81 BAB VI
KELILING DAN LUAS
1. Keliling Persegi Panjang dan Persegi
Keliling bangun datar adalah jumlah semua panjang sisi yang membatasi bidang datar tersebut.
Dengan demikian berarti:
Keliling persegi panjang adalah jumlah panjang semua sisi persegi panjang. Keliling persegi adalah jumlah panjang semua sisi persegi.
a. Rumus Keliling Persegi Panjang
Keliling persegi panjang ABCD =AB + BC + CD + DA
Karena AB = CD dan BC = AD, maka:
Keliling parsegi panjang ABCD = 2AB + 2 BC AB disebut panjang dan BC disebut lebar.
Jadi, keliling persegi panjang ABCD = 2 panjang + 2 lebar
Jika panjang = p cm, lebar = l cm, dan keliling = K cm, maka rumus keliling parsegi panjang adalah:
K = 2p + 2l atau K = 2(p + l)
Contoh:
Keliling sebuah persegi panjang = 48 cm dan lebarnya = 10 cm. Hitunglah panjangnya! Jawab: Keliling = 48 cm, maka K = 48 lebar = 10 cm, maka 1 = 10 K = 2p + 2l 48 = 2p + 2 x 10 48 = 2p + 20 A B D C
82 2p = 28 p = 2 28 p = 14. Jadi, panjangnya = 14 cm
b. Rumus Keliling Persegi
Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + AD
Karena AB = BC = CD = DA maka: Keliling persegi ABCD = 4AB
Jika panjang sisi AB = s cm dan keliling persegi K cm, maka rumus keliling persegi adalah:
K = 4s
Con toh:
Keliling sebuah persegi 28 cm. Hitunglah panjang sisinya! Jawab: Keliling = 28 cm, maka K = 28 K = 4s 28 = 4 S s = 4 28 s = 7
Jadi, panjang sisi persegi tersebut = 7 cm
2. Luas Persegi Panjang dan Persegi
Luas bangun datar adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi bangun tersebut. Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi panjang itu.
A B
83 Daerah yang diarsir adalah menunjukkan luas persegi panjang ABCD
Rumus luas persegi panjang = panjang x lebar
Jika panjang = p cm, lebar = l cm, dan luas = L cm2, maka: L = p x l atau L = pl
Daerah yang diarsir adalah menunjukkan luas persegi ABCD.
Rumus luas persegi = sisi x sisi
Jika panjang sisi = s cm dan luas L cm2, maka L = s x s atau L = s2
Contoh:
1. Luas sebuah persegi panjang = 60 cm2 dan panjangnya 10 cm. Hitunglah lebarnya. Luas = 60 cm2, maka L = 60 Panjang = 10 cm, maka p = 10 L = p x k 60 = 10 x l l = 10 60 l =6
Jadi, lebar persegi panjang tersebut 6 cm
A B
D C
A B
84 2. Luas sebuah persegi = 36 cm2. Hitunglah panjang sisinya!
Jawab: Luas = 36 cm2, maka L = 36 L = s2 36 = s2 s2 = 62 s = 6
Jadi, panjang sisiyva = 6 cm.
3. Sebuah gambar berukuran 30 cm 45 cm ditempatkan pada sehelai karton yang berukuran 40 cm x 60 cm, sehingga di sebelah kiri, kanan, atas, dan bawah gambar masih tersisa karton seperti gambar di di bawah ini. Hitunglah luas karton yang tidak tertempel gambar (yang diarsir)
Jawab:
Luas persegi panjang seluruhnya = 60 x 40 = 2.400 cm2 Luas persegi panjang bagian dalam = 45 x 30
= 1.350 cm2 Luas karton yang tersisa (diarsir) = 2.400 – 1.350
= 1.050 cm2
45 cm
30 cm
40 cm
85 3. Keliling Segitiga
Keliling suatu segitiga adalah jumlah panjang sisi segitiga.
Keliling ABC = AB + AC + BC Rumus keliling segitiga adalah K = a + b + c
Contoh:
Keliling suatu segitiga 49 cm. Bila panjang dua sisinya 12 cm dan 20 cm, hitunglah panjang sisi ketiga!
Jawab K = 49, a = 12 dan b = 20 K = a + b + c 49 = 12 + 20 + c 49 = 32 + c c = 17
Jadi, panjang sisi ketiga = 17 cm
4. Luas Segitiga
Untuk selanjutnya akan kita pelajari cara memperoleh rumus untuk luas segitiga.
