• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL ANALISIS KUANTITATIF PERENCANAAN STRATEGIS KAWASAN PARIWISATA ALAT BANTU MODEL MATA KULIAH METODELOGI PENELITIAN PARIWISATA (SEMESTER V-PDW410)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL ANALISIS KUANTITATIF PERENCANAAN STRATEGIS KAWASAN PARIWISATA ALAT BANTU MODEL MATA KULIAH METODELOGI PENELITIAN PARIWISATA (SEMESTER V-PDW410)"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL

ANALISIS KUANTITATIF

PERENCANAAN STRATEGIS

KAWASAN PARIWISATA

ALAT BANTU MODEL MATA KULIAH

METODELOGI PENELITIAN PARIWISATA

(SEMESTER V-PDW410)

DOSEN PENGAJAR

Ida Bagus Suryawan, ST. M.Si

197812292005011001

PROGRAM STUDI S1 DESTINASI PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

JULI 2017

(2)

KATA  PENGANTAR  

Model analisis kuantitatif perencanaan strategis kawasan

pariwisata adalah hasil penelitian pada kegiatan Penyusunan

Rencana Pengembangan KSPN Bali Utara pada tahun 2016.

Kegiatan penyusunan rencana tersebut telah dipresentasikan dalam

seminar ditingkat lokal dan nasional.

Model analisis kuantitatif perencanaan strategis kawasan

pariwisata menjadi alat bantu dalam mata kuliah Metodelogi

Penelitian Pariwisata (3 SKS) untuk memperdalam pemahaman

mahasiswa dalam menganalisis data dan informasi yang bersifat

kuantitatif dalam sebuah kawasan wisata.

Out put penggunaan Model analisis kuantitatif perencanaan

strategis kawasan pariwisata adalah mahasiswa mampu

mengaplikasi konsep-teori dalam ilmu Pariwisata yang

diformulasikan dengan ilmu perencanaan pariwisata serta

aspek-aspek pengembangan kepariwisataan lainnya.

Penjabaran model ini masih memerlukan revisi-revisi kedepannya

dan menerima kritik yang membangun.

Denpasar, 25 Juli 2017,

Hormat Kami,

Perancang

           

(3)

DAFTAR  ISI  

KATA  PENGANTAR  

1. Analisis  Delineasi  Pembangunan  KSPN  

2. Konsep  Dasar  Penentuan  Delineasi  dan  Pembangunan  KSPN  

3. Pengembangan  Investasi  di  Bidang  Pariwisata  

4. Analisis  Wisatawan  

5. Analisis  Ekonomi  

(4)

 

1.  Analisis  Delineasi  Pembangunan  KSPN  

Daya Tarik Wistaa didefinisikan Undang-undang republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan Bab 1, pasal 5, menyebutkan sebagai berikut” adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan”. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bali Utara merupakan kawasan pariwistaa yang memiliki sejumlah sebaran dayatarik wisata yang membentang dari timur sampai ke barat. Umumnya masyarakat dan wisatawan lebih mengenal kawasan lovina yang merupakan salah satu daya tarik wisata yang ada di Bali Utara. Selain lovina, sejumlah daya tarik utama yang ada di Kawasan Bali utara yaitu air panas banjar yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan lokal, vihara Brahma Budhist yang telah banyak dikenal oleh wisatawan yang mengunungi Buleleng, sejumlah desa tua yang merupakan serangkaian desa tua di Bali yang memiliki keunikan karakteristik arsitektur, kepercayaan dan budaya yang ada. Sejumlah daya tarik wisata yang ada di Bali utara dijabarkan sebagai berikut :  

Tabel : Sebaran daya tarik Wisata di KSPN Bali Utara

No. DATA Lokasi

1. Gedung Kertya dan Museum Buleleng Singaraja

2. Ex Pelabuhan Buleleng Singaraja

3. Puri Buleleng Singaraja

4. Pantai Penimbangan Singaraja

5. Pantai Panji Singaraja

6. Lovina Dolphin Lovina/Banjar

7. Air Panas Banjar Banjar

8. Vihara Brahma Budhist Banjar

(5)

10. Desa Tigawasa Tigawasa

11. Desa Cempaga Cempaga

12. Kalibukbuk Vihara Budha Kalibukbuk

13. Gebug Ende Banjar

14. Sapi Gerembungan Banjar

15. Air Terjun Sing Sing Banjar

Sumber : Hasil Survey 2016

Disamping sejumlah daya tarik wisata yang ada dkhusus pada daerah KSPN Bali Utara, di Kabupaten Buleleng dikenal sejumlah daya tarik wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan sebagai daerah tujuan wisata. Pada daerah selatan (daerah pegunungan), di Kabupaten Buleleng terdapat sejumlah daya tarik wisata seperti Danau Tamblingan dan Danau Buyan. Pada daerah tengah terutama pada daerah lereng pegunungan yang ada banyak terdapat air terjun yang sudah sangat dikenal oleh wisatawan. Pada daerah perkotaan Singaraja dan daerah pesisir terdapat sejumlah daya tarik wisata seperti pantai di sekitar Eks Pelabuhan Buleleng, Air panas banjar dan sejumlah lokasi wisata heritage seperti Museum Buleleng dan gedong Kertya sebagai tempat penyimpanan lontar.

(6)

Sumber : Hasil Survey 2016

Pada KSPN Bali Utara, sebaran daya tarik wisata berkelompok membentuk aglomerasi kegiatan wisata yang terdiri atas daya tarik wisata, akomodasi wisata dan

No.

DATA

Lokasi

Jenis

Kondisi

1. Air&Panas&Banjar

Banjar

Wisata&Alam

Baik

2. Ex&Pelabuhan&Buleleng

Singaraja

Wisata&Budaya

Baik

3. Gedung&Kertya&dan&Museum&Buleleng

Kel.&Paket&Agung

Wisata&Budaya

Baik

4. Air&Panas&Banyuwedang

Sumberkima

Wisata&Alam

Baik

5. Air&Terjun&Melanting

Munduk

Wisata&Budaya

Baik

6. Danau&Tamblingan

Munduk

Wisata&Alam

Baik

7. Danau&Buyan

Pancasari

Wisata&Alam

Baik

8. Air&Terjun&Gitgit

Wanagiri

Wisata&Alam

Baik

9. Air&Terjun&Bertingkat

Gitgit

Wisata&Alam

Baik

10. Air&Terjun&Campuhan/Twin&Waterfall

Gitgit

Wisata&Alam

Baik

11. Air&Sanih

Bukti

Wisata&Alam

Baik

12. Air&Terjun&Sekumpul

Sekumpul

Wisata&Alam

Baik

13. Air&Terjun&Les

Les

Wisata&Alam

Baik

(7)

fasilitas pendukug pariwisata. Uraian mengenai sebaran daya tarik wisata pada tiap pengelompokan wilayah dijabarkan sebagai berikut :

A. Daya tarik wisata pada wilayah I : 1. Ex Pelabuhan Buleleng

a. Pernah dijadikan sebagai pelabuhan kapal barang dan menjadi pintu gerbang utama Pulau Bali.

b. Saat ini eks pelabuhan dimanfaatkan sebagai tempat memancing dan rekreasi

c. Monumen Perjuangan Yudha Mandala Tama, jembatan tua peninggalan jaman Belanda dan Klenteng Lie Gwan Kiong merupakan daya tarik wisata yang ada di tempat tersebut.

