dan cakupan tulisan karya ilmiah ini sangat tergantung pada judul karya ilmiah tersebut. Isi skripsi ditekankan pada inovasi baru ataupun keoriginalan karya ilmiah yang dituangkan dalam laporan skripsi. Untuk skripsi bertemakan tentang perancangan alat, mahasiswa diwajibkan untuk mengutip minimal dua buah paten untuk memastikan alat yang dirancang tidak melanggar paten, atau untuk memastikan apakah alat yang dibuat dapat dipatenkan. Paten dapat dikutip melalui internet atau sumber-sumber lainnya. Sedangkan skripsi yang bertemakan

(3)

3 ilmu dasar, ulasan tentang penelitian sebelumnya ataupun informasi mutakhir yang terkait wajib dikutip dari berbagai pustaka baik itu publikasi cetak ataupun website.

I.4 Etika dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah

Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan dipahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.

(4)

4

BAB II

BAHASA dan TANDA BACA

Bahasa tulisan dapat dimengerti dengan baik bila kalimat-kalimat yang telah ditulis sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Tanda baca berperan penting dalam bahasa tulisan. Tanda baca yang tidak lengkap dapat menyebabkan isi tulisan sulit dimengerti. Oleh karena itu dalam bab ini dibahas aturan-aturan penulisan tanda baca, kata-kata serta judul-judul yang menjadi materi dalam tulisan tersebut.

II.1 Penulisan Tanda Baca

Tanda baca titik (.), titik dua (:), titik koma (;), tanda seru (!), persen (%),dan tanda tanya (?) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.

Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil(<), tambah (+), kurang (-), kali (x), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.

Tidak Baku P=0,01 S:T=Y A>B C<G A+B=C Bentuk Baku P = 0,01 S : T = Y A > B C < G A + B = C

Jika dalam penulisan persamaan dengan menggunakan word processor seperti Microsoft Office, maka persamaan-persamaan diketik dengan equation editor yang secara otomatis sudah memberikan jarak yang cukup untuk tanda sama dengan, lebih kecil, lebih besar, tambah, kurang, kali dan bagi. Konsistensi dalam penggunaan simbol sangat penting dipertahankan dalam penulisan. Bila simbol

ditulis dengan huruf miring maka penjelasan dalam teksnya juga harus ditulis dengan huruf miring. Berikut ini diberikan contoh hasil persamaan yang ditulis

(5)

5 dengan equation editor dalam Microsoft Office.

II.2 Penulisan Kata

Penulisan kata dapat dikelompokkan atas kata dasar, kata turunan, kata ulang, kata gabungan, kata depan, partikel, dan kata ganti.

II.2.1 Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis satu kesatuan Contoh:

1. Buku ini buku baru 2. Kelas itu penuh sesak 3. Siswa sedang makan nasi

II.2.2 Kata Turunan

Kata turunan adalah kata dasar yang telah berubah karena mendapatkan imbuhan baik itu awalan, sisipan, dan akhiran. Kata dasar tersebut telah dirangkai dengan imbuhan-imbuhan itu. Dari contoh-contoh ini diharapkan dapat mengingat kembali aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia.

Contoh: 1. berkembang biak 2. melipatgandakan 3. memberitahukan 4. berwisata 5. belajar 6. beri tahukan 7. merindukan 8. pascasarjana

(6)

6

II.2.3 Kata Ulang

Bentuk kata ulang harus ditulis lengkap dengan kata hubung. Contoh:

pura-pura, mata-mata, hura-hura, mondar-mandir, sayur-mayur, undang-undang, kupu-kupu, lauk-pauk.

II.2.4 Kata Depan

Kata depan, di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.

Contoh:

1. Ibu pergi ke Bandung 2. Paman datang dari Bali 3. Kakak tiba di Singapura

II.2.5 Kata Ganti

Kata gantiku dan kau ditulis serangkai dengan kata-kata yang mengikutinya. –ku, –mu dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh:

1. Bukuku dan bukumu tertinggal di meja perpustakaan. 2. Apa pun yang kau miliki tidak dapat dipinjam.

II.2.6 Partikel

Partikel –lah, –kah, –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh:

1. Marilah kita berangkat ke kampus.

2. Siapkah yang menang dalam pertandingan nanti?

Partikel pun ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya kecuali untuk kata-kata yang telah dianggap terpadu benar seperti meskipun, adapun, kendatipun, maupun, sungguhpun, andaipun, biarpun, bagaimanapun, dan kalaupun.

Contoh:

(7)

7 2. Mobil-mobil besar pun diijinkan melewati jalan ini.

II.3 Penulisan Judul

Penulisan judul yang umum digunakan dalam penulisan karya ilmiah sangat penting untuk diuraikan di sini. Dengan demikian keseragaman dalam tulisan karya ilmiah yang diatur dengan panduan ini dapat diperoleh.

Judul Sampul Depan Laporan

Judul Bagian ditulis dengan gaya penulisan semua huruf kapital. Bila terdiri atas beberapa baris, maka baris pertama paling panjang dan baris berikutnya lebih pendek serta ditulis dengan gaya di tengah-tengah, dan baris kedua berjarak 1 spasi

Contoh:

PENGARUH PERBANDINGAN LEBAR DAN TINGGI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BERTULANG RANGKAP

II.4 Penyingkatan kata

Tulis penuh semua singkatan seperti: dan lain lain, dan sebagainya, dan seterusnya (bukan ditulis dengan cara ini: dll., dsb., dst.). Penyingkatan suatu istilah dapat diberlakukan, bila memang istilah tersebut panjang dan terlalu sering muncul dalam teks. Untuk penyingkatan ini, kepanjangan istilah tersebut harus dimuculkan pertama kali ketika istilah tersebut pertama kalinya disebutkan dalam teks. Singkatan yang tidak diikuti tanda titik diantaranya: nama lembaga (DPR, SLTP), lambang kimia (Fe), ukuran seperti takaran (lt), timbangan (kg), panjang (cm), rupiah (Rp). Singkatan yang diikuti dengan tanda titik diantaranya: Singkatan nama orang (A.T. Mosher, Moh. Yamin), singkatan umum yang terdiri dari dua atau tiga huruf (a.n., d.a., u.b., sda., Yth., dsb.), singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan (Prof., Dr., S.Pt., Sdr.)

II.5 Huruf Cetak Miring atau Garis Bawah

Huruf cetak miring atau garis bawah digunakan untuk penulisan (1) Judul buku, majalah atau publikasi lainnya yang dikutip dalam tulisan teks. (2) Penegasan atau pengkhususan bagian kata, kata atau ungkapan dalam kalimat, (3) Nama ilmiah atau ungkapan asing. Sesuai dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa

(8)

8 nasional, istilah-istilah keilmuwan ataupun teknik yang telah dibakukan sebaiknya digunakan dengan benar. Istilah-istilah asing yang sudah punya pandaan dalam bahasa Indonesia, sebaiknya penggunaan istilah Indonesia yang diutamakan. Istilah asing yang tidak punya pandaan dalam bahasa Indonesia ditulis dengan menggunakan cetak miring/italic

(9)

9

BAB III

KETENTUAN ISI SKRIPSI

III.1 Judul

Judul merupakan identitas atau cerminan dari jiwa seluruh skripsi sehingga harus menarik dan bersifat menjelaskan diri sehingga setiap pembaca langsung dapat menduga apa materi pokok yang terkandung di dalamnya, sampai berapa jauh ruang lingkupnya dan bagaimana sifat dari pembahasannya. Judul skripsi yang pembahasannya bersifat analitik, hendaknya mengandung paling tidak dua variabel yang dikaitkan. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan tidak membenarkan ada judul skripsi yang bersifat mengambang. Judul skripsi harus bersifat logis (teratur berdasarkan logika), analitis (dihasilkan melalui proses berpikir atas dasar logika) dan empiris (didasarkan kepada fakta).

III.2 Pendahuluan

Fungsi pendahuluan adalah sebagai pengantar informatif tentang materi skripsi secara menyeluruh. Sesuai dengan fungsinya, bab pendahuluan hendaknya disusun secara sistematik dan terarah, sehingga memberikan gambaran yang jelas dan menguraikan justifikasi (argumentasi) terhadap permasalahan yang diteliti, tujuan dan kegunaan penelitian, landasan dan kerangka pemikiran, metode pendekatan dan metode analisis. Pendahuluan disusun dalam beberapa komponen sebagai berikut:

1. Latar Belakang Penelitian

Isinya merupakan justifikasi (argumentasi; pembenaran) bahwa penelitian yang dimaksud memang layak dan diperlukan bahkan harus dilakukan. Melalui latar belakang ini peneliti harus dapat meyakinkan bahwa permasalahan yang akan digali cukup aktual dan perlu diteliti. Permasalahan yang ada perlu dijabarkan lebih lanjut agar metode penelitiannya dapat dirumuskan dengan tepat. Selanjutnya harus pula digambarkan tentang manfaat langsung maupun tidak langsung hasil penelitian. Latar belakang merupakan argumentasi peneliti, sehingga untuk menguatkan “argument” yang dibuatnya dianjurkan ditunjang

(10)

10 oleh data atau hasil penelitian yang relevan. Data yang disajikan di latar belakang harus disertai dengan sumbernya.

