• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Karakteristik Wirausaha dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mikra Kecil dan Menengah Kuliner Puja Sera Binjai Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Karakteristik Wirausaha dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mikra Kecil dan Menengah Kuliner Puja Sera Binjai Chapter III V"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih (Sugiyono, 2012). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini

adalah karakteristik wirausaha (X1),inovasi (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Pengusaha UMKM kuliner usaha di Puja

Sera Binjai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2017

3.3 Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini variabel yang dioperasionalkan adalah semua

variabel-variabel yang yang termasuk dalam hipotesis. Untuk memberikan gambaran yang

jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu pendefinisian

variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

(2)
(3)

Sumber: Kasmir, Kristanto dan Suryana (2015) 3.4 Jenis Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu

data yang didapatkan dari jawaban para responden terhadap pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti mengenai karakteristik wirausaha terhadap keberhasilan

usaha dan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari

sumber-sumber yang telah ada, data sekunder dalam penelitian ini berfungsi

(4)

3.5 Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2010).

Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji,

pada setiap jawaban akan diberikan skor, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu-Ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2010) 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Sugiyono (Sugiyono, 2010) mengemukakan populasi adalah wilayah

generelisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Pengusaha UMKM

(5)

3.6.2 Sampel

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti

adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin

membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel

jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010).

Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 60

pengusaha UMKM kuliner Puja Sera Binjai.

3.7 Metode pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di beberapa usaha kuliner di Puja

Sera Binjai untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

2. Kuisoner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2010)

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Menurut (Sugiyono, 2010)valid berarti instrument yang digunakan untuk

mendapatkan data yang digunakan untuk mengukur apa seharusnya yang diukur.

Dalam penyelesaian dalam data primer ini diperlukan kecermatan dalam

(6)

Validitas konstruk(construct validity), validitas ini (content validity), dan validitas

eksternal (external validity).Validitas konstruk adalah validitas yang mengacu

pada konsistensi dari semua komponen kerangka konsep.Validitas isi adalah suatu

alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana alat pengukur tersebut mewakili semua

aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep.Validitas eksternal adalah validitas

yang diperoleh dengan mengorelasikan alat pengukur baru dengan alat pengukur

yang sudah valid. Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada 30 responden

yang terdiri dari pengusaha UMKM kuliner di Pasar Kaget Binjai

1. Jika rhitung positif dan rhitung rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel

penelitian dinyatakan valid, dan

2. jika rhitung negatif atau rhitung rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap

variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

3. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

4. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah

(7)

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh

nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai

diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 26 (Dua puluh enam) butir pernyataan

pada kuesioner dalam penelitian ini valid.

VAR00007 100.3000 88.424 .623 .920 Valid

VAR00008 100.3000 89.734 .627 .921 Valid

VAR00009 100.3333 91.402 .497 .923 Valid

VAR00010 100.4000 88.248 .503 .923 Valid

VAR00011 100.3667 87.826 .667 .920 Valid

VAR00012 100.3667 87.826 .667 .920 Valid

VAR00013 100.3000 88.424 .623 .920 Valid

VAR00014 100.1667 88.902 .611 .921 Valid

VAR00015 100.3000 92.079 .465 .923 Valid

VAR00016 100.1667 88.902 .611 .921 Valid

VAR00017 100.2000 89.959 .539 .922 Valid

VAR00018 100.3000 92.079 .465 .923 Valid

VAR00019 100.4000 92.110 .429 .923 Valid

VAR00020 100.4333 91.909 .482 .923 Valid

VAR00021 100.5667 89.633 .441 .924 Valid

VAR00022 100.3000 91.252 .485 .923 Valid

VAR00023 100.4000 92.110 .494 .923 Valid

VAR00024 100.3333 91.333 .504 .922 Valid

VAR00025 100.5000 92.121 .415 .924 Valid

(8)

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat

pengumpul data (instrument) yang digunakan. Pertanyaan yang akan diberikan

pada kuisioner ini adalah pertanyaan yang menyangkut fakta dan pendapat

responden. Untuk data primer dalam penelitian ini pengumpulan data yang

dilakukan melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan cara memperoleh

informasi melalui benda-benda tertulis, yang diperoleh dan berbagai sumber

antara lain, jurnal, skripsi, maupun buku-buku yang relevan dalam membantu

penelitian ini, juga termasuk buku-buku terbitan instansi pemerintah. Data-data ini

diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran dalam melakukan penelitian.

Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik

Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable

Tabel 3.4 Reliabillity Statistic

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.925 26

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument

kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar

(9)

3.9 Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah metode

regresi linier sederhana, dimana data yang dikumpulkan melalui hasil wawancara,

kemudian dianalisis menggunakan indikator yang digunakan. Rumus metodenya,

yaitu:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e Keterangan:

α = konstanta

β1 = koefisien regresi variabel independen

X1 = karakteristik Wirausaha

X2 = Inovasi

Y = Keberhasilan Usaha

e = standart eror

3.10 Pengujian Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas untuk menguji model regresi, yaitu variabel dependen

(terikat) dan independen (bebas) keduanya mempunyai distribusi normal ataupun

tidak. Guna mengetahui normalitas data dilakukan dengan uji statistik melalui

output grafik kurva normal p-p plot. Variabel dapat dikatakan berdistribusi normal

bila titik-titik yang menyebar pada model regresi berada di sepanjang garis

(10)

3.10.2 Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas adalah keadaan dimana variabel independen dalam

persamaan regresi punya korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Tujuan uji

multikolonieritas adalah menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Jika

variabel sering berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas

yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.

Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas:

Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka terjadi multikolonieritas.

Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,01 maka tidak terjadi multikolonieritas.

3.10.3 Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah Homokedastisitas tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan

analisis grafik dan varian tak bersyarat.Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang

telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya).Dasar

pengambilan keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika

(11)

membentuk pola tertentu yang terbentuk (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.

3.11 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian secara parsial yang dilakukan dengan

menggunakan aplikasi software pengolahan data dengan SPSS dengan analisis

tersebut:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Identifikasi determinan (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikan

variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R2). Koefisien determinan

menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel

dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik

kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika

determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini

berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh

variabel independen yang diteliti terhadap variabel independen.

2. Uji t (secara parsial)

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (karakteristik

wirausaha dan inovasi) secara parsial terhadap variabel dependen. Adapun

hipotesis statistik pengujian sebagai berikut:

Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap

(12)

H1 ≠ β1 = 0 (ada pengaruh karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap

keberhasilan usaha).

3. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat.

Kriteria pengujinya adalah:

H0 :b1b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan karakteristik wirausaha (X1) Inovasi (X2) terhadap keberhasilan usaha

(Y).

H0 : b1b2≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

karakteristik wirausaha (X1) Inovasi (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

H0 diterima jika F hitung< F tablepada α = 5%

(13)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pedagang UMKM Kuliner Puja Sera Binjai.

Pujasera atau disebut pusat jajanan selera masyarakat yang dipusatkan di

lokasi eks GOR Lama Binjai. Binjaiadalah salah satukota(dahuludaerah tingkat IIberstatus) dalam wilayah provinsiSumatera Utara,Indonesia. Binjai terletak

22 km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatera Utara,Medan. Sebelum

berstatus kotamadya, Binjai adalah ibukotaKabupaten Langkatyang kemudian

dipindahkan keStabat. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di

sebelah barat dan utara sertaKabupaten Deli Serdangdi sebelah timur dan selatan.

Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang

meliputi kawasanMedan, Binjai danDeli Serdang. Saat ini, Binjai dan Medan

dihubungkan oleh jalan rayaLintas Sumaterayang menghubungkan antara Medan

danBanda Aceh. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana

merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dariprovinsi Aceh.

4.2 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah

pernyataan seluruhnya adalah 7 butir untuk variabel X1 (karakter kewirausaha), 9

butir untuk variabel X2 (inovasi), dan 10 butir untuk variabel Y (keberhasilan

usaha). Jadi total seluruh pernyataan adalah 26 butir. Responden dalam penelitian

ini adalah para pedagang UMKM Kuliner Puja Sera Binjai sebanyak 60

(14)

4.2.1 Karakteristik Responden

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. Laki-laki 38 63.3

2. Perempuan 22 36,7

Total 60

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis

kelamin laki-laki dengan persentase (63,3%) atau berjumlah 38 orang, dan

responden perempuan berjumlah 22 orang (36,7%)