2. Puri Buleleng

a. Puri Buleleng memiliki arsitektur yang unik pada bangunan – bangunan kunonya dan di dalamnya tersimpan peninggalan raja Buleleng dan sangat disakralkan oleh keluarga raja.

3. Gedong Kertya & Museum Buleleng

a. Gedong Kertya dan Museum Buleleng berada dalam areal Gedung Sasana Budaya dekat Puri Buleleng.

b. Gedong Kertya merupakan satu – satunya perpustakaan lontar yang ada di Indonesia.

B. Daya Tarik Wisata pada wilayah II : 1. Pantai Segara Penimbangan

a. Panorama sunset menjadi daya tarik bagi pantai ini. b. Sebagai kawasan kuliner

C. Daya tarik wisata pada wilayah III : 1. Pantai Lovina

(8)

a. Pantai Lovina atau disebut juga Pantai Binaria merupakan salah satu lokasi daya tarik wisata dengan unggulan ketenangan pantainya, berpasir hitam, tempat berenang dan snorkling, berlayar, memancing.

b. Terdapat tugu ikan lumba – lumba sebagai landmark kawasan

2. Dolphin Sighting Trips

a. Dengan perahu motor kira – kira 1 km ke arah lepas pantai pada pagi hari dapat menyaksikan kawanan lumba – lumba

D. Daya tarik wisata pada daerah 4 : 1. Air Panas Banjar

a. Sumber air panas diperkirakan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. b. Pada jaman penjajahan Jepang dikembangkan menjadi 3 kolam/bagian

dengan tingkat ketinggan yang berbeda – beda.

c. Air kolam tersebut mengandung belerang dan dialirkan melalui mulut pancuran patung kepala naga

2. Brahma Buddist

a. Merupakan tempat ibadah dan pusat meditasi umat Budha yang terbesar di Bali dan terdapat di Desa Banjar Tegeha Kec. Banjar

b. Secara garis besar Vihara ini terbagi atas 5 kompleks yaitu : Uposatha Gara (berfungsi untuk penasbihan calon bikhu), Dharmasala (berfungsi sebagai tempat melakukan aktivitas spiritual), Stupa (bangunan yang bentuknya seperti lonceng raksasa), Pohon Bodi (tempat meditasi), Kuti (tempat tinggal para bhiku maupun siswa).

3. Air Terjun Sing Sing

a. Terletak di Desa Temukus Kec. Banjar yang terletak di daerah perbukitan dengan pemandangan di arah utara yaitu pantai Lovina.

(9)

b. Terdapat Monumen Belanda

2. Konsep Dasar Penentuan Delineasi dan Pembangunan KSPN

Deliniasi kawasan merupakan upaya untuk menetapkan ruang lingkup lokasi wilayah perencanaan. Secara umum deliniasi akan mengacu kepada sejumlah hal baik tingkat kebijakan maupun tingkat teknis dilokasi. Dalam perumusan deliniasi KSPN Bali Utara, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kegiatan wisata dimana pembagian deliniasi lebih kepada bagaimana kegiatan pariwisata masih berkaitan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Setelah menentukan batas kegiatan pariwisata yang terjadi kemudian dilakukan pembatasan dengan mekanisme penentuan peta batas yang akan menjadi batas wilayah perencanaan. Penentuan batas deliniasi KSPN Bali Utara dilakukan dengan pendekatan :

• Batas administrasi. Penggunaan batas administrasi mengacu kepada keberadaan batas adinistrasi yang ada pada lingkup wilayah administrasi provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa. Penetapan batas ini menjadi faktor penentu utama agar dengan mudah menetapkan karakteristik dan analisa kawasan berdasarkan pelingkupan yang telah dilakukan.

• Batas Alam. Batas alam yang digunakan terkait dengan keberadaan jalan dan sungai sebagai batas pelingkupan kawasan.

Tabel Mekanisme penentuan Deliniasi

Sumber : Hasil Analisis 2016

No.   Kriteria Keterangan 1. Delineasi  Ripparnas Kota  Singaraja  s/d  Seririt

2. Destinasi  Pariwisata Destinasi  Kota  Singaraja

Destinasi  Kawasan  Lovina  Kalibukbuk

3. Daya  Tarik  Wisata Wisata  Budaya  (Heritage,  Desa  Tua,  seni  dan  kerajinan) Wisata  Alam  (Bahari,  Air  Terjun,  Pemandian  Air  Panas 4. Aksesibiitas Jalan  utama  dan  jalan  lokal,  Terminal  Kendaraan

5. Fasilitas  Pariwisata Hotel,  Penginapan,  Restauran,  Bar,  Caffe,  Rumah  Makan, Bank,  Money  Changer,  ATM

(10)

Berdasarkan kriteria pada Tabel diatas dilakukan deliniasi kawasan pada KSPN Bali Utara sebagai penentu batas kawasan yang dilakukan. Delineasi KSPN Bali Utara meliputi wilayah administrasi :

1. Kecamatan Sukasada 2. Kecamatan Buleleng 3. Kecamatan Banjar 4. Kecamatan Seririt

Sebagai upaya untuk menetapkan pelingkupan KSPN Bali Utara, berdasarkan batas administrasi ditetapkan sejumlah desa / kelurahan yang menjadi bagian dari KSPN Bali Utara. Terdapat pula sejumlah kawasan yang ditetapkan sebagai hinterland kawasan yang berfungsi sebagai daerah penyangga dengan tidak mengesampingkan fungsi kegiatan pariwisata yang ada. Sejumlah kawasan yang ditetapkan sebagai hinterland KSPN Bali Utara yaitu :

Hinterland Kawasan KSPN : 1. Pura Beji

(11)

a. Berlokasi di Desa Sangsit Kec. Sawan dengan daya tarik dari pura ini adalah hampir semua bagian dari pura dihiasi oleh ukiran khas Bali Utara b. Pada pura ini terlihat perbedaan antara arsitektur pura di Bali bagian utara

dan selatan. Pura di Bali Utara umumnya lebih simetris dengan pengaruh Tiongkok.

c. Pura tersebut dimiliki oleh krama/anggota subak desa dan berada di tengah – tengah wilayah pertanian.

2. Air Sanih

a. Merupakan kolam renang alami yang terletak di Desa Sanih Kec. Kubutambahan.

b. Merupakan kolam pemandian alami yang memiliki sumber mata air sendiri.

3. Desa Tua Sidatapa

a. Merupakan desa kuno yang unik dengan bentuk rumah adatnya yang membelakangi jalan, tertutup dan tanpa jendela.

b. Di desa ini semua tempat suci ada di dalam rumah tidak seperti umumnya orang Bali yang menempatkan posisi tempat suci berada di luar rumah.

c. Bentuk rumah dengan berpola persegi panjang dan terbagi 3 bagian yaitu Jeroan, Jaba Tengah dan Bencingah

4. Desa Tua Tigawasa

a. Terletak di Kec. Banjar yang merupakan desa tua yang terkenal dengan anyaman sokasinya dan memiliki beberapa tradisi unik antara lain tradisi bahasa.

(12)

a. Air terjun ini terletak di Desa Munduk Kec. Banjar dan berada di tengah – tengah perkebunan kopi dan cengkeh.