2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang telah dirumuskan pada latar belakang, di sub bab ini harus dirumuskan secara eksplisit dan terperinci. Penulisan urutan permasalahan disesuaikan dengan tingkatan pengaruhnya, dari yang umum ke yang lebih spesifik. Adapun perumusannya dapat merupakan kalimat yang mengandung pertanyaan (leading question) bersifat menggugah timbulnya perhatian.

3. Tujuan Penelitian

Bagian ini harus konsisten dengan rumusan masalah, karena merupakan tindak lanjut atau perlakuan yang hendak diambil dalam rangka mengungkap permasalahan dan mencari sesuatu dari permasalahan tersebut. Oleh karena itu urutannya disesuaikan dengan rumusan masalah.

4. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian, baik yang langsung maupun tidak langsung disajikan pada bagian ini. Apabila akan merumuskan kegunaan penelitian, peneliti mengasumsikan bahwa semua hal yang ingin diungkapkan dapat dicapai, atau dengan kata lain penelitian yang dilakukan berhasil mencapai tujuannya.

5. Batasan Masalah

Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas atau lebar, sehingga penelitian lebih bisa fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevan sehingga penelitian bisa lebih fokus untuk dilakukan.

6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi adalah tempat dilakukannya penelitian. Waktu adalah periode yang diperlukan dari mulai persiapan penelitian, pengumpulan data sampai dengan analisis dan interpretasi data hasil penelitian. Lokasi dan waktu penelitian perlu dikemukakan secara eksplisit karena mempunyai

(11)

11 kaitan yang erat dengan masalah yang dikemukakan dan metode penelitian yang digunakan. Penentuan waktu dan lokasi yang tepat akan menjamin validitas penelitian sesuai dengan metode penelitian yang digunakan dan tergalinya informasi yang memadai sesuai dengan permasalahan yang diidentifikasi. Penulisan waktu penelitian dilengkapi dengan tanggal, bulan dan tahun.

7. Sistemastika Penulisan

a Bab I

Pendahuluan, dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematikas penulisan

b Bab II

Landasan teori, yaitu bab yang menguraikan tentang tinjauan pustaka baik dari buku-buku ilmiah maupun sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini

c Bab III

Metode penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang objek penelitian, variabel, metode penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data

d Bab IV

Analisa hasil penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan dari data yang telah diperoleh

e Bab V

Kesimpulan dan saran, yaitu bab yang berisi simpulan hasil dan saran dari hasil penelitian

III.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan kepustakaan merupakan informasi ilmiah yang telah diseleksi sesuai dengan perkembangan ilmu yang erat kaitannya dengan permasalahan yang diteliti. Tinjauan pustaka harus lengkap dan menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian. Tinjauan pustaka merupakan kristalisasi pendapat peneliti dan hasil penelitian terdahulu yang

(12)

12 sejalan atau bertentangan, atau berbagai pendapat yang bisa dijadikan dasar pertimbangan dalam menjelaskan dan atau memberi alasan terhadap hasil penelitian. Penulis tidak hanya mengumpulkan fakta-fakta tetapi juga menelaah fakta itu secara kritis dan logis serta menghubungkan dengan masalah penelitian yang dihadapi. Dengan demikian tinjauan pustaka fokus kepada permasalahan yang diteliti. Sumber pustaka yang dimuat disertai dengan nama penulis dan tahun publikasi. Sebagai gambaran, dapat dilihat beberapa contoh penulisan dalam kajian kepustakaan, sebagai berikut:

a. Konsumsi ransum akan menurun dengan meningkatnya temperatur lingkungan maupun kandungan energi ransum (Scott, 1982).

b. Menurut North (1972) fase developer merupakan fase pertumbuhan yang sudah mulai menurun.

c. Menurut Jansen, dkk. (1976) FLHS dapat terjadi karena pengaruh keturunan.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun tinjauan pustaka adalah sebagai berikut:

a. Kepustakaan yang digunakan sebagian besar berasal dari jurnal/hasil-hasil penelitian aktual. Kepustakaan yang berasal dari Jurnal ilmiah yang digunakan minimal tiga artikel.

b. Kepustakaan tidak diperkenankan berasal dari buku-buku praktis, diktat kuliah, modul, artikel yang sumber atau penulisannya tidak jelas atau tidak kredibel. Contoh: Blogs

c. Komunikasi pribadi tidak dibenarkan dicantumkan dalam kajian kepustakaan. Sumber pustaka yang tidak ada penulisnya, tetapi merupakan publikasi suatu lembaga, maka yang dicantumkan adalah nama lembaganya.

d. Bila satu sumber ditulis oleh lebih dari dua penulis maka ditulis dengan cara: Hanya mencantumkan nama penulis pertama, diikuti dengan dkk. Kalau ditulis oleh satu tim, maka yang dicantumkan hanya ketua pelaksananya saja.

e. Apabila sumber pustaka berupa kutipan, maka nama yang dicantumkan pengutip terakhir dan penulis sumber utamanya.

(13)

13 f. Pustaka yang disitasi dari internet harus berasal dari e-journal, lembaga yang memiliki otoritas penerbitan jurnal ilmiah, lembaga penelitian, atau perguruan tinggi.

g. Hasil dan kesimpulan penelitian tesis dan disertasi dapat dijadikan sumber pustaka. Hasil dan kesimpulan skripsi tidak dapat dijadikan sumber pustaka.

III.4 Metode Penelitian

Metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu:

a. Penelitian Eksperimental

Dalam penelitian eksperimental, pada bab ini mengemukakan berbagai hal yang bersifat teknis dan merinci mengenai bahan-bahan penelitian, langkah-langkah pengamatan, rancangan percobaan, perubah yang diamati, cara pengukuran, teknik analisis dan model pengujian hipotesis, serta hal-hal lain yang menyangkut tahap-tahap dan metode yang dianggap perlu untuk diketahui.

b. Penelitian Non-Eksperimental

Dalam penelitian non eksperimental (seperti metode survey atau studi kasus) perlu dijelaskan mengenai, antara lain : cara-cara pengambilan contoh (teknik sampling) sebagai pengganti rancangan percobaan, dengan lebih dulu mengidentifikasi satuan unit pengamatan yang menjadi objek penelitian, ukuran populasi (sampling frame) dan justifikasi terhadap ukuran sampel atau jumlah unit sampel yang akan diamati. Dalam penelitian non-eksperimental digunakan istilah objek untuk bahan penelitian, sehingga judul bab ditulis Objek dan Metode Penelitian. Pada penelitian pendekatan kualitatif (studi kasus) dapat digunakan istilah subyek untuk bahan penelitian, sehingga judul bab ditulis Subyek dan Metode Penelitian

III.5 Hasil dan Pembahasan

Bab ini menyajikan hasil penelitian untuk dibahas dan diinterpretasikan oleh peneliti dalam upaya memperoleh berbagai petunjuk yang menunjang dan mengarah kepada kesimpulan. Sebelum dibahas, data hasil pengamatan ditampilkan dalam bentuk tabel (main table) dan atau ilustrasi. Hasil analisis statistik yang diinterpretasikan dan dibahas berasal dari hasil perhitungan akhir (hasil analisis), selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk mengambil

(14)

14 kesimpulan. Daftar sidik ragam atau print out perhitungan statistik dan data hasil tranformasi tidak ditampilkan pada pembahasan. Interpretasi hasil penelitian dijelaskan beserta alasan-alasan ilmiah yang menjadi penyebab perbedaan atau persamaan hasil penelitian, yang tidak menutup kemungkinan bahwa informasi ilmiah tersebut sudah diuraikan/dibahas dalam. Adakalanya penulis harus membandingkannya dengan hasil penelitian lain sebelumnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa hasil yang diperoleh searah atau bertentangan dengan hipotesis. Jika hasil penelitian bertentangan dengan hipotesis yang dikemukakan, maka peneliti harus menjelaskan mengapa terjadi hal tersebut. Dapat dijelaskan apakah ada indikasi kesalahan penyimpangan (tidak terpenuhinya asumsi-asumsi) dalam proses deduksi (membangun hipotesis) atau induksi (mengungkap fakta).

