• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN BANTUL

CATATAN

ATAS LAPORAN

KEUANGAN (CALK)

2020

2020

(2)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

1

BAB I Pendahuluan

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul sebagai Organisasi Perangkat Daerah dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang relevan kepada stakeholder mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup selama satu periode pelaporan.

Penyusunan Laporan Keuangan ini juga merupakan wujud pelaksanaan kewajiban dalam rangka melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada satu periode pelaporan dalam rangka :

 Akuntabilitas pengelolaan sumberdaya serta pelaksanaan kebijakan, dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik;

 Membantu para pengguna laporan keuangan, untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup selama satu periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup untuk kepentingan masyarakat;

 Transparansi dalam memberikan informasi keuangan kepada seluruh masyarakat, berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan;

Adapun tujuan penyusunan Laporan Keuangan Dinas Lingkungan Hidup adalah;  Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumberdaya

ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;

 Menyediakan informasi mengenai jumlah sumberdaya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Dinas Lingkungan Hidup sebagai entitas akuntansi serta hasil-hasil yang telah dicapai;

 Menyediakan informasi mengenai bagaimana Dinas Lingkungan Hidup sebagai entitas akutansi mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

(3)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

2  Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Dinas Lingkungan

Hidup, apakah mengalami kenaikan, atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan

Berkaitan dengan pertanggungjawaban penggunaan anggaran, maka sesuai dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan ke dua atas permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Bupati Bantul Nomor 72 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul, Kepala selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Milik Daerah merupakan sebagai entitas akuntansi wajib menyusun Laporan Keuangan Tahunan, yang setidak-tidaknya terdiri: a. Laporan Realisasi Anggaran, b. Laporan Operasional; c. Neraca; d. Laporan Perubahan Ekuitas, dan e. Catatan atas Laporan Keuangan.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian yang mengatur keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

(4)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

3 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5043);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 138 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4576);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

14. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2019 Nomor16);

15. Peraturan Bupati Bantul Nomor 130 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020;

1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan

Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul dibagi ke dalam tujuh bab sebagai berikiut :

(5)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

4 Bab ini berisi penjelasan mengenai maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, landasan hukum penyusunan laporan keuangan, dan sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Bab II Ekonomi Makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD. Bab ini memuat penjelasan mengenai asumsi makro ekonomi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Bagian Keuangan, perubahan anggaran yang dilakukan pada Bagian Keuangan, realisasi keuangan dibandingkan periode sebelumnya, dan penjelasan mengenai pencapaian target kinerja Bagian Keuangan.

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

Bab ini memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja Bagian Keuangan, berupa gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan serta kendala dan hambatan dalam pencapaian kinerja tersebut.

Bab IV Kebijakan Akuntansi

Bab ini memuat informasi mengenai entitas akuntansi pelaporan keuangan daerah, informasi mengenai basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Bagian Keuangan, informasi mengenai penerapan kebijakan basis pengukuran atas penyusunan pos-pos laporan keuangan Bagian Keuangan, dan informasi tentang kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan akuntansi yang belum diterapkan atas pos-pos laporan keuangan Bagian Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.

Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan

Bab ini memuat rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos laporan keuangan Bagian Keuangan.

Bab VI Penjelasan atas Informasi non Keuangan

Bab ini berisi informasi tentang hal-hal yang belum diinformasikan dalam bagian manapun dari laporan keuangan.

Bab VII Penutup

Bab ini Memuat uraian penutup yang dapat berupa simpulan-simpulan penting tentang laporan keuangan Bagian Keuangan.

(6)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

5

BAB II

Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja

2.1. Ekonomi Makro

Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat dipengaruhi oleh besaran - besaran makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi.

2.2. Kebijakan Keuangan

Kebijakan keuangan pemerintah daerah, dalam hal ini di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, mencakup aspek kebijakan di bidang penerimaan/pendapatan dan kebijakan pengeluaran. Pendapatan daerah yang merupakan potensi penerimaan daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah yaitu Hasil Retribusi Daerah yang meliputi:

a. Retribusi Jasa Umum yaitu Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan. b. Retribusi Perizinan Tertentu yaitu retribusi Izin Gangguan (RIG)

Sedangkan dalam pengeluaran, Dinas Lingkungan Hidup melakukan pengeluaran antara lain untuk pemenuhan permohonan masyarakat dalam hal pengelolaan lingkungan, konservasi lingkungan dan untuk pengeluaran lainnya yang mengarah pada efisiensi dan efektivitas, baik berbentuk pengadaan fisik maupun pembinaan dan sosialisasi.

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Dinas Lingkungan Hidup sebagai Instansi pendukung Pemerintah Kabupaten Bantul yang bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup, berusaha agar dapat mewujudkan target kinerja sebagai berikut :

a. Capaian nilai AKIP sebesar 81,68

b. Capaian Nilai Evaluasi Kinerja sebesar 78,28

c. Jumlah kelompok pengelola sampah menjadi sebanyak 162 kelompok

d. Penambahan jumlah usaha/kegiatan di Kab. Bantul yang memiliki dokumen lingkungan (UKL-UPL) menjadi sebanyak 1.156 dokumen

e. Penambahan luasan tutupan lahan (sempadan pantai, mata air, lahan kritis) sebesar 2,91 Hektar

(7)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

6 Anggaran Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari anggaran belanja tidak langsung dan anggaran belanja langsung. Untuk anggaran belanja langsung tahun anggaran 2020 digunakan dalam pelaksanaan 7 (tujuh) program dengan 22 kegiatan. Adapun program– program yang dilaksanakan Tahun 2020 adalah :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

4. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

5. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 6. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

7. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Pencapaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup tahun 2019 dituangkan dalam 7 (tujuh) program yang dijabarkan dalam 24 kegiatan sebagai berikut :

2.3.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Penyediaan Jasa, Peralatan, dan Perlengkapan Perkantoran

Pencapaian target kinerja dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembelanjaan listrik, air dan telepon kantor selama 12 bulan, pembelanjaan alat kebersihan dan bahan pembersih (sapu, kemoceng, alat pel, keset, pembersih lantai, pembersih kamar mandi, pewangi ruangan, dll), pembelanjaan alat tulis kantor (kertas, buku, ballpoint, tinta printer, selotip, dll), pembelanjaan cetak (cetak bend 26, lembar disposisi, lembar kendali, map, amplop serta laporan- laporan OPD), penggandaan dan pembelanjaan peralatan listrik dan elektronik (lampu, baterai, kabel, dll). Selain itu juga digunakan untuk pembayaran honor tim pengelola keuangan dan barang sebanyak 132 ob, pembayaran honor pegawai non ASN sebanyak 3.297 ob, pembelanjaan materai sebanyak 1.800 lembar, pembayaran sewa frekuensi radio, publikasi kegiatan di media cetak dan elektronik. Hasil dari kegiatan ini kelancaran administrasi perkantoran dan pelayanan masyarakat. 2. Penyediaan Rapat-rapat, Koordinasi dan Konsultasi

Pencapaian target dari kegiatan ini terlaksananya rapat koordinasi selama 1 (satu) tahun sebanyak 138 laporankoordinasi dalam rangka pelaksanaan

(8)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

7 rapat/koordinasi baik internal maupun dengan instansi terkait dan masyarakat serta jamuan tamu sebanyak 90 orang dan terlaksananya koordinasi dalam daerah sebanyak 451 orang serta koordinasi ke luar daerah selama 1 tahun (Jakarta, Bandung, Lombok Barat dan Purworejo). Hasil dari kegiatan ini adalah terselenggaranya koordinasi internal antar OPD terkait dan tugas kedinasan.