3. Pengembangan Investasi di Bidang Pariwisata a. Investasi Pariwisata

a.2. Jenis Usaha dan Pelaku Investasi Pariwisata

Usaha dan Pelaku investasi pariwisata yang ada di KSPN Bali Utara lebih banyak bergerak dalam bidang akomodasi pariwisata. Dalam upaya pengembangan kegiatan kepariwisataan nantinya, informasi jenis usaha pariwisata menjadi sebuah informasi penting dan menjadi tolak ukur kapasitas pelayanan wisata yang ada di kawasan ini. Melihat perkembangan jumlah hotel berbintang yang tidak megalami banyak perkembangan, merupakan indikator perkembangan kepariwisataan pada daerah ini. Dari tahun 2006 hingga tahun 2012, jumlah hotel berbintang yang ada di KSPN Bali Utara berjumlah 4 hotel dan bertambah menjadi 5 buah hotel pada tahun 2013. Tarif hotel berbintang yang ada di KSPN Bali utara berkisar antara Rp.400.000 hingga Rp.1.500.000 permalam. Besaran tarif umumnya sangat dipengaruhi oleh letak kamar yang semakin meningkat sejalan dengan kedekatan dengan pantai

(13)

Tabel Jumlah Hotel Berbintang

Sumber Data : Direktori Parwisata Provinsi Bali Tahun 2006 – 2015

Sebagai sebuah destinasi pariwisata yang mengedepankan kesunyian dan romantisme, kawsan KSPN Bali Utara banyak terdapat hotel melati yang telah ada sejak lama. Dalam perkembangannya perkembangan jumlah hotel melati meningkat dengan sangat pesat pada tahun 2015 dengan jumlah 52 hotel melati. Perkembangan jumlah hotel melati yang ada di KSPN Bali Utara telah banyak melayani wisatawan yang memiliki low budget.

(14)

Sumber Data : Direktori Parwisata Provinsi Bali Tahun 2006 – 2015

Selain Hotel Melati, pada KSPN Bali Utara banyak terapat pondok wisata sebagai akomodasi pariwisata. Hingga tahun 2015 terdapat setidaknya 49 pondok wisata pada daerah ini. Keberadaan pondok wisata yang ada umumnya digunakan oleh wisatawan remaja yang berasal dari Mancanegara dan wisatawan domestik. Wisatawan tipe ini umumnya memiliki dana berwisata yang terbatas dan mengharapkan kunjungan lebih dari 2 hari di Kawasan Bali Utara.

(15)

Sumber Data : Direktori Parwisata Provinsi Bali Tahun 2006 – 2015

Sebagai pelengkap kegiatan pariwisata yang ada di Kawasan Bali Utara, bar yang umumnya terletak berdekatan dengan hotel tempat sejumlah wisatawan menginap mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun ketahun. Hingga tahun 2015 terdapat setidaknya 42 buah bar yang ada di Kawasan Bali Utara. Perkembangan jumlah bar yang paling meningkat adalah ditahun 2015 menjadi 42 buah bar dari 24 bar pada tahun 2014.

(16)

Sumber Data : Direktori Parwisata Provinsi Bali Tahun 2006 – 2015

Perkembangan jumlah restoran yang ada di Kawasan Bali Utara cenderung mengikuti perkembangan pariwisata yang ada pada daerah ini. Perkembanganjumlah restoran pada tahun 2015 meningkat sangat tajam menjadi 56 buah restoran dari sebelumnya tahun 2014 sejumlah 34 buah bar.

(17)

Sumber Data : Direktori Parwisata Provinsi Bali Tahun 2006 – 2015

Perkembangan jumlah wisata tirta yang ada di KSPN Bali Utara tidak mengalami peningkatan secara signifikan. Perkembangan jumlah penyedia wisata tirta dari tahun 2007 sejumlah 3 buah operator wisata tirta berubah menjadi 4 buah usaha pada tahun 2008. Jumlah wisata tirta tidak mengalami perkembangan hingga tahun 2015 berjumlah 4 buah.

Tabel Perkembangan Usaha Wisata Tirta

Sumber Data : Direktori Parwisata Provinsi Bali Tahun 2006 – 2015 b. Ekonomi Masyarakat

(18)

Produk usaha masyarakat yang ada di KSPN Bali Utara umumnya merupakan kegiatan yang bergerak disektor usaha primer dan sekunder. Kegiatan usaha primer lebih mengarah kepada kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di lingkungan seperti keberadaan laut sebagai usaha nelayan, keberadaan areal perkebunan yang digunakan sebagai kegiatan pertanian oleh warga masyarakat. Disamping itu dilakukan kegiatan usaha sekunder berupa kegiatan bekerja oleh masyarakat baik sebagai pekerja pada usaha pengolahan bahan baku maupun sebagai pekerja pada kegiatan usaha pariwisata yang ada di KSPN Bali Utara. Dalam pengembangannya terapat sebagian warga yang mulai melakukan kegiatan usaha tersier dibidang jasa baik sebagai penyedia jasa angkutan pariwisata, penyedia jasa akomodasi wisata maupun penyedia jasa atraksi wisata seperti operator diving dan snorkling serta sebagai pengantar wisatawan yang akan melihat dolpin. Penggambaran usaha masyarakat yang dilakukan merupakan upaya untuk memetakan sampai sejauh mana masyarakat mampu mengambil peluang kerja dan peluang usaha dengan memanfaatkan potensi daerah yang ada.

Pemasaran produk yang diolah dan dipasarkan oleh masyarakat umumnya hanya lingkup lokal KSPN Bali Utara. Belum ada inovasi yang dilakukan oleh warga masyarakat untuk mengembangkan dan memasarkan produk yang ada di daerahnya apakah produk pariwisata atau bukan. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat di KSPN Bali Utara umumnya dilakukan oleh masyarakat sekitar kawasan sendiri. Masih minim pelibatan pihak luar kawasan untuk memanfaatkan peluang usaha dan bekerja pada sejumlah usaha yang ada di kawasan.

b. Pemasaran Pariwisata b.1. Pasar Wisatawan

a). Jumlah Kunjungan Wisatawan

Perhitungan jumlah kunjungan wisatawan di KSPN Bali Utara terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tercatat rata – rata pertumbuhan kunjungan wisatawan pada daerah ini tercatat 10,4%. Jumlah ini sangat optimistik terhadap harapan masyarakat akan perkembangan kegiatan pariwisata di KSPN Bali Utara. Berdasarkan hasil survey terhadap pelaku usaha akomodasi wisata yang ada, bulan kunjungan wisatawan yang

(19)

ramai pada daerah ini yaitu pada periode Juli – Agustus. Pada bulan ini banyak wisatawan lokal, domestik, mancanegara datang untuk berwisata di daerah ini. Sementara pada bulan februari, maret, april, september, oktober dan november merupakan bulan – bulan dengan kondisi cenderung sepi berkunjung.