III.6 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan penilaian penulis atau generalisasi dari hasil penelitian, dengan demikian kesimpulan cenderung bersifat kualitatif. Kesimpulan harus konsisten dengan “tujuan penelitian“ dan “rumusan masalah“. Jika pada bab pendahuluan diidentifikasi ada tiga masalah penelitian, maka peneliti harus mampu menyimpulkan atau menjawab ketiga masalah penelitian tersebut. Saran atau rekomendasi yang dikemukakan didasarkan atas kesimpulan yang diperoleh, materinya dapat bersifat praktis bagi kalangan pengguna, atau bersifat sumbangan ilmiah bagi perkembangan ilmu.

(15)

15

BAB IV

FORMAT SKRIPSI

IV.1 Umum

IV.1.1 Sampul

Sampul skripsi berwarna biru tua, seperti sampul buku pedoman ini. Pada sampul tersebut dicetak judul skripsi, nama lengkap mahasiswa S1, baris UNIVERSITAS BALIKPAPAN dan tahun penyelesaian. Judul skripsi, nama lengkap mahasiswa S1 dan baris UNIVERSITAS BALIKPAPAN ditulis dengan huruf kapital dan dicetak dengan tinta emas. Pada punggung sampul dituliskan nama penulis, judul, dan tahun skripsi. Jenis dan ukuran huruf ditentukan sebagai berikut:

Judul skripsi:

Jenis huruf (font) : Times New Roman Capital

Ukuran Judul : ukuran (font) 16, cetak tebal (bold) Kata “SKRIPSI” : ukuran (font) 14, cetak tebal (bold)

Kalimat di bawah skripsi jenis huruf sama, ukuran 14, cetak tebal Kata “oleh” : ukuran 14, cetak

Nama mahasiswa : ukuran 16, cetak tebal nomor NPM : ukuran 16, cetak tebal Program Studi : ukuran 16, cetak tebal Lambang UNIBA : ukuran tinggi 3,5 cm

(lihat contoh pada lampiran)

IV.1.2 Ukuran Kertas

Naskah ditulis di atas kertas HVS berwarna putih 80 gram dengan ukuran A4 (berukuran 21cm x 29.7cm). Setiap lembar kertas hanya digunakan satu halaman (halaman sebaliknya kosong).

(16)

16

IV.1.3 Batas Tulisan

Batas tulisan dari pinggir kertas pada bagian atas 3 cm, bawah 3 cm, kiri 4 cm dan kanan 3 cm. Contoh batasan tulisan dapat dilihat pada lampiran 1

IV.1.4 Penomoran Halaman

Sampul depan, abstrak dan lembar pengesahan tidak diberi nomor halaman. Sedangkan bagian lainnya diberi nomor halaman. Ada dua jenis penomoran yang digunakan yaitu penomoran dengan angka romawi huruf kecil dan angka arab. Untuk bagian depan (kata pengantar, daftar isi, daftar simbol, daftar gambar, daftar tabel) diberi penomeran romawi. Bagian depan ini penomoran dimulai dengan i kemudian ii, iii, iv sampai dengan penomoran bagian akhir. Sedangkan untuk bagian isi (bab pendahuluan sampai dengan bab kesimpulan, daftar pustaka) dan lampiran diberi penomoran dengan angka arab. Penomoran terurut dan menyatu antara bagian isi dan lampiran. Sebagai contoh halaman pertama bab I diberi nomor 1 sampai bab kesimpulan serta daftar pustaka nomor 60, maka halaman pertama bagian lampiran diberi nomor 61. Untuk kemudahan dan keragaman letak nomor halaman, nomor diletakkan di bagian bawah dengan posisi di kanan.

IV.1.5 Jarak Antar Baris

Jarak antar baris 1,5 spasi dan jumlah baris tiap halaman tidak melebihi 25 baris. Jarak antar bab ke sub bab 3 spasi. Penulisan dengan menggunakan format spasi. Khusus untuk tulisan judul tabel, ilustrasi, daftar pustaka, teks abstrak (termasuk abstrak bahasa Inggris), dan keterangan tabel atau ilustrasi, jarak antar baris satu spasi.

IV.1.6 Jenis Huruf

Penulisan menggunakan komputer dengan perangkat lunak Microsoft Word, huruf (font) yang digunakan adalah Times new roman ukuran 12.

(17)

17

IV.1.7 Penempatan Gambar

Ilustrasi berupa gambar (grafik, flow chart, foto) merupakan hasil cetak (print out) pada lembar naskah. Foto hitam putih maupun berwarna dapat ditempel pada lembaran naskah dengan menggunakan bahan perekat yang tidak mudah lepas. Tidak dibenarkan ada penjelasan atau keterangan gambar dengan tulisan tangan

IV.2 Bagian-Bagian Skripsi

IV.2.1 Bagian Muka

Bagian muka terdiri dari 1. Sampul (hard cover) 2. Lembar kosong

3. Lembar sampul bagian dalam

4. Lembar pernyataan tidak melakukan plagiasi 5. Lembar pengesahan

6. Lembar Persetujuan

7. Pedoman penggunaan skripsi

8. Kata pengantar atau ucapan terima kasih 9. Abstrak

10. Abstrack 11. Daftar isi

12. Daftar gambar dan ilustrasi 13. Daftar tabel

14. Daftar singkatan dan lambang 15. Daftar persaman

16. Daftar lampiran

IV.2.2 Bagian isi

1. Bab I : Latar belakang 2. Bab II : Tinjauan pustaka 3. Bab III : Metode penelitian 4. Bab IV : Analisa hasil

(18)

18

IV.2.3 Bagian Pelengkap

1. Daftar Pustaka 2. Lampiran

3. Lembar Asistensi

IV.3 Teks Bagian Muka

IV.3.1 Judul

Judul skripsi ditulis selain pada sampul, ditulis pada lembar ke dua, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Tulisan Judul sebanyak-banyaknya terdiri dari 22 kata, ditulis dengan huruf kapital. Untuk hal-hal yang khusus (seperti penulisan nama spesies dalam taksonomi) dapat ditulis dengan huruf kecil. Semua teks pada lembar judul menempati posisi di tengah (center). Penulisan judul tidak perlu diakhiri dengan titik

2. Judul yang memuat lebih dari 22 kata, dianjurkan untuk dibagi menjadi judul utama dan judul kecil yang bersifat suplemen, dengan ukuran huruf yang lebih kecil dari judul utama. Pada lembar sampul, di bawah kata SKRIPSI dicantumkan nama lengkap penulis dan nomor pokok mahasiswa (NPM), di bawah nama penulis dicantumkan logo fakultas teknik sipil dan perencanaan. Selanjutnya nama Fakultas, Universitas, tempat dan tahun pelaksanaan ujian sarjana. Pada lembar kedua judul bagian dalam setelah kata SKRIPSI dicantumkan kalimat: Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana pada Fakultas teknik sipil dan perencanaan, selanjutnya ditulis nama penulis dan NPM.

3. Judul yang ditulis dalam dua baris atau lebih, agar memperhatikan segi estetika dan kaidah bahasa, terutama dalam memilih ukuran huruf, jarak antar baris, penempatan dan pengaturan lebar baris. Pada penulisan suatu judul, dianjurkan rangkaian baris pertama sampai baris terakhir berbentuk konfigurasi piramida terbalik. Tidak dibenarkan ada pemenggalan kata pada judul skripsi.

(19)

19

IV.3.2 Lembar Pernyataan Tidak Melakukan Plagiasasi

Halaman surat pernyataan dapat dilihat pada lampiran 4 buku pedoman ini

IV.3.3 Lembar Pengesahan

Halaman pengesahan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antara lain memuat judul skripsi, nama mahasiswa S1, NPM, program studi, nama dan tanda tangan pembimbing serta tanggal pengesahan skripsi. Jika pembimbing lebih dari satu orang, nama pembimbing ditulis sejajar dimulai dengan pembimbing utama di kiri dan diikuti dengan pembimbing pendamping di sebelah kanan. Isi lengkap, format susunan, dan cara penulisan halaman pengesahan dapat dilihat pada lampiran 5 buku pedoman ini.

IV.3.4 Pedoman Penggunaan

pedoman penggunaan skripsi dicetak pada halaman baru dan diberi judul PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI. Halaman ini memuat pedoman penggunaan skripsi. Skripsi dalam bentuk yang asli bukan merupakan hasil penerbitan. Oleh karena itu, peredarannya sangat terbatas. Isi, format susunan dan cara penulisan halaman pedoman penggunaan skripsi dapat dilihat pada lampiran 6 buku pedoman ini.