Pada gambar (i) di atas, ABC dibagi menjadi dua segitiga siku-siku yaitu ADC dan BDC. Kemudian dibuat persegi panjang yang memuat ABC seperti gambar (ii).
86 Luas ADC =
2 1
luas persegi panjang ADCE
Luas BDC = 2 1
luas persegi panjang DBFC Luas ABC = luas ADC + luas BDC
= 2 1
luas persegi panjang ADCE + 2 1
luas persegi panjang DBFC
= 2 1
luas persegi panjang ABFE
= 2 1 AB x BF Luas ABC = 2 1 AB x CD (BE = CD).
Pada ABC di atas, AB disebut alas dan CD disebut tinggi. AB dan CD merupakan alas dan tinggi yang sekawan.
Luas setiap segitiga = 2 1
alas x tinggi
Pada ABC di samping, tingginya CD dan alasnya AB
Luas ABC = 2 1
AB x CD
Jika AB = a cm dan CD = t cm, maka rumus Iuas (L) segitiga adalah:
L = 2 1 a x t atau L = 2 1 at
87 Perhatikanlah alas dan tinggi yang sekawan untuk segitiga-segitiga berikut ini.
a. Tinggi AD sekawan dengan alas BC, maka: Luas ABC =
2 1
BC x AD
b. Tinggi CA sekawan dengan alas AB, maka: Luas ABC =
2 1
AB x CA
a. Tinggi CD sekawan dengan alas AB, maka: Luas ABC =
2 1
AB x CD
b. Tinggi AE sekawan dengan alas BC, maka: Luas ABC =
2 1
BC x AE
c. Tinggi BE sekawan dengan alas AC, maka: Luas ABC =
2 1
AC x BE
a. Tinggi PS sekawan dengan alas PQ, maka: Luas PQR =
2 1
PQ x PS
b. Tinggi PT sekawan dengan alas QR, maka: Luas PQR =
2 1
QR x PT
c. Tinggi QU sekawan dengan alas PR, maka: Luas PQR =
2 1
PR x QU Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa:
• Luas setiap segitiga = 2 1
alas x tinggi
88 • Tinggi harus tegak lurus dengan alas yang sekawan dan melalui titik sudut
yang tidak pada alas.
Contoh:
Hitunglah luas ABC di samping, jika AB= 8 cm, BC = 10 cm, dan AC = 6 cm. Jawab: Luas ABC = 2 1 AB x AC = 2 1 x 8 x 6 = 24 cm2
Hitunglah luas PQR di samping, jika PQ = 14 cm, PS = 12 cm, dan QR = 16 cm.
Jawab:
Tinggi PS sekawan dengan alas QR, maka Luas PQR = 2 1 QR x PS = 2 1 x 16 x 12 = 96 cm2
Hitunglah luas KLM di samping jika KL = 8 cm, LM = 13 cm, MP = 5 cm, dan PK = 4 cm.
Jawab:
Tinggi MP sekawan dengan alas KL, maka: Luas KLM =
2 1
89 = 2 1 x 8 x 5 = 20 cm2
4. Luas segitiga = 48cm2 dan panjang alasnya = 16 cm. Hitunglah tingginya! Jawab:
Luas = 48 cm2, maka L = 48 Tinggi alas = 16, maka a = 16 L = 2 1 at 48 = 2 1 x 16 x t 48 = 8t t = 8 48 t = 6
Jadi, tinggi segitiga tersebut = 6 cm.
5. Menentukan Luas Bangun dengan Rumus Luas Segitiga
Suatu bangun datar dapat disekat-sekat sehingga di dalam bangun tersebut terbentuk bangun segitiga.
Contoh:
1. Hitunglah luas bangun ABCD pada gambar
di samping! Jawab: Luas ACD = 2 1 AC x DO = 2 1 x 8 x 3 = 12 satuan
90 Luas ACB = 2 1 AC x OB = 2 1 x 8 x 3 = 12 satuan
Jadi luas ABCD = Luas ACD + Luas ACB = 12 + 12
= 24 satuan
2. Hitunglah luas bangun PQRS di bawah ini, jika SQ = 8 cm, PT = 4 cm, dan TR = 6 cm. Jawab: Luas PQS = 2 1 QS x PT = 2 1 x 8 x 4 = 16 cm2 Luas PQS = 2 1 QS x TR = 2 1 x 8 x 6 = 24 cm2 Jadi luas bangun PQRS = 16 + 24
= 40 cm2
6. Menghitung Luas Persegi dengan Menggunakan Luas Segitiga Siku-siku Contoh:
Hitunglah luas persegi ABCD di samping dalam satuan luas
Jawab:
Untuk menghitung luas persegi ABCD, dapat dikerjakan dengan dua cara berikut ini.
