• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KULINER PUJA SERA BINJAI OLEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KULINER PUJA SERA BINJAI OLEH"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KULINER PUJA

SERA BINJAI

OLEH

IA PUTRANTA SEMBIRING 120502312

PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)

ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA UMKM PUJA SERA BINJAI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik kewirausahaan dan inovasi terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM Puja sera Binjai.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah para pedagang UMKM Puja sera Binjai yang berjumlah 60 responden dengan metode pemilihan sampel yakni menggunakan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data kuesioner. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan nilai signifikansi  = 5% (0.05).

Secara simultan karakter kewirausahaan dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha, dengan nilai Fhitung 96,367 > nilai Ftabel 3,16. Secara parsial, karakter kewirausahaan dan inovasi secara berpengaruh positif dan signifikan, dimana nilai thitung variabel karakter kewirausahaan adalah 2,101dan thitung variabel inovasi 7,757, dimana masing-masing lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,00247.

Nilai Adjusted R Square yang didapat dari hasil pengujian Koefisien Determinan (R2) terhadap keberhasilan usaha sebesar 0,764 menjelaskan bahwa 76,4% keberhasilan usaha mampu dijelaskan oleh variabel independen budaya karakter kewirausahaan dan inovasi.

Sedangkan sisanya 23,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Karakter Kewirausahaan, Inovasi, Keberhasilan Usaha

(3)

ABSTRACT

EFFECT OF EMPLOYEE AND INNOVATION CHARACTERISTICS TO SUCCESSFUL BUSINESS IN UMKM PUJA SERA BINJAI

This study aims to determine the effect to entrepreneurship and innovation characteristics to success of the business of SME traders Puja sera Binjai.

The type of this research is quantitative descriptive research. The sample in this research is the merchants of UMKM Puja sera Binjai which amounted to 60 respondents with sample selection method that is using saturated sample technique.

Data collection using primary data and questionnaire data. Hypothesis testing in this study using multiple regression analysis with significance value  = 5% (0.05).

Simultaneously the character of entrepreneurship and innovation has a positive and significant effect on the success of the business, with a value of 96,367 F count> 3.12 Ftable value. Partially, entrepreneurship and innovation character have positive and significant influence, wherein titung value of entrepreneurship character variable is 2,101 and titung 7.757 innovation variable, where each is bigger than ttable value equal to 2,00247.

The value of Adjusted R Square obtained from the Determinant Coefficient (R2) test on the success of the business of 0.764 explains that 76.4% of business success can be explained by independent variables of entrepreneurial character culture and innovation. While the remaining 23.6% is explained by other variables not examined in this study.

Keywords: Entrepreneurial Character, Innovation, Business Success

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis persembahkan skripsi ini untuk orang tua tercinta Bachtiar Sembiring dan Siti Anna br. Sinulingga yang tidak pernah berhenti mendo’akan, mendukung dan mencukupi segala kebutuhan materi maupun non-materi dalam proses pembuatan skripsi ini, dan nasehat-nasehat yang selalu memotivasi penulis.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Karakteristik Wirausaha Dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada UMKM Kuliner Puja Sera Binjai”.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan, saran, bantuan, motivasi dan do’a dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis sampaikan rasa hormat dan terimakasih yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Muslich Lutfi S.E., MBA., dan Bapak Drs. Amlys Syahputra M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Ami Dilham, M.si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, S.P, M.B.A selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak membantu dan memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya

(5)

serta seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

7. Ibu dan Bapak Pelaku UMKM Kuliner Puja Sera Binjai dan pengunjung UMKM Puja Sera yang telah meluangkan waktu dan tenaganya membantu penulis dalam memberikan informasi dan pengarahan dalam pengumpulan data .

8. Seluruh keluarga, kakak saya Dewi Siska Br.Sembiring S.Pd, Pdt. Sherly Masnidar Br.sembiring S.si(teol) M.TH, dr. Irma Ade Putri Br.Sembiring.

9. Sahabat-sahabat Kampus (Siwa Dinesh, Roni Saputra, Jordan Felix, Dian Gustira, Andarsan Ginting, Mikha Steven sembiring, Muhammad Novaldy, Rizky pratenta, Stevani Sembiring, dll), Sahabat-sahabat IPA 3 SMA NEGERI 1 Binjai 2010, sahabat-sahabat terdekat dan teman-teman Mahasiswa Manajemen angkatan 2012 yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan kebersamaan selama ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bermanfaat bagi penulis khususnya.