Tabel Jumlah Kunjungan Wisatawan

Sumber Data : Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Dan PHRI Kabupaten Buleleng Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola hotel, setidaknya terdapat 6 kategori asal wisatawan yang berkunjung dan menginap di KSPN Bali Utara ini yaitu wisatawan lokal bali yang umumnya berkunjung pada waktu weekend dan hari libur. Terdapat wisatawan domestik yang berasal dari Surabaya, Medan dan Jakarta. Terdapat pula wisatawaan mancanegara uang berasal dari asia, amerika dan eropa. Wisatawan asia dan amerika umumnya menikmati kegiatan wisata dolpin watching di daerah ini. Sementara wisatawan eropa lebih terfokus pada kunjungan ke Vihara yang ada didaerah Banjar. Pola berkunjung wisatawan secara umum berkisr antara 1 – 2 hari. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh pola berkunjung secara umum oleh wisatawan dimana berkunjung ke KSPN Bali utara umumnya merupakan daerah kunjungan terakhir sehingga wisatawan cenderung sedikit menghabiskan uang yang dimiliki.

(20)

Tabel karakteristik Asal Wisatawan

Sumber Data : wawancara dengan pengelola hotel, 2016 c. Demografi dan Karakteristik Wisatawan

Penggambaran mengenai karakteristik demografi wisatawan lebih kepada penggambaran bagaimana karakter wisatawan yang datang di kawasan ini. Dalam perkembangan kegiatan pariwisata, wisatawan yang berkunjung ke KSPN Bali utara umumnya dibedakan menjadi 2 jenis yaitu wisatawan yang berkeinginan untuk berpetualang dan wisatawan yang berkeinginan mencari kesunyian. Sejumlah karakteristik dasar wisatawan digambarkan sebagai berikut :

• Demografi : umur 19 sampai 55 tahun, rata rata 26 tahun

• Pasar wisatawan : jakarta 12,3%, Denpasar 9,6%, inggris dan belanda 6,8% • Perilaku : waktu kunjungan dominan 1 – 2 hari

d. Perilaku dan Preferensi Wisatawan

Asal%Wisatawan% Asal%Detail% Waktu%Kunjungan%% Rata2%lama% menginap% Lokal&Bali& & Denpasar,&Badung,&Tabanan& & Lebaran,&Tahun&baru,& Weekend.& 192&hari& Domestik& & Surabaya,&Jakarta,&Medan& & Akhir& tahun,& menghabiskan& liburan& tahun& baru& dan&lebaran&& 192&hari& ASEAN& & Malaysia& & Tahun&baru& 192&hari& ASIA& China,& Korsel,& Jepang,&

australia& & &

Tidak& bergantung& high& season,& dan& datang& dengan& bergerombol&&

192&hari&

AMERIKA& USA& Tidak& bergantung&

high&season& 193&hari& EROPA& &

Belanda,& Jerman,& Francis,& Spanyol,&Italy& & High&season&& 192&hari& OCEANIA& & & & & & AFRIKA& & & & & & CREW&Kapal& & & & & & &

(21)

d.1. Tingkat Hunian Kamar Hotel dan Lama Menginap Wisatawan

Gambaran mengenai tingkat hunian kamar hotel didasarkan atas bagaimana informasi tingkat hunian kamar akan menjadi dasar perumusan kebutuhan kamar hotel dimasa mendatang. Dalam perkembangannya tingkat hunian kamar hotel yang ada di KSPN Bali Utara umumnya dalam kondisi baik setelah tahun 2008. Hingga saat ini, tingkat hunian kamar hotel mencapai 100% pada saat highseason dan terendah 15% pada saat lowseason. Tingginya tingkat hunian kamar hotel sangat dipengaruhi oleh kegiatan wisata selama berwisata di kawasan ini. Berdasarkan hasil survey lama wisatawan menginap antara 1 sampai 3 hari . Wisatawan yang menginap hingga selama 3 hari umumnya merupakan wisatawan yang lanjut usia yang bertujuan sebagai kegiatan wisata romantisme. Tipe wisatawan ini umumnya merupakan repeuter guess sehingga tingkat loyalitasnya dianggap lebih tinggi.

d.2. Motivasi, Ekspektasi dan Alasan Kunjungan Wisatawan

Motivasi wisatawan yang berkunjung ke KSPN Bali Utara umumnya lebih banyak kepada mencari kesunyian, romantisme. Tetapi bila dilihat dari pola kunjungan yang ada, alasan wisatawan berkunjung ke Bali Utara ini adalah untuk melihat dolpin dan vihara. Motivasi lain untuk memilih daerah ini adalah karena daerah ini dianggap lebih murah dibandingkan dengan daerah lain di Bali. Karakteristik dasar motivasi ini harus lebih dikuatkan pada perancangan kegiatan wisata dimasa mendatang.

d.3. Daya Tarik Wisata Dikunjungi, Disukai dan Direkomendasikan untuk dikunjungi

Kegiatan survey terhadap wisatawan guna proses pengumpulan data lapangan lebih diarahkan pada informasi apa dan bagaimana daya tarik wisata berkesan bagi wisatawan. Secara umum, penggambaran kesan didefinisikan menjadi daya tarik wisata yang dikunjungi, daya tarik wisata yang disukai dan daya tarik wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Gambaran hasil survey diuraikan sebagai berikut :

A. Daya tarik wisata yang dikunjungi berupa : • Eks Pelabuhan Buleleng

(22)

• Kawasan Lovina • Dolpin Watching • Vihara

• Air Panas Banjar

B. Daya Tarik Wisata yang disukai : • Kawasan Lovina

• Dolpin Watching • Vihara

C. Daya tarik wisata yang dikunjungi berupa : • Eks Pelabuhan Buleleng

• Pantai Penimbangan • Kawasan Lovina • Vihara

• Air Panas Banjar

Terdapat perbedaan yang signifikan terkait dengan kesan wisatawan. Awalnya secara umum wisatawan mengunjungi dolpin watching, tetapi banyak wisatawan tidak terkesan dengan kegiatan wisata ini bahkan berkomentar yang buruh terhadap kegiatan dolpin watching. Terkait dengan air panas banjar, secara umum wisatawan sudah mengunjungi daya tarim ini tetapi tidak direkomendasikan untuk dikunjungi dengan alasan kotor dan kurangnya pelayanan pada daya tarik wisata ini.

d.4. Atraksi Wisata dilakukan dalam kawasan

Pola berkunjung wisatawan merupakan serangkaian informasi yang memuat alur kegiatan wisatawan berkunjung pada sebuah destinasi pariwisata. Dalam penggambarannya terdapat sejumlah pola berkunjung wisatawan di KSPN Bali Utara yaitu :

• Lovina (dolphin) -> Banjar (air panas) -> Menjangan (diving) -> Aling Aling (Air terjun)

• Ubud -> Lovina -> Menjangan -> Pemuteran

• Gitgit -> Lovina -> Air Panas (Banjar) -> Pemuteran • Kintamani -> Lovina -> Vihara -> Pemuteran

(23)

• Bedugul -> Gitgit -> Lovina -> Vihara -> Air Panas Banjar • Sanur -> Lovina -> Vihara -> Air Panas Banjar

4. Analisis Wisatawan

4.1. Karakter Demografi wisatawan

Berdasarkan hasil survey asal wisatawan yang banyak berkunjung ke KSPN Bali utara adalah Wisatawan Jakarta sebanyak 12,3%. Jumlah kunjungan wisatawan yang berasal dari Jakarta umumnya ingin melihat dolpin pada pagi hari. Urutan selanjutnya wisatawan yang berkunjung terbanyak yaitu wisatawan lokal yang berasal dari Anturan, wisatawan yang berasal dari Belanda, wisatawan yang berasal dari Inggris, dan wisatawan yang berasal dari Jerman. Disamping sejumlah wisatawan yang dijabarkan, saat ini wisatawan cina dan korea sedang berkembang jumlahnya untuk datang ke KSPN Bali Utara.

