PEMBUATAN PANDUAN TATALAKSANA
MANAJEMEN INSIDEN DENGAN
FRAMEWORK IT INFRASRUCTURE LIBRARY
MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI
STUDI KASUS: UPT. PUSKOM POLINEMA
MMT-ITS
Ahmad Fauzi
NRP. 9109205325
PEMBIMBING:
Pendahuluan
Mengapa memilih penanganan insiden TI?
Karana
Manajemen Insiden bagian jaminan layanan TI
merupakan 10 yang sangat penting bagi organisasi,
Survei ITGI
(The Governance Institute, Understanding How Business Goals
Drive IT Goal)
Mengapa memilih UPT. PUSKOM Polinema?
Karena
sampai saat ini penanganan insiden belum berjalan
baik dan belum memiliki standar manajemen insiden
(framework IT)
Mengapa Memilih Framework ITIL (Infomation Teknologi
Infrastructure Library)?
Karena memiliki kelebihan
rekomendasi secara praktis (best practice) dibanding
yang lain
(CobIT 4, ISO/IEC 17799:2005, dll)
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana mengetahui prosedur penanganan
insiden yang ada di UPT Puskom Polinema.
Bagaimana memetakan kebijakan prosedur
penanganan insiden yang ada di UPT Puskom
dengan framework ITIL
Bagaimana membuat dokumen-dokumen tata
laksana berupa prosedur, formulir, instruksi kerja
dan dokumen lainnya yang digunakan dalam
BATASAN MASALAH
Pembahasan hanya terkait dengan manajemen
insiden TI yang menjadi tanggungjawab UPT
Puskom di polinema, yaitu pemeliharaan sistem
informasi dan penanganan jaringan.
Dokumen tata laksana manajemen insiden yang
dibuat berupa prosedur, formulir, instruksi kerja dan
dokumen lain yang digunakan untuk penanganan
insiden.
Tujuan
Tujuan:
Menghasilkan draf dokumen-dokumen tata
laksana berupa prosedur, formulir, dan dokumen
lain yang digunakan untuk memandu
Studi Literatur
Tata Kelola
Tata Kelola TI adalah tanggungjawab dari pimpinan organisasi yang tujuan utamanya untuk
mensukseskan strategi bisnis dan strategi TI, Tata kelola TI harus terdiri dari strategi, policy,
tanggung jawab, struktur dan proses TI (
Antonio Fernandez (2009, IT Governance)
Tata Laksana
Menurut standart ISO 9001:2008 mengenai Quality Management Systems, tata laksana adalah
implementasi prosedur dan formulir sebagai langkah untuk mencapai pedoman
Framework ITIL
Sebuah framework tata kelola TI yang berisi best practice secara khusus dalam manajeman service
TI (8) meliputi: Service Strategi, Service design, Service Transition, Service Operation, Continual
Service Improvement
Manajemen Insiden
Menurut Framework ITIL, pengertian insiden adalah sebuah interupsi atau pengurangan
kualitas dari layanan TI. Manajemen insiden adalah proses yang dilakukan untuk
menyelesaikan suatu insiden.
Proses manajemen insiden dilakukan berdasarkan input dari user melalui service desk,
laporan teknisi, dan juga deteksi otomatis dari sebuah tool event management.
Framework ITIL
Service Strategy
Service Transition
Service Design
Service Operation
manajemen service TI dijadikan
sebuah asset strategi
organisasi
pembangunan panduan
manajemen layanan TI
berdasarkan strategi
proses transisi dari tata
kelola yang lama kepada
tata kelola yang baru
langkah-langkah best
practice untuk melakukan
manajemen service TI
Continual Service Improvement
pengelolaan masukan dari
pelanggan yang kemudian di
kolaborasikan
Metodologi
PENGUMPULANAN DATA
Interview
Kuesioner
Studi pustaka/literatur
Studi dokumentasi
ANALISA DATA DAN INFORMASI TERIDENTIFIKASI
Seluruh data yang telah dikumpulkan untuk menentukan pokok bahasan
dan pedoman, prosedur dan instruksi kerja apa yang harus dibuat
Analisa pembuatan diagram RACI & SLA
Melakukan manajemen Insiden (pendifinisian, pencatatan,
pengkategorian, prioritas, diagnosa awal, eskalasi, investigasi, resolusi,
penutup insiden
PEMBUATAN PANDUAN TATA LAKSANA
Pembuatan
Tata lakasana
Validasi Dokumen Tata laksana
Tidak
Ya
Pengumpulan Data dan Informasi ( Studi Leteratur, Studi dokumentasi, Kuesioner,
interview, observasi)
Analisa data dan informasi teridentifikasi
Pembuatan Dokumen Tata Laksana
Verifikasi Dokumen Tata Laksana
Sesuai? Sesuai? Ya Tidak selesai Mulai
Indentifikasi Keterkaitan
Tujuan Bisnis, Tujuan TI, Proses TI
Tujuan Bisnis
Meningkat kualitas output dan proses dengan meningkatkan mutu dan standar layanan pendidikan
yang baik sesuai kebutuhan stakeholders yaitu dengan meningkatkan ketersediaan dan keberlangsungan layanan terhadap pelanggan yang
efektif dan efsisien
Tujuan TI
Jaminan bahwa layanan TI yang tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan
Proses TI
Manajemen Insiden
Mapping keterkaitan Tujuan Bisnis ke 4 dari 18 item dan Tujuan TI ke 23 dari 28
item, Tujuan TI nomor yang ke 23 yaitu terkait dengan Jaminan Layanan TI yang
tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan di dalam prosesnya terkait dengan
Manajemen Insiden
Pemetaan Responden
NO. Fungsional Struktur Standar Tatakelola Fungsional Struktur Polinema Proses IT: Manajemen Insiden Jumlah Responden
1 ChiefOfficer Information CIO Kepala Puskom TI √ 1 2 Bisnis Proses Officer BPO Kabag keuangan, kepegawaian,
kemahasiswaan, akademik, sarpras, PSI, Kajur, Kaprodi
Non
TI √ 5
3 Head Operation HO KepalaData, ManajemenSkretaris Puskom
TI
√ 1
4 Chief Architect CA Tim Puskom TI √ 1 5 Head Development HD ProgramerWebprogramer dan TI √ 1 6 HeadAdministration IT HITA Customer Support TI √ 1 7 ProjectOfficer Manajemen PMO Sistem Analys TI - 1 8 Compliance,Risk and SeurityAudit, CAS TeknicalUser TI Suuport, TI √ 5
Jumlah 16
Hasil Kuesioner
No Jabatan RACI Proses IT Manajemen Insiden AC PSP TA SE RA GSM As Is Tobe As Is To be As Is To be As Is To be As Is To be As Is To be 1 CIO 3 5 2 5 2 5 3 5 3 5 3 5 2 BPO1 3 4 2 4 2 4 3 5 3 5 2 5 3 BPO2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 BPO3 1 4 2 4 3 5 2 4 2 4 2 4 5 BPO4 1 2 2 3 1 4 2 4 2 4 2 3 6 BPO5 1 5 2 5 3 5 3 5 2 5 2 5 7 HO 2 4 2 5 1 5 1 5 1 5 0 5 8 CA 1 4 0 5 2 5 2 4 1 4 2 4 9 HD 3 4 2 5 3 5 1 4 3 5 2 5 10 HITA 3 5 2 5 3 5 2 5 3 5 2 5 11 PMO 2 4 1 4 0 5 0 4 2 4 1 4 12 CAS1 1 4 2 5 3 5 2 5 1 5 2 4 13 CAS2 2 5 1 5 3 5 1 5 1 5 2 5 14 CAS3 2 5 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 15 CAS2 2 4 3 4 3 5 4 5 3 5 4 5 16 CAS3 1 4 2 5 2 5 2 5 1 5 2 5 RATA-RATA 1,88 4,19 1,94 4,50 2,38 4,81 2,19 4,63 2,19 4,69 2,19 4,56 Tabel.4.9 Perhitungan hasil KuesionerUji Validitas dan Riabilitas
Tabel 4.11 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.843 6
Tabel 4.I3 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted AC 10.88 16.117 .442 .878 PSP 10.81 13.896 .668 .813 TA 10.38 13.050 .572 .829 SE 10.56 11.596 .730 .795 RA 10.56 12.129 .767 .788 GSM 10.56 11.996 .791 .782
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang menggunakan program SPSS versi 17
didapatkan nilai r hitung pada kolom Cronbach's Alpha adalah 0.843. Nilai ini menunjukkan
bahwa r hitung lebih besar dari r tabel yaitu Df-2 = 14 didapatkan nilai r tabel adalah 0.3383
sehingga dapat disimpulkan bahwa angket/kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah reliable
atau konsisten. Begitu juga pada Tabel 4.13 kolom Corrected Item-Total Correlation didapatkan
nilai r hitung untuk semua item lebih besar dari nilai r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
angket/kuisioner yang dipergunakan oleh peneliti adalah valid.