Medan, Maret 2017 Penulis

Ia Putranta Sembiring

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABTRAK ... i

ABTTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Karakteristik Wirausaha ... 8

2.1.2 Pengertian Inovasi ... 12

2.1.3 Jenis-jenis Inovasi ... 15

2.1.4 Keberhasilan Usaha ... 16

2.1.5 Dimensi Keberhasilan Usaha ... 18

2.1.6 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ... 19

2.2 Penelitian Terdahulu ... 21

2.3 Kerangka Konseptual ... 22

2.4 Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Definisi Operasional ... 26

3.4 Jenis Sumber Data ... 28

3.5 Skala Pengukuran ... 29

3.6 Populasi dan Sampel ... 29

3.6.1 Populasi ... 29

3.6.2 Sampel ... 29

3.7 Metode dan Pengumpulan Data ... 30

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 30

3.8.1 Uji Validitas ... 30

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 33

(7)

3.9 Analisis Data ... 33

3.10 Pengujian Asumsi Klasik ... 34

3.10.1 Uji Normalitas ... 34

3.10.2 Uji Multikolonieritas ... 34

3.10.3 Uji Heterokedastisitas ... 35

3.11 Pengujian Hipotesis ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pedagang UMKM Kuliner Puja Sera Binjai . ... 37

4.2 Analisis Deskriptif ... 38

4.2.1 Karakteristik Responden ... 39

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 39

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaaha ... 40

4.3 Deskriptif Variabel ... 41

4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Karakteristik Wirausaha ... 41

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi.. 43

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha ... 46

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 49

4.4.1 Uji Normalitas ... 49

4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 52

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda ... 55

4.6 Pengujian Hipotesis ... 57

4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-f) ... 57

4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 58

4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 59

4.7 Pembahasan ... 60

4.7.1 Pengaruh Karakteristik Wirausaha Terhadap Keberhasilan usaha... 60

4.7.2 Pengaruh Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha . 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(8)

DAFTAR TABEL

1.1 Kuisioner Pra Survey Karakteristik Wirausaha ... 6

1.2 Kuisioner Pra Survey Inovasi ... 6

2.1 Penelitian Terdahulu ... 21

3.1 Operasional Variabel ... 26

3.2 Instrument Skala Likert ... 29

3.3 Validasi Tiap Pertanyaan ... 31

3.4 Reabillity Statistic ... 33

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 39

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 40

4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Karakteristik Wirausaha ... 41

4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi ... 43

4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha 46

4.7 One-Simple Kolmogorov-Smirnov Test ... 52

4.8 Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 53

4.9 Hasil Uji Glejser Heteroskedastistas ... 55

4.10 Hasil Regresi Linier Berganda ... 56

4.11 Hasil Uji F Signifikansi Simultan ... 58

4.12 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 59

4.13 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ... 60 No. Tabel

Judul Halaman

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 24

4.1 Histogram Uji Normalitas ... 50

4.2 Plot Uji Normalitas ... 51

4.3 Scatterplot Heteroskedastisitas... 54

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 ... 70

Lampiran 2 ... 74

Lampiran 3 ... 76

Lampiran 4 ... 77

Lampiran 5 ... 77

Lampiran 6 ... 78

Lampiran 7 ... 78

Lampiran 8 ... 79

Lampiran 9 ... 79

Lampiran 10 ... 80

Lampiran 11 ... 80

Lampiran 12 ... 81

Lampiran 13 ... 81

Lampiran 14 ... 84

Lampiran 15 ... 87

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan usaha mikro ini sangat membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat fenomena saat ini susahnya mencari pekerjaan formal, sehingga warga sekitar lebih memilih berwirausaha sebagai mata pencaharian.Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami pertumbuhan jumlah yang sangat pesat dengan penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 90% dari total tenaga kerja di Indonesia dengan didominasi oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi nasional, efek yang bersifat usaha rakyat dimaksud berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam mendistribusikan hasil pembangunan.

(sumber: https://infoukm.wordpress.com).

Usaha mikro digolongkan dalam sektor informal yang mencakup berbagai macam kegiatan di bidang usaha antara lain: usaha perdagangan seperti pedagang keliling atau pedagang kaki lima. Demikian pula di bidang jasa misalnya jasa angkutan. Sektor informal ini terutama melayani kebutuhan golongan ekonomi rendah, yang sebagian besar berpusat pada penyediaan kebutuhan pokok bagi golongan berpenghasilan rendah. Menurut Suryana (2010:2) Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk

(12)

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.

Untuk memulai dan menjalankan usaha dengan baik pada dasarnya seorang wirausaha harus memiliki bekal pengetahuan tentang kewirausahaan. Selain itu wirausahawan harus memiliki jiwa/karakteristik yang seharusnya dimiliki oleh seorang wirausaha. Karena hal itu menjadi salah satu pendorong wirausahawan untuk mencapai keberhasilan usahanya. Noor (2007:397) mengemukakan bahwa

“Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis”.

Keberhasilan usaha dapat diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha yaitu mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan.Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil.Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik.Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan lain sebagainya (Kasmir, 2006: 172).

Karakteristik wirausaha adalah sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter, corak tingkah laku, atau tanda khusus yang melekat pada diri setiap wirausaha dalam mengelola usahanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

(13)

Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi bisnis. Untuk itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang diharuskan mengetahui karakteristiknya. Karena menjalin hubungan bisnis dengan seseorang yang karakternya tidak baik dapat mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri. Sikap atau karakteristik wirausaha merupakan bagian penting dalam kewirausahaan.

Karakteristik wirausaha akan menentukan keberhasilan dalam menjalankan dan mengembangkan usaha.

Menurut Winardi (2008:234) Inovasi merupakan sesuatu hal yang baru, misalnya ide baru, teori baru, hipotesis baru, sebuah gaya penulisan yang baru, atau sebuah metode baru untuk suatu organisasi. Inovasi merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan sebuah usaha kuliner, dengan inovasi lahir sebuah produk baru yang berbeda dengan para pesaing yang nantinya menarik minat konsumen untuk membeli/menggunakan produk/jasa yang ditawarkan. Konsumen mulai berminat terhadap suatu barang atau jasa sehingga terdorong untuk mencari informasi lebih mengenai barang atau jasa tersebut dikarenakan berbagai hal seperti kualitas pelayanan yang baik yang dimiliki sebuah usaha dan inovasi dalam usaha tersebut, yang berhubungan erat dengan penciptaan produk baru atau pengembangan terhadap produk yang sudah ada sehingga menimbulkan keinginan bagi seseorang untuk mencoba produk tersebut, mengingat produk seperti coffee yang banyak disenangi

(14)

banyak orang merupakan hal yang istimewa dan banyak dicari-cari apabila produk tersebut punya inovasi dan kreativitas berbeda dari pesaing yang lain.

Berdasarkan survey yang di lakukan peneliti terhadap 10 orang konsumen di Kuliner Puja Sera Binjai mengatakan telah menghabiskan waktunya kurang lebih 2 jam untuk makan dan minum di Kuliner Puja Sera Binjai. Berdasarkan prasurvey Kuliner Puja Sera Binjai yang terletak di jalan Gatot Subroto Binjai, Kuliner Puja Sera Binjai mulai dikenal sejak dari tahun 2014 karena dengan karakteristik wirausaha yang baik dan menuangkan inovasi dalam membuat menu dan cita rasa sehingga kuliner ini cukup menarik perhatian di semua kalangan.

Kota Binjai adalah salah satu tempat yang banyak orang berwirusaha dalam bidang kuliner. Kuliner Puja Sera Binjai menyediakan berbagai makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau. Inovasi yang di lakukan Kuliner Puja Sera Binjai dalam menciptakan suatu rasa yang baru, dan menggunakan kreativitas untuk menjadikan makanan dan minuman yang menarik minat konsumen untuk membeli kembali seperti kopi dengan berbagai varian rasa dan berbagai jenis makanan yang juga yang banyak dijual di kuliner Puja Sera Binjai.

Inovasi yang di lakukan Kuliner Puja Sera Binjai dalam menciptakan suatu rasa yang baru, dan menggunakan kreativitas untuk menjadikan makanan dan minuman yang menarik minat konsumen untuk membeli kembali seperti kopi dengan berbagai varian rasa dan berbagai jenis makanan yang juga yang banyak dijual di Kuliner Puja Sera Binjai.

(15)

Permintaan konsumen yang semakin banyak untuk melakukan pembelian secara terus menurus dan mengedepankan tempat yang nyaman, membuat Kuliner Puja Sera Binjai memberikan berbagai fasilitas seperti tersedianya wifi dan toilet yang bersih. Adapun menu minuman dan makanan yang ditawarkan dengan paket- paket murah Kuliner Puja Sera Binjai, seperti nasi ayam penyet dan minuman dengan harga paket yang terjangkau, nasi goreng spesial, mie goreng, dan masih banyak paket makan, minum murah lainnya.

Kuliner Puja Sera Binjai sering ramai pada saat weekend atau akhir pekan mengingat tempatnya yang nyaman dan produk-produk yang ditawarkan dengan harga terjangku. Di waktu akhir pekan kuliner Puja Sera Binjai menjadi tempat yang sangat ramai dan banyak dikunjungi banyak kalangan usia dan terkadang tidak mendapat tempat duduk. Hal ini disebabkan karena kuliner Binjai sudah dianggap menjadi destinasi favorit wisata kuliner Binjai.. Karyawan-karyawan di Kuliner Puja Sera Binjai juga memberikan perhatian kepada konsumen yang tidak mendapatkan tempat duduk dengan tetap melayani mereka agar tetap sabar. Kuliner Puja Sera Binjai mempunyai inovasi yang bagus terhadap produk yang ditawarkan tetapi dari segi pelayanan tidak selamanya karyawan mampu melayani dengan cepat para konsumen karena jumlah karyawan hanya sedikit dibanding para pengunjung yang datang di Kuliner Puja Sera Binjai yang terkadang terjadi miss communication misalnya pesanan yang salah antar dan membuat konsumen lama menunggu.

(16)

Tabel 1.1

Kuisioner Prasurvey Karakteristik Wirausaha pada Kuliner Puja Sera Binjai

No. Pernyataan SS S RG TS STS

1. Waktu luang yang tersedia selalu saya gunakan untuk meningkatkanketerampilan dengan cara belajar 2. Saya berani mengambil resiko apabila terjadi

kerugian dalam berusaha

3. Saya mampu mengelola usaha dengan baik 4. Saya ingin memiliki kemampuan berkomunikasi

dengan mitra bisnis

Tabel 1.2

Kuisioner Prasurvey Inovasi pada Kuliner Puja Sera Binjai

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya melihat pemilik Kuliner di Kuliner Puja Sera Binjai mampu menerapkan solusi inovatif untuk mengembangkan usaha