IV.3.5 Kata Pengantar

kata pengantar dicetak pada halaman baru. Pada halaman ini mahasiswa S1 berkesempatan untuk menyatakan terima kasih secara tertulis kepada pembimbing dan perorangan lain yang telah memberi bimbingan, nasihat, saran dan kritik, kepada mereka yang telah membantu melakukan penelitian, kepada perorangan atau badan yang telah memberi bantuan keuangan, dan sebagainya.

Cara menulis kata pengantar beraneka ragam, tetapi semuanya hendaknya menggunakan kalimat yang baku. Ucapan terima kasih agar dibuat tidak berlebihan dan dibatasi hanya yang “scientifically related”.

Halaman kata pengantar seperti tercantum pada lampiran 7 buku pedoman ini hanyalah merupakan suatu contoh saja.

(20)

20

IV.3.6 Abstrak

Abstrak diartikan sebagai tulisan singkat yang menyajikan pendahuluan, tujuan, materi dan metode, hasil serta kesimpulan. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak dalam bahasa Inggris ditulis pada lembar berikutnya. Jumlah kata dalam abstrak antara 100-200 kata, urutan penyajian dimulai dari judul, nama penulis, kata abstrak, dan uraian isi abstrak yang ditulis dalam satu alinea (paragraf). Pada bagian bawah dicantumkan beberapa kata kunci (key words). Jumlah kata kunci maksimal 5 kata. Cara penulisan halaman pengesahan dapat dilihat pada lampiran 8

IV.3.7 Abstract

Abstract merupakan abstrak dalam bahasa Inggris, dengan demikian ejaannya menyesuaikan dengan kaidah-kaidah dalam bahasa Inggris. Jumlah kata dalam abstract antara 100-200 kata, urutan penyajian dimulai dari judul, nama penulis, kata abstract, isi abstract dan key words, merupakan terjemahan isi abstract dalam bahasa Inggris. Jumlah kata kunci maksimal 5 kata.

IV.3.8 Daftar isi

Daftar isi disusun sesuai dengan urutan halamannya. Daftar isi memuat seluruh judul dan sub judul secara lengkap disertai dengan nomor halamannya, mulai dari halaman kata pengantar sampai dengan biodata penulis. Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan untuk menyusun daftar isi, diantaranya:

1. Tulisan DAFTAR ISI, diletakkan pada baris pertama dengan menggunakan huruf kapital, tidak diakhiri dengan titik, ditempatkan di tengah baris.

2. Tiga spasi di bawah tulisan DAFTAR ISI pada batas paling kiri ditulis Bab dan batas paling kanan pada baris yang sama ditulis Halaman.

3. Penulisan judul, nomor bab atau sub bab, dan nomor halaman menggunakan bentuk huruf dan cara penulisan yang sama dengan yang ditulis di dalam isi skripsi.

4. Setiap judul bab dan sub bab disertai dengan masing-masing nomor urut bab dan sub bab. Di sebelah kanan setiap butir judul dicantumkan masing-masing nomor halamannya, keduanya dihubungkan dengan garis titik-titik.

(21)

21 5. Jarak antar judul sub bab satu setengah spasi, sedangkan jarak antar baris

pada judul yang terdiri dari lebih dari satu baris yaitu satu setengah spasi. 6. Jarak antara judul bab dengan baris sebelumnya adalah dua spasi.

Cara penulisan daftar isi dapat dilihat pada lampiran 9.

IV.3.9 Daftar tabel

Daftar tabel pada dasarnya ditulis seperti pada daftar isi, beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan untuk menyusun daftar tabel, diantaranya:

1. Tulisan DAFTAR TABEL, diletakkan pada baris pertama dengan menggunakan huruf kapital, tidak diakhiri dengan titik, ditempatkan di tengah baris.

2. Jumlah tabel yang tertera pada daftar tabel harus sesuai dengan yang ada di bagian isi naskah.

3. Tiga spasi di bawah tulisan DAFTAR TABEL, pada batas paling kiri ditulis Nomor, dan batas paling kanan pada baris yang sama ditulis Halaman.

4. Penulisan judul dan nomor tabel menggunakan bentuk huruf dan cara penulisan yang sama dengan yang ditulis di bagian dalam skripsi.

5. Setiap judul tabel disertai dengan masing-masing nomor urut tabel dan nomor halamannya, di sebelah kanan setiap judul tabel dicantumkan masing-masing nomor halamannya, keduanya dihubungkan dengan garis titik-titik. Nomor tabel ditempatkan di sebelah kiri.

6. Jarak antar baris dalam satu judul tabel satu spasi, sedangkan jarak baris antara judul tabel yang berbeda menggunakan satu setengah spasi.

Cara penulisan tabel dapat dilihat pada lampiran 12.

IV.3.10 Daftar Lampiran

Daftar lampiran menggunakan lembaran tersendiri, formatnya sama seperti daftar tabel. Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa gambar, grafik, foto, digolongkan ke dalam lampiran. Cara penuisan daftar lampiran dapat dilihat pada lampiran 10

(22)

22

IV.4 Penulisan Bagian Isi IV.4.1 Konsistensi

Penulisan skripsi harus memperhatikan segi konsistensi, baik dalam menggunakan format tabel, bentuk (font) huruf, notasi, istilah-istilah, jumlah desimal pada penulisan angka di belakang koma, dan lain-lain. Sebagai contoh apabila dalam naskah skripsi digunakan dua istilah variabel dan peubah secara berulang-ulang untuk menyatakan maksud yang sama. Hal demikian harus dihindarkan. Penulisan harus mengacu kepada kaidah-kaidah berbahasa sesuai dengan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD).

IV.4.2 Alinea

Menguraikan ungkapan dalam suatu alinea atau paragraf, harus memperhatikan: 1. suatu alinea harus memiliki kesatuan, artinya seluruh uraiannya terpusat

pada satu gagasan atau pokok bahasan.

2. memiliki keterkaitan, artinya setiap kalimat memiliki keterkaitan satu sama lain.

3. dalam satu alinea memuat kalimat pernyataan tentang pokok bahasan dan sejumlah kalimat penjelasan atau rincian mengenai pokok bahasan, dengan demikian dalam satu alinea paling sedikit terdiri dari dua kalimat. Pemenggalan alinea akibat keterbatasan halaman dibolehkan, artinya sebagian dari alinea berada pada halaman berikutnya. Perlu diperhatikan bahwa setiap bagian atau penggalan alinea pada awal atau akhir halaman paling sedikit memuat dua baris. Huruf awal pada baris pertama pada alinea baru ditempatkan pada 0 cm dari batas kiri.

IV.4.3 Judul Bab dan Subab

Penulisan judul bab harus didahului dengan penulisan nomornya. Nomor bab ditulis dengan angka romawi (I, II, ..., VI). Nomor bab ditempatkan di tengah pada baris pertama, baris berikutnya tulisan judul bab yang bersangkutan, juga pada posisi di tengah baris. Jarak baris antara nomor dan judul bab dua spasi. Judul bab ditulis dengan huruf kapital.

(23)

23 Bila bab terdiri dari beberapa sub bab, maka penulisan sub bab mengikuti ketentuan sebagai berikut:

1. Baris judul sub bab pertama berjarak tiga spasi dari baris judul bab, didahului dengan nomor sub bab, berada pada batas kiri dengan penomoran ganda (Misal II.1. artinya sub bab ke satu dari Bab II).

2. Tulisan judul sub bab menggunakan huruf tebal (bold) tanpa diakhiri dengan titik.

3. Huruf awal setiap kata pada judul menggunakan huruf kapital, kecuali kata sambung atau kata depan .

4. Paling sedikit harus ada dua sub bab dalam satu bab.

5. Jarak dari baris terakhir antara satu sub bab dengan judul sub bab berikutnya berjarak tiga spasi. Jika sub bab hendak diurai lagi menjadi beberapa anak sub bab, penomorannya disesuaikan dengan nomor bab dan sub babnya. Nomor anak sub bab terdiri dari tiga angka, masing-masing menunjukkan urutan nomor bab, sub bab dan anak sub bab, judulnya ditulis seperti pada penulisan judul sub bab. Penomoran untuk bagian dari anak sub bab cukup dengan notasi (1), (2), (3) dan seterusnya.

Sub bab yang terdiri dari beberapa anak sub bab, tidak perlu ada uraian penjelasan mengenai sub bab, penulisan langsung pada anak sub bab pertama.