Tabel Karaktersitik Asal Wisatawan

ASAL Jumlah Prosentase

Anturan 5 9.6 Australia 1 1.4 Badung 2 2.7 Bakti Segara 1 1.4 Banjar 1 1.4 Banjar Jawa 1 1.4 Banyuasri 3 4.1 Banyuning 1 1.4 Belanda 5 6.8 Denpasar 7 9.6 Dps 3 4.1 Inggris 5 6.8 Italy 2 2.7 Jakarta 9 12.3 Jepang 2 2.7

(24)

Jerman 5 6.9 Kaliuntu 1 1.4 Lovina 1 1.4 Medan 1 1.4 Panji 1 1.4 Pemaron 1 1.4 Prancis 4 5.5 Spanyol 1 1.4 Surabaya 1 1.4 Tabanan 1 1.4 Tukad Mungga 1 1.4 UK 4 5.5 USA 1 1.4 Total 73 100.0

Sumber : Hasil Survey 2016

Gambaran karakteristik umur wisatawan digambarkan secara langsung berdasarkan gambaran umur wisatawan. Berdasarkan hasil survey mayoritas umur wisatawan adalah 25 tahun dengan jumlah 23.2% wisatawan. Dengan kondisi ini, wisatawan yang datang umumnya remaja sehingga membutuhkan atraksi wisata yang lebih menantang dan pola kunjungan yang diatur secara mandiri.

Tabel Karakteristik Umur Wisatawan

UMUR Jumlah Prosentase

19 6 8.2 20 11 15.1 21 2 2.7 22 9 12.3 23 7 9.6 24 2 2.7 25 17 23.3

(25)

27 2 2.7 30 1 1.4 33 2 2.7 35 11 15.1 45 3 4.1 Total 73 100

Sumber : Hasil Survey 2016

4.3. Perkembangan kunjungan wisatawan

Jumlah kunjungan wisatawan ke KSPN Bali Utara tercatat sebanyak 66.685 orang wisatawan pada tahun 2015. Secara umum, wisatawan mancanegara mendominasi kunjungan wisatawan kedaerah ini dibandingkan dengan wisatawan nusantara. Perkembangan wisatawan mancanegara ke daerah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan wisatawan nusantara. Perkembangan wisatawan mancanegara dari tahun 2003 hingga tahun 2015 sebanyak 20,78% dan pertumbuhan wisatawan nusantara sebanyak 4,81%.

Tabel Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan

Tahun Wisman Wisnus Jumlah

2003 12,448 23,559 36,007 2004 10,553 26,441 36,994 2005 9,361 24,555 33,916 2006 4,430 16,792 21,222 2007 9,361 24,555 33,916 2008 18,786 31,764 50,550 2009 20,570 55,446 76,016 2010 22,528 60,498 83,026 2011 20,498 55,448 75,946 2012 31,225 55,305 86,530

(26)

2013 24,632 44,943 69,575

2014 29,924 49,834 79,758

2015 46,035 20,650 66,685

Sumber Data : Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Dan PHRI Kabupaten Buleleng.

4.4. Perilaku Wisatawan (pola kunjungan, lama kunjungan, waktu berkunjung, pola belanja)

Wisatawan yang berkunjung ke KSPN Bali Utara umumnya merupakan wisatawan yang pertama kali datang Bali Utara. Sebanyak 72,6% wisatawan mengatakan bahwa baru pertama kali berkunjung, sementara 16,5% emnyatakan bahwa berkunjung setiap bulan ke KSPN Bali Utara. Banyaknya kunjungan ke KSPN Bali Utara akan menjadi dasar pertimbangan sampai sejauh mana tingkat loyalitas dan prediksi repeuter guess dimasa mendatang. Dalam perkembangannya, meskipun banyak wisatawan yang baru pertama kali berkunjung KSPN Bali Utara, tingkat kunjungan berulang masih cukup tinggi dengan intensitas tahunan dan bulanan. Karaktersitik wisatawan dengan periode berkunjung berulang ini merupakan potensi sebagai sarana promosi perkembangan kegiatan pariwisata di KSPN Bali Utara.

Tabel Jumlah Kunjungan

BANYAKNYA KUNJUNGAN Jumlah Prosentase

Pertama Kali 53 72.6

Satu Kali Setahun 2 2.7

2 – 6 kali setahun 5 6.8

Setiap bulan 12 16.5

Lebih dari 1 kali tiap bulan 1 1.4

Total 73 100

Sumber : Hasil Survey 2016

Lama waktu berkunjung pada sebua daya tarik wisata di KSPN Bali Utara mayoritas selama 1 – 3 jam. Dengan lama waktu berkunjung ini, dapat dikatakan bahwa wisatawan akan memiliki waktu untuk melakukan kegiatan lainnya pada sebuah daya tarik wisata.

(27)

Tabel Waktu Berkunjung

LAMA Jumlah Prosentase

1 – 3 Jam 54 74.0

4 – 6 Jam 0 0

6 – 12 Jam 2 2.8

Sehari 11 15.1

Lebih dari Sehari 6 8.2

Total 73 100

Sumber : Hasil Survey 2016 4.5. Proyeksi Wisatawan

Perhitungan proyeksi wisatawan menggunakan metode eksponensial guna mengetahui pertumbuhan wisatawan yang datang dimasa mendatang. Mengacu kepada tingkat pertumbuhan rata – rata wisatawan total adalah sebanyak 9,13% yang terdiri atas perkembangan wisatawan mancanegara sebanyak 20,78% dan pertumbuhan wisatawan nusantara sebanyak 4,81%, kemudian dihitung proyeksi jumlah kunjungan. Dalam rancangan perencanaan KSPN Bali Utara hingga 2030, ditetapkan tiga periode perhitungan yaitu tahun 2020, tahun 2025 dan tahun 2030. Hasil perhitungan proyeksi wisatawan dijabarkan sebagai berikut :

Pada tahun 2020 diprediksi jumlah kunjungan menjadi 122.482 orang wisatawan dengan tingkat pertumbuhan wisatawan sebesar 12,93%. Jumlah pertumbuhan wisatawan ini diperkirakan mengalamai peningkatan dari 9,13% hingga tahun 2015. Perkiraan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2020 ini diperkirakan meningkat sejalan dengan

(28)

penambahan sejumlah daya tarik wisata yang ada di KSPN Bali Utara hingga tahun 2020.

Jumlah wisatawan pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 246.350 orang wisatawan dengan tingkat pertumbuhan menjadi 13,96%. Peningkatan jumlah pertumbuhan wisatawan diasumsikan terjadi akibat adanya penambahan fasilitas dan daya tarik wisata (pertumbuhan wisatawan dari 12,93% menjadi 13,96%).

Perkiraan jumlah wisatawan yang berkunjung ke KSPN Bali Utara pada tahun 2030 berjumlah 285.514 orang wisatawan dengan tingkat pertumbuhan kunjungan wisatawan menjadi 10,18%. Pertumbuhan kunjungan wisatawan ini mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya akibat adanya optimalisasi daya tarik wisata yang ada pada periode ini.

 

5. Analisis Ekonomi

a. Analisis Cost Benefit Ratio

(29)

Snorkling 18,410 170,000 3,129,642,983

Diving 3,068 800,000 2,454,621,947

Spiritual (vihara) 14,932 250,000 3,733,070,878 Kuliner Barat 74,661 100,000 7,466,141,756 Air Panas Banjar 99,549 25,000 2,488,713,919 Joging and Bycicle Trek

pantai 87,105 40,000 3,484,199,486

Parkir Central Point 62,218 5,000 311,089,240 Parkir Timur Central Point 49,774 5,000 248,871,392

Children Playgound 87,105 -

Arshop 87,105 10,000 871,049,871

Kuliner Kota 111,992 65,000 7,279,488,212 Air Sanih 37,331 30,000 1,119,921,263

Wisata Kota Tua 18,410 -

Pantai Penimbangan 99,549 80,000 7,963,884,539 Eks Pelabuhan 99,549 85,000 8,461,627,323 Pasar Tradisional 49,774 10,000 497,742,784

Pengolahan Wine 9,205 -

Kerajinan Desa Tua 24,546 -

Treking Desa Tua 12,273 -

Pengolahan Agro 18,410 -

Central Point 99,549 -

1,164,514 1,675,000 49,510,065,592

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 20,259 170,000 3,444,088,239

Diving 3,377 800,000 2,701,245,677

(30)

Kuliner Barat 82,163 100,000 8,216,288,935 Air Panas Banjar 109,551 25,000 2,738,762,978 Joging and Bycicle Trek

pantai 95,857 40,000 3,834,268,170

Parkir Central Point 68,469 5,000 342,345,372 Parkir Timur Central Point 54,775 5,000 273,876,298 Children Playgound 95,857 - -

Arshop 95,857 10,000 958,567,042

Kuliner Kota 123,244 65,000 8,010,881,712 Air Sanih 41,081 30,000 1,232,443,340 Wisata Kota Tua 20,259 - -

Pantai Penimbangan 109,551 80,000 8,764,041,531 Eks Pelabuhan 109,551 85,000 9,311,794,127 Pasar Tradisional 54,775 10,000 547,752,596 Pengolahan Wine 10,130 - -

Kerajinan Desa Tua 27,012 - - Treking Desa Tua 13,506 - - Pengolahan Agro 20,259 - -

Central Point 109,551 - -

1,281,516 1,675,000 54,484,500,486

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 22,295 170,000 3,790,126,817

Diving 3,716 800,000 2,972,648,484

(31)

Kuliner Barat 90,418 100,000 9,041,805,806 Air Panas Banjar 120,557 25,000 3,013,935,269 Joging and Bycicle Trek

pantai 105,488 40,000 4,219,509,376

Parkir Central Point 75,348 5,000 376,741,909 Parkir Timur Central Point 60,279 5,000 301,393,527 Children Playgound 105,488 -

Arshop 105,488 10,000 1,054,877,344

Kuliner Kota 135,627 65,000 8,815,760,660 Air Sanih 45,209 30,000 1,356,270,871

Wisata Kota Tua 22,295 -

Pantai Penimbangan 120,557 80,000 9,644,592,859 Eks Pelabuhan 120,557 85,000 10,247,379,913 Pasar Tradisional 60,279 10,000 602,787,054

Pengolahan Wine 11,147 -

Kerajinan Desa Tua 29,726 -

Treking Desa Tua 14,863 -

Pengolahan Agro 22,295 -

Central Point 120,557 -

1,410,274 1,675,000 59,958,732,790

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 24,535 170,000 4,170,933,000

Diving 4,089 800,000 3,271,320,000

(32)

Kuliner Barat 99,503 100,000 9,950,265,000 Air Panas Banjar 132,670 25,000 3,316,755,000 Joging and Bycicle Trek

pantai 116,086 40,000 4,643,457,000

Parkir Central Point 82,919 5,000 414,594,375 Parkir Timur Central Point 66,335 5,000 331,675,500 Children Playgound 116,086 -

Arshop 116,086 10,000 1,160,864,250

Kuliner Kota 149,254 65,000 9,701,508,375 Air Sanih 49,751 30,000 1,492,539,750

Wisata Kota Tua 24,535 -

Pantai Penimbangan 132,670 80,000 10,613,616,000 Eks Pelabuhan 132,670 85,000 11,276,967,000 Pasar Tradisional 66,335 10,000 663,351,000

Pengolahan Wine 12,267 -

Kerajinan Desa Tua 32,713 -

Treking Desa Tua 16,357 -

Pengolahan Agro 24,535 -

Central Point 132,670 -

1,551,969 1,675,000 65,982,978,750

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 27,000 200,000 5,400,000,000

Diving 4,500 900,000 4,050,000,000

Spiritual (vihara) 21,900 300,000 6,570,000,000 Kuliner Barat 109,500 100,000 10,950,000,000

(33)

Air Panas Banjar 146,000 30,000 4,380,000,000 Joging and Bycicle Trek

pantai 127,750 50,000 6,387,500,000

Parkir Central Point 91,250 5,000 456,250,000 Parkir Timur Central Point 73,000 5,000 365,000,000 Children Playgound 127,750 20,000 2,555,000,000

Arshop 127,750 20,000 2,555,000,000

Kuliner Kota 164,250 80,000 13,140,000,000 Air Sanih 54,750 30,000 1,642,500,000 Wisata Kota Tua 27,000 200,000 5,400,000,000 Pantai Penimbangan 146,000 90,000 13,140,000,000 Eks Pelabuhan 146,000 85,000 12,410,000,000 Pasar Tradisional 73,000 10,000 730,000,000 Pengolahan Wine 13,500 5,000 67,500,000 Kerajinan Desa Tua 36,000 500,000 18,000,000,000 Treking Desa Tua 18,000 350,000 6,300,000,000 Pengolahan Agro 27,000 150,000 4,050,000,000 Central Point 146,000 25,000 3,650,000,000

1,707,900 3,155,000 122,198,750,000

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 30,491 200,000 6,098,220,000

Diving 5,082 900,000 4,573,665,000

Spiritual (vihara) 24,732 300,000 7,419,501,000 Kuliner Barat 123,658 100,000 12,365,835,000 Air Panas Banjar 164,878 30,000 4,946,334,000

(34)

Joging and Bycicle Trek

pantai 144,268 50,000 7,213,403,750

Parkir Central Point 103,049 5,000 515,243,125 Parkir Timur Central Point 82,439 5,000 412,194,500 Children Playgound 144,268 20,000 2,885,361,500

Arshop 144,268 20,000 2,885,361,500

Kuliner Kota 185,488 80,000 14,839,002,000 Air Sanih 61,829 30,000 1,854,875,250 Wisata Kota Tua 30,491 200,000 6,098,220,000 Pantai Penimbangan 164,878 90,000 14,839,002,000 Eks Pelabuhan 164,878 85,000 14,014,613,000 Pasar Tradisional 82,439 10,000 824,389,000 Pengolahan Wine 15,246 5,000 76,227,750 Kerajinan Desa Tua 40,655 500,000 20,327,400,000 Treking Desa Tua 20,327 350,000 7,114,590,000 Pengolahan Agro 30,491 150,000 4,573,665,000 Central Point 164,878 25,000 4,121,945,000