2 Saya melihat kuliner di Kuliner Puja Sera Binjai dapat menciptakan minuman-minuman dengan inovasi baru

3 Saya melihat produk yang berbeda dengan yang sudah ada

4 Kuliner di Puja Sera Binjai

menggunakan sistem distribusi yang lebih praktis daripada sebelumnya

5 Kuliner di Puja Sera Binjai memiliki inovasi pelayan yang berbeda dari para pesaing

Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan studi penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik kewirausahaan dan inovasi terhadap tingkat keberhasilan usaha dalam sektor usaha mikro/kecil di wilayah Puja Sera Binjai ini dengan judul “Analisis Hubungan Karakteristik Wirausaha dan Inovasi

(17)

Terhadap Keberhasilan Usaha: Studi Pada Usaha Kecil Menengah Kuliner Puja Sera Binjai”.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dibahas berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah karakterisitik wirausaha dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada Kuliner Puja Sera Binjai?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

Mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik wirausaha dan inovasi berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada Kuliner Puja Sera Binjai.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Wirausahawan

Memberikan tambahan informasi dan wawasan serta memberikan masukan bagi para wirausahawan agar dapat mengembangkan usahanya.

b. Bagi Peneliti

Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan peneliti serta mengetahui pentingnya menerapkan faktor karaketrisitik wirausaha terhadap keberhasilan usaha.

(18)

Penelitian ini dapat dilakukan sebagai bahan referensi yang nantinya akan memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Karakteristik Wirausaha

Karakteristik dapat juga berarti tabiat, watak, perangai, perbuatan yang selalu dilakukan dan mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Berdasarkan pengertian karakteristik, maka dapat disimpulkan definisi karakteristik wirausaha sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter, corak tingkah laku, atau tanda khusus yang melekat pada diri setiap wirausaha dalam mengelola usahanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi bisnis. Untuk itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang harus mengetahui karakteristiknya. Karena tanpa memperhatikan karakternya bisa-bisa akan rugi sendiri apabila menjalin hubungan bisnis dengan orang yang berkarakter tidak baik. Sikap atau karakteristik wirausaha merupakan bagian penting dalam kewirausahaan. Karakteristik wirausaha akan menentukan keberhasilan dalam menjalankan dan mengembangkan usaha. Menurut Suryana (2008) ciri-ciri dan watak kewirausahaan yaitu:

1. Percaya diri dan optimis : memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan individualistis.

(20)

2. Berorientasi pada tugas dan hasil : kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.

3. Berani mengambil resiko dan mempunyai tantangan

4. Kepemimpinan yakni berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.

5. Keorisinilan, yaitu inovatif, kreatif dan fleksibel

6. Berorientasi masa depan, yaitu memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan Wirausaha mempunyai karakteristik umum serta berasal dari kelas yang sama, Schumpeter menulis bahwa wiraswastawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi berasal dari semua kelas. Wiraswastawan umumnya mempunyai sifat yang sama.

Mereka adalah orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam peualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi. Menurut McClelland dalam buku Wiratmo (2001) entrepreneur characteristic adalah sebagai berikut:

1. Keinginan untuk berprestasi Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan.

Pencapaian tujuan merupakan tantangan dari bagi individu.

2. Keinginan untuk bertanggung jawab. Wiraswastawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagai pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber

(21)

daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai.

3. Referensi kepada risiko-risiko menengah. Wiraswastawan bukanlah penjudi, mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi.

4. Persepsi pada kemungkinan berhasil. Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kualitas kepribadian wiraswastawan yang penting.Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.

5. Rangsangan oleh umpan balik Wiraswastawan Ingin mengetahui bagaimana hal mereka kerjakan,apakah umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa efektif usaha mereka.

6. Aktivitas enerjik Wiraswastawan menunjukan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan ratarata orang. Mereka bersifat aktif mempunyai proporsi waktu yang besar dalam mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.

7. Orientasi ke masa depan Wiraswastawan melakukan perencanaan dan berpikir kedepan, mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa

(22)

8. Ketrampilan dalam pengorganisasian. Wiraswastawan menunjukan ketrampilan dalam mengorganisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangat obyektif di dalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang ahli dan bukannya teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.

9. Sikap terhadap uang Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan sebagai pembuktian bagi kompetensi mereka. Dalam buku (Justin, dkk, 2001) karakteristik wirausaha yaitu kebutuhan akan keberhasilan, setiap orang berbeda dalam tingkat kebutuhan keberhasilannya. Orang yang memiliki tingkat kebutuhan keberhasilan yang rendah akan merasa puasa pada status yang dimiliki, sedangkan orang dengan tingkat kebutuhan keberhasilan yang tinggi senang bersaing dengan standart keunggulan dan memilih untuk bertanggung jawab secara pribadi atas tugas yang dibebankan padanya. Dorongan untuk keberhasilan tersebut tampak dalam pribadi yang ambisius yang memulai perusahaan barunya dan kemudian berkeinginan untuk mengembangkan usahanya.

Menurut Suryana (2008) karakteristik keinginan untuk mengambil resiko oleh wirausaha di dalam memulai atau menjalankan bisnisnya berbeda-beda, wirausaha bersedia menerima resiko sebgaimana mereka menghadapi kemungkinan terjadinya kegagalan. Karakteristik percaya diri orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang ada di depan mereka, banyak

(23)

wirausaha yang sukses adalah orang yang mempunyai percaya diri, mengakui adanya masalah tetapi mempercayai kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah.

