Abstrak−PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang berada di Wonosari. PTPN XII telah menerapkan K3 dengan baik. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja pekerja.
Obyek penelitian ini dilakukan pada pabrik teh Wonosari PTPN XII. Data yang digunakan berasal dari data kuisioner karyawan pada bagian pemetikan daun sampai dengan pengolahan menjadi produk teh sejumlah 185 karyawan. Kemudian dilakukan pengujian keterkaitan antara produktivitas kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, manajemen, lingkungan kerja, perilaku perkerja dan stress kerja. Data diolah dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). SEM berfungsi untuk meneliti adanya hubungan antar faktor dimana faktor-faktor tersebut tidak terukur secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja adalah lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikasi sebesar 1.986 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.013. Faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja adalah lingkungan kerja segi fisik dengan nilai signifikansi sebesar 5.104, lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikansi sebesar 3.808 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi sebesar 1.973. Dan kesehatan kerja mempengaruhi stress kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.169
Kata Kunci− Produktivitas Kerja, Keselamaan dan Kesehatan Kerja dan Structural Equation Modelling (SEM)
I. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini merujuk pada perlindungan tenaga kerja dari bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat kerja maupun lingkungan kerja. Pemerinta mencatat sepanjang 2009 telah terjadi sebanyak 54.398 kassus kecelakaan kerja di Indonesia [1] dan mengalami kenaikan pada tahun 2010 sebanyak 98.000 kasus [2]. Riset yang dilakukan oleh badan dunia International Labour Organization (2003) menunjukkan, bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Masalah K3 tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi
tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha, tenaga kerja, dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 ‘’Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan K3’’. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja karyawan.
PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan K3. PTPN XII mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang terletak di Wonosari Kabupaten Malang. Perlindungan dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dibutuhkan oleh tenaga kerja agar merasa aman, nyaman, dan tidak terbebani dalam menyelesaikan pekerjaan. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja yang dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan dalam membangun dan membesarkan usahanya. Kebun teh Wonosari mempunyai komitmen paling tinggi terhadap implementasi penerapan K3. Sesuai hasil monitoring penyakit dan kecelakaan akibat kerja yang dilakukan oleh Balai Kesehatan di bagian tanaman dan pabrik teh Wonosari tahun 2007 sampai 2011 dan produktivitas kerja per orang hari kerja (OHK) per tahun dapat dilihat dalam gambar 1 berikut
Gambar 1 Grafik Produktivitas kerja per OHK per tahun 0.03 0.03 0.04 0.05 0.02 11.7 12.5 12.6 11.3 12.3 8 7 7 9 8 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 Tahun jumlah kecelakaan jumlah penyakit Produktivitas kerja
Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja
(Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)
Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
Dalam gambar 1 menunjukkan adanya hubungan antara produktivitas kerja dengan kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud untuk melakukan analisa faktor yang berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan kerja dalam peningkatan produktivitas kerja dengan menggabungkan beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Adapun faktor tersebut adalah manajemen, lingkungan kerja, perilaku pekerja dan stres kerja. Pengambilan data dilakukan pada karyawan pabrik teh Wonosari, sedangkan pengolahan data dalam penelitian ini dengan pendekatan metode Structural Equation Modelling (SEM). SEM adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap suatu model sebab-akibat dengan menggunakan kombinasi dari teori yang ada dan data yang telah dikumpulkan. SEM memiliki kemampuan memodelkan faktor-faktor yang tidak dapat diukur secara langsung melalui data yang ada atau melalui kuisioner. Maka, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan hubungan antar faktor dan indikator dengan metode SEM melalui bantuan perangkat lunak.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Pada tahap identifikasi awal terdapat beberapa langkah yang dimulai dari identifikasi permasalahan dan perumusan masalah, penentuan tujuan dan manfaat penelitian, studi lapangan, studi literatur, identifikasi indikator variabel penelitian, serta penentuan hipotesis penelitian. Selanjutnya dilakukan pengembangan model penelitian, model struktural dapat dilihat pada gambar 2 sedangkan sumber dan indikator yang digunakan untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 1