2.3.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Pembangunan/ Rehabilitasi Rumah dan Gedung Kantor

Pencapaian target pada kegiatan ini adalah terlaksananya pembangunan pintu masuk komplek II Pemda, pembangunan tempat parkir DINAS LINGKUNGAN HIDUP dan perencanaan pembangunan Ruang Mikrobiologi UPTD Laboratorium Lingkungan. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan keindahan dan kenyamanan tempat kerja.

2. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan

Pencapaian target dari kegiatan ini adalah terlaksananya AC (4 unit), GPS (1 unit), Televisi (4 unit), Dispenser Galon Bawah (1 unit), Printer (2 unit), UPS (10 unit), HT (2 unit), partisi ruang untuk Ruang kerja Bidang 3 dan Ruang Rapat Adipura. Hasil dari kegiatan ini adalah Kelancaran tugas pelayanan kantor. 3. Pemeliharaan Rumah dan Gedung Kantor

Pencapaian target dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan 3 (tiga) gedung, yaitu perbaikan gedung dan pengecatan gedung kantor DINAS LINGKUNGAN HIDUP dan gedung UPTD Laboratorium Lingkungan dan gedung UPTD Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan (UPTD KP2). Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kenyamanan serta kelancaran kerja kantor dan laboratorium.

4. Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional

Pencapaian target dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan kendaraan bermotor roda dua, roda tiga, roda empat serta kendaraan khusus (Dump Truck, Arm Roll, Sky Lift serta Big Hoe Loader) selama 12 bulan. Serta terlaksananya pembayaran pajak kendaraan bermotor serta uji kelayakan operasi kendaraan (KIR). Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya operasional kantor sehingga dapat memperlancar pelayanan masyarakat.

(9)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

8

2.3.3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja, Keuangan, Barang, Kepegawaian dan Ketatausahaan

Pencapaian target dari kegiatan ini adalah terlaksananya Rakor kinerja DLH, dan terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan (Renja DINAS LINGKUNGAN HIDUP Tahun 2021 dan Renja Perubahan Tahun 2020) dan pelaporan kinerja OPD (LKj, CaLK, LKPJ dan LPPD). Hasil dari kegiatan ini adalah Meningkatnya Kinerja OPD.

2.3.4. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Maksud dan tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan di Kabupaten Bantul melalui penambahan pada kelompok-kelompok pengelola sampah dan jejaring persampahan sehingga mampu mendorong manajemen pengelolaan persampahan secara lebih baik. Program Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan, antara lain:

1. Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana untuk pengelolaan sampah. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.1.414.321.000 dengan realisasi sebesar Rp.1.406.363.500 atau 99,44%.

Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa:

a. Pengadaan Gerobak Sampah sejumlah 39 unit, yang di berikan kepada kelompok dan sekolah

b. Pengadaan Truck Amroll sebanyak 2 unit untuk mendukung dan meningkatkan kegiatan operasional pelayanan penanganan sampah oleh Unit Pelaksana Teknis Kebersihan, Persampahan, dan Pertamanan (UPT KP2) yang sebelumnya berjumlah 7 Unit.

c. Pengadaan Tong Sampah Pilah 3 sebanyak 55 Set yang ditujukan untuk membantu pemenuhan sarana dan prasarana di 16 objek wisata,dalam rangka pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19.

d. Pengadaan Roda Tiga Pengangkut Sampah

Pada tahun 2020 pengadaan motor roda tiga sebanyak 2 buah yang diserahkan kepada:

- Kelompok Mudhi Resik Wanujoyo Lor, Dusun Wanujoyo Lor, Srimartani Piyungan, Bantul.

(10)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

9 e. Pengadaan Tas Belanja sebanyak 1.000 unit.

f. Pengadaan Mesin Pencacah Sampah Organik 27 unit .

2. Kegiatan Kerjasama pengelolaan Persampahan

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kerjasama/peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.963.710.000 dengan realisasi sebesar Rp.958.317.875 atau 99,44 %. Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

a. Partisipasi Stakeholder dalam Implementasi Regulasi Persampahan

- Tim percepatan Bantul Bersih Sampah 2020 dan Pembangunan Lingkungan Hidup

Launching Tim Percepatan Bantul Bersih Sampah 2020 dan Pembangunan Lingkungan Hidup dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2020 oleh Bupati Bantul yang dihadiri Wakil bupati Bantul, Kapolres Bantul, Komandan Kodim 0274/Bantul, Kepala DLHK DIY, Sekda Bantul, Asisten II, Kepala Kejari Bantul dan perwakilan dari Bappenas. Tim ini merupakan sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Kodim 0729 dan Polres Bantul.

Tim ini beranggotakan antara lain 150 orang Babinsa dan 75 orang Babinkamtibmas di Kabupaten Bantul selain ketugasan pokonya sebagai anggota TNI dan POLRI mereka akan membantu Pemerintah Kabupaten Bantul untuk melakukan percepatan tercapainya Bantul Bersih sampah tahun 2020 dan pembangunan lingkungan Hidup.

- Sosialisasi Kader Lingkungan Hidup dan Satgas Lingkungan Hidup

Sosialisasi dan launcing Kader Lingkungan Hidup dan satgas Lingkungan Hidup dilaksanakan pada 24 Februari 2020 bertempat di aula Perpustakaan Bantul dihadiri oleh 75 kader lingkungan hidup dan 75 satgas lingkungan hidup. Sosialisasi bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan bagi kader dan satgas lingkungan hidup sehingga mereka mempunyai bekal pada saat melakukan sosialisasi di masyarakat.

- Patroli Lingkungan dalam rangka Sosialisasi Sampah dan Penanganan COVID-19.

Pelaksanaan patroli lingkungan dilaksanakan di sepanjang jalan protokol pada 17 Kecamatan di Kabupaten Bantul. Pelaksanaan Patroli ini berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata terutama pada objek pariwisata.

