ANIMASI TIGA DIMENSI MODELING KOLAM RENANG SAPADIA
GUEST HOUSE CIWIDEY
1Edwin Buyung Syarif, S.T.,M.Sn. , 2Yossi Regawa
Konsentrasi Multimedia dan Desain Grafis, Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Komputer Niaga LPKIA
Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 Email : edwinbuyungsyarif@gmail.com, yossiregawa1234@gmail.com
Abstrak
3 dimensi adalah suatu alat peraga yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Istilah tiga dimensi digunakan dalam berbagai bidang seperti matematika dan seni. Dalam bidang matematika tiga dimensi digambarkan dengan tiga sumbu yaitu x, y, dan z. 3 dimensi modelling adalah membentuk suatu benda benda atau obyek. Perancangan 3 modelling ini menggunakan metode kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data seperti observasi, wawancara, metode studi pustaka.
Pembuatan desain 3 dimensi modeling ini akan menggunakan animasi 3 dimensi agar lebih realistis dan mudah untuk dijadikan rancangan awal pembuatan kolam renang agar mudah dipahami, pembuatan animasi ini merupakan pergerakan kamera ang menampilkan kolam renang beserta fasilitas Sapadia Guest House.
Kata kunci : 3D Modelling, Kolam Renang
1. Pendahuluan
Tiga dimensi adalah suatu alat peraga yang mempunyai ukuran panjang, lebar, serta tinggi dan dapat diamati dari sudut pandang mana saja. Istilah tiga dimensi digunakan dalam berbagai bidang seperti matematika dan seni. Dalam bidang matematika tiga dimensi digambarkan dengan tiga sumbu yaitu sumbu x, y, dan z.
Sapadia guest house and restaurant merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan dan penginapan yang saat ini berkeinginan untuk menambahkan fasilitas kolam renang sebagai sarana olahraga dan rekreasi, maka dari itu pentingnya perusahaan untuk membuat desain tiga dimensi kolam renang yang merupakan langkah awal pembuatan kolam renang. Oleh karena itu diperlukannya perancangan kolam renang sebagai penambahan fasilitas agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan guna menarik respon pengunjung.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan, hal ini dapat dilihat dari masalah yang timbul dan telah di rumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Diperlukan gambaran kolam renang dalam
bentuk 3(tiga) dimensi yang realistis sehingga dapat menjadi acuan pembuatan yang sebenarnya.
Agar permasalahan yang terjadi dapat ditangani dengan baik dan terarah, maka penulis akan memfokuskan bahasan terhadap beberapa aspek, sebagai berikut :
1. Fokus pada pembuatan perancangan 3(tiga) dimensi kolam renang.
2. Fokus pada pembuatan animasi 3(tiga) dimensi kolam renang.
Adapun tujuan perancangan 3D kolam renang Sapadia Guest House yaitu :
1. Merancang desain kolam renang dengan bentuk 3(tiga) dimensi sehingga memberikan gambaran yang realistis.
Metodologi yang di gunakan untuk penyelesaian masalah yang dipilih dalam penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan liner strategy. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan strategi garis lurus.
2. Dasar Teori
2.1 Teori Tentang Pemasalahan
Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal hal atau teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan pembuatan laporan ini:
2.1.1 3(tiga) Dimensi
Di dalam pergerakan dari bidang menuju ruang, benturan bidang bidang membangkitkan sebuah badan, sebuah rangkuman energi kinetik yang menggerakan titik tersebut menjadi sebuah garis, garis menjadi sebuah bidang, dan bidang menjadi sebuah dimensi spesial. (Paul, 2008).
2.1.2 Desain
Desain merupakan pemecahan masalah dengan satu target yang jelas. (Acher, 1965). Desain merupakan temuan unsur fisik yang paling obyektif. (Alexander,
1963). Desain adalah tindakan dan inisiatif untuk mengubah karya manusia (Jones, 1970). 3 bagian besar kegiatan desain yaitu desain produk industri, desain komunikasi visual, desain interior.
2.1.3 Elemen Desain
Dalam menciptakan bentuk, serupa memilih unsur unsur rupa, memadukan dan menyusunnya agar diperoleh bentuk yang menarik, memuaskan atau membangkitkan pengalaman visual tertentu. Tujuan mengorganisasikan unsur unsur rupa adalah untuk mewujudkan nilai estetis. Unsur unsur rupa tersebut antara lain garis, raut, warna, tekstur, huruf, gelap terang, ruang. (Sunaryo, 2002).
2.1.4 Kolam Renang
Kolam renang yang berfungsi sebagai ekosistem harus seluas minimal 20 m2 dan dalamnya 80 cm
(untuk menyimpan oksigen). Bagian tepi tidak dibuat curam sehingga terdapat tepi berawa rawa untuk memperkaya ekosistem.
2.2 Metodologi Penyelesaian Masalah
Metodologi penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan (Nasir, 1998). Metode penyelesaian masalah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitataif
2.2.1 Kualitatif
Metodologi kualitatif sebagai prosesur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati. (taylor. 1975).
2.2.2
Linier strategy atau yang disebut strategy garis lurus, yaitu menetapkan urutan logis pada tahapan perancangan sederhana yang sudah dipahami komponennya, dan telah berulang kali dilaksanakan. 3. Analisis dan Perancangan
3.1 Analisis Desain 3.1.1 Data Empiris
Data empiris yang merupakan data yang sebenarnya sesuai pengamatan teliti. Selain itu ada data perbandingan yang digunakan sebagai bahan acuan objek yang diteliti. Denah eksisting adalah suatu denah yang saat ini sudah ada.
Gambar 1 Denah Eksisting Samping Atas Terdapat tanah berukuran P : 35 m x L : 15 yang akan diperluas ke belakang dinding dengan ukuran P : 35 m x L 30m untuk membangun kolam renang Sapadia Guest House.
3.1.2 Analisis SWOT
1. Strenght
a. Terdapat kolam renang untuk anak. b. Terdapat bathub menyatu dengan kolam. c. Terdapat air panas maupun air dingin. d. Kamar mandi di luar.
e. Memiliki villa dua lantai untuk keluarga f. Memiliki taman.
g. Desain kolam renang mengambil konsep minimalis modern.
h. View kolam renang dapat dilihat dari restaurant maupun kamar.
i. Air yang bersih.
j. Terdapat gubuk kecil untuk bersantai.
2. Weakness
a. Ukuran kolam renang yang kecil.
b. Lahan kolam renang anak terbilang sedikit.
3. Opportunities
a. Dapat menarik minat pengunjung dengan adanya tambahan fasilitas kolam renang sehingga pengunjung yang menginap dapat bersantai atau berolah raga.
4. Threat
a. Kemungkinan munculnya desain 3(tiga) dimensi yang serupa lebih menarik dan lebih baik.
b. Persaingan dengan perusahaan lain yang sudah terlebih dahulu memiliki fasilitas kolam renang.
c. Pengolahan air yang tidak teratur, yang mengakibatkan penyakit
3.2 Konsep Desain 3.2.1 Konsep Media
Sapadia Guest House and Restaurant mempunyai konsumen khususnya wisatawan yang berkunjung ke daerah ciwidey, sudah mulai memanfaatkan fasilitas yang ada di Sapadia Guest House. Untuk mencapai khalayak sasaran digunakan media utama dalam pengembangan desain yaitu mengunakan aplikasi blender sebagai pengaplikasian 3(tiga) dimensi visualisasi gambar secara realistis.
3.2.2 Konsep Kreatif
Menginformasikan fasilitas perusahaan yang dapat menambah daya tarik pengunjung. Dengan adanya penambahan fasilitas kolam renang dapat memberi kenyamanan serta daya tarik bagi para pengunjung. 3.2.3 Konsep Visual
Menggunakan konsep minimalis modern yang lebih mengedepankan fungsi tetapi dengan desain yang tidak norak dan dapat meminimalkan penggunaan ruang atau tanah. Penyajian strategi visual yang akan ditampilkan menggunakan pendekatan emosional karena menekankan pada kenyamanan dan daya tarik dengan desain penyajian simple dan menarik. Arah visual yang akan digunakan mencakup dengan warna terang yang menonjolkan kesan luas, tenang, rapih dan nyaman.
3.3 Proses Desain 3.3.1 Layout Desain
Beberapa desain yang dapat diterapkan oleh Sapadia Guest House dengan konsep desain natural. Desain yang memiliki eksterior yang diperlukan perusahaan, berikut tiga desain yang telah dibuat.
Gambar 2 Layout Desain Alternatif 1 Type ini sangat fleksible digunakan untuk batasan kolam dewasa, ataupun bisa dipakai untuk pembuatan whirlpool atau kolam pemanas, bentuknya yang menonjol dan membentuk setengah lingkaran memberikan warna desain tersendiri bagi anda yang mempunyai anak kecil, untuk kedalaman kolam bisa disesuaikan dengan desain, bisa memakai system sirkulasi semi over flow, atau over flow.
Gambar 3 Layout Desain Alternatif 2 Type ini sebenarnya berasal dari type rectangular tetapi dikarenakan lahan terbatas maka di desain dengan satu sisi yang di miringkan sehingga menjadi bentuk yang unik, type ini bisa di buat dengan system skimmer, semi over flow dan over flow.
Gambar 4 Layar Desain Alternatif 3
Type ini dibagi atas kolam anak dan kolam dewasa, atau kolam dewasa dengan whirlpool, bentuk lingkaran ada di pojok dari siku kolam renang dan disambungkan dengan bentuk kolam yang mempunyai huruf L. Type ini memadukan antara type paradise dan type sentero. Bentuk ini bagus memakai sistem over flow, semi over flow atau skimmer.
4. Implementasi dan Pengujian 4.1 Rencana Implementasi
Perancangan 3D yang dibuat akan diimplementasikan melalui animasi dan media maket. Dengan media maket ini akan terlihat kolam renang sebenarnya dengan skala berukuran kecil, dibantu dengan animasi kolam renang agar perancangan dapat terlihat lebih jelas. Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan selama tahap pengerjaan :
1. Identifikasi masalah, dikerjakan selama 3(tiga) minggu. Penulis melakukan analisis langsung ke perusahaan sebelum melakukan wawancara.
2. Pengumpulan data dikerjakan selama 10(sepuluh) minggu. Penulis melakukan wawancara kepada pengunjung, pemilik, dan karyawan guna mencari tahu fasilitas yang belum ada dan dibutuhkan oleh pengunjung.
3. Pembuatan sketsa desain 2D dilakukan selama 4(empat) minggu. Dalam tahap ini penulis mengembangkan model dan menggambar desain untuk mengukur proporsi dan skala agar sesuai dengan luas tanah yang di tentukan.
4. Pembuatan model 3D dilakukan selama 8(delapan) minggu. Untuk memvisualisasikan sketsa desain 2D yang sudah dibuat sehingga dapat terlihat jelas bentuk ruang dan bidang desain dari sudut mana saja.
5. Finishing produk 2arnish2m dilakukan dengan render preview, render preset, final render.
6. Pembuatan maket dengan menghitung skala desain untuk menetapkan perbandingan, pembuatan sketsa bangunan atau desain dengan berpedoman pada ukuran, finishing untuk menyempurnakan keindahan pembuatan maket dengan menambah pernak 2arnis dan warna. 4.2 Kebutuhan Implementasi
4.2.1 Kebutuhan Maket
Tabel 1 Anggaran Biaya Maket
Bahan Harga
Stik Eskrim Rp.20.000 Styrofoam 30x50cm Rp.80.000 Karton Duplex Rp.20.000 Lem Kayu Fox Rp.15.000
Cat Kayu Rp.49.000
Cat Vernish Rp.35.000 Cat Semprot Rp.40.000 Plastik Mika Rp.3.000
Tabel 2 Anggaran Biaya Nyata
Bahan dan Kebutuhan Harga Asumsi Kontruksi Rp.114.000.000 Asumsi Ukuran Ruangan
Balancing Tank 1m x 1m volume 3m³
Rp.2.500.000
Finishing Keramik Mozaik Rp.7.500.000 Asumsi Panjang Gutter 8m
kedalaman 20cm, lebar 40cm
Rp.4.500.000
Peralatan Rp.19.500.000
Pengisian Air dan Treatment Awal
Rp.5.500.000
Total Rp.181.000.000
4.2.2 Final Art Work
Hasil desain yang sudah di implementasikan sesuai dengan alternatif desain yang sudah di pilih oleh pihak perusahaan adalah alternative ke 3. Perenderan image dan animasi ini menggunakan software lumion 6.0
Gambar 5 Final Art Work Gedung Depan
Gambar 6 Final Art Work Tampak Atas
Gambar 7 Final Art Work Samping Kanan
Gambar 8 Final Art Work Samping Kiri
Gambar 9 Final Art Work Tampak Belakang
Gambar 10 Final Art Work Tampak Depan
Gambar 11 Final Art Work Air Mancur
Gambar 12 Final Art Work Kolam Untuk Anak
Gambar 13 Final Art Work Tub Untuk Berendam
Gambar 15 Final Art Work Pembuangan Air
Gambar 16 Final Art Work Instalasi Air Saturday
Gambar 17 Final Art Work Toilet dan Shower
Gambar 18 Final Art Work Toilet dan Shower
Gambar 19 Final Art Work Kursi Kolam
Gambar 20 Final Art Work Tangga Kolam
Gambar 21 Final Art Work Kolam Tanpa Air
Gambar 22 Final Art Work Lampu Sorot Kolam
Gambar 23 Final Art Work Lampu di Dalam Air
Gambar 24 Final Art Work Lampu Tub 4.2.3 Pengujian
Pengujian ini dilakukan untuk melakukan uji coba kelayakan desain, dengan cara memberikan kuisioner kepada 20 orang termasuk dengan pemilik perusahaan, karyawan perusahaan, dan pengunjung perusahaan berutujuan sebagai umpan balik (feedback) berupa jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang di ajukan. Berikut ini tabel dan grafik batang hasil kuisioner.
Gambar 19 Hasil Kuisioner 5 Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Setelah melalui tahap perancangan 3 dimensi kola mini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan dibuatnya desain 3(tiga) dimensi modelling kolam renang ini, dapat menjadi gambaran dan acuan untuk pembuatan kolam renang yang sebenarnya.
5.2 Saran
Setelah pembuatan 3D modeling kolam renang ini, ada beberapa saran yang akan dikemukakan untuk melengkapi kekurangan dari perancangan ini, berikut saran saran :
1. Pada pembuatan 3D modeling hindari penggunaan vertek yang tidak perlu sehingga vertek menjadi double yang akan mengganggu dalam proses pewarnaan atau teksturing.
2. Pada saat pembuatan, alangkah baiknya menggunakan computer yang memiliki spesifikasi tinggi, agar tidak mengganggu dalam proses pemodelan.
DAFTAR PUSTAKA
[1.]Djelantik, A. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
[2.]Djelantik, A. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
[3.]Paul, K. (2008). Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.
[4.]Setiawan, P. L. (n.d.). Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan. KANISIUS.
[5.]Sunaryo, A. (2002). Nirmana 1. Semarang: Ikip Flash.
[6.]Wicaksono, A. A. (2009). Menciptakan Rumah Sehat. Jakarta: Penebar Swadaya.
0 5 10 15 20
Hasil Kuisioner
Sangat Setuju Setuju