S1 S2 S3 S4 H1 H2 H3 H4 F1 M4 M3 M2 M1 PS3 PS2 PS1 F5 F4 F3 F2 Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja LK Segi Fisik Manajamen C6 C5 C4 C3 C2 C1 Perilaku Pekerja Produktivitas Kerja P3 P2 P1 H1 H2 H9 H8 H7 H4 H3 H10 Stres Kerja SK1 SK2 SK3 SK4 SK5 SK6 SK7 SK8 H11 H12 H13 LK Segi Psi dan Sos H5 H6
Gambar 2 Path Diagram
Berikut merupakan indikator variabel laten yang digunakan dalam penelitian:
Tabel 1 Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Indikator
Keselamatan Kerja
Saya mengikuti pelatihan K3 (S1) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) diawasi
ketika berada di lapangan (S2) Prosedur keselamatan kerja di perusahaan saya
sudah lengkap dan menyeluruh (S3) Aturan atau prosedur keselamatan kerja selalu
dilaksanakan di perusahaan saya (S4)
Kesehatan Kerja
Gizi dan nutrisi yang cukup, akan berpengaruh terhadap kondisi kerja saya (H1) Stres akan berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan saya (H2)
Merokok akan mempengaruhi kondisi kerja saya (H3)
Kualitas tidur sya, akan berpengaruh terhadap kondisi kerja saya (H4)
Manajemen
Perusahaan saya memperhatikan masalah K3 (M1)
Perusahaan saya memberhentikan pekerjaan yang membahayakan (M2)
Perusahaan saya memberikan pelatihan K3 (M3) Perusahaan saya memberikan sanksi terhadap
pelanggaran prosedur K3 (M4)
Lingkungan Kerja Segi
Fisik
Di tempat kerja tidak terasa panas yang berlebihan (F1)
Kualitas udara di tempat kerja baik (F2) Tempat kerja tidak bising (F3)
Tempat kerja luas (F4) Pencahayaan pada tempat kerja baik (F5)
Lingkungan Kerja Segi Psikologi dan
Sosial
Saya merasa puas dengan jumlah keterlibatan yang saya lakukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi pekerjaan saya (PS1) Saya merasa benar-benar dihargai untuk nilai usaha yang saya lakukan pada pekerjaan saya
(PS2)
Saya mempunyai kontribusi dan keahlian yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan saya (PS3)
Perilaku Kerja
Saya melaporkan kecelakaan yang terjadi (C1) Saya mengingatkan pekerja lain tentang bahaya
dan keselamatan kerja (C2) Saya menggunakan perlengkapan keselamatan
kerja (C3)
Saya meletakkan material dan peralatan pada tempat yang ditentukan (C4) Saya bekerja mengikuti semua prosedur
keselamatan kerja (C5)
Saya mengikuti semua instruksi dari atasan (C6)
Stres kerja
Akhir-akhir ini tidur saya teratur (SK1) Nafsu makan saya tidak berkurang jika beban
kerja banyak (SK2) Saya tidak mudah kaget (SK3) Saya tidak susah percaya sama orang lain (SK4)
Saya tidak mudah tersinggung (SK5) Saya tidak susah berkonsentrasi (SK6)
Saya sabaran (SK7)
Sayatidak menarik diri dari pergaulan sosial (SK8)
Produktivitas Kerja
Saya selalu menyelesaikan tugas dan pekerjaan sebelum waktu yang ditargetkan (P1) Saya selalu aktif memberikan masukan dan
ide-ide untuk kemajuan perusahaan (P2) Saya ingin menunjukkan kepada perusahaan
potensi yang saya miliki (P3)
Sumber: [3], [4], [5], dan [6]
Selanjutnya dilakukan penarikan hipotesis penelitian yang dapat dilihat pada tabel 2
Tabel 2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis Keterangan
Hipotesis 1
Manajemen berpengaruh terhadap keselamatan kerja
Hipotesis 2
Manajemen berpengaruh terhadap kesehatan kerja
Hipotesis Keterangan
Hipotesis 3
Lingkungan kerja segi fisik berpengaruh terhadap keselamatan kerja
Hipotesis 4
Lingkungan kerja segi fisik berpengaruh terhadap kesehatan kerja
Hipotesis 5
Lingkungan kerja segi psikologis dan sosial berpengaruh terhadap keselamatan kerja Hipotesis
6
Lingkungan kerja segi psikologis dan sosial berpengaruh terhadap kesehatan kerja Hipotesis
7
Perilaku kerja berpengaruh terhadap keselamatan kerja
Hipotesis 8
Perilaku kerja berpengaruh terhadap kesehatan kerja
Hipotesis 9
Keselamatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
Hipotesis 10
Kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
Hipotesis 11
Keselamatan kerja berpengaruh terhadap stres kerja
Hipotesis
12 Kesehatan kerja berpengaruh terhadap stres kerja Hipotesis
13
Stres Kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel penelitian dan dilakukan penyebaran kuesioner sebanyak jumlah sampel yang dibutuhkan.
Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data berupa analisis statistik deskriptif, uji outlier, uji normalitas, uji multikolinearitas, pengolahan SEM dan pengujian hipotesis penelitian. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dan saran
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Outlier
Dari hasil pengujian dengan menggunakan bantuan perangkat lunak data hasil penelitian tidak menunjukkan adanya outlier yang terjadi dapat dibuktikan bila nilai z residu atau ZRE tidak melebihi rentang ± 3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak terdapat outlier
.
3.2 Uji Multinormalitas
Pengujian data hasil penelitian dapat dilihat dalam gambar scatterplot sebagai berikut:
q dj 70 60 50 40 30 20 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
Plot Pengujian Normal Multivariate
Gambar 3 Grafik Uji Normalitas
Pengujian distribusi telah dilakukan dan diperoleh hasil bahwa 57,2973 % data dalam penelitian di bawah kurva χ2 serta plot pada gambar 4.38 cenderung membentuk garis lurus diagonal dari kiri bawah ke kanan atas, maka dapat disimpulkan data dalam penelitian telah memenuhi distribusi multinormal.
3.3 Uji Multikolinearitas
Apabila terdeteksi adanya kasus
multikolinearitas adalah terdapatnya korelasi yang sempurna antar faktor laten di dalam model. Nilai korelasi yang diperbolehkan antara –0,7 dan 0,7. Adapun hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihata pada tabel 3
Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas
Dapat dilihat bahwa tidak ada nilai yang melebihi -0,7 atau 0,7. Semua nilai hasil multikolinearitas berada pada rentang ± 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya kasus multikolinearitas antara konstruk laten tersebut. 3.4 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk
Eksogen
Gambar 4 CFA Konstruk Eksogen
Untuk melihat model CFA konstruk eksogen sudah baik,akan dilihat dari tabel 4 berikut ini:
Tabel 4 Evaluasi Overall Model Fit Konstruk Eksogen
Goodness-of fit Indices
Cut off Hasil
Estimasi Keputusan Chi
Square
diharapkan
lebih kecil 170,327 Good Fit
df positif 95 Good Fit
RMSEA ≤ 0,08 0,066 Good Fit
AGFI ≥ 0,8 0,851 Good Fit
GFI ≥ 0,8 0,896 Good Fit
Dapat dilihat bahwa semua kriteria goodness of
fit telah memenuhi cut off value nya sehingga
disimpulkan model sudah baik. Error variance dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5 CFA konstruk eksogen Indikator Std Loading (Std Loading)2 Error Variance C.R F1 0.803 0.644809 0.355191 15.6 F2 0.884 0.781456 0.218544 19.7 F3 0.694 0.481636 0.518364 11.7 F4 0.941 0.885481 0.114519 23.4 F5 0.931 0.866761 0.133239 Reference PS2 0.627 0.393129 0.606871 10.7 PS3 0.992 0.984064 0.015936 Reference M1 0.681 0.463761 0.536239 7.1 M2 0.75 0.5625 0.4375 8.3 M3 0.786 0.617796 0.382204 7.8 M4 0.663 0.439569 0.560431 Reference C2 0.54 0.2916 0.7084 5.5 C3 0.537 0.288369 0.711631 7 C4 0.682 0.465124 0.534876 9.1 C5 0.899 0.808201 0.191799 8.9 C6 0.712 0.506944 0.493056 Reference Total 12.122 6.5188
Nilai critical ratio semua indikator dari konstruk eksogen bernilai lebih dari 1,96. Maka dapat dipastikan semua indikator yang membentuk konstruk eksogen telah memenuhi validitas konvergen. Reliabilitas konstruk eksogen dihitung sebagai berikut:
Nilai ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat disimpulkan variabel eksogen telah memenuhi
construct reliability
3.5 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk Endogen
Model CFA konstruk endogen sudah baik,akan dilihat dari tabel 6 berikut ini:
Tabel 6 Evaluasi Overall Model Fit Konstruk Endogen
Goodness-of fit Cut off
Hasil
Estimasi Keputusan Chi
Square
diharapkan
lebih kecil 152,4 Good Fit
df positif 71 Good Fit
RMSEA ≤ 0,08 0,079 Good Fit
AGFI ≥ 0,8 0,833 Good Fit
GFI ≥ 0,8 0,877 Good Fit
CFI ≥ 0,9 0,898 Moderate
Model CFA konstruk endogen dapat dilihat dalam gambar berikut:
Gambar 5 CFA Konstruk Endogen
Dapat dilihat bahwa semua kriteria goodness of
fit telah memenuhi cut off value nya sehingga
disimpulkan model sudah baik. Error variance dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7 CFA konstruk endogen Indikator Std Loading (Std Loading)2 Error Variance C.R S2 0.523 0.273529 0.726471 8.2 S4 0.994 0.988036 0.011964 Reference H2 0.997 0.994009 0.005991 10.06 H4 0.597 0.356409 0.643591 Reference SK1 0.533 0.284089 0.715911 6.4 SK2 0.636 0.404496 0.595504 7.3 SK3 0.586 0.343396 0.656604 6.87 SK4 0.83 0.6889 0.3111 8.4 SK5 0.767 0.588289 0.411711 7.9 SK6 0.579 0.335241 0.664759 6.86 SK7 0.684 0.467856 0.532144 7.05 SK8 0.598 0.357604 0.642396 Reference P1 0.834 0.695556 0.304444 Reference P3 0.477 0.227529 0.772471 4.4 Total 9.635 6.995061
Nilai critical ratio semua indikator dari konstruk endogen bernilai lebih dari 1,96. Maka dapat dipastikan semua indikator yang membentuk konstruk endogen telah memenuhi validitas konvergen. Reliabilitas konstruk endogen dihitung sebagai berikut:
Nilai ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat disimpulkan variabel endogen telah memenuhi
construct reliability
3.6 Persamaan Model Struktural
Gambar 6 Full Model SEM
Goodness of fit untuk mengevaluasi overall model fit dari full model SEM dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 8 Evaluasi Overall Model Fit Full Model SEM
Goodness-of fit Indices
Cut off Hasil
Estimasi Keputusan Chi Square diharapkan
lebih kecil 606.08 Good Fit
df positif 95 Good Fit
RMSEA ≤ 0,08 0,114 Marginal
AGFI ≥ 0,8 0,588 Marginal
GFI ≥ 0,8 0,652 Marginal
CFI ≥ 0,9 0,681 Marginal
Dari hasil Goodness of fit, data yang digunakan terlihat dari cut off value masih berada di luar rentang. Sehingga diperlukan modifikasi model agar model menjadi fit. Modifikasi full model SEM dengan menggabungkan nilai error yang terdapat
modification indivades pada hasil output
pendekatan SEM.
3.7 Modifikasi Full Model SEM
Gambar 7 Modifikasi Full Model SEM
Evaluasi dan interpretasi terhadap goodness of fit untuk mengevaluasi nilai hasil setiap kriteria sebagai berikut:
Tabel 9 Evaluasi Overall Model Fit Modifikasi Full SEM
Goodness-of fit Indices
Cut off Hasil
Estimasi Keputusan Chi
Square
diharapkan
lebih kecil 606.08 Good Fit
df positif 95 Good Fit
RMSEA ≤ 0,08 0,066 Good Fit
AGFI ≥ 0,8 0,751 Moderate
GFI ≥ 0,8 0,819 Good Fit
CFI ≥ 0,9 0,909 Good Fit
Uji terhadap model menunjukkan bahwa modifikasi model ini fit terhadap data yang digunakan dalam penelitian seperti terlihat dari cut
off value yang berada pada rentang nilai yang
diharapkan meskipun AGFI diterima secara
moderate. Hal ini menunjukkan modifikasi model full SEM dalam penelitian telah fit dengan data.
3.8 Uji Hipotesis
Selanjutnya dilakukan uji hubungan kausal yaitu menilai apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak, penelitian didasarkan kepada nilai CR dan
loading factor sebagaimana ditunjukkan pada tabel
10 berikut:
Tabel 10 Uji Hipotesis
No Hubungan CR Loading Factor Hipotesis 1 Terdapat hubungan positif antara manajemen dengan keselamatan kerja 0.989 0.550 H1 Ditolak 2 Terdapat hubungan positif antara manajemen dengan kesehatan kerja 1.05 0.690 H2 Ditolak 3 Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dari segi fisik dengan keselamatan kerja 0.31 0.046 H3 Ditolak 4 Terdapat hubungan positif lingkungan kerja segi fisik dengan kesehatan kerja 5.10 0.440 H4 Diterima 5 Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dari
segi psikologis dan sosial dengan keselamatan kerja 1.986 0.371 H5 Diterima 6 Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dari
segi psikologis dan sosial dengan kesehatan kerja 3.808 0.542 H6 Diterima 7 Terdapat hubungan positif antara perilaku
kerja dengan keselamatan kerja 2.013 0.616 H7 Diterima 8 Terdapat hubungan positif antara perilaku
kerja dengan kesehatan kerja 1.973 0.154 Diterima H8 9 Terdapat hubungan positif antara keselamatan kerja dengan produktivitas kerja -0.176 -0.022 H9 Ditolak 10 Terdapat hubungan positif antara kesehatan kerja dengan produktivitas kerja -1.150 -0.140 H10 Ditolak 11 Terdapat hubungan positif antara keselamatan kerja dengan stres kerja
-1.524 -0.324 H11 Ditolak 12 Terdapat hubungan positif antara kesehatan kerja dengan stres kerja
2.169 0.762 H12 Diterima
13
Terdapat hubungan positif antara stres
kerja dengan produktivitas kerja
1.491 0.175 H13 Ditolak
IV. SIMPULAN
Hasil akhir dari Structural Equation Modelling yang telah dilakukan dengan menggabungkan antara variabel laten sehingga dapat menunjukkan variabel laten yang saling berhubungan sebagai berikut:
a. Lingkungan kerja dari segi fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan kerja
b. Lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keselamatan kerja
c. Lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan kerja
d. Perilaku kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keselamatan kerja
e. Perilaku kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan kerja
f. Kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress kerja
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aryono, A.M. 2010. 54.398 Kasus Kecelakaan Kerja
Terjadi di Indonesia. Solo Pos. http://
www.solopos.com/2010/channel/nasional/200954398- kasus-kecelakaan-kerja-terjadi-di-indonesia-11664. di akses tanggal 16 Februari 2012.
[2] Djumena, E. 2011. Kecelakaan Kerja di Indonesia
Tergolong Tinggi. Kompas.
http://bisniskeuangan.kompas.com/
read/2011/10/13/15032222/Kecelakaan.Kerja.di.Indonesia.T ergolong.Tinggi. di akses tanggal 16 Februari 2012. [3] Andi; Alifen R.S; dan Chandra. A. 2005. ‘Model Persamaan
Struktural Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja pada Perilaku Pekerja di proyek Konstruksi’. Jurnal Teknik Sipil vol 12 No. 3.
[4] Mukhlisani. N; Wignjoesoebroto. S; dan Sudarso. I. 2008. Pendekatan Metode Structural Equation Modelling untuk Analisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari Tinjauan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja di PT. Barata Indonesia (Persero)-Gresik. Prosiding Seminar
Nasional Manajemen Teknologi. Surabaya.
[5] Romadiaty R, F. 2005. Analisis Hubungan Persepsi Karyawan Atas Penerapan Sistem Keselmatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Stres kerja Dengan Pendekatan Structural equation Modelling. Skipsi. Sarjana. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
[6] Anggoro, S. 2011. Pengembangan Model Pengaruh
Faktor-Faktor Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan, Dan Insentif Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode Structural Equation Modeling. Tesis. Institut Teknologi