• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dihindarkan dalam dunia industri yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dihindarkan dalam dunia industri yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam dunia industri yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat di bidang komunikasi, informasi dan teknologi. Perubahan yang terjadi disebabkan oleh kebutuhan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan bersaing (Hansen & Mowen, 2004).

Era globalisasi menjadi penyebab semakin tingginya tingkat persaingan antar perusahaan. Selain itu, semakin banyak usaha baru dalam bidang yang sama juga menjadi pemicu tingginya persaingan antar perusahaan. Salah satunya yaitu persaingan antar perusahaan jasa (Kurniawan, 2012). Jasa adalah tugas atau kegiatan yang dilakukan untuk pelanggan atau kegiatan yang dilakukan pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga memproduksi menggunakan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan masukan modal (Hansen dan Mowen, 2004:43).

Pada perusahaan jasa, biasanya hanya membutuhkan jalur dari pekerjaan dalam prosesnya (pekerjaan yang belum terselesaikan). Akuntansi yang seperti itu, dapat diterima karena perusahaan jasa pada umumnya tidak dapat digudangkan, biaya pekerjaan yang telah selesai pada umumya dimasukan segera ke laporan laba rugi

(2)

untuk dapat disepadankan dengan pendapatan jasa daripada dimasukan kedalam neraca sebagai akun Persediaan Barang Jadi (Mulyadi, 2009:47).

Dalam kondisi persaingan perusahaan jasa harus memiliki berbagai macam strategi dalam menghadapi kondisi seperti ini untuk mencapai tujuan perusahaannya. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan efisiensi biaya sehingga dapat tetap bersaing dalam pasar (Kurniawan, 2012). Strategi adalah rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Tiap organisasi memiliki strategi yang berbeda-beda, dan pengendalian harus disesuaikan dengan syarat strategi spesifik (Anthony dan Govindarajan, 2005:60). Dengan demikian, strategi disusun berdasarkan tujuan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:60-61) tujuan perusahaan ditentukan oleh pemimpin manajemen puncak (chief executive officer--CEO) perusahaan yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para manajer senior lainnya, dan biasanya kemudian diratifikasi oleh dewan direksi. Pada umumnya tujuan utama perusahaan adalah profit oriented yaitu menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Ukuran yang seringkali dipakai untuk menilai sukses tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah laba yang diperoleh perusahaan. Sedangkan laba terutama dipengaruhi oleh tiga faktor : harga jual produk, biaya produk dan volume penjualan (Mulyadi, 2009:71). Laba tersebut diharapkan terus meningkat untuk setiap periode. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

(3)

Persaingan yang semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan sesuai dengan konsep going concern. Going concern (kelangsungan hidup) perusahaan adalah kemampuan entitas menjalankan terus operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggung jawab serta aktivitas-aktivitasnya Oleh karena itu untuk menjamin kelangsungan hidupnya, perusahaan melaksanakan berbagai kebijakan untuk mencapai tujuan utamanya (Belkaoui, 2006:271).

Mengingat pentingnya masa depan perusahaan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk terus berkembang memerlukan adanya suatu perencanaan yang matang dan pengendalian yang efektif terhadap biaya yang akan dikeluarkan dalam kegiatan operasionalnya. Pentingnya pengendalian biaya yang efektif dalam kegiatan operasionalnya membantu perusahaan dalam menganalisis varians biaya operasional yang terjadi (Watania, 2013).

Perusahaan harus dapat menghadapi dan memenangkan persaingan, karena itu tugas perusahaan bukan sekedar memproduksi dan memasarkan produknya, namun mempertimbangkan besar kecilnya biaya yang akan terjadi agar biayanya efisien dan efektif. Penekanan terhadap biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat mengakibatkan rendahnya biaya produksi sehingga biaya lebih efisien dan efektif (Mursyidi, 2008:15).

Mulyadi (2009:47) menjelaskan mengenai pengendalian biaya, manajemen telah menetapkan sebelumnya taksiran biaya atau biaya yang seharusnya dikeluarkan

(4)

untuk kegiatan tertentu. Manajemen merupakan salah satu kunci sukses dari tercapainya tujuan perusahaan.

Fungsi manajemen yang terutama dalam menciptakan sistem pengendalian yang baik adalah fungsi perencanaan (P) dan fungsi pengendalian (C). Fungsi perencanaan berhubungan dengan kegiatan perusahaan di masa datang. Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang sebagai alat pengkoordinasian kegiatan-kegiatan dari seluruh bagian yang ada dalam perusahaan (Munandar, 2001 : 1-4 ). Fungsi pengendalian berhubungan dengan pengarahan kegiatan perusahaan sehingga berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kedua fungsi ini saling berkaitan dan saling menunjang, karena pengendalian yang efektif dapat dilaksanakan jika terdapat perencanaan yang baik.

Dalam dunia usaha yang semakin berkembang ini, untuk mendapatkan keuntungan yang optimal diperlukan pengendalian terhadap biaya produksi. Hal tersebut perlu dilakukan agar biaya produksi yang digunakan dapat seefisien mungkin. Salah satu metode yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian terhadap biaya produksi yaitu dengan menetapkan biaya standar. Menurut Mulyadi (2009:387) biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efesiensi, dan faktor-faktor lain tertentu. Penetapan biaya standar dapat memberikan pedoman untuk mengetahui biaya yang seharusnya terjadi dalam proses produksi. Proses produksi yang dilaksanakan menjadi faktor penting karena berpengaruh terhadap biaya

(5)

produksi bagi perusahaan, baik itu perusahaan yang berskala besar maupun perusahaan berskala kecil dan menengah.

Mursyidi (2008:250) menyatakan sistem biaya standar dalam suatu perencanaan dan pengendalian dapat digunakan sebagai bahan pijakan dalam pengambilan keputusan mengenai biaya dan perencanaan laba. Salah satu manfaat dari biaya standar sebagai pengendalian biaya dan sebagai dasar untuk melakukan kontrak dan penetapan harga. Hal ini dilakukan pula oleh PT. PLN yang menggunakan biaya standar sebagai suatu alat pengendalian biaya dan juga dasar untuk melakukan kontrak dan penetapan harga.

PT. PLN (Persero) (PLN) adalah Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia yang bergerak dalam bidang penyediaan tenaga listrik yang meliputi pembangkitan, transmisi dan distribusi, serta infrastruktur terkait. Dalam menjalankan usahanya, PT. PLN mengundang perusahaan yang didirikan di Indonesia yang mempunyai ijin usaha yang berlaku dalam industri dan suplai terkait ketenagalistrikan, untuk bekerjasama sebagai penyedia barang dan/atau jasa potensial pada kontrak/proyek ketenagalistrikan. Hal tersbut dimaksudkan untuk mengidentifikasi pabrikan peralatan, penyedia jasa, maupun penyedia lainnya yang sesuai untuk:

 Pengadaan barang seperti power system dan spareparts, atau barang habis pakai utama seperti chemical, gases, limestone, fuel oil atau lube oil.

(6)

 Jasa pada pusat pembangkit dan jalur transmisi seperti survey, civil works, mechanical works, electrical works, instrument and control works, construction, installation, commissioning, tuning and calibration, testing, quality surveillance, environmental survey, security, operation, maintenance, overhaul, and repair.

 Bengkel komponen sistem tenaga listrik atau jasa perawatan pabrik (power system component workshop or factory maintenance services)

 Transportir alat berat.

 Pembeli limbah abu, gypsum, logam bekas dan minyak/pelumas bekas. (http://www.pln.co.id/ipp/).

Menurut Ngurah Adnyana yang diakses dari situs www.pln.co.id, 22 Maret 2013 , untuk tercapainya perbaikan kinerja PLN, subsidi listrik juga diharapkan dapat terus ditekankan dan rasio elektrifikasi nasional meningkat. Sebagai catatan, subsidi listrik tahun ini ditetapkan Rp 80,9 triliun. Angka ini 16 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan subsidi 2004 yang hanya Rp 4,9 triliun. Yang menjadi tantangan buat PT.PLN adalah melakukan efisiensi operasi pada biaya bahan bakar dan biaya diluar bahan bakar (non-fuel).

Untuk biaya bahan bakar, yang harus diefisiensikan adalah: pertama, menigkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar (heat rate/tara kalor dan SFC -- Specific Fuel Consumption) pada pengoperasian pembangkit. Ini yang paling besar dampaknya pada penghematan biaya bahan bakar. Kedua, mengoptimalkan peran

(7)

pembangkit non BBM yang baru beroperasi untuk mensubtitusi pembangkit BBM exiting sehingga peran BBM dalam pembangkitan tenaga listrik semakin kecil. Tahun 2012 Jawa Bali bisa menurunkan pemakaian BBM sebesar 3,8 juta kilo liter (KL) dari 5,8 juta KL (2011) menjadi hanya 2 juta KL (2012) karena beroperasinya pembangkit-pembangkit baru eks proyek 10.000 MW di Jawa.

Efisiensi biaya non-fuel adalah pada pengoperasian jaringan transmisi & gardu induk, dan jaringan distribusi. Peningkatan efisiensi biaya non-fuel lainnya meliputi biaya pengadaan barang dengan meningkatkan efisiensi pengadaan barang/procurement baik untuk material pembangkit (spare part), material transmisi, distribusi, dan material lainnya yang dilakukan melalui e-proc, joint-proc yang telah dilakukan bebebrapa tahu kebelakang ini.

