Pertemuan Ke-6
Instrumen
dan
Hal-hal Berpengaruhi terhadap Kualitas Data Hasil Penelitian
Kualitas pengumpulan data
,
berkenaan ketepatan teknik/cara
yang digunakan untuk
mengumpulkan data
Kualitas instruman penelitian
berkenaan dengan validitas, indeks
kesukaran, daya beda dan
reliabilitas.
Pengumpulan Data
Berbagai setting, misalnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (Natural Setting), pada
labolaturium dengan metode eksprimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dll.
Berbagai sumber, sumber primer yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber sekunder sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Berbagai cara atau teknik pengumpulan data yaitu dengan interview (wawancara), kuisioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.
Angket (kuesioner)
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan
tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup dan terbuka dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet
4
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Angket/Kuesioner)
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Angket/Kuesioner)
Sifat angket :
Angket terbuka, apabila jawaban tidak
ditentukan sebelumnya (responden yang
mengisi jawabannya sendiri)
Angket tertutup, apabila
alternatif-alternatif jawaban telah disediakan
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Angket/Kuesioner)
Contoh : Model terbuka/format bebas
Laporan-laporan apa saja yang telah saudara terima selama ini dan apakah laporan-laporan ini berguna atau tidak ?
______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________
6
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Angket/Kuesioner)
Contoh: Model tertutup/ format pasti dengan Check-off question
Mana yang menjadi pemasok dari
hardware komputer perusahaan anda ?
Compaq
Wearnes
IBM
DELL
Apple
AcerJenis Instrumen Pengumpul Data (Angket/Kuesioner)
Contoh: Model tertutup/ format pasti dengan Yes/ No question
Apakah semua mahasiswa boleh menggunakan Lab. Komputer?
Ya
Tidak, bila tidak sebutkan siapa sajayang berhak :
________________________ ________________________
8
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Angket/Kuesioner)
Contoh: Model tertutup/ format pasti dengan Opinion
question
Berilah ranking dalam presentase jumlah waktu yang saudara habiskan untuk
kegiatan di lab. komputer berikut ini : ___% kegiatan kuliah
___% mengerjakan tugas ___% bermain game
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Angket/Kuesioner)
Choice question
Bagaimana pendapat anda tentang jaringan internet yang dilakukan kampus anda.
Lingkarilah satu dari 5 (lima) jawaban yang tersedia :
1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju
3 = kurang setuju 4 = setuju
5 = sangat setuju
10
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Angket/Kuesioner)
No Jenis Pekerjaan Oleh BAAK BAU JurusanOleh 1. Pendaftaran Ulang
2. Penyerahan KRS 3. Penentuan UTS/UAS
4. Dispensasi studi mahasiswa
Checklist question
Berikan tanda silang pada kolom penanggung jawab beberapa pekerjaan di Perguruan Tinggi XYZ:
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Angket/Kuesioner) No Faktor internet 1 2 3 4 5 1. Kecepatan akses 2. Stabilitas koneksi 3. Kebebasan akses 4. security 12 Skala question
Berikan tanda silang pada kolom yang anda anggap paling dapat mewakili pendapat anda mengenai akses internet di kampus anda:
Catatan : 1 = sangat tidak puas 2 = tidak puas
3 = cukup puas 4 = puas
5 = sangat puas
Wawancara
Merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung berhadapan dengan sumber informasi (yang diwawancarai), tetapi juga dapat
dilakukan secara tidak langsung seperti memberikan
daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. Instrumennya dapat berupa :
• pedoman wawancara • checklist
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Wawancara)
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Wawancara)
Digunakan sebagai teknik pengumpul data
apabila peneliti ingin melakukan
studi
pendahuluan
untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti dan untuk mengetahui hal
dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya kecil/ sedikit.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur
maupun tidak terstruktur melalui tatap muka
(face to face) maupun dengan telepon.
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Wawancara)
Hal-hal yang perlu diperhatikan (Sutrisno Hadi) :
Subyek (responden) adalah orang yang paling
tahu tentang dirinya sendiri.
Apa yang dinyatakan oleh subyek kepada
peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
Interpretasi subyek tentang
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya
adalah sama dengan apa yang dimaksudkan
peneliti.
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Wawancara)
Wawancara Terstruktur
Digunakan sebagai teknik pengumpul data bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Pengumpul data :
1. Menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
2. Setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya
3. Pewawancara harus memberikan instrumen sebagai pedoman untuk wawancara pengumpul data dapat membawa alat bantu seperti recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu lancarnya wawancara.
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Wawancara)
Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya.