Karakteristik kuat untuk berbisnis banyak wirausaha memperhatikan tingkat keingintahuannya yang dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk berbisnis untuk bekerja keras untuk mengembangkan usahanya. Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai jenis resiko.

Jika mereka–mereka yang ingin memulai binis baru bisa menilai tingkat mereka, mereka akan mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka untuk berhasil, atau mereka akan bisa menyimpulkan bahwa mereka hendaknya bekerja bagi orang lain. Walaupun tidak ada cara yang diketahui untuk membuat penilaian tersebut dengan tepat, terdapat cara di mana individu bisa menilai kualifikasi untuk memulai dan mengelola bisnis baru agar berhasil. Karakteristik wiraswastawan sukses dengan n Ach tinggi akan memberikan pedoman bagi analisa sendiri (Wiratmo, 2001).

2.1.2 Pengertian Inovasi

Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki (Suryana, 2008:32). Menurut Winardi (2008:234), inovasi merupakan timbulnya sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi (invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi.

(24)

Menurut Quinn (dalam Hendro, 2011:122), faktor – faktor pendukung untuk tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif adalah :

1. Harus berorientasi pasar

Hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya terdapat 5C, yaitu; pesaing), Competition (persaingan), Change of Competition (perubahan persaingan), Change Driver (penentu arah perubahan), dan Customer Behavior (perilaku konsumen)

2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan

Adanya value added sehingga mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan dan perkembangan perusahaan

3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas

Tanpa adanya efisiensi dan efektivitas dari sebuah inovasi yang ditemukan, maka inovasi tersebut tidak mempunyai arti atau dampak bagi kemajuan perusahaan

4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan

Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpang dari arah pertumbuhan usaha.

5. Harus bisa ditingkatkan lagi

Inovasi harus bisa diinovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang berkelanjutan hingga menumbuhkan perusahaan menjadi lebih baik dan lebih berkembang.

(25)

Menurut Hendro (2011:123) ada beberapa sumber yang bisa mendorong terjadinya sebuah inovasi. Sumber – sumber tersebut adalah :

1. Perbedaan antara permintaan dan penawaran

Di suatu negara yang mempunyai budaya tertentu bisanya jika penawaran barang atau produk tidak sesuai dengan kondisi permintaan yang ada, maka kejadian ini bisa memunculkan sebuah inovasi.

2. Penciptaan permintaan karena kecenderungan (trend)

Adanya kecenderungan pola hidup masyarakat disuatu negara yang menyukai produk yang instan maka muncullah produk – produk lain yang mengikuti trend tersebut.

3. Perubahan (change)

Setiap perubahan pasti diikuti oleh sang motivator untuk dimanfaatkan, misalnya perubahan ekonomi, perubahan teknologi, perubahan sosial.

4. Masalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu yang lama

Terkadang masalah yang diselesaikan dengan cara pemikiran kreatif saja belum tentu bisa memecahkan masalah dalam jangka waktu yang atau dapat menghilangkan masalah.

5. Inovasi yang ditujukan untuk mengganti inovasi produknya sendiri

Hampir sebagian besar industry berteknologi tinggi menggunakan prinsip ini agar produknya bisa diganti dengan produk yang baru diluncurkan sehingga masih bisa menjadi pemimpin pasar.

(26)

2.1.3 Jenis – Jenis Inovasi

Menurut Hendro (2011:124) jenis – jenis inovasi yang sering digunakan oleh wirausahawan yang cerdas dalam bisnisnya adalah:

1. Inovasi Produk

a. Isinya (rasa, kualitas, dan lain - lain)

b. Kemasan (pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya, bentuknya, dll)

2. Inovasi Pemasaran a. Cara menjual

b. Cara mendistribusikan c. Cara memasarkan d. Cara mengiklankan

e. Cara menciptakan permintaan, dan lain – lain 3. Inovasi Proses

a. Proses penciptaan produk b. Proses produksi

c. Proses teknologi pengemasannya d. Proses riset dan pengembangan

e. Proses menciptakan mesin baru, dan lain – lain 4. Inovasi Teknikal

a. Teknik desain

(27)

b. Teknik pengawasan

c. Teknik pengerjaan, dan lain – lain 5. Teknik administrasi

a. Penyimpanan data

b. Pembuatan dan pengumpulan data

Menurut Drucker (dalam Situmorang, 2011:43), inovasi yang berhasil adalah hasil pencarian dengan penuh kesadaran dan bertujuan mengantisipasi munculnya peluang inovasi yang hanya ditemukan dalam segelintir situasi.

Inovasi berarti kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan–persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Mencetuskan inovasi dalam perusahaan bukanlah aktifitas yang mudah, sebab inovasi harus dikembangkan dengan pengelolaan interaksi dari berbagai proses.

Didalam pasar bebas, inovasi menjadi salah satu keunggulan bersaing. Banyak perusahaan yang profitabilitasnya digerakkan dan dirangsang oleh inovasi.

2.1.4 Keberhasilan Usaha

Menurut Suyanto (2010:179) keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image perusahaan

(28)

Selain dari laba, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Noersasongko (2005:27) yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Kinerja perusahaan adalah output dari berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran ini menjadi sangat penting untuk mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha.

Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk menilai seberapa besar tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha.

Menurut Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi. Algifari (2003:118) mengatakan bahwa Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis.

Sehingga, dapat diketahui bahwa definisi keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya,dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari wirausaha yang memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif dan hal tersebut terlihat dari usaha dari wirausaha dimana suatu keadaan usahanya yang lebih baik dari periode sebelumnya dan menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat atau

(29)

sekelasnya, dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis, target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha, permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan, kinerja keuangan, serta image perusahaan.

2.1.5 Dimensi Keberhasilan Usaha

Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor (2007:397) adalah sebagai berikut:

1. (Laba/Profitability)

Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya.

2. Daya Saing

Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.

3. Kompetensi

Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.

4. Terbangunnya citra baik

Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust external.

Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari

(30)

segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing.

Keberhasilan usaha dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 6 indikator , yang digunakan (Suryana, 2003 : 44) adalah :

1.Menigkatnya omzet penjualan.

2.Meningkatnya volume penjualan.

3.Meningkatnya jumlah pelanggan

4.Mampu bersaing dengan pesaing lainnya.

5.Memiliki kompetensi dalam menjalankan usaha.

6.Memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha.

2.1.6 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Menurut Kementrian Negara Koperasi dan UMKM, kelompok usaha kecil termasuk kelompok usaha mikro. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat yang bersekala kecil dan bersifat tradisonal dan informal dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan berbadan hukum, dan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 100 juta.

Sedangkan menurut (Biro Pusat Statistis ) BPS (2005), usaha kecil adalah unit usaha dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 orang dan paling banyak 19 orang termasuk pengusaha.

Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang

(31)

melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah : 1. Usaha Mikro

Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil

Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah

Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai dengan Usaha Kecil atau

(32)

usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti (Tahun)

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Metode Analisis

Hasil Penelitian

1 Revina

Septika, 2015

Pengaruh Modal, Lokasi dan Pengetahuan yang mendorong

Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet Di Sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan

Modal , Lokasi , Pengetahuan , Keberhasilan Usaha

Regresi Linier Berganda

Modal berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha; Lokasi berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap Keberhasilan Usaha; Pengetahuan berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Mpbil Data Internet di Jl. Dr.Mansyur Medan

2 Marom Shaike, Robert N.

Lussier, 2014

A business success Versus Failure Prediction Model For Small Business in Israel

Independent:

capital, record keeping and financial control, planning,

Multiple Linier Regression

Faktor modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha, faktor keuang berpengaruh positif dan signifikan, faktor perencanaan berpengaruh 3 Yuriko

(2010)

Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Minat beli Konsumen pada usaha Ritel (Studi Kasus pada Distro Kontjo Brothers Medan)

Variabel Independen:

Strategi Inovasi Variabel Dependen:

Minat Beli Konsumen

Analisis Linear Berganda

Hasil penelitian secara keseluruhan untuk variabel strategi inovasi mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap minat beli usaha

(33)

Ritel (Studi Kasus pada Distro Kontjo Brothers Medan).

4 Andi

Wijayanto (2008)

Pengaruh Karakteristik Wirausaha terhadap Keberhasilan Usaha

1.Karakteristik wirausaha 2.Keberhasilan usaha

Analisis Deskriptif

Karakteristik wirausaha berpengaruh signifikan terhadap tingkat keberhasilan usaha 5 Rj Taormina

dan Kin Mei Lao s (2007)

Measuring Chinese

Entrepreneurial Motivation:

Personality and Environmental Influence

1. Social Networking 2. Optimism 3. Achievment Striving 4. Perceived importance of a favorable business environment 5. Demographic 6. Motivation to start business

Analisis regresi

Karakteristik psikologi

berpengaruh kuat pada kemampuan pengusaha dan lingkungan bisnis mempengaruhi kesuksesan usaha

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2010:60). Variabel yang akan diteliti antara lain keberhasilan usaha sebagai variabel terikat, karakteristik wirausaha sebagai variabel bebas.

Karakteristik pribadi yang ada pada wirausahawan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam keberhasilan usaha yang dilakukan (Fadholi dan

(34)

Mochammad, 2013). Seorang wirausahawan harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini agar berhasil, yaitu: memiliki rasa percaya diri untuk bekerja secara independen, kerja keras, dan memahami risiko sebagai bagian dari upaya meraih sukses. Perkembangan suatu usaha mikro sangat tergantung dari peran wirausahawan dalam mengelola usaha.

Karakteristik seorang wirausaha akan menentukan keberhasilan dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Karakteristik itu seperti percaya diri dan optimis, berani mengambil resiko dan menyukai tantangan, tidak suka berpangku tangan, termotivasi oleh hasrat ingin sukses dan lain-lain.

Menurut Suryana (2008:32) inovasi adalah ide dan hal baru serta pengembangan yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan keunggulan kompetitif suatu usaha. Menurut Winardi (2008:234), inovasi merupakan timbulnya sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi (invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi.

Variabel strategi inovasi yang paling dominan berpengaruh adalah strategi inovasi produk. Dalam penelitian yang lain Deden A.Wahab Sya’roni dan Janivita J.