91 Cara 1
Luas persegi EFGH = 7 x 7
= 49 satuan luas Luas AEB = 2 1 x 3 x 4 = 6 satuan luas Luas BFC = 2 1 x 4 x 3 = 6 satuan luas Luas CGD = 2 1 x 3 x 4 = 6 satuan luas Luas AHD = 2 1 x 4 x 3 = 6 satuan luas
Luas persegi ABCD = Luas persegi EFGH – (Luas AEB + Luas BFC + Luas CGD + Luas AHD)
= 49 – (6 + 6 + 6 + 6) = 49 – 24 = 25 satuan luas Cara 2 Luas AHB = 2 1 x 3 x 4 = 6 satuan luas Luas AGD = 2 1 x 4 x 3 = 6 satuan luas Luas BCE = 2 1 x 3 x 4 = 6 satuan luas E F H G
92 Luas CFD = 2 1 x 3 x 4 = 6 satuan luas Luas persegi EFGH = 1 x 1
= 1 satuan luas
Luas persegi ABCD = Luas AHB + Luas AGD + Luas BCE + Luas CFD + Luas persegi EFGH
= 6 + 6 + 6 + 6 + 1 = 25 satuan luas
Ternyata kedua cara tersebut mendapatkan hasil yang sama.
7. Luas Jajargenjang
Gambar (i) adalah jajargenjang dengan alas a dan tinggi t dipotong seperti ditunjukkan pada Gambar (ii) dan kemudian dirangkai sepcrti Gambar (iii). Luas bangun (i) sama dengan luas bangun (iii), sehingga luas jajargenjang (i) = a x t. Bila a sebagai alas dan t sebagai tinggi, maka:
Luas jajargenjang = alas x tinggi.
Untuk setiap jajar genjang dengan alas a, tinggi t dan luas L maka berlaku: L = a x t atau L = at
93 Contoh:
Hitunglah luas jajargenjang di samping ini! Jawab:
Alas = 10 cm Tinggi = 25 cm
Luas jajargenjang = 10 x 25 = 250 cm2
8. Luas Belah Ketupat
Bila kita amati sifat-sifat belahketupat, ternyata belahketupat memiliki semua sifat jajargenjang, maka belahketupat juga merupakan jajargenjang. Karena belahketupat juga rnerupakan jajargenjang, maka luas belahketupat adalah sebagai berikut.
Luas = Alas x Tinggi Atau
L = at
Rumus lain dari belahketupat ditunjukkan seperti berikut: Luas belahketupat ABCD = Luas ABD + Luas BDC = 2 1 BD x OA + 2 1 BD x OC
94 = 2 1 BD (OA + OC) = 2 1 BD AC
Karena BD dan AC merupakan diagonal, maka: Luas belah ketupat =
2 1
diagonal x diagonal (lainnya)
Contoh:
1. Diagonal-diagonal belaketupat ABCD berpotongan di O. Nila AB = 4 cm dan ABO = 60O, tentukan:
a. Panjang AD b. Besar CBO c. Besar BAO Jawab:
a. AD = 4 cm (semua sisi sama panjang)
b. CBO = ABO (diagonal membagi sudut menjadi dua sama besar) = 60O
c. BAO = 180O – (60O + 90O) (diagonal saling berpotongan tegak lurus) = 30O
2. Panjang sisi belahketupat PQRS = 5 cm dan panjang diagonal PR = 6 cm. Hitunglah: a. Panjang diagonal QS b. Luas PQRS Jawab: a. POQ = 90O PO = 2 1 PR = 3 cm
95 QO2 = PQ2 – PO2 = 52 - 32 QO2 = 16 QO = 4 cm QS = 2QO = 8 cm b. Luas PQRS = 2 1 PR x QS = 2 1 x 6 x 8 = 24 cm2 9. Luas Layang-layang
Karena diagonal AC dan BD berpotongan tegak lurus, maka:
Luas layang-layang ABCD = Luas ABD + Luas BDC = 2 1 BD x AO + 2 1 BD x OC = 2 1 BD x (AO + OC) = 2 1 BD x AC Karena BD dan AC merupakan diagonal, maka:
Luas layang-layang = 2 1
diagonal x diagonal (lainnya)
A
D
C B
96 10. Luas Trapesium
Untuk menentukan luas trapesium ABCD pada Gambar (i), buatlah salah satu diagonalnya, misalnya diagonal BD sehingga terjadi dua buah segitiga, yaitu segitiga ABD dan segitiga BCD.
