• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Karakteristik Wirausaha Dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada UMKM Kuliner Puja Sera Binjai Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Karakteristik Wirausaha Dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada UMKM Kuliner Puja Sera Binjai Chapter III V"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012:11).Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah karakteristik wirausaha (X1

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

),inovasi (X2)terhadap keberhasilan usaha (Y).

Penelitian ini dilaksanakan pada Pengusaha UMKM kuliner usaha di Puja Sera Binjai. Tahapan penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan Desember- Maret 2017

3.3Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel-variabel yang yang termasuk dalam hipotesis. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu pendefinisian variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Karakteristik Wirausaha(X1)

(2)

skill pribadi 2. Mendapatkan orang-orang yang terampil 3. Kemampuan berkomunikasi Inovasi

(X2

Inovasi merupakan timbulnya sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan,atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi. 4. Proses riset dan

pengembangan 5.Proses menciptakan mesin baru, dan lain – lain

1. Teknik desain 2. Teknik

(3)

Sumber: Kasmir, Kristanto dan Suryana (2015)

3.4 Jenis Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang didapatkan dari jawaban para responden terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti mengenai karakteristik wirausaha terhadap keberhasilan usaha dan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada, data sekunder dalam penelitian ini berfungsi sebagai data pendukung.

3.5 Skala Pengukuran Keberhasilan

Usaha (Y)

Keberhasilan adalah hasil dari sesuatu yang diadakan atau dijadikan oleh usaha.

(4)

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono:2010:92).

Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu-Ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2010)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Sugiyono (2011:90) mengemukakan populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Pengusaha UMKM Kuliner Puja Sera Binjai yang berjumlah 60 responden

3.6.2 Sampel

(5)

anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2005). Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 60 pengusaha UMKM kuliner Puja Sera Binjai.

3.7 Metode pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di beberapa usaha kuliner di Puja Sera Binjai untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

2. Kuisoner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2011:162).

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

(6)

valid.Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada 30 responden yang terdiri dari pengusaha UMKM kuliner di Puja Sera Binjai.

1. Jika rhitung positif dan rhitung rtabel ,

2. jika r

maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan

hitung negatif atau rhitung rtabel

3. r

, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

hitung

4. Nilai r

dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

tabel

Tabel 3.3

dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah 0,361.

(7)

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai

Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 26 (Dua puluh enam) butir pernyataan pada kuesioner dalam penelitian ini valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Pertanyaan yang akan diberikan pada kuisioner ini adalah pertanyaan yang menyangkut fakta dan pendapat responden. Untuk data primer dalam penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan cara memperoleh informasi melalui benda-benda tertulis, yang diperoleh dan berbagai sumber antara lain, jurnal, skripsi, maupun buku-buku

VAR00015 98.8333 107.523 .519 .943 Valid

VAR00016 98.8333 103.178 .635 .941 Valid

VAR00017 98.8000 104.855 .587 .942 Valid

VAR00018 98.7333 106.616 .450 .943 Valid

VAR00019 98.9667 105.206 .605 .942 Valid

VAR00020 99.2667 98.961 .687 .941 Valid

VAR00021 99.0333 102.585 .576 .942 Valid

VAR00022 98.7667 104.047 .692 .941 Valid

VAR00023 98.8667 105.499 .684 .941 Valid

VAR00024 98.8000 103.407 .788 .940 Valid

VAR00025 98.8000 102.993 .677 .941 Valid

(8)

yang relevan dalam membantu penelitian ini, juga termasuk buku-buku terbitan instansi pemerintah. Data-data ini diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran dalam melakukan penelitian.

Jika nilai Cronbach's Alpha> 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7<Cronbach's Alpha< 0,8 maka reliabilitas baik

Jika nilai Cronbach's Alpha< 0,7 maka tidak reliable

Tabel 3.4 Reliabillity Statistic

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.944 26

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alphasebesar 0,944 lebih besar dari 0,80.

3.9 Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah metode regresi linier sederhana, dimana data yang dikumpulkan melalui hasil wawancara, kemudian dianalisis menggunakan indikator yang digunakan. Rumus metodenya, yaitu:

Y = α + β1 X1 +β2 X2 + e

Keterangan:

(9)

β1

X

= koefisien regresi variabel independen

1

X

= karakteristik Wirausaha

2

Y = Keberhasilan Usaha = Inovasi

e = standart eror

3.10 Pengujian Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas untuk menguji model regresi, yaitu variabel dependen (terikat) dan independen(bebas) keduanya mempunyai distribusi normal ataupun tidak. Guna mengetahui normalitas data dilakukan dengan uji statistik melalui output grafik kurva normal p-p plot. Variabel dapat dikatakan berdistribusi normal bila titik-titik yang menyebar pada model regresi berada di sepanjang garis diagonal dan penyebaran tersebut searah mengikuti garis diagonal.

3.10.2 Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas adalah keadaan dimana variabel independen dalam persamaan regresi punya korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Tujuan uji multikolonieritas adalah menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Jika variabel sering berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.

Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas:

(10)

3.10.3 Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homokedastisitas tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan analisis grafik dan varian tak bersyarat.Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya).Dasar pengambilan keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika tidak terjadi Heteroskedastisitas.Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang terbentuk (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.

3.11 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian secara parsial yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi software pengolahan data dengan SPSS dengan analisis tersebut:

1. Koefisien Determinasi (R2)

(11)

menerangkan variabel dependen.Jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen.Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel independen.

2. Uji t (secara parsial)

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (karakteristik wirausaha dan inovasi) secara parsial terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis statistik pengujian sebagai berikut:

Ho : β1

H

= 0 (tidak ada pengaruh karakteristik wirausaha dan inovasiterhadap keberhasilan usaha).

1 ≠β1 = 0 (ada pengaruh karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap keberhasilan

usaha).

3. Uji Signifikan Simultan (Uji – f)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujinya adalah:

H0 :b1b2= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan karakteristik wirausaha (X1) Inovasi (X2

H

) terhadap keberhasilan usaha (Y).

0 : b1b2≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

(12)

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika F hitung< F table

H

pada α = 5%

(13)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pedagang UMKM Kuliner Puja Sera Binjai.

Pujasera atau disebut pusat jajanan selera masyarakat yang dipusatkan di lokasi eks GOR Lama Binjai. Binjai adalah salah satu di sebelah barat ibukota provinsi Sumatera Utara, kotamadya, Binjai adalah ibukota ke utara serta salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang meliputi kawasan oleh jalan raya Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari

4.2 Analisis Deskriptif

(14)

4.2.1 Karakteristik Responden

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. Laki-laki 38 63.3

2. Perempuan 22 36,7

Total 60

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki dengan persentase (63,3%) atau berjumlah 38 orang, dan responden perempuan berjumlah 22 orang (36,7%)

4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarakan Usia

No. Kategori

(15)

4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarakan Lama Usaha

No. Kategori

(Tahun)

Jumlah

Nominal %

1. < 1 5 8,3

2. 1 – 2 11 18,3

3. 3 – 4 9 15

4. 5 – 6 16 26,7

5. > 6 19 31,7

Total 60

Berdasarakan Tabel 4.3 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan lama bekerja terdiri dari kurang dari 1 tahun berjumlah 5 usaha (8,3%), 1 – 2 tahun berjumlah 11 usaha (18,3%), 3 – 4 tahun berjumlah 9 usaha (15%), 5 -6 tahun berjumlah 16 usaha (26,7%) dan lebih dari 6 tahun berjumlah 19 usaha (31,7%)

4.3 Deskriptif Variabel

(16)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Karakteristik Wirausaha

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama,“Saya mempunyai keinginan untuk menghasilkan produk yang jenisnya lebih beraneka ragam.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Waktu luang yang tersedia selalu saya gunakan untuk meningkatkan keterampilan dengan cara belajar”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 23,3% responden menyatakan kurang setuju dan 3,3% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya berani mengambil resiko akan kehilangan pelanggan usaha.”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3% menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju dan 10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

No. Item

(17)

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya berani mengambil resiko apabilaterjadi kerugian dalam berusaha”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya berani mengambil resiko akan kehilangan barang usaha.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya mampu mengelola usaha denganbaik.”, sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya ingin memiliki kemampuan berkomunikasi dengan mitra bisnis” sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

(18)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama,“Menurut saya kuliner Puja Sera Binjai mampu menciptakan produk yang unik”, sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Menurut saya kuliner Puja Sera Binjai mampu mengkreasikan produk kopinya secara berbeda dari usaha sejenis lain”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Menurut saya kuliner Puja Sera Binjai memiliki ide kreatif dalam mengkreasikan konsep desain tempat usaha”, sebanyak 6,7%

No. Item

(19)

responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju dan 3,3% responden menyatakan tidak setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Menurut saya karyawan kuliner Puja Sera Binjai mampu menunjukkan kreativitasnya kepada pelanggan dalam mengolah kopi”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setujudan 10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Menurut saya Kuliner Puja Sera Binjai mempunyai tingkat adaptasi terhadap kebutuhan pelanggan”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

(20)

7. Pada pernyataan ke tujuh, “Menurut saya produk makanan dan minuman yang ditawarkan kuliner Puja Sera Binjai mengalami perkembangan dari sebelumnya”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan setuju, dan 6,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Menurut saya produk yang ditawarkan Kuliner Puja Sera Binjai saat ini lebih baik dari produk sebelumnya”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 80% menyatakan setuju, dan 10% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. 9. Pada pernyataan kesembilan, “Menurut saya produk yang ditawarkan Kuliner Puja

Sera Binjai lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis lain”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

No. Item

(21)

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama,“Usaha saya mengalami pertumbuhan konsumen yang sangat cepat”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Dalam waktu 5 tahun hasil produksi saya meningkat”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Jumlah Penjualan saya meningkat setiap bulannya”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Jumlah permintaan saya selalu mengalami peningkatan”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setujudan

4. 6 10 46 76,7 8 13,3 0 0 0 0 60 100

5. 10 16,7 42 70 8 13,3 0 0 0 0 60 100

6. 14 23 34 56,7 12 20 0 0 0 0 60 100

7. 16 26,7 32 53,3 12 20 0 0 0 0 60 100

8. 12 20 40 66,7 8 13,3 0 0 0 0 60 100

9. 12 20 40 66,7 8 13,3 0 0 0 0 60 100

(22)

10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya menjalankan usaha kuliner selama 5 tahun lebih”, sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan ke enam,“Saya dapat bertahan dalam menghadapi persaingan”, sebanyak 23% responden menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ke tujuh, “Omset saya setiap bulannya selalu meningkat”, sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

(23)

9. Pada pernyataan kesembilan, “Saya selalu meyakinkan konsumen agar tetap menjadi pelanggan saya”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya memiliki kuliner yang sudah dikenal banyak orang”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut

4.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layakatau tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)

(24)

a. Pendekatan Histogram

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.

(25)

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plotterlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov(K-S).

(26)

Tabel. 4.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.75810866

Most Extreme Differences Absolute .133

Positive .133

Negative -.084

Kolmogorov-Smirnov Z 1.026

Asymp. Sig. (2-tailed) .243

a. Test distribution is Normal.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.243 dan diatas nilai signifikan (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value dan

Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas. 2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

3. Apabila tolerance< 0,1 maka diduga terdapat multikolinearitas 4. Apabila tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

(27)

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:

a. Pendekatan Grafik

Coefficientsa

(28)

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.3

Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan variabel karakteristik wirausaha dan inovasi.

b. Uji Glesjer

(29)

Tabel 4.9

Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas Coefficientsa

a. Dependent Variable: Absut

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independen (karakteristik wirausaha dan inovasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen

absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari nilai karakteristik wirausaha dan inovasi diatas tingkat signifikansi 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2+ e

Dimana :

(30)

X1

X

= Karakteristik wirausaha

2

α = Konstanta = Inovasi

b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.10

Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

pada kolom kedua (unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel karakteristik wirausaha sebesar 0,216nilai b2 dan variabel inovasi sebesar 0,795dan nilai konstanta (a) adalah 6,339 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 6,339 + 0,216X1 + 0,795X2

(31)

1. Konstanta (a) = 6,339 ini menunjukkan bahwa jika variabel karakteristik wirausaha dan inovasi dianggap konstan maka variabel keberhasilan usaha akan bernilai6,339 2. Koefisien b1 (X1) = 0,216menunjukkan bahwa jika variabel karakteristik wirausaha

meningkat sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,216

3. Koefisien b2 (X2) = 0,795 menunjukkan bahwa jika variabel inovasi meningkat sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,795

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji Signifikansi Simultan (Uji F) bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) secara simultan terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha).

Tabel 4.11

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 616.634 2 308.317 96.367 .000a

Residual 182.366 57 3.199

Total 799.000 59

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Karakteristik Wirausaha

b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

(32)

dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) secara serempak adalah signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM Kuliner Pujasera Binjai.

4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial bagaimana pengaruhkarakteristik wirausaha dan inovasi terhadapkeberhasilan usaha para pedagang UMKM Kuliner Pujasera Binjai

Tabel 4.12

Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa :

1. Variabel karakteristik wirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,040) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,101) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,00247)

(33)

4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0

≤ R

)

2≥ 1).

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .878a .772 .764 1.78869

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Karakteristik Wirausaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.878 sama dengan 87,8% berarti hubungan antara variabel karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap keberhasilan usaha para pedagang UKM Kuliner Pujasera Binjai sebesar 87,8% artinya hubungannyaerat.

(34)

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Karakteristik Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha

Karakteristik dapat juga berarti tabiat, watak, perangai, perbuatan yang selalu dilakukan dan mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Berdasarkan pengertian karakteristik, maka dapat disimpulkan definisi karakteristik wirausaha sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter, corak tingkah laku, atau tanda khusus yang melekat pada diri setiap wirausaha dalam mengelola usahanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.Berdasarkan Uji-tvariabel karakteristik wirausaha secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM Kuliner Pujasera Binjai.Pernyataan pada variabel karakteristik wirausaha ini cenderung mendapatkan tanggapan setuju oleh responden. Pernyataan yang mendapatkan setuju dominan dalam variabel ini adalah“Saya berani mengambil resiko apabilaterjadi kerugian dalam berusaha” hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki karakter wirausaha yang berani dalam mengambil resiko dalam menjalankan usaha. Mengambil resiko dalam kasus ini adalah seperti selalu mengembangkan usaha dan tidak mudah merasa puas dengan apa yang sudah dicapai sekarang ini.

(35)

Karakteristik kuat untuk berbisnis banyak wirausaha memperhatikan tingkat keingintahuannya yang dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk berbisnis untuk bekerja keras untuk mengembangkan usahanya, dengan kata lain apabila karakteristik wirausaha semakin tubuh dalam diri seorang wirausaha maka keberhasilan usaha dapat ditingkatkan. Hasil penelitian ini didukung oleh Andi Wijayanto (2008) yang menyatakan karakteristik wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4.7.2 Pengaruh Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha

Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki (Suryana, 2008:32). Menurut Winardi (2008:234), inovasi merupakan timbulnya sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi

(invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi.

(36)
(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel karakteristik wirausaha dan variabel inovasi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM kuliner Pujasera Binjai

2. Berdasarkan (Uji-t) secara parsial variabel karakteristik wirausaha dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Variabel inovasi merupakan variabel dominan dalam penelitian ini untuk dapat meningkatkan keberhasilan usaha para pedagang UMKM kuliner Pujasera Binjai.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R) menunjukkan bahwa hubungan antar variabel karakteristik wirausaha dan inovasi memiliki hubungan yang erat terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM kuliner Pujasera Binjai.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran sebagai berikut :

1. Variabel Karakteristik Wirausaha

(38)

meningkatkan keberhasilan usaha seperti rasa percaya diri dan berani mengambil resiko. Namun ada sebagian responden yang belum sepenuhnya memiliki rasa percaya diri khusunya dalam menjalakan usaha dikarekan semakin banyaknya saingan, harga barang pokok yang tidak stabil, kondisi ekonomi masyarakat yang menurun. Menurunya percaya diri dapat disebabkan kurangnya keterampilan yang dimilik oleh para pedagang akibat kurangnya kepedulian mereka untuk belajar mengenai kewirausahaan. Maka diharpakan kepada responden yakni para pedagang UMKM Kuliner Pujasera Binjai untuk meningkatkan karakteristik wirausaha seperti rasa percaya diri dengan cara memperdalam ilmu dan pengetahuan dalam menjalankan wirausaha. Karakteristik wirausaha yang didasari rasa sadar terhadap tanggung jawab sebagai wirausaha juga perlu ditingkatkan sehingga dapat menjalankan bisnis dengan baik dan dapat menjadi teladan bagi bawahan dan pada akhirnya keberhasilan usaha dapat ditingkatkan.

2. Variabel Inovasi

(39)

pasarkan. Maka diharapkan kepada responden yakni para pemilik UMKM Kuliner Pujasera Binjai untuk mampu menciptakan inovasi yang efektif dengan melihat kondisi pasar dan peluang yang ada sehingga keberhasilan usaha dapat ditingkatkan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 Validasi Tiap Pernyataan
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Minat beli Konsumen pada usaha Ritel (Studi Kasus pada Distro Kontjo Brothers Medan) Variabel Independen: Strategi Inovasi Variabel

Pernyataan pada variabel pelanggan cenderung mendapatkan tanggapan setuju oleh responden, hal ini menunjukan sebagian besar responden yakni pemilik UMKM Kuliner Asia Mega

Pada pernyataan keenam, “Menurut saya foodcourt Kampung Kuliner Binjai mempunyai kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap produknya”, sebanyak 33,33% responden

Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

pengaruh Karakteristik Wirausaha Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha pada Sentra Usaha Kecil Pengasapan Ikan Di Krobokan Semarang.. Universitas

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu saudara/i untuk menjawab dan mengisi daftar pernyataan wawancara atas penelitian tentang pengaruh karakteristik wirausaha dan

Kuisioner Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian kuesioner angket yang ditujukan kepada responden tentang tanggapan atau pandangannya mengenai