Dalam wawancara ini, peneliti belum mengetahui
secara pasti data apa yang akan diperoleh,
sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan
apa yang diceritakan responden.
18
Observasi
Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap obyek penelitiannya. Instrumen yang dipakai dapat berupa :
• Lembar pengamatan • Panduan pengamatan
Jenis Instrumen Pengumpul Data
(Observasi)
Sutrisno Hadi (1986) menyatakan
observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis.
Teknik ini digunakan bila penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar
Jenis Instrumen Pengumpul Data
(Observasi)
20
Observasi dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
Observasi berperan serta (partician
Observation)
Observasi Nonpartisipan
a. Observasi terstruktur
b. Observasi tidak terstruktur
Jenis Instrumen Pengumpul Data
(Observasi)
Tes
Untuk mengumpulkan data yang sifatnya
mengevaluasi hasil, proses atau untuk
mendapatkan kondisi awal sebelum proses
(pre-test dan post-test).
Instrumennya dapat berupa:
butir
S
oal-soal ujian atau oal-soal-oal-soal tes
.
Jenis Instrumen Pengumpul Data (Test)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Tes:
Mengukur
Tipe/ tingkatan data interval, rasio.
Perlu divalidasi: internal (validasi konstruk dan
konten), validasi eksternal (uji coba, validitas,
indeks daya pembeda, indeks kesukaran, dan
reliabilitas).
Digunakan dalam penelitian dengan
pendekatan kuantitatif.
Jenis Instrumen Pengumpul Data
(Test)
22
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
No. Teknik Instrumen
1 Angket (kuesioner) a. Angket (kuesioner)
b. Daftar cocok (checklist) c. Skala (scala)
d. Inventory (inventory)
2 Wawancara (interview) a. Pedoman wawancara (interview guide)
b. Daftar cocok (checklist) 3 Pengamatan/observasi
(Observation) a. Lembar pengamatanb. Panduan pengamatan c. Observation sheet
d. Daftar cocok (checklist)
4 Tes a. Soal ujian (soal tes atau tes) b. Inventory
5 Dokumentasi a. Daftar cocok (checklist) b. tabel;
MENYUSUN
ANGKET/ KUESIONER
Instrumen & Uji Syarat_M. Jainuri, M.Pd
Langkah-langkah penyusunan (angket/
kuesioner) :
1. Tentukan variabel-variabel yang terpakai
dalam penelitian. Variabel ini dapat
tercermin pada judul penelitian.
2. Jabarkan variabel tersebut menjadi
sub-variabel/ dimensi.
Menyusun Angket/ Kuesioner
3. Jabarkan sub-variabel/dimensi tersebut
menjadi indikator-indikator.
4. Jabarkan indikator tersebut menjadi
deskriptor.
5. Jika deskriptor masih dapat dibagi lagi
menjadi komponen terkecil, maka
komponen ini dijadikan sebagai
butir-butir pertanyaan, dan deskriptor dapat
dipergunakan langsung sebagai butir
pertanyaan.
Menyusun Angket/ Kuesioner
6. Membuat kisi-kisi yang memuat : variabel
– subvariabel/ dimensi – indikator –
deskriptor – nomor item.
7. seluruh butir-butir pernyataan/
pertanyaan yang selesai ditentukan,
selanjutnya ditempatkan pada lembaran
instrumen seperti angket (kuesioner).
Angket yang baik dibuat seinformatif
mungkin.
Contoh :
Misalkan seorang peneliti akan meneliti
tentang :
Hubungan Motivasi Belajar
Siswa
dengan Hasil Belajar Matematika
Siswa, penelitian ini dilakukan terhadap
siswa kelas VIII di suatu SMP.
28
Dari judul dapat ditentukan variabel : 1. Variabel terikat (dependent) :
Hasil belajar matematika
2. Variabel bebas (independent) :
Motivasi belajar
Setelah ditentukan variabelnya, selanjutnya tentukan teknik pengumpulan data dan instrumen yang sesuai. Dari contoh tersebut maka dapat ditentukan :
Variabel Teknik Instrumen
Motivasi belajar Angket/ kuesioner Pernyataan/ Pertanyaan
Selanjutnya disusun instrumen pernyataan/
pertanyaan dalam
angket/ kuesioner
untuk
variabel
motivasi belajar
sesuai dengan teori
yang digunakan dan diturunkan menurut
prosedur.
Untuk variabel
hasil belajar matematika
disusun instrumen (
soal
) berdasarkan materi
pokok pembelajaran yang diteliti, jika
menggunakan
dokumentasi
maka dicari
dokumen, catatan, hasil ulangan, ujian, UN,
dan sebagainya.
30
Contoh Membuat Angket
Variabel
: Motivasi
Sub variabel :
(1). ketekunan dalam belajar
(2). ulet dalam menghadapi kesulitan
(3). minat dan ketajaman dalam belajar
(4). berprestasi dalam belajar
Sub variabel : (1)
Indikator :
a. Kehadiran di sekolah
b. Mengikuti PBM di kelas
c. Belajar di rumah
Contoh Membuat Angket
32
Sub variabel : (2)
Indikator :
a. Sikap terhadap kesulitan
b. Usaha mengatasi kesulitan
Sub variabel : (3)
Indikator :
a. Kebiasaan dalam mengikuti
pelajaran
b. Semangat dalam mengikuti PBM
Contoh Membuat Angket
34
Sub variabel : (4)
Indikator :
a.Keinginan untuk berprestasi
b.Kualifikasi hasil
Sub variabel : (5)
Indikator :
a. Penyelesaian tugas / PR
b. Menggunakan kesempatan di luar
jam pelajaran
.
Contoh Membuat Angket
36
Selanjutnya dari masing–masing
indikator dibuat deskriptornya, dan dari
deskriptor ini dapat digunakan langsung
sebagai butir instrumennya.
Langkah terakhir, buat nomor item (butir)
pernyataan atau pertanyaannya.
Contoh Kisi-Kisi Angket
Variabel Sub Variabel
/Dimensi Indikator Deskriptor
Nomor Item Motivasi Ketekunan dalam belajar Kehadiran di sekolah
Saya hadir di sekolah sebelum bel berbunyi
1 Jika malas, saya tidak masuk
sekolah
2 Saya merasa rugi jika tidak
masuk sekolah
3 Jika guru sudah lebih dulu
berada di kelas, saya memilih tidak masuk
4
Menggikuti PBM di kelas
Saya mengikuti pelajaran sampai jam terakhir
5 Saya tidak mengikuti
pelajaran, jika tidak saya sukai
6
Saya mengikuti pelajaran siapapun guru yang mengajar
7 Saya keluar kelas saat
pelajaran berlangsung
8
38
Contoh Angketnya
No. Pernyataan Variabel Motivasi ( X ) Altenatif Jawaban 5 4 3 2 1 SS ST RG TS STS 1 Saya hadir di sekolah sebelum bel masuk berbunyi.2 Jika malas, saya tidak masuk sekolah
3 Saya merasa rugi, jika tidak masuk sekolah
4 Jika guru lebih dulu berada di kelas, maka saya
cenderung memilih tidak masuk.
5 Saya berusaha untuk selalu hadir di sekolah
6 Saya mengikuti pelajaran sekolah sampai jam
pelajaran berakhir
7 Saya tidak mengikuti pelajaran, jika pelajaran itu
tidak saya sukai
8 Saya tetap mengikuti pelajaran, siapapun guru yang
Instrumen & Uji Syarat_M. Jainuri, M.Pd
Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid
jika instrumen dapat mengukur dengan
tepat apa yang hendak diukur
.
Menurut Arikunto (2006) validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.
Jenis validitas instrumen penelitian :
Validitas logis (logical validity), yaitu validitas
yang dinyatakan berdasarkan hasil penalaran dan
dirancang dengan baik sesuai dengan teori dan
ketentuan yang ada.
Validitas logis langsung diperoleh ketika
instrumen sudah selesai disusun dan tidak perlu
diuji coba terlebih dahulu.
Validitas empirik (empirical validity), yaitu
validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil
pengalaman.
Sebuah instrumen penelitian dikatakan
memiliki validitas apabila sudah teruji/
dibuktikan melalui pengalaman, yaitu dengan
dilakukan uji coba terlebih dahulu.
Uji-t dalam validitas
Pertama, pengujian validitas cukup menggunakan nilai
koefisien korelasi apabila responden yang dilibatkan dalam pengujian validitas adalah populasi. Artinya, keputusan
valid tidaknya item instrumen, cukup membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel.
Kedua, pengujian validitas perlu menggunakan uji t
apabila responden yang dilibatkan dalan pengujian
validitas adalah sampel. Artinya, keputusan valid tidaknya item instrumen, tidak bisa dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel, tetapi harus dengan
Rumus PPM :
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y.
xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y. x = jumlah nilai setiap item.
y = jumlah nilai konstan.
N = jumlah subyek penelitian
46 . ) ) ( . ).( ) ( . ( ) ).( ( . 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N rxy
Kriteria keputusan :
Jika rhitung > rtabel maka item valid
Jika rhitung < rtabel maka item tidak valid
Atau dengan menggunakan kriteria berikut: Kriteria penafsiran indeks korelasi (r)
Indeks Korelasi (r) Kriteria Penafsiran
0,800 – 1,000 0,600 – 0,799 0,400 – 0,599 0,200 – 0,399 0,000 – 0,199 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah
Variabel : Motivasi Belajar
Jumlah responden : 10 orang
Jumlah pernyataan : 6 item
Berapa item valid dan yang tidak valid ?
Diperoleh data sebagai berikut :
No. Resp. Skor item untuk no. Skor Total (Y) 1 2 3 4 5 6 1 3 5 3 4 4 1 20 2 3 2 3 3 2 1 14 3 4 3 3 4 2 5 21 4 4 1 4 4 4 4 21 5 4 1 4 4 4 2 19 6 3 1 3 3 3 3 16 7 5 3 5 5 5 2 25 8 3 5 3 3 3 5 22 9 4 4 4 4 4 4 24 10 5 4 3 4 5 5 26
Buat tabel penolong : untuk item (1)
50
No. Item Pernyataan No.1
X Y X2 Y2 XY 1 3 20 9 400 60 2 3 14 9 196 42 3 4 21 16 441 84 4 4 21 16 441 84 5 4 19 16 361 76 6 3 16 9 256 48 7 5 25 25 625 125 8 3 22 9 484 66 9 4 24 16 576 96 10 5 26 25 676 130 Jumlah ∑X ∑Y ∑X 2 ∑Y2 ∑XY 38 208 150 4456 811
Masukan nilai-nilainya ke dalam rumus PPM : . ) ) ( . ).( ) ( . ( ) ).( ( . 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N rxy . ) ) 208 ( ) 4456 .( 10 ).( ) 38 ( ) 150 .( 10 ( ) 208 ).( 38 ( ) 811 .( 10 2 2 2 2 xy r . ) 43264 44560 ).( 1444 1500 ( 7904 8110 xy r 765 , 0 72576 206 . ) 1296 ).( 56 ( 206 xy r
Demikian seterusnya dicari korelasi butir 2,
3, 4, 5 dan 6. Sehingga diperoleh :
r
hitungbutir (1) : 0,765
r
hitungbutir (2) : 0,529
r
hitungbutir (3) : 0,414
r
hitungbutir (4) : 0,676
r
hitungbutir (5) : 0,714
r
hitungbutir (6) : 0,532
52Mencari r
tabeldengan α = 0,05 dan n = 10
maka diperoleh r
tabel= 0,632. (dk = n
– 2)
N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan
5 % 1 % 5 % 1 % 5 % 1 % 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0,997 0,650 0,878 0,811 0,754 0,707 0,666 0,632 0,602 0,575 0,553 0,532 0,514 0,999 0,990 0,959 0,917 0,874 0,834 0,798 0,65 0,735 0,708 0,684 0,661 0,641 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 0,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,344 0,339 0,334 0,329 0,325 0,320 0,316 0,487 0,478 0,470 0,463 0,456 0,449 0,442 0,436 0,430 0,424 0,418 0,413 0,408 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 0,266 0,254 0,244 0,235 0,227 0,220 0,213 0,207 0,202 0,195 0,176 0,159 0,148 0,345 0,330 0,317 0,306 0,296 0,286 0,278 0,270 0,263 0,256 0,230 0,210 0,194 Jika tabel r mengguna kan dk/db/df
Kriteria keputusan :
Jika rhitung > rtabel maka item valid
Jika rhitung < rtabel maka item tidak valid
54
No. Item rhitung rtabel
α = 0,05 n = 10 Keputusan 1 0,765 > 0,632 Valid 2 0,529 < 0,632 Tidak Valid 3 0,414 < 0,632 Tidak Valid 4 0,676 > 0,632 Valid 5 0,714 > 0,632 Valid 6 0,532 < 0,632 Tidak valid
Dari hasil uji coba instrumen penelitian
diperoleh bahwa dari 6 item, dinyatakan
valid sebanyak 3 item yaitu item no. 1,
no. 4 dan no. 5 (digunakan atau dipakai
dalam penelitian), sedangkan
dinyatakan tidak valid sebanyak tiga
item yaitu : item no. 2, no. 3 dan no. 4
(diperbaiki atau didrop)
Pengujian validitas perlu menggunakan uji-t
apabila responden yang dilibatkan dalan
pengujian validitas adalah sampel.
Artinya, keputusan valid tidaknya item
instrumen, tidak bisa dengan
membandingkan nilai r
hitungdengan nilai
r
tabel, tetapi harus dengan membandingkan
nilai t
hitungdengan nilai t
tabel.
Apabila menggunakan Uji–t, pada langkah 1 di
atas diperoleh nilai korelasi sebagai berikut :
r
hitungbutir (1) : 0,765
r
hitungbutir (2) : 0,529
r
hitungbutir (3) : 0,414
r
hitungbutir (4) : 0,676
r
hitungbutir (5) : 0,714
r
hitungbutir (6) : 0,532
Rumus Uji – t :
Untuk item no. 1 :
Demikian seterusnya, sehingga diperoleh : Item no. 2 : 1,762 Item no. 3 : 1,286 Item no. 4 : 2,594 Item no. 5 : 2,885 Item no. 6 : 1,776 58 2 1 2 r n r thitung 359 , 3 765 , 0 1 2 10 765 , 0 2 hitung t
Dengan α = 0,05 dan dk = n – 2 = 10 – 2 = 8, dengan uji satu pihak maka diperoleh ttabel = 1,860.
α untuk uji coba dua pihak (two tail test)
0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 α untuk uji coba satu pihak (one tail test)
dk 0,25 0,10 0,05 0,25 0,001 0,005 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1,000 0,816 0,765 0,741 0,727 0,718 0,711 0,706 0,703 0,700 0,697 0,695 0,962 0,691 3,078 1,886 1,638 1,533 1,476 1,440 1,415 1,397 1,383 1,372 1,363 1,356 1,350 1,345 6,314 2,920 2,353 2,132 2,015 1,943 1,895 1,860 1,833 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 12,706 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,179 2,2160 2,145 31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 63,657 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,169 3,106 3,055 3,012 2,977
Kriteria keputusan :
Jika thitung > ttabel maka item valid
Jika thitung < ttabel maka item tidak valid
60
No.
Item rhitung thitung ttabel Keputusan
1 0,765 3,359 >1,860 Valid 2 0,529 1,762 <1,860 Tidak Valid 3 0,414 1,286 <1,860 Tidak Valid 4 0,676 2,594 >1,860 Valid 5 0,714 2,885 >1,860 Valid 6 0,532 1,776 <1,860 Tidak valid
Dari hasil uji coba instrumen penelitian
diperoleh bahwa dari 6 item, dinyatakan
valid sebanyak 3 item yaitu item no. 1,
no. 4 dan no. 5 (digunakan atau dipakai
dalam penelitian), sedangkan
dinyatakan tidak valid sebanyak tiga
item yaitu : item no. 2, no. 3 dan no. 4
(diperbaiki atau didrop)
Point Biserial Correlation digunakan untuk
mencari korelasi antara skor item dengan skor
total tes (validitas item). Digunakan mencari
validitas untuk data yang menggunakan
jawaban benar (1) dan salah (0).
Hasil perhitungan dengan Point Biserial
Correlation dapat dikonsultasikan ke tabel r
Product–Moment dengan derajat kebebasan,
Rumus :
Keterangan :
rpbis = koefisien korelasi point biserial
Mp = mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes
Mt = mean skor total (skor rata-rata dari seluruh peserta tes) St = Standar deviasi skor total
p = proporsi subyek yang menjawab betul item tersebut q = 1 - p 64 q p . S M -M r t t p pbis
Akan diuji validitas item (soal) no. 1 yang telah diberikan tes pada siswa sebanyak 10 orang.
No. Siswa
Skor Setiap Item Soal Skor
(Xt) Xt2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 64 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 64 3 - - 1 1 1 0 1 0 - 0 4 16 4 0 0 1 0 0 1 0 1 - 1 4 16 5 1 1 1 1 1 1 1 0 - 0 7 49 6 1 1 1 1 1 - 1 - 0 1 7 49 7 1 1 1 - 1 1 1 0 1 1 8 64 8 1 0 0 1 1 1 0 0 - 1 5 25 9 - 1 1 - 0 0 0 0 - 1 3 9 10 0 0 0 - 1 0 0 0 1 0 2 4 ∑ 6 6 8 6 8 6 6 1 3 6 56 360 p 0,6 0,6 0,8 0,6 0,8 0,6 0,6 0,1 0,3 0,6
Keterangan :
Bentuk tes obyektif
Jawaban benar skor (1) dan salah skor (0) Banyaknya peserta tes (N) = 10
Mencari mean skor total (Mt) : Mencari standar deviasi (St) :
66 6 , 5 10 56 N X Mt t 2 t 2 t t N X N X S 4,64 2,15 10 56 10 360 S 2 t
Mencari (Mp) item soal nomor 1 :
Menguji validitas soal nomor 1: