• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

A. PENGERTIAN

Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif yang terus-menerus dimana seorang individu tidak melihat ada alternative atau tersedia pilihan untuk memecahkan masalah-masalah atau untuk mencapai apa yang diinginkan dan tidak dapat menggerakkan energinya sendiri untuk menetapkan tujuan.

Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Kubler-Rosa, 1969).

Penyakit terminal adalah suatu penyakit yag tidak bisa disembuhkan lagi. Kematian adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau mengikuti priode sakit yang panjang . Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi selalu menunggu yang tua.

B. GEJALA DAN TANDA 1. Data mayor

Mengekspresikan apatis yang mendalam, yang berlebih-lebihan dalam berespon terhadap suatu situasi yang dirasa tidak mungkin tanpa jalan keluar (jelas atau tersembunyi). Contoh pengekspresian adalah :

a. “sebaiknya mungkin saya menyerah saja karena saya tidak dapat membuat sesuatu menjadi lebih baik”.

b. “masa depan saya tampaknya sangat kacau”

c. “Saya tidak pernah mendapat keberuntungan, jadi mengapa saya harus hidup di masa mendatang.

(2)

a. Respon-respon terhadap stimuli melambat b. Kurang berenergi

Emosional

Orang yang putusasa sering mempunyai kesukaran mengalami perasaan-perasaan tetapi dapat merasakan :

a. Tidak dapat mencari kemujuran, keberuntungan atau kemurahan hati dari Tuhan

b. Kurang mempunyai arti dan tujuan dalam hidup c. Kosong atau hampa

d. Tidak berdaya e. Inkompeten f. Terjebak

Individu menunjukkan :

a. Pasif, kurang mempunyai keterlibatan dan perawatan b. Penurunan afek

c. Kurang mempunyai ambisi, inisiatif, dan minat “kompleks menyerah-pasrah”

d. Tidak mampu menyelesaikan apapun e. Kerusakan hubungan interpersonal f. Proses berpikir lambat

g. Tidak bertanggung jawab untuk keputusan hidup sendiri Kognitif

a. Penurunan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan mengambil keputusan.

b. Menghadapi masa lalu dan masa yang akan datang, tidak disini dan sekarang.

c. Berpikiran kaku “ya atau tidak sama sekali”. d. Kurang kemampuan imajinasi dan berkeinginan.

e. Tidak mampu mengidentifikasi dan atau menyelesaikan sasaran dan tujuan yang diinginkan.

f. Tidak mampu membuat rencana, mengorganisasi, atau membuat keputusan.

g. Tidak mampu untuk mengenali sumber-sumber harapan. h. Pikiran bunuh diri.

2. Data minor Fisiologi

a. Anoreksia

(3)

Emosional

Individu merasakan:

a. Ada sumbatan dalam tenggorokan

b. Tidak bersemangat dengan diri dan orang lain c. “sudah sampai pada batasnya”

d. Tegang, merasa tidak karuan

e. Kehilangan penghargaan dari peran dan hubungan sesama f. Rentan

Individu memperlihatkan:

a. Kontak mata buruk, memalingkan wajah dari pembicara, mengangkat bahu dalam berespon dengan pembicara.

b. Apatis (penurunan respon terhadap stimuli interpal dan eksternal). c. Patah semangat

d. Menghela nafas

e. Menarik diri dari lingkungan sosial

f. Kurang terlibat dalam perawatan diri (mungkin kooperatif dalam asuhan keperawatan tetapi hanya memberi sedikit bantuan pada dirinya).

g. Regresi h. Pasrah i. Depresi j. Marah k. Destruktif Kognitif

a. Penurunan kemampuan untuk mengintegrasikan informasi yang diterima b. Kehilangan persepsi waktu untuk masa lau, sekarang, dan masa yang akan

datang.

c. Penurunan kemampuan untuk mengingat masa lalu. d. Bingung

e. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan efektif. f. Penyimpangan persepsi dan asosiasi pikir.

(4)

C. POHON MALSALAH

MASUKNYA PATOGEN DALAM TUBUH

PERADANGAN INFEKSI D. Perubahan Emosional Perubahan Fisiologis Perubahan kognitif Harga diri rendah Penyakit akut Kondisi terminal Berduka Ansietas Pasien bertanya-tanya Pasien kurang Informasi Harapan Untuk Hidup menurun Penyakit kronis Pertahanan tubuh menurun

(5)

D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Untuk mengkaji pemenuhan kebutuhan pasien menjelang ajal. Jenis pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan yaitu :

1. Pemeriksaan Tonus Otot

Kehilangan tonus otot ditandai dengan:

a. Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.

b. Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek menelan. c. Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai: nausea, muntah, perut

kembung, obstipasi, dsbg.

d. Penurunan control spinkter urinari dan rectal. e. Gerakan tubuh yang terbatas.

2. Pemeriksaan Sirkulasi

Kelabatan dalam sirkulasi ditandai dengan: a. Kemunduran dalam sensasi.

b. Cyanosis pada daerah ekstermitas.

c. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan hidung.

3. Pemeriksaan tanda-tanda vital

Perubahan-perubahan tanda vital yaitu : a. Nadi lambat dan lemah.

b. Tekanan darah turun.

c. Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur. 4. Pemeriksaan Sensoria

Gangguan-gangguan sensoria : a. Penglihatan kabur.

(6)

E. PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada pasien menjelang ajal adalah penatalaksanaan medis non farmakologi, contohnya:

1. Memberi dukungan dan mengembalikan control diri pasien dengan cara mengatur tempat perawatan, mengatur kunjungan, jadwal aktivitas, dan penggunaan sumber pelayanan kesehatan.

2. Membantu pasien mengatasi kesepian, depresi, dan rasa takut dengan cara meminta keluarga pasien untuk selalu menemani pasien.

3. Membantu pasien mempertahankan harapan yang dimiliki.

4. Membantu pasien mempertahankan rasa aman, percaya diri, dan harga diri. 5. Membantu pasien menerima kenyataan.

6. Memberi dukungan spiritual dengan memfasilitasi kegiatan spiritual pasien. F. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Data Subjektif Dan Objektif : 1. Identitas

a. Identitas pasien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama ,alamat, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk rumah sakit, no CM , diagnose medis, sumber biaya

b. Identitas penanggungjawab pasien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, alamat, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk rumah sakit, sumber biaya, hubungan dengan pasien.

2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Berisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarang b. Riwayat kesehatan dahulu

Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit dengan penyakit yang sama

c. Riwayat kesehatan keluarga

Apakah anggota keluarga pernah menderita penyakit yang sama dengan klien 3. Pemeriksaan fisik

(7)

Perubahan fisik saat kematian mendekat 1. Pasien kurang rensponsif

2. Fungsi tubuh melambat

3. Pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja 4. Rahang cendrung jatuh

5. Pernafasan tidak teratur dan dangkal

6. Sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan melemah 7. Kulit pucat

8. Mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya G. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Ketakutan, faktor yang berhubungan: ketidakberdayaan ,ancaman nyata terhadap kesejahteraan diri, kemungkinan diketahui orang lain,kemungkinan mati.

b. Intoleran aktivitas faktor yang berhubungan : keletihan , kelemahan,efek samping obat ,demam, mal ntrisi,gangguan pertukaran gas,(sekunder akibat infeksi paru dan keganasan).

c. Keputusasaan , faktora yang berhubungan : penuruan kondisi fisik,prognosi yang buruk.

d. Harga diri rendah (kronis,situasional) faktor yang berhubungan : penyakit kronis ,krisis situasi.

e. Persepsi/sensori(pendengaran/pengelihatan) gangguan faktor yang berhubungan : penurunan pendengaran sekunder akibat pengobatan,kehilangan pengelihatan yang berhubungan dengan infeksi CMV.

f. Ansietas/ ketakutan (individu , keluarga ) yang berhubungan diperkirakan dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan kematian dan efek negatif pada pada gaya hidup.

g. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan keluarga,takut akan hasil ( kematian ) dengan lingkungnnya penuh dengan stres ( tempat perawatan )

h. Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari system pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian

i. Insomnia , faktor yang berhubungan dengan: nyeri ,berkeringat pada malam hari , program pengobatan , ansietas ,depresi, putus obat(heroin ,kokain).

j. Isolasi sosial faktor yang berhubungan : stigma ,ketakutan pribadi terhadap penularan HIV,moral budaya dan agama ,penampilan fisik ,harga diri rendah (kronik,situasional) dan citra tubuh , gangguan.

(8)

H. INTERVENSI Tujuan :

1. Membantu klien untuk hidup lebih nyaman dan sepenuhnya sampai meninggal.

2. Membantu keluarga member support pada klien

3. Membantu klien dan keluarga untuk menerima perhatian Intervensi dan Rasional :

1. Fase denial

a. Mempergunankan teknik komunikasi listening. Rasional : untuk memberikan kesempatan pasien menyampaikan keluhannya. b. Mempergunankan teknik komunikasi Sient. Rasional :

mengkomunikasikan minat perawat pada klien secara non verbal c. Broad opening. Rasional : mengkomunikasikan topic/pikiran yang

sedang dipikirkan klien

d. Beri kenyamanan emosional. Rasional : memberikan sentuhan dan ciptakan suasana tenang

e. Menganjurkan klien untuk tetap dalam pertahanan dengan tidak menghindar dari situasi sesungguhnya.

2. Fase Anger

a. Mempergunankan teknik komunikasi listening. Rasional : untuk memberikan kesempatan pasien menyampaikan keluhannya

b. Membiarkan klien untuk mengekspresikan keinginan,menggambarkan apa yang akan dan sedang terjadi pada mereka.

c. Beri perhatian dan lingkungan yang nyaman dan cegah injuri. 3. Fase berganing

a. Focusing. Rasional : mengembangkan topic tertentu.

b. Sharing perception. Rasionalnya meluruskan kerancuan dalam berkomunikasi.

c. Ajarkan klien agar dapat membuat keputusan dalam hidupnya yang bermakna

d. Dengarkan klien pada saat bercerita tentang hidupnya. 4. Fase Depresi

a. Perlakukan klien dengan sabar ,penuh perhatian dan tetap realitas b. Kaji pikiran dan perasaan serta persepsi klien jika ada asal pengertian

harusnya diklarifikasi 5. Fase acceptance

a. Mempergunakan teknik komunikasi informing. Rasional : memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakitnya bagi klien

b. Mempergunakan teknik komunikasi broad opening. Rasional : mengomunikasikan tentang harapan-harapan pasien

c. Focusing. Rasional : mengembangkan topic tertentu.

d. Bina hubungan saling percaya. Rasional : untuk mempererat hubungan dengan pasien

(9)

e. Pertahankan hubungan klien dengan orang-orang terdekat. KRITERIA HASIL

1. Jangka Pendek Individu akan:

a. Memecahkan penderitaan secara terbuka dan konstruktif dengan orang lain. b. Mengenang dan meninjau kembali kehidupan secara positif.

c. Mempertimbangkan nilai-nilai dan arti kehidupan.

d. Mengekspresikan perasaan-perasaan yang optimis tentang yang ada sekarang. e. Mengekspresikan perasaan tentang hubungan yang positif dengan orang

terdekat.

f. Mengekspresikan percaya diri dengan hasil yang diinginkan. g. Mengekspresikan percaya diri dengan diri sendiri dan orang lain. h. Mengungkapkan tujuan-tujuan yang realistis.

2. Jangka Panjang Individu akan:

a. Memperlihatkan suatu peningkatan dalam tingkat energi seperti dibuktikan dengan aktivitas.

b. Mengekspresikan harapan yang positif tentang rasa yang akan datang.

c. Memperlihatkan inisiatif, tujuan dari, dan autonomi dalam pengambilan keputusan dan aktivitas.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Capernito,Lynda Juall.2007.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10.Jakarta :ECG

Nancy R.ahern & Judith M.Wilkinson.2011.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.Jakarta:ECG.

Kircher & Callanan.2003.Near Death Experiences and DeathAwareness in the Terminally.Jakarta:ECG

Alimul,Hidayat A . Aziz.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika

Referensi

Dokumen terkait

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan bekerjasama dengan SMAN 3 Penajam Paser Utara melakukan kerjasama pembinaan guru-guru di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Penajam Paser

[r]

Skripsi Nisa Nur Amalia, 2007, Efektivitas Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif dalam Pencapaian Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Nurul Huda NU

Select the same standard clinical technique (typically 120 kVp and 200 mAs), acquire a single axial slice of 5 mm thickness, and ensure that the reconstruction algorithm is the

Standar Kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan,

DOKTER SPESIALIS KULIT UNTUK RAWAT JALAN YANG KERJASAMA DENGAN ALLIANZ :3. Ade

bermaksud untuk menerapkan konsep CIA dalam fitur pengelolaan hak akses di dalam aplikasi koperasi Pada Mukti dengan harapan bisa menjadikan salah satu cara

PT Pegadaian (Persero) adalah merupakan sebuah lembaga keuangan formal yang didirikan pihak pemerintah dalam upaya memberikan pelayanan kepada publik berupa penyediaan dana