Luas trapesium ABCD = Luas ABD + Luas BCD = 2 1 a x t + 2 1 b x t = ( 2 1 a + 2 1 b) t = 2 1 x (a + b) x t
Karena a dan b merupakan sisi-sisi sejajar dan t merupakan tinggi trapesium, maka:
Luas trepesium = 2 1
jumlaah sisi sejajar x tinggi
Rumus untuk luas trapesium-trapesium di atas adalah: Luas trapesium ABCD =
2 1 x (AB + DC) x AD Luas trapesium PQRS = 2 1 x (PS + QR) x TR
97 Luas trapesium KLMN = 2 1 (LM + KN) x ON 11. Keliling Lingkaran
Panjang seluruh tepi suatu lingkaran disebut keliling lingkaran. Berikut ini kita akan menentukan pendekatan nilai perbandingan antara keliling dan diameter lingkaran.
1. Gambar di bawah ini merupakan lingkaran yang berpusat di titik O dan memuat segienam beraturan ABCDEF.
Dari segienam beraturan dibuat 6 segitiga yang kongruen, sehingga AOB = BOC = COD = DOE = EOF = FOA = 60°.
Dalam OAB, panjang OA = OB (= jari-jari), maka
OAB = OBA
OAB + OBA = 180° – 60° OAB + OBA = 120° Karena OAB = OBA, maka OAB = OBA = 60°
Jadi, OAB = OBA = AOB = 60O sehingga OAB merupakan segitiga sama sisi dan AB = OA = OB = r.
Keliling segienam beraturan = 6r
Lingkaran Diameter Beraturan Segienam Keliling = 2r 6r = 3
Karena keliling lingkaran lebih dari keliling segienam beraturan, maka:
Segienam Diameter Segienam Keliling Lingkaran Diameter Lingkaran Keliling Jadi, Lingkaran Diameter Lingkaran Keliling > 3
98 2. Gambar di bawah ini merupakan lingkaran dengan pusat titik O dan termuat
dalam segienam beraturan.
AOB = 60°, maka POB = 30° dan POQ = 60° Karena OP = OQ, maka OPQ = OQP
OPQ + OQP = 180° – 60° OPQ + OQP = 120° OPQ = OQP = 60°
Jadi, POQ samasisi sehingga OP = OQ = EQ = 2x Perhatikan POB. OP2 = PB2 + OB2 (2x)2 = x2 + r2 4x2 = x2 + r2 4x2 – x2 = r2 3x2 = r2 x3 = 3 2 r x = 3 2 r x = 0,33r2 x = 0,58 r
Jadi keliling segienam beraturan = 6 x 2r = 6 x 2 x 0,58r = 12 x 0,58r Lingkaran Diameter Beraturan Segienam Keliling = r r 2 58 , 0 12 = 6 x 0,58 = 3,48
99 Lingkaran Diameter Lingkaran Keliling < Lingkaran Diameter Beraturan Segienam Keliling Lingkaran Diameter Lingkaran Keliling < 3,48
Dari hasil 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa: 3 < Lingkaran Diameter Lingkaran Keliling < 3,48 Atau Lingkaran Diameter Lingkaran Keliling
bernilai antara 3 dan 3,48
Untuk menentukan nilai perbandingan
Diameter Lingkaran Keliling
yang terletak antara 3 dan 3,48, lakukanlah percobaan berikut ini.
Buatlah lingkaran dari karton atau kertas seperti gambar berikut.
Kemudian ukurlah keliling Gambar (i), (ii), dan (iii), masing-masing dengan benang dan mistar seperti benikut ini.
