• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bekerja di Ruang Terbatas (Confined Space) MANAJEMEN KEBISINGAN DAN VENTILASI KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bekerja di Ruang Terbatas (Confined Space) MANAJEMEN KEBISINGAN DAN VENTILASI KERJA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Bekerja di Ruang

Terbatas (Confined

Space)

MANAJEMEN KEBISINGAN DAN

VENTILASI KERJA

(2)

SISTEM VENTILASI AREA TERBATAS

(CONFINED SPACE)

• Setiap tahun, banyak pekerja yang terluka dan meninggal dunia

pada saat bekerja di dalam sebuah ruangan terbatas /confined

space. Diperkirakan bahwa 60% dari korban yang mengalami

kematian karena tidak tertolong.

• Sebuah confined space bisa jadi lebih berbahaya dari pada

tempat-tempat kerja biasa. Untuk mengendalikan resiko-resiko yang

berhubungan dengan pekerjaan di dalam confined space secara

efektif, sebuah program pengendalian dan penilaian bahaya dalam

(3)

SISTEM VENTILASI AREA TERBATAS

(CONFINED SPACE)

• Ruang terbatas (confined space) mengandung beberapa sumber

bahaya baik yang berasal dari bahan kimia yang mengandung racun

dan mudah terbakar dalam bentuk gas, uap, asap, debu dan

sebagainya.

• Selain itu masih terdapat bahaya lain berupa terjadinya oksigen

defisiensi atau sebaliknya kadar oksigen yang berlebihan, suhu yang

ekstrem, terjebak, maupun resiko fisik lainnya yang

timbul

seperti

kebisingan, permukaan yang basah/licin dan kejatuhan benda keras

yang

terdapat di dalam ruang terbatas tersebut yang dapat

mengakibatkan kecelakaan kerja sampai dengan kematian tenaga

kerja yang bekerja di dalamnya.

(4)

PENGERTIAN RUANG TERBATAS

(CONFINED SPACE)

• Ruang terbatas (confined space) adalah cukup luas dan memiliki

konfigurasi

sedemikian

rupa

sehingga

pekerja

dapat

masuk

dan

melakukan pekerjaan di dalamnya mempunyai akses keluar masuk yang

terbatas. Seperti pada tank kapal, silo, tempat penyimpanan, lemari besi

atau ruang lain yang mungkin mempunyai akses yang terbatas, tidak

dirancang untuk tempat kerja secara berkelanjutan atau terus-menerus di

dalamnya. (Direktorat Pengawasan Norma K3).

• Menurut OSHA (Occupational Safety & Health Administration Reference),

Confined Space didefinisikan sebagai ruang tertutup yang cukup luas, di

mana pekerja dapat masuk ke dalamnya dan melakukan pekerjaan

tertentu.

(5)

IZIN KERJA DI RUANGAN TERBATAS

(CONFINED SPACE)

• Kondisi yang diperbolehkan untuk melakukan kegiatan berarti keadaan

dalam ruang terbatas yang membutuhkan ijin khusus dimana pekerja dapat

masuk dan bekerja dengan aman di dalamnya.

• Ijin masuk (ijin) berarti dokumen tertulis yang diberikan oleh pengurus untuk

memperbolehkan dan mengawasi kegiatan dalam ruang terbatas dengan ijin

khusus dan mengandung informasi

• Ruang terbatas tanpa ijin khusus berarti ruang terbatas yang tidak

berpotensi mengandung gas atmosfer yang berbahaya atau mengandung

bahaya lainnya yang dapat menyebabkan kematian atau bahaya terhadap

fisik lainya

(6)

IZIN KERJA DI RUANGAN TERBATAS

(CONFINED SPACE)

Ruang terbatas dengan ijin khusus berarti ruang terbatas yang mempunyai satu atau lebih ciri-ciri berikut

ini:

a)

Mengandung gas atmosfer udara yang berbahaya

b)

Mengandung material yang berpotensi memerangkap pekerja di dalamnya

c)

Mempunyai konfigurasi atau struktur sedemikian rupa sehingga petugas utama dapat terperangkap

atau mengalami asfiksia akibat dinding yang melengkung ke dalam atau lantai yang curam dan

mengarah ke lorong atau ruangan yang lebih kecil, atau mengandung bahaya lainnya.

Udara rendah oksigen berarti udara yang mengandung oksigen kurang dari 19,5% dan Udara kaya

oksigen berarti udara yang mengandung oksigen lebih dari 23,5%.

Contoh aktivitas pekerjaan yang memerlukan Ijin tambahan untuk melakukan pekerjaan panas di

confined spaces berarti ijin tertulis dari atasan pekerja tersebut untuk melakukan pekerjaan yang

menghasilkan sumber panas (seperti riveting, pengelasan, pemotongan, pembakaran atau pemanasan).

(7)

Ruang Lingkup Area Terbatas

(Confined Space)

Yang dimaksud memasuki ruang terbatas adalah apabila seseorang bekerja dengan

sebagian maupun seluruh anggota tubuhnya berada di dalam ruang terbatas, antara lain:

a)

Tangki penyimpanan, bejana transpor, boiler, dapur/tanur, silo dan jenis tangki lainnya

yang mempunyai lubang;

b)

Ruang terbuka di bagian atas yang melebihi kedalaman 1,5 meter seperti lubang

sehingga orang yang tidak mendapat aliran udara yang cukup;

c)

Jaringan perpipaan, terowongan bawah tanah dan struktur lainnya yang serupa;

d)

Ruangan lainnya di atas kapal yang dapat dimasuki melalui lubang yang kecil seperti

tangki kargo, tangki minyak dan sebagainya.

(8)

Ruang Lingkup Ruang Terbatas

(Confined Space)

Berbagai jenis pekerjaan yang menyebabkan orang memasuki ruang terbatas,

antara lain:

a)

Pemeliharaan (pencucian atau pembersihan)

b)

Pemeriksaan

c)

Pengelasan, pelapisan dan pelindungan karat

d)

Perbaikan

e)

Penyelamatan dan memberikan pertolongan kepada pekerja yang cidera atau

pingsan dari ruang terbatas; dan

(9)

Lingkungan berbahaya di Ruang Terbatas

• Lingkungan berbahaya berarti lingkungan yang

dapat

menyebabkan

pekerja menghadapi risiko kematian, hendaya atau ketidakmampuan

menyelamatkan diri secara mandiri, kecelakaan, terluka, atau penyakit akut

akibat satu atau beberapa sebab berikut ini:

a) Gas, uap atau kabut uap yang mudah terbakar

b) Debu di udara yang mudah meledak

c) Konsentrasi oksigen di udara dibawah 19,5 % atau melebihi 23,5 %

d) Konsentrasi zat atau Bahan Kimia lainya sesuai dengan aturan

Permenaker.

(10)

Peran Ahli K3 Pada Pekerjaan di Ruang Terbatas

• Bertanggung jawab untuk menentukan apakah terdapat kondisi

yang masih diperbolehkan untuk melakukan kegiatan dalam ruang

terbatas tersebut sesuai dengan rencana kerja yang telah dibuat,

untuk mengesahkan dan mengawasi proses tersebut dan untuk

menghentikan kegiatan suatu pekerjaan di confined space bila di

terdapat Bahaya yang dapat mengancam keselamatan para

pekerja.

(11)

Sistem Ventilasi Area Terbatas

(Confined Space)..

Confined space memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

a) Memiliki jalan masuk dan keluar yang terbatas

b) Tidak dirancang dan ditujukan sebagai tempat bekerja normal

c) Memiliki ventilasi yang terbatas.

Confined Space adalah penerapan ventilasi di area terbatas pada pekerjaan tertentu

yang fungsinya untuk menimalisasi polutan akibat pekerjaan yang dilksanakan didalam

suatu ruangan atau area terbatas. Misalnya pekerjaan pengelasan (Welding in Confined

Space), dimana proses ini akan menghasilkan fume atau uap logam, bila tidak ada sistim

ventilasi maka fume atau uap logam akan terakumulasi di udara ruang terbatas dan

pekerja akan menghirupnya.

Oleh karena itu, sangat penting memahami penempatan ventilasi di dalam ruang

terbatas, dan model penempatannnya sangat beragam tergantung pada sifat pekerjaan

dan bentuk kontruksi bangunan atau ruang tempat kerja.

(12)

Las di Ruang Terbatas (confined space), seperti pada gambar c, yaitu ruang yang tidak dimaksudkan

sebagai tempat kerja biasa, dan telah membatasi cara masuk/ keluar, memiliki ventilasi yang memadai.

(13)
(14)

Model Aliran Udara Ventilasi Dalam Ruang Terbatas

Model aliran udara ventilasi dalam ruang terbatas terdapat dua model aliran udara :

1. Flow bucking, dimana kontaminan mengalami perputaran di sekitar pekerja (contoh

pekerja las), pola ini terjadi karena adanya aliran yang saling melawan

2. Terbentuk aliran udara yang saling membantu sehingga kontaminan menuju satu titik

pengeluaran tanpa mengalami perputaran dalam ruang terbatas.

1

(15)

Elemen Kunci Dari Pengelasan Yang Aman Di Ruang Terbatas (Confined Space), Meliputi:

• Lokal exhaust ventilasi untuk mengendalikan debu beracun / asap / gas dan uap dan jika tidak dikendalikan akan memberikan dampak kesehatan (suhu udara lembab berakibat operator menjadi cepat lelah, sesak napas) .

• Sewaktu proses pengelasan berlangsung terdapat gas - gas yang berbahaya, gas mudah meledak, bahaya kebakaran, bahaya panas/heat stress, bahaya sinar yang perlu dimonitor/diperhatikan , yaitu berupa :

a. Gas karbon monoksida (CO)

Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap haemoglobin (Hb) yang akan menurunkan daya penyerapannya terhadap oksigen .

b. Karbon dioksida (CO2)

Gas ini sendiri sebenarnya tidak berbahaya terhadap tubuh tetapi bila konsentrasi CO2 terlalu tinggi dapat membahayakan operator terutama tempat pengelasan pada ruang terbatas.

c. Gas Nitrogen monoksida (NO)

Gas NO yang masuk ke dalam pernafasan tidak merangsang, tetapi akan bereaksi dengan haemoglobin (Hb) seperti halnya gas CO. Tetapi ikatan antara NO dan Hb jauh lebih kuat dari pada CO dan Hb maka gas NO tidak mudah lepas dari haemoglobin (Hb), bahkan mengikat oksigen yang dibawa oleh haemoglobin. Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen yang dapat membahayakan sistem syaraf.

d. Gas nitrogen dioksida ( NO2)

Gas ini akan memberikan rangsangan yang kuat terhadap mata dan lapisan pernafasan, bereaksi dengan haemoglobine ( Hb ) yang dapat menyebabkan sakit mata dan batuk–batuk pada operator . Keracunan gas ini apabila dipakai untuk jangka waktu yang lama akan berakibat operator menderita penyakit TBC atau paru–paru . Gas-gas beracun yang terbentuk karena penguraian dari bahan pembersih dan pelindung terhadap karat.

(16)

d.

Bahaya ledakan

Bahaya ledakan yang sering terjadi pada proses pengelasan produk yang berbentuk tangki atau

bejana bekas tempat penyimpanan bahan

– bahan yang mudah menyala atau terbakar. Pada proses

pengelasan/pemotongan ini diperlukan beberapa hal persiapan pendahuluan untuk menghindari

bahaya ledakan, seperti :

❑ Pembersihan bejana atau tangki

Sebelum proses pengelasan berlangsung maka bejana atau tangki perlu dibersihakan dengan : (1)

Air untuk bahan yang mudah larut (2) Uap untuk bahan yang, mudah menguap, (3) Soda kostik untuk

membersihkan minyak, gemuk atau pelumas

❑ Pengisian bejana atau tangki

Setelah proses pembersihan selesai isilah tangki atau bejana dengan air sedikit di bawah bagian

yang akan dilas/dipotong

❑ Kondisi tangki sewaktu proses pengelasan

Selama proses pengelasan berlangsung kondisi tangki atau bejana harus dalam keadaan terbuka

agar gas yang menguap karena pada proses pemanasan gas dapat keluar.

❑ Penggunaan gas lain

Apabila dalam proses pengisian tangki atau bejana dengan air mengalami kesulitan maka sebagai

gantinya dapat digunakan gas CO

2

atau gas NO

2

dengan konsentrasi minimum 50 % dalam udara.

(17)

e. Bahaya kebakaran

Proses pengelasan selalu berhubungan dengan api sehingga bahaya kebakaran

sangat mungkin terjadi mengingat proses ini sangat berhubungan erat dengan api

dan gas yang mudah terbakar.

e. Bahaya percikan api/panas

Bahaya dari percikan api atau panas akan berakibat bahaya kebakaran seperti yang

diuraikan di atas, tetapi bahaya lainnya adalah pada operator las sendiri yang

terkena luka bakar atau sakit mata. Untuk itu operator selalu dianjurkan

menggunakan alat-alat pelindung seperti: sarung tangan, apron, sepatu tahan api,

kaca mata las, topeng las.

e. Bahaya sinar

Selama proses pengelasan akan menimbulkan cahaya, sinar ultra violet dan sinar

infra merah yang berbahaya.

(18)

Prosedur Aman Bekerja Di Ruang Terbatas

1. Lakukan identifikasi bahaya sebelum melakukan pekerjaan di ruang tertutup.

2. Untuk pengendalian bahaya, lakukan ijin kerja sebelum memasuki. Karena dengan ijin kerja

personil K3 akan membantu pekerja dalam memverifikasi bahaya di ruang tertutup yang

kemungkinan akan kontak dengan pekerja tersebut

3. Sebelum memasuki ruang tertutup personil K3 melakukan pengukuran kadar oksigen, debu

dan kadar gas berbahaya, seperti Phospin atau PH

3

(gas racun dari fumigasi), Karbon

monoksida atau CO (Gas racun dari pembakaran tidak sempurna), Methana atau CH

4

(gas

yang mudah sekali terbakar atau meledak) dan kandungan O

2

di dalam ruang tertutup.

4. Setelah diverifikasi kondisi lingkungan dalam kondisi aman, lakukan penguncian sumber energi

dengan metode lock out tag out (LOTO). Sistem LOTO (Lock Out Tag Out), merupakan suatu

sistem pengamanan dalam bekerja dengan mematikan sumber energi, menguncinya (LOCK)

dan memberikan tanda (TAG). LOCK adalah sistem penguncian sumber energi setelah sumber

energi di matikan agar tidak bisa di operasikan sedangkan TAG adalah alat komunikasi untuk

menyampaikan bahwa sedang dilakukan suatu pekerjaan dan jangan dioperasikan.

(19)

Prosedur Aman Bekerja Di Ruang Terbatas..

Oleh karena itu sebelum memulai pekerjaan pastikan semua dalam kondisi aman

dengan melaksanakan prosedur LOTO sebagai berikut :

❑ Informasikan ke bagian/orang terkait bahwa pekerja akan melakukan suatu

pekerjaan.

❑ Hentikan mesin, matikan sumber energi (listrik, steam, air panas, udara

bertekanan, dan lain-lain), kemudian kunci (LOCK) dan pasang tanda (TAG)

pada titik-titik sumber energi.

❑ Pastikan tidak ada energi sisa yang tersimpan (buang tegangan pada

kapasitor, lepaskan tekanan sisa, buang cairan sisa, dinginkan sistem,

tahan bagian yang naik-turun, dan lain-lain)

❑ Pastikan semua titik sumber energi telah aman dan tidak ada kebocoran,

informasikan kebagian terkait bahwa pekerjaan akan di mulai.

(20)

Contoh LOTO

di Perusahaan

(21)

Prosedur Aman Bekerja Di Ruang Terbatas...

5. Penuhi dan pakai alat pelindung diri sesuai bahaya dan risiko yang

diterima seperti: masker, helm, sepatu, dan sarung tangan.

6. Untuk memperlancar ventilasi udara di ruang tertutup maka sediakan

vetilasi dengan blower, jika diperlukan.

7. Operator atau Supervisor atau Section Head harus mengetahui dan

mempersiapkan P3K atau Tim tanggap darurat jika ada kondisi yang

darurat

8. Berikan pencahayaan yang cukup di dalam ruang tertutup. Karena ada

beberapa orang yang takut gelap (claustrophobia) .

(22)

Referensi

Dokumen terkait

berdasarkan kriteria definisi kontrak internasional yang berbeda dengan traktat, teori badan hukum tentang subjek, dan objek tentang urusan pemerintahan daerah.. Atas dasar

Pembahasan inti dari masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini dan sebagai bahan kajian yang akan dijawab nantinya adalah: “Bagaimana Kualitas Hadis-hadis yang

Penyediaan air bersih menggunakan sistem down feed karena lebih efisien dan efektif dengan memompakan air ke roof tank dan kemudian mengalirkannya ke jaringan pemipaan

Kebijakan pembangunan desa seperti apa yang harus diterapkan di desa-desa kita agar kita dapat mencapai pertumbuhan baku hidup dan mutu hidup yang dapat

Penggunaan analisis SWOT tidak sampai pada pengungkapan isu-isu strategis tersebut; (c) tidak dikemukakan penjelasan tentang cakupan pengembangan renstra; (d) Proses

Dengan demikian dapat diharapkan bahwa setiap keputusan investasi maupun keputusan pendanaan yang diambil oleh para manajer nantinya akan sesuai dan sejalan dengan apa yang

Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian serta penyajian akhir setelah melalui beberapa analisi melalui metode yang ada, maka tentang Makna Teologi Tradisi

Terlihat pada Tabel 3, menunjukkan bahwa model penyediaan bahan baku agroindustri wijen dengan skor skala tinggi adalah kerjasama dengan petani, hal ini