(11)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

10 - Kegiatan Gropyok Sampah

Kegiatan gropyok sampah dilaksanakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya pengelolaan sampah pada fasilitas umum yaitu Terminal Palbapang, Pasar Bantul, Pasar Niten, Pasar Pijenan. Gropyok sampah melibatkan masyarakat sekitar fasilitas umum, masyarakat pemanfaat fasilitas umum dan dinas instansi terkait.

b. Kajian Persampahan

- Penyusunan Penelitian Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bantul Untuk Mengatasi Permasalahan TPA Piyungan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menyusun kebijakan pengelolaan sampah yang dapat dilakukan Pemerintah Kabupaten Bantul apabila terjadi permasalahan di TPA/TPST Regional Piyungan, sehingga tidak menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sedangkan tujuannya adalah untuk:

Menyediakan acuan dalam rangka menentukan kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Bantul untuk mengatasi permasalahan TPA/TPST Regional Piyungan yang sudah overload.

Menyusun alternatif lokasi yang potensial sebagai tempat fasilitas pengolah sampah yang berupa Intermediate Treatment Facility (ITF) untuk mengurangi beban TPA/TPST Regional Piyungan

Menyusun alternatif teknologi, perkiraan pembiayaan, dan kelembagaan pengelolaan fasilitas pengolah sampah untuk mengurangi beban TPA/TPST Regional Piyungan.

Dari hasil penelitian terhadap tiga lokasi alternatif ITF diperoleh lokasi yang paling potensial digunakan sebagai ITF adalah di Dusun Watugedug, Guwosari, Pajangan.

- Penyusunan Peraturan Bupati Turunan dari Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 2 Tahun 2019 mengamanatkan 14 peraturan bupati. Peraturan bupati ini dikelompokan menjadi dua peraturan bupati dengan judul:

 Pedoman Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah

(12)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

11 - Pendampingan Pengelolaan Lingkungan

Pendampingan Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terhadap 18 Rumah Pilah Sampah di Kabupaten Bantul yang dibangun pada tahun 2019.

Kegiatan pendampingan dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dengan melaksanakan need assesment terhadap masing – masing rumah pilah. - Jasa Konsultansi Perencanaan Penyusunan Laporan Jakstrada

Penyusunan laporan Jakstrada harus dilakukan setiap tahunnya. Laporan Jakstrada akan mengambarkan tentang Neraca Pengelolaan sampah di Kabupaten Bantul yang meliputi prosentase hasil pengurangan sampah dan penanganan sampah di Kabupaten Bantul dibandingkan dengan timbulan sampah yang ada di Kabupaten Bantul.

Dengan laporan Jakstrada ini akan dapat disusun rencana pengelolaan sampah yang akan dilaksanakan pada tahun – tahun sesudahnya.

c. Pelatihan Pengelolaan Sampah

- Pelatihan Penanganan Sampah di Desa Sidomulyo

Pelatihan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Februari 2020 di rumah Bapak dukuh Turi, Sidomulyo, Bambanglipuro, Dengan jumlah peserta 100 orang.

Materi yang diberikan meliputi pengelolaan sampah organik dan pengelolaan sampah anorganik. Dalam pengelolaan sampah anorganik, materi disampaikan Ibu Sri Utami. Warga masyarakat dikenalkan dalam mengelola plastik plastik bungkus yang ada di sekitar kita. Bungkus/sampah plastik diolah menjadi kerajinan bunga dan ecobrick. Ecobrick dapat dipraktekkan langsung oleh masyarakat tanpa membutuhkan keahlian khusus. Sementara Bapak Jumali membagikan ilmu pembuatan pupuk organik dan cara budidaya tanaman dengan menghadirkan narasumber dari praktisi diharapkan masyarakat tertarik dan menerapkan pengelolaan sampah di rumah nya masing-masing.

- Sosialisasi Peraturan Desa tentang Pengelolaan Sampah

Sosialisasi Peraturan Desa tentang Pengelolaan Sampah ini dilaksanakan dengan mengundang perwakilan dari desa – desa yang ada di Kabupaten Bantul. Belum semua desa di Kabupaten Bantul telah memiliki Peraturan Desa Tentang Pengelolaan Sampah. Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 2 Tahun 2019, bahwa desa

(13)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

12 diwajibkan melakukan pengelolaan sampah. Untuk dapat menjalankan amanat tersebut diharapkan desa telah memiliki peraturan desa tentang pengelolaan sampah sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah.

Sosialisasi ini menjelaskan tentang kewajiban pengelolaan sampah oleh pemerintah desa dan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh desa apabila akan menyusun Peraturan Desa Tentang Pengelolaan Sampah. Selain itu juga dibahas materi yang harus ada di dalam Peraturan Desa tersebut.

3. Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka pemantauan pengelolaan limbah B3 baik limbah pabrik maupun limbah yang dihasilkan dari kegiatan medis yang salah satunya dilakukan oleh Puskesmas. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.14.430.000 terealisasi sebesar Rp.13.550.000 atau 93,90%. Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa:

a)

Monitoring pengelolaan limbah B3 untuk Puskesmas.

b)

Sosialisasi serta pendampingan pengelolaan limbah B3.

4. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemberdayaan dan peran aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.261.180.000 terealisasi sebesar Rp.259.770.000 atau 99,46%. Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa:

a)

Terlaksananya evaluasi sekolah adiwiyata tingkat Kabupaten di 9 sekolah yang telah mengusulkan diri sebagai calon sekolah adiwiyata kabupaten. Dari hasil evaluasi telah di terbitkan SK Bupati tentang Penetapan Sekolah Adiwiyata Kabupaten antara lain: (1) SD Mongang ,(2) SD Krebet, (3) SMA N 1 Dlingo, (4) SD Muhammadiyah Dukuh Widaran, (5) SD Kembangan. Evaluasi Sekolah Adiwiyata Tingkat DIY lolos 9 sekolah yaitu:

(1) SD Muhammadiyah Bantul Kota (2) SMA N 2 Bambanglipuro ,(3) SMA 1 Pleret (4) SMA Pangudiluhur, (5) SD Jomblangan ,(6) SMP 4 Pandak (7) SMA 1 Imogiri, (8) SMA 1 Sedayu dan (9) MTSN 5 Bantul.

b)

Terlaksananya Pelatihan ECO Enzim

Lokasi Pelaksanaan Pelatihan ECO Enzim berada di Perum Puri Sewon Asri, SD N Krebet Pajangan.

(14)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

13

c)

Terlaksananya Pelatihan pembuatan pot dari kain bekas yang berlokasi di:

 SD N Kembangan Bambanglipuro  SD N 1 Srandakan

 MTS N 5 Bantul

 SD N Jomblangan Banguntapan  SMA N 1 Imogiri

 SD Muhammadiyah Bantul Kota.

d)

Terlaksananya Pelatihan budidaya pertanian organik yang diadakan di dusun Singosaren Banguntapan

f)

Terlaksananya Pelatihan pengolahan sampah organik dengan maggot yang berlokasi pada:

 Perum Perak

 Bank Sampah Lestari Turi

g)

Terlaksananya Pelatihan pembuatan ember tumpuk untuk sekolah adiwiyata, Perumahan dan Pasar

 SMA N 1 Dlingo  SMA N 1 Sedayu

 SMA Pangudi Luhur Sedayu  SMA N 2 Bantul

 APSI Pasar Niten  APSI Pasar Pijenan  Perum Puri Sewon Asri

h)

Terlaksananya Pelatihan pembuatan sabun minyak jelantah untuk sekolah adiwiyata.

i)

Terlaksananya Pelatihan Hidroponik yang bertempat di:  Dusun dlingo

 SD N Bakalan

j)

Terlaksananya Rapat koordinasi kegiatan di pondok pesantren selama pandemi Covid-19.

k)

Terlaksananya Peringatan hari peduli sampah tingkat nasional di kampung batik Giriloyo imogiri.

l)

Terlaksananya Pengarahan pengisian form untuk kampung iklim oleh KLHK.

m)

Terlaksananya Gerakan bersih sampah di pasar Niten oleh saka kalpataru.

n)

Terlaksananya Penilaian kebersihan desa.

(15)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

14 5. Kegiatan Evaluasi Adipura

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka mendorong pencapaian Penilaian Adipura yang lebih baik. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.156.855.000 terealisasi sebesar Rp.155.360.000 atau 99,04%.

Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa: a. Pelaksanaan Lomba Kebersihan Lingkungan Desa di 17 desa

b. Pelaksanaan Lomba Kebersihan kantor Kecamatan di 17 kecamatan

c. Pelaksanaan Pemantauan kebersihan titik pantau adipura sebanyak 31 lokasi d. Pelaksanaan sosialisasi adipura sebanyak 3 kali

e. Pelaksanaan talkshow radio sebanyak 12 kali

6. Operasional Kebersihan, Tata Lingkungan dan Pertamanan

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengelolaan persampahan di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Kerjasama pengelolaan tersebut melalui Sekretariat Bersama Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul (Sekber Kartamantul) dan Pemda DIY. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.2.237.727.200 terealisasi sebesar Rp.2.203.356.434 atau 98,46 %.

Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa kontribusi pendanaan operasional pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan masing-masing kabupaten/kota dalam bentuk Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Pemda DIY. Mekanisme ini diberlakukan sejak tahun 2015, di mana pengelolaan TPST Piyungan sepenuhnya dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah DIY.

Selain itu juga untuk meningkatkan pengelolaan taman serta ruang terbuka hijau yang ada di Kabupaten Bantul terutama pada area public perkotaan.

2.3.5.Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup

Maksud dan tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup khususnya pada upaya-upaya secara berkesinambungan untuk mengurangi tingkat pencemaran udara, air dan tanah. Adapun parameter yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan adalah melalui peningkatan konsentrasi DO (Dissolved

Oxygen) di Sungai Winongo, sebagai salah satu sungai dengan pemanfaatan yang

besar oleh masyarakat. Dimana target indikator program ini sebesar 7.45 mg/l tercapai 7.56 mg/l.

(16)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

15 Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan, antara lain:

1. Kegiatan Pengkajian Dampak Lingkungan

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah mengurangi tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan di Kabupaten Bantul. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.666.006.500 terealisasi sebesar Rp.645.067.300 atau 96,86%. Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa:

a)

Pemantauan kualitas air sungai (Prokasih-Program Kali Bersih) dengan Pengambilan sampel dan uji analisa laboratorium kualitas air sungai di 5 (lima) sungai; Bedog, Winongo, Code, Gajahwong, dan Opak Oyo. Pengambilan sampel air sungai dan uji laboratorium dilakukan pada 3 (tiga) titik lokasi di setiap sungai yaitu hulu, tengah dan hilir. Pengambilan samel air dilakukan 2 (dua) periode musim Kemarau (30 sampel), dan 2(dua) periode pada musim Penghujan (30 Sampel).

b)

Pemantauan Kualitas Udara Ambient (Prolabir-Program Langit Biru) dengan pengambilan sampel kualitas udara ambient dilaksanakan di enam titik pantau yaitu (a) Perempatan Jejeran, Jl. Imogiri Timur, (b) Pertigaan Pasar Piyungan, Jl. Wonosari, (c) Perempatan Ketandan, Jl. Wonosari, (d) Perempatan depan BRIMOB, Jl. Imogiri Timur, (e) Perempatan Klodran, Jl. Bantul, dan (f)

Perempatan Madukismo, Jl. Ringroad Selatan. Pengambilan sampel udara ambient dilakukan satu tahun dua kali pada musim penghujan dan musim

kemarau.

c)

Pelayanan publik berupa perijinan lingkungan terkait dengan rekomendasi teknis ijin pembuangan air limbah. Rekomendasi teknis ijin pembuangan air limbah yang sudah dikeluarkan untuk tahun 2020 yaitu (1) Rekomtek ijin pembuangan air limbah RS. Nurhidayah,di Jln.Imogiri Timur Pleret. (2) Rekomtek ijin pembuangan air limbah RS. Santa Elizabeth di Ganjuran Bambanglipuro. (3) Rekomtek ijin pembuangan air limbah RS. UII di Jl. Srandakan Pandak.

d)

Penyusunan Dokumen Inventarisasi Sumber-sumber Pencemar Limbah Domestik

a. Penyusunan Dokumen Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK).

b. Penyusunan Dokumen Konsep Kelembagaan Pengelolaan IPAL Terpadu.

c. Penyusunan Raperbup Ijin Pembuangan Air Limbah. d. Penyusunan Dokumen Perencanaan IPAL Tahu Tempe.

(17)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

16 e. Penyusunan Dokumen Review Perencanaan IPAL Terpadu Piyungan.

2. Kegiatan Pengembangan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium lingkungan untuk pengujian kualitas lingkungan hidup yang mencakup air permukaan dan air limbah. Sebagai laboratorium yang sudah terakreditasi oleh Komisi Akreditasi Nasional (KAN) dapat menjadi laboratorium rujukan yang dapat melayani masyarakat; serta ke depan dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.291.564.000 terealisasi sebesar Rp.289.919.755 atau 99,44 %. Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa:

a)

Pelaksanaan pengujian kualitas lingkungan sebanyak 10 kali yang meliputi uji kualitas air pada sungai, air limbah usaha, dan sumur, dengan LHU sebanyak 132

b)

Penyediaan bahan kimia sebanyak 60 jenis

c)

Pengadaan perlengkapan laboratorium

d)

Pelaksanaan uji profisiensi sebanyak 1 kali

e)

Pengadaan alat laboratorium sebanyak 1 paket meliputi: Alat destilasi minyak lemak, waterbath, neraca analitk, turbiditymeter.

3. Kegiatan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Alami Dan Buatan

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan baik secara alami maupun buatan di Kabupaten Bantul, serta peningkatan pengetahuan SDM pelaku tambang dan masyarakat umum tentang pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.762.789.000 terealisasi sebesar Rp.762.718.500 atau 99.99.%.

Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa:

a)

Penanaman Bibit tanaman untuk mengendalikan kerusakan lingkungan

b)

Bahan Percontohan Ramah Lingkungan.

c)

Bahan Cetakan Lingkungan Hidup.

d)

Kajian Sebaran Bukaan Lahan Kabupaten Bantul.

e)

Kajian Biomassa Tanah di Kabupaten Bantul.

f)

Kajian Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan.

(18)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

17

g)

Kajian Pengelolaan Limbah Ternak di Kecamatan Imogiri, Pleret dan

Dlingo.

h)

Kajian Pemanfaatan Limbah Industri Pengrajin Kayu di Kecamatan Dlingo.

i)

Sosialisasi Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup

2.3.6.Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam

Maksud dan tujuan program ini adalah untuk meningkatkan untuk menambah luas tutupan lahan di kawasan lindung (sempadan pantai, mata air, lahan kritis) sehingga diharapkan capaian Indeks Tutupan Lahan Kabupaten Bantul dapat lebih baik. Indikator dari program ini adalah penambahan luasan tutupan lahan di kawasan lindung (sempadan pantai, mata air, lahan kritis) dengan target 1 ha/th dan terealisasi sebesar 2.91 ha/th.

Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan, antara lain:

1. Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber sumber air dalam upaya pengurangan resiko bencana dan perlindungan lahan. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.1.087.874.600 terealisasi sebesar Rp.1.087.532.883 atau 99,97%. Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa:

a. Terlaksananya Pengadaan SPAH Pengadaan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) sebanyak 149 Unit tersebar di 17 Kecamatan

b. Terlaksananya Pengadaan Biopori sebanyak 100 Unit dan Casing sebanyak 1.000 Unit yang disebar di 17 Kecamatan

c. Penyusunan kajian Konservasi Sungai Winongo sebanyak 1 dokumen d. Penyusunan DED Telaga Desa Banyusumurup Kec Imogiri 1 dokumen e. Penyusunan DED Telaga Desa di Kec Dlingo 1 dokumen

f. Terlaksananya Penataan sumber air (Bangunan Irigasi) di Tegaldowo sebanyak 1 unit

g. Terlaksananya pengadaan truck tangki penyiram sebanyak 1 unit

2. Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah meningkat pengelolaan konservasi SDA melalui penanaman dan penghargaan bagi masyarakat peduli lingkungan di

(19)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

18 Kabupaten Bantul. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.921.455.000 terealisasi sebesar Rp.907.285.500 atau 98.46%.

Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa:

a) Terlaksananya Seleksi Kalpataru Untuk seleksi kalpataru tingkat Kabupaten Bantul terdiri dari kategori yaitu perintis lingkungan, penyelamat lingkungan dan pembina lingkungan dengan hasil sebagai berikut: (a) Purwo Harsono SP Ekowisata Hutan Mangunan Mangunan Dlingo (Perintis Lingkungan) (b) Kelompok Tani Hutan Ngudi Mulyo Pendul (Penyelamat Lingkungan) (c) Dr. H. Muh Habib, Mag Guwasari Guwasari Pajangan (Pembina Lingkungan) dan (d) Daviq Darmawan Gua Jepang Poyahan Seloharjo Pundong (Pengabdi Lingkungan). Hasil dari Seleksi Kalpataru Tingat Nasional Kabupaten Bantul mendapatkan penghargaan pada kategori perintis lingkungan yakni : Sarwidi Pelestarian Penyu di Pantai Pelangi Grogol VII Parangtritis Kretek (Perintis Lingkungan).

b) Terlaksananya Pengadaan Bibit Tanaman Pengadaan bibit tanaman yang terlaksana meliputi: (a) Pengadaan bibit tanaman untuk penghijauan lingkungan yang diadakan meliputi asam jawa, 18anjong, mahoni, akasia, ketepeng kencono, jati, sengon, mahoni, duku. Jumlah bibit tanaman sebesar 14.000 batang. (b) Pengadaan tanaman untuk konservasi SDA. Bibit yang diadakan adalah bibit mangrove untuk lokasi lahan Mangrove Kretek. Jumlah bibit yang diadakan sebanyak 10.000 batang. (c) pengadaan bibit tanaman penghijauan di Kecamatan Bantul sebanyak 10.000 batang dan mangrove sebanyak 10.000 batang, (d) pengadaan bibit tanaman sempadan sungai dan sempadan mata sungai sebanyak 5.000 batang yang di tanam di sempadan sungai bedog, opak dan code.

c) Terlaksananya Pelatihan Konservasi dan Pemberdayaan Ekonomi Lingkungan. Pelatihan ini diperuntukkan kelompok masyarakat di Kecamatan Sanden, Pundong, Dlingo, Pyungan, Sedayu, Bantul, Sewon, Kasihan dan Banguntapan. Masing – masing kelompok (Kecamatan) diikuti oleh 30 peserta dengan tiga narasumber. Materi yang dilatih adalah Penanaman bibit tanaman Anggur. Setiap peserta pelatihan memperoleh 2 bibit anggur yang ditanam di lingkungan peserta.

1)

Kegiatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dan Ekosistem

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka meningkatkan keanekaragamanhayati melalui penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

(20)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

19 sehingga diharapkan ada peningkatan terhadap pencapaian indeks tutupan lahan/vegetasi.

Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.2.897.180.664 terealisasi sebesar Rp.2.852.558.284 atau 98.46%.

Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa :

a) Terbangunnya Taman/RTH Pembangunan taman/RTH bertujuan untuk meningkatkan pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan dan pengendali pencemaran dan kerusakan tanah, air dan udara. Pembangunan taman berlokasi 16 lokasi meliputi:

 Taman/RTH Kecamatan Dlingo

 Taman/RTH Desa Donotirto Kecamatan Kretek

 Taman/RTH Desa Baturetno Kecamatan Banguntapan  Taman/RTH Desa Tamanan Kecamatan Banguntapan  Taman/RTH Dusun Pelem Kecamatan Baturetno  Taman/RTH Bekas Stasiun Bantul

 Taman RTH Pintu Masuk Pemda II

 Taman/RTH Pintu Masuk Pemda II (lanjutan)  Taman/RTH Klodran

 Taman/RTH Bejen (Perak)  Taman/RTH Bantul Timur

 Taman/RTH Taman Parkir Pemda II  Taman/RTH Imogiri

 Taman/RTH Imogiri (lanjutan)

b) Terlaksananya Perencanaan dan DED Penataan RTH dan Gerbang Masuk sebanyak 3 dokumen

Dokumen pada kegiatan ini terdiri dari:  DED Gerbang Sedayu.

 DED Gerbang Srandakan.  DED Gerbang Masuk Pemda II.

c) Terlaksananya Kajian Perlindungan Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Hidup sebanyak 5 dokumen

Dokumen tersebut terdiri dari:

 Penelitian Penyusunan Review Data RTH.

 Penelitian Perencanaan DED Penataan RTH Penyangga Kota Bantul.  Penelitian Inventarisasi Kebutuhan Pemeliharaan Taman.

(21)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

20  Peneitian Kajian Pemanfaatan Potensi Lingkungan di Sempadan

Sungai Opak Wilayah Kecamatan Piyungan dan Kecamatan Pleret.  Penelitian Kajian Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan

Perkotaan Kecamatan Banguntapan dan Sewon.

d) Terlaksananya Penyusunan Perbup Kebijakan dan Pelayanan Lingkungan Hidup sebanyak 2 dokumen

Dokumen tersebut:

 Penyusunan Perbup Kebijakan Penghijauan RTH.  Penyusunan Perbup Penebangan Pohon.

e) Terlaksananya gerakan penghijauan 2 kegiatan : Kegiatan terdiri dari:

 Penanaman pohon di jalan Klodran.  Pemasangan Rambu taman.

f) Terlaksananya informasi dan promosi keanekaragaman hayati dan konservasi lingkungan

3 Jenis Kegiatan ini terdiri dari:

 Cetak Profil Keanekaragaman Hayati dan Konservasi Lingkungan.  Cetak Poster Keanekaragaman hayati dan konservasi lingkungan.  Cetak Pedoan Pengelolaan Lingkungan Bersih dan Sehat.

g) Terlaksananya Penyusunan Perbup Kebijakan dan Pelayanan Lingkunan Hidup sebanyak 2 dokumen.

h) Terlaksananya gerakan penghijauan 2 kegiatan.

i) Terlaksananya informasi dan promosi keanekaragaman hayati dan konservasi lingkungan.

4.

Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

Maksud dan tujuan program ini adalah untuk mewujudkan kinerja penataaan dan pentaatan lingkungan hidup yang lebih baik melalui upaya-upaya peningkatan pada pelaku-pelaku usaha yang memiliki ijin lingkungan dengan mengedepankan pada aspek palayanan prima dan mudah. Indikator program ini adalah jumlah usaha/kegiatan di Kab. Bantul yang memiliki dokumen lingkungan dengan target 732 dokumen dengan realisasi sebanyak 1.159 dokumen.

Program Peningkatan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan, antara lain:

(22)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

21

a.

Kegiatan Pengembangan data dan informasi lingkungan

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi lingkungan hidup dalam upaya penyampaian informasi publik yang komprehensif. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.133.240.000 terealisasi sebesar Rp.131.937.000 atau 99,02 %.

Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa:

1) Pelaksanaan Sosialisasi Penyusunan Dokumen Lingkungan. Sosialisasi penyusunan dokumen lingkungan secara online diikuti oleh warga masyarakat sebanyak 50 orang.

2) Pembangan aplikasi Sistem DOKLH (doklh.bantulkab.go.id) untuk pelaporan pengelolaan lingkungan secara online

3) Validasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Kabupaten Bantul.

b.

Kegiatan Penyusunan data sumberdaya alam dan neraca sumberdaya hutan (NSDH) nasional dan daerah

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan informasi perencanaan lingkungan hidup. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.71.775.000 terealisasi sebesar Rp.71.025.000 atau 98,95%.

Adapun bentuk dan uraian kegiatan yang dilaksanakan berupa:

1) Penyusunan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) Kabupaten Bantul yang berisi informasi tentang lingkungan hidup dan sumberdaya alam. Dokumen ini memuat 65 jenis data terkait kondisi dan kualitas lingkungan hidup Kabupaten Bantul. IKPLHD bermanfaat sebagai sarana penyediaan data dan informasi lingkungan dapat menjadi alat yang berguna dalam menilai dan menentukan prioritas masalah, rekomendasi bagi penyusunan kebijakan dan perencanaan untuk membantu pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup dan menerapkan mandat pembangunan berkelanjutan. Laporan ini juga menggambarkan keadaan lingkungan hidup, baik penyebab dan dampak permasalahan maupun respon pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi masalah lingkungan.

2) Terlaksananya workshop penyusunan IKPLHD untuk 50 orang peserta dari OPD terkait, kecamatan dan LSM.

c.

Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

(23)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

22 terhadap implementasi perijinan lingkungan hidup secara benar dan tepat serta meningkatkan ketaatan pelaku usaha/kegiatan dalam melaksanakan dan menyampaikan pelaporan pelaksanaan dokumen lingkungan hidupnya. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp.3.500.000 terealisasi sebesar Rp.3.500.000 atau 100%.

(24)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

23

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul memperoleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Tahun Anggaran 2020 tersaji dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Tahun 2020

No. Uraian Anggaran (Rp)

1 Pendapatan 1.778.505.819,00

2 Belanja Tidak Langsung 6.051.796.936,00

3 Belanja Langsung

Belanja Pegawai 6.790.841.048,00 Belanja Barang dan Jasa 9.903.756.767,02

Belanja Modal 4.821.054.121,65

Surplus / (Defisit) (25.788.943.053,67)

Realisasi pencapaian target kinerja keuangan DLH Kab. Bantul pada tahun 2020, sebagai berikut :

Tabel 3.2 Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Tahun 2020

No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian

(%)

1 Pendapatan 1.200.000.000,00 1.778.505.819,00 148,21 Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan

1.200.000.000,00 1.771.449.520,00 147,62 Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah

- 7.056.299,00

2 Belanja Tidak Langsung 6.678.524.186,00 6.051.796.936,0 90,62 Belanja Tidak Langsung 6.678.524.186,00 6.051.796.936,0 90,62 3 Belanja Langsung 21.734.811.710,00 21.515.651.936,67 98,99 Belanja Pegawai 6.814.120.000,00 6.790.841.048,00 99,66 Belanja Barang dan Jasa 10.038.317.746,00 9.903.756.767,02 98,66 Belanja Modal 4.882.373.964,00 4.821.054.121,65 98,74

Jumlah Belanja 28.413.335.896,00 27.567.448.872,67 97,02

Surplus / (Defisit) (27.213.335.896,00) (25.788.943.053,67) 94,77

3.1.1 Pendapatan Daerah

Dinas Lingkungan Hidup mengampu penerimaan/ pendapatan yang berasal dari Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan. Pada Tahun 2020 target yang direncanakan sebesar Rp.1.200.000.000,00 dan realisasinya sebesar Rp1.771.449.520,00 serta ada lain-lain pendapatan asli daerah yang sah yaitu berupa denda retribusi pelayanan persmpahan/kebersihan sebesar Rp.7.056.299,00 sehingga

(25)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

24 realisasi yang dicapai oleh Dinas Lingkungan Hidup sebesar Rp.1.778.505.819,00 atau tercapai 148,21%.

3.1.2 Belanja Daerah

Realisasi belanja sampai 31 Desember 2020 sebesar Rp.27.567.448.872,67 atau sebesar 99,66%, terdiri dari Realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp.6.790.841.048,00 atau 90,62%. Sedangkan Realisasi belanja langsung sebesar Rp.21.515.651.936,67 atau 98,99%. Berikut ringkasan anggaran dan realisasi anggaran untuk masing-masing program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh DLH Kab. Bantul Tahun 2020.

Tabel 3.3 Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung DLH Kab. Bantul Tahun 2020

No. Nama Anggaran

(Rp)

Realisasi (Rp)

Capaian (%)

1 Gaji dan Tunjangan 6.678.524.186,00 6.051.796.936,0 90,62

Tabel3.4 Target dan Realisasi Program DLH Kab. Bantul Tahun 2020

No. Nama Program Anggaran

(Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.344.958.746,00 6.291.203.116,00 99,15 2 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

1.978.060.000,00 1.960.577.604,00 99,12 3 Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

17.250.000,00 17.250.000,00 100 4 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 4.124.323.200,00 4.072.817.809,09 98,75 5 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1.538.032.500,00 1.515.378.555,00 98,53 6 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 2.594.968.300,00 2.590.258.730,93 99,82 7 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

254.845.000,00 247.112.000,00 96,97

(26)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

25 Tabel 3.5 Target dan Realisasi Kegiatan DLH Kab. Bantul Tahun 2020

No. Nama Kegiatan Anggaran

(Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1 Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Perkantoran 6.188.062.746,00 6.157.644.416,00 99,84 2 Penyediaan Rapat-rapat,

Koordinasi dan Konsultasi 156.896.000,00 133.558.700,00 85,13 3 Pembangunan/

Rehabilitasi Rumah dan Gedung Kantor

358.234.000,00 357.595.000,00 99,82 4 Pengadaan Peralatan

dan Perlengkapan 557.071.000,00 539.441.685,00 96,83 5 Pemeliharaan Rumah

dan Gedung Kantor 95.000.000,00 95.000.000,00 100 6 Pemeliharaan Kendaraan Dinas/ Operasional 1.883.060.000,00 1.865.577.604,00 99,07 7 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja, Keuangan, Barang, Kepegawaian dan Ketatausahaan 17.250.000,00 17.250.000,00 100 8 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan

1.414.321.000,00 1.406.363.500,00 99,44 9 Kerjasama Pengelolaan

Persampahan 963.710.000,00 958.317.875,00 99,44 10 Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan 14.430.000,00 13.550.000,00 93,90 11 Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 261.180.000,00 259.770.000,00 99,46 12 Evaluasi Adipura 156.855.000,00 155.360.000,00 99,05 13 Operasional Kebersihan

Tata Lingkungan dan Pertamanan 2.237.727.200,00 2.203.356.434,09 98,46 14 Pengkajian Dampak Lingkungan 666.006.500,00 645.067.300,00 96,86 15 Pengembangan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup 291.564.000,00 289.919.755,00 99,44 16 Pengendalian Kerusakan 762.789.000,00 762.718.500,00 99,99

(27)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

26

No. Nama Kegiatan Anggaran

(Rp)

Realisasi (Rp)

Capaian (%)

Lingkungan Alami dan Buatan

17 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air 1.087.874.600,00 1.087.532.883,33 99,97 18 Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA 1.470.755.000,00 1.467.958.000,00 99,81 19 Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem 2.897.180.664,00 2.852.558.284,25 98,46 20 Pengembangan Data dan

Informasi Lingkungan 133.240.000,00 131.937.000,00 99,02 21 Penyusunan Data

Sumberdaya Alam dan Neraca Sumberdaya Hutan (NSDH) Nasional dan Daerah

71.775.000,00 71.025.000,00 98,96

22 Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan 3.500.000,00 3.500.000,00 100,00 23 Penyelesaian Aduan dan

Sengketa Lingkungan Hidup 31.250.000,00 30.250.000,00 96,80 24 Penyusunan Raperda Lingkungan Hidup 15.080.000,00 10.400.000,00 68,97 Jumlah 21.734.811.710,00 21.515.651.936,67 98,99

Dari anggaran sebesar Rp. 21.734.811.710,00 tercapai Rp. 21.515.651.936,67 atau sebesar 98,99%. Dengan kata lain ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 219.159.773,33 atau sebesar 1,01%.

3.2. Hambatan dan Kendala Pencapaian Target Kinerja Kuangan

Dari Program/kegiatan yang telah dilaksanakan untuk tahun anggaran 2020, masih terdapat beberapa hambatan dan kendala, sehingga kinerja keuangan tidak terserap sempurana, antara lain:

1. Force Permasalahan dalam pengadaan barang dan jasa pada beberapa kegiatan yang mengalami gagal lelang dan/atau lelang ulang sehingga mengakibatkan mundurnya pelaksanaan kegiatan atau kegiatan tidak dapat dilaksanakan

2. Faktor cuaca sehingga mempengaruhi pelaksanaan kegiatan (pengambilan sampel dan kegiatan fisik lainnya)

(28)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

27 3. Adanya perubahan lokasi pembangunan, sehingga mempengaruhi perencanaan

pembangunan dan pada akhirnya mempengaruhi pelaksanaan pembangunan fisik 4. Permasalahan administrasi dalam pengadaan barang dan jasa, sehingga beberapa

proses pengadaan barang dan jasa tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan

5. Jadwal pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat ada yang harus mundur karena bersamaan dengan jadwal Ujian Sekolah dan jadwal lain di masyarakat 6. Belanja yang berkaitan dengan jasa pihak ketiga (uji laboratorium) jadwalnya

(29)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

28

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. Entitas Akuntansi Keuangan Daerah

Entitas Pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang - undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban, entitas pelaporan dari laporan keuangan daerah ini adalah Pemerintah Kabupaten Bantul. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Dalam laporan ini, entitas akuntansinya adalah Satuan- satuan Kerja Perangkat Daerah.

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah, yaitu basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

1. Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan a. Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

b. Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

c. Pembiayaan

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Daerah dan dilaksanakan berdasarkan azas bruto. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening Kas Daerah.

(30)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

29 d. Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi/sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber- sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini, tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Pengukuran/penilaian Aset adalah sebagai berikut.

1. Persediaan

Persediaan disajikan sebesar:

a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupamengurangi biaya perolehan. Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh.

b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya overhead tetap dan variabel yang dialokasikan secara sistematis, yang terjadi dalam proses konversi bahan menjadi persediaan. c) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. 2. Investasi

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, deviden dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, investasi jangka panjang baik permanen maupun nonpermanen dicatat sebesar biaya perolehan. Untuk surat berharga tanpa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya, yaitu sebesar harga pasar. Sedangkan Investasi jangka pendek non saham dicatat sebesar nilai nominalnya.

(31)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

30 3. Tanah

Tanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/harga taksiran pada saat perolehan.

4. Gedung dan Bangunan

Gedung dan Bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian Gedung dan Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan. Biaya perolehan Gedung dan Bangunan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.Jika Gedung dan Bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, serta jasa konsultan.

5. Peralatan dan Mesin

Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan atas Peralatan dan Mesin yang berasal dari pembelian meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang diperoleh melalui kontrak meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan. Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan Peralatan dan Mesin tersebut.

(32)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

31 6. Jalan , Irigasi, dan Jaringan

Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya- biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai. Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang diperoleh melalui kontrak meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, biaya pengosongan, dan pembongkaran bangunan lama. Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.

7. Aset Tetap Lainnya

Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai.Biaya perolehan aset tetap lainnya yang diperoleh melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, serta biaya perizinan.Biaya perolehan aset tetap lainnya yang diadakan melalui swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, dan jasa konsultan.

8. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan.Biayaperolehan konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi:

a) Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi yang mencakup biaya pekerja lapangan termasuk penyelia; biaya bahan; pemindahan sarana, peralatan dan bahan- bahan dari dan ke lokasi konstruksi; penyewaan sarana dan peralatan; serta biaya rancangan dan bantuan teknis yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi.

b) Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut mencakup biaya asuransi; Biayarancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi tertentu; dan biaya- biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan konstruksi yang bersangkutan seperti biaya inspeksi.

(33)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

32 - Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat

penyelesaian pekerjaan;

- Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.

e. Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu. Kewajiban diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, nilai nominal atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar saham. Arus ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian dikarenakan perubahan kurs valuta asing dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.

f. Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan menjadi Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan.

4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Bantul telah menyusun dan menetapkan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 129 tahun 2019 tanggal 27 Desember 2019 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten B. Terkait dengan Peraturan Bupati tersebut maka dalam penyusunan Laporan Keuangan tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Bantul sudah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Bupati Bantul tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul. Kebijakann akuntasi pemerintah Kabupaten Bantul meliputi:

a. Pendahuluan Kebijakan Akuntansi b. Kebijakan LRA c. Kebijakan LPSAL d. Kebijakan LO e. Kebijakan LPE f. Kebijakan Neraca g. Kebijakan LAK h. Kebijakan CALK

(34)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

33

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1 PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

5.1.1. Aset

Saldo Aset Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul per 31 Desember 2020 sebesar :

No. Uraian Tahun 2020 (Rp) Tahun 2019 (Rp) Naik/

Turun (%) 1 Aset Lancar 665.988.215,00 307.306.120,00 116,72 2 Investasi Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 3 Aset Tetap 63.265.823.237,00 61.246.830.455,96 3,30 4 Akumulasi Penyusutan (22.663.855.762,42) (20.076.487.775,83) 12,89 5 Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 6 Aset Lainnya 212.584.000,00 90.350.000,00 135,29 7 Akumulasi Amortisasi Aset Lainnya (94.656.800,00) (52.140.000,00) 81,54 Jumlah 41.385.882.889,58 41.515.858.800,13 (0,31) - Aset Lancar

Saldo Aset Lancar DLH Kab. Bantul per 31 Desember 2020 sebesar :

No. Uraian Tahun 2020 (Rp) Tahun 2019 (Rp) Naik/

Turun (%) 1 Kas 1.078.300 - 0,00 2 Piutang 149.844.340,00 97.715.040,00 53,35 3 Persediaan 531.876.095,00 225.366.600,00 136,00 4 Penyisihan Piutang (16.810.520,00) (15.775.520,00) 6,56 Jumlah 665.988.215,00 307.306.120,00 116,72 1. Kas

Saldo kas DLH Kab. Bantul Tahun 2020 per 31 Desember 2020 sebesar Rp. 1.078.300,-. Saldo kas dari penerimaan Retribusi Sampah per 31 Desember 2020 dan disetor ke Kas daerah pada tanggal 04 Januari 2021.

No. Uraian Tahun 2020 (Rp) Tahun 2019 (Rp) Naik/

Turun (%) 1 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00 0,00 2 Kas di Bendahara Penerimaan 1.078.300,00 0,00 0,00

(35)

CaLK

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul TA. 2020

34

Jumlah 1.078.300,00 0,00 0,00

2. Piutang

Saldo Piutang DLH Kab. Bantul per 31 Desember 2020 berasal dari piutang Retribusi Ijin Gangguan (RIG) dan piutang retribusi sampah.

No. Uraian Tahun 2020 (Rp) Tahun 2019 (Rp) Naik/

Turun (%) 1 Piutang Retribusi Ijin Gangguan (RIG) 19.677.720,00 19.677.720,00 0,00 2 Piutang Retribusi Sampah 130.166.620,00 78.037.320,00 66,80 Jumlah 149.844.340,00 97.715.040,00 53,35 3. Persediaan

Persediaan DLH Kab. Bantul terdiri atas barang pakai habis, alat perlengkapan serta barang yang diserahkan kepada masyarakat. Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi yang dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan. Data persediaan DLH Kab. Bantul pada akhir tahun 2020 sebagai berikut :

No. Uraian Tahun 2020 (Rp) Tahun 2019 (Rp) Naik/

Turun (%)

1 Alat Tulis Kantor (ATK)

8.759.700,00 7.824.100,00 11,96

2 Alat Listrik dan Elektronik

2.723.000,00 600.000,00 353,83

3 Benda Pos (Materai)

273.000,00 0,00 0,00

4 Alat dan Bahan Pembersih 853.000,00 195.750,00 335,76 5 Bahan Bakar Minyak 324.757.500,00 210.396.750,00 54,35 6 Suku Cadang 7.951.500,00 0,00 0,00 7 Barang Cetakan 13.022.000,00 6.350.000,00 105,07 8 Bahan Kimia dan

Non Kimia/Organik 0,00 0,00 0,00 9 Cinderamata 0,00 0,00 0,00 10 Bibit Tanaman 0,00 0,00 0,00 11 Perlengkapan Lainnya 64.909.395,00 0,00 0,00 12 Barang yang diserahkan kepada 108.627.000,00 0,00 0,00

Gambar

Tabel 3.1 Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas Lingkungan Hidup  Kabupaten Bantul Tahun 2020
Tabel 3.3 Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung DLH Kab. Bantul Tahun 2020
Tabel 3.5 Target dan Realisasi Kegiatan DLH Kab. Bantul Tahun 2020
Grafik Tren Kualitas Air Sungai
+3

Referensi

Dokumen terkait

Jika dibandingkan dengan ikan endemik lainnya yang tertangkap di perairan Sulawesi Selatan, ukuran pertama kali matang gonad ikan medaka lebih kecil daripada ikan

Dengan demikian penyelenggaraan pendidikan inklusif menuntut pihak sekolah untuk melakukan penyesuaian baik dari segi kurikulum, sarana prasarana pendidikan, maupun

Oleh sebab itu LKPD sebagai perangkat pembelajaran yang hendak dikembangkan tersebut diharapkan dapat menambah spiritualitas peserta didik ataupun guru, menambah inovasi dan

Beberapa program kerja yang direncanakan dalam kegitan PPL 1 adalah Program pengembangan media profil PPPPTK Seni dan Budaya, Pengembangan naskah website, pengolahan

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hikmat dan kebijaksanaan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

Pelindo I (Persero) tidak dapat dijalankan. Hambatan-hambatan yang menyebabkan pelaksanaan eksekusi tidak dapat dijalankan bahwa ketiga tanah tersebut telah

Tipologi minat idealnya disusun berdasarkan data hasil penelitian pada subjek yang telah berhasil dalam pilihan karir atau jurusan kejuruan yaitu siswa kelas XII dengan

Selain itu, penggunaan tepung daun sebanyak 10 - 30% dalam pakan konsentrat hijau memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kecernaan bahan kering,