Ukurlah dengan benang dari titik P rnengikuti bagian tepi lingkaran sehingga sampai di P lagi. Kemudian dengan menggunakan mistar ukurlah p anjang benang tersebut yang menunjukkan keliling lingkaran tersebut.
100 Atau bisa juga dengan melakukan cara berikut.
Berilah tanda sebuah titik pada tepi lingkaran tersebut sehingga berada pada posisi titik A. Kemudian gelindingkan lingkaran seperti Gambar, sehingga tanda titik tersebut kembali berada pada garis misalnya terletak di B. Ukurlah panjang AB dengan mistar, maka panjang AB menyatakan keliling lingkaran.
Untuk bangin pada Gambar (iv), karena diameter lingkaran belum diketahui, maka diameter lingkaran di atas dapat ditentukan dengan langkah-langkah berikut ini.
Gambar (i) Menjiplak pada kertas. Gambar (ii) Lingkaran hasil jiplakan.
Gambar (iii) Hasil setelah digunting yang berupa lembar berbentuk Lingkaran.
Gambar (iv) Lingkaran dilipat sehingga saling tutup menutupi dengan rapat, maka bekas lipatan tersebut merupakan garis tengah atau diameter lingkaran. Ukurlah dengan mistair bekas lipatan
101 tersebut, maka ukuran panjang lipatan menyatakan diameter lingkaran atas kaleng.
Untuk menentukan keliling atas kaleng dapat dilakukan seperti Gambar (i), (ii) dan (iii), yaitu dapat menggunakan benang atau menggelindingkan pada sebuah garis lurus. Tulislah hasil percobaan tentang ukuran keliling dan diameter lingkaran pada tabel berikut ini.
Lingkaran Diameter Keliling
Diameter Lingkaran Keliling (i) (ii) (iii) (iv)
Dari tabel di atas tentukan nilai rata-rata untuk hasil
Diameter Lingkaran Keliling
dengan pembulatan sampai dua desimal.
Apabila percobaan itu dilakukan dengan teliti, maka hasil
Diameter Lingkaran Keliling
akan mendekati 3,14. Dengan demikian, percobaan atau
pendekatan di atas memberi kesan bahwa perbandingan
Diameter Lingkaran Keliling
adalah sama bagi semua lingkaran.
Nilai
Diameter Lingkaran Keliling
disebut (sebuah huruf Yunani yang dibaca pi) Atau
Diameter Lingkaran Keliling
102 Pendekatan Nilai
Bilangan tidak dapat dinyatakan secara tepat dalam bentuk pecahan biasa atau pecahan desimal. Bilangan merupakan bilangan irasional yang berada antara 3,141 dan 3,142. Maka nilai dinyatakan dengan nilai pendekatan saja, yaitu 3,14 dengan pembulatan sampai dua tempat desimal. Pecahan
7 22
jika dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal menjadi 3,142857... dan dibulatkan sampai dua tempat desimal menjadi 3,14. Dengan demikian, nilai dapat dinyatakan sebagai pecahan biasa atau pecahan desimal dengan pembulatan sampai dua tempat desimal, yaitu:
dengan pecahan biasa, maka = 7 22
dengan pecahan desimal, maka = 3,14 (pembulatan dua tempat desimal)
12. Rumus Keliling Lingkaran
Perhatikan perbandmgan Diameter Lingkaran Keliling = Atau d K = K = d untuk:
K = menyatakan keliling lingkaran, d = menyatakan diameter,
r = menyatakan jari-jari d = 2r
Berdasarkan perbandingan itu dapat dinyatakan rumus berikut: Rumus Keliling Lingkaran Adalah:
103 Contoh:
1. Hitunglah keliling sebuah roda yang diameternya 20 cm dan = 3,14 Jawab: Diameter = 20 cm, maka d = 20 = 3,14 K = d = 3,14 x 20 = 62,8
Jadi, keliling roda = 62,8 cm
2. Hitunglah jari-jari lingkaran jika kelilingnya 176 cm dan = 7 22 . Jawab: Keliling = 176 cm, maka K = 176 = 7 22 K = r 176 = 2 x 7 22 x r 176 = 7 44 x r r = 176 : 7 44 r = 176 x 44 7 r = 28
Jadi, jari-jari lingkaran = 28 cm.
13. Menghitung Pendekatan Luas Lingkaran dengan Menghitung Persegi Satuan
104 Yang dimaksud dengan luas lingkaran adalah luas daerah yang dibatasi oleh busur lingkaran atau keliling lingkaran.
Perhatikan gambar di samping. Daerah yang diarsir merupakan luas daerah lingkaran atau luas lingkaran.
