BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih (Sugiyono, 2012). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini
adalah karakteristik wirausaha (X1),inovasi (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Pengusaha UMKM kuliner usaha di Puja
Sera Binjai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2017
3.3 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini variabel yang dioperasionalkan adalah semua
variabel-variabel yang yang termasuk dalam hipotesis. Untuk memberikan gambaran yang
jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu pendefinisian
variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Sumber: Kasmir, Kristanto dan Suryana (2015) 3.4 Jenis Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
data yang didapatkan dari jawaban para responden terhadap pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti mengenai karakteristik wirausaha terhadap keberhasilan
usaha dan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari
sumber-sumber yang telah ada, data sekunder dalam penelitian ini berfungsi
3.5 Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2010).
Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji,
pada setiap jawaban akan diberikan skor, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-Ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2010) 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Sugiyono (Sugiyono, 2010) mengemukakan populasi adalah wilayah
generelisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Pengusaha UMKM
3.6.2 Sampel
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti
adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010).
Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 60
pengusaha UMKM kuliner Puja Sera Binjai.
3.7 Metode pengumpulan Data 1. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan
langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di beberapa usaha kuliner di Puja
Sera Binjai untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.
2. Kuisoner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2010)
3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas
Menurut (Sugiyono, 2010)valid berarti instrument yang digunakan untuk
mendapatkan data yang digunakan untuk mengukur apa seharusnya yang diukur.
Dalam penyelesaian dalam data primer ini diperlukan kecermatan dalam
Validitas konstruk(construct validity), validitas ini (content validity), dan validitas
eksternal (external validity).Validitas konstruk adalah validitas yang mengacu
pada konsistensi dari semua komponen kerangka konsep.Validitas isi adalah suatu
alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana alat pengukur tersebut mewakili semua
aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep.Validitas eksternal adalah validitas
yang diperoleh dengan mengorelasikan alat pengukur baru dengan alat pengukur
yang sudah valid. Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada 30 responden
yang terdiri dari pengusaha UMKM kuliner di Pasar Kaget Binjai
1. Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel
penelitian dinyatakan valid, dan
2. jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap
variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
3. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
4. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)
Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh
nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai
diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 26 (Dua puluh enam) butir pernyataan
pada kuesioner dalam penelitian ini valid.
VAR00007 100.3000 88.424 .623 .920 Valid
VAR00008 100.3000 89.734 .627 .921 Valid
VAR00009 100.3333 91.402 .497 .923 Valid
VAR00010 100.4000 88.248 .503 .923 Valid
VAR00011 100.3667 87.826 .667 .920 Valid
VAR00012 100.3667 87.826 .667 .920 Valid
VAR00013 100.3000 88.424 .623 .920 Valid
VAR00014 100.1667 88.902 .611 .921 Valid
VAR00015 100.3000 92.079 .465 .923 Valid
VAR00016 100.1667 88.902 .611 .921 Valid
VAR00017 100.2000 89.959 .539 .922 Valid
VAR00018 100.3000 92.079 .465 .923 Valid
VAR00019 100.4000 92.110 .429 .923 Valid
VAR00020 100.4333 91.909 .482 .923 Valid
VAR00021 100.5667 89.633 .441 .924 Valid
VAR00022 100.3000 91.252 .485 .923 Valid
VAR00023 100.4000 92.110 .494 .923 Valid
VAR00024 100.3333 91.333 .504 .922 Valid
VAR00025 100.5000 92.121 .415 .924 Valid
3.8.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat
pengumpul data (instrument) yang digunakan. Pertanyaan yang akan diberikan
pada kuisioner ini adalah pertanyaan yang menyangkut fakta dan pendapat
responden. Untuk data primer dalam penelitian ini pengumpulan data yang
dilakukan melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan cara memperoleh
informasi melalui benda-benda tertulis, yang diperoleh dan berbagai sumber
antara lain, jurnal, skripsi, maupun buku-buku yang relevan dalam membantu
penelitian ini, juga termasuk buku-buku terbitan instansi pemerintah. Data-data ini
diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran dalam melakukan penelitian.
Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable
Tabel 3.4 Reliabillity Statistic
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.925 26
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument
kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar
3.9 Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah metode
regresi linier sederhana, dimana data yang dikumpulkan melalui hasil wawancara,
kemudian dianalisis menggunakan indikator yang digunakan. Rumus metodenya,
yaitu:
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e Keterangan:
α = konstanta
β1 = koefisien regresi variabel independen
X1 = karakteristik Wirausaha
X2 = Inovasi
Y = Keberhasilan Usaha
e = standart eror
3.10 Pengujian Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas untuk menguji model regresi, yaitu variabel dependen
(terikat) dan independen (bebas) keduanya mempunyai distribusi normal ataupun
tidak. Guna mengetahui normalitas data dilakukan dengan uji statistik melalui
output grafik kurva normal p-p plot. Variabel dapat dikatakan berdistribusi normal
bila titik-titik yang menyebar pada model regresi berada di sepanjang garis
3.10.2 Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah keadaan dimana variabel independen dalam
persamaan regresi punya korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Tujuan uji
multikolonieritas adalah menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Jika
variabel sering berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas
yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.
Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas:
Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka terjadi multikolonieritas.
Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,01 maka tidak terjadi multikolonieritas.
3.10.3 Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah Homokedastisitas tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan
analisis grafik dan varian tak bersyarat.Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya).Dasar
pengambilan keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika
membentuk pola tertentu yang terbentuk (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
3.11 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian secara parsial yang dilakukan dengan
menggunakan aplikasi software pengolahan data dengan SPSS dengan analisis
tersebut:
1. Koefisien Determinasi (R2)
Identifikasi determinan (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikan
variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R2). Koefisien determinan
menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel
dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik
kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika
determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini
berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel independen yang diteliti terhadap variabel independen.
2. Uji t (secara parsial)
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (karakteristik
wirausaha dan inovasi) secara parsial terhadap variabel dependen. Adapun
hipotesis statistik pengujian sebagai berikut:
Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap
H1 ≠ β1 = 0 (ada pengaruh karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap
keberhasilan usaha).
3. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Kriteria pengujinya adalah:
H0 :b1b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan karakteristik wirausaha (X1) Inovasi (X2) terhadap keberhasilan usaha
(Y).
H0 : b1b2≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
karakteristik wirausaha (X1) Inovasi (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jika F hitung< F tablepada α = 5%
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
4.1 Gambaran Umum Pedagang UMKM Kuliner Puja Sera Binjai.
Pujasera atau disebut pusat jajanan selera masyarakat yang dipusatkan di
lokasi eks GOR Lama Binjai. Binjaiadalah salah satukota(dahuludaerah tingkat IIberstatus) dalam wilayah provinsiSumatera Utara,Indonesia. Binjai terletak
22 km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatera Utara,Medan. Sebelum
berstatus kotamadya, Binjai adalah ibukotaKabupaten Langkatyang kemudian
dipindahkan keStabat. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di
sebelah barat dan utara sertaKabupaten Deli Serdangdi sebelah timur dan selatan.
Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang
meliputi kawasanMedan, Binjai danDeli Serdang. Saat ini, Binjai dan Medan
dihubungkan oleh jalan rayaLintas Sumaterayang menghubungkan antara Medan
danBanda Aceh. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana
merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dariprovinsi Aceh.