Menurut Perusahaan Listrik Negara (2011) yang diakses dari www.pln.co.id, adapun persyaratan menjadi vendor PT. PLN sebagai berikut:

1. Memiliki Data Perusahaan (Nama, Status, Alamat, dll) 2. Memiliki Ijin Usaha dan NPWP

3. Memiliki Landasan Hukum Pendirian Perusahaan 4. Memiliki Pengurus Perusahaan

5. Memiliki Data Keuangan.

6. Bersedia mentaati peraturan tentang Pedoman Pengadaan Barang/ Jasa di lingkungan PT. PLN (Persero) dan peraturan perudang-undangan yang terkait dengan pengadaan.

(8)

Semakin kompetitifnya PT. PLN dalam mencari mitra kerja membuat semua perusahaan calon mitra kerja harus berkompetisi seiring dengan tantangan yang sedang dihadapi oleh PT. PLN yakni melakukan efisiensi operasi pada biaya bahan bakar dan biaya diluar bahan bakar (non-fuel). Tidak menutup kemungkinan para calon mitra kerja juga harus mengikuti tantangan yang sedang dihadapi oleh PT. PLN agar mampu bersaing dan memenangkan kompetisi tersebut. PT. Eka Kalbu adalah suatu Usaha Kecil Menengah (UKM) yang merupakan salah satu mitra kerja PT. PLN yang ikut serta membantu mengatasi tantangan mengenai pengendalian biaya.

Masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah masalah pada siklus produksi karena kebanyakan dari pada UKM yang ada belum memiliki sistem akuntansi biaya produksi yang baik. Dalam siklus produksi perusahaan masih kurang memperhatikan akan pentingnya penyusunan biaya standar yang memiliki pengaruh besar terhadap biaya produksi perusahaan dan kurangnya perhatian terhadap evaluasi biaya produksi tersebut. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap efisiensi dan efektivitas produksi juga pengaruh terhadap keputusan harga jual produk.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik membahas lebih lanjut melalui skripsi ini dengan judul "Implementasi dan Evaluasi Biaya Standar dalam Pengendalian Biaya Produksi PT. Eka Kalbu"

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian maka masalah penelitian ini akan diidentifikasi sebagai berikut:

(9)

1. Bagaimana PT. Eka Kalbu dalam menetapkan biaya standar produksi?

2. Bagaimana penerapan biaya standar PT. Eka Kalbu dalam mengendalikan biaya produksi?

3. Apakah evaluasi biaya standar pada PT. Eka Kalbu telah memadai?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan bukti mengenai:

1. Untuk mengetahui apakah biaya standar telah diterapkan di PT. Eka Kalbu; 2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan biaya standar PT. Eka Kalbu dalam

mengendalikan biaya produksi;

3. Untuk mengetahui apakah evaluasi biaya standar di PT. Eka Kalbu telah memadai.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mafaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

 Sebagai sarana bagi penulis untuk menambah wawasan, kemampuan, dan pengetahuan setelah melaksanakan suatu studi dan perbandingan antara teori yang diperoleh penulis dibangku kuliah dengan praktek dilapangan.

(10)

 Menambah wawasan serta memperdalam pengetahuan mengenai biaya produksi, khususnya mengenai biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi.

2. Bagi Perusahaan

 Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan alternatif untuk penerapan strategi perusahaan dalam penentuan biaya standar sebagai bahan untuk mengendalikan biaya produksi perusahaan.

3. Bagi Pembaca

 Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi suatu penelitian yang sejenis pada masa yang akan datang dan menambah wawasan pengetahuan tentang biaya produksi, biaya standar.

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. EKA KALBU yang berlokasi di Jalan Cilentah No.21 Kelurahan Burangrang Kecamatan Lengkong, Kabupaten Bandung. Sedangkan waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan, pada bulan Mei-Juni.

Referensi

Dokumen terkait

Total nilai produksi - Total nilai bahan baku yang digunakan - Total nilai bahan penolong yang digunakan - Total biaya antara yang dihabiskan - Total jenis kerajinan

Berdasarkan uji t-test dependent menunjukkan pula bahwa nilai t-hitung sebesar 1,000 dan nilai p value sebesar 0,331 (α=0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa

Gender memberikan ketrampilan dan kepekaan bagi perencana kota untuk mengintegrasikan aspek-aspek kritis perancangan kota yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan yang

Perhatikan bangun balok berikut Tentukan mana yang dimaksud dengan  Sisi  Rusuk  Titik sudut  Diagonal bidang  Diagonal ruang  Bidang diagonal. Jadi dapat

Label Bahaya Rokok Persepsi Masyarakat Terhadap Label Bahaya Rokok f % Biasa 49 49 Takut 51 51 Jumlah 100 100 Tabel 3 menunjukkan walaupun selisihnya relatif

• Namun ketika ditabulasi silang dengan trust terhadap institusi politik, banyak pemilih yang tidak memiliki political interest dan pada saat yang sama trust politiknya

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya yang telah membimbing dan menguatkan hati penulis sehingga penulis dapat menyusun dan

ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY