31
KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Walisongo Kedungwuni Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya SMP Islam Walisongo Kedungwuni Pekalongan
SMP Islam Walisongo Kedungwuni Pekalongan didirikan oleh sebuah yayasan pendidikan Islam (lembaga pendidikan maa’arif NU) yang berdiri sejak tahun 1965 pada tanah seluas 1.585M dan terletak di pusat kota kecamatan Kedungwuni.
Pada awal kehadiran SMP Islam Walisongo disambut baik oleh masayarakat kedungwuni karena animo masyarakat kedungwuni dan sekitarnya sangat membutuhkan Sekolah Lanjutan untuk menanmpung putra-putrinya agar kelak menjadi anak yang cerdas, pandai, berbudi pekerti yang luhur, cakap dalam pengetahuan umum serta mumpuni
dalam ilmu pendidikan agama Islam.1
Adapun Yang menjabat ketua YPI Walisongo Kedungwuni sekarang adalah H. Zubaidi. Daftar nama-nama yang pernah menjabat kepala sekolah SMP Islam Walisongo Kedungwuni adalah sebagai berikut.2
1 Taryono, warga sekitar sekaligus penjaga sekolah, wawancara pribadi , kedungwuni
pada tanggal 26 Maret 2014
2
Dokumentasi dari data dan informasi pendidikan tahun 2013/2014 SMP Islam Wali Songo Kedungwuni, dikutip tanggal 26 Maret 2014.
Daftar Nama-Nama Yang pernah menjabat Kepala Sekolah di SMP Islam Walisongo Kedungwuni
No NAMA TAHUN
1 H. Noorzain Tho’at 1965-1974
2 Hisbullah, B. Sc 1974-1980
3 Sochim Noor 1980-1987
4 Failasuf Su’bi, B.A 1987-1989
5 Drs. Khusnul Ma’at 1989-2000
6 Solikhin, S. Pd 2000-2004
7 Riandang Jatmiko, S. Pd 2004-2012
8 Inayah, S. Pd 2012-sekarang
2. Letak Geografis
Letak geografis SMP Islam Walisongo Kedungwuni Pekalongan adalah di Kelurahan Kedungwuni Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. SMP Islam Walisongo Kedungwuni Pekalongan terletak di tempat yang strategis, nyaman dan aman di pusat kegiatan perekonomian Kedungwuni yaitu tepatnya di jalan Raya No.1 Kedungwuni Pekalongan. Jarak antara pasar Kedungwuni kurang lebih 1 Km dapat ditempuh dengan sepeda motor selama 10 menit.
3. Visi dan Misi a. Visi
Berilmu ilmiah, beramal amaliyah, berakhlaqul karimah ala Islam Ahlussunah Waljama’ah
b. Misi
Sembilan langkah membina manusia muslim yang Ahlussunah Waljama’ah :
- Bertaqwa kepada Allah SWT - Berbudi pekerti luhur
- Cerdas dan pengetahuan luas
- Cakap dan tanggap terhadap lingkungan - Terampil dan bertanggung jawab
- Berwawasan IMTAQ dan IMTEK - Berperilaku sopan dan santun - Berprestasi dan beriman tinggi
- Berguna bagi agama, nusa dan bangsa.3
4. Struktur Organisasi
Untuk memudahkan mekanisme kerja dan terbinanya
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, dibuatlah struktur organisasi SMP Islam Walisongo Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
adalah sebagai berikut. 4
3
Sumber : Dokumentasi SMP Islam Walisongo Kedungwuni, Tahun 2014
e.5
5
5. Keadaan Guru, karyawan dan siswa SMP Islam Walisongo Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
SMP Islam Walisongo Kedungwuni Kabupaten Pekalongan mempunyai sejumlah guru dan karyawan di SMP Islam Walisongo Kedungwuni adalah lulusan Sarjana (Strata 1) dan Diploma. Pada tahun 2013/2014 jumlah guru dan karyawan SMP Islam Walisongo Kedungwuni sebagai berikut:
Jumlah Guru dan karyawan pada tahun 2013/2014.6
No Data L P Jumlah
1 Guru 11 9 20
2 Karyawan 4 3 7
Jumlah 27
Jumlah siswa pada tahun 2013/2014.7
No Kelas L P Jumlah 1 VII 60 69 129 2 VIII 63 75 138 3 IX 36 51 87 Jumlah 354 6
Sumber : Dokumentasi SMP Islam Walisongo Kedungwuni, Tahun 2014
6. Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan sarana dan prasarana yang sesuai dengan tujuan kurikulum. Sarana dan Prasarana pendidikan adalah adalah semua benda bergerak maupun benda yang tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara optimal perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai baik fisik maupun non fisik. Adapun inventarisasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMP Islam Walisongo Kedungwuni Pekalongan Tahun Ajaran 2013/2014 sebagai mana terdapat di bawah ini:
a. Data tanah dan bagunan
1) Jumlah tanah yang dimilki 1.585 M2
g.8
8
b. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana Prasarana.9
No Jenis Prasarana Lokal Luas Kondisi Ket
Baik Rusak 1 Ruang kelas 8 392 m2 8 - - 2 Ruang Lab.IPA 1 24.5 m2 1 - - 3 R. Pimpinan 1 12 m2 1 - - 4 Ruang Guru 1 24.5 m2 1 - - 5 R. Perpustakaan 1 49 m2 1 - - 6 R. Tata usaha 1 12 m2 1 - - 7 Musholah 1 195 m2 1 - - 8 Ruang konseling 1 28 m2 1 - - 9 Ruang UKS 1 28 m2 1 - - 10 R. OSIS 1 38.5m2 1 - - 11 Toilet/WC 5 12 m2 5 - - 12 Gudang 1 40 m2 1 - - 13 Ruang sirkulasi - - - - - 14 Tempat bermain/olahraga - - - - -
15 Daya listrik 2.200 watt
B. Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa SMP Islam Walisongo Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
Setelah penulis mengadakan penelitian dengan seksama dan menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, maka dalam bab ini penulis uraikan tentang proses pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits SMP Islam Walisongo Kedugwuni Pekalongan.
Secara khusus, Al-Qur’an Hadits merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan Agama Islam( PAI) yang memberikan pendidikan untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an sehingga mampu membaca dengan fasih, menerjemahkan, menyimpulkan isi kandungan, menyalin dan menghafal ayat terpilih, serta memahami dan mengamalkan hadits-hadits pilihan sebagai pendalaman dan perluasan bahan kajian dari pelajaran
Al-Qur’an Hadits.10
Adapun ruang lingkup bahan kajian mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah meliputi:
Semsetr ganjil
a. Pengertian, sejarah turun dan nama-nama Al-Qur’an, pengetian dan macam-macam hadits.
b. Al-Qur’an al-imron ayat 103, 105 dan Hadits tentang persatuan dan persaudaraan,
c. Hadits tentang kebenaran islam dan istiqomah. Hukum bacaan mim sukun, ra’ dan lam.
10
Depag RI, Petunjuk Teknis Pelajaran Al-Qur’an Hadits, (Jakarta: Dirjend Binbaga Islam, 1996), hlm 5
Semeter genap.
a. Al-Qur’an Surat An-Nur ayat 21 tentang syaitan adalah musuh manusia b. Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261-264 tentang berlaku dermawan
c. Hukum bacaan Mad.11
Data siswa Yang yang mempunyai problem dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits
di SMP Islam Walisongo 12
No Nama siswa Problematika
1 M. Asy Arsyad Menghafal dan menulis
2 M. Anwar Menghafal dan membaca tajwid
3 Ahmad Inanafi S Menulis Imla’ dan Tajwid
4 Kiki Amelia Menulis salin dan Imla’
5 Zaenal Anwar Membaca Tajwid dan Imla’
6 M. Susilo Menulis Imla’
Hasil wawancara penulis pada 25 Maret 2014 dengan beberapa siswa tentang pertanyaan yang disampaikan mengenai kemampuan mereka dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah sebagai berikut:
“Saya merasa terbebani jika harus menghafal ayat Al-Qur’an maupun Hadits. Karena saya masih belum begitu lancar membaca Al-Qur’an
11
Hasil dokumentasi administasi pembelajaran SMP Islam Walisongo Kedungwuni
saya masih harus belajar lagi bagaimana cara membaca Al-Qur’an
yang baik dan benar”.13
Sedangkan jawaban yang lain adalah sebagai berikut:
“Kalau disuruh menghafal sama pak guru saya selalu tertinggal dengan teman-teman lain yang sudah mahir dalam membaca Al-Qur’an. Padahal ayat yang disampaikan pak guru pada waktu itu harus
dihafalkan”. 14
Hasil wawancara penulis dengan beberapa siswa mengenai materi yang disampaikan oleh guru, mereka menjawab sebagai berikut:
“pak guru hanya membaca Al-Qur’an yang sedang dipelajari dan menyuruh siswa mengikuti bersama-sama. Dan kita tidak dikasih tau
secara rinci tajwidnya yang benar seperti apa”.15
Penulis juga mengadakan wawancara dengan guru yang bersangkutan mengenai permasalahan tersebut. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
“ Sebenarnya materi Tajwid kadang dilakukan ketika ayat Al-Qur’an atau Hadits yang sedang dipelajari merupakan Ayat pendek. Sehingga masih ada waktu untuk membahas bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sesuai kaidah Tajwid. Akan tetapi masalahnya guru harus bisa menyelesiakan materi dalam 1 pertemuan itu. Sedangkan waktu yang diberikan tidak cukup. Sehingga bila melihat materi yang begitu banyak dan waktu sedikit, kurang memungkinkan
jika materi tajwid disampaikan pada tiap-tiap pertemuan”.16
13
M. Anwar, Wawancara dengan siswa pada tanggal 30 Maret 2014.
14 M. Asy Arsad, Wawancara dengan siswa pada tanggal 30 maret 2014
15
Zaenal Anwar, wawancara dengan siswa pada tanggal 31 Maret 2014
16 Pak Baits , hasil wawancara dengan guru mapel Al-Qur’an Hadits SMP Islam
Dari hasil wawancara diatas dapat penulis ketahui masih banyak diantara mereka mereka yang mengalami problem dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits diantara siswa tersebut adalah:
1) Nama siswa : M. Asy Arsyad
Tempat/ tangggal lahir : Pekalongan, 27 Juli 1998
Hasil wawancara :Tidak lancar menghafal, tidak
lancar menulis imla’ ayat Al-Qur’an
2) Nama siswa : M. Anwar
Temapt/ tanggal lahir : Pekalongan, 11 Maret 1998
Hasil wawancara :Tidak lancar menghafal dan
membaca sesuai kaidah tajwid.
3) Nama siswa : Ahmad Innafi Suwando
Temapt/ tanggal lahir : Pekalongan, 26 Februari 1998
Hasil wawancara :Tidak lancar menulis Al-Qur’an.
4) Nama siswa : Kiki Amelia
Tempat/tanggal lahir : Pekalongan, 22 April 1998
Hasil wawancara :Tidak lancar menulis Al-Qur’an
hadits .
5) Nama siswa : Zaenal Anwar
Tempat/tanggal lahir : Pekalongan, 27 Maret 2000
Hasil wawancara :Tidak bisa membaca karena tidak
6) Nama siswa : M. Susilo
Tempat/ tangggal lahir : Pekalongan, 7 September 1998
Hasil wawancara :Tidak lancar menulis baik salin
dan imla’
C. Faktor Penyebab Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa SMP Islam Walisongo Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
Setiap proses pembelajaran tidak akan terlepas dari adanya problem/masalah yang bisa menghambat proses pembelajaran tersebut. Demikian juga dengan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di SMP Islam Walisongo Kedungwuni problematika yang dihadapi siswa dalam belajar Al-Qur’an Hadits. Namun yang terpenting kita harus mengetahui faktor penyebab dari problematika tersebut agar kita bisa menemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut.
Untuk mengetahui penyebab problematika yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur’an Hadits di SMP Islam Walisongo Kedungwuni. Penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan siswa pada tanggal 30 Maret 2014. Hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Faktor Latar Belakang Sekolah Siswa
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah menerangkan bahwa yang menyebabkan adanya problematika dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah bermula latar belakang sekolah siswa yaitu dari MI dan
SD, yang mana siswa dalam hal ini berdampak pada proses
pembelajaran.17
Jumlah siswa berdasrkan Asal Sekolah.18
Asal Sekolah
SD MI
20 Siswa 14 Siswa
2. Faktor Latar Belakang Keluarga /Orang Tua Siswa
Orang tua memiliki pengaruh terhadap prestasi maupun kesulitan belajar anaknya. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya dan sibuk dengan urusan pribadi dan pekerjaanya, maka akan mempengaruhi belajar si anak.
