• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Peraturan.:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Peraturan.:"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Isu mengenai munculnya penyakit infeksi atau Emerging Infectious Diseases timbul sejak dua tahun ini dengan adanya kekhawatiran akan terjadinya pandemi flu, baik akibat virus strain burung maupun virus influenza lainya, telah membuat sibuk para ahli virology,empidemiologi,pembuat kebijakan,maupun pihak pers dan masyarakat. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan “ histeria “ yang tak beralasan dikalangan masyarakat maupun komunitas tertentu, bila tidak dilakukan persiapan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. Komunitas dibidang kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan termasuk kelompok beresiko tinggi untuk terpajan oleh penyakit infeksi yang berbahaya dan mengancam jiwa. Risiko tersebut meningkat secara signifikan bila terjadi wabah penyakit pernafasan yang menular, seperti SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome ), penyakit meningococus, flu burung, dan lain – lain.

Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi ( PPI ), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi.

Wabah atau Kejadian Luar Biasa ( KLB ) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya, sehingga kewaspadaan melalui surveilans dan tindakan pencegahan serta pengendaliannya perlu terus ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi dirumah sakit tidak saja dapat dikendalikan tetapi juga dapat dicegah dengan melakukan langkah – langkah yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

B. Landasan Peraturan .:

Landasan peraturan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah sakit RSUD XXX Propinsi Jawa Tengah adalah :

1. Kemenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan rumah sakit

(2)

lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan

3. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial di RS, Depkes 2001

4. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes, 2007

5. Pedoman manajemen linen di rumah sakit, Depkes, 2004

6. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di rumah sakit, Depkes, 2009

C. Tujuan 1. Umum

Meningkatkan mutu layanan Rumah Sakit melalui pencegahan dan pengendalian infeksi dirumah sakit sehingga dapat melindungi tenaga kesehatan dan masyarakat dan penularan penyakit menular ( Emerging Infectious Diseases ) yang mungkin timbul, khususnya dalam menghadapi kemungkinan pandemi influenza.

2. Khusus

 Sebagai pedoman bagi direktur Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainya dalam membentuk organisasi, menyusun serta melaksanakan tugas, program, wewenang dan tanggung jawab secara jelas.

 Menggerakkan segala sumber daya yang ada di Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainya secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan PPI.

 Menurunkan angka kejadian infeksi dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainya secara bermakna.

 Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI.

D. Sasaran

1. Staf dan profesional kesehatan 2. Pasien dan keluarga pasien 3. Pekerja kontrak, mahasiswa 4. Pengunjung.

(3)

BAB II

GAMBARAN UMUM

BAB III

VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN Visi adalah

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi RSUD XXX Propinsi Jawa Tengah

Struktur Organisasi RSUD XXX berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2008, tentang

Susunan organisasi RSUD XXX Provinsi Jawa Tengah terdiri dari : a. Direktur;

b. Kabag. TU;

c. Kabid Pelayanan dan Perawatan Umum; d. Kabid Pelayanan dan Perawatan Khusus; e. Kasubag Perencanaan dan Keuangan; f. Kasubag Umum dan Kepegawaian; g. Kasie Pelayanan dan penunjang Umum; h. Kasie Perawatan Umum;

i. Kasie Pelayanan dan penunjang Khusus; j. Kasie Perawatan Khusus;

(4)

Adapun bagan Organisasi RSUD XXX Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut : Direktur Membawahkan :

1. Bidang Pelayanan & Keperawatan Umum 2. Bidang Pelayanan & Keperawatan Khusus 3. Bagian Tata Usaha

4. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Bidang Pelayanan Dan Keperawatan Umum Tugas Pokok Pokok :

a. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis.

b. Pelaksanaan dan pelayanan adm. dan teknis bidang pelayanan dan penunjang umum

c. Pelaksanaan dan pelayanan keperawatan umum Fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pelayanan dan penunjang.

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan adm. dan teknis di bidang keperawatan umum.

c. Pelaksanaan tugas pokok lain yang diberikan oleh direktur sesuai tugas pokok dan fungsinya.

2. Bidang Pelayanan Dan Keperawatan Khusus Tugas Pokok :

a. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis.

b. pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis bidang pelayanan dan penunjang khusus.

c. pelaksanaan dan pelayanan keperawatan khusus. (ps.11) Fungsi :

(5)

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan adm. dan teknis di bidang pelayanan dan penunjang khusus.

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan adm. dan teknis di bidang keperawatan khusus.

c. Pelaksanaan tugas pokok lain yang diberikan oleh direktur sesuai tugas pokok dan fungsinya.

3. Bagian Tata Usaha Tugas Pokok Pokok :

a. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis.

b. Pelaksanaan dan pelayanan adm. dan teknis bidang perencanaan dan keuangan, umum dan kepegawaian

Fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang perencanaan dan keuangan

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan adm. dan teknis di bidang umum dan kepegawaian

c. Pelaksanaan tugas pokok lain yang diberikan oleh direktur sesuai tugas pokok dan fungsinya

2.1.3 Nilai-Nilai Dasar

Nilai-nilai dasar RSUD XXX yaitu K-E-L-E-T akronim dari: Komitmen

Etika Loyalitas Empati Tulus

(6)

BAB V

VISI, MISI, DAN TUJUAN PPIRS VISI

Menurunkan risiko terjadinya endemi dan epidemi nosokomial di RSUD XXX Propinsi Jawa Tengah

MISI

1. Mengupayakan layanan kesehatan sesuai dengan standar pencegahan dan pengendalian infeksi RSUD XXX Propinsi Jawa Tengah

2. Mengidentifikasi dan mengurangi risiko penularan atau transmisi infeksi di antara pasien, staff, professional kesehatan, pekerja kontrak, relawan, mahasiswa dan pengunjung.

3. Melaksanakan , memantau, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di RSUD XXX Propinsi Jawa Tengah

4. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan

5. Terselenggaranya partisipasi dan dukungan dari pimpinan rumah sakit

6. Menyediakan edukasi mengenai praktik pencegahan dan pengendalian infeksi kepada staff, dokter, pasien, keluarga pasien dan pemberi pelayanan lainnya melalui kampanye, banner, leaflet

Falsafah

Pencegahan dan pengendalian Infeksi RSUD XXX Propinsi Jawa Tengah adalah kewajiban rumah sakit untuk melindungi pasien dari kejangkitan infeksi dan petugas serta pengunjung dari paparan infeksi dengan memperhatikan cost effective.

(7)

Tujuan

1. Meningkatkan mutu layanan rumah sakit RSUD XXX Propinsi Jawa Tengah melalui pencegahan dan pengendalian infeksi yang dilaksanakan oleh semua unit di rumah sakit yang meliputi Manajemen resiko, Clinical Governance dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

2. Melindungi petugas kesehatan dan masyarakat dari penularan penyakit menular (Emerging Infectious Disease)

(8)

Struktur Organisasi

(9)

BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA

(10)

BAB VII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL A. KETUA

Kriteria : Seorang dokter yang mempunyai pengetahuan dan berminat pada penyakit infeksi dan epidemiologi

1. Tanggung jawab :

Secara administratif dan fungsional bertanggungjawab seluruhnya terhadap pelaksanaan program PPIRS.

2. Tugas pokok :

Mengkoordinasi semua pelaksanaan kegiatan program PPI RS 3. Uraian tugas:

a. Menyusun, merencanakan dan mengevaluasi program kerja PPI b. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI c. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan PPI

d. Bekerjasama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB HAIs (Healthcare Assosiated Infection)

e. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian infeksi

f. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI

g. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan kesehatan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan. h. Mengidentifikasi temuan dilapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan

kemampuan SDM rumah sakit dalam PPI

i.Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait j.Berkoordinasi dengan unit terkait PPI

k. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota PPI untuk membahas dan menginformasikan hal – hal penting yang berkaitan dengan PPI

l.Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara kerja dan pedoman kerja yang aman dan efektif

(11)

m. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan renovasi ruangan

n. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi.

o. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan

B.SEKRETARIS

Kriteria : Mempunyai pengetahuan, ketrampilan khusus dan epidemiologi penyakit infeksi, bakteriologi dan sanitasi

1. Tanggung Jawab :

Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua PPIRS 2. Tugas Pokok :

Ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan Program PPIRS 3. Uraian Tugas :

a. Mengatur rapat dan jadwal rapat PPI

b. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya yang diperlukan c. Menyusun kesimpulan sidang dan notulen rapat

C. IPCN ( Infection Prevention Controle Nurse ) Kriteria :

1. Perawat dengan pendidikan minimal DIII dan memiliki sertifikasi PPI 2. Memiliki komitmen dibidang pencegahan dan pengendalian infeksi 3. Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident

4. Memiliki pengalaman sebagai kepala ruang atau setara 5. Bekerja purna waktu

Tugas dan tanggung jawab :

(12)

dilingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

2. Memonitor dan melaksanaan surveillance PPI, penerapan SOP, kepatuhan petugas dalam menjalankan kewaspadaan isolasi

3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada ketua PPI

4. Bersama tim PPI memberikan pelatihan tentang PPI kepada petugas di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya

5. Melakukan investigasi apabila terjadi KLB infeksi dan bersama ketua PPI memperbaiki kesalahan yang ada

6. Bersama ketua PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI RS

7. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya

8. Bersama ketua PPI menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.

9. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap penatalaksanaan limbah, loundry, gizi dll

10. Memonitor kesehatan lingkungan

11. Memonitor terhadap pengendalian pemakaian antibiotika yang rasional 12. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI 13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI

14. Melakukan edukasi kepada pasien, keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPIRS

15. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga tentang topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.

16. Sebagai koordinator antar departemen / unit dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit.

17. Membuat laporan surveilans bulanan dan tahunan dan melaporkan kepada tim PPI

E. IPCLN (Infection Prevention Controle link Nurse ) Kriteria IPCLN :

(13)

1. Perawat dengan pendidikan minimal D3 dan memiliki sertifikat PPI 2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi 3. Memiliki kemampuan Leadership

Tugas dan tanggung jawab IPCLN :

Sebagai perawat penghubung / perawat pelaksana bertugas :

1. Mengisi dan mengumpulkan data indikator mutu di unit rawat inap masing-masing dan menyerahkannya kepada IPCN

2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unitnya masing-masing.

3. Memberitahukan kepada IPCN dan membuat laporan apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada pasien

4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum paham.

5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar Isolasi

F. Anggota tim

1. Tanggung Jawab :

Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Ketua dan Wakil PPIRS dalam pelaksanaan program kerja PPIRS di setiap unitnya masing-masing 2. Tugas Pokok :

Membantu pelaksanaan semua kegiatan di Program PPIRS di Unit masing-masing 3. Uraian Tugas :

a. Melaksanakan semua kegiatan di program PPIRS di Unit masing-masing

b. Memonitoring pelaksanaan PPI, penerapan SPO terkait PPI di Unit masing-masing c. Mengaudit pelaksanaan PPI di Unit masing-masing

d. Membuat laporan evaluasi kegiatan program PPI di Unitnya

e. Memberikan penyuluhan / pendidikan kepada staff tentang upaya-upaya PPI di unitnya

(14)

4. KOMITE PPI

Nama & Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah 1

1 ANGGOTA KOMITE PPI

1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 TIM PPI 1 2

(15)

Penilaian karyawan ( contoh )

Penilaian karyawan dilakukan oleh pimpinan unit masing-masing tiap 6 bulan sekali. A. Penetapan Target

1. Pemahaman mengenai Target Kerja ( SMART )

2. Atasan memberi dukungan dan bimbingan dalam pencapaian target B. Penilaian Kinerja

1. Penilaian kinerja karyawan 6 bulan terakhir

2. Membandingkan target dengan realisasi ( hasil kerja ) 3. Penilaian harus objektif, konsisten dan netral

C. Tahapan Proses Performance Apraisal (PA)

1. Cek jumlah dan data karyawan apakah sudah akurat dan benar

2. Pengisian form PA dilakukan dengan diskusi langsung antara atasan dengan masing-masing karyawan, yang selanjutnya di verifikasi atasan dari atasan langsung

3. Harap diingat bahwa hasil PA masih memerlukan persetujuan dari Management, sehingga Sesi Pengisian PA yang dilakukan antara atasan dan karyawan adalah murni sebagai feedback session dan bukan final rating PA

4. Kategori PA Harap mengikuti komposisi Bell Curve ( dilakukan di level Divisi berdasar group level )

5. Hardcopy form PA harap disimpan oleh masing-masing Divisi, dan Summary dikirimkan ke HRD untuk dilakukan konsolidasi secara keseluruhan organisasi

6. Final Rating PA akan diberikan oleh HRD ke masing-masing Divisi setelah mendapat persetujuan dari Management, selanjutnya masing-masing Divisi menyampaikan ke masing karyawan di Divisinya

Performance Appraisal (PA) 2012 1. Customer Focus (20%)

2. Berusaha membangun dan mempertahankan loyalitas pelanggan serta mampu memperlakukan pelanggan dengan perhatian dan rasa hormat. Pelanggan yang dimaksudkan disini adalah pelanggan internal (rekan kerja, bawahan maupun atasan) dan pelanggan eksternal (pasien, keluarga pasien maupun pengunjung RST)

(16)

 Memberikan informasi yang relevan, umpan balik dan masukan kepada pihak yang relevan and membangun hubungan jangka panjang. Mempromosikan komunikasi

dan partisipasi terbuka pada semua level dan berbagi pengalaman, ide dan informasi

4. Strive for Excellence (10%)

 Berusaha untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya Continuous Learning (10%)

 Secara terus menerus mencari kesempatan untuk belajar, meningkatkan kemampuan dan melakukan perbaikan

5. Building Trust (10%)

 Bekerja dengan integritas, terbuka terhadap ide-ide lain, mendukung dan mampu bekerjasama dengan orang lain

6. Motivasi dan Ketekunan Kerja (10%)

 Dorongan untuk menunjukkan usaha yang besar dalam penyelesaian tugasnya serta kemampuan untuk tetap bertahan dan menuntaskan pekerjaannya sekalipun menghadapi banyak tantangan

7. Disiplin Kerja (10%)

 Sikap kerja yang mampu menunjukkan ketepatan waktu, peraturan dan komitmen terhadap pekerjaan

8. Hasil Kerja (20%)

(17)

BAB IX

KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

1. Surveilans Infeksi

a. Pemantauan angka kejadian Infeksi Luka Oprasi (ILO) / Site Surgery Infection (SSI) b. Pemantauan angka kejadian Infeksi pada pemasangan Central Vena Catheter

c. Pemantauan angka kejadian Infeksi terkait pemasangan kateter urine / CAUTI (Catheter Associated Urinary Tract Infection)

d. Pemantauan angka kejadian Pneumonia terkait pemakain Ventilator / VAP (Ventilator Associater Pneumonia, meliputi penyusunan proposal, penyusunan kebijakan dan SPO,

sosialisasi, try-out dan implementasi. e. Pemantauan implementasi screening terhadap MRSA

(18)

Materi edukasi meliputi :

a. Hand Rub dengan 6 langkah mengacu pada WHO b. Hand Wash dengan 12 langkah mengacu pada WHO c. Hand Scrub pada unit kamar bedah

d. Praktek menyuntik yang aman e. Praktek lumbal punctie

f. Pengelolaan pasien infeksius

g. Pengelolaan limbah medis, non medis dan benda tajam h. Pemakaian APD

i. Pengelolaan linen

j. Pengelolaan hygiene sanitasi dan makanan k. Sterilisasi alat

l. Etika batuk

m. Cara membersihkan lantai yang terpapar cairan infeksius n. Pengelolaan lingkungan

3. Membuat dan evaluasi banner, poster, leaflet, stiker (relevansi) 4. Audit kepatuhan cuci tangan, penggunaan APD, pengelolaan sampah 5. Monitoring dan evaluasi pengelolaan makanan

6. Monitoring dan evaluasi hygiene petugas gizi

7. Evaluasi pemeriksaan mikrobiologi air minum, air bersih dan air cadangan 8. Pemantauan kualitas air

9. Evaluasi pemeriksaan mutu alat sterilisasi

10. Evaluasi pemantauan kualitas barang yang telah disteril

11. Evaluasi monitoring pengelolaan barang single-use yang di re-use

12. Evaluasi pemeriksaan kualitas udara melalui pengukuran / pemeriksaan debu 13. Evaluasi uji / kultur kuman udara ICU, HND, OK

14. Evaluasi uji / kultur kuman AC di ruang ICU, HND, CSSD 15. Monitoring dan evaluasi mutu sterilisasi

(19)

17. Orientasi mahasiswa dan karyawan baru Materi orientasi :

Kewaspadaan standar pencegahan dan pengendalian infeksi diantaranya :  Hand hygiene

 Alat Pelindung Diri  Pengelolaan sampah  Pengelolaan linen  Menyuntik yang aman  Etika batuk

BAB X

PERTEMUAN RAPAT

I. Pertemuan/rapat :

Rapat berkala terdiri dari : 1. Rapat Rutin

Rapat Rutin tiap bulan diselenggarakan pada :

Waktu :

Jam :

Tempat :

Peserta : Panitia PPIRS

(20)

= Masalah dan pemecahannya = Evaluasi dan rekomendasi

2. Rapat Insidentil

Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas segera.

BAB XI

PELAPORAN DAN EVALUASI A. Pelaporan

1. Laporan insiden terkait infeksi kepada tim PPIRS

2. Laporan bulanan oleh unit tentang pelaksanaan pencegahan dan pelaksanaan PPI rumah sakit kepada tim PPIRS

3. Laporan Tri Wulan untuk realisasi pencapaian program PPI.

4. Laporan tahunan evaluasi pelaksanaan program PPI oleh Ketua Panitia PPI untuk dilaporkan kepada Pimpinan rumah sakit dan unit terkait .

B. Evaluasi :

(21)

masalah / kendala yang ada. Jika pencapaian tidak sesuai dengan target yang sudah ditetapkan, maka pimpinan ketua PPI mengambil tindakan yang diperlukan, termasuk didalamnya melakukan perubahan terhadap program ataupun proses / SPO yang ada saat ini

2. Monitoring program PPI oleh ketua melalui pertemuan PPI setiap hari Jumat dan beberapa kegiatan melalui Audit internal RSUD XXX Propinsi Jawa Tengah .

3. Dokumen bukti :

1) Laporan bulanan kegiatan surveilans 2) Laporan Triwulan kegioatan PPI

3) Laporan tahunan kegiatan PPI 4) Data uji baku mutu air minum

5) Data uji mutu bahan makanan dan alat makan 6) Data uji mutu udara di ruang ICU,OK,HND

7) Data pemantauan suhu penyimpanan bahan makanan 8) Data pemantauan barang single use yang di reuse

BAB X PENUTUP

(22)

digunakan sebagai acuan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dalam merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi upaya program Pencegahan dan Pengendalian Infeksidi RSUD XXX Propinsi Jawa Tengah .

Namun demikian upaya – upaya ini akan lebih berhasil jika didukung oleh pimpinan rumah sakit dan kerja sama yang baik dari seluruh unit kerja di RSUD XXX Propinsi Jawa Tengah ini. Semoga Tuhan selalu memberkati semua upaya – upaya yang kita kerjakan.

Referensi

Dokumen terkait

Catatan : Sebaiknya skala yang digunakan adalah skala yang merupakan angka “bulat” artinya angka yang tidak memiliki nilai decimal, agar tidak menyulitkan saat proses memasukkan

Sfingter bagian atas akan berelaksasi pada proses menelan agar makanan dan saliva dapat masuk ke dalam bagian atas dari badan esofagus.. Kemudian, otot dari

Semua ada umurnya, dan untuk itu perlu perawatan berkala untuk tetap mengantisipasi Semua ada umurnya, dan untuk itu perlu perawatan berkala untuk tetap mengantisipasi kerusakan

Sastra adalah suatu bentuk dan hasil karya tulis yang kreatif dan imajinatif. Karya sastra juga dijadikan sebagai wilayah yang menceritakan tentang kehidupan manusia dengan

Janji kampanye menjadi komoditas yang menarik untuk dijual kepada masyarakat, karena janji kampanye seolah “angin surga” bagi perubahan kehidupan masyarakat

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan Tesis

a) Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik dan mengategorikan saran-saran. b) Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang

Penjualan kredit adalah penjualan pada saat barang atau jasa diterima oleh pembeli beserta bukti atas pembelian barang yang akan dibayar secara berkala untuk