Sudirman (2012) dengan judul Kreativitas dan Inovasi Penentuan Kompetensi Pelaku Usaha kecil Didapat kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa indikator yang mengkontribusi kreativitas diantaranya nilai intelektual dan artistik, minat, peduli pada pencapaian pekerjaan dalam mencapai keunggulan

(35)

tersendiri, ketekunan, pemikiran mandiri, dan toleransi terhadap keraguan. Indikator - indikator yang mengkontribusi inovasi yang tepat diantaranya dilakuakn dengan mengkreasikan produk baru, mengkreasikan proses, pengembangan produk baru, perbaikan proses serta penambahan sentuhan kreatif dengan duplikasi dan pemaduan faktor produksi serta metode baru

Jadi, karakteristik kewirausahaan dan inovasi sangat penting dalam berwirausaha karena itu berpengaruh langsung pada hasil yang akan dicapai, dimana titik keberhasilan usaha dapat ditentukan. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan skema kerangka konseptual dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Karakteristik

Wirausaha (X1)

Keberhasilan usaha (Y) Inovasi (X2)

(36)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis penelitian ini adalah: “Karakteristik Wirausaha dan inovasi berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada UMKM Kuliner Puja Sera Binjai”.

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012:11).Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah karakteristik wirausaha (X1),inovasi (X2)terhadap keberhasilan usaha (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Pengusaha UMKM kuliner usaha di Puja Sera Binjai. Tahapan penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan Desember- Maret 2017

3.3Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel- variabel yang yang termasuk dalam hipotesis. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu pendefinisian variabel- variabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Karakteristik Wirausaha(X1)

suatu karakteristik yang harus dimiliki setiap pewirausaha untuk menjalankan usahanya dan menjadi pendorong keberhasilan usahanya

1. Kemampuan berinovasi

2.Keberanian Mengambil Resiko

3. Kemampuan

1. Inisiatif 2. Kreativitas 1. Kerugian 2. Kehilangan pelanggan

Likert

(38)

skill pribadi 2. Mendapatkan orang-orang yang terampil 3. Kemampuan berkomunikasi Inovasi

(X2)

Inovasi merupakan timbulnya sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi.

1.Inovasi Produk

2. Inovasi Pemasaran

3. Inovasi Proses

4. Inovasi Tekhnikal

1. Isinya (rasa, kualitas, dan lain - lain) 2. Kemasan (pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya, bentuknya, dll) 1. Cara menjual 2. Cara

mendistribusik an

3. Cara

memasarkan 4. Cara

mengiklankan 5. Cara

menciptakan permintaan, dan lain – lain 1. Proses penciptaan produk 2. Proses produksi 3 . Proses teknologi pengemasannya 4. Proses riset dan

pengembangan 5.Proses menciptakan mesin baru, dan lain – lain

1. Teknik desain 2. Teknik

pengawasan Teknik pengerjaan, dan lain – lain

(39)

Sumber: Kasmir, Kristanto dan Suryana (2015)

3.4 Jenis Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang didapatkan dari jawaban para responden terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti mengenai karakteristik wirausaha terhadap keberhasilan usaha dan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada, data sekunder dalam penelitian ini berfungsi sebagai data pendukung.

3.5 Skala Pengukuran Keberhasilan

Usaha (Y)

Keberhasilan adalah hasil dari sesuatu yang diadakan atau dijadikan oleh usaha.

Keberhasialn dari bisnis yang mencapai tujuannya, yang menggambarkan keberhasilan bisnistersebut melebihi bisnis orang lain.

1. Pendapatan

2. ketahanan usaha

3. Laba

4. Terbangunnya citra baik

1.Pendapatan Bertambah 1. lamanya usaha yangdi jalankan 2. ketahanan kekuatan menghadapi persaingan 1. Peningkatan omset

2 Laba bertambah 1.Kepercayaan konsumen 2.Dikenalnya usaha

Likert

(40)

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono:2010:92).

Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu-Ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2010)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Sugiyono (2011:90) mengemukakan populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah Pengusaha UMKM Kuliner Puja Sera Binjai yang berjumlah 60 responden

3.6.2 Sampel

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah sampling jenuh.Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana

(41)

anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2005). Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 60 pengusaha UMKM kuliner Puja Sera Binjai.

3.7 Metode pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di beberapa usaha kuliner di Puja Sera Binjai untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

2. Kuisoner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2011:162).

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2005:78) valid berarti instrument yang digunakan untuk mendapatkan data yang digunakan untuk mengukur apa seharusnya yang diukur.

Dalam penyelesaian dalam data primer ini diperlukan kecermatan dalam menentukan alat karena yang akan diukur bersifat abstrak yaitu berupa konsep. Validitas konstruk(construct validity), validitas ini (content validity), dan validitas eksternal (external validity).Validitas konstruk adalah validitas yang mengacu pada konsistensi dari semua komponen kerangka konsep.Validitas isi adalah suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep.Validitas eksternal adalah validitas yang diperoleh

(42)

valid.Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada 30 responden yang terdiri dari pengusaha UMKM kuliner di Puja Sera Binjai.

1. Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan

2. jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

3. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

4. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah 0,361.

Tabel 3.3

Validasi Tiap Pernyataan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keterangan

VAR00001 98.9667 105.206 .605 .942

Valid

VAR00002 99.2667 98.961 .687 .941 Valid

VAR00003 99.0333 102.585 .576 .942

Valid

VAR00004 98.7667 104.047 .692 .941

Valid

VAR00005 98.8667 105.499 .684 .941

Valid

VAR00006 98.8000 103.407 .788 .940

Valid

VAR00007 98.8000 102.993 .677 .941 Valid

VAR00008 98.9667 105.206 .605 .942

Valid

VAR00009 98.8000 102.993 .677 .941

Valid

VAR00010 98.8000 103.407 .788 .940

Valid

VAR00011 98.7667 104.599 .582 .942

Valid

VAR00012 98.8333 106.764 .410 .944 Valid

VAR00013 98.8333 108.144 .562 .942

Valid

VAR00014 98.8000 108.028 .515 .943

Valid

(43)

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 26 (Dua puluh enam) butir pernyataan pada kuesioner dalam penelitian ini valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Pertanyaan yang akan diberikan pada kuisioner ini adalah pertanyaan yang menyangkut fakta dan pendapat responden. Untuk data primer dalam penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka.

Studi pustaka merupakan cara memperoleh informasi melalui benda-benda tertulis,

VAR00015 98.8333 107.523 .519 .943

Valid

VAR00016 98.8333 103.178 .635 .941

Valid

VAR00017 98.8000 104.855 .587 .942

Valid

VAR00018 98.7333 106.616 .450 .943 Valid

VAR00019 98.9667 105.206 .605 .942

Valid

VAR00020 99.2667 98.961 .687 .941

Valid

VAR00021 99.0333 102.585 .576 .942

Valid

VAR00022 98.7667 104.047 .692 .941

Valid

VAR00023 98.8667 105.499 .684 .941 Valid

VAR00024 98.8000 103.407 .788 .940

Valid

VAR00025 98.8000 102.993 .677 .941

Valid

VAR00026 98.8333 106.764 .410 .944 Valid

(44)

yang relevan dalam membantu penelitian ini, juga termasuk buku-buku terbitan instansi pemerintah. Data-data ini diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran dalam melakukan penelitian.

Jika nilai Cronbach's Alpha> 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7<Cronbach's Alpha< 0,8 maka reliabilitas baik

Jika nilai Cronbach's Alpha< 0,7 maka tidak reliable Tabel 3.4

Reliabillity Statistic

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.944 26

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alphasebesar 0,944 lebih besar dari 0,80.

3.9 Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah metode regresi linier sederhana, dimana data yang dikumpulkan melalui hasil wawancara, kemudian dianalisis menggunakan indikator yang digunakan. Rumus metodenya, yaitu:

Y = α + β1 X1 2 X2 + e

Keterangan:

α = konstanta

(45)

β1 = koefisien regresi variabel independen X1 = karakteristik Wirausaha

X2 = Inovasi

Y = Keberhasilan Usaha

e = standart eror

3.10 Pengujian Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas untuk menguji model regresi, yaitu variabel dependen (terikat) dan independen(bebas) keduanya mempunyai distribusi normal ataupun tidak. Guna mengetahui normalitas data dilakukan dengan uji statistik melalui output grafik kurva normal p-p plot. Variabel dapat dikatakan berdistribusi normal bila titik-titik yang menyebar pada model regresi berada di sepanjang garis diagonal dan penyebaran tersebut searah mengikuti garis diagonal.

3.10.2 Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas adalah keadaan dimana variabel independen dalam persamaan regresi punya korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Tujuan uji multikolonieritas adalah menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Jika variabel sering berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.

Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas:

Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka terjadi multikolonieritas.

(46)

3.10.3 Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homokedastisitas tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan analisis grafik dan varian tak bersyarat.Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya).Dasar pengambilan keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika tidak terjadi Heteroskedastisitas.Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang terbentuk (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.

3.11 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian secara parsial yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi software pengolahan data dengan SPSS dengan analisis tersebut:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Identifikasi determinan (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R2).Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen

Gambar

Gambar 4.2  Plot Uji Normalitas
GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS

Referensi

Dokumen terkait

Secara simultan karakter kewirausahaan dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha, dengan nilai F hitung 96,367 &gt; nilai F tabel

Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Minat beli Konsumen pada usaha Ritel (Studi Kasus pada Distro Kontjo Brothers Medan) Variabel Independen: Strategi Inovasi Variabel

Analisis Pengaruh Karakteristik Individu Kewirausahaan dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kemampuan Usaha serta Keberhasilan Usaha pada Usaha Batik di Jawa Tengah.. Disertasi Doktor

Pada pernyataan keenam, “Menurut saya foodcourt Kampung Kuliner Binjai mempunyai kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap produknya”, sebanyak 33,33% responden

Menurut saya produk makanan dan minuman yang ditawarkan foodcourt Kampung Kuliner Binjai mengalami perkembangan dari... Variabel

Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

Sebagian besar responden menyatakan setuju dalam pernyataan diuraikan dalam variabel ini yang menunjukan sebagian besar responden sudah mampu beroientasi pada

Item No. Nilai Mean sebesar 4.49 maka responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan 1 tersebut. 2) Jawaban responden terhadap pernyataan 2 (Saya merasakan