4.2 Analisis Deskriptif
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah
pernyataan seluruhnya adalah 7 butir untuk variabel X1 (karakter kewirausaha), 9
butir untuk variabel X2 (inovasi), dan 10 butir untuk variabel Y (keberhasilan
usaha). Jadi total seluruh pernyataan adalah 26 butir. Responden dalam penelitian
ini adalah para pedagang UMKM Kuliner Puja Sera Binjai sebanyak 60
4.2.1 Karakteristik Responden
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. Laki-laki 38 63.3
2. Perempuan 22 36,7
Total 60
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis
kelamin laki-laki dengan persentase (63,3%) atau berjumlah 38 orang, dan
responden perempuan berjumlah 22 orang (36,7%)
4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan
usia terdiri dari usia 20 - 25 tahun berjumlah 8 orang (13,3%), 26 - 30 tahun
berjumlah 16 orang (26,7%), 31 – 35 tahun berjumlah 23 orang (38,3%) dan > 35
4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarakan Lama Usaha
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Berdasarakan Tabel 4.3 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan
lama bekerja terdiri dari kurang dari 1 tahun berjumlah 5 usaha (8,3%), 1 – 2 tahun
berjumlah 11 usaha (18,3%), 3 – 4 tahun berjumlah 9 usaha (15%), 5 -6 tahun
berjumlah 16 usaha (26,7%) dan lebih dari 6 tahun berjumlah 19 usaha (31,7%)
4.3 Deskriptif Variabel
4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Karakteristik Wirausaha Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Karakteristik Wirausaha
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Sangat Setuju Setuju Kurang
1. Pada pernyataan pertama, “Saya mempunyai keinginan untuk menghasilkan
produk yang jenisnya lebih beraneka ragam.”, sebanyak 10% responden
menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 23,3%
responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Waktu luang yang tersedia selalu saya gunakan untuk
meningkatkan keterampilan dengan cara belajar”, sebanyak 6,7% responden
menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 23,3%
responden menyatakan kurang setuju dan 3,3% responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya berani mengambil resiko akan kehilangan
pelanggan usaha.”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju,
63,3% menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju dan
10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya berani mengambil resiko apabila terjadi
kerugian dalam berusaha”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat
setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
5. Pada pernyataan kelima, “Saya berani mengambil resiko akan kehilangan
barang usaha.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7%
responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, “Saya mampu mengelola usaha dengan baik.”,
sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden
menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya ingin memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan mitra bisnis” sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,
56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi
No. Item
Sangat Setuju Setuju Kurang
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
1. Pada pernyataan pertama, “Saya mampu menciptakan produk yang unik”,
sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden
menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Saya mampu mengkreasikan produknya secara
berbeda dari usaha sejenis lain”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat
setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya berusaha mengkreasikan konsep desain tempat
usaha sekreatif mungkin”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat
setuju, 66,7% menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang
setuju dan 3,3% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya mampu menunjukkan kreatifitas produk yang
dihasilkan”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%
responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju
dan 10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal
7. 6 10 50 83,3 4 6,7 0 0 0 0 60 100
8. 6 10 48 80 6 10 0 0 0 0 60 100
ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya mampu menghasilkan produk mengikuti selera
konsumen”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 60%
responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan ke enam, “Saya mampu menciptakan ide baru terhadap
produk saya”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 86,7%
responden menyatakan setuju, dan 6,7% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ke tujuh, “Produk makanan dan minuman yang ditawarkan
kuliner Puja Sera Binjai mengalami perkembangan dari sebelumnya”,
sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 83,3% responden
menyatakan setuju, dan 6,7% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Produk yang saya tawarkan lebih baik dari
produk sebelumnya”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju,
80% menyatakan setuju, dan 10% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
9. Pada pernyataan kesembilan, “Produk yang ditawarkan lebih bervariasi
dibandingkan dengan usaha sejenis lain”, sebanyak 23,3% responden
menyatakan sangat setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, dan 23,3%
responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
1. Pada pernyataan pertama, “Usaha saya mengalami pertumbuhan konsumen
yang sangat cepat”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju,
63,3% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
No. Item
Sangat Setuju Setuju Kurang
2. Pada pernyataan kedua, “Dalam tahun ini hasil produksi saya meningkat dari
tahun sebelumnya.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,
63,3% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Jumlah Penjualan saya meningkat setiap bulannya”,
sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan
setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Jumlah permintaan saya selalu mengalami
peningkatan”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7%
responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju
dan 10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya mampu menjalankan usaha kuliner dengan
baik”, sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden
menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan ke enam, “Saya dapat bertahan dalam menghadapi
responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ke tujuh, “Omset saya setiap bulannya selalu meningkat”,
sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden
menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Pendapatan saya setiap tahun selalu bertambah”,
sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan
setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
9. Pada pernyataan kesembilan, “Saya selalu meyakinkan konsumen agar tetap
menjadi pelanggan saya”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat
setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
10. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya memiliki kuliner yang sudah dikenal
banyak orang”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 60%
responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
4.4 Linear Berganda
Pada penelitian ini menggunkan regresi linear berganda dikarenakan
variabel pada penelitian ini lebih dari dua. Hasil penelitian yang baik harus
memenuhi syarat Uji Asumsi Klasik.