Analisa Hasil Kuesioner
No. Atribut Nilai Kematangan Tingkat Kematangan
As Is To Be As Is To Be 1 AC 1,88 4,19 1 4 2 PSP 1,94 4,50 1 4 3 TA 2,38 4,81 2 4 4 SE 2,19 4,63 2 4 5 RA 2,19 4,69 2 4 6 GSM 2,19 4,56 2 4 RATA-RATA 2,13 4,56 2 4
Proses TI didefinisikan Manajemen Insiden dengan 6 atribut kematangan proses, skala
pengukurandari 0 (tidak ada) hingga 5 (optimis):
•
Kepedulian dan komunikasi (awareness and communication/AC);
•
Kebijakan, standar, dan prosedur (policies, standars and procedures/PSP);
•
Perangkat bantu dan otomatisasi (tools and automation/TA);
•
Ketrampilan dan keahlian (skills and expertise/SE);
•
Pertanggungjawaban internal dan eksternal (responsibility and accountability/RA);
•
Penetapan tujuan dan pengukuran (goal setting and measurement/GSM).
Rekomendasi
Langkah awal, Mulai mendokumentasikan insiden, pemanfaatan peralatan
manajemen insiden, mulai mendefinisikan tanggung jawab, dan mulai
melakukan pengukuran kinerja meskipun masih bersifat reaktif dan atas
inisiatif individu.
Setelah itu, aktifitas pokok dibuat dokumen mengenai kebijakan,
rencana dan prosedur, perangkat standar untuk melakukan otomasi.
Kebutuhan keahlian mulai diidentifikasi, perencanaan pelatihan.
Tanggung jawab dan akuntabilitas proses sudah didefinisikan.
No. ITIL UPT Pukom ITIL
1. User Pelapor Insiden /User
2. Service Desk Customer Support(CS)/ Helpdesk Operator (HO) 3. Service Desk Supervisor Sekretaris Pukom
4. Incident Manager Koordinator Teknisi
5. Level 2 Support Group Technical Support/ Helpdesk Specialist (HS)
6. Level 3 Support Group Koordinator Perancangan Aplikasi Komputer, Koordinator Operational TI, Koordinator Pemeliharaan Perangkat TI dan Rekanan Penyedia Barang dan Jasa (External Level 3 Support Group)
7. IT Manager Kepala Puskom
No.
Aktifitas
Prosedur & formulir
1 Identifikasi Insiden (Incident
Identification) •Jadwal inspeksi berkala•Surat tugas inspeksi berkala •Database konfigurasi
•Database SLA kinerja perangkat TI •Database laporan inspeksi
•Formulir laporan inspeksi staf teknis 2 Pencatatan Insiden (Incident Logging) •Formulir laporan pengaduan email
•Formulir laporan pengaduan meja helpdesk •Formulir laporan pengaduan telepon •Formulir laporan inspeksi staf teknik •Kartu insiden
•Database SISDM 3 Kategori Insiden (Incident
Categorization)
•Kebijakan mengenai kategori insiden •Kartu insiden
4 Prioritas Insiden (Incident priorization) •Kebijakan mengenai prioritas insiden •Kartu insiden
•Surat permohonan bantuan pada penanganan insiden •Surat tugas penanganan insiden
•Rekapan daftar tugas penanganan insiden •Database insiden
No.
Aktifitas
Prosedur & formulir
5 Diagnosa awal (Initial Diagnosis) Kartu insiden
Kebijakan SLA waktu penanganan insiden Database insiden
Database konfigurasi Formulir eskalasi
Formulir penanganan on-site Surat tugas penanganan insiden Proses manajemen konfigurasi 6 Eskalasi insiden (Incident escalation) Formulir eskalasi
Surat tugas penanganan insiden Surat pemberitahuan eskalasi
Kebijakan mengenai kategori insiden 7 Investigasi (Investigation and Diagnosis) Kartu insiden
Formulir eskalasi
Formulir penghentian layanan aplikasi SI Formulir penghentian layanan network Formulir perbaikan perangkat oleh supplier Surat tugas penganan insiden
Surat pemberitahuan perubahan SLA Surat pemberitahuan perubahan kapasitas Suarat pemberitahuan perubahan ketersediaan Proses manajemen SLA
Proses manajemen kapsitas Proses manajemen ketersediaan Proses manajemen masalah
Kebijakan SLA waktu penanganan insiden
No.
Aktifitas
Prosedur & formulir
8 Revolusi (Revolution n Recovery) • Kartu insiden • Database insiden
• Surat pemberitahuan gagalnya ujicoba solusi • Surat ijin implementasi solusi
9 Penutupan (incident Closure) • Kartu insiden • Database insiden 10 Pelaporan penanganan insiden (incident
management report)
• Database insiden
• Database laporan insiden
• Rekapan harian penanganan insiden • Rekapan bulanan penangananan insiden • Laporan bulanan penanganan insiden 11 Evaluasi penanganan insiden (incident
management evaluation)
• Laporan bulanan penanganan insiden • Database SISDM
• Laporan evaluasi kinerja