Memperkirakan luas lingkaran dengan menghitung persegi satuan
Kita perhatikan beberapa contoh memperkirakan luas lingkaran dengan menghitung persegi satuan berikut ini.
Contoh 1:
Hitunglah luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 2 cm. Jawab:
1. Suatlah lingkaran dengan jari-jari 2 cm. 2. Buatlah persegi yang sisi-sisinya
menyinggung lingkaran tersebut.
3. Buatlah petak-petak (persegi) kecil yang luasnya tiap persegi adalah 1 cm2.
4. Luas lingkaran dapat ditentukan derigan cara menghitung banyak persegi (petak-petak) yang ada dalam lingkaran dengan ketentuan:
a. 2 1
petak (persegi) atau lebih dihitung satu persegi.
b. Kurang dari 2 1
persegi (petak) dihitung nol (0) persegi atau dihilangkan. Jadi, luas lingkaran adalah mendekati 12 cm.
105 Contoh 2:
Hitunglah luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 4 cm. Jawab:
Langkah-Langkah untuk menentukan luas lingkarannya seperti pada contoh 1. Luas Lingkaran adalah mendekati 52 cm2.
14. Menentukan Rumus Luas Lingkaran
Untuk menentukan rumus luas lingkaran dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah berikut ini.
a. Buatlah lingkaran dengan jari-jari 10 cm
b. Bagilah lingkaran tersebut menjadi dua bagian yang sama dengan cara membuat garis tengah, dan berilah warna yang berbeda.
c. Bagilah lingkaran itu menjadi juring-juring dengan besar sudut masing-masing 300
d. Bagilah sakah satu juring yang terjadi menjadi dua bagian yang sama e. Guntinglah lingkaran tersebut sesuai dengan juring-juring yang terjadi.
106 f. Letakkan potongan-potongan dari juring-juring tersebut secara berdampingan
seperti tampak pada Gambar (ii)
Ternyata hasil dari potongan-potongan juring yang diletakkan secara berdampingan membentuk bangun yang menyerupai persegi panjang. Jika juring-juring lingkarannya memiliki sudut pusat semakin kecil misalnya 15°, 10°, 5°, 4o dan seterusnya, maka bangun yang terjadi sangat mendekati persegi panjang dengan panjang =
2 1
keliling lingkaran dan lebar = jari-jari. Luas lingkaran = luas persegi panjang yang terjadi
= panjang x lebar =
2 1
keliling lingkaran x jari-jari
= 2 1 x 2r x r = r x r = r2 Atau Luas lingkaran = ( 2 1 d)2, sebab r = 2 1 d = 4 1 d2 = 4 1 d2
107 Jadi, luas lingkaran = r2
Rumus untuk luas lingkaran L = r2 atau L = 4 1 d2 Contoh:
1. Hitunglah luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 7 cm untuk = 7 22 . Jawab: Jari-jari = 7 cm, maka r = 7 = 7 22 L = r2 = 7 22 x 7 x 7 = 154
Jadi luas lingkaran = 154 cm2
2. Hitunglah luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 30 cm, untuk = 3,14 Jawab: Jari-jari = 30 cm, maka r = 30 = 3,14 L = r2 = 3,14 x 30 x 30 = 2826
108 3. Hitunglah luas lingkaran yang panjang diameternya 56 cm, untuk =
7 22 Jawab: Cara 1 Diameter = 56 cm, maka d = 56 = 7 22 L = 4 1 d2 = 4 1 x 7 22 x 56 x 56 = 4 1 x 22 x 8x 56 = 2464
Jadi luas lingkaran = 2464 cm2
Cara 2 Diameter = 56 cm, maka d = 56 r = 7 22 d r = 2 1 56 r = 28 = 7 22 L = r2 = 7 22 x 28 x 28
109 = 2464
Jadi luas lingkaran = 2464 cm2
4. Hitunglah jari-jari lingkaran yang luasnya 616 cm2, untuk = 7 22 Jawab: Luas lingkaran = 616 cm2 L = 616 = 7 22 L = r2 616 = 7 22 r2 r2 = 616 : 7 22 r2 = 616 x 22 7 r2 = 196 r = 196 r = 14