4.5 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau
tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti
atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel
residual berdistribusi normal (Situmorang S. H., 2012)
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi
a. Pendekatan Histogram
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)
Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak
b. Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas
Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual
peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel. 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.75810866
Most Extreme Differences Absolute .133
Positive .133
Negative -.084
Kolmogorov-Smirnov Z 1.026
Asymp. Sig. (2-tailed) .243
a. Test distribution is Normal.
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)
Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah
0.243 dan diatas nilai signifikan (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil penelitian berdistribusi normal.
4.5.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya
gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance
value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas
2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga terdapat multikolinearitas
Tabel 4.8
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas
(karakteristik wirausaha dan inovasi) adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1
dan nilai VIF semua variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) adalah
lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini
dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya
a. Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)
Gambar 4.3
Scatterplot Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
layak dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan
variabel karakteristik wirausaha dan inovasi.
b. Uji Glesjer
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel absud maka ada
indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.9
Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.861 1.392 1.337 .186
Karakteristik Wirausaha -.009 .058 -.031 -.158 .875
Inovasi -.005 .057 -.016 -.083 .934
a. Dependent Variable: Absut
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)
Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independen (karakteristik wirausaha dan
inovasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari nilai karakteristik wirausaha dan inovasi
diatas tingkat signifikansi 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak
mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.6 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa
besar pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) terhadap
variabel terikat (keberhasilan usaha). Data diolah secara statistik untuk keperluan
analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.
Y = α + b1X1 + b2X2+ e Dimana :
Y = Keberhasilan usaha
X1 = Karakteristik wirausaha
X2 = Inovasi
α = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
e = Standar eror
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan
regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)
Pada kolom kedua (unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai
b1 variabel karakteristik wirausaha sebesar 0,216 nilai b2 dan variabel inovasi
sebesar 0,795 dan nilai konstanta (a) adalah 6,339 maka diperoleh persamaan
Y = 6,339 + 0,216X1 + 0,795X2 + e
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) = 6,339 ini menunjukkan bahwa jika variabel karakteristik
wirausaha dan inovasi dianggap konstan maka variabel keberhasilan usaha akan
bernilai 6,339
2. Koefisien b1 (X1) = 0,216 menunjukkan bahwa jika variabel karakteristik
wirausaha meningkat sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan
meningkat sebesar 0,216
3. Koefisien b2 (X2) = 0,795 menunjukkan bahwa jika variabel inovasi meningkat
sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,795
4.7 Pengujian Hipotesis
4.7.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) bertujuan untuk melihat bagaimana
pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) secara simultan
terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha).
Tabel 4.11
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 616.634 2 308.317 96.367 .000a
Residual 182.366 57 3.199
Total 799.000 59
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Karakteristik Wirausaha
Tabel 4.11 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 96,367
dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan
95% (α = 0,05) adalah 3,16. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu
F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa
pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) secara
bersama-sama adalah signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UKM Kuliner
Pujasera Binjai.
4.7.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial bagaimana pengaruh
karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap keberhasilan usaha para pedagang
UMKM Kuliner Pujasera Binjai.
Tabel 4.12
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.339 2.483 2.553 .013
Karakteristik
Wirausaha .216 .103 .196 2.101 .040
Inovasi .795 .102 .724 7.757 .000
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa :
1. Variabel karakteristik wirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap keberhasilan usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,040) lebih
kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,101) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,00247)
2. Variabel inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keberhasilan usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari
0,05 dan t-hitung (7,757) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,00247)
4.7.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa
besar kontribusi variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) terhadap
variabel terikat (keberhasilan usaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol
sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .878a .772 .764 1.78869
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Karakteristik Wirausaha Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :
1. Nilai R sebesar 0.878 sama dengan 87,8% berarti hubungan antara variabel
karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap keberhasilan usaha para pedagang
2. Nilai Adjusted R Square 0.764 berarti 76,4% keberhasilan usaha para pedagang
UMKM Kuliner Pujasera Binjai dapat dijelaskan oleh karakteristik wirausaha
dan inovasi sedangkan sisanya 23,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor selain
yang diteliti dalam penelitian ini seperti efikasi diri, motivasi, kemandirian
pribadi dan lain sebagainya.
4.8 Pembahasan
4.8.1 Pengaruh Karakteristik Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha
Karakteristik dapat juga berarti tabiat, watak, perangai, perbuatan yang
selalu dilakukan dan mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.
Berdasarkan pengertian karakteristik, maka dapat disimpulkan definisi
karakteristik wirausaha sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter,
corak tingkah laku, atau tanda khusus yang melekat pada diri setiap wirausaha
dalam mengelola usahanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan
Uji-t variabel karakteristik wirausaha secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM Kuliner Pujasera
Binjai. Pernyataan pada variabel karakteristik wirausaha ini cenderung
mendapatkan tanggapan setuju oleh responden. Pernyataan yang mendapatkan
setuju dominan dalam variabel ini adalah “Saya berani mengambil resiko apabila
terjadi kerugian dalam berusaha” hal ini menunjukan bahwa sebagian besar
responden memiliki karakter wirausaha yang berani dalam mengambil resiko
dalam menjalankan usaha. Mengambil resiko dalam kasus ini adalah seperti selalu
mengembangkan usaha dan tidak mudah merasa puas dengan apa yang sudah
Menurut (Suryana, 2011) karakteristik keinginan untuk mengambil resiko
oleh wirausaha di dalam memulai atau menjalankan bisnisnya berbeda-beda,
wirausaha bersedia menerima resiko sebgaimana mereka menghadapi
kemungkinan terjadinya kegagalan. Karakteristik percaya diri orang yang
memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang
ada di depan mereka, banyak wirausaha yang sukses adalah orang yang
mempunyai percaya diri, mengakui adanya masalah tetapi mempercayai
kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah.
Karakteristik kuat untuk berbisnis banyak wirausaha memperhatikan
tingkat keingintahuannya yang dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk
berbisnis untuk bekerja keras untuk mengembangkan usahanya, dengan kata lain
apabila karakteristik wirausaha semakin tubuh dalam diri seorang wirausaha maka
keberhasilan usaha dapat ditingkatkan. Hasil penelitian ini didukung oleh
(Jumaidi, 2012) yang menyatakan karakteristik wirausaha berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keberhasilan usaha.
4.8.2 Pengaruh Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha
Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang
dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang
dimiliki (Suryana, 2011). Menurut (Djamalludin, 2012) Inovasi adalah
pengenalan dan penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk, dan prosedur
yang baru pada unit yang menerapkannya, yang dirancang untuk memberikan
keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi dan masyarakat luas..
signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM Kuliner Pujasera
Binjai. Pernyataan pada variabel inovasi ini cenderung mendapatkan tanggapan
setuju oleh responden. Pernyataan yang mendapatkan setuju dominan dalam
variabel ini adalah “Menurut saya Kuliner Puja Sera Binjai mempunyai
kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap produknya” hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden menyatakan mereka mampu
menciptakan produk yang inovatif sehingga masing-masing pedagang memiliki
perbedaan dalam setiap produknya.
Menurut Drucker (Situmorang S. H., 2011), inovasi yang berhasil adalah
hasil pencarian dengan penuh kesadaran dan bertujuan mengantisipasi munculnya
peluang inovasi yang hanya ditemukan dalam segelintir situasi. Inovasi berarti
kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan–
persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan.
Mencetuskan inovasi dalam usaha bukanlah aktvitas yang mudah, sebab inovasi
harus dikembangkan dengan pengelolaan interaksi dari berbagai proses, maka jika
inovasi dapat berekembang dengan baik maka keberhasilan usaha dapat
ditingkatkan. Hasil penelitian ini didukung oleh (Hadiyati, 2012)Kreativitas dan
Inovasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pemasaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel karakteristik wirausaha dan
variabel inovasi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap
keberhasilan usaha para pedagang UMKM kuliner Pujasera Binjai
2. Berdasarkan (Uji-t) secara parsial variabel karakteristik wirausaha dan
inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Dua
dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat meningkatkan
keberhasilan usaha para pedagang UMKM kuliner Pujasera Binjai.
3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R) menunjukkan bahwa
hubungan antar variabel karakteristik wirausaha dan inovasi memiliki
hubungan yang erat terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM
kuliner Pujasera Binjai. Berdasarkan nilai Adjusted R Square terlihat bahwa
76,4% keberhasilan usaha dapat dijelasakan oleh variabel karakteristik
wirausaha dan inovasi. Sedangkan 23,6% dapat dijelaskan oleh variabel lain
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran
sebagai berikut :
1. Variabel Karakteristik Wirausaha
Menurut hasil penelitian variabel karakteristik wirausaha terlihat bahwa
sebagian besar responden menyatakan memiliki modal maya yang mendukung
meningkatkan keberhasilan usaha seperti rasa percaya diri dan berani mengambil
resiko. Namun ada sebagian responden yang belum sepenuhnya memiliki rasa
percaya diri khususnya dalam menjalankan usaha dikarenakan semakin
banyaknya saingan, harga barang pokok yang tidak stabil, kondisi ekonomi
masyarakat yang menurun. Menurunya percaya diri dapat disebabkan kurangnya
keterampilan yang dimilik oleh para pedagang akibat kurangnya kepedulian
mereka untuk belajar mengenai kewirausahaan. Maka diharapakan kepada
responden yakni para pedagang UMKM Kuliner Pujasera Binjai untuk
meningkatkan karakteristik wirausaha seperti rasa percaya diri dengan cara
menambah ilmu dan pengetahuan dalam menjalankan wirausaha. Karakteristik
wirausaha yang didasari rasa sadar terhadap tanggung jawab sebagai wirausaha
juga perlu ditingkatkan sehingga dapat menjalankan bisnis dengan baik dan dapat
menjadi teladan bagi bawahan dan pada akhirnya keberhasilan usaha dapat
2. Variabel Inovasi
Menurut hasil penelitian mengenai variabel inovasi terlihat bahwa
sebagian besar responden menyatakan setuju, ini menunjukan bahwa sebagian
besar responden setuju bahwa inovasi merupakan faktor penting dalam
meningkatkan keberhasilan usaha. Namun ada sebagaian kecil responden yang
menyatakan cenderung kurang memiliki inovasi seperti ketidak mampuan mereka
dalam menyesuaikan ide konsep produk mereka dengan desain usaha mereka
dikarenakan mereka menganggap hal itu tidak terlalu penting dan memerlukan
modal yang tidak sedikit. Beberapa responden juga menyatakan mereka jarang
melakukan inovasi khusunya inovasi terhadap produk dikarenakan mereka ingin
mempertahankan produk mereka yang sudah biasa mereka pasarkan. Maka
diharapkan kepada responden yakni para pemilik UMKM Kuliner Pujasera Binjai
untuk mampu menciptakan inovasi yang efektif seperti, tamiplan yang lebih
menarik, menu yang lebih bervariasi dan lain sebagainya dengan melihat kondisi
pasar dan peluang yang ada sehingga keberhasilan usaha dapat ditingkatkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur
keberhasilan usaha sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan
memperhatikan variabel tersebut dengan menambahkan variabel lainnya seperti
pengetahuan kewirausahan, efikasi diri dan variabel lainnya yang lebih relevan
yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan usaha UMKM Kuliner Pujasera
Binjai.