1,928,731 3,155,000 137,999,048,375

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 34,434 200,000 6,886,719,846

Diving 5,739 900,000 5,165,039,885

Spiritual (vihara) 27,929 300,000 8,378,842,479 Kuliner Barat 139,647 100,000 13,964,737,466 Air Panas Banjar 186,196 30,000 5,585,894,986 Joging and Bycicle Trek 162,922 50,000 8,146,096,855

(35)

pantai

Parkir Central Point 116,373 5,000 581,864,061 Parkir Timur Central Point 93,098 5,000 465,491,249 Children Playgound 162,922 20,000 3,258,438,742

Arshop 162,922 20,000 3,258,438,742

Kuliner Kota 209,471 80,000 16,757,684,959 Air Sanih 69,824 30,000 2,094,710,620 Wisata Kota Tua 34,434 200,000 6,886,719,846 Pantai Penimbangan 186,196 90,000 16,757,684,959 Eks Pelabuhan 186,196 85,000 15,826,702,461 Pasar Tradisional 93,098 10,000 930,982,498 Pengolahan Wine 17,217 5,000 86,083,998 Kerajinan Desa Tua 45,911 500,000 22,955,732,820 Treking Desa Tua 22,956 350,000 8,034,506,487 Pengolahan Agro 34,434 150,000 5,165,039,885 Central Point 186,196 25,000 4,654,912,489

2,178,116 3,155,000 155,842,325,330

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 38,886 200,000 7,777,172,722

Diving 6,481 900,000 5,832,879,542

Spiritual (vihara) 31,541 300,000 9,462,226,812 Kuliner Barat 157,704 100,000 15,770,378,020 Air Panas Banjar 210,272 30,000 6,308,151,208 Joging and Bycicle Trek

(36)

Parkir Central Point 131,420 5,000 657,099,084 Parkir Timur Central Point 105,136 5,000 525,679,267 Children Playgound 183,988 20,000 3,679,754,871

Arshop 183,988 20,000 3,679,754,871

Kuliner Kota 236,556 80,000 18,924,453,624 Air Sanih 78,852 30,000 2,365,556,703 Wisata Kota Tua 38,886 200,000 7,777,172,722 Pantai Penimbangan 210,272 90,000 18,924,453,624 Eks Pelabuhan 210,272 85,000 17,873,095,089 Pasar Tradisional 105,136 10,000 1,051,358,535 Pengolahan Wine 19,443 5,000 97,214,659 Kerajinan Desa Tua 51,848 500,000 25,923,909,074 Treking Desa Tua 25,924 350,000 9,073,368,176 Pengolahan Agro 38,886 150,000 5,832,879,542 Central Point 210,272 25,000 5,256,792,673

2,459,747 3,155,000 175,992,737,995

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 43,914 200,000 8,782,761,155

Diving 7,319 900,000 6,587,070,866

Spiritual (vihara) 35,619 300,000 10,685,692,739 Kuliner Barat 178,095 100,000 17,809,487,898 Air Panas Banjar 237,460 30,000 7,123,795,159 Joging and Bycicle Trek

(37)

Parkir Central Point 148,412 5,000 742,061,996 Parkir Timur Central Point 118,730 5,000 593,649,597 Children Playgound 207,777 20,000 4,155,547,176

Arshop 207,777 20,000 4,155,547,176

Kuliner Kota 267,142 80,000 21,371,385,477 Air Sanih 89,047 30,000 2,671,423,185 Wisata Kota Tua 43,914 200,000 8,782,761,155 Pantai Penimbangan 237,460 90,000 21,371,385,477 Eks Pelabuhan 237,460 85,000 20,184,086,284 Pasar Tradisional 118,730 10,000 1,187,299,193 Pengolahan Wine 21,957 5,000 109,784,514 Kerajinan Desa Tua 58,552 500,000 29,275,870,517 Treking Desa Tua 29,276 350,000 10,246,554,681 Pengolahan Agro 43,914 150,000 6,587,070,866 Central Point 237,460 25,000 5,936,495,966

2,777,792 3,155,000 198,748,599,018

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 50,044 240,000 12,010,601,535

Diving 8,341 1,080,000 9,007,951,151

Spiritual (vihara) 40,591 360,000 14,612,898,534 Kuliner Barat 202,957 120,000 24,354,830,890 Air Panas Banjar 270,609 36,000 9,741,932,356 Joging and Bycicle Trek

(38)

Parkir Central Point 169,131 6,000 1,014,784,620 Parkir Timur Central Point 135,305 6,000 811,827,696 Children Playgound 236,783 24,000 5,682,793,874

Arshop 236,783 24,000 5,682,793,874

Kuliner Kota 304,435 96,000 29,225,797,068 Air Sanih 101,478 36,000 3,653,224,633 Wisata Kota Tua 50,044 240,000 12,010,601,535 Pantai Penimbangan 270,609 108,000 29,225,797,068 Eks Pelabuhan 270,609 102,000 27,602,141,675 Pasar Tradisional 135,305 12,000 1,623,655,393 Pengolahan Wine 25,022 6,000 150,132,519 Kerajinan Desa Tua 66,726 600,000 40,035,338,449 Treking Desa Tua 33,363 420,000 14,012,368,457 Pengolahan Agro 50,044 180,000 9,007,951,151 Central Point 270,609 30,000 8,118,276,963

3,165,572 3,786,000 271,792,684,129

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah

Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 57,030 240,000 13,687,281,509

Diving 9,505 1,080,000 10,265,461,132

Spiritual (vihara) 46,258 360,000 16,652,859,169 Kuliner Barat 231,290 120,000 27,754,765,282 Air Panas Banjar 308,386 36,000 11,101,906,113 Joging and Bycicle Trek 269,838 60,000 16,190,279,748

(39)

pantai

Parkir Central Point 192,741 6,000 1,156,448,553 Parkir Timur Central Point 154,193 6,000 925,158,843 Children Playgound 269,838 24,000 6,476,111,899

Arshop 269,838 24,000 6,476,111,899

Kuliner Kota 346,935 96,000 33,305,718,339 Air Sanih 115,645 36,000 4,163,214,792 Wisata Kota Tua 57,030 240,000 13,687,281,509 Pantai Penimbangan 308,386 108,000 33,305,718,339 Eks Pelabuhan 308,386 102,000 31,455,400,653 Pasar Tradisional 154,193 12,000 1,850,317,685 Pengolahan Wine 28,515 6,000 171,091,019 Kerajinan Desa Tua 76,040 600,000 45,624,271,697 Treking Desa Tua 38,020 420,000 15,968,495,094 Pengolahan Agro 57,030 180,000 10,265,461,132 Central Point 308,386 30,000 9,251,588,427

3,607,486 3,786,000 309,734,942,833

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah

Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 64,992 240,000 15,598,026,008 Diving 10,832 1,080,000 11,698,519,506 Spiritual (vihara) 52,716 360,000 18,977,598,309 Kuliner Barat 263,578 120,000 31,629,330,516 Air Panas Banjar 351,437 36,000 12,651,732,206 Joging and Bycicle Trek 307,507 60,000 18,450,442,801