Adapun siswa yang tidak lancar menulis Al-Qur’an Hadits. Karena orang tua adalah:
Nama siswa : Ahmad Innafi Suwando
Temapt/ tanggal lahir : Pekalongan, 26 Februari 1998
Hasil wawancara : Tidak lancar menulis Al-Qur’an karena
orang tua jarang mendampingi belajar
17
Inayah, Hasil wawancara dengan kepala sekolah pada tangga 1 April 2014
3. Faktor Psikologi dan Kemampuan Siswa
Yang termasuk faktor Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar, tidak usah dipertanyakan lagi bagi seseorang tidak minat untuk belajar atau mempelajari sesuatu boleh dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebu. Demikian juga mereka tidak memiliki minat untuk belajar menulis Al-Qur’an Hadist. Diantara siswa siswa tersebut adalah:
1) Nama siswa : M. Asy Arsyad
Tempat/ tangggal lahir : Pekalongan, 27 Juli 1998
Hasil wawancara :Tidak lancar menghafal, tidak lancar menulis imla’ ayat Al-Qur’an dikarenakan malas menghafal.
2) Nama siswa : M. Susilo
Tempat/ tangggal lahir : Pekalongan, 7 September 1998
Hasil wawancara :Tidak lancar menulis baik salin dan
imla’ dikarenakan tidak tertarik dengan pelajaran Al-Qur’an Hadits.
3) Nama siswa : M. Anwar
Temapt/ tanggal lahir : Pekalongan, 11 Maret 1998
Hasil wawancara :Tidak lancar menghafal dan
membaca sesuai kaidah tajwid
dikarenakan tidak bisa konsentrasi saat menghafal.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan/masyarakat adalah faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat mengantungkan terhadap perkembangan pribadinya. Namun siswa tersebut tidak memanfaatkan sekolah diniyah di masyarakat, karena dengan adanya madrasah dinniyah tersebut bisa membantu belajar siswa kuhusunya dalam mempelajari Al-Qur’an baik membaca maupun menulis. Adapun data hasil wawancara dengan siswa karena faktor tersebut adalah
a. Nama siswa : Kiki Amelia
Tempat/tanggal lahir : Pekalongan, 22 April 1998
Hasil wawancara :Tidak lancar menulis Al-Qur’an hadits
karena tidak sekolah diniyah di kampungnya.
b. Nama siswa : Zaenal Anwar
Tempat/tanggal lahir : Pekalongan, 27 Maret 2000
Hasil wawancara :Tidak bisa membaca karena tidak ikut
Dari keterangan diatas dapat kami paparkan bahwa kesulitan dan faktor penyebab problemtika pembelajaran yang dihadapi siswa di SMP Islam Kedungwuni Kabupaten Pekalongan adalah sebagai berikut:
Data Problematika pembelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa SMP Islam Walisongo Kedungwuni Kabupaten Pelongan
No Nama siswa Problematika
1 M. Asy Arsyad Menghafal dan menulis
2 M. Anwar Menghafal dan membaca tajwid
3 Ahmad Inanafi S Menulis Imla’ dan Tajwid
4 Kiki Amelia Menulis salin dan Imla’
5 Zaenal Anwar Membaca Tajwid dan Imla’
6 M. Susilo Menulis Imla’
Data Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa SMP Islam Walisongo Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
No Nama siswa Problematika Faktor
penyebab
1 M. Asy Arsyad Menghafal dan menulis Psikologi dan
kemampuan siswa
2 M. Anwar Menghafal dan membaca tajwid Psikologi dan kemampuan siswa 3 Ahmad Inanafi S.
Menulis Imla’ dan
Tajwid
Latar belakang
pendidiksn siswa
4 Kiki Amelia Menulis salin dan Imla’ Faktor
lingkungan dan masyarakat
5 Zaenal Anwar Membaca Tajwid dan
Imla’
Faktor
lingkungan dan masyarakat
6 M. Susilo Menulis Imla’ Psikologi dan
kemampuan siswa