IV.5 Penulisan bagian akhir IV.5.1 Daftar Pustaka

Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber informasi dan validitas ilmu, selain itu membantu pembaca yang berminat menelusuri lebih jauh dari sekedar yang dapat dibaca pada skripsi. Penulisan daftar pustaka harus memberi petunjuk identitas buku/publikasi dan penulis yang cukup lengkap. Semua pustaka (referensi) dalam teks/skripsi harus dicantumkan dalam daftar pustaka secara lengkap, apabila tidak dicantumkan dapat dikategorikan plagiat.

Kata DAFTAR PUSTAKA, diketik ditengah-tengah teks. Penulisan sumber pustaka yang digunakan dalam teks ditulis dengan jarak tiga spasi di bawah kata DAFTAR PUSTAKA.

(24)

24 Setiap pustaka yang dicantumkan harus menunjukkan (1) Nama penulis, (2) Tahun publikasi atau penerbitan, (3) Judul karya ilmiah atau buku, (4) Untuk jurnal, dicantumkan nama jurnal dan volume penerbitan, (5) Nama lembaga dan domisili penerbit, (apabila kota penerbit lebih dari satu, ditulis seluruhnya) dan (6) Nomor halaman yang dikutip.

Secara umum penulisan daftar pustaka dapat dibedakan atas 2 yaitu penulisan dengan nomor urut dan penulisan dengan urutan alfabet nama penulis.

Dengan pertimbangan bentuk tulisan yang lebih kompak dan mudah dilacak pustaka yang dikutip dalam skripsi, perujukan dalam skripsi diseragamkan dengan cara penulisan menggunakan nomor urut. Oleh karena itu, hanya penulisan dengan nomor urut yang dibahas pada buku ini.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka:

1. Urutan penyusunan didasarkan atas penomoran, dimulai dari pustaka yang lebih awal dirujuk dan kemudian diikuti dengan pustaka yang dirujuk berikutnya.

2. Penulisan nama penulis mendahulukan nama keluarga (marga), dan nama kecil dibelakangnya. Bila pustaka merupakan karya beberapa penulis, nama penulis lainnya (selain penulis utama), ditulis sebaliknya, artinya nama kecil dulu kemudian diikuti dengan nama keluarganya. Nama kecil cukup ditulis singkatannya sesuai dengan kelaziman. Penulis yang tidak jelas nama marganya tidak ditulis dengan cara menuliskan nama kedua terlebih dahulu.

3. Jika terdapat beberapa pustaka karya dari penulis yang sama, maka untuk daftar pustaka selanjutnya, namanya tidak perlu ditulis lagi (tidak perlu pengulangan), sebagai pengganti diberi tanda garis lurus, dan diurut berdasarkan tahun penerbitan. Tahun penerbitan terkini didahulukan. 4. Bila pustaka tidak mencantumkan penulisnya, maka sebagai penggantinya

ditulis nama lembaga penerbitnya.

5. Halaman dimana pernyataan dalam pustaka yang disitasi harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

(25)

25 6. Ada penegasan pada tulisan judul sumber pustaka atau publikasi baik dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Asing dan nama jurnal ilmiah, ditulis dengan menggunakan huruf cetak miring (italic). Untuk setiap pustaka, huruf awal pada baris kedua dimulai pada ketikan (karakter atau space bar) keenam, atau sekitar 1,25 cm dari batas kiri. Jarak antar baris untuk satu pustaka adalah 1 (satu) spasi. Jarak antara satu pustaka dengan pustaka lainnya adalah dua spasi.

Cara penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran 15

IV.6 Lampiran

Lampiran merupakan bagian pelengkap yang menyajikan informasi tambahan yang dianggap perlu disertakan dalam naskah skripsi. Di dalamnya dapat memuat tabel data hasil pengamatan yang belum dianalisis statistik, data penunjang, langkah-langkah perhitungan, hasil perhitungan (print out) statistik, daftar sidik ragam. Lampiran didahului oleh satu halaman yang hanya memuat perkataan LAMPIRAN, dan ditempatkan di tengah-tengah halaman. Selanjutnya setiap lampiran diberi nomor urut, diikuti dengan judul lampiran.

(26)

26

BAB V

TATA LETAK GAMBAR, TABEL DAN FORMULA

Tata letak dan tata cara penulisan gambar maupun tabel mempunyai peran yang sangat penting dalam penyajian bahasa tulis karena ini menyangkut penyampaian informasi kepada pembaca.

V.1 Penyajian Gambar

Yang masuk ke dalam kategori gambar adalah foto, grafik, peta, sketsa, diagram, bagan ataupun gambar-gambar lain. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang informatif dan mudah dipahami. Dengan pertimbangan konsistensi tulisan dan juga ketahanan kualitas dokumentasi laporan, maka gambar direkomendasikan sedapat mungkin dengan cetakan hitam, kecuali peran cetakan berwarna sangat penting sekali untuk kejelasan informasi yang diberikan oleh gambar tersebut. Judul gambar sebaiknya dibuat sesingkat dan sejelas mungkin. Tidak ada bingkai diperlihatkan atau dimunculkan di luar gambar.

Berikut ini diberikan contoh penyajian gambar. Gambar ini diletakkan pada Bab IV dalam laporan dengan nomor urut gambar yang pertama.

Gambar IV.1 Kurva Hubungan Lebar Benda Uji dengan Deformasi Sumber : 4 5 6 3 2 5 5 2 4 1 5 7 2 1 3 5 4 3 0 1 2 3 4 5 6 7 0 50 100 150 200 Deformasi

Lebar Benda Uji (mm)

Grafik Hubungan Lebar Benda Uji dengan Deformasi

deformasi benda uji 1 deformasi benda uji 2 deformasi benda uji 3

(27)

27 Tulisan gambar dan nomor gambar : Times New Roman, 12pt, Bold jarak 1 spasi. Judul gambar : times New Roman, 10pt, jarak 1 spasi, huruf besar setiap huruf awal setiap kata.

Bila dalam penyajian gambar halaman tidak mencukupi atau gambar ukurannya lebih dari satu halaman, maka gambar tersebut dibagi atas dua bagian atau lebih. Judul gambar disesuaikan dengan gambar yang dimuatnya. Bila hal ini sulit diberikan judul yang tepat, maka dapat diberikan sub nomor dari gambar dengan tambahan alfabet, misalkan Gambar IV.2a, gambar lanjutannya Gambar IV.2b.

V.2 Penyajian Tabel

Penggunaan tabel merupakan salah satu cara yang sistematis untuk menyajikan data-data dalam kolom dan lajur sesuai dengan sistematika dan klasifikasi masalah ataupun bahasan yang diberikan dalam tulisan. Sistematika tabel yang baik harus dapat memberikan informasi yang lengkap dan jelas serta dipahami. Tabel diberi nomor yang dapat menunjukkan nomor bab dan nomor urut tabel dalam bab tersebut. Judul tabel ditulis dengan huruf Times New Roman dan gaya penulisan judul yakni huruf pertama ditulis dengan huruf kapital kecuali kata depan ataupun artikel. Berikut ini diberikan contoh penyajian tabel yang direkomendasikan. Untuk memberikan sajian tabel yang jelas dan menarik, garis-garis vertikal tidak digunakan dan hanya garis-garis horisontal yang digunakan. Catatan terhadap notasi ataupun keterangan dari tabel diberikan pada bagian bawah tabel. Tabel ini berada dalam Bab II dengan urutan nomor 4 sehingga diberi nama Tabel II.4.

Untuk kasus tabel yang bersambung, teknik penyajian yang singkat dan jelas direkomendasikan dalam pedoman penulisan ini. Berikut ini diberikan contohnya. Tabel yang pertama adalah tabel yang terpotong oleh karena terbatas halaman. Sedangkan tabel kedua adalah tabel lanjutan dari tabel sebelumnya.

Tabel IV.7 Hubungan Lebar Benda Uji Terhadap Deformasi

No Kode Dimensi Rasio (b/h) Arah Deformasi L B h X Y mm Mm mm - mm Mm Mm 1 BL.HD.1 1400 100.00 100.00 1.00 1.0333 14.6737 14.6737

(28)

28

Tabel IV.7a Lanjutan

No Kode Dimensi Rasio

(b/h) Arah Deformasi L B H x Y mm Mm Mm - mm Mm mm 2 BL.HD.1 1400 100.00 100.00 1.00 1.0333 14.6737 14.6737 3 4 Sumber :

Tulisan Tabel dan Nomor tabel : Times New Roman, 12pt, bold jarak 1 spasi

Hubungan lebar benda uji terhadap deformasi

Judul tabel :Times New Roman, 10pt, jarak 1 spasi, huruf besar setiap huruf awalan setiap kata

V.3 Formula

Pembahasan meliputi penulisan formula dan penomerannya.

1. Formula ditulis dengan huruf awal segaris vertikal dengan batas tepi kiri teks diatasnya. Formula diikuti dengan nomer formula yang diletakkan di sisi kanan (rata kanan). Penulisan formula harus segera diikuti dengan penjelasan notasi yang ada pada formula tersebut.

2. Penjelasan notasi dilakukan dengan cara menuliskan kata “keterangan:” pada baris dibawah formula dengan huruf awal dibawah huruf awal formula. Selanjutnya simbol notasi dan penjelasannya diletakkan setelah “keterangan:”. Pada baris kedua dst. huruf awal notasi terletak dibawah huruf awal notasi diatasnya.

3. Nomer formula ditulis dalam tanda kurung dan dicetak pada sisi kanan formula (rata kanan), terdiri nomor bab titik dan nomor urut persamaan dalam bab tersebut dengan angka arab berukuran 12 reguler.

4. Formula dan nomernya diusahakan satu baris sekalipun harus memperkecil hurufnya (< 12). Batas huruf terkecil formula adalah 9. Kalau batas 9 tidak mencukupi maka formula boleh disambung dibawahnya dengan memperhatikan kejelasan dan keserasian penulisan formula

(29)

29 5. Formula dan penjelasan notasinya diletakkan sejauh 1 spasi dari teks

yang mendahului dan/atau mengikutinya. Contoh

(II.1)

Keterangan

F = Tingkat fasilitas per seratus juta kendaraan kilometer pertahun Nf = Panjang Jalan (Km)

L = Panjang jalan

Tf = Volume lalu lintas pertahun

(formula ini terletak di bab 2 dengan nomor urut 3)

V.4 Rincian

Jika didalam naskah terdapat rincian yang menyatakan butir-butir, maka urutan penomeran rincian adalah sebagai berikut.

1. Peringkat I : digunakan angka arab kemudian titik (1., 2., dst.)

2. Peringkat II : digunakan huruf latin kecil kemudian titik (a., b., dst)

3. Peringkat III :digunakan angka arab kemudian tanda kurung tutup 1), 2), dst.

4. Peringkat IV :digunakan huruf latin kecil kemudian tanda kurung tutup a), b), dst.

Penulisan peringkat berikutnya tidak diatur namun demikian penulisannya harus berbeda dengan penulisan peringkat sebelumnya dan dilakukan dengan konsisten.

(30)

30

BAB VI

PENGUTIPAN DAN PERUJUKAN

VI.1. Pengutipan

Pengutipan adalah suatu proses, cara mengutip sebuah/beberapa pendapat dari sumber lain untuk digunakan sebagai data pendukung sebuah tulisan. Dengan adanya kutipan, sebuah tulisan akan terkait dengan tulisan lain sehingga keberadaan sebuah tulisan lebih bersifat objektif dan terhindar dari pendapat-pendapat pribadi yang bersifat subjektif.

VI.1.1. Teknik Pengutipan

Teknik pengutipan, sesuai standar ilmiah, perlu kita pelajari karena kita sangat sering membutuhkan pendapat orang lain. Beberapa pendapat para ahli yang kompeten di bidangnya pantas kita kutip.

Teknik pengutipan, sesuai standar ilmiah, adalah 1. Dilakukan sehemat-hematnya, 2. Dilakukan bila sangat perlu, dan

3. pengutipannya jangan terlalu banyak agar tidak mengganggu kesatuan dan kepaduan paragraf.

Cara mengutip 1. Umum

a. Pengutipan dilakukan dengan nama akhir dan tahun serta boleh mengikutkan halaman asal pustaka dikutip.

Contoh:

1) Siregar (2005) menyimpulkan ……….. 2) Siregar (2005:25) menyimpulkan ………

Teks yang dikutip berada pada halaman 25.

b. Jika ada dua pengarang, pengutipan dilakukan dengan menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut.

Contoh:

(31)

31 c. Jika lebih dari dua pengarang, pengutipan dilakukan dengan menyebut

nama akhir penulis pertama kemudian diikuti dkk. Contoh:

1) Wuryanto dkk. (2007) menggambarkan ………….. 2. Pengutipan dibedakan langsung dan tidak langsung

a. Pengutipan langsung

1) Pengutipan pendek (kurang dari atau sama dengan 40 kata)

Ditulis diantara tanda petik (“……..”) sebagai bagian terpadu dalam teks utama

Contoh:

Harjono (2007) menyatakan “ada hubungan yang erat antara lebar pendekat ………. Persimpangan”.

Atau bisa ditulis,

Lebar pendekat mempunyai hubungan yang erat ……….kapasitas persimpangan (Harjono, 2007). 2) Pengutipan panjang (lebih dari 40 kata)

Ditulis dibawah teks utama sejauh satu ketukan tombol “Tab” dari tepi kiri. Awal paragraf dimulai dua ketukan tombol “Tab” dari tepi kiri.

Contoh:

Saptoaji (2001:22) menyimpulkan penemuannya sebagai berikut. Pada penambahan kerak ketel untuk maksud stabilisasi tanah, perbaikan tanah akan terjadi selain proses hidrasi dan pozzolanisasi. Hal ini disebabkan hadirnya butiran tanah lempung. Saptoaji (2001:22) berarti pustaka tersebut diterbitkan tahun 2001 dan teks yang dikutip terletak pada halaman 22.

b. Pengutipan tidak langsung

Cara ini disebut pengutipan dengan bahasa penulis sendiri dan dibagi menjadi dua, yaitu a) pengutipan teks dan b) pengutipan tabel atau gambar.

1) Pengutipan teks

(32)

32 Contoh:

a) Arifin (2000) tidak menduga bahwa reaksi yang ditimbulkan akibat beban berulang berfrekuensi tinggi sangat cepat.

b) Many books explain the transport planning process (Lane et al, 1981)

2) Pengutipan tabel atau gambar

Tabel atau gambar yang dikutip harus berasal dari pustaka yang berada di daftar pustaka. Pengutipan dilakukan dengan menulis sumber: ….. yang diletakkan dibawah, sebelah kiri tabel atau gambar yang dikutip.

Contoh:

a) Sumber: Bahar (2004, Tabel 4) b) Source: Black (1986, Figure 3:38

VI.1.2. Tanggung Jawab Pengutip

Pengutip bertanggung jawab akan ketepatan dan ketelitian kutipannya. Pengutip harus memahami arti dari bahan-bahan yang dikutipnya. Lebih baik tidak mengutip daripada mengutip namun tidak paham tentang apa yang dikutip. Pengutip dianggap menyetujui dengan apa yang dikutipnya bila ia tidak memberikan ulasan terhadap yang dikutip. Walaupun demikian, pengutip boleh menolak suatu pendapat asalkan ia memberikan alasan.

VI.2 Perujukan

Peujukan terhadap pustaka dengan nama penulis dan tahun untuk pengurutan pustaka dengan sistem alfabet, dan nama penulis dan nomor urut pustaka untuk daftar pustaka pengurutan dengan penomoran. Sedangkan perujukan yang lebih menekankan substansinya maka pustaka ditulis diakhir kalimat dengan cara salah satu perujukan yang telah dipilih.

(33)

33

1. Perujukan dari Buku yang diterbitkan

Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari buku yang diterbitkan diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti judul buku, nama penerbit dan diakhiri dengan tahun terbitan. Judul buku diketik dalam huruf miring. Edisi buku diletakkan setelah judul buku.

Contoh:

D. M. Bates dan D. G. Watts, Non Linear Regression Analysis and ItsApplications, John Wiley & Sons, New York, 1988.

M. J. Moran dan H. N. Shapiro, Fundamentals of EngineeringThermodynamics, Edisi 3, John Willey & Sons, New York, 1996.

Steven C. Chapra and Raymond P. Canale, Numerical Method for Engineers,Edisi 4, McGraw-Hill, 2002.

E. P. Popov, Engineering Mechanics of Solids, Prentice Hall, EngelwoodCliffs, New Jersey, 1990.

W. D. Callister, Material Science and Engineering: An Introduction, Edisi 2, John Willey & Sons, 1991.

2. Perujukan dari Buku yang telah diterjemahkan

Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari buku yang telah diterjemahkan diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti judul buku dalam bahasa terjemahannya, setelah itu diikuti kata “terjemahan” + nama penerjemah, nama penerbit dan diakhiri dengan tahun terbitan. Judul buku diketik dalam huruf miring. Edisi buku dan jilid buku diletakkan setelah judul buku.

Contoh:

J. L. Meriam dan L. G. Kraige, Mekanika Teknik – Statika, Jilid I, Versi SI,terjemahan Tony Mulia, Penerbit Erlangga, 1988.

E. P. Popov, Mekanika Teknik, terjemahan Zainul Astamar, Penerbit Erlangga,1993.

(34)

34

3. Perujuk Artikel dari Jurnal

Urutan penulisan data-data mengenai pustaka berupa artikel atau makalah dalam jurnal diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti dengan judul tulisan, nama jurnal, nomor terbitan volume dan nomor jilid jurnal, halaman awal dan akhir yang memuat artikel tersebut dan diakhiri dengan tahun terbitan. Nama jurnal diketik dalam huruf miring. Volume ditulis dengan huruf tebal, nomor jilid dari suatu volume ditulis di dalam tanda kurung setelah nomor volume. Nomor halaman diawali dengan tanda titik dua. Contoh:

I M. Astina dan H. Sato, A Rational Helmholtz Fundamental Equation Of State for Difluoromethane with an Intermolecular Potential Background, International Journal of Thermophysics, 24(4):963-990, 2003.

Sigit Y. Martowibowo dan B. Suharto, Metode Ultrasonik untuk Menentukan Arah Kristal Tunggal Berstruktur, Jurnal Teknik Mesin, 15(2):45-53, 2000. D. B. Fogel, An Introduction to Simulated Evolutionary Optimization,

IEEETrans. on Neural Networks, 5(1):3-14, 1994.

J. W. Leach, P. S. Chappelear, dan T. W. Leland, Use of Molecular Shape Factors in Vapor-Liquid Equilibrium Calculations with the CorrespondingStates Principle, AIChE J., 14(4):568-576, 1968.

4. Perujukan makalah yang dipresentasikan

Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari makalah yang dipresentasikan diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti dengan judul makalah, nama forum makalah tersebut dipresentasikan serta kota dan tanggal penyelenggaraan forum tersebut.

Contoh:

P. King, H. Mandair, C. Belton, H. Ho dan D. Copp, Modelling and Simulation Tools to Calibrate an Engine Management on Board Diagnostic System, dipresentasikan pada IEEE Seminar, London, 27 March 2000.

(35)

35 R. H. Goodwin, A. Fitt, K. Ronaldson, dan W. A. Wakeham, Micro Electro Mechanical System (MEMS) for the Measurement of Density andViscosity, dipresentasikan pada 17-th European Conference on Thermophysical on Thermophysical Properties, Bratislava, Slovakia, 5-8September, 2005.

5. Perujukan Makalah dalam Prosiding

Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari makalah yang dimuat dalam prosiding diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti dengan judul tulisan, nama prosiding, halaman awal dan akhir yang memuat artikel tersebut dan diakhiri dengan tahun terbitan. Nama jurnal diketik dalam huruf miring. Nomor jurnal diketik dengan huruf tebal, nomor terbitan volume dalam tanda kurung setelah nomor volume.

Contoh:

Sarin, I M. Astina, P. S. Darmanto, dan H. Sato, Thermodynamic Equationof State for Alternative Refrigerant of HC-600, prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-4 Teknik Mesin, G2-Konversi Energi, hal. 37-42, Kuta Bali, 2005.

Fajar, Sularso, A. Suwono, Priyono, Labraga dan C. Tournier, Experimental Study of Wall Friction Structures from a Rotating Cylinder in Cross Flow,Proceeding of International Conference on Fluid and Thermal Energy Conversions, hal. 115-123, Bandung, 2000.

M. Fukushima, S. Ohotoshi, dan T. Miki, Thermodynamic Properties Measurements of HFC-32 and HFC-125, Proceeding of 19th Int. Cong.

Refrig.IVa, hal. 207-214, Hague, 1995 Da Costa, Don Gaspar, 2004. Simposium VII FTSPT, Universitas Katolik Parahyangan

6. Perujukan Artikel dari majalah

Untuk artikel yang diterbitkan dalam majalah, rujukannya ditulis mulai dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama penulis diikuti dengan judul artikel, batas halaman dan tanggal bulan tahun penerbitan yang memuat artikel tersebut. Bila nama penulis tidak dicantumkan dalam artikel tersebut, maka yang pertama dimulai dengan judul artikel. Nama majalah diketik dengan huruf miring.

(36)

36 Contoh:

Arnawa Widagda, NCP Removable Media: Media Penyimpan Massa Depan,Chip, hal. 70, Nopember-Desember 2001.

A. A. Hartanto, LBS Pemandu Yang Setia, Selular, hal. 58-59, Maret 2003. Mengenal Teknologi Penunjang VAS, Selular, hal. 54-55, Maret 2003.

7. Perujukan Artikel ataupun Informasi dari Koran

Untuk artikel yang diterbitkan dalam koran, perujukannya yang ditulis dalam daftar pustaka dimulai dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga bila nama penulis disebutkan dalam koran tersebut. Nama penulis diikuti judul tulisan dan nama koran serta tanggal pemuatannya. Nama media pemuat diketik dengan huruf miring.

Contoh:

N. Hamzah, Belajar dari Jepang Perihal Pengelolaan Sampah, Kompas, 19 Juni 2006.

Hendardi, Kepemimpinan Anti korupsi, Kompas, 15 Juni 2006.

8. Perujukan Artikel ataupun Informasi dari Website

Untuk artikel yang diterbitkan lewat internet, penulisannya harus mencantumkan alamat lengkap situs yang memuat artikel tersebut. Urutan penulisan data-data mengenai pustaka berupa artikel atau makalah dalam jurnal ataupun artikel dalam majalah, penulisannya sama dengan terbitan dalam bentuk cetakan bila artikel tersebut jurnal ataupun majalah elektronik. Pada akhirnya ditulis alamat lengkap Website dan tanggal aksesnya. Nama media jurnal ataupun majalah diketik dengan huruf miring.

Contoh:

A Dwan, Paper Complexity and the interpresentation of Conversation Research, jurnal of the America Institute for Conservation, 26(19):1987

(http://www.aic.stanford.edu/jaic/articles/jaic26-01-001.html,diakses 26 juni 2006)

9. Perujukan Buku Manual yang Diterbitkan Perusahaan

Buku manual untuk peralatan juga merupakan pustaka yang penting untuk dimasukkan dalam daftar pustaka terlebih lagi bila buku ini dirujuk di dalam tulisan.

(37)

37 Contoh:

Tokyo Fatique Equipment, Fatique Rotating Bending Constant Amplitude Manuals, Tokyo Fatique Equipment, Ltd., Tokyo, 1992.

Trane, Air Conditioning Manual, La Crosse, Trane, Ltd., 1994.

10. Perujukan Buku dari Suatu Lembaga

Buku dari suatu lembaga juga dapat dijadikan rujukan. Adapun tata cara penulisan rujukan ini adalah diawali dengan nama lembaga, judul buku, nama institusi, kota tempat penerbitan, dan diakhiri dengan tahun. Judul buku diketik dengan huruf miring.

Contoh:

Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah, Depdikbud, Ditjen Dikti, Jakarta, 1994.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Balai Pustaka, Jakarta, 1980.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina Marga, Direktorat Bina Jalan Kota, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.

11. Perujukan Skripsi, Tesis dan Disertasi

Tata cara penulisan rujukan untuk karya ilmiah skripsi, tesis dan disertasi didahului dengan nama penulis dengan susunan nama first name, middle name dan family name atau nama, atau menulis sesuai dengan given name bila tidak ada nama keluarga. Setelah nama penulis diikuti dengan judul karya ilmiah tersebut, nama karya ilmiah, program studi dan nama fakultas serta institusi, lalu diikuti dengan nama kota dan tahun. Judul karya ilmiah diketik dengan huruf miring. Contoh:

Juristiawan Fitriansyah, Pengembangan Persamaan Dasar Tingkat Keadaan Sifat-Sifat Termodinamika untuk Propana, Skripsi, Teknik Mesin FTI ITB, 2006.

12. Perujukan dari Laporan Penelitian yang Tidak dipublikasikan

Laporan penelitian juga dapat dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah. Adapun penulisannya dimulai dengan nama peneliti, diikuti dengan komadan

(38)

38 judul laporan (ketik miring), penjelasan laporan serta lembaga dan kemudian diakhiri dengan tahun.

Contoh:

K. Nielsen, Thermal Energy Storage: A State-of-the-Art, A report within the research program Smart Energy-Efficient Buildings at NTNU and SINTEF,2003.

13. Perujukan Buku Berisi Kumpulan Artikel (ada editor)

Penulisan buku sebagai rujukan ini sama dengan penulisan rujukan untuk buku. Di belakang nama penulis ditambahkan (Ed.) bila editornya hanya seorang dan (Eds.) bila editornya beberapa orang.

Contoh:

Bejan, P. Vadasz, dan D. G. Kroger (Eds.), Energy and the Environment,Kluwer Academic Publishers, Boston, 1999.

W. A. Wakeham, A. Nagashima, dan J.V. Sengers (Eds.), Measurement of

The Transport Properties of Fluids, Blackwell Scientific Publications, Edinburgh,1991.

14. Perujukan Artikel dalam Buku Berisi Kumpulan Artikel (ada editor)

Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti judul artikel (tidak cetak miring), penjelasan tentang artikel itu dimuat yaitu nama mengikuti penulisan perujukan buku berisi kumpulan artikel. Batas halaman tempat artikel tersebut berada diberi tanda dalam kurang diletakkan setelah judul buku. Judul buku dan editor buku mengacu pada tata cara penulisan buku yang berisi artikel.

Contoh:

C W. Webb, Advances in Modeling Radiative Transport in High Temperature Gases, dalam A. Bejan, P. Vadasz dan D. G. Kroger (Eds.), Energy and theEnvironment (hal. 75-87), Kluwer Academic Publishers, Boston, 1999. J. L. Fogel, Evolutionary Programming in Perspective: The Top-Down View,

dalam J. M. Zurada, R. J. Marks II, dan C. J. Robinson (Eds.), Computational Intelligence Imitating Life (hal. 135-146), IEEE Press, New York, 1994.

(39)

39

15. Perujukan Artikel dalam Jurnal/Proceeding dari CD-ROM

Penulisannya sama dengan perujukan artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROM dalam kurung

Contoh:

I M. Astina dan H. Sato, State of the Art on Thermodynamic Modeling for

HFC Refrigerants: The Recent Challenge to Develop Fundamental Equationsof State, Proc. 2nd Doctoral Conference Asia Pacific Rim Universities,Mexico City, Mexico, 2003 (CD-ROM).

E. F. May, T. J. Edwards, A. G. Mann, C. Edwards, An Improved Microwave Apparatus for Phase Behavior Measurements in Lean Gas Condensate Fluids,Proc. 16th European Conference on Thermophysical Properties,

(40)

40

BAB VII

PERCETAKAN, PENJILIDAN dan PENYERAHAN LAPORAN

VII.1 Kertas

Skripsi dicetak pada kertas HVS berukuran A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM). Naskah Skripsi dicetak dengan batas 4 cm dari tepi kiri, dan 3 cm dari tepi atas, tepi kanan dan tepi bawah kertas.

Naskah asli skripsi dalam bentuk final yang telah disahkan/ditandatangani oleh pembimbing dicetak sebanyak 5 buah (eksemplar) untuk pembimbing, program studi dan sebuah soft copy (CD) untuk perpustakaan Universitas Balikpapan, dalam kemasan hard Cover.

VII.2 Pencetakan dan Penjilidan

Naskah Skripsi dibuat dengan bantuan Komputer menggunakan pencetak (printer) dengan tinta berwarna hitam (bukan dot matrix) dengan huruf jenis Times New Roman, dengan ukuran Font 12. Khusus untuk pencetakan gambar-gambar berwarna, pada naskah asli dapat dicetak berwarna.

1. Naskah dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak-balik) 2. Baris-baris kalimat naskah skripsi berjarak satu setengah spasi

3. Penyimpangan dari jarak satu setengah spasi tersebut (menjadi satu spasi) dilakukan pada notasi blok yang masuk kedalam, catatan kaki, judul keterangan dan isi diagram, tabel, gambar, dan daftar pustaka 4. Baris pertama paragraf baru berjarak tiga spasi dan baris terakhir

paragraf yang mendahuluinya.

5. Huruf pertama paragraf baru dimulai dari batas tepi kiri naskah, jangan memulai paragraf baru pada dasar halaman, kecuali apabila cukup tempat untuk sedikitnya dua baris. Baris terakhir sebuah paragraf jangan diletakkan pada halaman baru berikutnya, tinggalkan baris terakhir tersebut pada dasar halaman.

(41)

41 6. Huruf pertama sesudah tanda-baca koma (,), titik-koma (;), titik ganda (:) dan titik dicetak dengan menyisihkan susunan rongak (ruangan antara dua huruf) dibelakang tanda-baca tersebut.

7. Bab baru diawali dengan nomor halaman baru 8. Bentuk penjilidan adalah jilid buku

9. Halaman kosong (jika diperlukan) untuk pemisahan bab baru berbentuk kertas kosong saja berwarna biru.

VII.3 Perbaikan Kesalahan

Naskah skripsi yang final tidak boleh mengandung kesalahan, ataupun perbaikan kesalahan.

VII.4 Penyerahan Laporan

Untuk dapat mengikuti wisuda yang diselenggarakan oleh Universitas Balikpapan, mahasiswa yang telah dinyatakan lulus diwajibkan untuk menyerahkan buku Laporan skripsi yang telah disetujui dan ditandatangani oleh dosen pembimbing sebanyak 1 (satu) buah ke program studi. Penyerahan buku laporan skripsi harus dilakukan paling lambat pada hari batas waktu pendaftaran wisuda sehingga mahasiswa yang telah lulus ujian sarjana dapat diwisuda. File PDF diserahkan ke program studi bersamaan dengan penyerahan skripsi. Penamaan file untuk abstrak dariskripsi dengan memakai NPM mahasiswa yaitu NPM+INA.PDF untuk yang berbahasa Indonesia dan NIM+ENG untuk yang berbahasa Inggris. Sedang isi yang lain juga harus di-PDF-kan. Untuk memudahkan Program Studi dalam mengelola file-file ini, mahasiswa wajib memberi keterangan dalam file teks dengan nama file yakni readme.txt Semua file-file ini disimpan dalam satu buah CD-R.

(42)

42

CONTOH PENULISAN SKRIPSI

(43)

43

Lampiran 1 Pengaturan halaman

3 cm 3 cm 3 cm 4 cm Batas atas tulisan Batas kanan tulisan Batas kiri tulisan Batas bawah tulisan

(44)

44

lampiran 2 Contoh Sampul Skripsi hard cover

JUDUL SKRIPSI DITULIS DISINI

SKRIPSI

Oleh

Nama Lengkap

10.11.106.XXXXX

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

BALIKPAPAN

Bulan Lulus,20XX

Huruf besar 16 point

Huruf 14 point

Huruf besar 16 point

Huruf besar 16 point Huruf besar 18 point

Tahun sidang sarjana16 point Huruf besar 20 point

(45)

45

Lampiran 3 Lembar sampul bagian dalam

JUDUL SKRIPSI DITULIS DISINI

SKRIPSI

Karya Ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Teknik dari Universitas Balikpapan

Oleh

Nama Lengkap

10.11.106.XXXXX

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

BALIKPAPAN

Bulan Lulus,20XX

Huruf besar 16 point bold, 3 spasi

Huruf 14 point bold

Huruf 14 point, 3 spasi

Huruf besar 16 point

Huruf besar 16 point Huruf besar 18 point

Tahun sidang sarjana16 point Huruf besar 20 point

Gambar

Gambar IV.1  Kurva Hubungan Lebar Benda Uji dengan Deformasi  Sumber :  4  5  6  3  2  5 5 2 4 1 5 7 2 1 3 5 4 3 01234567050100 150 200Deformasi
Tabel IV.7  Hubungan Lebar Benda Uji Terhadap Deformasi
Gambar III.1  Diagram Alir Metodologi Penelitian
Tabel 1.  Bagian-bagian dalam proposal penelitian dan skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Mayoritas warga kampung nelayan pesisir Muara Angke memiliki keberanian menjadi wirausahawan karena tekanan ekonomi yang mendesak. Selain itu, mereka memiliki minat

Bahan hukum primer yang dipergunakan mengenai hukum wanita haid berdiam diri di mesjid (studi perbandingan Mazhab Syafi‟i dan Mazhab Zahiri) adalah kitab-kitab yang

5) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Dalam rangka menunjang perbaikan regulasi pengusahaan UCG diperlukan litbang UCG di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan mengingat

Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan setempat, Majelis Hakim berpendapat gambar lokasi tanah dalam surat ukur ketiga Sertipikat Hak Milik milik Penggugat tidak

Jaringan epitel adalah suatu jaringan yang tersusun dari kumpulan sel-sel epitel yang melekat satu sama lain dengan atau tanpa bahan interseluler dan melekat diatas

Didalam wadahnya yang protektif, setiap mata memiliki lapisan reseptor, sistem lensa yang memfokuskan cahaya ke reseptor tersebut, serta sistem saraf yang menghantarkan implus

Dari Latar belakang masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh pembelajaran bervisi dan berpendekatan SETS pokok bahasan ikatan kimia

Data yang diperoleh membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS SD Negeri Dukuh 02 yang berjumlah 31 (kelas eksperimen) dengan penggunaan