(40)

pantai

Parkir Central Point 219,648 6,000 1,317,888,771 Parkir Timur Central Point 175,719 6,000 1,054,311,017 Children Playgound 307,507 24,000 7,380,177,120

Arshop 307,507 24,000 7,380,177,120

Kuliner Kota 395,367 96,000 37,955,196,619 Air Sanih 131,789 36,000 4,744,399,577 Wisata Kota Tua 64,992 240,000 15,598,026,008 Pantai Penimbangan 351,437 108,000 37,955,196,619 Eks Pelabuhan 351,437 102,000 35,846,574,584 Pasar Tradisional 175,719 12,000 2,108,622,034 Pengolahan Wine 32,496 6,000 194,975,325 Kerajinan Desa Tua 86,656 600,000 51,993,420,026 Treking Desa Tua 43,328 420,000 18,197,697,009 Pengolahan Agro 64,992 180,000 11,698,519,506 Central Point 351,437 30,000 10,543,110,172

4,111,091 3,786,000 352,973,940,853

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah

Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 74,065 240,000 17,775,510,438 Diving 12,344 1,080,000 13,331,632,829 Spiritual (vihara) 60,075 360,000 21,626,871,033 Kuliner Barat 300,373 120,000 36,044,785,056 Air Panas Banjar 400,498 36,000 14,417,914,022 Joging and Bycicle Trek

(41)

Parkir Central Point 250,311 6,000 1,501,866,044 Parkir Timur Central Point 200,249 6,000 1,201,492,835 Children Playgound 350,435 24,000 8,410,449,846

Arshop 350,435 24,000 8,410,449,846

Kuliner Kota 450,560 96,000 43,253,742,067 Air Sanih 150,187 36,000 5,406,717,758 Wisata Kota Tua 74,065 240,000 17,775,510,438 Pantai Penimbangan 400,498 108,000 43,253,742,067 Eks Pelabuhan 400,498 102,000 40,850,756,396 Pasar Tradisional 200,249 12,000 2,402,985,670 Pengolahan Wine 37,032 6,000 222,193,880 Kerajinan Desa Tua 98,753 600,000 59,251,701,461 Treking Desa Tua 49,376 420,000 20,738,095,511 Pengolahan Agro 74,065 180,000 13,331,632,829 Central Point 400,498 30,000 12,014,928,352

4,684,999 3,786,000 402,249,102,996

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah

Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 84,404 240,000 20,256,971,696 Diving 14,067 1,080,000 15,192,728,772 Spiritual (vihara) 68,461 360,000 24,645,982,230 Kuliner Barat 342,305 120,000 41,076,637,049 Air Panas Banjar 456,407 36,000 16,430,654,820 Joging and Bycicle Trek

(42)

Parkir Central Point 285,254 6,000 1,711,526,544 Parkir Timur Central Point 228,204 6,000 1,369,221,235 Children Playgound 399,356 24,000 9,584,548,645

Arshop 399,356 24,000 9,584,548,645

Kuliner Kota 513,458 96,000 49,291,964,459 Air Sanih 171,153 36,000 6,161,495,557 Wisata Kota Tua 84,404 240,000 20,256,971,696 Pantai Penimbangan 456,407 108,000 49,291,964,459 Eks Pelabuhan 456,407 102,000 46,553,521,989 Pasar Tradisional 228,204 12,000 2,738,442,470 Pengolahan Wine 42,202 6,000 253,212,146 Kerajinan Desa Tua 112,539 600,000 67,523,238,985 Treking Desa Tua 56,269 420,000 23,633,133,645 Pengolahan Agro 84,404 180,000 15,192,728,772 Central Point 456,407 30,000 13,692,212,350

5,339,025 3,786,000 458,403,077,774

Sumber : Hasil Analisis 2016

Daya Tarik Wisata Jumlah

Kunjungan Retribusi Total Pendapatan

Snorkling 92,996 288,000 26,782,957,697 Diving 15,499 1,296,000 20,087,218,273 Spiritual (vihara) 75,430 432,000 32,585,931,865 Kuliner Barat 377,152 144,000 54,309,886,441 Air Panas Banjar 502,869 43,200 21,723,954,576 Joging and Bycicle Trek

(43)

Parkir Central Point 314,293 7,200 2,262,911,935 Parkir Timur Central Point 251,435 7,200 1,810,329,548 Children Playgound 440,011 28,800 12,672,306,836

Arshop 440,011 28,800 12,672,306,836

Kuliner Kota 565,728 115,200 65,171,863,729 Air Sanih 188,576 43,200 8,146,482,966 Wisata Kota Tua 92,996 288,000 26,782,957,697 Pantai Penimbangan 502,869 129,600 65,171,863,729 Eks Pelabuhan 502,869 122,400 61,551,204,633 Pasar Tradisional 251,435 14,400 3,620,659,096 Pengolahan Wine 46,498 7,200 334,786,971 Kerajinan Desa Tua 123,995 720,000 89,276,525,657 Treking Desa Tua 61,998 504,000 31,246,783,980 Pengolahan Agro 92,996 216,000 20,087,218,273 Central Point 502,869 36,000 18,103,295,480

5,882,538 4,543,200 606,082,213,310

(44)

b. Analisis Investasi Ekonomi

TAHUN PROYEKSI 2020 – Snorkling, diving, spiritual (vihara), Kuliner

Waktu kunjungan rata – rata 2,6 hari

Tingkat pengeluaran rata – rata $179 per hari

TAHUN PROYEKSI 2025 – Dermaga yacht, panggung budaya, glass tunnel

Waktu kunjungan rata – rata 4,6 hari

Tingkat pengeluaran rata – rata $215 per hari

TAHUN PROYEKSI 2025 – Wisata Desa Tua, Spa Air Panas Banjar, Treking Vihara –

Air Panas Banjar

Waktu kunjungan rata – rata 5,5 hari

(45)
(46)

 

Gambar

Tabel : Sebaran daya tarik Wisata di KSPN Bali Utara
Tabel Daya Tarik Wisata di Kabupaten Buleleng
Tabel Mekanisme penentuan Deliniasi
Tabel Jumlah Hotel Berbintang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu lima aspek bauran pemasaran meliputi product, price, place, promotion, dan process, serta penggunaan body lotion merek

Aspek masalah selanjutnya adalah kesehatan (KES). Hasil dari wawancara dengan guru BK dan pengurus pondok untuk mengkroscek antara DCM dengan masalah

Hukum Newton kedua adalah dasar untuk meneliti gerak sistem, pada Gambar 2.10 perubahan bentuk pegas pada posisi kesetimbangan adalah Δ dan gaya pegas kΔ adalah

Berdasarkan asumsi bahwa kernel penundaan terdistribusi adalah besar dan rata-rata penundaanya kecil, pertama diinvestigasi eksistensi solusi gelombang soliter

Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak (termasuk anak berkebutuhan khusus)

 Peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan logistik kebencanaan PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH DAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN Pemenuhan infrastruktur pelayanan

1) Audit dititikberatkan pada obyek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki. Sesuai dengan tujuan audit manajemen, yaitu menciptakan perbaikan terhadap

Berdasarkan ketentuan batang tubuh Pasal 5 Ayat (1) dan Penjelasan Pasal 5 Ayat (1) tersebut dapat dianalisis bahwa Penjelasan Pasal 5 Ayat (1) telah bertentangan