4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan

usia terdiri dari usia 20 - 25 tahun berjumlah 8 orang (13,3%), 26 - 30 tahun

berjumlah 16 orang (26,7%), 31 – 35 tahun berjumlah 23 orang (38,3%) dan > 35

(15)

4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarakan Lama Usaha

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarakan Tabel 4.3 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan

lama bekerja terdiri dari kurang dari 1 tahun berjumlah 5 usaha (8,3%), 1 – 2 tahun

berjumlah 11 usaha (18,3%), 3 – 4 tahun berjumlah 9 usaha (15%), 5 -6 tahun

berjumlah 16 usaha (26,7%) dan lebih dari 6 tahun berjumlah 19 usaha (31,7%)

4.3 Deskriptif Variabel

4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Karakteristik Wirausaha Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Karakteristik Wirausaha

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Sangat Setuju Setuju Kurang

(16)

1. Pada pernyataan pertama, “Saya mempunyai keinginan untuk menghasilkan

produk yang jenisnya lebih beraneka ragam.”, sebanyak 10% responden

menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 23,3%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Waktu luang yang tersedia selalu saya gunakan untuk

meningkatkan keterampilan dengan cara belajar”, sebanyak 6,7% responden

menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 23,3%

responden menyatakan kurang setuju dan 3,3% responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya berani mengambil resiko akan kehilangan

pelanggan usaha.”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju,

63,3% menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju dan

10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya berani mengambil resiko apabila terjadi

kerugian dalam berusaha”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat

setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

(17)

5. Pada pernyataan kelima, “Saya berani mengambil resiko akan kehilangan

barang usaha.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7%

responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya mampu mengelola usaha dengan baik.”,

sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden

menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya ingin memiliki kemampuan berkomunikasi

dengan mitra bisnis” sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,

56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi

No. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(18)

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama, “Saya mampu menciptakan produk yang unik”,

sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden

menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya mampu mengkreasikan produknya secara

berbeda dari usaha sejenis lain”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat

setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya berusaha mengkreasikan konsep desain tempat

usaha sekreatif mungkin”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat

setuju, 66,7% menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang

setuju dan 3,3% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya mampu menunjukkan kreatifitas produk yang

dihasilkan”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%

responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju

dan 10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal

7. 6 10 50 83,3 4 6,7 0 0 0 0 60 100

8. 6 10 48 80 6 10 0 0 0 0 60 100

(19)

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya mampu menghasilkan produk mengikuti selera

konsumen”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 60%

responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan ke enam, “Saya mampu menciptakan ide baru terhadap

produk saya”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 86,7%

responden menyatakan setuju, dan 6,7% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ke tujuh, “Produk makanan dan minuman yang ditawarkan

kuliner Puja Sera Binjai mengalami perkembangan dari sebelumnya”,

sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 83,3% responden

menyatakan setuju, dan 6,7% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Produk yang saya tawarkan lebih baik dari

produk sebelumnya”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju,

80% menyatakan setuju, dan 10% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(20)

9. Pada pernyataan kesembilan, “Produk yang ditawarkan lebih bervariasi

dibandingkan dengan usaha sejenis lain”, sebanyak 23,3% responden

menyatakan sangat setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, dan 23,3%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama, “Usaha saya mengalami pertumbuhan konsumen

yang sangat cepat”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju,

63,3% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

No. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(21)

2. Pada pernyataan kedua, “Dalam tahun ini hasil produksi saya meningkat dari

tahun sebelumnya.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,

63,3% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Jumlah Penjualan saya meningkat setiap bulannya”,

sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan

setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Jumlah permintaan saya selalu mengalami

peningkatan”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7%

responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju

dan 10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya mampu menjalankan usaha kuliner dengan

baik”, sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden

menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan ke enam, “Saya dapat bertahan dalam menghadapi

(22)

responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ke tujuh, “Omset saya setiap bulannya selalu meningkat”,

sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden

menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Pendapatan saya setiap tahun selalu bertambah”,

sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan

setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan, “Saya selalu meyakinkan konsumen agar tetap

menjadi pelanggan saya”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat

setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya memiliki kuliner yang sudah dikenal

banyak orang”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 60%

responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

(23)

4.4 Linear Berganda

Pada penelitian ini menggunkan regresi linear berganda dikarenakan

variabel pada penelitian ini lebih dari dua. Hasil penelitian yang baik harus

memenuhi syarat Uji Asumsi Klasik.

4.5 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau

tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan

statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti

atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%

maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal (Situmorang S. H., 2012)

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi

(24)

a. Pendekatan Histogram

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak

(25)

b. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang

mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual

peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis

(26)

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel. 4.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.75810866

Most Extreme Differences Absolute .133

Positive .133

Negative -.084

Kolmogorov-Smirnov Z 1.026

Asymp. Sig. (2-tailed) .243

a. Test distribution is Normal.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah

0.243 dan diatas nilai signifikan (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan

bahwa hasil penelitian berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya

gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance

value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas

2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga terdapat multikolinearitas

(27)

Tabel 4.8

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas

(karakteristik wirausaha dan inovasi) adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1

dan nilai VIF semua variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) adalah

lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini

dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu

pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya

(28)

a. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.3

Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas

serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

layak dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan

variabel karakteristik wirausaha dan inovasi.

b. Uji Glesjer

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap

(29)

independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel absud maka ada

indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.9

Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.861 1.392 1.337 .186

Karakteristik Wirausaha -.009 .058 -.031 -.158 .875

Inovasi -.005 .057 -.016 -.083 .934

a. Dependent Variable: Absut

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independen (karakteristik wirausaha dan

inovasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen

absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari nilai karakteristik wirausaha dan inovasi

diatas tingkat signifikansi 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak

mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.6 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa

besar pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) terhadap

variabel terikat (keberhasilan usaha). Data diolah secara statistik untuk keperluan

analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.

(30)

Y = α + b1X1 + b2X2+ e Dimana :

Y = Keberhasilan usaha

X1 = Karakteristik wirausaha

X2 = Inovasi

α = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

e = Standar eror

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan

regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.10

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada kolom kedua (unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai

b1 variabel karakteristik wirausaha sebesar 0,216 nilai b2 dan variabel inovasi

sebesar 0,795 dan nilai konstanta (a) adalah 6,339 maka diperoleh persamaan

(31)

Y = 6,339 + 0,216X1 + 0,795X2 + e

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 6,339 ini menunjukkan bahwa jika variabel karakteristik

wirausaha dan inovasi dianggap konstan maka variabel keberhasilan usaha akan

bernilai 6,339

2. Koefisien b1 (X1) = 0,216 menunjukkan bahwa jika variabel karakteristik

wirausaha meningkat sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan

meningkat sebesar 0,216

3. Koefisien b2 (X2) = 0,795 menunjukkan bahwa jika variabel inovasi meningkat

sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,795

4.7 Pengujian Hipotesis

4.7.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji Signifikansi Simultan (Uji F) bertujuan untuk melihat bagaimana

pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) secara simultan

terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha).

Tabel 4.11

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 616.634 2 308.317 96.367 .000a

Residual 182.366 57 3.199

Total 799.000 59

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Karakteristik Wirausaha

(32)

Tabel 4.11 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 96,367

dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan

95% (α = 0,05) adalah 3,16. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu

F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa

pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) secara

bersama-sama adalah signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UKM Kuliner

Pujasera Binjai.

4.7.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial bagaimana pengaruh

karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap keberhasilan usaha para pedagang

UMKM Kuliner Pujasera Binjai.

Tabel 4.12

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.339 2.483 2.553 .013

Karakteristik

Wirausaha .216 .103 .196 2.101 .040

Inovasi .795 .102 .724 7.757 .000

(33)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa :

1. Variabel karakteristik wirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap keberhasilan usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,040) lebih

kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,101) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,00247)

2. Variabel inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari

0,05 dan t-hitung (7,757) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,00247)

4.7.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa

besar kontribusi variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) terhadap

variabel terikat (keberhasilan usaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol

sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .878a .772 .764 1.78869

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Karakteristik Wirausaha Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.878 sama dengan 87,8% berarti hubungan antara variabel

karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap keberhasilan usaha para pedagang

(34)

2. Nilai Adjusted R Square 0.764 berarti 76,4% keberhasilan usaha para pedagang

UMKM Kuliner Pujasera Binjai dapat dijelaskan oleh karakteristik wirausaha

dan inovasi sedangkan sisanya 23,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor selain

yang diteliti dalam penelitian ini seperti efikasi diri, motivasi, kemandirian

pribadi dan lain sebagainya.

4.8 Pembahasan

4.8.1 Pengaruh Karakteristik Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha

Karakteristik dapat juga berarti tabiat, watak, perangai, perbuatan yang

selalu dilakukan dan mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.

Berdasarkan pengertian karakteristik, maka dapat disimpulkan definisi

karakteristik wirausaha sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter,

corak tingkah laku, atau tanda khusus yang melekat pada diri setiap wirausaha

dalam mengelola usahanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan

Uji-t variabel karakteristik wirausaha secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM Kuliner Pujasera

Binjai. Pernyataan pada variabel karakteristik wirausaha ini cenderung

mendapatkan tanggapan setuju oleh responden. Pernyataan yang mendapatkan

setuju dominan dalam variabel ini adalah “Saya berani mengambil resiko apabila

terjadi kerugian dalam berusaha” hal ini menunjukan bahwa sebagian besar

responden memiliki karakter wirausaha yang berani dalam mengambil resiko

dalam menjalankan usaha. Mengambil resiko dalam kasus ini adalah seperti selalu

mengembangkan usaha dan tidak mudah merasa puas dengan apa yang sudah

(35)

Menurut (Suryana, 2011) karakteristik keinginan untuk mengambil resiko

oleh wirausaha di dalam memulai atau menjalankan bisnisnya berbeda-beda,

wirausaha bersedia menerima resiko sebgaimana mereka menghadapi

kemungkinan terjadinya kegagalan. Karakteristik percaya diri orang yang

memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang

ada di depan mereka, banyak wirausaha yang sukses adalah orang yang

mempunyai percaya diri, mengakui adanya masalah tetapi mempercayai

kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah.

Karakteristik kuat untuk berbisnis banyak wirausaha memperhatikan

tingkat keingintahuannya yang dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk

berbisnis untuk bekerja keras untuk mengembangkan usahanya, dengan kata lain

apabila karakteristik wirausaha semakin tubuh dalam diri seorang wirausaha maka

keberhasilan usaha dapat ditingkatkan. Hasil penelitian ini didukung oleh

(Jumaidi, 2012) yang menyatakan karakteristik wirausaha berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4.8.2 Pengaruh Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha

Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang

dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang

dimiliki (Suryana, 2011). Menurut (Djamalludin, 2012) Inovasi adalah

pengenalan dan penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk, dan prosedur

yang baru pada unit yang menerapkannya, yang dirancang untuk memberikan

keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi dan masyarakat luas..

(36)

signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM Kuliner Pujasera

Binjai. Pernyataan pada variabel inovasi ini cenderung mendapatkan tanggapan

setuju oleh responden. Pernyataan yang mendapatkan setuju dominan dalam

variabel ini adalah “Menurut saya Kuliner Puja Sera Binjai mempunyai

kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap produknya” hal ini

menunjukan bahwa sebagian besar responden menyatakan mereka mampu

menciptakan produk yang inovatif sehingga masing-masing pedagang memiliki

perbedaan dalam setiap produknya.

Menurut Drucker (Situmorang S. H., 2011), inovasi yang berhasil adalah

hasil pencarian dengan penuh kesadaran dan bertujuan mengantisipasi munculnya

peluang inovasi yang hanya ditemukan dalam segelintir situasi. Inovasi berarti

kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan–

persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan.

Mencetuskan inovasi dalam usaha bukanlah aktvitas yang mudah, sebab inovasi

harus dikembangkan dengan pengelolaan interaksi dari berbagai proses, maka jika

inovasi dapat berekembang dengan baik maka keberhasilan usaha dapat

ditingkatkan. Hasil penelitian ini didukung oleh (Hadiyati, 2012)Kreativitas dan

Inovasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pemasaran

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel karakteristik wirausaha dan

variabel inovasi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap

keberhasilan usaha para pedagang UMKM kuliner Pujasera Binjai

2. Berdasarkan (Uji-t) secara parsial variabel karakteristik wirausaha dan

inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Dua

dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat meningkatkan

keberhasilan usaha para pedagang UMKM kuliner Pujasera Binjai.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R) menunjukkan bahwa

hubungan antar variabel karakteristik wirausaha dan inovasi memiliki

hubungan yang erat terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM

kuliner Pujasera Binjai. Berdasarkan nilai Adjusted R Square terlihat bahwa

76,4% keberhasilan usaha dapat dijelasakan oleh variabel karakteristik

wirausaha dan inovasi. Sedangkan 23,6% dapat dijelaskan oleh variabel lain

(38)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran

sebagai berikut :

1. Variabel Karakteristik Wirausaha

Menurut hasil penelitian variabel karakteristik wirausaha terlihat bahwa

sebagian besar responden menyatakan memiliki modal maya yang mendukung

meningkatkan keberhasilan usaha seperti rasa percaya diri dan berani mengambil

resiko. Namun ada sebagian responden yang belum sepenuhnya memiliki rasa

percaya diri khususnya dalam menjalankan usaha dikarenakan semakin

banyaknya saingan, harga barang pokok yang tidak stabil, kondisi ekonomi

masyarakat yang menurun. Menurunya percaya diri dapat disebabkan kurangnya

keterampilan yang dimilik oleh para pedagang akibat kurangnya kepedulian

mereka untuk belajar mengenai kewirausahaan. Maka diharapakan kepada

responden yakni para pedagang UMKM Kuliner Pujasera Binjai untuk

meningkatkan karakteristik wirausaha seperti rasa percaya diri dengan cara

menambah ilmu dan pengetahuan dalam menjalankan wirausaha. Karakteristik

wirausaha yang didasari rasa sadar terhadap tanggung jawab sebagai wirausaha

juga perlu ditingkatkan sehingga dapat menjalankan bisnis dengan baik dan dapat

menjadi teladan bagi bawahan dan pada akhirnya keberhasilan usaha dapat

(39)

2. Variabel Inovasi

Menurut hasil penelitian mengenai variabel inovasi terlihat bahwa

sebagian besar responden menyatakan setuju, ini menunjukan bahwa sebagian

besar responden setuju bahwa inovasi merupakan faktor penting dalam

meningkatkan keberhasilan usaha. Namun ada sebagaian kecil responden yang

menyatakan cenderung kurang memiliki inovasi seperti ketidak mampuan mereka

dalam menyesuaikan ide konsep produk mereka dengan desain usaha mereka

dikarenakan mereka menganggap hal itu tidak terlalu penting dan memerlukan

modal yang tidak sedikit. Beberapa responden juga menyatakan mereka jarang

melakukan inovasi khusunya inovasi terhadap produk dikarenakan mereka ingin

mempertahankan produk mereka yang sudah biasa mereka pasarkan. Maka

diharapkan kepada responden yakni para pemilik UMKM Kuliner Pujasera Binjai

untuk mampu menciptakan inovasi yang efektif seperti, tamiplan yang lebih

menarik, menu yang lebih bervariasi dan lain sebagainya dengan melihat kondisi

pasar dan peluang yang ada sehingga keberhasilan usaha dapat ditingkatkan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur

keberhasilan usaha sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan

memperhatikan variabel tersebut dengan menambahkan variabel lainnya seperti

pengetahuan kewirausahan, efikasi diri dan variabel lainnya yang lebih relevan

yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan usaha UMKM Kuliner Pujasera

Binjai.

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 Validasi Tiap Pernyataan
Tabel 3.4 Reliabillity Statistic
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Setelah mendapatkan hasil akhir dari proses pembobotan dengan menggunakan WRM dan WAQ, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah pemilihan detail mapping tools yang tepat sesuai

Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed

Penjabaran ke-6 tingkatan domain kognitif tersebut ke dalam indikator adalah bagaimana mahasiswa mengingat informasi yang dibutuhkan dan ditemukan melalui media

Apoteker harus memiliki kemampuan untuk mengajukan pertanyaan dalam usaha untuk mengumpulkan informasi tentang keluhan pasien.Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam

Penelitian ini didasarkan pada proses evaluasi alternatif tersebut berdasarkan faktor organisasi atau kesesuaian dengan organisasi (PO – fit) dan faktor individual konflik

Pemberian informasi obat kepada pasien merupakan bagian yang harus dilakukan oleh petugas apotek dalam melakukan pelayanan swamedikasi supaya pasien benar-benar memahami

Basically this report is a combination of 3 (three) explorative and co relational studies, which explores factors that influence buying decisions, consumer